Anda di halaman 1dari 26

RESUME RANGKAIAN LISTRIK I

RANGKAIAN SERI, PARALEL, GABUNGAN


DAN POTENSIOMETER

Kelompok 2 :
Cut Zarmayra Zahra

(5115120353)

Firmansyah

(5115122616)

Henny Herdianti

(5115122593)

Novian Rahmana Putra (5115122577)


Rizky Fajrianto

(5115120365)

Septian Pratama W.

(5115120359)

PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO REGULER 2012

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2013

Rangkaian Listrik I
Rangkaian Seri, Paralel, Gabungan dan Potensiometer

Tujuan

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Mahasiswa
Mahasiswa
Mahasiswa
Mahasiswa
Mahasiswa
Mahasiswa

dapat
dapat
dapat
dapat
dapat
dapat

memahami rangkaian seri


memahami rangkaian pararel
memahami rangkaian gabungan
memahami rangkaian potensiometer
membedakan rangkaian seri dan pararel
mengidentifikasikan masalah yang

berhubungan dengan rangkaian seri, pararel dan gabungan


7. Mahasiswa dapat menghitung besarnya arus, tegangan,
dan hambatan dalam rangkaian seri dan paralel serta
rangkaian gabungan
8. Mahasiswa dapat meghitung arus, tegangan dan hambatan
dalam rangkaian potensio meter

Rangkaian Listrik I
Rangkaian Seri, Paralel, Gabungan dan Potensiometer

I. PENDAHULUAN
Arus adalah aliran muatan, Arus yang terdapat pada
sebuah jalur tertentu, misalnya kawat logam, akan memiliki
besar dan arah yang mengalir pada jalur tersebut. Besarnya
arus tersebut merupakan ukuran dimana muatan yang
bergerak melalui sebuah titik tertentu per satuan waktu
dalam arah tertentu. Perlu kita sadari bahwa arah arus yang
biasa kita gunakan dengan anak panah untuk mendefinisikan
aliran jalannya arus pada suatu kawat pengantar tidak
menunjukkan arah aliran arus yang sesungguhnya, tetapi
hanya

sekedar

perjanjian

untuk

memperkenankan

kita

berbicara mengenai arah aliran arus dalam kawat dengan


cara yang jelas.
Sebuah rangkaian

umum

akan

ditandai

dengan

sepasang titik ujung (terminal) yang dapat dihubungkan


dengan

elemen-elemen

yang

lain.

Titik

ujung

tersebut

merupakan dua jalan yang digunakan arus untuk memasuki


atau meninggalkan elemen tersebut. Arus yang diarahkan
melalui salah satu titik ujung (terminal) melalui elemen
memerlukan

pengeluaran

energi.

Maka

dapat

dikatakan

bahwa terdapat tegangan listrik atau perbedaan potensial


diantara kedua titik ujung tersebut, atau terdapat tegangan
atau

selisih

potensial

melintasi

elemen

tersebut.

Jadi,

tegangan yang melintasi sebuah pasangan terminal adalah


ukuran kerja yang diperlukan untuk menggerakkan muatan
melalui elemen tersebut.
Dalam suatu rangkaian listrik, kita tidak akan lepas
dengan adanya arus dan tegangan.

II. RANGKAIAN SERI

Rangkaian Listrik I
Rangkaian Seri, Paralel, Gabungan dan Potensiometer

Rangkaian

seri

dapat

dilihat

seperti

Gambar

1.1.

Penahan atau resistor yang disambung secara seri ialah jika


ujung kaki belakang tahanan R1 disambungkan pada ujung
kaki

depan

tahanan

R2

dan

ujung

kaki

belakang

R2

disambungkan pada ujung kaki depan tahanan R 3 hingga


seterusnya.

