2 ARTIKELppmUnggulan2009 YULIATI DKK

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 17

PEMBERDAYAAN MGMP BIOLOGI SMA

MELALUI WORKSHOP PENYUSUNAN LKS


GUIDED DISCOVERY BERBASIS KOMPUTER
A.

PENDAHULUAN
1. Analisis Situasi
Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) berkontribusi nyata dan
memiliki peran strategis dalam peningkatan kualitas proses belajar mengajar
maupun

untuk

mengimplementasikan

hasil-hasil

penelitian

inovasi

pembelajaran. Namun demikian, akhir - akhir ini kegiatannya agak tersendat


karena beberapa hal. Kegiatan rutin MGMP biologi SMA Kota Yogyakarta
tetap berjalan namun sebatas hal-hal yang bersifat teknis. Inovasi
permbelajaran untuk pengembangan bahan ajar Biologi seperti penyusunan
Lembar Kegiatan Siswa (LKS) berbasis komputer belum banyak dilakukan.
Fasilitas komputer di sekolah telah tersedia, rata-rata ada 40 komputer
di setiap SMA. Komputer tadi dikelola oleh guru TI. Guru biologi belum
banyak memanfaatkan dengan optimal untuk kepentingan pembelajaran .
Sementara itu hasil survey yang dilakukan mahasiswa PPL Jurdik Biologi di
sekolah SMA ternyata hanya 16% saja guru SMA yang menyusun sendiri
LKS, selebihnya memanfaatkan LKS dari jasa penerbit yang belum tentu
sesuai dengan karakteristik siswa di sekolah masing - masing. Padahal banyak
hasil-hasil penelitian terkait dengan penyusunan LKS berbasis komputer yang
dapat diimplementasikan di sekolah untuk meningkatkan motivasi dan hasil
belajar siswa.
Hasil penelitian Suciati (2000 : 46) merekomendasikan perlunya
reformasi LKS Biologi SMA yang mengacu proses sains. Hasil penelitian
Ardhia Octavia (2001 : 76) menemukan model LKS Guided Discovey yang
dapat membantu siswa berfikir kritis mengacu proses sains. Hasil penelitian
serupa tentang LKS berbantuan komputer animasi

ternyata data

meningkatkan motivasi belajar siswa secara signifikan untuk materi Sistem


Ekskresi Fisiologi manusia (Supeni, 2008 : 95). Hasil penelitian Yuliati

(2001 : 24) menemukan bahwa model LKS Guided Discovery dan


Suplemen Materi dapat meningkatkan motivasi dan pemahaman konsep
Biologi / Gizi dan Kesehatan bagi siswa SMP kategori lamban belajar.
Hasil rekomendasi dari MGMP Biologi SMA Kota Yogyakarta, skala
prioritas materi Biologi untuk siswa SMA yang dipilih untuk PPM ini adalah
materi Fisiologi Manusia. Hal ini terkait erat dengan sulitnya siswa
mengamati gejala fisiologis di dalam tubuh manusia. Menggunakan animasi
komputer diharapkan dapat memfantu para siswa dalam memehami prosesproses yang terjadi di dalam tubuh. Bertolak dari kenyataan tersebut maka
PPM ini mencoba memberdayakan MGMPdengan cara mengajak para guru
untuk menuangkan kreatifitasnya menyusun LKS Guided Discovery
berbasis komputer melalui kegiatan berbentuk workshop.
2.. Tinjauan Pustaka
a.

Urgensi LKS Guided Discovery dalam Pembelajaran Biologi


Penggunaan LKS dapat menimbulkan interaksi antara guru, siswa
dan obyek belajar yang akan memberi kemungkinan kondisi diskusi dan
melakukan keterampilan proses sains. LKS merupakan jenis hand out
yang dimaksudkan untuk membantu siswa belajar secara terarah (guided
activities learning) dan sistematis. (Surachman, 1998 :46)
Sund (dalam Moh. Amin, 1987: 89) menyatakan bahwa
discovery adalah proses mental yang memungkinkan siswa atau
individu mengasimilasi konsep dan prinsip. Untuk menemukan konsep,
siswa harus melakukan proses mental seperti mengamati, menggolongkan,
menduga, mengukur, dan membuat kesimpulan. Carin (1989: 32)
menegaskan, bahwa sebaiknya guru menyusun sendiri LKS bagi siswanya
sesuai dengan kreativitas dan langgam belajar guru dan siswa.
Menurut Moh. Amin (1987: 137), format Guided Discovery
meliputi pernyataan problem, tingkat siswa yang belajar, alat dan bahan,
diskusi pengarah, metode penemuan, proses berpikir kritis, pertanyaan dan

