Anda di halaman 1dari 28

PENERAPAN TANAMAN DENGAN MEDIA PARALON

BEKAS PADA SEKOLAH ADIWIYATA UNTUK


PEMBELAJARAN TANAMAN ORGANIK

KARYA TULIS
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Pelajaran Bahasa
Indonesia
Semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014

OLEH:
NUR HUDA (NIS : 2565)

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

SMA NEGERI 1 KEDAMEAN


2014
PENERAPAN TANAMAN DENGAN MEDIA PARALON
BEKAS PADA SEKOLAH ADIWIYATA UNTUK
PEMBELAJARAN TANAMAN ORGANIK

KARYA TULIS

OLEH:
NUR HUDA (NIS : 2565)

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK


DINAS PENDIDIKANDAN KEBUDAYAAN

SMA NEGERI 1 KEDAMEAN


2014
HALAMAN PERSETUJUAN GURU PEMBIMBING

Judul Karya Tulis

: Penerapan Tanaman Dengan Media Paralon Bekas Pada

Penulis

Sekolah Adiwiyata untuk Pembelajaran Tanaman Organik


: Nur Huda (NIS : 2565)

Telah memenuhi syarat dan disetujui untuk diujikan.

Gresik, 21 April 2014


Guru Pembimbing

Parwoto, S.Pd
NIP. 19690305 199901 1 001

HALAMAN PENGESAHAN GURU PENGUJI

Karya tulis ini telah dipertahankan di depan Guru Penguji Karya Tulis SMA
Negeri 1 Kedamean pada tanggal ............................. dan diterima untuk
memenuhi tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia tahun ajaran 2013/2014 dengan
nilai .............. (..........)

Penguji 1

Penguji II

..........................................
NIP.

...........................................
NIP.

Mengetahui,
Kepala SMAN 1 Kedamean

Drs. H.M. Syafaul Anam, M.M.


NIP. 19650207 198803 1 012

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO
1. Niscaya Allah akan meninggikan beberapa derajat orang-orang yang
beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan
beberapa derajat (Quran Al mujadalah 11)
2. Belajar dari pengalaman merupakan sumber belajar yang paling baik
untuk meniti masa depan.
3. Usaha dan doa adalah tombak peraih kesuksesan.

PERSEMBAHAN
Karya Tulis ini ku persembahkan kepada orang-orang yang
senantiasa memberikan warna dalam hidupku:

1. Seluruh keluarga besarku terutama kepada kedua orang tuaku, Bapak


Sanusi dan Ibu Rineng, termakasih atas segala doa, dukungan dan
bimbingan yang luar biasa yang selalu diberikan kepadaku.

2. Seluruh keluarga besar SMAN 1 Kedamean, mulai dari Bapak Kepala


Sekolah (Drs. H. M. Syafaul Anam, MM.), Guru Pembimbing Karya
Tulis saya (Parwoto, S.Pd), Wali Kelas XI IPA 1 (Ony Susanto, S.Pd)
serta teman-temanku siswa-siswi SMAN 1 Kedamean yang sangat saya
cintai.

KATA PENGANTAR
Tiada kata terindah yang patut terucap dari lisan ini, kecuali
Alhamdulillah. Ucapan syukur kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Kuasa,
karena atas rahmad dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya
Tulis dengan judul Penerapan Tanaman Dengan Media Paralon Bekas Pada
Sekolah Adiwiyata untuk Pembelajaran Tanaman Organik dengan baik.
Penyusunan Karya Tulis ini merupakan salah satu tugas yang harus diselesaikan
pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Semester Genap Tahun Ajaran 2013/2014
di SMA Negeri 1 Kedamean.
Selama proses penyusunan Karya Tulis ini penulis mendapatkan banyak
bantuan dari berbagai pihak, sehingga Karya Tulis ini dapat terselesaikan dengan
baik. Oleh karena ini pada kesempatan kali ini penulis ingin menyampaikan
ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Drs. H. M. Syafaul Anam, MM., selaku Kepala SMA Negeri 1 Kedamean
Gresik.
2. Parwoto, S.Pd., selaku Guru Pembimbing Karya Tulis saya.
3. Ony Susanto, S.Pd., selaku wali kelas XI IPA 1
4. Kedua orang tua yang senantiasa memberikan kasih sayang, nasehat,
semangat, serta dukungannya untuk saya.
5. Teman-temanku siswa siswi SMAN 1 Kedamean Gresik yang telah banyak
membantu dalam menyelesaikan Karya Tulis ini.
Penulis menyadari Karya Tulis ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena
itu, dengan segenap kerendahan hati penulis mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun. Semoga penulisan Karya Tulis ini dapat bermanfaat bagi

perkembangan dunia pendidikan, khususnya pendidikan di jenjang sekolah


menengah atas.
Gresik, 21 April 2014

Penulis

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL...........................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN GURU PEMBIMBING....................................ii
HALAMAN PENGESAHAN GURU PENGUJI ............................................iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN...............................................iv
KATA PENGANTAR.........................................................................................v
DAFTAR ISI ....................................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN
A.
B.
C.
D.
E.
F.

