Anda di halaman 1dari 8

SOAL PPh BADAN (Rekonsiliasi Fiskal)

PT. Merapi perusahaan yang bergerak dibidang jasa penyewaan kendaraan


darat. Perusahaan telah berdiri sejak 40 tahun lalu. Perusahaan menyewakan
kendaraan dalam bentuk retail persewaan taksi. Kendaraan maupun
persewaan ke perusahaan baik kegiatan wisata maupun dalam kontrak
jangka panjang (1-12 bulan). Laporan keuangan PT. Merapi dapat dilihat
dalam lampiran paling akhir soal.
Penjelasan terkait laporan laba rugi yang telah disusun perusahaan
(dalam ribuan rupiah sama seperti satuan dalam tabel).
a.

Dalam biaya gaji dan upah terdapat tunjangan seragam sopir sebesar
700.000 dan seragam kantor sebesar 200.000.
Tidak dikoreksi karena diberikan berupa tunjangan (uang), bukan natura.

b.

Perusahaan memperoleh pendapatan dari instansi pemerintah sebesar


50.000.000. Atas pendapatan tersebut telah dipotong PPh pasal 22 sebesar
750.000. Pendapatan dari sewa kendaraan sebesar 200.000.000 telah
dipotong PPh 23 sebesar 4.000.000.
Sejumlah 750.000 menjadi kredit pajak pph pasal 22 dan sejumlah 4.000.000
menjadi kredit pajak pph pasal 23.

c.

Beban depresiasi kendaraan dan peralatan kantor dihitung dari tabel berikut
ini.
jenis
aset
bang
unan
peral
atan
1
peral
atan
2
peral
atan
3
mobil
dinas

Harga
peroleha
n
1280000
00

nilai
residu

8000000

Umur
Ekonomis
akt Fiska
.
l
30

penyusutan setahun
akt.

fiskal

20

4000000

6400000
6250000

selisih
penyusu
tan

Akm.
penyusut
an

nilai
buku

240000
0

5120000
0

768000
00

6250000

187500
00

3375000
0

112500
00

1100000
0

110000
00
825000
0

2500000
0

5000000

1000000
0

4500000
0

5000000

5000000

1125000
0

375000
0
625000
0

2000000

10

2000000

2750000

-750000

1000000

2000000

1375000

2300000
0

2802500
0

625000
312500
533750
0

2200000
0
1100000
0

2750000

Umur
Ekonomis
akt Fiska
.
l

Harga
peroleha
n

nilai
residu

bis

2220000
00

2200000
0

10

van

1800000
00

2000000
0

seda
n

4400000
00

4000000
0

jenis
aset

penyusutan setahun
akt

fiskal

2000000
0

2775000
0

2000000
0

2250000
0

1000000
00

1100000
00

1400000
00

1602500
00

selisih
penyusu
tan
775000
0
250000
0
100000
00
202500
00

Akumula
si
penyusut
an
2220000
00

1125000
00

675000
00

4400000
00

Mobil dinas adalah kendaraan yang digunakan oleh pimpinan perusahaan


pada level tertentu. Mobil ini dibawa pulang oleh pimpinan tersebut, namun
bahan bakar dan perawatannya ditanggung oleh perusahaan. Beban
perawatan mobil dinas sebesar 1.200.000 dan bahan bakar sebesar
1.600.000.
Untuk biaya pemeliharaan dan biaya bahan bakar hanya dapat dibebankan
setengahnya karena mobil tersebut dibawa pulang oleh pimpinan
perusahaan. Jadi perlu dilakukan koreksi positif (-) sejumlah 600.000 dan
800.000
d.

Sewa kendaraan merupakan sewa beberapa kendaraan kepada beberapa


perusahaan untuk kepentingan disewa kembali. Sewa ini jangka waktunya
rata-rata 1 tahun dan dapat diperpanjang lagi. Atas sewa yang dibayarkan
perusahaan memotong PPh 23 sebesar 2%.
Dapat dijadikan kredit pajak pph pasal 23 sebanyak 2% dari beban sewa.
Yaitu 2% x 20.000.000 = 400.000

e.

Termasuk beban iklan dan pemasaran terdapat biaya entertainment yang


tidak ada daftar nominatifnya sebesar 300.000.
Dikarenakan tidak mempunyai daftar nominatif maka biaya ini tidak dapat
dibebankan sehingga perlu dikoreksi positif (-)

f.

nilai
buku

Termasuk dalam staf insentif adalah beban outing karyawan yang


dilaksanakan pada hari ulang tahun perusahaan sebesar 5.000.000.
Penyediaan kesehatan dalam bentuk poliklinik perusahaan sebesar 800.000.
Insentif yang diberikan kepada karyawan tidak boleh dibebankan sebagai
biaya, begitu pula bentuk natura tertentu yang diadakan oleh perusahaan.
Jadi sejumlah 5.800.000 di koreksi positif (-).

g.