catatan penjelasan. Dengan LKS Guided Discovery mendudukkan fungsi


guru sebagai mitra kegiatan dan fasilitator. Penggunaan LKS Guided
Discovery lebih menekankan pada aktivitas siswa dalam menemukan
konsep.
Syarat konribusi sebuah LKS menurut Darmodjo (1993: 43) adalah:
a. bahasa sesuai tingkat berpikir anak
b. struktur kalimat jelas
c. tata urutan pelajaran sesuai tingkat kemampuan anak
d. menghindari pertanyaan yang terlalu terbuka
e. tidak mengacu pada sumber di luar kemampuan siswa
f.

memberi keleluasaan pada siswa

g. kalimat sederhana
h. banyak ilustrasi daripada kata-kata
i.

dapat digunakan untuk anak pandai maupun lamban belajar

j.

memiliki tujuan belajar yang jelas

k. memiliki identitas untuk memudahkan administrasi (misal: kelas,


topik, nama, dsb)
LKS Guided Discovery dapat meningkatkan hasil belajar siswa
dan mengembangkan proses sains untuk pokok bahasan Gizi dan
Kesehatan di SMA yang mencakup proses pengamatan, klasifikasi,
komunikasi, melakukan percobaan, pengukuran, mengorganisasi tabel
data, menjelaskan, prediksi dan menarik kesimpulan. (Yuliati, dkk, 2001 :
49). Hasil penelitian serupa menemukan bahwa LKS Guided Discovery
untuk pokok bahasan sistem hormon, sistem syaraf, dan alat indera dapat
meningkatkan kesiapan belajar ranah kognitif siswa SMA IPA di Blitar
Jawa Timur (Rubiani, 2000 : 18)
b.

LKS Berbasis Komputer


Hasil penelitian tentang pengembangan bahan ajar berbentuk LKS
berbasis komputer untuk materi Biologi SMA Sistem Ekskresi pada

manusia dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Motivasi tersebut


berupa ketertarikan siswa pada materi, aktivitas belajar meliputi
mengajukan pertanyaan, komentar, jawaban, sikap serius dalam proses
belajar Biologi. Sotfwer komputer yang digunakan adalah program
Microsoft Front Page dengan fasilitas web component atau webbot
interaktif (Yuliati dkk, 2008).
Perkembangan teknologi komputer yang begitu pesat dalam satu
dasawarsa terakhir memberi pengaruh pula pada dinamika dunia
pendidikan. Wujud dari perkembangan ini adalah munculnya sistem
informasi nirkabel yang dipadu dengan perangkat pengolah informasi
berbasis global berbentuk jaringan, dimana dimensi ruang dan waktu tidak
lagi menjadi pembatas bagi dua pihak atau lebih untuk saling berinteraksi.
Aspek manfaat lain dari sistem jaringan komputer bagi siswa adalah
terciptanya partisipasi secara langsung dan terbuka, kapanpun dan
dimanapun. Partisipasi ini memungkinkan terjalinnya interaksi antar siswa
untuk saling berbagi pemikiran, ilmu dan budaya.
Saat ini komputer banyak dipakai untuk mengembangkan
perangkat-perangkat pembelajaran seperti modul, alat evaluasi, serta
lembar kerja (work-sheet). Pemanfaatan komputer untuk pengembangan
media instruksional dalam pembelajaran ini dikenal dengan Computer
Assisted Instruction (CAI) atau Computer-base Instruction (CBI). CAI
dan CBI mengaplikasikan program-program grafis dan animasi untuk
membuat media instruksional interaktif yang dapat mengilustrasikan
konsep lewat animasi, suara dan demonstrasi. Media grafis dan peta
konsep yang dibuat melalui komputer dapat digunakan siswa untuk
mengelola ide dan pemikirannya dalam pembelajaran sains atau sebagai
panduan untuk menginterpretasikan informasi yang telah didapat dalam
buku teks.
Steven B. Dowd (2006) mengemukaan, beberapa penelitian
menunjukkan nilai lebih tentang pemanfaatan CAI atau CBI. Salah

