Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Fluida merupakan zat yang bisa mengalir, yang mempunyai partikel yang
mudah bergerak dan berubah bentuk tanpa pemisahan massa. Tahanan fluida
sangat kecil, hingga dapat dengan mudah mengikuti bentuk ruangan/ tempat yang
membatasinya. Fluida dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu zat cair dan gas.
Sifat-sifat zat cair dan gas
- Tidak melawan perubahan bentuk
- Tidak mengadakan reaksi terhadap gaya geser.
Perbedaan zat cair dan gas
- Zat cair mempunyai muka air bebas, maka massa zat cair hanya akan mengisi
volume yang diperlukan dalam suatu ruangan. Sedangkan gas tidak mempunyai
permukaan bebas dan massanya akan mengisi seluruh ruangan.
- Zat cair praktis merupakan zat yang tidak termampatkan, sedangkan gas adalah
zat yang bisa dimampatkan.
Beberapa sifat fluida, seperti:
- Rapat massa
- Berat jenis
- Rapat relatif
- Kekentalan (viskositas)

1.2 Maksud dan Tujuan


Maksud dan tujuan dari makalah ini adalah agar mahasiswa/i memahami
sifat-sifat pada zat cair dan juga dapat memecahkan kasus yang berhubungan
dengan sifat-sifat zat cair seperti rapat massa, berat jenis, rapat relative,dan
viscositas.

1.3 Pembatasan Masalah


Pada makalah ini yang menjadi pokok pembahasan masalahnya adalah
beberapa sifat fluida seperti rapat massa, berat jenis, rapat relative,dan viscositas.

BAB II
PEMBAHASAN
2. 1. Rapat Massa, Berat Jenis, Rapat Relative
Rapat massa, yang diberi notasi (rho) adalah massa zat cair (m) tiap
satuan volume (V) pada temperature dan tekanan tertentu.
m
V

dengan : m = massa (kg)

= rapat massa ( kg/ m3 )

V = volume (m3)
Rapat massa air (air) pada suhu 40C dan pada tekanan atmosfer (atm)
standar adalah 1000 kg/m3.
Berat jenis, atau (gamma) adalah berat benda persatuan volume pada
temperatur dan tekanan tertentu, jadi berat jenis suatu benda adalah hasil kali
antara rapat massa () dan percepatan gravitasi (g).
.g

dengan :

= berat jenis ( N/ m3 )
= rapat massa ( kg/ m3 )
g = gravitasi ( m/det2 )

Berat jenis air pada suhu 40C dan pada tekanan atmosfer (atm) 9.81 kN/
m3 adalah 1000 kgf/m3 atau 1 ton/ m3.
Rapat relative (S) adalah perbandingan rapat massa suatu zat () dan rapat
massa air (air), atau perbandingan antara berat jenis suatu zat ( )dan berat jenis
air (air).
S

zatcair zatcair

air
air

Karena pengaruh temperature dan tekanan pada rapat massa zat cair sangat
kecil, maka dapat diabaikan sehingga rapat massa zat cair dapat dianggap tetap.
3

Contoh soal :
1. Dalam satu kaleng cat massa 5 kg memiliki volume 2,5 liter. Hitung rapat
massa,berat jenis, dan rapat relatif ? (dengan g = 9,81 m/det2)
Penyelesaian :
Dik : m = 5 kg
V = 2,5 liter = 0,0025 m3
Dit : a) Rapat massa ( )

c) Rapat relative (S)

b) Berat jenis ( )
Jwb :
a) .cat

m
5kg

2000kg / m 3
3
V 0.0025m

b) .g
2000kg / m 3 9,81m / det 2 19.620kgm / m 3 . det 2
19.620 N / m 3

c) S

.cat 2000kg / m 3

2
air 1000kg / m 3

2. Diketahui Berat jenis suatu zat cair 1000 N/m 3 dengan massa 1,25 kg.
Berapakah Rapat massa,rapat relative dan juga volume zat cairnya? (dengan g
=9,81 m/det2)
Penyelesaian :
Dik : = 1000 N/m3
m = 1,25 kg
Dit : a) Rapat massa ( )

c) volume (V)

b) Rapat relative (S)

Jwb:
a) .g

1000 N / m 3

101,936kg / m 3
2
g 9,81m / det

.zat.cair 101,936kg / m 3

0.101
.air
1000kg / m 3

b) S

c) V V
V

1,25kg
0.012m 3
3
101,936kg / m

2.2 Kekentalan/Viskositas ()
Kekentalan adalah sifat dari zat cair untuk melawan tegangan geser ()
pada waktu bergerak atau mengalir. Kekentalan disebabkan adanya kohesi antara
partikel zat cair sehingga menyebabkan adanya tegangan geser antara molekulmolekul yang bergerak. Zat cair ideal tidak memiliki kekentalan. Kekentalan zat
cair dapat dibedakan menjadi dua, yaitu kekentalan dinamik atau kekentalan
absolute () dan kekentalan kinematis ().

