Anda di halaman 1dari 23

GENETIKA TERNAK

Program Hibah Penulisan Buku Ajar Tahun 2012

Penyusun :

Rr.Sri Rachma Aprilita Bugiwati, M.Sc., Ph.D.


Dibiayai oleh dana DIPA BLU Universitas Hasanuddin tahun 2012

Program Studi Produksi Ternak


Jurusan Produksi Ternak
Fakultas Peternakan
Universitas Hasanuddin
2012

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS HASANUDDIN

LEMBAGA KAJIAN DAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN


Jl. Perintis Kemerdekaan KM 10 Tamalanrea, Makassar, 90245
(Gedung Perpustakaan UNHAS Lantai Dasar)

Telp. : (0411) 586200, ext.1064; Fax :(0411) 585188; E-mail : lkpp@unhas.ac.id

HALAMAN PENGESAHAN
HIBAH PENULISAN BUKU AJAR BAGI TENAGA AKADEMIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
TAHUN 2012
Judul Buku Ajar

: Genetika Ternak

Nama Lengkap
NIP
Pangkat / Golongan
Jurusan / Program Studi
Fakultas / Universitas
Alamat e-mail
Biaya

:
:
:
:
:
:
:

Rr. Sri Rachma Aprilita Bugiwati, M.Sc., Ph.D.


19680425 199403 2 002
Penata / III c
Produksi Ternak / Produksi Ternak
Peternakan / Universitas Hasanuddin
litasrirachma@yahoo.com
Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah)
Dibiayai oleh dana DIPA BLU Universitas Hasanuddin
tahun 2012 Sesuai SK. Rektor UNHAS
Nomor 15636/UN4.2/KU.10/2012,
Tanggal : 3 Oktober 2012

Makassar, 30 November 2012


Penulis,

Dekan Fakultas Peternakan


Universitas Hasanuddin

Prof. Dr. Ir. Syamsuddin Hasan, M.Sc.


NIP. 19520923 197903 1 002

Rr.Sri Rachma A.B., M.Sc, Ph.D.


NIP. 19680425 199403 2 002

Mengetahui :
Ketua Lembaga Kajian dan Pengembangan Pendidikan (LKPP)
Universitas Hasanuddin,

Prof.Dr.Ir.Lellah Rahim, M.Sc.


NIP. 19630501 198803 1 004

KATA PENGANTAR

Semester yang baru berarti mahasiswa berkesempatan mengenal lebih beragam


lagi hal-hal baru mengenai dunia peternakan di Fakultas Peternakan.

Hal tersebut

tentunya akan membawa semangat baru bagi mahasiswa yang memprogramkan


matakuliah Genetika Ternak. Mata kuliah ini merupakan salah satu matakuliah dasar
yang menjadi landasan untuk beberapa mata kuliah selanjutnya seperti Ilmu Pemuliaan
Ternak, Reproduksi Ternak, dll sehingga diharapkan dapat memperluas wawasan
berpikir, menambah semangat, pengetahuan, tantangan dan harapan bagi mahasiswa
Fakultas Peternakan.
Matakuliah Genetika yaitu ilmu pengetahuan mengenai keturunan yang
merupakan disiplin ilmu yang mendasar dalam ilmu Biologi. Kini genetika merupakan
ilmu yang cepat berkembang dan mempunyai sejumlah subdisiplin khusus, antara lain
Genetika Pemindah (Transmission Genetics), Genetika Sel, Genetika Sitoplasma,
Genetika Kuantitatif, Genetika Populasi, Genetika Molekuler, Genetika Manusia,
Genetika Jamur, Genetika Virus, Genetika Hewan, dll.

Ada yang mengatakan bahwa

suatu pengetahuan dapat mencapai derajat ilmiah jika prinsip-prinsipnya dapat


dinyatakan dalam istilah matematika. Jika hal ini benar, maka genetika merupakan
ratu diantara cabang-cabang ilmu biologi. Latar belakang matematika yang diperlukan
untuk memahami isi konsep genetika adalah aritmatika dan aljabar.
Materi dalam buku ajar Genetika Ternak ini disusun untuk mahasiswa fakultas
peternakan khususnya dan mahasiswa yang belajar tentang genetika pada umumnya.
Genetika merupakan cabang dari ilmu Biologi sehingga untuk dapat memahami materi
dalam buku ajar Genetika Ternak ini mahasiswa harus mengikuti dan melulusi mata
kuliah Biologi terlebih dahulu.

Penyampaian materi yang ada diharapkan dapat

membantu dan memacu mahasiswa untuk mengikuti mata kuliah Genetika Ternak dan
Pemuliaan Ternak selanjutnya. Setelah mengikuti seluruh perkuliahan Genetika Ternak
secara lengkap diharapkan mahasiswa mampu mendeskripsikan hal-hal tersebut
diatas.