satunya yang terungkap dalam penelitiannya Bruce adalah CAI efektif


untuk melatihkan pola pembelajaran yang berkelanjutan (continuum
learning). Lebih lanjut Dowd menjelaskan, salah satu tipe umum
pemanfaatan CAI adalah dengan model tutorial, seperti yang banyak kita
temukan dalam CD-CD pembelajaran interaktif, dimana dalam model ini
tedapat beberapa aspek atau unsur utama penuysunnya, yaitu: 1). Tujuan
media instruksional, 2). Bagian pendahuluan (apersepsi), 3). Halaman
menu utama, 4). Garis besar isi, 5). Isi pembelajaran, 6). Assesmen/uji diri
(sendiri), 7). Glosari/daftar istilah, dan 8). Pustaka.
CAI atau CBI memberi peluang untuk dikembangkannya media
instruk-sional lain seperti LKS. Ketersediaan LKS sebagai panduan
aktivitas siswa dalam belajar tentu idealnya mengandung aspek menarik
dan interaktif untuk dapat memotivasi siswa melakukan aktivitas
belajarnya. Aspek menarik dan interaktif ini dapat terpenuhi dengan
memanfaatkan atau aplikasi program-program (software) komputer seperti
Macromedia Dreamweaver, Flash MX, Microsoft FrontPage atau
program-program editing gambar dan grafis. Lebih lanjut, pembuatan
LKS berbasis komputer ini memberi keleluasaan guru untuk membuat
LKS sesuai kebutuhan dan tujuannya, tidak terbatas seperti pada
pemanfaatan LKS saat ini. Salah satu program komputer yang digunakan
untuk membuat media belajar animasi Biologi adalah Swishmax. Program
ini sangat mudah digunakan, pengguna dapat membuat animasi kompleks
berupa teks, gambar, suara dengan cepat dan mudah (Chandra : 2001).
Animasi yang dibuat menggunakan program Swishmax dapat
diekspor ke dalam format Macromedia Flash Player tanpa diubah ke
dalam bentuk Macromedia File terlebih dulu. Animasi Swishmax dapat
disisipkan ke dalam halaman Web, Macromedia Flash, dan Microsoft
Power Point (Arry Maulana Syarif, 2005 : 1-7).

3. Identifikasi dan Rumusan Permasalahan


a. Identifikasi Masalah
1)Kegiatan MGMP Biologi SMA di Kotamadya Yogyakarta, tiga tahun
terakhir ini saat ini tersendat dan berjalan kurang optimal.
2)Bagaimana memberdayakan MGMP Biologi di Kabupaten Kotamadya,
DIY melalui kegiatan penyusunan LKS berbasis komputer animasi.
3)Bagaimana membantu para guru inti yang tergabung dalam MGMP
Biologi SMA di Kota Yogyakarta untuk mengembangkan potensi diri
dalam pembelajaran Biologi berbasis komputer di SMA yang efektif.
4)Belum semua Guru Biologi di SMA Kotamadya Yogyakarta menyusun
sendiri LKS Biologi yang cocok dengan karakteristik siswa.
5)LKS yang beredar di pasaran dan banyak digunakan dalam pembelajaran
Biologi di SMA Kotamadya Yogyakarta belum dapat mengembangkan
proses sains dan kurang terarah.
6)Bagaimana mengembangkan LKS Guided Discovery berbasis komputer
(dalam bentuk program aplikasi) untuk Biologi SMA materi Fisiologi
Manusia.
b. Perumusan Masalah
1)Bagaimana mengembangkan pengetahuan dan keterampilan para guru
Biologi yang tergabung dalam MGMP untuk menyusun LKS Guided
Discovery yang mengacu proses sains ?
2)Bagaimana mengembangkan pengetahuan dan keterampilan para guru
Biologi yang tergabung dalam MGMP untuk menyusun LKS Guided
Discovery dalam bentuk program aplikasi animasi komputer ?
3)Bagaimana mengevaluasi kelayakan LKS tersebut melalui implementasi
produk LKS di SMA ?

