Laporan
Laporan
PENDAHULUAN
proses
memegang
atau
berpijak
sehingga
tidak
tergelincir.
membuka garis-garis penyusunnya. Pada tangan dikenal loop radial dan loop
ulnar sedang pada kaki dikenal loop tibial dan loop fibular. Dan Whorl adalah
pola dermatoglifi yang dibentuk oleh garis-garis rigi epidermis yang memutar
berbentuk pusaran. Empat macam pola whorl
Plain whorl, central pocket loop, double loop, dan accidental whorl.
Menurut Wertelecki dan Plato, komponen pola dermatoglifi ada tiga yaitu garis
tipe (type line), delta dan pusat (core). Garis tipe adalah dua buah garis yang
paling dalam di daerah pola, yang berjalan sejajar dan mengelilingi daerah pola.
Delta merupakan daerah yang berbentuk segitiga dengan pusat yang disebut
triradii. Titik tengah dari triradii disebut triradiant point. Sedangkan core adalah
pusat dari pola dermatoglifi. Untuk menghitung jumlah sulur pada pola sidik jari,
diambil garis dari triradiant point sampai ke pusat, lalu hitung jumlah garis yang
dilewati. Jumlah garis-garis tersebut dinamakan jumlah total sulur jari (Total
Ridge Count = TRC). Pola sidik jari yang dapat dihitung sulurnya adalah loop
(mempunyai 1 triradii) dan whorl (mempunyai 2 sampai 3 triradii). Sedangkan
arch, tidak dapat dihitung karena tidak memiliki triradii sama sekali. Pembentukan
pola sangat kuat ditentukan secara genetik dan tidak dipengaruhi oleh faktor luar
sesudah lahir, sehingga para ilmuwan mengembangkan dermatoglifi sebagai alat
dalam mendiagnosis penyakit genetik. (http://chintyarani.ngeblogs.com/page/2/)
Beberapa sifat seks yang dipengaruhi karena gen yang berinteraksi dengan
suatu zat yang tidak diproduksi sama pada laki-laki dan perempuan. Contohnya
adalah pola kebotakan dini. Sejak terjadi transmisi pada laki-laki, gen yang
bertanggung
jawab
harus
autosom.
(http://www.answers.com/topic/sex-
influenced-inheritance)
Kebotakan dapat disebabkan faktor eksternal seperti makanan dan
gangguan penyakit pada kulit kepala. Namun dapat juga disebabkan oleh faktor
genetik. Gen pembawa sifat botak adalah salah satu contoh gen yang dipengaruhi
oleh jenis kelamin. Gen adalah faktor penentu yang menentukan sifat-sifat fisik
makhluk hidup. Gen diturunkan oleh orang tua kepada anaknya. Pada kasus
kepala botak, gen yang membawa sifat kepala botak ekspresinya dipengaruhi oleh
jenis kelamin. Artinya orang yang membawa gen kepala botak tidak dengan
sendirinya menjadi botak tergantung jenis kelaminnya. Kepala botak pada
perempuan hanya terjadi bila si perempuan memiliki sepasang gen kepala botak
yang didapat dari ayah dan ibunya. Sedangkan pada laki-laki akan botak cukup
dengan satu gen saja. (http://duniashinichi.blogspot.com/2007/04/gen-yangdipengaruhi-jenis-kelamin.html, Thursday, April 12, 2007 )
1.2 Tujuan Praktikum
Merinci prosedur untuk mengidentifikasi pola dan jumlah sulur jari tangan
Menghitung dan menginterpretasi nilai X2 untuk menguji data populasi
mahasiswa sekelas, baik tentang pola sulur maupun jumlah sulur pada jari
tangan.
Membuktikan adanya pola ekspresi gen yang dipengaruhi jenis kelamin.
BAB II
DASAR TEORI
menyebabkan semua karakteristik yang ada di dalam kelompok gen suatu spesies
bisa muncul dengan beragam cara. Misalnya pada suatu spesies reptil, variasi
menyebabkan kemunculan varietas yang relatif berekor panjang atau berkaki
pendek, karena baik informasi tentang kaki pendek maupun panjang terdapat
dalam kantung gen.
http://zaifbio.wordpress.com/page/4/?q=Save+Us+From+Berlusconi
GEN-GEN YANG DIPENGARUHI JENIS KELAMIN
Jenis kelamin (seks) kita merupakan salah satu karakter fenotipik kita yang
lebih nyata. Meskipun perbedaan antomis dan fisiologis antara pria dan wanita
banyak, dasar kromosom seksnya sedeikit lebih sederhana. Pada manusia dan
manusia lain, seperti pada lalat buah, ada dua varietas kromosom seks,
dilambangkan dengan X dan Y. Seseorang yang mewarisi dua kromosom X, satu
dari masing-masing orang tuanya, biasanya berkembang menjadi perempuan.
