Anda di halaman 1dari 20

RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK

DEDARI
Jl. Rantai Damai No.69 Oebufu-Kupang
Tlp. (0380) 8553914

DAFTAR NAMA DOKTER


RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK DEDARI

RUMAH SAKIT RSIA DEDARI


Jl. Rantai Damai No.69 Oebufu-Kupang
Tlp. (0380) 8553914
SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RSIA DEDARI
NOMOR :

TENTANG PANDUAN PENETAPAN DPJP


DIREKTUR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK DEDARI

Menimbang : a. Bahwa dalam upaya peningkatan mutu pelayanan dan


tercapainya kepuasan pelayanan di Rumah Sakit Ibu dan Anak
Dedari, dipandang perlu adanya pembentukan dan
pemberlakuan tentang panduan Penetapan DPJP di Rumah Sakit
Ibu dan Anak Dedari.

b.

Bahwa pembentukan tentang panduan Penetapan DPJP di


Rumah Sakit Ibu dan Anak Dedari pada huruf a di atas, perlu
ditetapkan dengan keputusan Direktur Rumah Sakit Ibu dan
Anak Dedari

Mengingat : 1. Undang-undang nomor 8 Tahun 1974 Tentang Pokok-Pokok


Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
3041)
2. Undang-undang tahun 2009 tentang kesehatan ( lembaran negara
republik indonesia nomor 100 tambahan lembaran negara
republik indonesia nomor 3495)
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
159b/Menkes/SK/II/1988 Tentang Rumah Sakit
4. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
436/Menkes/SK/IV/1993
Tentang
Berlakunya
Standar
Pelayanan Rumah Sakit Dan Standar Pelayanan Medis Rumah
Sakit.

MEMUTUSKAN
Menetapkan
Petama :Menetapkan dan memberlakukan tentang panduan penetapan DPJP di
Rumah Sakit Ibu dan Anak Dedari.
Kedua : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan
Ketuga : Apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan
ditinjau kembali dan diperbaiki sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di :
Pada tanggal :
Direktur RSIA DEDARI

Tembusan :
1. Direktur Rumah Sakit Ibu dan Anak Dedari.
2. Kasi Pelayanan Medis dan Keperawatan Rumah Sakit Ibu dan Anak
Dedari.
3. Kasi Penunjang Medis Kasi Pelayanan Medis dan Keperawatan Rumah
Sakit Ibu dan Anak Dedari.
4. Kasi Keuangan dan Marketing Kasi Penunjang Medis Kasi Pelayanan
Medis dan Keperawatan Rumah Sakit Ibu dan Anak Dedari.
5. Kasi Personalia , Diklat dan Umum Rumah Sakit Ibu dan Anak Dedari.
6. Arsip

KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
rahmat-Nya sehingga buku Panduan Penetapan DPJP RSIA Dedari dapat
terselesaikan tepat pada waktunya.
Perlu disadari bahwa Rumah Sakit adalah institusi tempat memberikan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan tujuan penyembuhan penyakit
serta terhindar dari kematian atau kecacatan. Dalam melaksanakan fungsinya
Rumah Sakit harus pula mengendalikan atau meminimalkan resiko baik klinis
maupun non klinis yang memungkinkan terjadi selama proses pelayanan
kesehatan berlangsung. Dengan adanya panduan ini untuk memberikan petunjuk
dan penjelasan tentang tata cara penentuan dan pelaksanaan Dokter Penanggung
Jawab Pelayanan (DPJP) disetiap pelayanan di RSIA Dedari demi tercapainya
kualitas pelayanan yang tinggi, meningkatnya kepuasan pasien dan mencegah
serta mengurangi angka kejadia yang tidak diharapkan
Menyadari bahwa buku Panduan Penetapan DPJP ini masih tidak
sempurna dan kami sangat mengharapkan masukan dari para pihak yang terlibat
dalam pelayanan pasien di RSIA Dedari, sehingga buku pedoman ini betul-betul
dapat menjadi salah satu pedoman bagi RSIA Dedari.
Penyusunan buku pedoman ini mengacu pada Undang-Undang Kesehatan
RI serta adanya dukungan dari pihak manajemen RSIA Dedari.
Untuk itu penyusu mengucapkan terimakasih dan semoga buku pedoman
ini dapat bermanfaat dalam pelayan kepada pasien di RSIA Dedari.

