Pembentukan Plastik Dan Material Komposit
Pembentukan Plastik Dan Material Komposit
1 Pengantar
Benda plastik hampir kita temukan di semua tempat, mulai dari bungkus
makanan, peralatan elektronik, mobil, motor, peralatan rumah tangga dan sebagainya.
Untuk membentuk plastik tersebut setiap jenis bentuk dan material plastik
mempengaruhi proses dan teknologi pembuatannya.
Pada sekitar tahun 1800 an teknologi plastik mulai di kembangkan, pada tahun
1968 John Wesley Hyatt membuat ball bilyard dengan meninjeksikan celluloid ke
dalam mold, pada tahun 1872 John dan Isaiah Hyatt mematenkan mesin injection
molding untuk pertama kalinya, selanjutnya perkumpulan industry plastik di bentuk
pada tahun 1937, yang di lanjutkan pembentukan perkumpulan plastik engineer pada
tahun 1941
Sementara untuk komposit Banyak teknologi modern saat ini memerlukan
material dengan kombinasi sifat yang tidak biasa yang tidak bisa dipenuhi oleh
paduan logam, keramik, maulun polimer. Biasanya material dengan properties tidak
biasa ini dibutuhkan untuk lingkungan aerospace, under water, dan beberapa aplikasi
transportasi. Kombinasi beberapa sifat material ini dikembangkan dalam bentuk
material komposit.
Komposit adalah gabungan dua material atau lebih secara makroskopis untuk
memperoleh sifat material yang diinginkan. Teknologi material terus dikembangkan,
untuk mendapatkan material dengan kekuatan lebih dan dengan bahan yang lebih
efisien dapat dilakukan dengan teknologi komposit. Komposit terdiri dari dua
komponen yaitu matriks dan penguat. Matriks berfungsi sebagai pengikat, pelindung
terhadap pengaruh lingkungan.
Kelebihan material komposit adalah sifat mekanik spesifiknya tinggi, ketahanan
korosi yang tinggi, mudah dibuat dan serat dapat diatur sesuai dengan arah
pembebanan. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap sifat komposit adalah sifat
dari matriks dan penguatnya, fraksi volume matriks dan penguatnya, proses
pembuatan, dan interface antara matriks dan penguat.
cetak tekan atau cetak injeksi, ekstrusi atau cetak tiup. Resin vinil sangat baik
untuk pelapis permukaan dan untuk lemmbaran yang kaku dan fleksibel.
Polivinil butirat adalah resin yang jernih dan liat dan biasanya digunakan
sebagai bahan pelapis antara pada gelas keamanan, jas hujan, tangki dan
produk cetak yang fleksibel. Bahan ini tahan kelembaban, mudah melekat dan
stabil terhadap cahaya dan panas. Polivinil klorida mempunyai daya tahan
yang baik terhadap berbagai pelarut dan tidak mudah terbakar. Digunakan
sebagai bahan menggantikan karet, jas hujan, kemasan dan botol cetak tiup.
Poliviniliden klorida digunakan untuk pengemas makanan dan pipa. Busa
vinil digunakan sebagai pelampung, jok dan lapisan pelindung.
5. Resin akrilik.
Resin ini sangat penting karena memiliki daya tembus cahaya yang sangat
baik, mudah dibuat dan tahan terhadap kelembaban. Resin akrilik yang paling
banyak digunakan ialah metil metakrilat, dan lazim dikenal dengan nama,
dagang Lucite (du Pont) dan Plexiglas (Rohm Haas). Bahan ini dapat dibentuk
secara cor, ekstrusi, cetak atau tarik bentuk. Banyak digunakan antara lain
sebagai jendela pesawat terbang, pintu, penutup alat pengukur, alat
kecantikan, model transparan dan penutup tembus pandang.
6. Karet tiruan.
Karet tiruan merupakan karet buatan manusia yang mempunyai nama-nama
antara lain Thiokol, Neopren, GR-S, Buna N, Butil dan karet silikon secara
komersiel dikenal. Jenis GR-S merupakan karet tiruan yang paling banyak
diproduksi, karena sangat cocok untuk ban kendaraan dan meru:pakan suatu
kopolimer dari butadiena dan stirena yang dapat diolah sehingga mencapai
kekerasan yang diinginkan. Kekuatan GR-S dapat dinaikkan dengan
menambah karbon hitam dan untuk ban khusus dicampur dengan karet alam.