Pada awal dan akhir beberapa bab diberikan pula sejumlah pertanyaan, latihan,
dan tugas yang berguna bagi mahasiswa dan pemberi materi guna mempelajari prinsipprinsip dan konsep-konsep yang disajikan. Daftar bahan bacaan juga dicantumkan
namun tetap sangat diharapkan mahasiswa untuk lebih aktif mencari tambahan
referensi lain. Setelah mahasiswa membekali diri dengan berbagai referensi tentunya
haruslah dilengkapi dengan keikutsertaan secara aktif di ruang kuliah karena di sanalah
materi-materi perkuliahan

dijelaskan

dengan

rinci disertai contoh

soal, cara

perhitungan, gambar, studi kasus, dll.


Buku ajar ini berisi informasi dasar tentang ilmu genetika yang ditargetkan untuk
dikuasai oleh mahasiswa Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin. Oleh karena
itu transfer ilmu pengetahuan sangatlah tidak cukup bila hanya mengandalkan pada
cara belajar secara pedagogic dan tradisional dari dosen di ruang kuliah belaka.
Sejalan dengan sistem perkuliahan yang mengacu pada pola Learning dan bersifat
andragogic maka mahasiswa harus lebih aktif secara mandiri menambah pundi-pundi
pengetahuannya dari berbagai sumber dalam waktu yang tidak terbatas selain
memperbanyak kegiatan diskusi yang benar. Sekali lagi, pemberian informasi di ruang
kuliah bukanlah ajang alih informasi terlengkap dan terkini, karena para mahasiswalah
yang harus lebih aktif berinisiatif menambah diri dan berlatih
Penulis

masih

sangat

membutuhkan

masukan

dan

perbaikan

untuk

meningkatkan kualitas informasi yang dikandung buku ajar ini. Oleh karena itu dengan
kerendahan hati penyusun sangat menantikan saran dan masukan yang bersifat
membangun dari pembaca untuk memperkuat isi buku ajar ini.

Makassar, November 2012

Rr.SRI RACHMA APRILITA BUGIWATI, M.Sc., Ph.D

DAFTAR ISI
Halaman
Kata pengantar .
i
Daftar isi .

iii

Senarai kata penting

iv

BAB 1
Pendahuluan ..

vii

BAB 2
Pengertian, sejarah dan perkembangan ilmu Genetika..

BAB 3
Dasar fisiologi pewarisan sifat...

19

BAB 4
Gametogenesis.. 35
BAB 5
Hukum Mendel 1.

49

BAB 6
Hukum Mendel 2.

65

BAB 7
Penyimpangan hukum Mendel

72

BAB 8
Pewarisan sifat ..

96

BAB 9
Alel ganda ........................

124

BAB 10
Penentuan jenis kelamin ..

133

DAFTAR PUSTAKA .

158

SENARAI KATA PENTING


Alel

: gen yang dapat menempati lokus yang sama


seperti gen lainnya pada kromosom tertentu
Antibodi
: zat
yang
dibentuk
dalam
darah
untuk
memusnahkan bakteri, virus atau untuk melawan
toksin yang dihasilkan oleh bakteri
: zat yang dapat merangsang pembentukan antibodi
Antigen
jika diinjeksikan dalam tubuh
Allosom/Gonosom : kromosom kelamin
Autosom
: kromosom tubuh
Amitosis
: pembelahan sel yang tidak melalui urutan tahaptahap tertentu dan. nukleus langsung membelah
menjadi dua
Atavisme
: interaksi dari beberapa gen yang menyebabkan
munculnya suatu sifat yang berbeda dengan
karakter induknya atau menyembunyikan karakter
yang terdapat pada leluhur
Alel Ganda/
: sebuah lokus dalam sebuah kromosom yang
multiple alleles
ditempati oleh beberapa atau suatu seri al
Backcross
: mengawinkan F1 dengan salah satu parentalnya,
baik yang bersifat homozigot dominan maupun
homozigot resesif
Bastard
: hasil perkawinan beda spesies ; bersifat steril/tidak
dapat mempunyai keturunan lagi
Carrier
: pembawa sifat
Chiasma
: tempat gen-gen mengalami pertukaran tempat;
tempat persilangan 2 kromatid
: Kawin sekerabat
Consanguinity
Crisscross pattern : pewarisan sifat bersilang
of inheritance
Crossing over
: pindahsilang
DNA finger printing : sidik jari DNA
: sifat yang muncul pada mayoritas keturunan
Dominan
Embryogenesis
: proses pertumbuhan zigot menjadi embrio
Eugenika
: gerakan yang berupaya untuk memperbaiki kualitas
genetika manusia
: kelainan atau penyakit pada orang atau hewan
Fenokopi
yang disebabkan oleh lingkungan
Fenotipe
: bentuk luar / karakter individu
Filial-1 (F1)
: keturunan/anak dari parental/turunan generasi
pertama
Filial-2(F2)
: cucu dari parental/ anak dari F1/ turunan generasi
kedua
Freemartin
: sapi kembar fraternal yang berbeda jenis kelamin