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
A. LATAR BELAKANG.....................................................................1
B.
MAKSUD & TUJUAN....................................................................2
C.
DEFINISI.........................................................................................3
BAB II

RUANG LINGKUP.................................................................................4

BAB III TATA LAKSANA..............................................................................5-10


BAB IV PENUTUP..............................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................12
DOKUMENTASI..................................................................................................13

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Rumah sakit adalah institusi tempat memberikan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat dengan tujuan penyembuhan penyakit serta terhindar dari kematian
atau kecacatan. Dalam melaksanakan fungsinya Rumah Sakit harus pula
mengendalikan atau meminimalkan resiko baik klinis maupun non klinis yang
mungkin terjadi selama proses pelayanan kesehatan berlangsung. Sehingga
terlaksana pelayan yang aman bagi pasien
Oleh karena itu keselamatan pasien di Rumah Sakit merupakan prioritas utama
dalam semua bentuk kegiatan di Rumah sakit, untuk mencapai kondisi
pelayanan yang efektif, efisien, dan aman bagi pasien itu diperlukan komitmen
dan tanggung jawab yang tinggi dari seluruh personil pemberi pelayanan di
rumah sakit sesuai dengan kompetensi dan wewenangnya.
Selanjutnya kerjasama tim merupakan prasyarat untuk mencapai tujuan
tersebut dan dilengkapi dengan komunikasi yang baik, serta tidak dapat
dipungkiri bahwa peranan dokter sangat besar dan sentral dalam menjaga
keselamatan pasien, karena semua proses pelayanan di tentukan oleh dokter.
Sebagai instrument monitoring dan evakuasi maka tidak kalah pentingnya
factor catatan medis yang lengkap dan baik. Dimana semua proses pelayanan
terhadap pasien direkam secara real time dan akurat. Sehingga apabila terjadi

sengketa medis rekam medis ini benar-benar menjadi alat bukti bagi rumah
sakit bahwa proses pelayanan telah dijalankan dengan benar dan sesuai
prosedur, atau kalau terjadi sebaliknya dapat pula berfungsi sebagai masukan
untuk memperbaiki proses pelayanan yang ada.

B. MAKSUD DAN TUJUAN


A. Maksud
Pedoman ini dimaksudkan untuk memberikan petunjuk dan penjelasan
tentang tata cara penentuan dan pelaksanaan Dokter Penanggung Jawab
Pelayanan (DPJP) disetiap ini pelayanan di RSIA Dedari demi
tercapainya kualitas pelayanan yang tinggi, meningkatnya kepuasan
pasien dan mencegah serta mengurangi angka kejadian yang tidak
diharapkan.
B. Tujuan
- Agar dapat dijadikan sebagai acuan bagi para dokter dan
petugas kesehatan lainya dalam menentukan Dokter
Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP) disetiap unit pelayanan
di RSIA Dedari sehingga diperoleh kesamaan pengertian,
keseragaman dalam pelaksanaan, pencatatan dan pelaporan.
- Agar pengelolaan asuhan medis pasien oleh DPJP terlaksana
dengan baik sesuai standar pelayanan dan standar keselamatan
pasien.

C. DEFENISI
1. Dokter Penanggung Jawab Pelayan (DPJP) adalah dokter yang
bertanggung jawab atas pengelolaan asuhan medis seorang pasien di
RSIA Dedari ( apabila pasien hanya memerlukan asuhan medis dari 1
orang dokter)
2. DPJP utama adalah : Dokter koordinator yang memimpin proses
pengelolaan asuhan medis bagi pasien yang harus dirawat bersama
lebih dari 1 orang dokter.
- Dokter yang menangani penyakit yang dinilai terberat dan
mengancam nyawa serta pengelolaan paling kompleks
- Pada kondisi tertentu setelah setelah ada kesepakatan bersama antar
DPJP dan atau atas keinginan pasien, DPJP utama dapat dipegang
oleh dokter yang pertama kali memeriksa / menerima atau DPJP lain
yang diminta pasien
- Pada kasus sulit atau luar biasa, DPJP utama ditentukan oleh direktur
Rumah Sakit atau Ketua Komite Medik setelah melalui rapat Komite
Medik.
3. DPJP tambahan adalah : Dokter yang ikut memberikan asuhan medis
pada seorang pasien yang oleh karena kompleksitas penyakitnya
memerlukan perawatan bersama oleh lebih dari 1 orang Dokter atau
Dokter konsultan yang ikut merawat bersama setelah dikonsulkan oleh
DPJP sebelumnya. DPJP tambahan ditulis langsung sesuai bidang yang
dialami misalnya DPJP Bedah, DPJP Obsstetri Ginekologi, DPJP
Penyakit Dalam, DPJP Anak, DPJP Mata, dan lain-lain.