Gambar 2.1 Deformasi zat cair


Dari gambar 2.1 menunjukkan zat cair yang terletak diantara dua plat
sejajar yang berjarak sangat kecil (Y). Plat bagian bawah adalah diam sedang plat
atas bergerak dengan kecepatan (U). Partikel zat cair yang bersinggungan dengan
plat yang bergerak mempunyai kecepatan yang sama dengan plat tersebut.

Tegangan geser antara dua lapis zat cair adalah sebanding dengan gradient
kecepatan dalam arah tegak lurus dengan gerak (du/dy).

du
dy

Dengan :
(mu) = kekentalan dinamik (Ndet/m2)
(tau) = tegangan geser (N/m2)
Dalam beberapa masalah mengenai gerak zat cair, kekentalan absolute
dihubungkan dengan rapat massa dalam bentuk sebagai berikut:

Dengan :

v (nu) = Kekentalan kinematik (m2/d).


Pada zat cair ideal, tegangan geser adalah nol dan kurvanya berimpit
dengan absis. Untuk zat cair bukan newton, tegangan geser tidak berbanding lurus
dengan gradient kecepatan. Seperti grafik yang digambarkan dibawah ini:

Gambar 2.2 Hubungan antara tegangan geser dan gradient kecepatan


Contoh soal :
Suatu zat cair memiliki berat jenis 700 N/m3. Bila viskositas dinamik 0,0018
Ndet/m3 , maka berapakah viskositas kinematiknya? (dengan g =9,81 m/det2)
Penyelesaian :
Dik : = 700 N/m3
= 0,0018 Ndet/m3
Dit

: viskositas kinematiknya ( v )

Jwb :
.g .zat

700 N / m 3

71,36kg / m 3
2
g 9,81m / det

Digunakan rumus berikut :


v

0,0018 N . det/ m 3

2,5 10 5 m 2 / det
3

71,36kg / m

D.Terapan Fluida Dalam Kehidupan


Manfaat dan terapan fluida baik fluida statis maupun fluida dinamis bagi
kehidupan sangat banyak antara lain yang sering digunakkan dongkrak hidrolik,
pompa hidrolik ban sepeda, mesin hidrolik, rem piringan hidrolik, hidrometer,
kapal laut, kapal selam, balon udara, karburator, sayap pesawat terbang. Berikut
ini adalah penjelasan mengenai penerapan-penerapan fluida di atas:
1. Dongkrak Hidrolik

Prinsip kerja dongkrak hidrolik adalah penerapan dari hukum Paskal yang
berbunyi tekanan yang diberikan pada zat cair di dalam ruang tertutup diteruskan
sama besar ke segala arah.
Tekanan yang kita berikan pada pengisap yang penampangnya kecil
diteruskan oleh minyak (zat cair) melalui pipa menuju ke pengisap yang
penampangnya besar. Pada pengisap besar dihasilkan gaya angkat yang mampu
menggangkat beban.
2. Pompa Hidrolik Ban Sepeda

Prinsip dari pompa ini juga menerapkan hukum Paskal, pada pompa
hidrolik ini kita memberi gaya yang kecil pada pengisap kecil sehingga pada
pengisap besar akan dihasilkan gaya yang cukup besar, dengan demikian
pekerjaan memompa akan menjadi lebih ringan, bahkan dapat dilakukan oleh
seorang anak kecil sekalipun.