Latar Belakang ............................................................................................1


Rumusan Masalah........................................................................................2
Tujuan Penelitian..........................................................................................3
Manfaat Penelitian........................................................................................3
Metode Penulisan.........................................................................................3
Sistematika Penulisan...................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN
A. Sekolah Adiwiyata.......................................................................................5
B. Teknik Media Tanam Paralon.......................................................................8
C. Tanaman Organik.......................................................................................10
D. Media Tanam Paralon Sebagai Media Pembelajaran Di Sekolah..............13
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ..............................................................................................16
B. Saran .........................................................................................................16
Daftar Pustaka....................................................................................................... 18
Lampiran................................................................................................................19

A.
B.
C.
D.
E.
F.

Gambar 1. Siapkan paralon........................................................................19


Gambar 2. Lubangi paralon bekas.............................................................19
Gambar 3. Campur semen dan pasir..........................................................19
Gambar 4. Penambahan air pada semen dan pasir.....................................20
Gambar 5. Proses penyelesaian..................................................................20
Gambar 6. Finishing ..................................................................................20

BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia adalah negara yang memiliki kekayaan alam yang sangat
besar. Tanahnya yang subur dapat ditanami berbagai macam tanaman, bahkan
sebuah kayu saja apabila ditancapkan kedalam tanah, maka akan menjadi ubi
yang dapat dimakan oleh manusia. Sehingga tidak heran jika bangsa
mendapat julukan sebagai Negara Agraris, karena Indonesia memiliki lahan
pertanian yang sangat luas dan sebagian besar penduduk Indonesia adalah
bermata pencaharian sebagai petani.
Keadaan sudah berbeda, kondisi saat ini cukup memperihatinkan.
Banyak lahan pertanian yang dialih fungsikan menjadi bangunan gedung
bertingkat, rumah, vila dan lain sebagainya. Secara tidak langsung hal itu
berdampak pada semakin berkurangnya lahan pertanian yang ada di
Indonesia. Jika dibiarkan terus menerus maka tidak dapat dipungkiri lagi
bahwa lahan pertanian kita akan menjadi habis. Sehingga perlu upaya
terhadap permasalahan ini.
Beberapa orang berupaya untuk menjaga stabilitas lahan pertanian
dengan cara membuka lahan baru melalui penebangan hutan. Namun hal ini
tidak diimbangi dengan adanya reboisasi. Akibatnya hutan-hutan menjadi
gundul, daerah peresapan air menjadi berkurang sehingga ketika musim hujan
terjadi bencana yang sangat memperihatinkan. Bajir dan tanah longsor terjadi
di mana-mana, seakan-akan hal itu telah menjadi sahabat Indonesia ketika
musim penghujan.
Hal ini tidak boleh dibiarkan begitu saja, perlu adanya upaya dari
berbagai pihak untuk memperbaiki keadaan ini. Pemerintah melalui Dinas

Pendidikan melakukan program yang dapat memberikan bekal kepada semua


warga sekolah untuk mencintai dan merawat lingkungan yaitu program
Sekolah Adiwiyata. Sekolah adiwiyata merupakan penghargaan yang di
berikan kepada sekolah-sekolah yang cinta dan peduli terhadap lingkungan,
baik lingkungan sekolah maupun lingkungan sekitar.
1
SMAN 1 Kedamean-Gresik, sebagai salah satu sekolah yang cinta
terhadap lingkungan mendapat penghargaan dari pemerintah sebagai Sekolah
Adiwiyata Nasional. Realisasi dilapangan melalui Sekolah Adiwiyata ini, kita
dapat menerapkan pembelajaran yang berbasis lingkungan. Salah satunya
yaitu dengan memanfaatkan bahan bekas yang ada di lingkungan sekitar kita
untuk media tanam tumbuhan. Tumbuhan yang dapat kita tanam di media itu
pun bermacam-macam, mulai dari tanaman organik maupun tanaman
produktif. Tanaman organik adalah tanaman yang hanya dapat hidup dengan
pupuk yang mudah di serap / di uraikan oleh tanah. Sedangkan tanaman
produktiv adalah tanaman yang dapat menghasilkan buah- buahan.
Dengan menerapkan sistem ini kita akan mendapatkan dua
keuntungan sekaligus, yang pertama kita dapat memanfaatkan bahan bekas
(paralon) untuk kita gunakan sebagai media tempat penanaman tanaman
tersebut. Keuntungan yang kedua, kita dapat membuat lahan tanaman baru
tanpa harus melakukan alih fungsi hutan, dan lahan tanaman ini dapat kita
tempatkan di tempat-tempat yang mudah kita jangkau. Berdasarkan uraian di
atas, maka penulis mengambil judul untuk karya tulis ilmiah ini adalah
Penerapan Tanaman Dengan Media Paralon Bekas Pada Sekolah Adiwiyata
Untuk Pembelajaran Tanaman Organik.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uaraian pada latar belakang di atas, maka rumusan
masalah pada penelitian ini adalah:
1. Apa yang di maksud sekolah adiwiyata?
2. Apa yang di maksud dengan tekhnik media tanam paralon?
3. Apa yang di maksud tanaman organik?