Gamet

Gametogenesis
Gametogonium
Gen
Genetika

Genotipe
Genom
Gen dominan
Gen resesif
Gonad
Gonosom
Hemizigot
Hereditas

Hibrid/cross/
penyilangan

Heterogametik
Homogametik
Hormon kelamin
Intermedier
Inter-se
Karakter
Karakter kualitatif

: sel kelamin; sel sperma (spermatozoa) atau sel


telur (ovum) yang matang dan sudah berfungsi
dalam proses pembiakan secara seksual; sel-sel
benih yang terbentuk secara gametogenesis dari
sel induk (=gametogonium)
: proses pembentukan sel gamet/sel kelamin
: sel induk gamet
: bagian kromosom yang menjadi lokal sifat
keturunan
: cabang ilmu biologi yang mempelajari seluk beluk
dan mekanisme alih informasi hayati/ pewarisan
sifat berupa sifat keturunan/hereditas yang
diwariskan dari generasi ke generasi serta variasi
yang mungkin timbul didalamnya dan dapat terjadi
pada organisme maupun suborganisme
: bentuk atau susunan genetis suatu karakter yang
dikandung oleh individu
: satu gugus kromosom yang selaras dengan
segugus sel dari suatu jenis
: gen yang ekspresinya menutupi ekspresi alelnya
: gen yang ekspresinya ditutupi oleh ekspresi alelnya
: penghasil hormon kelamin dan gamet
: kromosom kelamin, kromosom sex, allosom
: istilah untuk menyebutkan genotipe individu dengan
sebuah kromosom X
: pewaris sifat keturunan; penurunan sifat genetik
dari orangtua ke anak; diwariskan pada
keturunannya
: mengawinkan individu-individu yang berbeda
karakter atau variasi namun biasanya antara
individu dalam satu spesies atau antara individu
berbeda spesies tapi dalam satu genus
: satu diantara dua gamet yang berbeda
: kedua gamet yang sama antara 2 individu berbeda
seks
: pengatur pertumbuhan karakter kelamin sekunder
: sifat antara
: kawin antara individu satu generasi (F1) sesama
yang berbeda seks
: sifat kejiwaan, watak, tabiat, akhlak yang
membedakan dengan orang lain
: karakter yang dapat dilihat dan dibedakan dengan
karakter lain secara jelas, tidak dapat diukur nilai,
hanya ditentukan oleh 1-2 gen saja

Karakter
kuantitatif
Kariotipe
Komplementer
Konsepsi
Kriptomeri
Kromatid

Kromatin
Linked genes
Lokus
INTERKINASE
Meiosis
Mendel
Mitosis
Nukleus
Nucleolus
Non disjunction
Oogenesis
Parental (P)
Pembuahan
Perkawinan
Persilangan
Dihibrid
Persilangan
polihibrid
Polimer
Replikasi
Sel
Sentromer
Sel somatik
Spermatogenesis

: karakter yang tidak dapat dilihat, dapat diukur


nilainya, tidak dapat dibedakan dengan karakter
lain secara jelas, hanya ditentukan oleh banyak
pasang gen (gen ganda).
: susunan kromosom suatu individu
: peristiwa interaksi gen yang saling melengkapi
: pembuahan/fertilisasi
: peristiwa interaksi gen dimana suatu karakter baru
akan muncul bila satu gen dominan bersama-sama
hadir dengan gen dominan lainnya
: dua benang halus yang membentuk kromosom
yang mudah diwarnai; bagian nucleus sel yang
berwarna lebih gelap yang membentuk anyaman
halus
: jalinan benang-benang halus dalam plasma inti
: gen berangkai
: posisi gen dalam kromosom
: periode singkat antara pembelahan meiosis I
dengan II
: proses pembelahan sel pada pembentukan sel
kelamin; terjadi dalam gonad
: Bbapak Genetika
: proses pembelahan seluruh sel kecuali sel kelamin;
terjadi pada sel tubuh (sel somatik)
: inti sel
: anak inti sel
: gagal berpisah
: pembentukan sel ovum pada individu betina
: individu tetua
: masuknya sperma ke dalam ovum
: pertemuan antara gamet jantan dengan gamet
betina
: persilangan antarindividu yang memiliki 2 atau lebih
karakter beda
: penyilangan dua individu yang memiliki banyak
karakter beda
: bentuk interaksi gen yang bersifat kumulatif (saling
menambah)
: proses penggandaan bahan genetis pada masa
interfase (sebelum terjadi pembelahan sel)
: unit organisasi terkecil yang menjadi dasar
kehidupan dalam arti biologis
: bagian kepala kromosom
: sel tubuh
: pembentukan sel sperma pada individu jantan

Sex
influenced
genes
Sex limited genes
Sex linkage
Sex-linked genes
Sex reversal
Sifat dominan
Sifat intermediet/
kodominan
Sifat resesif
Transkripsi
Testcross