BAB II
RUANG LINGKUP
Panduan ini berlaku pada semua unit pelayanan Rumah Sakit meliputi : UGD,
Poliklinik, Rawat Inap, Kamar Operasi, Ruang Bersalin dan Sarana Penunjang
Medis Lainya.

1.
BAB II
TATA LAKSANA

A. Hak dan Kewajiban DPJP


Hak DPJP
1. Mengelola asuhan medis seorang pasien secara mandiri dan otonom
yang mengacu pada standar pelayanan medis Rumah Sakit, Secara
komperhensif mulai dari anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan
penunjang, perencanaan pemberian terapi, tindak lanjut/ follow up
(evaluasi asuhan medis) sampai rehabilitasi.
2. Melakukan konsultasi dengan disiplin yang dianggap perlu untuk
meminta pendapat atau perawatan bersama demi kesembuhan pasien
Kewajiban DPJP
1. Membuat rencana pelayanan pasien dalam berkas rekam medis yang
memuat segala aspek asuhan medis yang akan dilakukan, termasuk
konsultasi.
2. Memberikan penjelasan secara rinci kepada pasien dan keluarga tentang
rencana dan hasil pelayanan baik tentang pengobatan, prosedur maupun
kemungkinan hasil yang tidak diharapkan.
3. Memberi pendidikan/edukasi kepada pasien tentang kewajibanya
terhadap dokter dan rumah sakit, yang dicatat dalam rekam medis.
4. DPJP berkewajiban memberikan kesempatan kepada pasien atau
keluarganya untuk bertanya atas hal-hal yang tidak/ belum dimengerti.
- Pasien dan keluarganya wajib memberi informasi yang jelas, benar
dan jujur tentang penyakit dan kondisi lain.
- Pasien dan keluarganya wajib mengetahui kewajiban dan tanggung
jawab
- Pasien dan keluarganya wajib mengajukan pertanyaan untuk hal-hal
yang tidak dimengerti.
- Pasien dan keluarganya wajib memahami dan menerima konsekuensi
pelayanan

Penentuan DPJP
1. Penentuan DPJP harus dilakukan sejak pertama masuk Rumah Sakit
(baik rawat jalan, UGD, maupun rawat inap) dengan mempergunakan
cap stempel pada berkas rekam medis pasien.
2. Cap stempel DPJP Dr.. untuk pasien yang dirawat oleh seorang
dokter.
3. Cap stempel DPJP Dr.. untuk pasien yang dirawat bersama beberapa
dokter.
4. Rekam Medis pasien dengan ketentuan :
- Nama DPJP utama ditulis palin atas
- Selanjutnya bila diperlukan konsul dan atau rawat bersama dokter
yang bersangkutan
Klasifikasi DPJP di ruang rawat :
Apabila dari UGD maupun rawat jalan DPJP belum ditentukan, maka
petugas ruangan wajib segera melakukan klarifikasi tentang siapa DPJP
pasien tersebut termasuk melakukan klarifikasi DPJP utama dan DPJP
tambahan. Pasien dan keluarganya wajib mengikuti instruksi dan
menghormati peraturan rumah sakit.
Apabila pasien dirawat bersama petugas ruangan juga wajib melakukan
klarifikasi siapa DPJP Utama dan DPJP tambahanya.
Penentuan DPJP bagi pasien di ruangan :
Pengaturan penentuan DPJP dapat berdasarkan :
a. Jadwal konsulen jaga UGD atau ruangan : Konsulen jaga hari itu
menjadi DPJP dari semua pasien yang masuk pada hari tersebut, kecuali
kasus rujukan yang ditunjukan kepada seorang konsulen.
b. Surat rujukan langsung kepada salah satu dokter spesialis terkait.
Dokter spesialis yang dituju otomatis menjadi dpjp pasien yang
dimaksud, kecuali beralih pada konsulen jaga hari itu.
c. Atas permintaan pasien / keluarga. Pasien dan keluarga berhak meminta
salah seorang dokter sebagai DPJPnya sepanjang sesuai dengan