Termasuk dalam beban administrasi adalah:

Beban pajak bumi dan bangunan sebesar 60.000 (pajak selain pajak
penghasilan boleh dibebankan sebagai biaya, jadi tidak perlu dikoreksi)
Biaya perjalanan dinas, termasuk biaya perjalanan dinas keluarga direksi
dan komisaris sebesar 80.000
Biaya untuk kepentingan direksi dan komisaris tidak dapat dikurangkan
(nondeductable expenses) jadi sejumlah 80.000 perlu dikoreksi positif (-).
h.

Termasuk dalam beban operasional lain adalah:

Pemberian beasiswa kepada putra-putri karyawan berprestasi sebesar


600.000 dan mahasiswa kurang mampu di universitas negeri kota tersebut
800.000
Beasiswa yang diberikan kepada putra-putri karyawan tidak bisa dianggap
sebagai biaya. Jadi sejumlah 600.000 perlu dikoreksi positif (-)
Bantuan kegiatan yang diselenggarakan secara lokal dalam rangka CSR
perusahaan yaitu untuk kegiatan sosial 50.000, pengembangan olahraga
100.000, pembangunan infrastruktur sosial 300.000, pembangunan sarana
pendidikan 500.000 dan bantuan kegiatan keagamaan sebesar 250.000.
Bantuan keagamaan merupakan bukan objek pajak, jadi tidak bisa
dikurangkan. Oleh karena itu perlu dilakukan koreksi positif (-) sejumlah
250.000.
i.

Pendapatan bunga deposito merupakan tabungan dari dana cadangan


perusahaan yang ditujukan untuk investasi di masa depan dengan total
tabungan 1.000.000 bunga 5% sedangan bunga pinjaman muncul terkait
pinjaman perusahaan pada bank sebesar 500.000 dengan bunga 8%.
Selama tahun tersebut tidak ada perubahan saldo utang dan deposito.
Pendapatan bunga deposito sebesar 50.000 tidak boleh digabungkan karena
merupakan pajak final. Harus dikoreksi negatif (-). Sedangkan beban bunga
sebesar 40.000 bisa diakui sebagai biaya, dan sejumlah 6.000 (40.000 x
15%) akan dijadikan kredit pajak pph 23.

j.

Pendapatan sewa dikenakan pajak final 10% dari dari total sewa sebesar
1.000.000.
Pendapatan sewa dikenakan pajak final jadi tidak bisa digabungkan. Perlu
dilakukan koreksi negatif (-) sejumlah 900.000

k.

Dividen PT. Patron telah dikenakan pajak sebesar 30% dan Beatiful
dikenakan pajak sebesar 20%. PT. Patron dijual pada tahun 2011 dengan
keuntungan penjualan sebesar 14.000.000 dikenakan pajak 30%.
Point ini akan memperngaruhi dalam perhitungan kredit pajak pph pasal 24
yang diperbolehkan.

l.

Perusahaan mencatat investasi di PT. Pelangi dan Kintamani dengan


menggunakan metode ekuitas. Laba PT. Pelangi sebesar 1.000.000 dan
dividen yang dibayarkan selama tahun tersebut 600.000. Laba PT. Kintamani
2.000.000 dan dividen yang dibayarkan sebesar 1.000.000.
Penghasilan dari investasi karena mengakui bagian laba investee yang
menjadi bagiannya harus dikoreksi negatif atas penghasilan tersebut karena
penghasilan tersebut bukanlah objek pajak penghasilan menurut UU PPh.
Pendapatan dividen yang diperoleh dari PT. Kintamani sebesar 200.000 (20%
x 1.000.000) harus diakui sebagai penghasilan, oleh karena itu perlu
dikoreksi positif (+).
Sedangkan pendapatan dividen yang diperoleh dari PT Pelangi tidak boleh
diakui karena bukan objek pajak (kepemilikan saham lebih dari 25%)

m. Pendapatan hasil investasi jangka pendek berupa dividen 500.000 (dipotong


pajak 15%), capital gain yang telah terealisasi 200.000 dan capital gain yang
belum terealisasi 500.000.
Sejumlah 75.000 (15% x 500.000) akan menjadi kredit pajak pph pasal 23.
Pendapatan dari capital gain tidak boleh digabungkan karena merupakan
penghasilan dari transaksi sekuritas. Jadi sejumlah 700.000 perlu dilakukan
koreksi negatif (-).
n.

Keuntungan penjualan kendaraan yang dilakukan diakhir tahun. Kendaraan


yang telah habis masa pakai dan tidak layak untuk dipoerasikan dijual
dengan keterangan di bawah ini.

Dep Dep
Umur Akt Pajak

Perole
han

Nilai
buku
akuntan
si

Keuntung
an fiscal
Nilai
jual

4.000.000

4.500.00
0

Keuntun
gan
4.500.000

Seda
n

44.000.0
00

500.000
5.500.000

Van
Bis

9
8

8
10

8
8

36.000.0
00
11.000.0
00

4.000.000
3.000.000

5.500.00
0
2.900.00
0

1.500.000
2.900.000
(100.000)
12.900.000
1.900.000

Karena penyusutan dalam fiskal tidak mengizinkannya ada nilai sisa, maka
nilai buku menurut fiskal adalah 0 (nol) sehingga semua nilai jual diakui
sebagai keuntungan.
o. Selain pajak yang telah disebutkan di atas, perusahaan telah membayar
angsuran PPh 25 selama tahun 2011 sebesar 13.200.000.
Akan menjadi kredit pajak pph pasal 25 pada tahun 2011.