Seorang Pria biasanya berkembang dari sebuah zigot yang mengandung satu
kromosom X dan satu kromosom Y. Ketika meiosis terjadi di dalam testis,
kromosom X dan Y berperilaku sama seperti kromosom homolog, meskipun
kromosom-kromosom tersbut hanya homolog sebagian dan hanya mengalami
sedikit pindah silang satu dengan yang lainnya.
Di samping peranannya dalam menentukan jenis kelamin, kromosom seks,
terutama kromosom X, memiliki gen-gen untuk banyak karakter yang tidak
berkaitan dengan seks. Pada manusia, istilah terpaut seks biasanya menunjuk pada
karakter-karakter yang terpaut kromosom X.
Jika suatu sifat terpaut seks disebabkan oleh alel resesif, maka seorang
anak perempuan akan memperlihatkan fenotipenya hanya jika dia merupakan
homozigot. Karena anak laki-laki hanya memiliki satu lokus, istilah homozigot
dan heterozigot tidak memiliki arti untuk menggambarkan gen-gen terpaut seks.
(Hal 286-287-Kromosom-Kromosom Seks. Campbell, Neil. (1999). Biologi
Campbell Jilid I. Jakarta : Erlangga)
Mary
F.Lyon
(1962)
berpendapat
bahwa
kromatin
kelamin
itu
kelamin
pada
manusia.
(Hal
172-Hipotesa
Lyon.
Suryo
memiliki fenotip kepala botak). Alel adalah anggota dari sepasang gen yang
membawa sifat berlawanan. Misalnya alel B (huruf besar) memiliki pengaruh
kepala botak, sedangkan alel b (huruf kecil) membawa sifat kepala normal. Maka
B dan b adalah sepasang alel.
Genotof dan Fenotif Kepala Botak
Genotif
BB
Bb
bb
Fenotif pada
Laki-laki
Botak
Botak
Normal
Fenotif pada
Perempuan
Botak
Normal
Normal
Gen kepala botak dipengaruhi oleh jenis kelamin. Seorang laki-laki yang
memiliki pasangan gen BB dan Bb akan berkepala botak. Namun seorang
perempuan baru akan botak bila memiliki pasangan gen BB. Jadi gen kepala
botak (B) bersifat dominan pada laki-laki, sedangkan pada perempuan bersifat
resesif (kalah dominan daripada gen b).
Seorang laki-laki botak dengan genotip Bb bila kawin dengan perempuan
normal dengan genotip bb akan memiliki anak dengan peluang genotip Bb (50%)
dan bb (50%), sehingga peluang anak laki-laki untuk botak adalah 50% dan anak
perempuan botak 0 %. Peluang untuk kebotakan karena faktor genetik lebih besar
pada laki-laki dibanding pada perempuan (Suryo (2008). Genetika. Yogyakarta :
Gadjah Mada University)
BAB III
METODE KERJA
3.1 Alat dan Bahan
Kegiatan 1 : Penentuan Sidik Jari Tangan
Tinta stempel
Bak stempel
Kertas tulis
Kaca pembesar
N
o.
Nama
Sulur
Ibu Jari
A L
Telunjuk
W
Hilda
Jumla
h rigi
31
Niken
30
Rita
15
Ryan
28
Shei
17
13
10
Jari Tengah
W A
Jari Manis
Kelingking
A L
A L
45
45
41
26
30
17
10
19
35
15
25
18
18
18
32
27
18
18
24
28
18
6 Yan
36
13 17
16
Tabel 1 Jumlah Rigi Jari Tangan Mahasiswa/Mahasiswi
21
32
Data kelas
Tabel 2 Pola Sulur Untuk Setiap Kelompok
Kelompok
Jumlah
Loop
Whorl
38
32
70
40
30
70
55
15
70
45
15
60
52
60
56
60
42
50
40
20
60
Keterangan
17
13
Jumlah
368
131
500
Loop
Whorl
Jumlah
0,2 %
73,6 %
26,2 %
100 %
5%
70 %
25 %
100 %
-4,8 %
3,6 %
1,2 %
D2/E
4,608 %
0,185 %
0,0576 %
4,8506 %
Arch d2/E
= (-4,8)2/5
= 23,04/5
= 4,608%
Loop d2/E
= (3,6)2/70
= 12,96/70
= 0,185%
Whorl d2/E
= (1,2)2/25
= 1,44/25
= 0,0576%
Jumlah Rigi
Mahasiswa
Mahasiswi
140 (1)
698 (5)
174 (1)
782 (6)
111 (1)
834 (6)
123 (1)
722 (5)
192 (1)
640 (5)
119 (1)
698 (5)
744 (5)
1277 (6)
Jumlah
859
6395
Rata-rata
107
799
Tabel 5 Uji X2
Jumlah Rigi
Mahasiswa
Mahasiswi