4.. Tujuan Kegiatan PPM


1

Mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan para guru biologi SMA


dalam menyusun LKS Guided Discovery berbantuan komuter materi
Fisiologi Manusia yang mengacu proses sains.

2 Menevaluasi kelayakan produk LKS melalui implementasi di sekolah.


5. Manfaat Kegiatan PPM
1. MGMP Biologi SMA Kota Yoogyakarta memiliki koleksi LKS.
2. Para guru dapat mengembangkan model-model LKS untuk materi Biologi lain.
3. Tercipta iklim akademik di MGMP untuk mengembangkan profesionalitas Guru
4. Para siswa memperoleh LKS yang sesuai kebutuhan.

B.

METODE KEGIATAN PPM


1. Khalayak Sasaran Kegiatan PPM
Peserta kegiatan PPM ini adalah 30 Guru Biologi SMA Kota
Yogyakarta, dari SMA negeri maupun SMA swasta. Adapun peserta yang
dapat mengikuti kegiatan hingga akhir kegiatan ini hanya sejumlah 27 orang,
karena yang 3 orang pada hari kedua ada yang hanya mengikuti setengah hari
sehubungan ada tugas Dinas yang mendadak.
2. . Metode Kegiatan PPM
PPM Unggulan ini menggunakan metode-metode :
1. Ceramah dan tanya jawab.
2. Workshop pembuatan LKS Guided Discovery.
3. Workshop aplikasi program animasi komputer.
4. Uji kelayakan LKS dengan para ahli terkait (instrumen Diknas 2006).
5. Diskusi pengembangan dan perbaikan produk software LKS.
6. Implementasi produk sotfware LKS di sekolah.
3. Langkah-langkah Kegiatan PPM
1. Tahap Awal

: Seminar proposal, perijinan, perbaikan proposal.

2. Tahap Persiapan

: Persiapan materi, persiapan program & perangkat


komputer, koordinasi.

3. Tahap Pelaksanaan : Ceramah & tanya jawab, praktek, uji coba LKS,
evaluasi dan perbaikan.
4. Tahap Akhir: Diskusi pengembangan program, draft laporan,
seminar hasil, penyusunan laporan akhir
4. Faktor Pendukung dan Penghambat
a.

Faktor Pendukung :
1)

Motivasi peserta sangat tinggi.

2)

Ketekunan bekerja di Laboratorium Komputer cukup baik.

3)

Ketersediaan beberapa panduan yang cukup jelas dan mudah


dipahami.

b.

Faktor Penghambat :
1)

Bekal ketrampilan tentang komputer yang dimiliki para


peserta sangat heterogen.

2)

Kemutakhiran sumber untuk penyusunan materi fisiologi


manusia yang kurang memadai.

3)

Keterbatasan waktu para peserta / guru - guru Biologi SMA


dalam mengimplementasikan LKS di sekolah.

C.

PELAKSANAAN KEGIATAN PPM


1.

Hasil Pelaksanaan Kegiatan PPM


a.

Materi Workshop :
Materi I

: Model-model LKS

Materi II : Miskonsepsi materi Fisiologi Manusia di SMA


Materi III : Komputer untuk pembelajaran
Materi IV : Animasi Komputer Flash MX
b. Pelaksanaan Workshop (selama 36 jam yaitu 4 - 11 September 2009) :
Tahap Pengenalan oleh Tim Dosen Pengabdi, perihal:

1)

Model LKS Guided Discovery .

2)

Program

animasi

komputer

pendukung

kegiatan

dan

aplikasinya.
3)

Identifikasi materi Biologi SMA.berdasarkan proses sains

Tahap Pelaksanaan.(36 jam) :


Para guru dibimbing oleh Tim Dosen Pengabdi melakukan:
1)

Seleksi topik atau pokok bahasan Biologi /


Fisiologi Manusia untuk SMA yang potensial untuk dikembangkan
dalam penyusunan LKS Guided Discovery (2 jam).

2)

Membuat rancangan LKS Guided Discovery (5


jam).

3)

Membuat rancangan dan aplikasi

program

animasi komputer (7 jam).


4)

Praktek aplikasi program animasi komputer (7


jam).

5)

Mengevaluasi kelayakan LKS yang dihasilkan


para Guru (3 jam).

c.

6)

Perbaikan produk sotfware LKS (5 jam).

7)

Implementasi sotfware LKS di SMA (7 jam).