: gen terpengaruh kelamin


:
:
:
:
:
:

gen terbatasi kelamin


pautan seks
gen rangkai kelamin
perubahan kelamin oleh faktor lingkungan
sifat yang kuat dan bersifat menutupi
sifat yang sama kuat, tidak ada yang dominan
ataupun resesif.
: sifat yang lemah/tertutup
: mencetak RNA dan berfungsi untuk mengsintesa
protein
: mengawinkan F1 yang belum diketahui genotipenya
dengan tetuanya yang bergenotip homozigot resesif

PENDAHULUAN

Profil lulusan yang diharapkan dari Program Studi Produksi Ternak, Jurusan
Produksi Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Hasanuddin adalah sarjana
peternakan yang kreatif-adaptif dan mandiri yang mempunyai kemampuan berperan
dalam bidang usaha industri peternakan seperti peran sebagai manajer, peneliti dan
pendidik, serta motivator.
Setelah mengikuti berbagai mata kuliah yang disajikan di Fakultas Peternakan
Universitas Hasanuddin maka mahasiswa lulusan Program Studi Produksi Ternak,
Jurusan Produksi Ternak, Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin diharapkan
memiliki berbagai kompetensi utama yaitu a) memiliki kecerdasan dan kemampuan
dasar intelektual, pengetahuan dan keterampilan untuk mengembangkan usaha
budidaya/industri peternakan;

b) memiliki kecakapan dan kemampuan untuk

menganalisis setiap permasalahan dalam pengembangan industri peternakan dan


menetapkan solusi alternatif pemecahannya secara holistik dan berkelanjutan;

c)

memiliki kecakapan dan kemampuan menerapkan dan mengembangkan IPTEKS


peternakan sebagai bagian dari sistem pertanian terpadu; d) memiliki kecakapan dan
kecerdasan manajerial dalam menjalankan dan mengembangkan usaha budidaya/
industri peternakan;

e) memiliki kecakapan dan kemampuan merancang dan

melakukan kajian IPTEKS peternakan secara ilmiah.


Matakuliah Genetika Ternak (273 I 102) merupakan mata kuliah wajib yang harus
diprogramkan oleh seluruh mahasiswa Fakultas Peternakan di semester dua (genap).
Matakuliah Genetika Ternak menjelaskan tentang sejarah perkembangan genetika,
bahan pembawa sifat keturunan, gametogenesis, penjabaran hukum Mendel 1 dan 2,
berbagai penyimpangan hukum Mendel, penentuan jenis kelamin, alel ganda, berbagai
jenis pewarisan sifat keturunan, dll.

Seluruh materi tersebut dihubungkan dengan

kondisi yang mungkin terjadi pada ternak. Seluruh mahasiswa Fakultas Peternakan
harus memiliki pemahaman yang kuat mengenai hal-hal tersebut sebagai dasar
pengembangan dunia peternakan dari sudut genetika. Perkembangan dunia pemuliaan
ternak turut memacu kebutuhan akan pengetahuan tentang rekayasa genetik,
penemuan bangsa atau varietas ternak yang baru, cara seleksi dan perkawinan ternak

yang menghasilkan turunan dimana secara genetis lebih baik dari tetuanya, dll. Kondisi
tersebut membutuhkan pengetahuan mengenai pemahaman gen, kromosom, pola
perkawinan, pola penurunan sifat, pola interaksi gen, genetika populasi, dll.
Materi ajar pada matakuliah Genetika Ternak telah disusun berdasarkan acuan
umum yang digunakan oleh seluruh fakultas peternakan di seluruh Indonesia dan
dikombinasikan dengan beberapa materi lain yang dianggap penting untuk diketahui
oleh mahasiswa fakultas peternakan.

Seluruh rancangan pembelajaran tersebut

disusun dalam bentuk analisis kebutuhan sebagai berikut :

ANALISIS KEBUTUHAN MATAKULIAH GENETIKA TERNAK


Setelah selesai mengikuti kuliah Genetika Ternak, mahasiswa
diharapkan dapat menjelaskan tentang berbagai prinsip genetika
dan berbagai cara pewarisan sifat pada ternak yang meliputi
sejarah perkembangan genetika, bahan pembawa sifat
keturunan, gametogenesis, penjabaran hukum Mendel 1 dan 2,
berbagai penyimpangan hukum Mendel, penentuan jenis
kelamin, alel ganda, berbagai jenis pewarisan sifat keturunan,
pemanfaatan bioteknologi pada peternakan, dll.