4. Apakah media tanam paralon dapat di gunakan dalam media pembelajaran


di sekolah?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan pada permasalahan yang diajukan, maka penelitian ini
bertujuan sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui tentang sekolah adiwiyata
2. Untuk mengetahui tentang media tanam paralon
3. Untuk mengetahui tentang tanaman organik
4. Untuk mengetahui kegunaan media tanam paralon di gunakan dalam
pembelajaran di sekolah SMAN 1 Kedamean?
D. Manfaat Penulisan
Dengan adanya penulisan karya tulis ilmiah yang berjudul Penerapan
Tanaman Dengan Media Paralon Bekas Pada Sekolah Adiwiyata Untuk
Pembelajaran Tanaman Organik diharapkan dapat memberikan

manfaat

sebagai berikut :
1. Bagi sekolah, dapat memberikan masukan yang positif terhadap kemajuan
sekolah terutama dibidang pengembangan Adiwiyata.
2. Bagi guru, dapat mengembangkan pembelajaran menjadi pembelajaran
langsung dan kontekstual.
3. Bagi siswa-siswi SMAN 1 Kedamean, memotivasi diri untuk lebih aktif
dan kreatif dalam memanfaatkan bahan bekas untuk dimanfaatkan lagi
menjadi benda yang lebih bernilai.
E. Metode Penulisan
1. Metode Kepustakaan
Dalam melakukan penelitian kami memperoleh data dari berbagai
sumber bacaan yang berkaitan dengan masalah yang akan dibahas dengan
cara mengumpulkan bahan-bahan kepustakaan yang relevan dengan topic
penelitian.
2. Metode Browsing
Metode Browsing digunakan untuk menjelajah dunia maya guna
mencarai informasi yang berkaita dengan penulisan Karya Tulis Ilmiah ini.
F. Sistematika Penelitian
Dalam penulisan karya tulis ini disusun dengan sistematika sebagai
berikut:

1. BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah
B. Rumusan masalah
C. Tujuan penulisan
D. Manfaat penulisan
E. Metode penulisan
F. Sistematika penulisan
2. BAB II PEMBAHASAN
A. Sekolah Adiwiyata
B. Teknik media tanam paralon
C. Tanaman organik
D. Media tanam paralon sebagai media pembelajaran di sekolah
3. BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
4. DAFTAR PUSTAKA
5. Lampiran

BAB II
PEMBAHASAN

A. Sekolah Adiwiyata
Adiwiyata merupakan salah satu program pemerintah melalui Dinas
Pendidikan untuk menciptakan sekolah berwawasan dan peduli lingkungan.
Menurut Wikipedia menjelaskan bahwa Adiwiyata adalah tempat yang baik
dan ideal dimana dapat diperoleh segala ilmu pengetahuan dan berbagai
norma serta etika yang dapat menjadi dasar manusia menuju terciptanya

kesejahteraan hidup dan menuju kepada cita-cita pembangunan berkelanjutan.


Program Adiwiyata digagas oleh pemerintah memiliki tujuan yang mulia, dan
indikator serta kriteria yang relevan. Berikut adalah penjelasan tentang halhal tersebut:
1. Tujuan Adiwiyata
Program Adiwiyata dimunculkan bertujuan untuk menciptakan
kondisi yang baik bagi sekolah untuk menjadi tempat pembelajaran dan
penyadaran warga sekolah, sehingga di kemudian hari warga sekolah
tersebut dapat turut bertanggung jawab dalam upaya-upaya penyelamatan
lingkungan hidup dan pembangunan berkelanjutan.
Kegiatan utama diarahkan pada terwujudnya kelembagaan sekolah
yang peduli dan berbudaya lingkungan bagi sekolah dasar dan menengah di
Indonesia. Disamping pengembangan norma-norma dasar yang antara lain:
kebersamaan, keterbukaan, kesetaraan, kejujuran, keadilan, dan kelestarian
fungsi lingkungan hidup dan sumber daya alam. Serta penerapan prinsip
dasar yaitu: partisipatif, dimana komunitas sekolah terlibat dalam manajemen
sekolah yang meliputi keseluruhan proses perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi sesuai tanggung jawab dan peran; serta berkelanjutan, dimana
seluruh kegiatan harus dilakukan secara terencana dan terus menerus secara
komperensif.

