Anda di halaman 1dari 11

Di lorong rumah sakit yang sepi, terlihat beberapa perawat tengah berusaha

mendorong ranjang pasien yang sepertinya korban kecelakaan. Terlihat seorang


gadis kecil dengan sedikit luka dilengannya dan goresan kecil yang sedikit
mengeluarkan darah dari dahinya, dalam gendongan perawat wanita, tengah
menangis histeris sambil berteriak memanggil Appa. Seorang dokter muda keluar
dari ruangannya memandang terkejut kearah rombongan yang melintas di
depannya.
Oh, Dokter, ada korban kecelakaan seru salah seorang perawat pria pada dokter
muda tersebut.
cepat bawa ke ruang ICU perintah dokter muda itu, yang diberi anggukan dari
para perawat yang mendorong pasien. Sambil mengikuti dari belakang, dokter
tersebut memandang kasihan pada gadis kecil dalam gendongan suster yang
tengah menangisi keadaan Appa-nya.
Setelah sampai di ruang ICU, dokter tersebut hendak menutup pintu untuk
memeriksa pasien, tapi di tahan oleh gadis kecil yang memanggilnya.
Dokter cantik, aku ingin melihat Appa lihir gadis kecil itu dengan air mata
membasahi pipinya. Dokter itupun menoleh pada gadis kecil itu, tersenyum manis
padanya.
kau mau Appa-mu cepat sembuh kan? Tanya dokter itu yang dibalas anggukan
cepat dari gadis kecil yang masih dalam gedongan suster. Sang dokter terkekeh
kecil melihat tingkah imut gadis kecil ini.
kalau begitu tunggu diluar biar dokter bisa lebih cepat menyembuhkan Appa-mu
perintah sang dokter membuat gadis kecil itu mengerucutkan bibirnya kesal, tapi
menuruti perintah sang dokter dengan menunggu ayahnya di depan ruang ICU.
gadis pintar. Suster kim, kau temani anak ini dulu dan bersihkan lukanya. Aku akan
memeriksa keadaan pasien. Dan perintah dokter itupun langsung disetujui oleh
sang suster.
***2 jam Kemudian***
Gadis mungil yang berada di pangkuan suster itu sedari tadi memasang raut sedih.
Setelah dibersihkan lukanya oleh suster kim, gadis kecil itu ngotot untuk menunggu
Appa-nya didepan ruang ICU tanpa mengindahkan permintaan suster kim yang
menyuruhnya istirahat. Karena tidak ingin membuat gadis kecil itu menangis,
akhirnya suster kim pun menuruti apa yang gadis itu mau.
Suster kenapa Appa lama sekali di dalam? Tanya gadis itu sedikit kesal.
kita tunggu saja ya, Appa-mu sedang di periksa oleh dokter Han gadis kecil itu
memejamkan matanya sambil berdoa supaya Appa-nya cepat keluar dari kamar itu.