Buna N atau karet nitrid (kopolimer butadien akrilonitril) banyak digunakan
untuk slang oli, gasket dan diafragma, karena memiliki daya tahan terhadap
oli. Kadangkala dicampur dengan phenol dan plastik vinil. Thiokol atau
posulfida organik sangat tahan terhadap minyak, oli dan dan cat dan juga
tahan terhadap sinar matahari. Oleh karenanya cocok untuk slang, sol sepatu,
pelapis kain dan lapisan isolasi. Produk dapat dicetak dalam mesin plastik.
Polimer kloropen dibuat dari batu bara, batu kapur, air dan garam. Kalsium
karoida dibuat dari batu bara dan batu kapur bila ditambah air membentuk gas
karbid (C2H2). Gas ini bila dicampur dengan hidrogen klorida membentuk
kloropen yang bila berpolimerisasi berubah menjadi neopren. Karena
memiliki sifat tahan terhadap oli, panas dan sinar matahari dipakai untuk
membuat konveyor, sol sepatu, baju pelindung, isolasi, slang, rol cetak, ban
luar dan dalam dan bahan pengikat roda, gerinda. Neopren mempunyai
kegunaan yang lebih luas dari jenis karet tiruan lainnya dan dapat
menggantikan karet alam hampir pada semua bidang pemakaian. Butil suatu
kopolimer isobutilen mempunyai sifat seperti karet alam. Karena kekakuan,
tahan abrasi dan permeabilitas yang rendah, maka bahan ini banyak dipakai
untuk ban dalam. Penggunaan lainnya meliputi slang uap, ban konveyor untuk
material panas dan bahan lapisan tangki.
Pengerjaan Permesinan
Pengerolan/Calendering
Ekstrusi
Injeksi
Cetak tiup/Blowing
Thermoforming/vacum forming
Rotate casting
Expanding foming
Spinning
Blow film
Hand lay up
Compression molding
Transfer moulding
Casting
Spraying
1.6.1
Pengerjaan Permesinan
Pada prinsipnya pengerjaan plastik dengan permesinan dapat dikerjakan
Memotong
Kikir
Bor
Gergaji
Pembuatan ulir
Bubut
Frais
1.6.2
diantara dua buah rol atau lebih. Biasanya roll untuk pengerjaan lembaran ini terdiri
dari 4 5 roll utama.
Dalam proses calendering, plastik dibuat menjadi gulungan antara dua rol
yang kemudian lewat sekitar satu atau lebih tambahan gulungan sebelum melepas
sebagai film berkelanjutan. Kain atau kertas dapat diberi umpan melalui gulungan
yang terakhir, sehingga mereka menjadi diresapi dengan plastik.
1.6.3
Ekstrusi
Ekstrusion moulding adalah suatu proses pembuatan plastik (termoplastik)
yang berbentuk profil atau bentukan yang sama dengan ukuran panjangnya yang
cukup besar. Proses ini digunakan untuk membuat pipa, selang, sedotan, dsb. Teknik
ini merupakan metode tertua dalam pencetakan plastik, dan saat ini masih digunakan
untuk mencetak plastik termoset.
Dalam proses ini, plastik atau butiran yang homogen, dan dengan terusmenerus terbentuk. Produk yang dibuat dengan cara ini termasuk tabung, pipa,
lembaran, kawat dan substrat pelapisan, dan bentuk profil. Proses ini digunakan
untuk membentuk bentuk yang sangat panjang dengan jumlah besar, lalu dapat
dipotong-potong dengan bentuk menjadi kecil-kecil. Ekstrusi dapat menghasilkan
tingkat output tertinggi dari setiap proses plastik misalnya, pipa telah dibentuk di
tekanan 2000 lb / h (900 kg / jam).
1.6.4
Injeksi
Proses pembentukan produk berbahan plastik dengan cara menginjeksikan
atau menyuntikan plastik cair kedalam sebuah rongga cetak yang kemudian
didinginkan dan dikeluarkan dari rongga cetak. Material dari proses ini adalah plastik
dengan bentuk granula ( butiran kecil ), powder ataupun larutan. Pengerjaan ini
menggunakan cetakan tertutup.