2. Indikator dan Kriteria Program Adiwiyata


a. Pengembangan Kebijakan Sekolah Peduli

dan

Berbudaya

Lingkungan.
Untuk mewujudkan sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan
maka

diperlukan

beberapa

kebijakan

sekolah

yang

mendukung

dilaksanakannya kegiatan-kegiatan pendidikan lingkungan hidup oleh


semua warga sekolah sesuai dengan prinsip-prinsip dasar Program
Adiwiyata yaitu partisipatif dan berkelanjutan.
Pengembangan kebijakan
5
sekolah tersebut antara lain:
1) Visi dan misi sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan.
2) Kebijakan sekolah dalam mengembangkan pembelajaran pendidikan
lingkungan hidup.

3) Kebijakan peningkatan kapasitas sumber daya manusia (tenaga


kependidikan dan non-kependidikan) di bidang pendidikan lingkungan
hidup.
4) Kebijakan sekolah dalam upaya penghematan sumber daya alam.
5) Kebijakan sekolah yang mendukung terciptanya lingkungan sekolah yang
bersih dan sehat.
6) Kebijakan sekolah untuk pengalokasian dan penggunaan dana bagi
egiatan yang terkait dengan masalah lingkungan hidup.
b. Pengembangan Kurikulum Berbasis Lingkungan
Penyampaian materi lingkungan hidup kepada para siswa dapat
dilakukan

melalui

kurikulum

secara

terintegrasi

atau

monolitik.

Pengembangan materi, model pembelajaran dan metode belajar yang


bervariasi, dilakukan untuk memberikan pemahaman kepada siswa tentang
lingkungan hidup yang dikaitkan dengan persoalan lingkungan sehari-hari
(isu local). Pengembangan kurikulum tersebut dapat dilakukan antara lain:
1) Pengembangan model pembelajaran lintas mata pelajaran.
2) Penggalian dan pengembangan materi dan persoalan lingkungan hidup
yang ada di masyarakat sekitar.
3) Pengembangan metode belajar berbasis lingkungan dan budaya.
4) Pengembangan kegiatan kurikuler untuk meningkatkan pengetahuan dan
kesadaran siswa tentang lingkungan hidup.
c. Pengembangan Kegiatan Berbasis Partisipatif
Untuk mewujudkan sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan,
warga sekolah perlu dilibatkan dalam berbagai aktivitas pembelajaran
lingkungan hidup. Selain itu sekolah juga diharapkan melibatkan masyarakat
disekitarnya dalam melakukan berbagai kegiatan yang memberikan manfaat
baik bagi warga sekolah, masyarakat maupun lingkungannya. Kegiatankegiatan tersebut antara lain:
1) Menciptakan kegiatan ekstra kurikuler/kurikuler di bidang lingkungan
hidup berbasis patisipatif di sekolah.
2) Mengikuti kegiatan aksi lingkungan hidup yang dilakukan oleh pihak luar.
3) Membangun kegiatan kemitraan atau memprakarsai pengembangan
pendidikan lingkungan hidup di sekolah.
d. Pengelolaan Dan Pengembangan Sarana Pendukung Sekolah

Dalam mewujudkan sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan


perlu didukung sarana dan prasarana yang mencerminkan upaya pengelolaan
lingkungan hidup, antara lain meliputi:
1) Pengembangan fungsi sarana pendukung sekolah yang ada untuk
pendidikan lingkungan hidup.
2) Peningkatan kualitas penge-lolaan lingkungan di dalam dan di luar
kawasan sekolah.
3) Penghematan sumberdaya alam (listrik, air, dan ATK).
4) Peningkatan kualitas pelayanan makanan sehat.
5) Pengembangan sistem pengelolaan sampah.