Setelah berdoa gadis kecil itu tidak melepas pandangannya dari pintu yang ada di
hadapannya.
CKLEK
Gadis kecil itu melonjak dari pangkuan suster kim dan berlari kearah dokter Han
yang baru saja membuka pintu ruang ICU.
aku mau bertemu Appa dokter Han sedikit terkejut saat jas putih panjang miliknya
di tarik-tarik oleh gadis kecil yang kini menatapnya penuh harap dengan mata
berkaca-kaca. Dokter Han tersenyum seraya mengangkat gadis kecil itu kedalam
gendongannya. Dokter Han membawa gadis itu kembali duduk di ruang tunggu.
adik kecil, siapa namamu? Tanya dokter cantik itu.
Cho Hani gadis kecil itu menjawab.
Nah, Hani, Appa-mu tidak apa-apa, jadi dimana eomma-mu? gadis kecil itu
berpikir untuk menjawab pertanyaan sang dokter. eomma? gumam Hani. Detik
berikutnya gadis kecil itu tersenyum sumringah.
Eomma-ku adalah dokter ucap Hani lantang seraya memeluk leher dokter Han
erat. Gadis kecil itu senang luar biasa setelah menemukan eomma-nya. Dokter
Han menoleh ke arah suster kim yang hanya mengangkat bahunya tanda tidak
mengerti.
aku? Kenapa aku eomma Hani? Tanya dokter Han hati-hati. Takut melukai
perasaan gadis itu.
kata Appa, kalau kita sakit eomma akan menyembuhkan kita sampai kita sembuh,
seperti yang dilakukan dokter cantik pada Appa. Berarti eomma-ku ya dokter seru
gadis kecil itu girang.
tapi, Appa tidak apa-apa kan eomma? lanjut gadis kecil itu lagi, kali ini dengan
nada sedih. Dokter Han menatap prihatin pada gadis kecil ini. Diumur sekecil ini
sudah ditinggal ibunya. Itulah yang ada dipikiran Sunghwa nama dokter itu
walaupun sedikit aneh di panggil dengan sebutan eomma tapi Sunghwa tetap
membiarkan gadis ini memanggilnya eomma.
Appa-mu baik-baik saja sayang. Nah, tadi bagaimana caramu membawa Appa-mu
kesini? Tanya Sunghwa lembut seraya mengelus surai kecoklatan milik Hani.
Entahlah Sunghwa merasa ada kecocokan dengan anak ini.
itu sangat gampang. Cha~ tekan ini 3 kali, lalu tekan gambar telepon yang warna
hijau lalu tempelkan ditelinga, terus bilang kalau Appa berdarah di dekat sungai
yang panjang terang Hani dengan tingkah lucunya seraya menyodorkan ponsel
Appa-nya pada Sunghwa. Dokter muda itu terkekeh melihat tingkah menggemaskan
Hani. Sedikit kagum dengan anak kecil yang sudah sepintar ini.

waaahh Hani pintar sekali. Siapa yang mengajarkannya? Tanya Sunghwa antusias.
Appa! Jawab Hani tak kalah antusias. Seakan ingat sesuatu Sunghwa bertanya
pada Hani.
apakah kau sudah menelpon keluargamu? Tanya Sunghwa hati-hati. Takut kalau
Hani belum mengerti maksud pertanyaannya.
apakah keluarga itu seperti halmeoni? Donghae Samchon? Harabeoji? Tanya Hani
yang dibalas anggukan oleh Sunghwa. Hani menyerahkan ponsel Appanya pada
Sunghwa.
aku tidak tahu yang mana tulisan Halmeoni eomma~ Rengek Hani manja.
Sunghwa hanya tersenyum menanggapinya. Dokter muda itu melihat speed dial di
ponsel Appa Hyeju dan langsung menghubungi pemilik speed dial nomer 1 tanpa
mengetahui siapa orangnya. Biasanya speed dial nomer 1 orang yang paling sering
dihubungi pemilik ponsel kan?
Yeoboseyo Kyu! setelah cukup lama akhirnya terdengar suara di seberang
sana.
Donghae Samchon! teriak Hani tiba-tiba, karena di loudspeaker oleh Sunghwa,
Hani bisa mendengarkan suara Donghae.
Oh, Hani-ya! Apa kau merindukan samchon? terdengar suara dari seberang
sana.
Ne, tapi eomma baru Hani ingin bicara dengan samchon! seru gadis kecil itu
tanpa melihat raut terkejut Sunghwa yang diperkenalkan sebagai eomma
Eomma? Tanya Donghae heran.
Ah iitu, saya Dokter Han Dari Rumah sakit Seoul, ingin memberitahukan bahwa
pasien bernama Cho Kyuhyun telah dirawat setelah mengalami kecelakaan. Apakah
anda keluarga korban? jelas Sunghwa.
MMwo? Kecelakaan? Nne aku sepupunya. Baiklah aku akan segera
kesana. Jawab Donghae cepat.
Donghae Samchon akan kesini? Tanya Hani antusias. Sunghwa hanya tersenyum
dan mengangguk menanggapi Hani. Tak berapa lama, para perawat yang tadi ikut
menangani Kyuhyun keluar dari ruang ICU serta mendorong ranjang Kyuhyun keluar
dari Ruang ICU berniat memindahkan ke ruang perawatan di kamar VIP.
Appa!! Teriak Hani saat melihat perawat yang membawa Kyuhyun. Hani
menjulurkan kedua tangannya kepada Sunghwa berharap dirinya digendong dan
mendekat kearah dimana perawat membawa Kyuhyun. Sunghwa yang mengerti
permintaan Hani segera menggendong gadis kecil itu dan mengikuti langkah