Hasil Workshop : 100% peserta mampu membuat LKS.
Berdasarkan angket, semua peserta menyatakan bermanfaat,

menambah pengetahuan, menumbuhkan minat untuk menyusun LKS


sendiri, ingin mengembangkan model - model LKS dengan dukungan
komputer di sekolah yang elah memadai.
2.

Pembahasan Hasil Pelaksanaan Kegiatan PPM


a.. Hasil pelaksanaan kegiatan dihasilkan 30 LKS dengan kriteria 7 buah
katagori baik dan 23 buah katagori cukup. Dari sejumlah 30 LKS tersebut

ada 7 buah LKS yang diimplementasikan di sekolah. Hasil implementasi


LKS animasi komputer dari aspek materi dinilai dengan katagori baik;
adapun dari aspek penyajian, bahasa, dan keterbacaan dengan katagori
sangat baik.
b. Hasil valuasi terhadap pelaksanaan kegiatan workshop PPM Unggulan ini
mencakup 3 aspek dan dirancang sebagai berikut :
1)

Hasil Evaluasi Proses Selama Peserta Mengikuti Workshop


Dilakukan berdasarkan aktivitas dan kreativits para guru
peserta dari MGMP Biologi SMA Kotamadya Yogyakarta selama
mengikuti workshop penyusunan LKS Guided Discovery berbasis
komputer. Indikator keberhasilan kegiatan PPM Unggulan ini bila
80% peserta dapat memperoleh skor rata-rata lebih dari 70 telah
tercapai, yaitu hasilnya menunjukkan 100% peserta aktif bertanya
selama praktek dan kreatifitasnya dinilai cukup baik.

2)

Hasil Evaluasi Produk Software LKS


Dilakukan berdasarkan produk LKS Guided Discovery dalam
bentuk program aplikasi animasi komputer yang dihasilkan para guru
selama mengikuti workshop serta keterlaksanaan atau hasil uji
cobanya dalam pembelajaran di sekolah masing-masing. Indikator
keberhasilan PPM Unggulan ini adalah minimal 80% peserta
workshop dapat membuat LKS dengan kriteria baik yakni skor ratarata lebih dari 70 telah tercapai. Adapun rinciannya adalah 100%
peserta yaitu 30 orang telah berhasil membuat LKS dengan skor ratarata 70, namun demikian hanya ada 7 LKS dengan skor 80 yang layak
untuk diimplementasikan di 7 sekolah.

3)

Hasil Evaluasi Kemanfaatan Kegiatan bagi Peserta Workshop


Dilakukan dengan meminta tanggapan / pendapat dari para
guru anggota MGMP Biologi SMA Kotamadya Yogyakarta peserta
workshop. Indikator keberhasilan program PPM Unggulan ini adalah
apabila 80% peserta menyatakan memiliki tambahan pengetahuan dan

10

keterampilan untuk merancang, menyusun, dan mengimplementasikan


LKS Guided Discovery berbasis komputer. Adapun rinciannya adalah
sebagai berikut : dari aspek manfaat, tambahan wawasan, peningkatan
keterampilan, kemudahan pencarian bahan dan gambar, menumbuhkan
minat untuk mengembangkan LKS, keinginan untuk mengembangkan
LKS berbasis komputer materi Biologi yang lain, memotivasi rasa
ingin tahu siswa dapat dikatagorikan sebagai tanggapan yang baik /
positif. Sedangkan dari aspek peningkatan keterampilan kerja
laboratorium dan kemudahan penyusunan LKS berbasis animasi
komputer dapat dikatagorikan sebagai tanggapan yang negatif.
Artinya, kegiatan ini tidak banyak memerlukan kerja laboratorium dan
untuk melakukan animasi komputer adalah cukup sulit menurut
tanggapan dari para peserta PPM.
D. KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
a.

Pengetahuan dan keterampilan para guru Biologi yang


tergabung dalam MGMP untuk menyusun LKS Guided Discovery yang
mengacu proses sains dapat ditingkatkan melalui kegiatan workshop ini.

b.

Pengetahuan dan keterampilan para guru Biologi yang


tergabung dalam MGMP untuk menyusun LKS Guided Discovery dalam
bentuk program aplikasi animasi komputer dapat meningkat, namun
hasilnya hanya 7 LKS (23,33%) dengan katagori sangat baik. Sedangkan
23 LKS (76,67%) dengan katagori baik.

c.