Gambar 1.1 Tiga resistor terhubung secara seri di antara titik a dan d

Ketiga rangkaian resistor tersebut dapat diganti dengan


satu resistor tanpa mengubah keadaan (baik arus maupun
tegangan). Arus yang masuk pada rangkaian seri akan
melewati tahanan R1, R2, dan R3, maka rangkaian seri memiliki
arus yang sama disetiap masing-masing tahanan. Sedangkan
jumlah seluruh tegangan disetiap masing-masing tahanan
sama dengan tegangan sumber. Sesuai dengan persamaan
berikut:
V = Vab + Vbc + Vcd
Sedangkan V = I . R, maka:
V = Iab . R1 + Ibc . R2 + Icd . R3
Arus yang melalui disetiap tahanan adalah sama, I = I ab = Ibc =
Icd, maka:
V = I . ( R1 + R2 + R3 )
V = I . RT

Rangkaian Listrik I
Rangkaian Seri, Paralel, Gabungan dan Potensiometer

Dapat diperoleh:
RT = R1 + R2 + R3
Contoh penyelesaian rangkaian seri:

Gambar 1.2 Contoh soal rangkaian seri

Perhatikan gambar 1.2, Suatu rangkaian tahanan yang


dihubungkan secara seri, diketahui R1 = 2 , R2 = 5 , R3 = 3
, dan tegangan sumber V = 20 V, maka hitunglah : a)
Hambatan pengganti ( RT )
b) Arus yang mengalir pada rangkaian tersebut
(I)
c) Tegangan pada masing-masing tahanan ( V1,
V2, V3 )
Penyelesaian:
a) RT = R1 + R2 + R3

e) I =

V
R1 + R2 + R3

f) I =

20 V
10

b) RT = 2 + 5 + 3
c) RT = 10

=2A

d) V = I . RT
g)
h) V1 = I . R1
i) V1 =

V
.R1
RT

j)

V1

V
.R1
R1 + R2 + R3

k) V1

R1
.V
R1 + R2 + R3

Rangkaian Listrik I
Rangkaian Seri, Paralel, Gabungan dan Potensiometer

l) V1

20 V
. 2
2 + 3 + 5
m) V1

20 V
.2
10

n) V1 =

q)

V2

x)

V3

R2
.V
R1 + R2 + R3
s) V2=

y)

t) V2

V3

u) V2 =
=

z) V3=
20 V
. 3
2 + 3 + 5

10

aa)

V3

20 V
.3
10

v) V3 = I . R3

V
. R 2 w) V =
3
R1 + R2 + R3

R3
.V
R1 + R2 + R3

20 V
.5
10

V
.R2
RT

V
.R 3
R1 + R2 + R3

20 V
. 5
2 + 3 + 5

o) V2 = I . R2
p) V2 =

r) V2

V
.R3
RT

ab)

V3

hambatan,

maka

ac)

Kesimpulan:

Semakin

besar

semakin besar tegangannya.


ad)
ae) Rangkaian tahanan seri dibutuhkan jika:
a) Nilai tahanan atau resistor yang dibutuhkan lebih besar
dari tahanan atau resistor yang tersedia
b) Untuk membagi tegangan, bila tegangan yang diminta
lebih kecil ataupun lebih besar daripada yang tersedia.
af)
III. RANGKAIAN PARALEL
ag)
ah)
Rangkaian paralel dapat dilihat seperti Gambar
1.3. Tahanan atau resistor yang dihubungkan secara paralel
adalah jika semua ujung kaki depan tahanan R1, R2, dan R3

Rangkaian Listrik I
Rangkaian Seri, Paralel, Gabungan dan Potensiometer

disambungkan atau disimpulkan pada satu titik dan semua


ujung kaki belakangnya juga disambungkan atau disimpulkan
pada satu titik.

ai)

aj) Gambar 1.3 Tiga resistor terhubung secara paralel di antara titik a
dan b
ak)

al) Arus yang masuk pada rangkaian tersebut akan


terbagi di titik a, sebagian arus melalui R1 dan sebagiannya
lagi melalui R2 serta sebagian lagi melalui R3. Besarnya arus
yang melalui tiap tahanan akan berbeda sesuai dengan nilai
tahanannya. Sedangkan beda potensialnya atau tegangan
pada tiap masing-masing tahanan adalah sama dengan
tegangan sumber.
am)