3. Mesin Hidrolik

Hydraulic machinery adalah mesin dan alat-alat yang menggunakan daya


fluida untuk melakukan kerja. Alat berat adalah contoh umum. Dalam jenis mesin,
cairan tekanan tinggi disebut hidrolik fluida, ditransmisikan seluruh mesin ke
berbagai hidrolik motor dan silinder hidrolik. Fluida dikontrol secara langsung
atau secara otomatis oleh katup kontrol dan didistribusikan melalui slang dan
tabung. Popularitas mesin hidrolik adalah karena jumlah yang sangat besar
kekuasaan yang dapat ditransfer melalui tabung kecil dan selang fleksibel, dan
kekuatan tinggi kepadatan dan berbagai macam aktuator yang dapat
memanfaatkan kekuatan ini.
Mesin hidrolik dioperasikan dengan menggunakan hidrolik, di mana cairan
adalah media powering. Pneumatics, di sisi lain, didasarkan pada penggunaan gas
sebagai medium untuk transmisi listrik, generasi dan kontrol.
Filters Filter adalah bagian penting dari sistem hidrolik. Partikel logam
terus-menerus dihasilkan oleh komponen mekanis dan perlu dihapus bersama
dengan kontaminan lain.
9

Tubes, Pipes and Hoses Tabung hidrolik presisi seamless pipa baja,
khusus dibuat untuk hidrolika. Tabung memiliki ukuran standar untuk rentang
tekanan yang berbeda, dengan diameter standar hingga 100 mm. Tabung
disediakan oleh produsen dalam panjang 6 m, dibersihkan, diminyaki dan
dipasang. Tabung yang saling berhubungan oleh berbagai jenis flensa (terutama
untuk ukuran yang lebih besar dan tekanan), pengelasan kerucut / puting (dengan
o-cincin meterai), beberapa jenis koneksi dan flare cut-cincin. Ukuran yang lebih
besar, hidrolik pipa yang digunakan. Langsung bergabung dengan mengelas
tabung tidak dapat diterima karena interior tidak dapat diperiksa.
Seals, fittings and connections Secara umum, katup, silinder dan pompa
memiliki bos threaded perempuan untuk sambungan fluida
Basic calculations Daya Mesin hidrolik didefinisikan sebagai Arus x
Tekanan. Kekuatan hidrolik yang diberikan oleh sebuah pompa: P dalam [bar] dan
Q dalam [menyalakan / min] => (P x Q) 600 [kW]. Ex. Pompa memberikan 180
[menyalakan / menit] dan P sama dengan 250 [bar] => Pompa daya output = (180
x 250) 600 = 75 [kW].

4. Rem Piringan Hidrolik

10

Ide tekanan zat cair diteruskan melalui zat cair juga digunakan pada mobil
untuk sistem pengereman. Setiap rem mobil dihubungkan oleh pipa-pipa menuju
ke master silinder. Pipa-pipa penghubung dan master silinder diisi penuh dengan
minyak rem.
Ketika kita menekan pedal rem, master silinder tertekan. Tekanannya
diteruskan oleh minyak rem ke setiap silinder rem. Gaya tekan pada silinder rem
menekan sepasang sepatu rem sehingga menjepit piringan logam. Akibat jepitan
ini, timbul gesekan pada piringan yang melawan arah gerak piringan hingga
akhirnya dapat menghentikan putan roda.
Sepasang sepatu dapat menjepit piringan dengan gaya yang besar karena
sepasang sepatu tersebut dihubungkan ke pedal rem melalui sistem hidrolik.
Disini kita menekan silinder yang luas pengisapnya lebih kecil daripada luas
pengisap rem, sehingga pada rem dihasilkan gaya yang lebih besar. Jika luas
pengisap rem dua kali luas pengisap master, maka dihasilkan gaya rem yang dua
kali lebih besar dari gaya tekan kaki pada pedal rem.
Gesekan sepasang sepatu terhadap piringan menimbulkan panas. Oleh
karena permukaan piringan sangat luas jika dibandingkan terhadap luas sepasang
sepatu, maka panas yang timbul pada piringan segera dipindahkan ke udara

11

sekitarnya. Ini mengakibatkan suhu sepasang sepatu rem hampir tetap (tidak
panas).

5. Hidrometer

Hidrometer adalah alat yang dipakai untuk mengukur massa jenis zat cair.
Nilai massa jenis zat dapat diketahui dengan membaca skala pada hidrometer
yang ditempatkan mengapung pada zat cair. Hidrometer terbuat dari tabung kaca
dan desainnya memiliki tiga bagian. Pada alat ini diterapkan hukum Archimedes.

12

Agar tabung kaca terapung tegak didalam zat cair, bagian bawah tabung
dibebani dengan butiran timbal. Diameter bagian bawah tabung kaca dibuat lebih
besar supaya volume zat cair yang dipindahkan ke hidrometer dapat mengapung
di dalam zat cair
Tangkai tabung kaca didesain supaya perubahan kecil dalam berat benda
yang dipindahkan (sama artinya dengan perubahan kecil dalam massa jenis zat
cair) menghasilkan perubahan besar pada kedalaman tangkai yang tercelup di
dalam zat cair. Ini berarti perbedaan bacaan pada skala untuk berbagai jenis zat
cair menjadi lebih jelas.