perawat yang membawa Kyuhyun. Hani rasanya ingin menangis saat melihat
Appanya yang kaki dan tangan kirinya dibalut perban putih yang terlihat seperti
setengahmumi ditambah lagi Kyuhyun yang masih memejamkan matanya. Tapi
gadis kecil itu bersyukur karena tidak lagi melihat darah disekujur tubuh Appanya.
ssstt jangan menangis sayang. Nanti Appa tambah sedih Sunghwa menyeka
lelehan air mata di pipi Hani. Mencium pipi gembil gadis itu sekilas. Entah mengapa
secara tidak langsung Sunghwa merasa dirinya menganggap Hani sebagai
anaknya? Entahlah.
***
Setelah di pindahkan di Ruang perawatan, Hani tidak pernah lepas dari Appanya.
Gadis kecil itu sedari tadi menemani Kyuhyun dengan membaringkan dirinya di
space kosong sebelah Kyuhyun terbaring, memeluk tubuh kekar Appanya dengan
lengan kecilnya. Memang ranjang di ruang VIP ini agak lebih besar. Oh, tentu saja
ruang VIP. Mereka tahu kalau Cho Kyuhyun adalah pemilik Rumah Sakit ini. Jadi
fasilitas Kyuhyun haruslah yang terbaik kan? Dan tentu saja ranjang besar ini Jadi
memudahkan Hani untuk menemani Appanya. Sunghwa yang baru saja memeriksa
keadaan Kyuhyun pun tersenyum melihat Hani. Anak itu sepertinya benar-benar
menyayangi Appanya. Sebenarnya Sunghwa bingung memberitahukan keadaan
Kyuhyun pada siapa, karena sedari tadi keluarganya belum datang. Tidak mungkin
kan Sunghwa memberitahukan Hani tentang keadaan Appanya. Jadi dia hanya
member tahu Hani bahwa keadaan Kyuhyun baik-baik saja. Sunghwa bingung
bagaimana bisa Tuan Cho dan putrinya mengalami kecelakaan dan berakhir dengan
Cho Kyuhyun yang mengalami luka fatal di bagian kaki dan tangannya, dan bahkan
kepalanya yang tadi sempat terus mengeluarkan darah sempat Sunghwa hentikan
dan beruntung rumah sakit memiliki stok darah yang sama dengan golongan darah
Kyuhyun jadi Kyuhyun bisa cepat ditangani. tapi Hani hanya tergores luka sedikit.
Hani-ya, bagaimana kalian bisa jatuh? Dan kenapa kau dan Appa-mu pergi malammalam begini pergi menggunakan motor, bukannya mobil hm? Tanya Sunghwa
lembut seraya mengelus surai kecoklatan milik Hani. Dokter cantik itu mendudukan
dirinya dikursi sebelah ranjang, disamping Hani.
iitu tadi karena Hani ingin mencari eomma, tapi waktu dijalan Appa tidak mau
menuruti Hani, jadi Hani marah! Terus ada mobil besaaarr sekali, lalu Appa
melempar Hani dari motor, tapi Appa malah ditabrak mobil besar itu. Apa ini salah
Hani eomma? Hiks Hani langsung menoleh kearah Sunghwa dan memeluk
eommanya erat.
sstt ini bukan salahmu sayang. Kau tahu mungkin ini cobaan Tuhan untuk Hani dan
Tuan Kyuhyun. Kau mengerti? Hani mengangguk menanggapi ucapan Sunghwa.
Gadis kecil itu kembali memeluk Appanya yang masih setia memejamkan matanya.
CKLEK