3. Manfaat Program Adiwiyata


a. Merubah perilaku warga sekolah untuk melakukan budaya pelestarian
lingkungan.
b. Meningkatkan efisiensi dalam pelaksanaan kegiatan operasional sekolah.
c. Meningkatkan penghematan sumber dana melalui pengurangan sumber
daya dan energi.
d. Meningkatkan kondisi belajar mengajar yang lebih nyaman dan kondusif
bagi semua warga sekolah.
e. Menciptakan kondisi kebersamaan bagi semua warga sekolah.
f. Dapat menghindari berbagai Resiko Dampak Lingkungan di wilayah
sekolah.
g. Menjadi tempat pembelajaran bagi generasi muda tentang pemeliharaan
dan pengelolaan lingkungan hidup yang baik, dan benar.
h. Mendapat penghargaan sekolah Adiwiyata Tingkat Kota Gresik, Propinsi
Jawa Timur dan Tingkat Nasional.
Usia sekolah adalah mencerminkan kondisi dimasa depan, maka untuk
membangun kesadaran terhadap upaya pelestarian fungsi lingkungan hidup
akan lebih baik dimulai dari usia sekolah. Sehingga mulai usia sekolah
mereka segera berbuat nyata agar lingkungan hidupnya lebih menjanjikan
kondisi yang layak secara ekologi.
Program Adiwiyata memberikan arahan kepada sekolah untuk
memainkan peranan melalui pendidikan lingkungan hidup bagi peserta didik
untuk

menyiapkan

kualitas

manusia

masa

depan

yang

mampu

menyelamatkan dan melestarikan sumber daya alam. Mengingat program


Adiwiyata adalah program yang mendorong terciptanya pengetahuan dan

kesadaran warga sekolah dalam upaya pelestarian lingkungan hidup menuju


lingkungan yang sehat dan menghindarkan dampak lingkungan yang negatif.

B. Tekhnik Media Tanam Paralon


Di lingungan sekitar, sering kita menjumpai paralon yang tidak
digunakan yang berasal dari sisa-sisa paralon yang digunakan untuk media
pengairan bahkan paralon bekas yang sudah tidak digunakan lagi. Sebagian
besar masyarakat membuang paralon tersebut karena dianggap sudah tidak
berguna lagi. Padahal jika kita kreatif, paralon tersebut masih dapat
digunakan menjadi barang-barang yang lebih berguna.
Di sisi lain, kita mengetahui bahwa Indonesia adalah negara Agraris
yang memiliki lahan pertanian yang subur dan sangat luas. Namun kenyataan
di lapangan, lahan tersebut semakin lama semakin berkurang akibat
pembangunan gedung-gedung baru dan pengalih fungsian sebagai tempat
tinggal. Hal ini tentunya membuat produksi pertanian semakin berkurang
pula, sedangkan kita tahu bahwa konsumen semakin meningkat. Sehingga
perlu adanya solusi terkait dengan permasalahan tersebut.
Menanam tanaman pada dasarnya adalah dapat dilakukan di mana saja,
asalkan sesuai dengan karakteristik tanaman. Berdasarkan hal ini, maka
penulis memberikan ide inovatif yang berupa Media Tanam Paralon Sebagai
Tempat Tumbuh Tanaman. Teknik media tanam paralon merupakan cara
bertanam yang dilakukan dengan menempatkan media tanam ke dalam
paralon. Berikut adalah keunggulan teknik media tanam paralon sebagai
berikut:
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Hemat lahan dan air


Mendukung pertanian organik
Wadah media tanam disesuaikan dengan kondisi setempat
Umur tanaman relative pendek
Pemeliharaan tanaman relative sederhana
Dapat dilakukan oleh siapa saja yang berminat.

Membuat media tanam paralon memerlukan cara / perhitungan yang


benar, agar tanaman yang ada di dalam paralon tidak mati kekurangan gizi.
Berikut adalah cara untuk membuat media tanam paralon yang benar:
1. Alat dan bahan:
a. Paralon
b. Pasir
c. Gergaji
d. Semen
e. Ember
f. Cetok
g. Air
h. Tanah
2. Langkah-langkah:
a. Siapkan paralon bekas yang sesuai dengan karakteristik besarnya
ukuran tumbuhan.
b. Lubangi paralon dengan gergaji, yaitu dengan memberi garisan pada
c.
d.
e.
f.
g.
h.

jarak yang akan di lubangi. Lalu tekan paralon yang sudah di tandai.
Siapkan ember.
Buat adonan dari pasir dan semen.
Masukkan ke dalam ember.
Pasang paralon tadi ke dalam ember.
Kalau sudah kering, masukkan tanah ke dalam paralon.
Media tanam paralon siap di pakai.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis dapat menarik kesimpulan


bahwa

teknik media paralon dapat dijadikan sebagai alternative bagi

masyarakat yang tinggal dengan lahan terbatas dan tanah yang kering untuk
menanam berbagai tanaman di lingkungan sekitarnya. Selain itu dengan kita
memanfaatkan paralon tersebut, maka secara tidak langsung kita sudah dapat
mengurangi sampah paralon yang ada di sekitar kita.