disiplinya. Apabila penyakit yang diderita pasien tidak sesuai dengan


disiplin dokter yang dimaksud, maka diberi penjelasan kepada pasie/
keluarga dan apabila pasien dan keluarga tetap pada pendirianya maka
dokter spesialis yang dituju akan mengkonsulkan kepada disiplin yang
sesuai.
d. Hasil rapat Komite Medik pada kasus tertentu. Pada kasus yang sangat
kompleks atau jarang., penentuan DPJP / DPJP utama dapat ditentukan
berdasarkan rapat Komite Medik.
Pola Operasional DPJP Rawat Bersama
Seorang DPJP hanya memberikan pelayanan dibidang kompetensi dan
keahlianya saja. Bila ditemukan penyakit yang memerlukan penanganan
disiplin profesi lain karus dikonsulkan dan ditunjuk DPJP tambahan sesuai
kebutuhan. Bila diperlukan perawatan bersama maka akan ditentukan
siapa DPJP utama sebagai koordinator DPJP tambahanya. Dalam hal rawat
bersama lebih dari dua DPJP harus ada pertemuan bersama para DPJP
minimal satu kali dicatat dalam rekam medis pasien.
Perubahan DPJP Utama
Untuk efektifitas dan efesiensi pelayanan, bila diperlukan dapat terjadi
perubahan DPJP utama dalam Rawat Bersama. Kriteria DPJP utama
berdasarkan :
a. Penyakit terberat pada penderita tersebut
b. Atas keinginan keluarga/ penderita
c. Berdasarkan rapat Komite Medik pada kasus tertentu
Perubahan DPJP utama harus dicatat dalam berkas rekam medis dan
mencantumkan tanggal mulai berlaku dan alasanya.
Pengalihan DPJP di UGD
Dalam Pelayanan di UGD, demi keselamatan pasien, apabila dokter DPJP /
Konsulen jaga SMF tidak dapat dihubungi secara mendesak, dapat
dilakukan pengalihan konsultasi kepada konsulen lain yang dapat segera
dihubungi sesuai masing-masing SMF.
DPJP Utama di Ruang Opreasi
Adalah dokter operator yang melakukan operasi dan bertanggung jawab
terhadap seluruh kegiatan operasi serta permasalahan yang berkaitan dengan
tindakan operasi. Dokter Anastesi yang melakukan tindakan pembiusan
merupakan DPJP Anastesi pasien tersebut dan bertanggung jawab terhadap
permasalahn yang timbul berkaitan dengan tindakan anastesi bahkan sampai

pasien kembali keruangan. Sebelum operasi dilaksanakan, dokter operator


dan dokter anstesi harus ikut melakukan prosedur save surgery check list
(sign in, time out, sign out), sesuai dengan SOP time out di kamar operasi
serta dicatat dalam berkas rekam medis
DPJP pasien rawat ICU
Apabila pasien dirawat ICU maka otomatis DPJP ICU yang menjadi DPJP
Utama yang berwenang mengendalikan pengelolaan pasien dengan tetap
berkoordinasi dengan DPJP awal pasien atau DPJP utama (bila pasien
dirawat bersama sebelum ICU)

B. Koordinasi dan Transfer Informasi Antar DPJP


a. Koordinasi antara DPJP tentang rencana dan pengelolaan pasien harus
dilaksanakan secara komprehensif, terpadu dan efektif dengan berpedoman
kepada SMF dan standar keselamatan pasien.
b. Koordinator dan transfer informasi (komunikasi dan konsultasi) antar DPJP
harus dilaksanakan secara tertulis dengan menyampaikan beberapa aspek
antara lain diagnosis, hasil pemeriksaan permasalahan dan keperluan
konsultasi yang diperlukan.
c. Bila secara tertulis baik dengan formulir maupun dalam berkas rekam medis
belum optimal, harus dilakukan koordinasi langsung baik dalam komunikasi
pribadi (langsung atau telpon) maupun formal dalam penatalaksanaan kasus
tersebut.
d. Koordinasi dan transfer informasi DPJP didalam lingkup satu SMF yang
sama bisa dibuat tertulis dalam status rekam medis penderita, sedang antar
SMF harus dalam formulir konsultasi khusus.
e. Konsultasi yang dituju bisa secara khusus kepada disiplin ilmu ataupun
kepada konsultan secara perorangan
f. Konsultasi bisa bersifat biasa maupun segera atau emergency (cito)
g. Penyampaian adanya konsultasi bisa dengan menyampaikan / membawa
berkas rekam medis dan formulir dengan atau tanpa pasien ( pada kasus
tertentu ) atau per telpon untuk kasus emergency seperti UGD atau kasus di
atas meja operasi.
h. Proses konsultasi di UGD dan kamar operasi sesuai SOP yang berlaku di
UGD dan kamar operasi.
i. Dalam hal konsultasi pribadi yang dituju brhalangan/tidak ditempat
dialihkan kepada konsultan jaga harian disiplin yang sama dengan
melaporkan terlebih dahulu kepada DPJP yang mengkonsulkan.
j. Konsultasi di UGD kepada konsultan jaga dapat dilakukan oleh dokter
umum jaga UGD, bisa dilakukan dengan lisan per telpon dalam melakukan