Jika arus yang melalui tahanan R1 dinyatakan

dengan I1, R2 dinyatakan dengan I2, dan R3 dinyatakan dengan


I3, maka:
V1
R1

,I2 =

V2
R2

I1 =

ao)

Ketiga arus tersebut berasal dari arus yang masuk

pada titik a, sehingga:


ap)

I = I1 + I2 + I3

aq)

atau,

,I3 =

V3
R3

an)

Rangkaian Listrik I
Rangkaian Seri, Paralel, Gabungan dan Potensiometer

ar)

I =

as)

V
RT

V1 V2 V3
+
+
R1 R2 R3

V1 V2 V3
+
+
R1 R2 R3

at)

karena,

au)

V = V1 = V2 = V3

av)

maka,

aw)

1
RT

1
1
1
+
+
R1 R2 R3

ax)

bb)

1
RT

R 2 +R 1
R1 .R2

bc)
bd)

ay) Gambar 1.4 Dua resistor


terhubung secara paralel di
antara titik a dan b

az)
ba)

1
1
+
R1 R2

Dapat diperoleh:
1
RT

RT =

R1 .R2
R 1 +R 2

Rangkaian Listrik I
Rangkaian Seri, Paralel, Gabungan dan Potensiometer

be)

Gambar 1.5 Dua

resistor terhubung secara

bh)

1
RT

paralel di antara titik a dan b

bf) Dapat diperoleh:


bg)

1
RT

bi) RT =
R1 .R2 . R3
R 1 . R 2 + R 1 . R 3 +R 2 . R 3

1
1
1
+
+
R1 R2 R3
bj)

R 2 . R 3 + R 1 . R 3 +R 1 . R 2
R1 .R2 . R3

Contoh penyelesaian rangkaian paralel:

bk)
bl) Gambar 1.6 Contoh soal rangkaian paralel

bm)
bn)
bo)
bp)
bq)
br)
a) RT =

Tentukan :
a) Hambatan pengganti ( RT )
b) Kuat arus pada rangkaian ( IT )
c) Kuat arus pada R1 dan R2 ( I1 dan I2 )
Penyelesaian :
R1 .R2
R 1 +R 2

d)
e)

b) RT =

4 .6
4 +6

c) RT =

24 2
10

= 2,4

f) IT =

V
RT

Rangkaian Listrik I
Rangkaian Seri, Paralel, Gabungan dan Potensiometer

V
R1 .R2
R 1 +R 2

g) IT =

R 1 +R 2
.V
R1 .R2

h) IT =

i) IT =

4 +6
. 24 v
4 .6

j) IT =

10
.24 v
24 2

= 10

A
k)
l) I1 =

V1
R1

I2 =

V2
R2

m) tegangan di setiap tahanan sama dengan tegangan


sumber, V = V1 = V2
n) I1 =

24 v
4

=6A

I2 =

24 v
6

=4A

o)
p) Apabila yang diketahui adalah IT, maka penyelesaian dapat
diselesaikan dengan cara sebagai berikut:
q) I1 =

V1
R1

v)

r) Karena: V = IT . RT ,
maka:
s) I1 =

IT . RT
R1

t) I1 =

IT
R1 .R2
.
R 1 R 1 +R 2

w) I1 =

6
. 10 A
4 +6

x) I1 =

6
. 10 A
10

y)
z)

u) I1 =

IT
R 1 .R 2
.
R 1 R 1 +R 2

I1 =

R2
.I T
R 1 +R 2

=6A

10

Rangkaian Listrik I
Rangkaian Seri, Paralel, Gabungan dan Potensiometer

aa)
ab)

I2 =

IT . RT
R2

I2 =

I2 =

I2 =
4
. 10 A
4 +6

af) I2 =

IT
R1 .R2
.
R 2 R 1 +R 2

I2 =

ae)

IT
R1 .R2
.
R 2 R 1 +R 2
ac)

ad)

R1
.I T
R 1 +R 2

4
. 10 A
10

=4A

ag)
ah)