C. Tanaman Organik
1. Pengertian Tanaman Organik
Tanaman organik adalah tanaman yang di tanam dengan cara
menggunakan pupuk-pupuk organik tanpa pupuk an-organik. Tanaman
organik di tanam dengan cara bertani tanaman organik. Pertanian organik
adalah sistem produksi pertanian yang holistik dan terpadu, dengan cara

mengoptimalkan kesehatan dan produktivitas agroekosistem, keragaman hayati,


siklus bologi, dan aktifitas biologi tanah secara alami, sehingga menghasilkan
pangan dan serat yang cukup, berkualitas, dan berkelanjutan. sistem pertanian
organik menggunakan bahan secara alami atau menghindari penggunaan
pestisida, pupuk kimia, atau hormon/zat tumbuh kimia.
Oleh karena itu, pertanian organik merupakan salah satu upaya dalam
mewujudkan pertanian sistem berkelanjutan dengan menerapkan teknologi
atau teknik

yang pada penerapannya menyesuaikan dengan lingkungan,

agar ekosistem tetap berjalan seperti apa adanya dan tidak menggangu
keseimbangan

lingkungan.

Sehingga,

dalam

bercocok

tanam

perlu

diperhatikan seperti varietas, teknologi bercocok tanam hingga aspek


aspek produksi pertanian lainnya. Dengan demikian, pertanian organik
merupakan suatu teknologi yang pada penerapannya kita menyesuaikan
dengan lingkungan, agar ekosistem tetap berjalan seperti apa adanya secara
alami tanpa harus memutuskan salah satu mata rantai makhluk hidup.
Lahan yang digunakan untuk produksi pertanian organik harus bebas
dari bahan kimia sintetis (pupuk dan pestisida). Terdapat dua pilihan lahan:
(1) lahan pertanian yang baru dibuka atau, (2) lahan pertanian intensif yang
telah dikonversi menjadi lahan pertanian organik. Lama masa konversi
tergantung sejarah penggunaan lahan, pupuk, pestisida, dan jenis tanaman.
Pupuk organik adalah pupuk yang berasal dari bahan-bahan organik seperti
pangkasan daun tanaman, kotoran ternak, sisa tanaman, dan sampah organik
yang telah dikomposkan.
2. Manfaat Tanaman Organik
Berikut adalah manfaat tanaman organik sebarai berikut:
a. Tidak menimbulkan pencemaran lingkungan, baik pencemaran tanah, air
maupun udara, serta produknya tidak mengandung racun.
b. Tanaman organic mempunyai rasa yang lebih manis dibandingkan
tanaman non-organik.
c. Produk tanaman organic lebih mahal, sehingga keuntungan petani lebih
besar.

d. Menghasilkan makanan yang cukup, aman dan bergizi sehingga


meningkatkan kesehatan masyarakat. Data menunjukkan bahwa praktek
pertanian organik mampu meningkatkan hasil sayuran hingga 75 %
dibanding pertanian konvensional. Disamping itu, produk pertanian
organik juga mempunyai kandungan vitamin C, Kalium, dan beta karoten
yang lebih tinggi (Pither dan Hall, 1999).
e. Membuat lingkungan kerja yang aman dan sehat bagi petani, karena petani
akan terhindar dari paparan (exposure) polusi yang diakibatkan oleh
digunakannya bahan kimia sintetik dalam produksi pertanian.
f. Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani; karena:
1) Biaya pembelian pupuk organik lebih murah dari biaya pembelian
pupuk kimia.
2) Harga jual hasil pertanian organik seringkali lebih mahal.
3) Petani dan peternak bisa mendapatkan tambahan pendapatan dari
penjualan jerami dan kotoran ternaknya.
4) Bagi peternak, biaya pembelian pakan ternak dari hasil fermentasi
bahan organik lebih murah dari pakan ternak konvensional.
5) Pengembangan pertanian organik berarti memacu daya saing produk
agribisnis Indonesia untuk memenuhi permintaan pasar internasional
akan produk pertanian organik yang terus meningkat. Ini berarti akan
mendatangkan devisa bagi pemerintah daerah yang pada akhirnya
akan meningkatkan kesejahteraan petani.
g. Meminimalkan semua bentuk polusi yang dihasilkan dari kegiatan
pertanian. Karena pertanian organik:
1) Menghindari penggunaan bahan kimia sintetis
2) Memanfaatkan limbah kegiatan pertanian seperti kotoran ternak dan
jerami sebagai pupuk kompos.
h. Meningkatkan dan menjaga produktivitas lahan pertanian dalam jangka
panjang serta memelihara kelestarian alam dan lingkungan. Pemakaian
kompos, misalnya, akan menciptakan lingkungan tanah, air dan udara yang
sehat yang merupakan syarat utama bagi tumbuhnya komoditi pertanian
yang sehat karena:
1) Memperbaiki struktur tanah sehingga sesuai untuk pertumbuhan
perakaran tanaman yang sehat.
2) Menyediakan unsur hara, vitamin dan enzim yang dibutuhkan oleh
tanaman untuk tumbuh sehat.