prospek dunia peternakan, sejarah, asal usul, penyebaran,


perkembangan,
domestikasi bioteknologi
ternak, berbagai
tipe ternak serta
16. Pemanfaatan
pada peternakan
ciri-ciri berbagai bangsa ternak besar (sapi, kerbau), ternak kecil
(domba, kambing dan babi), ternak unggas (ayam ras, ayam
buras, itik, puyuh dll), berbagai faktor lingkungan dan pakan yang
mempengaruhi 15.
perkembangan
berbagai
jenis
Penentuan jenis
kelamin,
alelternak,
ganda mengenal
peran teknologi didunia peternakan, mengenal teknologi pasca
dan golongan
darah ternak
panen produk peternakan,
mengenal
peran pemasaran ternak
dan hasil ternak serta memahami berbagai peluang dan
tantangan di dunia peternakan.
12, 13,14. Pewarisan sifat keturunan

8, 9, 10, 11. Penyimpangan Hukum Mendel

5,6,7 Hukum Mendel 1 dan 2

3. Bahan pembawa
sifat keturunan

4. Gametogenesis
(Mitosis & Meiosis)
(

2. Sejarah dan perkembangan ilmu genetika


Entry Behaviour
Mahasiswa lulus matakuliah Biologi

Permasalahan umum proses pembelajaran pada matakuliah Genetika Ternak di


Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin yang terjadi selama ini adalah proses
penyampaian materi dan pemahaman materi perkuliahan tidak efektif karena durasi
waktu perkuliahan yang sangat terbatas sedangkan materi yang harus dipahami sangat
banyak. Kemampuan dasar biologi dan genetika dasar yang dimiliki oleh mahasiswa
sangat beragam dan secara rata-rata masih minim sehingga sering dibutuhkan waktu
untuk mengulang kembali materi dasar.

Kondisi tersebut sangat sulit diprediksi

sehingga sering membuat target penyampaian materi tidak bisa tercapai.


Penyampaian materi telah dicobakan dengan menggunakan sistem multimedia
(komputer dan LCD) dengan mengambil referensi dari berbagai buku, hasil penelitian,
informasi dari internet, dll namun kendala waktu dan kuantitas materi yang harus
disampaikan sangat banyak membuat proses alih informasi menjadi tidak efektif.
Proses pemahaman secara mandiri oleh mahasiswa melalui cara membaca referensi
yang ada sulit dicapai terutama untuk pemakaian kosakata yang tidak umum. Selain itu
mahasiswa agak kesulitan pada materi perkawinan.

Referensi buku genetika yang

terlalu detil dan mengarah pada genetika manusia kurang menarik perhatian atau
kurang menstimulasi mahasiswa untuk mempelajari materi tersebut lebih lanjut.
Meskipun kini informasi dapat pula diperoleh dari sarana internet tapi sebagian besar
materi terkait adalah berbahasa Inggris sedangkan kemampuan mahasiswa Fakultas
Peternakan Universitas Hasanuddin untuk mencerna materi dalam kondisi tersebut
masih sangat sulit. Akhirnya mahasiswa menjadi terkondisi untuk menghafal materi
yang disampaikan di kelas yang sangat terbatas kuantitasnya dan mereka hanya
mengenal informasi sebatas yang disampaikan secara lisan oleh dosen; suatu hal yang
sebenarnya tidak diharapkan dalam proses belajar melalui metode Learning.
Mahasiswa menjadi tidak terpacu untuk mengerti, memahami dan menggali lebih jauh
suatu clue informasi yang disampaikan dalam perkuliahan sehingga nilai akhirpun tidak
terlalu memuaskan.
Pengenalan terhadap beragam model pembelajaran inovatif dengan metode
Student Cente Learning (SCL) yang menuntut partisipasi aktif dari mahasiswa telah
mulai diperkenalkan pada matakuliah Genetika Ternak sebagai matakuliah wajib di
Fakultas Peternakan.

Namun sebagian besar metode penyampaian materi ajar pada

mata kuliah Genetika Ternak di Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin yang


berlaku hingga saat ini adalah menggunakan sistem Lecture dan dikombinasikan
dengan beberapa metode pembelajaran sistem SCL yang memungkinkan untuk
dilakukan. Kondisi jumlah mahasiswa dalam satu kelas yang terlalu banyak (lebih dari
60 orang meskipun sudah dibagi dalam kelas paralel) sehingga tidak memungkinkan
untuk melakukan sistem pembelajaran secara SCL secara utuh. Selain itu kemampuan
dasar mahasiswa baru di semester satu sangat beragam dan mereka relatif masih
terbiasa dengan sistem belajar Pedagogic.
Metode pembelajaran SCL yang telah dilakukan pada matakuliah Genetika
Ternak di Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin adalah a) Proses alih/berbagi
informasi (information sharing) yang dilakukan adalah dengan cara : curah gagasan
(brain storming), kooperatif, kolaboratif;
based);

b) Belajar dari pengalaman (experience

c) Pembelajaran melalui pemecahan masalah (Problem Solving Based)

