Anda di halaman 1dari 6

PENGARUHFAKTORPENGENCERAN

TERHADAP

PENGUKURAN

AKTIVITAS

60CO

HennawaD CaDdra, Nazaroh, Enni Juita


Puslitbang Keselamatan Radiasi daDBiomedika Nuklir - BATAN
ABSTRAK
PENGARUH FAKTOR PENGENCERAN TERHADAP PENGUKURAN AKTIVITAS "'co.

"("dah

dipelajari pengaruh faktor pengenceran terhadap pengukuran aktivitas bOCO.Tujuan daTi penelitian ini adalah untuk
menentukan pengaruh faktor pengenceran terhadap basil pengukuran aktivitas bOCO.Pengukuran aktivitas 6OCO
dilakukan sebelum clan sesudah diencerkan dengan sistem pencacah detektor kamar pengion dan sistem pencacah
spektrometri gamma dengan detektor NaI(ll). Perlr.-daanpengukuran daTiketiga kamar pengion adaJah 0,2 % - 2,1 %
clanNal(ll) adalah 3,5 % - 6 %.

ABSTRACT
INFLUENCE OF DILUTION FACTOR FOR ACTIVITY MEASUREMENT OF ""Co. Inllllcnn of
dilution factor for activity measurement of 6OCOhas been studied. The aim of this research is to Jclcnnine inllllcncc
between activity measurement result of 60CObefore and after diluted. McasuremenL~werc done hy ll~ing i..ni/;Itiun
chamher detectors system and gamma spectrometry system with NaIrn I}detector. Discrcp.tllc~ within three i..JlI/.,ti.-n
chamhers mea~urements were 0.2 % - 2.1 % and NaI (Tl) were 3.5 % - 0%.

I. PENDAHULUAN

standar yang berbentuk cair digunakan untuk


mengukur aktivitas dengan sistem pencacal1
Stal1dardisasi radiol1uklida merupakan tin- dengan tamar pengion.
Dalam menganalisa snmber standar
dakan mel1yiapkansnmber standar clanmel1etapkan
aktivitas radiol1uklida dengan menggwlakan alat radionuklida, hal yang perlu diperhatikan adalal1
ukur radiasi standar nasional [IJ.
berat, volnme, berat jells, komposisi kimia, larutan
Sumber standar adalal1zat radioaktif terbuka pengencemya, aktivitas clantanggal pel1cacal1an.
alan terbungltls yang digunakan mltuk tujuan
pel1eliti,mmaupun kalibmsi alaI ukur mdiasi seperti A. DASAR TEORI
sistem pencacal1 dengan tamar pengion. sistem
Pengukuran aktivitas snmber radioaktif
pel1cacal1spektrometer gamma atau alpa. Langkal1
awal dalam menstandarkal1 sHaIn radionuklida dapat dilakukan del1gan dua cara yaitu secara
adalal1melalllkall penyiapan sumber standar. Dalam relatif clan secara absolut. Penyiapan snmber
standar harus disesuaikan dengan alaI cacal1 yang
tal1ap ini hat yang perlu diperhatikan adaIaI1jells
peralatall clan metode yang digunakan untuk digunakan untuk mengukur aktivitas snmber
menelltukan aktivitas mdionuklida. Snmber standar standar tersebut. Selain itu hal-hill yang perln
radioaktif acta yang berbentuk padat clan cairo diperhatikan dalam mernilih pengukuran alan
Sumber standar yang berbentuk padat berupa pel1cacal1an sumber radioaktif adalal1 aktivitas,
smnber titik, yang biasa digunakan untuk mengukur jells radiasi clan energi yang dipancarkan,
aktivitas dengan sistem pencacal1 koinsidensi 4 1tp- komposisi kimianya. Hal ini disebabkan karena
Y clan spektrometer gamma. Sedangkall snmber setiap alat cacal1 yang akan digunakan untuk