Hasil evaluasi kelayakan LKS Guided Discovery berbasis


komputer pengembangan dalam kegiatan ini melalui implementasi produk
LKS di SMA dapat dinyatakan berhasil dengan baik yaitu meliputi aspek
materi penyajian bahasa dan keterbacaan.

2. Saran

11

Berdasarkan permintaan dari para peserta kegiatan PPM ini perlu


dilanjutkan dan dikembangkan untuk materi Biologi lain semacam Fisiologi
Manusia yang mempelajari proses - proses di dalam tubuh dan sangat
memerlukan bantuan animasi komputer.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2007. Panduan Program Pengabdian kepada Masyarakat (Hasil
InventarisasiTopik PPM). Yogyakarta: LPM UNY.
_______.
2005.
Computer-Assisted
Instruction
and
http://www.k8accesscenter.org/ (diakses pada 24 April 2007)

Science.

Agus Sugiharto. 2000. Analisis Kewajaran Arahan Pembelajaran Siswa pada Buku
LKS Biologi Terbitan Depdikbud Kelas 1, 2 dan 3 SLTP. Yogyakarta: FMIPA
UNY (Laporan Penelitian)
Carin, Arthur A. 1989. Teaching Science Through Discovery. Colombus: Merril
Publishing Co.
Dahlia. 1999. Kendala yang dihadapi Guru dalam pelaksanaan Kurikulum 1994
Matapelajaran Biologi. Malang: Universitas Negeri Malang (Laporan
Penelitian)
Darmodjo, Hendro. 1993. Pendidikan Ilmu Pengetahuan AlamII. Jakarta: Dirjen
Dikti
Jong, Ton de, & Wouter R.van Joolingen. -. Scientific Discovery Learning with
Computer Simulation of Conceptual Domains. http://tecfa.unige.ch/ (diakses
pada 24 April 2007)
Moh. Amien. 1987. Mengajar IPA dengan Menggunakan Discovery dan Inquiry.
Jakarta: P2LPTK Depdikbud.
Nurfina Aznam. 2002. Implementasi Life Skill pada Pembelajaran Kimia Bahan
Aditif. Yogyakarta: Cakrawala Pendidikan edisi Juni 2002 Th. XXI No. 2
LPM UNY.
Suciati, Dyah Astuti. 2001. Pengembangan Model LKS Mandiri sebagai Upaya
Peningkatan Motivasi Guru terhadap kegiatan Praktikum Biologi di SLTP.
Bandung: JICA IMSTEP FMIPA UPI.

12

Steven B. Dowd. Computer-Based Instruction. http://www.asrt.org (diakses pada


24 April 2007)
Surachman. 1998. Bahan Ajar. Yogyakarta: FMIPA IKIP Yogyakarta.
Yuliati. 2002. peningkatan Pemahaman Konsep Gizi dan kesehatan Mata Pelajaran
Biologi SLTP Melalui Pemberian LKS dan Suplemen Materi. Yogyakarta:
FMIPA UNY (Laporan Penelitian)

ARTIKEL

PEMBERDAYAAN MGMP BIOLOGI SMA


MELALUI WORKSHOP PENYUSUNAN LKS
GUIDED DISCOVERY BERBASIS KOMPUTER

Oleh :
Yuliati
Ciptono
Tutiek Rahayu
Agus Purwanto

Dibiayai Oleh :
Dana DIPA UNY Kegiatan 0015 AKUN 525112 Tahun Anggaran 2009
sesuai dengan Surat Perjanjian Pelaksanaan Kegiatan
Pengabdian kepada Masyarakat
Unggulan Kompetisi
Nomor : 204 a/H.34.22/PM/2009, Tanggal 1 Juni 2009
Universitas Negeri Yogyakarta, Departemen Pendidikan Nasional

13

LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT


UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2009
LEMBAR PENGESAHAN
HASIL EVALUASI LAPORAN HASIL
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
TAHUN ANGGARAN 2009
A.

JUDUL KEGIATAN : PEMBERDAYAAN MGMP BIOLOGI SMA


MELALUI WORKSHOP PENYUSUNAN LKS
GUIDED DISCOVERY BERBASIS KOMPUTER

B.