dengan cara studi kasus. Sebenarnya metode SCL dirasa lebih sesuai dengan kondisi
ekstemal masa kini yang menjadi tantangan bagi mahasiswa untuk mampu mengambil
keputusan secara efektif terhadap problematika yang dihadapinya namun mahasiswa
harus selalu berpartisipasi secara aktif dan selalu ditantang untuk memiliki daya kritis
agar mampu menganalisis dan dapat memecahkan masalah-masalahnya sendiri.
Perubahan paradigma dalam proses pembelajaran yang tadinya berpusat pada dosen
menjadi pembelajaran yang berpusat pada mahasiswa diharapkan dapat mendorong
mahasiswa untuk terlibat secara aktif dalam membangun pengetahuan, sikap dan
perilaku. Melalui proses pembelajaran dengan keterlibatan aktif mahasiswa ini berarti
dosen tidak mengambil hak mahasiswa untuk belajar dalam arti yang sesungguhnya.
Dalam proses SCL, mahasiswa memperoleh kesempatan dan fasilitas untuk
membangun sendiri pengetahuannya sehingga mereka akan memperoleh pemahaman
yang mendalam , dan pada akhimya dapat meningkatkan mutu kualitas mahasiswa.
Untuk menunjang metode belajar yang memberi kesempatan bagi mahasiswa untuk
mengenali permasalahan, serta menggali informasi sebanyak mungkin secara mandiri,
akses informasi tidak boleh lagi dibatasi hanya pada dosen, buku wajib atau
perpustakaan. Mahasiswa perlu ditunjang dengan akses tanpa batas ke pelbagai
sumber informasi. Namun sangat kurangnya buku ajar untuk tiap materi ajar pada

matakuliah Genetika Ternak yang dapat dimiliki oleh mahasiswa menjadi salah satu
kendala utama pada proses pembelajaran. Oleh karena itu kebutuhan akan buku ajar
untuk kuliah Genetika Ternak memang sudah sangat mendesak.
Buku ajar ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman mahasiswa,
menambah ketertarikan dan gairah untuk mempelajari lebih mendalam materi ajar
tentang peternakan, mengembangkan minat belajar sebagai dasar pemahaman pada
proses pembelajaran selanjutnya. Selain itu buku ajar ini diharapkan dapat menjadi
bahan bacaan dasar bagi mahasiswa untuk menutupi kekurangan buku teks mengenai
genetika ternak.

Pesan penting yang perlu dihayati oleh mahasiswa adalah

pengetahuan menjadi bermakna bila pembelajar memperolehnya melalui eksplorasi,


elaborasi, dan konfirmasi.
Seluruh rancangan proses pembelajaran telah disusun dalam bentuk Garis
Besar Rancangan Pembelajaran yang baku sebagai berikut :

RANCANGAN PEMBELAJARAN BERBASIS SCL


Matakuliah:

GENETIKA TERNAK (273 I 102 )

Oleh:

Prof. Dr. Ir. Lellah Rahim, M.Sc


Prof. Dr. Sudirman Baco, M.Sc
Rr. Sri Rachma Aprilita Bugiwati, M.Sc, Ph.D.
Dr. Muh.Ihsan A. Dagong, S.Pt., M.Si.

Program Studi Produksi Ternak


Fakultas Peternakan
Universitas Hasanuddin
Makassar
2012

KOMPETENSI LULUSAN PROGRAM STUDI PRODUKSI TERNAK


JURUSAN PRODUKSI TERNAK
FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS HASANUDDIN
KELOMPOK
KOMPETENSI
(1)

NO
(2)

RUMUSAN KOMPETENSI
(3)

ELEMEN
KOMPETENSI
(4)
a

KOMPETENSI
UTAMA

2
3

Memahami prinsip dasar ilmu peternakan


Memahami kaitan antara sains dasar dengan bidang keilmuan
peternakan
Menguasai penerapan dasar ilmu peternakan
Menguasai teknologi dan manajemen peternakan
Menguasai pengelolaan sarana pendukung peternakan
Menguasai secara aktif pemanfaatan teknologi peternakan
secara efisien dan berkelanjutan
Mampu memberikan solusi terhadap masalah pengendalian
penyakit ternak
Mampu bekerjasama dan menyesuaikan diri dengan cepat
dalam lingkungan kerja/tim kerja
Kemampuan dalam penguasaan software dan hardware
computer
Mampu berkomunikasi dan beradaptasi dengan lingkungan
kerja
Menjunjung tinggi norma, tatanilai, moral, etika dan
tanggungjawab profesional
Mampu mengembangkan diri dan berfikir secara logis dan
analitis untuk menyelesaikan masalah (khususnya masalah
peternakan) yang dihadapi secara profesional
Mampu memotifasi masyarakat dalam pengembangan usaha
peternakan

8
9
10
11
KOMPETENSI
LAINNYA

12
13

14

ELEMEN KOMPETENSI:

a.
b.
c.
d.

d e

Memahami sain dasar peternakan

4
5
6
7

KOMPETENSI
PENDUKUNG

b c

Landasan kepribadian;
Penguasaan ilmu dan keterampilan;
Kemampuan berkarya;
Sikap dan prilaku dalam berkarya menurut tingkat keahlian berdasarkan ilmu dan
keterampilan yang dikuasai;
e. Pemahaman kaidah berkehidupan bermasyarakat sesuai dengan pilihan keahlian
dalam berkarya.