Prosiding Seminar TeknoJogi Kesel.7matan Radiadi d7n Biomedika Nuklir I

87

mengukur aktivitas radionuklida mempunyai


kemampuan optimum terhadap aktivitas sumber
yang akan diukur. Keakuratan dan kepresisian
aktivitas radionuklida yang diukur dapat diperoleh
jika sumber yang diukur
berada pada jangkauan
J
pencacahan
dilakukan
meliputi

alai

tersebut

Tahap-tahap

dalam proses standardisasi


pembuatan
penyangga

yang

rdionuklida
sumber,

pengenceran, penyiapan sumber standar baik bentuk


radar alan cair, clan pencacahan cuplikan.

a. Penyiapan Penyangga Sumher


Penyangga
sumber digunakan untuk
menyiapkan cuplikan yang akan diukur aktivitasnya.
Hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan
penyangga sumher adalah jenis pancaran sumber
radiasi yang akan diukur aktivitasnya clan alai ukur
yang akan digunakan. Penyangga sumber harus
mempwIyai syarat-syarat, yaitu tahan lama untuk
disimpan, tahan terhadap temperatur sampai panas
tertentll, tidak terpengaruh oleh medan magnet atau
listlik sehingga tidak bel1lbab bentuk clan
ketebalarlllyarata/homogen.
h. Penyiapan Cuplikan
Sumber radioaktif disiapkan dalam ampul
gelas atau vial. Pada umumnya pengukuran aktivitas
swnber radioaktif cair dilakukan menggunakan
detektor karnar pengion. Ampul-ampul gelas yang
telab berisi sumber radioaktif kemudian ditutup
dengan proses pemanasan yang berasal dari nyala
api dari campuran gas oksigen clanasetilin.
Pengujian kebocoran ampul perlu dilakukan,
yaitu salah satwIya dengan menggunakan tissue
dengarl car'a kertas tissue yang dibasahi dengan
larlltarl teepol disapukan ke selurul1permukaan luar
ampul sambil ampul dibalik. Kemudian kertas tissue
lersebut diperiksa dengan survey meter bergantung
pada jenis radioaktif di dalam ampul tersebut. Jika
laju cacah dati tissue lebm rendah droi batas yang
telah ditentukan maka ampul tersebut telah lulus
dati pengujiarl.
c. Penyiapan Cuplikan Padat
Penyiapan cuplikan padat dapat dilalllkan
dengan meneteskan larutan induk yang telah

diencerkan, di alas penyangga sumber film tipis


VYNS atau penyangga mylar. Pada penetesan
larutan digunakan botol polietilin. Perlu
diperhatikan, berat tetesan yang diperoleh dari
penimbangan botol polietilin sebelum clan sesudah
penetesan. Setelah itu sumber radioaktif
dikeringkan di bawah lampu atau pada temperatur
l1larlg. Cuplikan radar diukur dengan sistem
pencacab aJpa, beta alan gamma atall siSIl~1Il
pencacah koinsidensi. Untuk sistem pclll\.:a~ah
koinsidensi 4 1t~-y, cuplikan disiapkan di alas
penyangga sumber VYNS sedangkan untuk sistem
spektrometri gamma cuplikan disiapkan di alas
penyangga sumber mylar.
d. Pengenceran daDFaktor Pengenceran
Pada proses penyiapan cuplikarl, hat yang
perlu diperhalikan adalah penyesuaiarl aklivilas
cuplikan sumber radioaktif dengan aJar ukur y,mg
akan dipakai wItuk mengukur. Dahlin hat ini
berkaitan dengan kemampuan optimum alar ukur
yang akan dipakai unluk mengllkllr aktivitas.
La11Jtarlindllk pada umurnnya memplIllyaiaktivitas
yang masm tinggi. Untuk membuat aktivitas yarlg
lebm kecil maka perlu dilakukan pengeuceran.
Dalam pengenceran dipakai lal1ltan pengemban
atau larutan "carriel' yang sesuai. Bentuk kirnia
dari larutan pengemban sarna dengan zat
radioaktifnya atau larutan asam. Tujuan dari
penggunaan "carriel' adalah untuk menghindarkan
perubaJIan jurnlah radioaktivitas larutan yaitu
dengan mengikat atom-atom aktif di daJam larutan.
Pada umumnya ada dua metode yang seling
digunakan daJampenyiapan cuplikatl, yaitu metode
gravimetri clanmetode volumetri. Untuk penyiapan
cuplikan radioaktif lebm tepat digunakan metode
gravimetri. Jika larutan induk mempunyai aktivitas
terlalu tinggi, kill harus mengencerkatl la11ltan
tersebut. Cara yang kill lalllkan adaJah dengatl
menimbatlg
larutan
induk
datI
la11ltatl
pengencemya. Dalam hill ini diperlukatl ketepatatl
clan ketelitian daJam penimbangan karena apabila
kurang tepat, dapat menyebabkan kesaJahan dalam
menentukan aktivitas larutan induk. Formula
untuk menghitung faktor pengenceran datI aktivitas
latlltan induk adaJah :