Sambungan tahanan yang dihubungkan secara

paralel dibutuhkan jika:


a) Nilai tahanan atau resistor yang dibutuhkan lebih besar
dari tahanan atau resistor yang tersedia
b) Diperlukan untuk pembagian aliran, bila aliran yang
diminta lebih kecil ataupun lebih besar daripada yang telah
tersedia
ai)
aj)
ak)
IV. RANGKAIAN GABUNGAN
al)
am)
Rangkaian gabungan adalah kombinasi dari
rangkaian seri dan parallel. Perhatikan Gambar 1.7:
an)

11

Rangkaian Listrik I
Rangkaian Seri, Paralel, Gabungan dan Potensiometer

ao)
ap) Gambar 1.7 Tiga buah resistor yang dihubungkan secara paralel dan
seri

aq)
ar)Pada rangkaian tersebut terlihat bahwa tahanan R 2
dan R3 disambung secara paralel di antara titik b dan di titik c.
Hambatan

pengganti

diumpamakan

sebagai

dari

tahanan

tahanan

RP

R2

dan

(Rangkaian

R3

dapat

paralel),

kemudian RP ini dihubungkan secara seri dengan tahanan R1.


as)

at)
au) Gambar 1.8 Tahanan yang dihubungkan secara paralel diubah
menjadi RP

av)
aw)

Arus yang masuk pada rangkaian pada Gambar

1.8 akan melalui tahanan R1 dan RP, seperti halnya arus yang
memasuki pada tahanan seri nilainya sama besar. Jika kita
lihat rangkaian pada Gambar 1.7, arus yang masuk akan
melewati tahanan R1 kemudian akan terbagi di titik b,
sebagian arus mengalir melewati R2 dan sebagiannya lagi
melewati tahanan R3. Sedangkan arus pada titik c akan sama
besar dengan arus yang masuk pada rangkaian. Sesuai
dengan Hukum pertama Kirchoff

yaitu Jumlah arus yang

masuk pada suatu titik cabang harus sama dengan jumlah

12

Rangkaian Listrik I
Rangkaian Seri, Paralel, Gabungan dan Potensiometer

arus yang meninggalkannya. Untuk tegangannya dapat


dianalisis sesuai dengan cara sambungannya. Sambungan
secara seri memiliki jumlah seluruh tegangan tiap tahanannya
sama dengan tegangan sumber, sedangkan sambungan
paralel tegangan setiap tahanannya sama besar. Maka
persamaan arusnya:
I = I1 = IP
I = I1 = I2 + I3
ax)

ay)
az)
ba)
bb)

Tegangannya,

V = Vab + Vbc
Vbc = V2 = V3
Contoh penyelesaian rangkaian gabungan:

bc)
be)
bf)
bg)
bh)
bi)

bd) Gambar 1.9 Contoh soal rangkaian gabungan

Tentukanlah: a) Hambatan pengganti ( RT )


b) Kuat arus pada rangkaian ( IT)
c) Kuat arus pada R1, R2, dan R3 ( I1, I2, dan I3 )
d) Tegangan pada R1, R2, dan R3 ( V1, V2, dan

V3 )
bj)
bk)
bl)
Penyelesaian :
a) Untuk menyelesaikan rangkaian gabungan, terlebih dahulu
kita

analisa

rangkaiannya.

Kemudian

menggantikan

tahanan yang tersambung paralel menjadi RP.

13

Rangkaian Listrik I
Rangkaian Seri, Paralel, Gabungan dan Potensiometer

bm)
bn) Gambar 1.10 Sambungan paralel diganti dengan RP
bo)

bp)

RP =

R2 .R3
R 2 +R 3

bq)

RP =

3 .6
3 +6

br)RP =

18 2
9

bs)

R1 dan RP terhubung secara seri, maka:

bt)

=2

RT = R1 + RP

bu)

RT = 4 + 2

bv)

RT = 6

bw)
b) IT =

bx)

V
RT

IT =

12 v
6

=2A

c) Rangkaian seri, maka:


by)
bz)