1.6.5
Blowing
Blow molding atau blow forming adalah suatu proses pembuatan plastik
(termoplastik) yang bentuknya memiliki rongga rongga pada bagian tengah dari
produk. Plastik cair pada proses ini berbentuk pipa kemudian dimasukan kedalam
cetakan lalu ditiup hingga menempel pada dinding cetakan. Pada hasil cetakanya,
proses ini cenderung memiliki ketebalan dinding yang tidak merata dan umumnya
produk berupa silinder.
Proses ini terdiri dari pembentukan sebuah tabung (disebut parison) dan
memasukkan udara atau gas lain yang menyebabkan tabung tersebut mengembang
menjadi berongga, tertiup bebas sesuai cetakan untuk membentuk menjadi produk
dengan ukuran dan bentuk tertentu. Parison secara tradisional dibuat oleh proses
ekstrusi.
Contoh Produk dengan proses Blowing :
Botol-botol minuman; segala produk yang berbentuk botol/silinder.
1.6.6
memproses material plastik. Produk dari proses Vacuum Forming sangat banyak dan
memegang peranan penting dalam kehidupan sehari-hari.
Thermoforming adalah pembentukan lembaran plastik menjadi bagianbagian melalui aplikasi panas dan tekanan. Tooling untuk proses ini adalah yang
paling murah dibandingkan dengan proses plastik lainnya. Juga dapat menampung
bagian lembaran yang sangat besar serta bagian-bagian kecil.
1.6.7
serat, contohnya resin polyster dan Resin Epoxid, sedang penguatnya misalnya dari
seart gelas.
Dimana untuk memprosesnya ada beberapa cara antara lain :
o Laminasi dengan tangan
o Pengerjaan serat semprot
o Press dingin
o Press panas
o Laminasi kotinyu
o Sentrifugal
o Pengerjaan Elektrostatik
1.6.8
Rotate casting
Rotational Molding Process adalah salah satu proses pembentukan plastic.
rendah
(low
pressure)
dalam
metode
manufakturingnya
yang
1.6.9
Expanding foming
Dalam proses expanding/foaming matrial plastik
dapat dikembangkan/
diperpanjang/ dipeluas. Campuran resin yang mengandung katalis dan bahan kimia
yang dapat membantu proses perpanjangan (expanding) ditempatkan pada sebuah
cetakn dimana ia akan memanjang kestruktur yang berbentuk sel. Polyurethanes,
polyethers, ureaformaldehida, polyvinys, dan phenoliks adalah bahan-bahan yang
sering dikerjakan dengan cara ini. Perlengkapan flotasi, spoges, kasur-kasur, dan
bantalan pengamanan adalah contoh dari yang sering dibuat dengan cara ini.
1.6.10 Spinning
Spining dari plastic bisa dipanaskan dimulurkan, ditark, menjadi serabut,
kemudian dipintal menjadi benang bisa lebih kuat.
Contoh: kain tas, jaring, gelasan,jala ikan
Hand Lay Up
Hand Lay Up adalah proses pengerjaan plastic secara manual dengan mold
sebagai cetakkan dibentuk sedemikian rupa, lalu dilapisi lapisan pemisah (release
agent) sehingga cairan resin dan cetakkan tidak menempel, lalu dilapisi cairan resin.
Setelah itu cairan resin ditambahkan bahan penguat (reinforcement) seperti serat. Lalu
cairan resin tersebut diratakan dengan menggunakan koas atau roller agar
permukaannya rata dan rapi
1.7.2
1.7.3
Compression Mold
Compression mold adalah suatu metoda pembentukan plastic dengan cara
memanaskan cavity terlebih dahulu. Ada 4 tahap pada compression mold, pertama
letakan bahan plastic pada cavity yang sudah dipanaskan, ditekan, dimampatkan, dan
kemudian dikeluarkan. Kontruksi utamanya adalah punch(cavity), core(inti),dan
system ejection.
Contoh produk dari proses ini adalah : Sakelar , batu gerinda, stop kontak.