Pintu Ruangan itu terbuka, membuat Sunghwa dan Hani mengalihkan perhatiannya
kearah pintu. Munculah wanita paruh baya ditemani suaminya dan seorang pria
muda yang terlihat panic.
Haraboji! Hani mendudukan dirinya di ranjang saat melihat kakek, nenek dan
pamannya muncul. Gadis kecil itu senang luar biasa, karena menurutnya Appanya
akan aman jika ada mereka, ditambah dengan eommanya yang akan merawat
Appanya. Sang kakek menghampiri cucunya.
kau baik-baik saja sayang? Tanya sang kakek pada cucunya.
Eum, tapi Appa tidak mau membuka matanya Haraboji! adu Hani pada kakeknya.
Berniat supaya Appanya dimarahi kakeknya dan segera membuka matanya.
Apakah kau dokter Han? Tanya donghae saat melihat gadis dengan jas dokternya
tengah menatap interaksi antara Hani dan Tuan Cho yeunghwan Ayah Cho
Kyuhyun, pensiunan dokter bedah sekaligus pendiri Rumah Sakit ini. Perusahaan
Keluarga Cho sebenarnya bergerak dibidang elektronik, tapi karena kecintaan Ayah
Kyuhyun pada dunia kesehatan, berdirilah rumah sakit ini. yang sekarang diambil
alih oleh putranya Cho Kyuhyun, ya walaupun Kyuhyun lebih sering mengurus
perusahaan elektroniknya yang kini tengah sukses di pasaran eropa merasa
dipanggil, Sunghwa pun menoleh kearah Donghae.
Nne, ano Chogiyo Tuan Cho,bisakah kita bicara sebentar? Yeunghwan
memandang Sunghwa,
apakah kau dokter yang merawat putraku? Tanya Yeunghwan memastikan. Yang
dijawab anggukan mantap dari Sunghwa.
baiklah, lebih baik kita bicarakan diluar saja. Ajak Cho Yeunghwan yang lagi-lagi
dibalas anggukaan oleh Sunghwa. Sebelum mengikuti langkah Tuan Cho, Sunghwa
berpamitan terlebih dulu pada Hani, dan membungkuk hormat pada Nyonya Cho
dan Donghae. Sementara Donghae menatap kepergian Sunghwa dengan senyuman
penuh arti. Pria itu menatap jahil pada keponakannya.
***
jadi dokter Han, bagaimana keadaan putraku? tuan Cho bertanya pada Sunghwa
begitu mereka keluar dari ruang dimana Kyuhyun dirawat.
Tuan Kyuhyun tidak apa-apa tadi sempat mengalami pendarahan dibagian kepala,
tapi untung sudah ditangani dan tidak perlu dikhawatirkan. Hanya saja
Hanya saja? beo tuan Cho, merasa Sunghwa enggan melanjutkan kalimat
selanjutnya.
eung~ patah tulang kaki kiri Tuan Cho sepertinya akan menyebabkan lumpuh
sementara cicit Sunghwa lirih. Demi Tuhan, Sunghwa baru tahu kalau pasien yang

yang ditanganinya tadi adalah pemilik Rumah Sakit tempatnya bekerja, dan dia
takut sekali kelurga Chaebol Cho ini tidak menerima cacat sedikitpun pada tubuh
putranya, walaupun ini bukan kesalahannya, tetap saja dia takut mendengar reaksi
pemimpin keluarga chaebol ini.
Lumpuh? ulang Tuan Cho.
NNe Sunghwa ingin terjun rasanya melihat raut datar milik Tuan Cho yang
terlihat mengerikan menurutnya
Hahaha~ apakah aku membuatmu takut? Tenanglah nak, aku yakin Kyuhyun
tangguh. Mungkin dalam waktu beberapa hari lagi dia bisa berjalan seperti
biasanya. Kau tahu bahkan dulu lebih parah dari ini, waktu itu Kyuhyun memiliki
kesempatan hidup hanya 15 % tapi sekarang dia berada di tengah-tengah kami.
Sunghwa terperangah mendengar cerita Tuan Cho. Walau tidak dipungkiri Tuan Cho
merasa khawatir pada putranya, tapi dia mencoba berfikir positif.
Ah YYe, tapi biarkan Tuan Kyuhyun beristirahat malam ini, karena pengaruh obta
bius, mungkin Tuan Kyuhyun akan sadar besok jelas Sunghwa pada Tuan Cho.
Aku mengerti, ah ngomong-ngomong apa kau sudah menikah?
NNe?
Ah lupakan
***
Dasar otak udang! Kepala batu! umpat Donghae pada pria yang tengah berbaring
dengan tenang diranjangnya.
YA! Berhenti mengatai anakku! protes Nyonya Cho tidak terima putranya di ejek
Donghae,yah walaupun yang dikatakan Donghae memang benar.
Ish Kyuhyun Bodoh! umpat Donghae lagi.
YA! Samchon mau kubunuh?? dengan death glare gagal, Hani memendang
Donghae. Yang ditatap hanya mencibir melihat tatapan Hani.
dasar, ibu, anak, cucupun sama saja. Gumam Donghae.
Aku masih mendengarmu Bodoh Nyonya Cho menjitak kepala Donghae dengan
keras, membuat pria itu meringis kesakitan.
Aish Ahjumma sakiiittt~ rengek Donghae.
Kau ini, sudah punya anak 2 tapi masih saja seperti anak kecil. Dasar geram
Nyonya Cho.