IT = I1 = IP = 2 A

14

Rangkaian Listrik I
Rangkaian Seri, Paralel, Gabungan dan Potensiometer

ca)

Rangkaian paralel, maka:

cb)

IP = I2 + I3

cc)

I2 =

cd)

R3
.I T
R 2 +R 3
I2 =

cg)

I3 =

ch)

6
.2 A
3 +6

ce)

I2 =

6
.2 A
9

cf) I2 = 1,33 A

R2
.I T
R 2 +R 3
I3 =

3
.2 A
3 +6

ci) I3 =

3
.2 A
9

cj) I3 = 0,67 A

d) Rangkaian seri, maka:


ck)

V = V1 + VP

cl) V1 =
cm)

R1
.V
R1 + RP
V1 =

co)

V1 =

VP =
RP
.V
R1 + RP

4
.12 v
4+2

cn)

cp)

4
. 12 v
6

V1 = 8 volt

cq)

VP =
2
.12 v
4+2

cr) VP =

2
.12 v
6

cs)VP = 4 volt
ct) Rangkaian paralel, maka:
cu)

VP = V2 = V3 = 4 volt

15

Rangkaian Listrik I
Rangkaian Seri, Paralel, Gabungan dan Potensiometer

cv)

Sambungan seri paralel atau rangkaian gabungan

dibutuhkan jika tegangan dan kuatnya aliran listrik yang


dibutuhkan lebih besar daripada yang telah tersedia.
cw)
cx)
cy)
cz)
V. POTENSIOMETER
da) Potensiometer adalah salah satu resistor variabel
yang

biasa

digunakan

untuk

mengatur

tegangan

pada

rangkaian lain. Contoh penggunaanya yaitu sebagai pengatur


volume pada receiver atau pada radio.
db)
dc)
dd)
de)
df)
dg)
dh)
di)
Pada gambar diatas, R1 dan R2 dihubungkan secara
seri, maka untuk mendapatkan harga Vout-nya menggunakan
rumus :

R2
R 1+ R 2

dj)

Vout =

. Vin

dk)
dl)

Berbeda lagi dengan gambar potensiometer yang

digunakan sebagai pengatur volume dibawah ini.


dm)
dn)
do)
dp)
dq)
dr)
ds)
dt)
du)
dv) Pada gambar diatas, RL dan R2 dihubungkan secara
paralel, maka untuk mendapatkan Vout, RL dan R2 harus dicari
terlebih dahulu Rp-nya, setelah mendapatkan harga RP, RP
menjadi seri dengan R1,
dw)

16

Rangkaian Listrik I
Rangkaian Seri, Paralel, Gabungan dan Potensiometer

dx)
dy)

sehingga Vout-nya dapat dicari dengan rumus :


Rp
Vout = Rp+ R 1 . Vin

dz)
ea)

Contoh

penyelesaian

rangkaian

potensiometer :
eb)
ec) Tentukanlah range tegangan yang nilainya bervariasi
antara nilai minimum dan maksimumnya.
ed)
ee)
ef)
eg)
eh)
ei)
ej)
Penyelesaian :
a) Ketika terminal yang dapat bergeser berada pada
posisi paling atas, Vout-nya dapat dihitung =
50 K
ek) Vout = 120 x 50 K +50 K = 60 V.
b) Ketika terminal yang bisa bergeser berada pada
posisi paling bawah, tegangan antara terminal b dan
c = 0 V karena kedua terminal ini menjadi short
circuit ( berhubungan langsung karena tidak ada
hambatan.
el)
em)
en)
eo)
ep)
eq)

er)
es)

Tabel potensio

17

Rangkaian Listrik I
Rangkaian Seri, Paralel, Gabungan dan Potensiometer

et)

eu)
ev)
ew)

Vi

ex)
Rp

ey)
Rpor

ez)
R

fa)
R

fb) R

fc) R

fd)