3) Menyediakan tempat (inang) bagi berbagai hama dan penyakit


tanaman sehingga tidak menyerang tanaman.
i. Meningkatkan dan menjaga produktivitas lahan pertanian dalam jangka
panjang, serta memelihara kelestarian sumber daya alam dan lingkungan.
j. Menghasilkan makanan yang cukup, aman, dan bergizi sehingga
meningkatkan kesehatan masyarakat dan sekaligus daya saing produk
agribisnis

3. Kelemahan Tanaman Organik


Sistem pertanian organik juga mempunyai factor kelemahan, yaitu
sebagai berikut:
a. Kebutuhan tenaga kerja yang lebih banyak, terutama untuk pengendalian
hama dan penyakit masih dilakukan secara manual. Apabila menggunakan
pestisida alami, pestisida perlu dibuat sendiri karena belum tersedia
dipasaran.
b. Penampilan fisik tanaman organic kurang bagus (misalnya berkurang lebih
kecil dan daun berlubang-lubang)

D. Kegunaan Media Tanam Paralon Pada Pembelajaran Di Sekolah


Kegunaan paralon banyak sekali, terlebih lagi di rumah. Rumah
merupakan sarana yang harus di miliki oleh setiap manusia untuk berteduh
dari sinar matahari dan air hujan. Rumah juga memerlukan aliran air umtuk si
pemilik rumah memenuhi kebutuhan hidupnya. Agar air dapat menjangkau ke
dalam kamar mandi ataupun genuk yang ada di dalam rumah, maka di
perluka paralon untuk jalan masuknya air. Tidak hanya di rumah, di sekolah
juga menggunakan paralon, sebagai tempat untuk menadai air hujan saja.
Tetapi paralon juga dapat di gunakan sebagai media penanaman. Penanaman
tanaman di paralon juga dapat di gunakan sebagai pembelajaran di sekolah.
Kegunaan media tanam paralon di sekolah banyak memiliki kegunaan
diantaranya adalah:

1. Anak-anak Dapat Belajar Menanam Tanaman Tanpa Harus Pergi Ke


Ladang Sawah.
Anak jaman sekarang banyak yang tidak mau pergi ke ladang. Apalagi
di sekolah, berangkat memakai baju lengka/seragam lengkap. Memakai dasi,
sepatu dan baju yang rapi. Anak-anak pun berpikir kita berangkat ke sekolah
rapi-rapi ngapain harus pergi ke ladang, nanti kan bisa kotor semuanya.
Dengan media tanam paralon anak-anak tidak perlu lagi pergi ke sawah.
Hanya membutuhkan paralon dan tanah gambus saja.
2. Anak-anak Dan Guru Pelajar Dapat Praktek Secara Langsung
Salah satu manfaat dari menanam di media tanam paralon adalah
anak-anak dan guru pengajar dapat praktek secara langsung. Anak-anak dan
guru pengajar tidak perlu pergi jauh lagi untuk menanam. Dengan media
tanam paralon anak-anak hanya perlu ke depan kelas saja untuk bertanam
tanaman. Anak-anak dan guru pun tidak merasa kecapek an, karena bertanam.
3. Penempatannya Mudah
Menanam tanaman organik di media tanam paralon tentunya mudah
di taruh di mana-mana. Tanaman organik tidak dapat terkena matahari secara
langsung, karena tanaman organik kalau terkena matahari secara langsung
maka akan layu. Mengapa demikian? Karena tanaman organik mmemiliki
daun yang banyak yang menyebabkan penguapan terjadi sangat cepat dan
akhirnya tanaman pun layu.
4. Perawatan Mudah Di Lakukan
Menanam tanaman organik di paralon adalah salah satu kegiatan
yang mudah dilakukan. Apalagi di lakukan di sekolah, perawatannya pun
mudah di lakukan. Kita tidak perlu menyiram tanaman tersebut setiap hari.
Kita menyiram tanaman tersebut 3 hari sekali pun tidak masalah. Karena
tanaman yang di siram 3 kali sehari tersebut dapat menyerap tanaman secara
lama.