Samchon, dimana hyera eonni dan Eunhae Oppa? Tanya hani, mengacuhkan
neneknya yang memarahi Donghae.
tentu saja mereka sudah tidur. Ini kan sudah jam 10 malam ujar Donghae seraya
melihat jam.
YA! Gadis nakal, ini sudah lewat jam tidurmu, tapi kenapa kau belum tidur?
Shireo AAku ingin menjaga Appa Hani menatap Kyuhyun yang masih
memejamkan matanya.
Eung~ Chagi, bagaimana kalau ikut pulang dengan samchon saja, biarkan
halmeoni disini yang menjaga Appa! Bukankah besok kau sudah akan masuk
sekolah? bujuk Cho Hanna ibu Kyuhyun
Tidak! Aku mau masuk sekolah ditemani Appa dan Eomma! Titik. Well, sifat keras
kepala Kyuhyun memang diturunkan pada putrinya. Jadi Nyonya Cho harus ekstra
sabar menghadapi cucunya. Dengan helaan nafas berat akhirnya Cho Hanna
menyetujui Cucunya yang ingin menjaga Kyuhyun,walaupun dia tidak tahu siapa
Eomma yang Hani maksud. dan sepertinya dia harus menelpon guru Hani, kalau
cucunya akan mulai masuk play Group mulai minggu depan saja. Sebenarnya baru
kemarin Hani di daftarkan masuk Play Group karena gadis kecil itu merengek ingin
bersekolah seperti anak-anak Donghae. Dan sebenarnya akibat dari terbaringnya
Kyuhyun saat ini adalah karena pertengkaran kecil antara Ayah dan Anak yang
membahas tentang Eomma yah, sebenarnya Kyuhyun tidak tega melihat anaknya
yang selalu iri terhadap Hyera dan Eunhae yang memiliki orang tua lengkap. Tapi
inilah takdir, Ryu Hyeju ibu kandung Hani meninggal saat melahirkan Hani. dan
gadis kecil yang kini berusia 4 tahun itu, tidak pernah sedikitpun mengetahui
tentang sosok ibunya, karena Ayahnya yang sepertinya menghilangkan jejak
tentang ibu kandungnya.
terserah kau tikus kecil~ sahut Donghae malas. Hani menatap Samchonnya
tajam, demi apa dia kan Barbie, kenapa di panggil tikus kecil? Menyebalkan. Pikir
Hani.
CKLEK
Hani yang sedari tadi menatap tajam ke arah Donghae segera mengalihkan
pandangannya ke arah pintu yang terbuka. Mata gadis kecil itu berbinar saat
mendapati harabeoji beserta eommanya yang datang.
EOMMA! Teriak Hani heboh, membuat Hanna, Yeunghwan, dan Donghae menatap
heran pada Hani dan Sunghwa.
Eomma? beo Donghae. Sunghwa salah tingkah menatap Donghae.