6. Kapal Laut

Badan kapal yang terbuat dari besi dibuat berongga. Hal ini menyebabkan
volum air laut yang dipindahkan oleh badan kapal menjadi sangat besar. Gaya
keatas sebanding dengan volum air yang dipindahkan, sehingga gaya keatas
menjadi sangat besar. Gaya keatas ini mampu mengatasi berat total kapal,
sehingga kapal laut mengapung di permukaan laut.
13

Kapal laut di desain di pabrik dengan kapasitas muatan maksimum tertentu


sedemikian rupa sehingga kapal laut tetap mengapung dengan permukaan air
masih jauh dari bagian geladak. Gambar diatas menunjukan bagian kapal laut
yang terbenam dalam air laut untuk kapal yang sama tetapi berbeda muatan.
Gambar kiri untuk berat kapal kosong (tidak bermuatan) dan kapal kanan untuk
yang bermuatan. Tampak bahwa untuk berat kapal yang bertambah karena muatan
harus diimbangi oleh gaya keatas yang harus bertambah besar oleh karena itu,
kapal lebih terbenam di dalam air laut agar volum air yang digantikan oleh kapal
itu bertambah.

7. Kapal Selam

Penerapan hukum Archimedes juga dilakukan pada prinsip kapal selam.


Dimana sebuah kapal selam memiliki tangki pemberat, yang terletak diantara
lambung sebelah dalam dan lambung sebelah luar. Tangki ini dapat diisi dengan
udara atau air.
Untuk dapat membuat kapal selam terbenam kedalam air laut, beratnya
harus ditambah sehingga lebih besar daripada gaya keatas . Hal ini dilakukan
14

dengan membuka katup- katup yang memungkinkan air laut masuk kedalam
tangki pemberat. Sewaktu air laut masuk melalui katup-katup yang terletak di
bagian bawah tangki pemberat, air laut tersebut mendorong udara dalam tangki
keluar melalui katup-katup yang terletak di bagian atas. Air laut jauh lebih berat
daripada udara, sehingga berat total kapalselam menjadi lebih besar dan membuat
kapal selam terbenam. Jika kapal selam dikehendaki menyelam pada kedalaman
tertentu, maka awak kapal harus mengatur volum air laut dalam tangki pemberat
sedemikian sehingga berat total sama dengan gaya keatas. Pada saat tersebut kapal
selam melayang pada kedalaman tertentu dibawah permukaan laut.
Untuk membuat kapal selam mengapung kembali, udara dipompakan ke
dalam tangki pemberat. Udara ini menekan air laut sehingga air laut keluar
melalui katup-katup bagian bawah. Udara jauh lebih ringan daripada air laut
sehingga berat total kapal selam menjadi lebih ringan dan kapal selam mengapung
kembali.

8. Balon Udara

15

Hukum Archimedes juga diterapkan pada balon udara. Seperti halnya zat
cair, udara (yang termasuk fluida) juga melakukan gaya keatas pada benda. Gaya
keatas yang dilakukan udara pada benda sama dengan berat udara yang
dipindahkan oleh benda itu. Rumus gaya keatas yang dilakukan udara tetap seperti
persamaan sebelumnya tetapi ?f disini adalah massa jenis udara. Prinsip gaya ke
atas yang dikerjakan udara inilah yang dimanfaatkan pada balon udara.
Mula-mula balon diisi dengan gas panas sehingga balon menggelembung
dan volumnya bertambah. Bertambahnya volume balon berarti bertambah pula
volum udara yang dipindahkan oleh balon. Ini berarti gaya keatas bertambah
besar. Suatu saat gaya keatas sudah lebih besar daripada berat total balon (berat
balon dan muatan), sehingga balon mulai bergerak naik.
Awak balon udara terus menambah gas panas sampai balon itu mencapai
ketinggian tertentu. Setelah ketinggian yangdiinginkan tercapai, awak balon
mengurangi gas panas sampai tercapai gaya keatas sama dengan berat balon. Pada
saat itulah balon melayang di udara. Sewaktu awk ingin menurunkan ketinggian
maka sebagian isi gas panas dikeluarkan dari balon. Ini menyebabkan volum
balon berkurang, yang berarti gaya keatas berkurang . akibatnya, gaya keatas lebih
kecil daripada berat balon, dan balon bergerak turun.