1.7.4
Transfer Molding
Seperti compression mold, dimana pada proses ini jumlah material (pada
1.7.5
Casting
Casting adalah proses pembentukan produk plastik dengan cara memasukan
plastik panas kedalam cetakan kemudian cetakan diberikan tekanan. Tetapi berbeda
dengan proses injeksi. Material plastik yang biasa digunakan adalah PE,PVC,ataupun
PP.
Spraying
Proses spraying adalah proses penyemprotan material plastik yang biasanya
digunakan pada logam, agar material logam dapat lebih tahan terhadap korosi dan
terlihat lebih bagus.
Komposit adalah suatu material yang terbentuk dari kombinasi dua atau lebih
material sehingga dihasilkan material komposit yang mempunyai sifat mekanik dan
karakteristik yang berbeda dari material pembentuknya.
Komposit memberikan suatu pengertian yang sangat luas dan berbeda-beda,
serta mengikuti situasi dan perkembangan bahan itu sendiri. Gabungan dua atau lebih
bahan merupakan suatu konsep yang diperkenalkan untuk menerangkan definisi
komposit.
Walaupun demikian definisi ini terlalu umum, karena komposit ini
merangkumi semua bahan termasuk plastik yang diperkuat dengan serat, logam alloy,
keramik, kopolimer, plastik berpengisi atau apa saja campuran dua bahan atau lebih
untuk mendapatkan suatu bahan yang baru.
Komposit memiliki sifat mekanik yang lebih bagus dari logam, kekakuan
jenis (modulus Young/density) dan kekuatan jenisnya lebih tinggi dari logam.
Beberapa lamina komposit dapat ditumpuk dengan arah orientasi serat yang berbeda,
gabungan lamina ini disebut sebagai laminat.
Komposit dibentuk dari dua jenis material yang berbeda, yaitu:
a. Penguat (Reinforcement), yang mempunyai sifat kurang elastis tetapi lebih
kaku serta lebih kuat.
b. Matriks, umumnya lebih elastis tetapi mempunyai kekuatan dan kekakuan
yang lebih rendah.
Secara garis besar ada 3 macam jenis komposit berdasarkan penguat yang
digunakannya, yaitu :
a.
b.
c.
berfungsi
untuk
perekat
atau
pengikat
dan
Bahan Komposit
Secara umum bahan komposit terdiri dari dua macam, yaitu bahan komposit
partikel (particulate composite) dan bahan komposit serat (fiber composite). Bahan
komposit partikel terdiri dari partikelpartikel yang diikat oleh matrik. Bentuk
partikel ini dapat bermacammacam seperti bulat, kubik, tetragonal atau bahkan
berbentuk yang tidak beraturan secara acak. Sedangkan bahan komposit serat terdiri
dari serat serat yang diikat oleh matrik. Bentuknya ada dua macam yaitu serat
panjang dan serat pendek.
1.9.1
saling berhubungan. Bahan komposit serat ini terdiri dari dua macam, yaitu serat
panjang (continous fiber) dan serat pendek (short fiberdan whisker). Penggunaan
bahan komposit serat sangat efesien dalam menerima beban dan gaya. Karena itu
bahan komposit serat sangat kuat dan kaku bila dibebani searah serat, sebaliknya
sangat lemah bila dibebani dalam arah tegak lurus serat
1.9.3
Matrik
Matrik adalah fasa dalam komposit yang mempunyai bagian atau fraksi
Sifat-sifat matrik :
a.
b.
c.
d.
b.
c.
d.
e.
f.
2. Kekurangan MMC :
a. Biayanya mahal
b. Standarisasi material dan proses yang sedikit
3. Matrik pada MMC :
a. Mempunyai keuletan yang tinggi
b. Mempunyai titik lebur yang rendah
c. Mempunyai densitas yang rendah.
4. Aplikasi MMC, yaitu sebagai berikut :
a. Komponen automotive (blok-silinder-mesin,pully,poros gardan,dll)
b. Peralatan militer (sudu turbin,cakram kompresor,dll)
c. Aircraft (rak listrik pada pesawat terbang)
d. Peralatan Elektronik
1.7.3.3 Komposit Matrik Keramik (Ceramic Matrix Composites
CMC)
Bahan ini menggunakan keramik sebagai matrik dan diperkuat dengan serat
pendek,
atau
serabut-serabut (whiskers)dimana
terbuat
dari silikon
1.7.4
yang