Prosiding Semin:lr TeknoJogi Kese/:UJ1at<'1fl


Radiadi clan Biomecli/w Nuk/ir f

88

Faktor Pengenceran

(Fp):

Aktivitas Jarutan induk

Berat Jarutan induk + Jarutan pengemban


berat Jarutan induk

(1)

Aktivitas cuplikan x FP

(2)

Penimbangan
Peilimbangan merupakan tahap yang tidak
terpisahkan daTI standardisasi radionuklida. Untuk
memperoleh basil pengukuran aktivitas yang akurat
clan presisi maka diperlukan timbangan yang
mempunyai tingkat ketepatan yang tinggi. Pacta
umumnya timbangan yang sering digunakan untuk
penyiapan cuplikan adalah timbangan semi mikro,
yang terdiri daTI 5 digit dibelakang kama (gram).
Untuk memperoleh basil yang akurat, basil
penimbangan harus dikoreksi dengan faktor
buoyancy, yaitu dengan mengalikan dengan
1,00105.
t',

cuplikan yang lain (A603/200 1) (A604/200 I) dml I


vial (V 601/2001) clan ditimbmlg. Larutml pengemban HCl 0.1 M diambil dengan botol polietilin dml
ditimbang.
Larutan
pengembml
terse but
dimasukkan

ke dalam

ketiga

ampul

clan vial

terse but di alas. Kemudian ditimbang kembali


botol polietilin sehingga berat larutan pengemban
tersebut dapat diketahui. Larutan 60COditeteskan
ke mylar yang diambil dari vial V601/2001
sebanyak 6 mylar (M6046) clan ditimbmlg. Dengml
cara yang sarna, dibuat cuplikan yang
(M6046),
(M6047),
(M6048),
(M6049)

lain
clan

(M6050) clan ditimbang. Diteteskan tarutao ke


mylar M 6051 yang diambil dari arnpul A
601/2001. Sampel sumber cair 6OCOdalarn arnpul-

II, TATA KERJA

ampul tersebut diukur dml dihitWlg aktivitasnya


menggunakan

BahaJl :
Sumber Radioah.'tif 6OCO
Larutan Carrier HCl 0.1 M

3.
4.

Ampul gelas
Vial

5.

Mylar

6.

Alat Timbang Metler

7.
8.

Kamar Pengion Merlin Gerin


Kamar Pengion Vinten

9.

Kamar Pengion Centronic

detektor

yang didapat diolah serra dianalisa.


a. Pencacahan
Dalam

CupJikan
pengukuran

sampel-sampel

diukur

kamar

untuk

pengion

aktivitas

60CO ini,

menggunakml
sampel

cair

detektor
clan sistem

pencacah spektrometri gaIllIDa dengan detektor


NaI(Tl) untuk sumber radar dalam bentuk sumber
titik.