9. Karburator
16

Fungsi karburator adalah untuk menghasilkan campuran bahan bakar


dengan udara, kemudian campuran ini dimasukan kedalam silinder-silinder mesin
untuk tujuan pembakaran.
Penampang bagian atas menyempit sehingga udara yang mengalir pada
bagian ini bergerak dengan kelajuan yang tinggi. Sesuai asas Bernoulli, tekanan
pada bagian ini rendah. Tekanan didalam tangki bensin sama dengan tekanan
atmosfer. Tekanan atmosfer memaksa bahan bakar tersembur keluar melalui jet
sehingga bahan bakar bercampur dengan udara sebelum memasuki silinder mesin.

10. Sayap Pesawat Terbang


Penerapan lain dari asas Bernoulli adalah pada gaya angkat sayap pesawat
terbang. Pesawat terbang dapat terangkat ke udara karena kelajuan udara yang
melalui sayap pesawat. Jika tidak ada udara maka pesawat terbang tidak akan
terangkat.
Gaya angkat terbangkitkan karena ada perbedaan tekanan di permukaan atas
dan permukaan bawah sayap. Bentuk airfoil sayap diciptakan sedemikian rupa
agar tercipta karakteristik aliran yang sesuai dengan keinginan. Singkatnya, gaya
angkat akan ada jika tekanan dibawah permukaan sayap lebih tinggi dari tekanan
diatas permukaan sayap. Perbedaan tekanan ini dapat terjadi karena perbedaan
17

kecepatan aliran udara diatas dan dibawah permukaan sayap. Sesuai hukum
Bernoulli semakin cepat kecepatan aliran maka tekanannya makin rendah.
Besarnya gaya angkat yang dibangkitkan berbanding lurus dengan Luas
permukaan sayap, kerapatan udara, kuadrat kecepatan, dan koefisien gaya angkat.
Jadi, untuk pesawat udara, engine berfungsi memberikan gaya dorong agar
pesawat dapat bergerak maju. Akibat gerak maju pesawat maka terjadi gerakan
relatif udara di permukaan sayap. Dengan bentuk geometri airfoil tertentu dan
sudut serang sayap (angel of attack) tertentu maka akan menghasilkan suatu
karakteristik aliran udara dipermukaan sayap yang kemudian akan menciptakan
beda tekanan dipermukaan atas dan permukaan bawah sayap yang kemudian
membangkitkan gaya angkat yang dibutuhkan untuk terbang.
Penampang sayap pesawat terbang mempunyai bagian belakang yang lebih
tajam dan sisi bagian atas yang lebih melengkung daripada sisi bagian bawahnya.
Bentuk ini menyebabkan garis arus seperti gambar di bawah.

18

Contoh soal :
Suatu zat cair memiliki berat jenis 700 N/m3. Bila viskositas dinamik 0,0018
Ndet/m3 , maka berapakah viskositas kinematiknya? (dengan g =9,81 m/det2)
Penyelesaian :
Dik : = 700 N/m3
= 0,0018 Ndet/m3
Dit

: viskositas kinematiknya ( v )

Jwb :
.g .zat

700 N / m 3

71,36kg / m 3
2
g 9,81m / det

Digunakan rumus berikut :


v

0,0018 N . det/ m 3

2,5 10 5 m 2 / det
3

71,36kg / m

19

BAB III
KESIMPULAN
20

Sejauh yang kita ketahui, fluida adalah gugusan yang tersusun atas
molekul-molekul dengan jarak pisah yang besar untuk gas dan kecil untuk zat
cair. Molekul-molekul itu tidak terikat pada suatu kisi, melainkan saling bergerak
bebas terhadap satu sama lain. Fluida dapat mengikuti bentuk ruangan / tempat
yang membatasinya karena tahanan fluida terhadap perubahan bentuk sangat
kecil.
Semua fluida nyata (gas dan zat cair) memiliki sifat-sifat khusus yang
dapat diketahui, antara lain: rapat massa (density), kekentalan (viscosity),
kemampatan (compressibility), tegangan permukaan (surface tension), dan
kapilaritas (capillarity). Beberapa sifat fluida pada kenyataannya merupakan
kombinasi dari sifat-sifat fluida lainnya. Sebagai contoh kekentalan kinematik
melibatkan kekentalan dinamik dan rapat massa.

21

Anda mungkin juga menyukai