GARIS BESAR RANCANGAN PEMBELAJARAN


MATAKULIAH GENETIKA TERNAK
Kompetensi
Utama

: Memahami sain dasar peternakan (1)


Memahami prinsip dasar ilmu peternakan (2)
Memahami kaitan antara sains dasar dengan bidang keilmuan
peternakan (3)
Menguasai penerapan dasar ilmu peternakan (4)

Kompetensi
Pendukung

: Mampu bekerjasama dan menyesuaikan diri dengan cepat dalam


lingkungan kerja/tim kerja (9)
Mampu berkomunikasi dan beradaptasi dengan lingkungan kerja (11)

Kompetensi
: Menjunjung tinggi norma, tatanilai, moral, etika dan tanggungjawab
profesional (12) lainnya
Sasaran Belajar : Mampu menerapkan prinsip genetika dibidang peternakan
MINGGU
KE
(1)

SASARAN
PEMBELAJARAN
(2)

MATERI
PEMBELAJARAN
(3)
Kontrak Pembelajaran

Menjelaskan sejarah &


perkembangan
genetika

Sejarah & perkembangan


genetika

Menjelaskan bahan
pembawa sifat
keturunan

Sel & kromosom

STRATEGI
PEMBELAJARAN
(4)

5-7

8-11

BOBOT
NILAI
(%)
(6)

Kuliah Interaktif
Collaborative
Learning

2
3

KRITERIA
PENILAIAN
(5)

Collaborative
Learning

Menjelaskan
gametogenesis

Amitosis
Mitosis
Meiosis

Collaborative
Learning

Menjelaskan
penjabaran Hukum
Mendel 1 dan 2

Hukum Mendel 1
Hukum Mendel 2

Collaborative
Learning

Menjelaskan
Penyimpangan
Hukum Mendel

Interaksi gen
(berbagai epistasis,
hipostasis, kriptomeri,
polimeri, atavisme)
Modifikasi rasio Mendel

Collaborative
learning

Kejelasan
uraian,
Kerjasama,
kreativitas dan
kemutakhiran
pustaka
Kejelasan
uraian,
Kerjasama,
kreativitas dan
kemutakhiran
pustaka
Kejelasan
uraian,
Kerjasama,
kreativitas dan
kemutakhiran
pustaka
Kejelasan
uraian
Kerjasama,
kreativitas dan
kemutakhiran
pustaka
Kejelasan
uraian,
Kerjasama,
kreativitas dan
kemutakhiran
pustaka

15

20

12-14

15

16

17-20

Menjelaskan
Pewarisan Sifat
Keturunan

Menjelaskan Alel
Ganda, Golongan
Darah Ternak,
Penentuan Jenis
Kelamin

Menjelaskan dan
Manfaat Bioteknologi
pada Peternakan

Sasbel gabungan

Berdasarkan Autosom
(dominan & resesif)
Berdasarkan Gonosom
(sex linked, gen rangkai
X, gen rangkai Y, sex
influenced gene, sex
limited gene, dll
Alel ganda
Golongan darah
Sistem XY
Sistem ZW
Pengaturan jenis kelamin
Berbagai kelainan jenis
kelamin
Rekayasa genetika
Kloning
Dampak
rekayasa
genetik
Manfaat
rekayasa
genetik pada ternak
Materi gabungan

Collaborative
learning

Kejelasan
uraian,
Kerjasama,
kreativitas dan
kemutakhiran
pustaka

Collaborative
Learning

Kejelasan
uraian,
Kerjasama,
kreativitas dan
kemutakhiran
pustaka

Collaborative
Learning

Kejelasan
uraian,
Kerjasama,
kreativitas dan
kemutakhiran
pustaka
Ketepatan
uraian
jawaban

Uji Kompetensi
dan Remedial

20

10

10

10

KONTRAK PEMBELAJARAN
Nama Mata kuliah
Kode Mata kuliah
Fasilitator

Semester
Hari Pertemuan/Jam
Tempat Pertemuan

: GENETIKA TERNAK
: 273 I 102
: Prof. Dr. Ir. Lellah Rahim, M.Sc. (LR)
Prof. Dr. Ir. Sudirman Baco, M.Sc. (SB)
Rr. Sri Rachma Aprilita Bugiwati, M.Sc., Ph.D (SAB)
Dr. Muh. Ihsan A. Dagong, S.Pt., M.Si. (IAD)
: Genap
: Senin/ 13.00 14.40 dan 15.0016.40
: LT. 7

1. MANFAAT MATA KULIAH


Mata kuliah Genetika Ternak bermanfaat untuk memperoleh pemahaman tentang
berbagai prinsip ilmu genetika, mengetahui berbagai sifat keturunan dari mahluk hidup
termasuk ternak, mengetahui

berbagai cara pewarisan sifat dan aplikasinya pada

manusia maupun ternak dalam kehidupan sehari-hari. Mata kuliah ini erat kaitannya
dengan matakuliah Dasar Pemuliaan Ternak dan Ilmu Pemuliaan Ternak.