Cara Kerja

Untuk

sumber

cair

preparasi

sampel

dilakukan dalam wadah ampul sebanyak 3 ampul

Larutan induk daTI ampul A601/2001(6OCo)


diarnbil dengan botol polietilin clan ditimbang.
Larutan induk tersebut dimasukkan ke dalam suatn
ampul. Ditimbang kembali botol polietilin sehingga
(A602/200l).

dengan

mylar-mylar
tersebut
diukur
clan dihitnng
aktivitasnya menggunakan metode relatif dengan
sistem pencacah detektor NaI(Tl). Akhimya data

10. Sistem pencacah spektromeui gaIllIDa detektor


NaI(Tl)

larutan

relatif

kamar pengion. Sampel sumber radar 6OCOdalarn

1.
2.

berat

metode

induk
Dengan

60CO
cara

dapat

yang

diketahui

sarna,

yaitu ampul A602/2001, ampul A603/2001 dml


ampul A6041200 1 dan 1 vial V 601/2001. Hasil
rata-rata
pengukuran
ketiga ampul
tersebut
dilakukan dengan 3 detektor kamar pengion yaitu
kamar

pengion

Merlin

Gerin,

kamar

pengion

Vinten clan kamar pengion Centronic.

dibuat

Prosiding Seminar TeknoJogi KeseJam:llan Radiadi clan Biomeclika Nuklir I

89

III. HAsa

DAN PEMBAHASAN

sedikit berpengaruh. Kemungkinan penyebabnya


adalah efek serapan, penyangga sumber M 6051
Hasil pengukuran aktivitas terukur sumber berbeda dengan cuplikan lainnya clan faktor dead
radioaktif 6OCO
dan aktivitas terhitung 60COdengan 3 time. Massa pactaM 6051 lebili besar daTiM 6046,
detektor tamar pengion (Merlin Genu, Vinten, clan M 6047, M 6048, M 6049 clanM6050. Massa yang
Centronic), dengan tanggal acuan 1 Januari 2001 lebili besar mempunyai kerapatan yang besar pula,
disajikan pacta Tabel 1. Yang dimaksud dengan sehingga mempunyai efek serapan sumber radiasi
aktivitas terukur adalah aktivitas yang diperoleh dari yang lebili besar pilla clan menyebabkan cacahan
hasil penguhmm. Sedangkan aktivitas terhitung berkurang. Dead time yang ditwljukkan pacta M
adalah harga aktivitas terukur dikalikan dengan 6051 (:t8,3 %) lebih tinggi dm-iM 6046, M 6047,
faktor pengeD<;eran alan faktor-faktor lain M 6048, M6049 clan M6050 (:!:1,5 %). Selama
(penimbcmgan, geometri, peluruhan dll.). Dalam selang waktu mati (dead time) ini berlaugsw)g,
penelitian akml diteliti pengaruh faktor pengenceran pulsa yang datang tidak tercacah oleh detektor.
terhadap pengukuran aktivitas 6OCO,yaitu dengan Sehingga dengan demikian, dead time yang lebih
membmldingkan basil pengukuran aktivitas 6OCO besar akan menyebabkan berkurangnya jumlah
sebelum clansesudah dilakukan pengenceran.
cacahm) yang besar pilla. Oleh sebab itu dalam
Pacta Tabel 1 menjelaskan perbedaan antara penyiapan cuplikaIJ harus disesuaikml dengan
aktivitas terukur cuplikan 60CO (A60l) dengan kemampuan detektornya.
aktivitas terhitwlg masing-masing ampul (A602,
A6m, daB A604) dengml masing-masing tamar
pengion. Hasil yang diperoleh dari perbandingan KESIMPULAN
kedua pengukuran aktivitas tersebut hampir
mendekati dan perbedaannya relatif kecil. (antara
Penyebab perbedaan basil pengukuran
0,2% - 2,1%). Dalam hal ini faktor pengenceran aktivitas (sebelum pengenceran) clan aktivitas
berfungsi untuk menghitung aktivitas larutan induk terhitung (setelah pengenceran) adalah efek
(aktivitas cuplikan terukur x FP). Perbedaan basil serapml, dead time clan perbedaan penyangga
ym)g diperoleh dari pengukurml dengml tamar
cuplikali (faktor geometri).
pengion Vinten lebili kecil dibandingkan dengan 2
kmllm- pengion lailmya (Merlin Gerin clan UCAPAN TERIMA KASm
Centronic). Hal ini disebabkml karena detektor
kmllm-pengion Vinten dilengkapi dengan alat bantu
Terima kasili kepada rekan-rekan di Sub
eIektronik secara integral (arus integral) sedangkan Bidang Standardisasi Radionuklida. Bidang
dalmll kmllm-pengion Merlin Gerin clan Centronic Metrologi Radiasi P3KRBiN-BATAN alas keIja
m"llSymlg dihasilkml merupakan arus differensial sarna dalam melaksanakan penelitian ini.
sehingga kesalahan lebih banyak disebabkan oleh
kesalahm) mmlUsia. Sehml.lsnya sistem pencacah DAFTAR PUSTAKA
kamm- pengion Merlin Gerin dml Centronic
dilengkapi dengml printer Wltuk merekam basil 1. W.B. MANN, etal., Radioactivity and Its
pengukuran ml.lsnya.
Measurement, second edition (SI Unit), 1979
Pengukuran aktivilas 60CO dengan sistem 2. RM. SANGRU, Introduction to Experimental
pencacall spektrometri garnma dengml detektor
Nuclear Physics, 1974.
NaI(TI) disajikml pacta Tabel 2. Hasil aktivitas 3. RADIONUCLIDE TRANSFORMATIONS,
ENERGY AND INTENSITY OF EMISterukur M 6051 (sebelum pengenceran) lebili kecil
dari aktivitas terhitung yang diperoleh dari basil
SIONS, INTERNATIONAL COMMISION
ON
RADIOLOGICAL
PROTECTION
pengukurml cuplikml (M6046, M6047, M 6048, M
6049 dm) M6050). Dalam hal ini faktor pengencerml
Publication 30, 1983.