KETUA PELAKSANA

C.

ANGGOTA PELAKSANA: 1. Ciptono, M.Si


2. dr. Tutiek Rahayu, M.Kes
3. Agus Purwanto, M.Sc
4. Anna Pratiwi (mahasiswa)
5. Afrokhun Nailiyah (mahasiswa)
6. Dea Shero Anjani (mahasiswa)

D.

HASIL EVALUASI :

: Yuliati, M.Kes

Pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat telah / belum *)


sesuai dengan rancangan yang tercantum dalam proposal LPM.
b.
Sistematika laporan telah / belum *) sesuai dengan ketentuan yang
tercantum dalam buku pedoman PPM UNY.
c.
Hal-hal yang telah / belum *) memenuhi persyaratan. Jika Belum
memenuhi
persyaratan
dalam
hal
.
a.

E.

KESIMPULAN DAN SARAN


Laporan dapat diterima / belum dapat diterima *).
Yogyakarta, 20 November 2009

14

Mengetahui / Menyetujui :
Keua LPM UNY

Kabid. P2M

Prof. Dr. Burhan Nurgiyantoro

HY. Agus Murdyastomo, M.Hum

NIP. 19530403 197903 1 001

NIP. 19580121 198601 1 001

Pemberdayaan MGMP Biologi SMA


melalui Workshop Penyusunan LKS Guided Discovery Berbasis Komputer
Oleh :
Yuliati, Ciptono, Tutiek Rahayu, Agus Purwanto

ii

ABSTRAK
Kegiatan workshop ini diperuntukkan bagi para guru anggota Tim MGMP
Biologi SMA Kota Yogyakarta dengan tujuan mengembangkan kemampuan dan
keterampilan para guru dalam menyusun LKS Guided Discovery dalam bentuk
program aplikasi komputer serta mengevaluasi kelayakan dan mengimplementasikan
LKS tersebut.
Metode-metode yang digunakan selama workshop adalah ceramah, tanya
jawab, pelatihan, dan praktek pembuatan LKS dengan materi Fisiologi Manusia
menggunakan aplikasi program komputer Macromedia Flash MX dilanjutkan dengan
uji kelayakan LKS hasil latihan dan bimbingan perbaikan oleh Tim Dosen. Workhop
diikuti oleh 30 orang peserta.
Hasil workshop menunjukkan bahwa 100% peserta mampu menyusun LKS
Guided Discovery berbasis komputer. Namu, ada beberapa peserta yang mengalami
kesulitan dalam mencari gambar - gambar Biologi menggunakan internet. Secara
garis besar program ini dikatakan berhasil yaitu 23 LKS (76,67%) dengan kategori
baik, sedangkan 7 LKS (23,33%) dengan kategori sangat baik. Materi Fisiologi
Manusia yaitu materi sistem sirkulasi (jantung dan darah) dan pembentukan urin
lebih diminati oleh para peserta. LKS yang dibuat peserta dalam workshop sudah
mengacu pada proses SAINS.
Kata Kunci : LKS Guided Discovery

15

Used of MGMP Biology SMA Through The Workshop


in Creating Guided Discovery Exercise Book Computer Basic
By :
Yuliati, Ciptono, Tutiek Rahayu, Agus Purwanto

iii

ABSTRACT
The workshop program was for teachers member of MGMP Biology SMA
Yogyakarta city, with purpose to develop their knowledge and ability and creating
Guided Discovery Exercise Book arranging its using computer program and
evaluating the validation of its exercise book.
The methods use are lecture, discussing training and practice making Guided
Discovery Exercise Book used Human Physiology Material. The training use
Macromedia Flash MX application computer program followed by validity test,
exercise book training product validity and correcting by lecture. Workshop follow by
30 audiences.
The show that 100% of audience could arrange the exercise book this
computer program, how ever the are any audience which have difficulty in looking
for Biological picture and incoming this program is succeeded. 23 exercise book
(76,67%) with good category and 7 exercise book (23,33%) with category very good.
Human Physiology, circulatory system (blood and heart) material and excretion
system (urine) material a more liked by the audience. Exercise book that made by the
audience in workshop had been base science process
Keyword : Guided Discovery Exercise Book

16

iv

17

Anda mungkin juga menyukai