BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Merica adalah sebuah tanaman yang kaya akan kandungan kimia, seperti
minyak lada, minyak lemak, juga pati. Merica biasa juga disebut dengan
lada/sahang, yang mempunyai nama latin Piper Albi Linn. Merica bersifat sedikit
pahit, pedas, dan hangat. Pada umumnya orang-orang hanya mengenal merica
putih dan merica hitam yang mana sering dimanfaatkan sebagai bumbu dapur.
Selain itu, merica mempunyai sebutan The King of Spice (raja rempah-rempah).
Merica merupakan salah satu komoditas unggulan perkebunan Indonesia
yang telah dikenal di seluruh dunia. Perkembangan luas areal merica mengalami
penurunan terutama dalam lima tahun terakhir, tetapi produksinya justru
meningkat sehingga produktivitas merica juga meningkat. Sementara itu
perkembangan konsumsi merica per kapita juga cenderung meningkat. Berikut
data dari Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian mengenai proyeksi
permintaan merica Indonesia tahun 2015-2019.
Jumlah
Penduduk
(000 orang)
Total
Permintaan
(Ton)
2015
0,151
255.462
38.447
2016
0,153
258.705
39.659
3,15
2017
0,156
261.891
40.879
3,07
2018
0,159
265.015
42.108
3,01
2019
0,162
267.974
Rata-Rata Pertumbuhan (%/Tahun)
43.329
2,90
3.03
Tahun
Pertumbuhan
(%)
No.
Wujud
Negara Tujuan
Volume
Produksi
(Ekspor)
(Kg)
No.
Australia
30
Belgium
157.000
Switzerland
15.000
Germany
103.000
Denmark
5.000
France
17.000
United Kingdom
23.000
Greece
30
ground)
Hong Kong
1.597
Japan
15.000
Malaysia
2.527
Netherlands
315.000
Singapore
40
Taiwan
439
United States
Jumlah
30.538
685.201
Wujud
Negara Tujuan
Volume
Produksi
(Ekspor)
Australia
(Kg)
17.054
Bangladesh
6.000
Belgium
7.000
Canada
700
Germany
18.000
ground)
Denmark
5.000
France
23.000
United Kingdom
50.000
Greece
117
Hong Kong
India
11.000
Iraq
2.000
Jordan
1.000
Japan
386.668
Netherlands
27.000
Singapore
25
Taiwan
3.510
United States
120
Vietnam
Jumlah
66.735
625.637
berjatuhan dikarenakan merica berbentuk bulat dan keras. Hasil dari penumbukan
dengan cobekan pun tidak sepenuhnya halus, terdapat sejumlah butiran kasar dari
hasil penumbukan yang dimana butiran kasar merica tersebut sangat
mempengaruhi hasil masakan. Selain menggunakan cobekan kini masyarakat
biasanya menggunakan blender untuk menghaluskan merica. Dengan
menggunakan blender untuk menghaluskan merica akan lebih cepat karena
menggunakan mata pisau yang digerakkan oleh tenaga listrik akan tetapi
menghaluskan merica menggunakan blender memiliki kekurangan yaitu bagian
kasar merica hasil gilasan menumpuk dibawah mata pisau blender. Adapun alat
untuk menghaluskan merica selain blender yaitu grinder. Grinder digunakan
khusus untuk menghaluskan merica. Saat ini grinder merica tipe terbaru yaitu
menggunakan baterai. Kelebihan dari grinder ini yaitu sangat praktis karena
ukurannya kecil dan mudah dibawa dari segi ukurannya pun menjadi kekurangan
karena daya tampung untuk merica sangat terbatas dan tidak dapat mengatur
tingkat kehalusan merica.
Sedangkan mesin penggiling merica yang sudah di buat sebelumnya (Alam:
2001) sudah baik, mesin menggiing merica yang dibuat sudah menjawab
kekurangan yang dipaparkan diatas, karena tingkat kehalusan merica dapat diatur
oleh cakram tetap dan kapasitas penggilingan yaitu 1 liter per menit. Namun
kapasitas hasil penggilingan yaitu 1 liter per menit masih perlu ditingkatkan
dengan menggunakan daya motor yang lebih tinggi mengingat permintaan lada
tiap tahunnya kian bertambah. Mesin penggiling merica yang dibuat oleh Alam,
dkk. menggunakan motor listrik dengan daya 0,5 hp dengan putaran motor 1.420
rpm. Semakin tinggi daya atau putaran motor yang digunakan, maka semakin
cepat proses penggilingan sehingga produksi penggilingan dapat ditingkatkan.
Dengan maksud inilah kami mengangkat judul proposal Rancang Bangun Mesin
Penggiling Merica. Dimana dengan mesin ini sangat membantu dalam mengolah
merica menjadi bubuk. Selain itu, juga sangat membantu untuk memenuhi
kebutuhan hotel, restoran dan industri olahan makanan yang menggunakan bubuk
merica, serta untuk menambah devisa negara melalui kegiatan ekspor merica.
Abdul Rahman
(341 14 021)
(341 14 008)
Suandi
(341 14 010)
No.
Wujud
Negara Tujuan
Volume
Produksi
(Ekspor)
Australia
(Kg)
30
Belgium
157.000
Switzerland
15.000
Germany
103.000
Denmark
5.000
France
17.000
United Kingdom
23.000
Greece
30
Hong Kong
1.597
Japan
15.000
Malaysia
2.527
Netherlands
315.000
Singapore
40
Taiwan
439
United States
Jumlah
30.538
685.201
Wujud
Negara Tujuan
Volume
Produksi
(Ekspor)
Australia
(Kg)
17.054
Bangladesh
6.000
Belgium
7.000
Canada
700
Germany
18.000
ground)
Denmark
5.000
France
23.000
United Kingdom
50.000
Greece
117
Hong Kong
India
11.000
Iraq
2.000
Jordan
1.000
Japan
386.668
No.
Netherlands
27.000
Singapore
25
Taiwan
3.510
United States
120
Vietnam
Jumlah
66.735
625.637
Tahun
Konsumsi
Jumlah
Total
Pertumbuhan
(Kg/Kapita)
Penduduk
Permintaan
(%)
(000 orang)
(Ton)
2015
0,151
255.462
38.447
2016
0,153
258.705
39.659
3,15
2017
0,156
261.891
40.879
3,07
2018
0,159
265.015
42.108
3,01
2019
0,162
267.974
Rata-Rata Pertumbuhan (%/Tahun)
43.329
2,90
3.03
untuk memenuhi kebutuhan hotel, restoran dan industri olahan lada, serta untuk
menambah devisa negara melalui kegiatan ekspor.