Turkish Children
Tujuan : menentukan prevalensi dari double teeth, hypodotia, microdontia, hyperdontia,
pada anak anak Turki.
Metode : dari 1149, dikelompokkan 549 untuk laki laki dan 595 perempuan. Metode
menggunakan metode Chi-Square test.
Hasil : dental anomaly 2% pada anak anak, kelainan lebih banyak pada laki laki, dan
perbedaan umur tidak ada efeknya.
Kesimpulan:
1.double teeth paling banyak
2. supernumery
3. microdontia
4. hypodontia
Introduction
Pertumbuhan gigi dipengaruhi oleh interaksi jaringan dan genetic. Sifat pertumbuhan ini
berulang ang dapat me,pengaruhi bentuk gigi dan pembawaan gigi.
Kelainan pertumbuhan bisa terjadi. Kelainan yang dimaksud adalah keabnormalan dari
enamel, dentin, ukuran, bentuk dan jumlah ggi.
Dental anomaly melibatkan jumlah,melibatkan ukuran, dan melibatkan bentuk.
1.Melibatkan jumlah : hypodontia (1 atau lebih gigi hilang), oligodontia (6 atau lebih gigi
hilang),anodontia (semua gigi hilang), hyperdontia (1 atau lebih gigi tambahan
2.Melibatkan ukuran : mikrodontia (lebih kecil dari normal), makrodontia (lebih besar
dari normal). Makrodontia dan mikrodontia dapat melibatkan sebagian atau semua gigi.
3.Melibatkan bentuk : double teeth (fusi dan geminasi), talons cusp, dens evagination
(extra cusp dari permukaan gigi), dens invaginatus (penambahan benih gigi kecil di
lingual).
Statistical analysis
Metode yang digunakan adalahchi-square test, dimana metode ini menghubungkan antara
jenis kelamin, umur, dan anomali serta kejadian dan estimasi kejadian.
Hasil
1. Tabel 1
Menurut penelitian yang sudah ada
2. Tabel 2
Menurut gender dan usia ,hasilnya lebih banyak pria
3. Tabel 3
Menurut lokasi yaitu rahang atas atau rahang bawah,
15 anak double teeth :
- 2 anak bilateral hypodonsia
- 1 anak lateral hypodonsia
- 1 anak bilateral mikrodonsia
- 2 anak unilateral mikrodonsia
- 1 anak bilateral hypodonsia
- 3 anak supernumerary teeth
- 3 anak ,makrodonsia
Diskusi
Epidemiologi dari kelaianan tumbuh kembang adalah anak-anak sekolah dan taman asuh.
Perbedaan hasil presentase mungkin dikarenakan perbedaan metode.
Hasil
Pada kelainan tumbuh kembang lebih banyak terjadi pada pria disbanding wanita (Buku
Yonezu). Kemudian untuk kelainan supernumerary teeth lebih banyak terjadi pada pria,
sedangkan pada hypodonsia banyak terjadi pada wanita.
Brook, Magnusson menyimpulkan bahwa tidak ada perbedaan antara gender dan
anomaly
Uslu sama dengan pendapat brook Magnusson akan tetapi dia memberikan pengecualian
pada microdonsia dan ectopic eruption yaitu cuman terjadi pada wanita.
Sedangakan umur tidak berpengaruh terhadap anomaly.
Yang paling banyak anomaly :
Double teeth yaitu 1,3%, diperkuat dengan jurnal yang didalam jurnal tersebut di
terangakan bahwa prevalensinya 1,3-4,1 %. Ciri-ciri dari double teeth yaitu estetiknya
rendah, crowding, dan dapat menghambat erupsi gigi sebelahnya.
Perawatannya yaitu dengan pengembalian keasimetrisan, ekstirpasi (menghilangkan
bagian yang dinginkan dengan PSA), restorasi area, dan orthodonsia.
Hypodontia :
menyerang gigi I lateral
Disusun Oleh:
Disusun oleh:
Kelompok Tutorial 7
1. Ayu Widya Nur Arvyarieska P
(J520140043)
(J520140044)
(J520140053)
(J520140054)
(J520140062)
(J520140063)
7. Ahyar Mujahidah
(J520140071)
(J520140072)
9. Bintang Firdano
(J520140080)
(J520140085)
Jurnal Pendukung