Ah jadi kau yang dipanggil eomma sedari tadi oleh Hani? Timpal Nyonya Cho
membuat Sunghwa bertambah malu. Dia bingung harus menjawab apa.
N-ne? Ahhahaha iitu. Entahlah Sunghwa sendiri bingung harus
menjelaskan apa. Dia hanya tertawa dengan wajah terpaksa.
Ne!! Dokter cantik ini sebenarnya eomma ku yang disembunyikan Appa Halmeoni
Adu Hani pada Neneknya. Sedangkan Nyonya Cho menatap Sunghwa dengan
pandangan mohon maklumi tingkah cucuku dan Sunghwa hanya tersenyum
maklum. Dia memang tidak keberatan dipanggil eomma oleh Hani. entahlah dia
merasa kasihan mungkin?.
Ah iitu sebenarnya aku ingin mengambil alatku yang tadi tertinggal
mengalihkan ucapan gadis cilik itu, Sunghwa segera mengambil alat kedokterannya
yang tadi ia letakkan di nakas tempat tidur Kyuhyun.
Saya Permisi Tuan, Nyonya Sunghwa menatap Nyonya dan Tuan Cho, serta
Donghae lalu membungkuk hormat.
Aku pergi dulu Hani-ya Sunghwa menatap Hani seraya tersenyum manis,
sedangkan yang ditatap malah melipat kedua tangannya di dada dan memandang
Sunghwa tidak suka.
Eomma mau kemana? Kita kan baru bertemu!! Eomma mau menghilang lagi ya?
tuduh Hani. Sunghwa tersenyum dan menghampiri gadis kecil yang duduk diranjang
bersama ayahnya yang masih memejamkan mata. Sunghwa mengelus rambut ikal
milik gadis kecil ini dengan lembut.
Sayang, eomma harus pulang, karena ini sudah malam dan jam kerja eomma
sudah selesai. Kau harus tidur disini menemani appa-mu eoh? Besok kalau appa mu
membuka mata dan mencari Hani tetapi Hani tidak ada bagaimana? jelas Sunghwa
dengan kalem. Dia sendiri tidak tahu bagaimana dia bisa mengucapkan kalimat
selembut itu pada seorang anak. Oh, apakah jiwa menjadi seorang ibu telah
merasukinya? Oh, dia bisa gila.
tapi eomma kan bisa tidur disisni protes Hani.
tapi eomma harus pulang dan menjaga rumah. Eomma janji besok akan kembali
lagi Sunghwa membujuk Hani sekali lagi. oh benar-benar jiwa seorang ibu.
janji? Hani mengacungkan jari kelingking nya pada Sunghwa
Janji! Sunghwa mengaitkan jari kelingkingnya dengan milik Hani seraya mengacak
rambut anak itu gemas.
Cha sekarang Hani harus tidur ya? Sunghwa menyiapkan posisi tidur untuk Hani
di Space kosong disebelah Kyuhyun, menaikkan selimut yang Kyuhyun pakai dan
memakaikannya sekalian pada Hani. jadi Hani tidur berbagi selimut dengan appa-

nya. Sedangkan dua orang paruh baya dan satu pria dewasa hanya memandang
Sunghwa dalam diam dengan pikiran mereka masing-masing.
jaljayo~ entah dapat bisikan dari mana, Sunghwa mencium kening Hani sekilas,
membuat Hani senang bukan main.
jalja eomma, tapi eomma harus mencium appa juga pekik Hani antusias.
Mmwo? Sunghwa tidak bisa menyembunyikan kekagetannya. Sedangkan
Donghae yang sedari tadi diam dan memperhatikan hanya cekikikan sendiri
disamping Cho Hanna.
Aaku, pokoknya Hani harus memejamkan mata dan tidur ya? rayu Sunghwa.
baiklah jalja eomma. hoam~ setelah mengucapkan itu Hani memejamkan mata
dan mungkin sudah tertidur? Setelah melihat anaknya sudah terlelap, Sunghwa
membalikkan tubuhnya dan astaga dia bahkan hamper lupa kalau disini ada Tuan
dan Nyonya Cho, serta Donghae. Gadis itu menggaruk kepalanya yang tidak gatal,
oh otak jeniusnya mendadak hilang entah kemana. Dia terlihat seperti orang bodoh
sekarang.
kkalau begitu ssaya permisi dulu sekali lagi gadis itu membungkuk hormat,
dan segera berlalu dengan muka yang merah padam. Apalagi dia tadi sempat
melirik kearah Paman Hani yang tersenyum jahil padanya. Sial!
Tunggu aku antar dokter Donghae segera berlari mengejar Sunghwa sebelumnya
sempat dengan Tuan dan Nyonya Cho dulu.
Anda tidak perlu repot-repot tuan Sunghwa menoleh kearah Donghae yang
berjalan disampingnya.
Lee Donghae. Panggil Donghae saja. Tidak perlu sungkan, aku hanya ingin
mengantar Dokter cantik ini sampai keruangannya. Rayu Donghae seraya
tersenyum manis.
anda sudah memiliki dua anak tapi masih menggombal juga.
Aapa? Yya aku kan hanya bercanda, aissh Donghae mengacak rambutnya
gusar, membuat Sunghwa tertawa pelan. Dan Donghae jadi ikut tertawa juga, entah
apa yang lucu.
ngomongngomong kau cocok juga jadi ibu keponakanku perkataan Donghae
membuat Sunghwa membelalakan matanya.
Aapa? Ahhaha kau lucu sekali Donghae-ssi
Ya! Kau sangat cantik, pantas saja keponakanku menyukaimu, mungkin juga
Kyuhyun nanti saat terbangun akan jatuh juga padamu hehe Godaan Donghae