pengobatan emergency kepada pasien dibidang disiplin terkait. Jawaban


konsulen harus ditulis dalam berkas rekam medis setelah dilakukan
klarifikasi ulang.
BAB II
PENUTUP
Pasien adalah individu yang unik dengan berbagai macam kebutuhan
Rumah sakit sebagai salah satu pusat pelayanan kesehatan masyarakat senantiasa
harus selalu memberikan pelayanan medis yang terbaik sesuai kebutuhan pasien.
Hubungan pasien dengan dokter atau Rumah Sakit merupakan hubungan
kemitraan atau patnership oleh sebab itu sebelum melakukan pemeriksaan dan
memberikan pengobatan secara optimal dokter atau perawat perlu membangun
kepercayaan dan komunikasi yang terbuka dengan pasien. Keberhasilan seluruh
perawatan atau pengobatan sangat tergantung pasie-perawat dan tim medis.
Kebutuhan pasien harus dapat diidentifikasi secara tepat dan juga memperhatikan
pelayananan sehingga kebutuhan privasi pasien secara keseluruhan dapat
terpenuhi.
Semoga pedoman ini dapat dilaksanakan sebaik-baiknya dan menjadi
panduan di RSIA Dedari dalam memberikan pelayanan yang terbaik.

DAFTAR PUSTAKA

www.blogtopsites.com/siteposts/34988/page_6.html
Akreditasi.webid.2012./?=1158
ml.scribd.com/...trumen-Akreditasi-keselamatan-pasien
www.docstoc.com/.../SELF-ASSESMENT-POKJA-PELAYANAN
KESELAMATAN PASIEN
Id.scribd.com/...8/SK-DPJP-Tiap-Pelayanan-Surat-Tugas
ml.scribd.com./doc/83053356/BUKU-PEDOMAN REKAM MEDIS
www.slideshare.net/...ev1000/sop-petunjuk-pelaksanaan
keselamatan
pasien rumah sakit
Id.scribd.com/doc/132188769

DOKUMENTASI
Formulir tugas Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP) terlampir di
dalam Rekam Medis

PENETAPAN DPJP

No.Dokumen

No.Revisi :

Halaman :1/1

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONA
L
PENGERTIAN

TUJUAN

Tanggal Terbit

Ditetapkan oleh
Direktur RSIA Dedari

Dokter Penaggung Jawab Pasien (DPJP) adalah


seorang dokter yang bertugas mengelola asuhan
medis pasien.
Menentukan dokter yang bertanggung jawab dalam
memberikan rangkaian asuhan medis.

KEBIJAKAN

PROSEDUR

SK Direktur RSIA Dedari Nomor :.............


SK Direktur RSIA Dedari Nomor :...............
1. Dokter penanggung jawab pasien (DPJP) bertugas
memberikan asuhan medis yang meliputi :
-Pemeriksaan medis penegakan diagnosis
-Merencanakan dan memberi terapi
-Melakukan tindak lanjut/rujukan
-Rehabilitasi
-Melakukan konsultasi (jika diperlukan)
2. Dalam hal perawatan bersama, seorang DPJP
hanya memberikan asuhan medis sesuai dengan
keahlianya.
3. Bila pasien dikonsulkan untuk masalah penyakit
lain yang bukan keahlian dari DPJP yang telah
ditunjuk, maka asuhan medis dilakukan oleh
dokter yang memiliki keahlian sesuai diagnosis
pasien tersebut.

PENETAPAN DPJP
No.Dokumen :
UNIT TERKAIT

No.Revisi :

Halaman 1/2

Unit Gawat Darurat, Instalasi Rawat Inap, Instalasi Rawat


Jalan, Laboratorium, Radiologi

RSIA Dedari
FORM DAFTAR DPJP

DIAGNOS
A

Nama :
Tanggal Lahir/Umur :
L/P
NO.MR :
Alamat :

DPJP
NAMA

Tanggal
Mulai

DPJP UTAMA
Tanggal
Akhir

NAMA

Tanggal
Mulai

Tanggal
Akhir

KET

A.

Anda mungkin juga menyukai