Diminta :
1.

Hitung pajak perusahaan dengan terlebih dahulu menghitung penghasilan


kena pajak perusahaan dengan melakukan rekonsiliasi fiskal dengan
menggunakan kertas kerja yang ada di lembar paling belakang soal. Untuk
masing-masing koreksi sertakan alasan dan perhitungan!

2. Hitung kredit pajak PPh 24 atas penghasilan yang diterima perusahaan dari
luar negeri.
3. Hitung total kredit pajak dan pajak yang harus dibayarkan di akhir tahun.
4.

Hitung berapa jumlah angsuran pajak (PPh Pasal 25) untuk tahun 2012
dengan memperhatikan penghasilan tidak teratur yaitu keuntungan
penjualan kendaraan dan investasi yang dijual.

Laba Rugi PT. Merapi


Untuk Tahun yang berakhir 31 Desember 2011 (dalam ribuan rupiah)
Koreksi
Laba
Akuntansi
Positif
Negatif
Laba Fiskal
Pendapatan
Diskon
Pendapatan bersih

520.500.000

520.500.000

20.000.000

20.000.000
500.500.00

Biaya Operasional
Gaji dan Upah

80.000.000
(+)

Beban depresiasi
kendaraan operasi
Beban depresiasi kantor

(+)

Beban Pemeliharaan
Beban Bahan Bakar

51.200.000

Beban sewa kendaraan


Beban Pengembangan staf

20.000.000

160.250.000
27.337.500

(-)
600.000
(-)

50.600.000
49.200.000

(-)

20.000.000
6.200.000

Beban iklan dan pemasaran


Beban administrasi
Beban operasional lain
Total Beban Operasional
Laba Operasional

8.500.000

(-)
300.000
(-) 80.000
(-)

8.200.000
17.920.000
21.150.000
440.807.50
59.692.500

75.800.000

Pendapatan atau Beban


lain-lain
(-) 50.000
Pendapatan bunga Deposito
Beban bunga Pinjaman
Pendapatan sewa tanah
dan bangunan
Dividen dr PT. Patron
(Negara A)
Dividen dari Beautiful Inc.
(Negara B)

50.000
-40.000

0
(40.000)
(-) 900.000

900.000

2.800.000

2.800.000

800.000

800.000
(+)

Dividen dari PT Kintamani


Pendapatan dari PT. Pelangi
(30% hak)
Pendapatan dari PT.
Kintamani (20% hak)

200.000
(-) 300.000
300.000

0
(-) 400.000

400.000

0
(-) 700.000

Pendapatan hasil investasi


jangka pendek
Keuntungan penjualan PT.
Patron

500.000
14.000.000

14.000.000
(+)

Keuntungan penjualan
kendaraan

12.900.000

Total Pendapatan (Biaya)


Lain-lain
Laba Bersih

31.160.000
98.060.000

90.852.500

Menghitung PPh yang Terutang Tahun Pajak 2011


Penghasilan neto fiskal
Kompensasi rugi tahun sebelumnya

90.852.000
000

Penghasilan kena pajak


PPh terutang = tarif x pkp
= 50% x 25% x 90.852.500
= 11.356.562

90.852.000

Mengitung kredit pajak PPh pasal 24


Penghasilan negara A (2.800.000 + 14.000.000)
Pebghasilan negara B

16.800.000
800.000

(tarif 30%)
(tarif 20%)

1) Total pph terutang adalah 11.312.812


2) PPh maksimum dikreditkan

3) PPh yang dipotong diluar negeri


Negara A
30% x 16.800.000
Negara B
20% X 800.000

5.040.000
160.000

Jadi PPh pasal 24 yang dapat dikreditkan adalah sebesar 2.199.998

Menghiitung total kredit pajak dan PPh yang harus dibayarkan


Total PPh terutang
11.312.812
Kredit pajak:
PPh pasal 22
PPh pasal 23 (4.000.000 + 400.000 + 6.000 +75.000)
PPh pasal 24
PPh pasal 25
Total kredit pajak
PPh lebih bayar tahun 2011
9.318.186

750.000
4.481.000
2.199.998
13.200.000
20.630.998

Menghitung Angsuran PPh pasal 25 untuk tahun 2012


Penghasilan dasar sebagai dasar perhitungan angsuran
90.502.500
Kompensasi kerugian
000
PKP
90.502.500
PPh terutang (12,5% x 90.502.500)
11.312.812
Kredit pajak:
PPh pasal 22
PPh pasal 23 (4.000.000 + 400.000 + 6.000 +75.000)
PPh pasal 24
Total kredit pajak
(7.430.998)
Dasar perhitungan angsuran
3.881.814

750.000
4.481.000
2.199.998

Angsuran PPh pasal 25 sebulan tahun 2012 (3.881.814/12)


323.484

Anda mungkin juga menyukai