membuat pipi Sunghwa memerah, tidak bisa dipungkiri saat melihat sosok Kyuhyun
tadi dia sudah terpesona. oh ayolah pria itu sangat tampan. Pasti semua gadis
akan tergila-gila padanya. Dan sialnya Sunghwa salah satu gadis itu. Walaupun dia
hanya melihat Kyuhyun yang memejamkan mata, tapi pesona pria itu sungguh
memabukkan.
Ah dimana ruanganmu? pertanyaan Donghae menyadarkan gadis itu.
Ohitu ruangan saya, terima kasih sudah mengantar saya Donghae-ssi gadis itu
membungkuk hormat pada Donghae.
eii jangan sungkan, dan lagi panggil aku oppa, kau kan sebentar lagi akan jadi
menantu keluarga Cho entahlah kenapa pria ini senang sekali menjahili Sunghwa.
Aapa? Ssebaiknya saya masuk keruangan saya Donghae-ssi. Tanpa
mendengarkan jawaban Donghae Sunghwa segera masuk keruangannya dan
menutup pintu. Meninggalkan Donghae yang menggerutu tidak jelas.
***
kau melihatnya tadi Yeobo? Cho Hanna yang sedari tadi mengelus rambut
putranya yang sedang terbaring kini menatap suaminya yang sedari tadi sibuk
dengan ponselnya.
Apa? Sahut Cho Yeunghwan malas, sepertinya masih enggan meninggalkan
ponselnya.
ya singkirkan ponselmu itu atau aku yang menyingkirkannya ucapan Nyonya Cho
barusan membuat Tuan Cho yang mau tidak mau meletakkan ponselnya di meja
ruang rawat ini.
Aishh desis Tuan Cho.
Dokter tadi, apa kau punya pikiran yang sama denganku yeobo? Nyonya
memandang putra dan cucunya bergantian.
hmm sepertinya begitu jawab Tuan Cho seraya tersenyum penuh arti.
***
Pagi ini Sunghwa kembali ke ruang perawatan Kyuhyun untuk mengecek kondisi
pria itu. Gadis itu sedikit terkejut melihat Kyuhyun yang terlihat segar di ranjang
pasiennya bersama Hani yang sibuk berceloteh entah tentang apa. Dan gadis itu
sedikit tersentuh melihat Kyuhyun yang terlihat begitu menyayangi Hani. benarbenar pria yang hangat. Pikir Sunghwa.

Selamat Pagi sapaan Sunghwa mengalihkan perhatian dua orang yang sibuk
bercanda di ranjang pasien tersebut. Hani yang merasa mengenali suara itu segera
membalikkan badannya ke asal suara.
Eomma!! pekik Hani senang melihat Sunghwa, membuat Sunghwa menatap Hani
lalu tersenyum. sedangkan Kyuhyun menatap Sunghwa dengan heran. Kyuhyun
dapat melihat dari penampilan gadis itu, bahwa dia adalah seorang dokter. Tapi
yang membuatnya heran adalah kenapa Hani memanggilnya eomma? Apakah
terjadi sesuatu saat ia tidak sadar semalam.

Anda mungkin juga menyukai