2. DESKRIPSI MATA KULIAH


Mata kuliah Genetika Ternak membahas tentang sejarah perkembangan genetika,
bahan pembawa sifat keturunan, gametogenesis, penjabaran hukum Mendel 1 dan 2,
berbagai penyimpangan hukum Mendel, berbagai jenis pewarisan sifat keturunan,
penentuan jenis kelamin, alel ganda, golongan darah ternak, pemanfaatan bioteknologi
pada peternakan, dll.

3. SASARAN PEMBELAJARAN
1. Menjelaskan pengertian, sejarah dan perkembangan ilmu genetika
2. Menjelaskan bahan pembawa sifat keturunan
3. Menjelaskan gametogenesis
4. Menjelaskan penjabaran Hukum Mendel 1 dan 2
5. Menjelaskan berbagai penyimpangan hukum Mendel
6 . Menjelaskan berbagai cara pewarisan sifat keturunan
7. Menjelaskan penentuan jenis kelamin
8. Menjelaskan alel ganda
9. Menjelaskan golongan darah pada ternak
10.Menjelaskan pemanfaatan bioteknologi pada peternakan

5. STRATEGI PEMBELAJARAN
Mata kuliah ini menggunakan metode collaborative learning (kuliah, tugas
mandiri dan kelompok, diskusi kelompok dan persentase pada diskusi panel) tentang
konsep dasar dan uji kompetensi.

6. MATERI BAHAN BACAAN


1. Elrod, S.L. and Stansfield, W.D. 2007. Genetika. Edisi ke-4. Erlangga, Jakarta.
2. Lasley, J.F. 1978. Genetics of Livestock Improvement. Prentice Hall of India,
New Delhi.
3. Minkema, D. 1993. Dasar Genetika dalam Pembudidayaan ternak. Bhratara,
Jakarta.
4. Mukherjee, D.P. and G.C. Banerjee. 1980.

Genetics and Breeding of Farm

Animals. Oxford & IBH Publishing Co., Calcutta, bombay, New Delhi.

5. Noor, R.R. 2000. Genetika Ternak. Swadaya, Jakarta.


6. Sri Rachma,A.B.

2005. Bahan Ajar Genetika Ternak. Program Semi-Que V.

Fakultas Peternakan, Universitas Hasanuddin.


7. Suryo. 1992. Genetika. Gajah Mada University Press, Yogyakarta.
8. Yatim, W. 1996. Genetika. Tarsito, Bandung.

7. TUGAS
1. Buku bacaan materi kuliah telah dibaca oleh mahasiswa sebelum mengikuti
pembelajaran
2. Mahasiswa diwajibkan menyelesaikan tugas yang diberikan sesuai dengan
jadwal yang ditentukan

8. KRITERIA PENILAIAN
1. Kognitif (ketepatan uraian dan kemutakhiran konsep)

: (60 %)

2. Afektif (kerjasama, komunikasi, disiplin, kejujuran dan kreativitas) : (40 %)


Penentuan Nilai Akhir (A, B, C, D, E) berdasarkan PAP.
A= > 85; A- = 81 85; B+ = 76 80; B = 71 - 75; B- = 66 - 70; C+ = 61 - 65; C =
51 60; D = 45 50; dan E = < 45

9. NORMA AKADEMIK
1. Mahasiswa harus berpakaian rapih dan mengenakan sepatu dan tidak mengganggu
jalannya pembelajaran
2. Mahasiswa yang terlambat diperbolehkan masuk paling lambat 15 menit setelah
pembelajaran dimulai

10. JADWAL PEMBELAJARAN


MINGGU

Materi Pembelajaran

Kontrak pembelajaran,

Sejarah dan perkembangan ilmu genetika

3-4
5-7

8-11
12-14
15

16
17-20

Bahan pembawa sifat keturunan


Gametogenesis
Hukum Mendel 1 & 2 (Perkawinan monohybrid,
dihibrid hingga polihibrid, testcross, backcross,
perkawinan resiprok)
Penyimpangan Hukum Mendel
Pewarisan Sifat Keturunan
Alel ganda
Golongan Darah
Penentuan Jenis Kelamin
Pemanfaatan Bioteknologi pada Peternakan
Uji Kompetensi & Remedial

Strategi
Dosen
Pembelajaran
Kuliah
LR
Interaktif
Collaborative
IAD
Learning
Collaborative
IAD
Learning
Collaborative
SAB
Learning
Collaborative
Learning
Collaborative
Learning
Collaborative
Learning

SAB

Collaborative
Learning
Tes & Non
Tes

SB

LR
SB

Tim

Anda mungkin juga menyukai