Prosiding Semin:lr Teknologi Kesel:1111:1tanR.1diadi clan Biomedika

Nuklir J

90

4.

W.B.

5.

Radioactivity
Measurement
Principles and
Practice, Volwne 39. No.8.
NATIONAL
COUNCIL ON RADIATION

MANN,

PROTECTION
REPORT

RY1Z,

AND

ASPERNOL,

MEASUREMENT

NO: 58, A Handbook

of Radio-

activity M~aSllr~m~nts Proc~dW"es, USA, pp.


2)X-2M. (llJX)).

C. Tuli Budialltari - BA TAN


l. Dalam makalah Saudara untuk menghitung
. aktivitas terhitung hanya dipengarnhi oleh
faktor pengenceran. Bagaimana dengan
faktor koreksi yang lain seperti geometrinya
?
2. Dari Tabel 2 terlihat bahwa hasilnya tidak
kollsisten, sehanJsnya jika massanya lebih
oesar maka aktivitasnya juga lebih besar.
Bagaimana pendapat salldara ?

DISKlJSI
Herl11aWall Calldra

- lfNANIJ

Y(){'ke dOll J,zi

l.

l. -

Kesalahan suhu standar

Apakah yan!! menyeoaokml t~tjadinya

Faktor Bouyancy (untuk penimbangan)

perbedaan pengllkllran daTi kctiga bm,lf

Kesalahan perhitungan

pengion daB NaIrn).


Untllk KI' perb~daan daB del... serap dan dead
lime den~an spcdwmdri

2. Adanya: - efek serapan


- dead time
- dellsitas (kerapatan)

Ht'/"lIlOWOII

(Hl1llrO

KI' lidal... .Ida masabh

k;U'~'II;1 s:una-sama

mp~ k;uakh:ri'lil... .,.IIIM.