Vout

fj) 3
3
,
3
3
0
fr) 4
0
,
0
0
0
fz) 4
2
,
8

fk) 9
0
,
0
0

fl) 160
,54
0V

fs) 8
8
,
8
9

ft) 151
,72
5V

ga)
87,
5
0

gb)
147,67
0V

)
fe)
2

ff)
1

fg) 9
0
0

fh)
50

fi)
1

fm)
2

fn)
2

fo) 8
0
0

fp)
50

fq)
1

fu)
2

fv)
3

fw)7
0
0

fx)
50

fy)
1

18

Rangkaian Listrik I
Rangkaian Seri, Paralel, Gabungan dan Potensiometer

gc)
2

gd)
4

ge)
600

gf)
50

gg)
1

gk)
2

gl)
5

gm)
500

gn)
50

go)
1

gs)
2

gt)
6

gu)
400

gv)
50

gw)
1

ha)
2

hb)
7

hc)3
0
0

hd)
50

he)
1

hi)
2

hj)
8

hk)2
0
0

hl)
50

hm)
1

hq)
2

hr)
9

hs)1
0
0

ht)
50

hu)
1

6
0
gh)
44,
4
4
0
gp)
45,
4
5
0
gx)4
6
,
1
5
0
hf) 4
6
,
6
6
7
hn)
47,
0
5
8
hv)4
7
,
3
6
8

gi) 8
5
,
7
1
gq)
83,
3
3

gj) 144
,88
0V

gy)8
0
,
0
0

gz)139
,50
0V

hg)
75,
0
0

hh)
135,61
6V

ho)
66,
6
6

hp)
128,96
1V

hw)
50,
0
0

hx)112
,47
4V

gr) 143
,76
0V

hy)
hz)

Keterangan

ia)Vin
= Tegangan Masuk
Dalam
ib)

Rm

= Tahanan

Rport 1
= Potensio (bagian 1)
= Rangkaian Pararel 1

Rp1

19

Rangkaian Listrik I
Rangkaian Seri, Paralel, Gabungan dan Potensiometer

ic)Rport 1 = Potensio (bagian 2)


Rangkaian Pararel 2
id)

= Resistor

Rp2

=
Vout =

Tegangan Keluar
ie)
if) Soal dan Jawaban
1) Perhatikan gambar dibawah ini:

ig)
ih) Tentukanlah:

a) Hambatan pengganti dari keempat

tahanan ( RT )
ii)
b) Tegangan sumber ( V )
ij)
ik) Jawab:
a) RT = R1 + R2 + R3 + R4
il)
RT = 2 + 3 + 4 + 6
im)
RT = 15
b) V = I . ( R1 + R2 + R3 + R4 )
in)
V=4A.(2+3+4+6)
io)
V = 4 A . 15
ip)
V = 60 volt
iq)
2) Tentukanlah berapa hambatan pengganti dari rangkaian
tahanan gabungan di bawah ini!
ir)

is)
it)

20

Rangkaian Listrik I
Rangkaian Seri, Paralel, Gabungan dan Potensiometer

iu)
iv)
iw)
ix)
:
Seri: Rde = R2iy)
+Jawab
R3
iz)
Rde = 6 + 6 = 12
ja)

jb)
jc)
jd)
je)
jf)
jg)
jh)
ji)
jj) Selanjutnya,
jk)
jl)
jm)
jn)

Paralel di antara titik c dan titik h:


Rch =
Rch = = 4

Seri:Rbi = R1 + Rch + R5
Rbi = 3 + 4 + 3 = 10

jo)
jp)
jq) Maka:

Seri: Rjk = R6 + R7
Rbi = 3 + 3 = 6

21

Rangkaian Listrik I
Rangkaian Seri, Paralel, Gabungan dan Potensiometer

jr)
js)
jt) Paralel di antara titik a dan titik g:
ju) Rag =

R bi . R jk
R bi + R jk

jv) Rag =

10 . 6
10 +6

= 3,75

jw)Dapat diperoleh hambatan penggantinya adalah 3,75


3) Tiga buah resistor dirangkai seperti gambar dibawah ini.
Jika rangkaian tersebut memiliki kuat arus sebesar 4 A,
tegangan sumbernya 60 volt dan R1 = 6 , R2 = 24 .
Berapakah besar hambatan pada tahanan R3?

jx)
jy) Dik:
jz)
ka)
kb)
kc)
kd)
ke)

R1 = 6
R2 = 24
I=4A
V = 60 volt

Dit: R3 ?