5. Hasil Dari Panen Dapat Di Masukkan Ke Dalam Kas Adiwiyata


Sekolah
Saat panen adalah musim yang membahagiakan bagi para petani, jika
di daerah sawah, dan apabila di daerah sekolah saat panen adalah musim yang
membahagiakan bagi para siswa-siswi. Hasil dari panen tersebut, dapat
memberikan pemasukan kepada kas adiwiyata.

BAB III
PENUTUP

Berdasarkan hasil penulisan Karya Tulis Ilmiah yang telah diuraikan pada
bab sebelumnya, maka pada kesempatan ini penulis akan mengemukakan
beberapa simpulan dan saran sebagai berikut:
A. Simpulan
Melihat realita sekarang ini tentang lingkungan pertanian yang
semakin sempit, maka Sekolah Adiwiyata merupakan salah satu solusi dalam
mengatasi masalah tersebut. Sekolah Adiwiyata adalah Tempat yang baik dan
ideal dimana dapat diperoleh segala ilmu pengetahuan dan berbagai norma
serta etika yang dapat menjadi dasar manusia menuju terciptanya
kesejahteraan hidup dan menuju cita-cita pembangunan berkelanjutan. Melalui
sekolah Adiwiyata maka dapat dikembangkan penanaman tanaman organik
dalam wadah yang berupa paralon bekas. Secara tidak langsung dengan
menerapkan model ini, kita dapat mengurangi jumlah sampah (berupa paralon
bekas). Selain itu dengan menggunakan Paralon bekas sebagai wadah
penanaman tanaman organik, maka kita dapat memiliki lahan tanam baru,
sehingga kita tidak perlu membuka lahan tanam baru lagi. Ketika hal ini
dilaksanakan oleh siswa, maka secara tidak langsung kita sudah melakukan
pembelajaran tentang tanaman organik. Jadi dapat kita simpulkan bahwa
dengan menerapkan penanaman tanaman organik dalam wadah paralon bekas
dapat membawa keuntungan yang banyak.
B. Saran
Adapun saran yang akan disampaikan adalah sebagai berikut:
4. Bagi sekolah,
Penulis berharap kepada Sekolah untuk selalu mendukung berbagai
program-program yang kreatif dan inovatif terkait dengan lingungan
sehingga dapat menjadikan SMAN 1 Kedamean menjadi sekolah
Adiwiyata nasional yang semakin baik.
5. Bagi guru

16

Penulis

berharap

kepada

Guru

untuk

selalu

mengembangkan

pembelajarannya melalui kegiatan-kegiatan secara langsung, sehingga


siswa semakin semangat dalam mengikuti pembelajaran.
6. Bagi siswa-siswi SMAN 1 Kedamean,
Penulis berharap kepada siswa-siswi SMAN 1 Kedamean, untuk selalu
menggali kreativitas dan inovasinya dalam memanfaatkan bahan bekas
untuk dimanfaatkan lagi menjadi benda-benda yang lebih bernilai.

DAFTAR PUSTAKA

http:// gerakan pramukaganesa . blogspot . com / 2011 / 02 / adiwiyata - adalah


program -terhadap.html di akses pada tanggal 21 April 2014. Pukul 15:44
http://pagemenu.blogspot.com / 2012 / 09 / pengertian - pertanian - organik. html
di akses pada tanggal 21 April 2014. Pukul 16:49
http://www.ayoberkebun.com/ide/teknik- vertikultur - definisi - dan - keunggulan.
html di akses pada tanggal 21 April 2014. Pukul 15:44
http://lombablogsmada9.blogspot.com / 2013 / 06 / manfaat - mengikuti - program
-adiwiyata.html di akses pada tanggal 21 April 2014. Pukul 16:34
http://jurnalorganik.blogspot.com/2013/04/tinjauan-pustaka.html pada hari selasa
tanggal 22 April 2014 jam 19:26
http://allviz.blogspot.com/2010/11/kelebihan-dan-kekurangan - pertanian. html di
akses pada tanggal 21 April 2014. Pukul 19:38
Sutanto Rachmad. 2007. Menuju Pertanian Alternatif Dan Berkelanjutan.
Yogyakarta: Kanisius lihat di internet di akses pada 2 Mei 2014 jam 21:05

LAMPIRAN
Proses Pembuatan Media Tanam Paralon:

Gambar 1. Siapkan paralon bekas

Gambar 2. Lubangi paralon bekas dengan gergaji

Gambar 3. Campur semen dan pasir

Gambar 4. Tambahkan air pada campuran pasir dan semen

Gambar 5. Masukkan campuran semen dan pasir ke dalam ember, pasang paralon
yang sudah di lubangi

Gambar 6. Masukkan tanah ke dalam paralon

Anda mungkin juga menyukai