Nal(TI) del... scrap. dead lime, kerapalan
K~dlla alar pem.:acah lliang tersebllt tidal...bisa
dibandingkan mana yang baik.
Asep .~'etiawall
Menurllt
akcm

saya faktor

~rp~ngal1lh

terhadap

~ngenceran
aktivitas,

tidak
karena

nantillya tetap saja akall dikalikall !


Jadi aktivitas yang telah diellcerkall

alan tidak,

setelah

dikalikall faktor

tetap akan

sarna,

kalaupun

karella

ada

pengenceran
perbedaall

dimungkinkan

bWl181J elTOl:

Her1110WOllCalldra
Tujllanl1ya

memang

untuk

mengetahui

pengal1lh FP sebelwn clan setelah pengenceran.


Oalam Metrologi Radiasi kami rasa perIn untuk
pengukuran

aktivitas

radionuklida

khususllya

dengall metode relatit' : KP & NaI(Tl). Kita ingin


mengetalmi juga peralatall pengukman relatif kita.

Prosid1ilg 5'el11in:lrTekn%gi

Kese/:I11J:lt:l11
R:l(U:ldi d:m Biomedik:J Nukh"r I

91

Tabell.

Hasil Pengukuran Aktivitas Terukur daD Aktivitas Terhitung 6OCODengan Kamar Pengion
Aktivitas terukur (kBq/mg)
uada tan!?:!?:al01-01-2001
KP Merlin

Sampel

KP Vinten

Faktor
Pengenceran

KP

(FP)

Aktivitas terhitung (kBq/mg)


uada tanggal 01-01-2001
KP Merlin KP Vinten
KP

Centronic

Gerin

Gerin

Centronic

,
A 601

38.858

39,663

-N .1)21)

3X.X58

39,663

39,026

A 602

0.635

0,644

0,620;

62.022

39.'84

_19.942

38.764

A 603

0.615

0,616

0.615

64.518

39,679

39,743

39,679

1,042

1.044

37,707

39,102

39,291

39,366

A 604

1.037

I. O{)O

Perbedaan

aktivitas terhitung

A 601 clan A 602 ( %)

-1,354

-0,704

0,672

Perbedaan
Perbedaan

akti"itas terhitung A 601 daD A 603 (%)


aktivitas terhitun2. A 601 dan A 604 (% )

-2,112
-0,628

-0,202
0,939

-1,672
-0,871

Tand 2. Hasil Pengukuran Aktivitas Tcl1Ikllr daB Aktjvjta~ TclIlitllng 6I'CoDengan Detektor NaI(Tl)
-

-I

Sampel

M 6046
M 6047
M 6048
M 6049
M 6050
M 6051

Massa

Aktivitas terukur (kBq/mK)

(mg)

pada tanggal 01-01-2001

15.396

2,328
2,292
2,315
2,348
2,311
37,514

19,39
20.351
18,84
15.726
48.94133

Faktor

Aktivitas terhitung
(kBq/mg)
Pengenceran (FP) pada tanggal 01-01-2001
16,946
16,946
16,946
16,946
16,946
1,000

Perbedaan Aktivitas terhitung M 6051 clan M 6046 (%)


Perbedaan Aktivitas terhitung M 6051 clan M 6047 (%)
Perbedaan Aktivitasterhitung M 6051clanM 6048(%)
Perbedaan Aktivitasterhitung M 6051clanM 6049(%)
Perbedaan Aktivitas terhitun!?:M 6051 clan M 6050 (%)

ProsJdlilg Sel11in:lr Teknologi

Kesel:u1J:lt:lI1Racliacli clan Biomedik:1 Nuklir J

39,450
38,840
39,230
39,789
39,162
37,514
-5,162
-3,535
-4,574
-6,065
-4,394

92

Anda mungkin juga menyukai