Anda di halaman 1dari 4

HUBUNGAN UKURAN BUTIR BATUAN DENGAN MEKANISMU SEDIMENTASI DAN

LINGKUNGAN PENGENDAPAN
Nama: Eko suprianto | 410015025

Proses-proses eksogenik seperti pelapukan erosi dan abrasi dari provenance,


serta proses transportasi dan deposisi

akan menghasilkan berbagai variasi

karakteristik batuan sedimen yang setiap karakteristiknya berbeda secara tekstur


maupun strukturnya. Tekstur dalam batuan sedimen mengacu kepada ukuran,
bentuk, dan orientasi dari butiran sedimen. Tingkat resistensi suatu batuan dapat
dilihat dari ukuran butirnya. Proses-proses eksogenik akan mengubah bentuk dan
ukuran suatu partikel sedimen. Nah, yang mungkin awalnya runcing-runcing, atau
ukuran butirnya masih gede-gede, lama kelamaan kan seiring waktu akan berubah
karena

proses

eksogenik

itu.

Sedangkan

proses

transportasi

dan

deposisi

memperlihatkan proses bagaimana agen utama seperti air menggerakkan dan


mengendapkan butiran sedimen. Distribusi ukuran butir dipengaruhi oleh beberapa

faktor seperti jenis agen transportasi, gelombang, pasang surut, angin lokal dan
badai episodik yang masing-masing memiliki karakteristik spasial dan temporal
sendiri (Liu et al, 2000). Faktor oseanografi yang berperan dalam distribusi sedimen
di suatu perairan adalah arus, khususnya terhadap sedimen tersuspensi (suspended
sediment) (Purnawan et al., 2012). Hal ini senada dengan Darlan (1996) yang
menyebutkan bahwa distribusi fraksi sedimen dipengaruhi oleh arus. Pada daerah
dengan turbulensi tinggi, fraksi yang memiliki kenampakan makroskopis seperti
kerikil dan pasir akan lebih cepat mengendap dibandingkan fraksi yang berukuran
mikroskopis seperti lumpur. Mekanisme distribusi pasir ini sangat tergantung dari
dua faktor yang saling bergantungan yaitu penyortiran hidrolik (hydrolic sorting) dan
pengendapan (Wenno dan Witasari, 2001). Respon pasir terhadap kedua faktor
tersebut berbeda-beda sesuai dengan besarnya ukuran butir. Pengendapan pasir di
pantai lebih kompleks dengan adanya proses traksi, saltasi dan suspensi. Dalam
lingkungan pesisir, sedimen bersifat dinamis yang akan mengalami pengikisan,
transportasi dan pengendapan dalam skala spasial maupun temporal. Penyelidikan

pemahaman tentang proses dinamis yang terjadi di lingkungan pesisir sangatlah


diperlukan untuk prediksi evolusi pesisir dimasa datang (Winter, 2007).
Menurut Boggs (1987), ada 3 faktor yang mempengaruhi ukuran butir batuan
sedimen, yaitu variasi ukuran butir sedimen asal, proses transportasi, dan energi
pengendapan. Data-data hasil analisis ukuran butir sedimen tersebut digunakan untuk
mengetahui 3 faktor tersebut secara jelas. Material-material sedimen yang terdapat di
permukaaan bumi memiliki ukuran yang sangat bervariasi. Udden (1898) membuat skala
ukuran butiran sedimen, yang kemudian skala tersebut dimodifikasi oleh Wenworth
pada tahun 1922 dan dikenal dengan skala ukuran butir Udden-Wenworth (1922).
Ukuran butiran sedimen yang ditetapkan adalah mulai dari <1/256 hingga >256mm dan
terbagi menjadi 4 kelompok besar, yaituclay, silt, sand, dan gravel. Setelah skala UddenWenworth banyak digunakan, kemudian Krumbein (1934) membuat suatu transformasi
logaritmik dari skala tersebut yang kemudian dikenal dengan skala phi = log2 d,
dengan d adalah ukuran butir dalam mm. Skala phi akan menghasilkan nilai positif dan
nilai negatif. Semakin besar ukuran butir dalam mm, maka nilai phi akan semakin
negatif. Sebaliknya, semakin kecil ukuran butir dalam mm, maka nilai phi akan semakin
positif. Krumbein memilih logaritma negatif dari ukuran butir (mm) karena ukuran pasir
dan butiran halus lebih sering dijumpai pada batuan sedimen.Sehingga menganalisa

tekstur dalam batuan sedimen akan membantu ahli geologi untuk menentukan
proses apa yang terjadi saat pengendapan batuan sedimen berlangsung.

Tabel dibawah ini, Dikenal umum dengan nama Skala Wentworth, skema ini
digunakan untuk klasifikasi materi partikel aggregate ( Udden 1914, Wentworth
1922). Pembagian skala dibuat berdasarkan faktor 2 ; contoh butiran pasir sedang
berdiameter 0,25 mm 0,5 mm, pasir sangat kasar 1 mm 2 mm, dan seterusnya.
Skala

ini

dipilih

karena

pembagian

menampilkan

pencerminan

distribusi

alamipartikel sedimen; sederhananya, blok besar hancur menjadi dua bagian, dan
seterusnya. Empat pembagian dasar yang dikenalkan :
1. Lempung (< 4 m)
2. Lanau (4 m 63 m)
3. Pasir (63 m 2 mm)
4. Kerikil /aggregate (> 2 mm).

Skala phi adalah angka perwakilan pada skala Wentworth. Huruf Yunani
(phi) sering digunakan sebagai satuan skala ini. Dengan menggunakan logaritma 2
ukuran butir dapat ditunjukkan pada skala phi sebagai berikut : = - log 2
(diameter butir dalam mm). Tanda negatif digunakan karenabiasa digunakan untuk
mewakili ukuran butir pada grafik, bahwa ukuran butir semakin menurun dari
kanan ke kiri. Dengan menggunakan rumus ini, butir yangberdiameter 1 mm adalah
0; 2mm adalah -1, 4 mm adalah -2, dan seterusnya; ukuran butir yang semakin
menurun, 0,5 mm adalah +1, 0,25 mm adalah 2, dan seterusnya.

Berikut adalah ukuran yang terdapat dalam skala Wenworth :

1. Gravel, terbagi atas 4 bagian yakni :

Bolders/Bongkah (>256mm),
Cobble/Berangkal (64-256mm),
Pebble/Kerakal (4-64mm), dan
Grit/Granule/Butiran (2-4mm).
2. Sand, Pasir

Sangat Kasar (1-2mm),


Pasir Kasar (1/2-1mm),
Pasir Sedang(1/4-1/2mm),
Pasir Halus (1/8-1/4mm), dan
Pasir Sangat Halus(1/16-1/8mm)

3. Mud, terbagi atas 2 :

Silt/Lanau (1/256-1/6mm) dan


Clay/Lempung(<1/256mm)

Beberapa faktor yang juga sangat berpengaruh terhadap besar butir ditentukan oleh:

Jenis pelapukan:
o Kimia = Butiran halus
o Mekanis = Butiran kasar
Macam transportasi
Waktu/jarak transportasi

Anda mungkin juga menyukai