22

Rangkaian Listrik I
Rangkaian Seri, Paralel, Gabungan dan Potensiometer

kf) Jawab:
kg)
V = I . RT
kh)

RT =
60 v
4A

ki) RT =

V
I

= 15

kj) R1 dan R2 terhubung paralel, maka:


kk)

RP =

R1 .R2
R 1 +R 2

6 .24
6 +24

kl) RT =

144 2
30

= 4,8

km)

RP dan R3 terhubung seri, maka:

kn)

RT = RP + R3

ko)

R3 = RT RP

kp)

R3 = 15 4,8 = 10,2

kq)
4) Apa perbedaan rangkaian yang dihubungkan secara paralel
dan seri dilihat dari arus pada setiap tahanan yang ada?
kr) Jawab:
ks)Arus total yang masuk pada rangkaian paralel memiliki
nilai yang sama besar dengan jumlah seluruh arus pada
masing-masing tahanan, sedangkan arus total yang masuk
pada rangkaian seri memiliki nilai yang sama besar dengan
nilai arus pada setiap masing-masing tahanan.
kt)

Seri : IT = I1 + I2 + I3 + ... + In

23

Rangkaian Listrik I
Rangkaian Seri, Paralel, Gabungan dan Potensiometer

ku) Paralel : IT = I1 = I2 = I3 = ... = In


5) Tentukan range tegangan potensiometer di bawah ini yang
nilainya

bervariasi

antara

nilai

minimum

dan

maksimumnya.
kv)
kw)
kx)
ky)
kz)
la)
lb)
lc)
ld) Jawab :
a) Tegangan minimum antara terminal b dan c akan
terjadi saat kontak geser berada pada posisi paling
bawah dari resistor variabel. Pada posisi ini, Vout = 0
V, karena terminal b dan c terhubung singkat ( short
circuit ) seperti yang terlihat pada gambar di bawah
ini.
le)
lf)
lg)
lh)
li)
lj)
lk)
ll)
b) Tegangan maksimum terjadi ketika kontak geser
berada pada posisi paling atas dari resistor variabel.
lm) Resistansi R2 paralel dengan beban resistor R L.
Tegangan antara terminal b dan c dapat dihitung
dengan aturan pembagi tegangan.
ln)
lo)
lp)
lq)
lr)
ls)
lt)
lu)
lv)
lw)

24

Rangkaian Listrik I
Rangkaian Seri, Paralel, Gabungan dan Potensiometer

lx)

Mula-mula R2 dan RL dihitung dicari hambatan

penggantinya ( Rp )
RL. R 2
RL+ R 2

= 25K

ly)

Rp =

lz)

lalu diseri dengan R1. Jadi rumusnya :

ma)

Vout = Vin x

mb)

= 40 V.

mc)

50 K .50 K
50 K +50 K

Rp
Rp+ R 1

= 120 V x

25 K
25 K +50 K

Dapat disimpulkan bahwa tegangan output dari

potensiometer dapat desetel dari 0 V 40 V untuk


beban resistansi RL = 50 K.
md)

me)
mf)
mg)
mh)
mi)
mj)
mk)
ml)
mm)
mn)
mo)
mp)
mq) DAFTAR PUSTAKA
Guntoro, Nanang A. 2013. Fisika Terapan. Bandung:

PT Remaja Rosdakarya.
Hardy, Syam. 1994. Dasar-Dasar Teknik Listrik Aliran

Rata 1. Jakarta: PT Rineka Cipta.


Grob, Bernard. 1984. Basic Electronics. New York: Mc
Graw Hill.
mr)
ms)

mt)

25

Rangkaian Listrik I
Rangkaian Seri, Paralel, Gabungan dan Potensiometer

mu)
mv)
mw)
mx)
my)
mz)

26

Anda mungkin juga menyukai