859
6395
6 x 144 = 864
44 x 127 = 5588
(859 - 864) = 4
806
(d )2
(4 )2 / 864 = 0,023
Geotip
Keterangan
Ryan
LL
Telunjuk pendek
Shei
Ll
Telunjuk panjang
Rita
Ll
Telunjuk panjang
Niken
Ll
Telunjuk panjang
Yan
Ll
Telunjuk panjang
4.2 Pembahasan
Berdasarkan data kelompok kami mengenai tipe pola sulur dapat diketahui
bahwa dari 6 praktikan (berarti 60 jari tangan) terdapat 45 bertipe loop, 15 bertipe
whorl dan tidak terdapat tipe jari tangan arch. Sedangkan berdasarkan data kelas
mengenai hasil pengamatan pola sulur jari, dapat diketahui bahwa dari 8
kelompok (jumlah total praktikan = 50 ; berarti total jari tangan yang diamati =
500), jumlah sulur tipe arch hanya berjumlah 1, tipe loop jumlahnya yaitu 368,
sedangkan tipe whorl berjumlah 131 jari tangan. Berdasarkan data tersebut dapat
diketahui bahwa tipe sulur terbanyak yaitu tipe loop. Pada tipe loop ini terdapat
satu triradius yang terdapat pada ujung jari. Sedangkan pada tipe whorl ditemukan
dua triradius pada ujung jarinya. Sedangkan pada tipe arch tidak ditemukan
triradius. Setelah dilakukan pengujian X2 mengenai data kelas tersebut ternyata
didapatkan data bahwa tipe arch angka deviasinya 4,608. Tipe loop deviasinya
0,185 dan tipe whorl deviasinya yaitu 0,0576. Sehingga jumlah X 2 data
kelastersebut yaitu 4,8506. Angka ini sangat signifikan dari yang diharapkan.
Terjadinya penyimpangan yang signifikan ini kemungkinan bisa disebabkan
karena ketidaktelitian mahasiswa dalam menentukan pola sulur. Dan kalaupun
memang mahasiswa tersebut sudah teliti, penyimpangan tersebut terjadi karena
setiap individu memilki karakteristik sulur yang khas dan berbeda-beda satu sama
lain.
Sedangkan berdasarkan hasil pengamatan mengenai jumlah rigi tangan di
kelompok kami (6 praktikan total rigi = 835) rata-rata jumlah rigi tangannya yaitu
sekitar 14 per jari tangan, sehingga jumlah rigi per orang rata-rata sekitar 140.
Berdasarkan data kelas mengenai jumlah rigi tiap kelompok yaitu dari 6 praktikan
mahasiswa jumlah total rigi yaitu 859 sehingga rata-rata per orang jumlah riginya
yaitu sekitar 143. Sedangkan jumlah rigi yang diharapkan yaitu144. Sehingga
jika dilakukan uji X2 didapatkan deviasinya 0,023 dan angka tersebut masih bisa
diterima. Sedangkan penyimpangan yang signifikan terjadi pada jumlah rigi para
praktikan mahasiswi (total praktikan = 44) jumlah rigi seluruh praktikan
mahasiswi tersebut yaitu 6395, sehingga rata-ratanya sekitar 145. Padahal jumlah
yang diharapkan yaitu 127 per orang. Dan berdasarkan hasil uji X 2 didapatkan
hasil deviasinya yaitu sebesar 116,4. Angka deviasi ini sangat signifikan, sehingga
tidak
bisa
diterima.
Penyimpangan
tersebut
bisa
dikarenakan
karena
1. Samakah pola sulur jari tangan Saudara yang kanan dengan yang kiri? Manakah
pola yang terbanyak?
Jawab :
Tidak sama, pola terbanyak yaitu pola loops
2. Pola mana yang terbanyak dari kelas Saudara dan berapa masing-masing
frekuensinya?
Jawab :
Pola terbanya yaitu loops. Dengan frekuensi masing-masing arch = 0,2%, loop =
73,6%, dan whorl = 25%
3. Setelah diuji dengan X2, apakah besar penyimpangan pada data kelas dapat
diabaikan (tidak signifikan)? Apabila penyimpangan tersebut signifikan,
kemukakan penyebabnya!
Jawab :
Terjadi penyimpangan yang signifikan, hal ini disebabkan karena ketidaktelitian
mahasiswa dalam menentukan pola sulur. Dan meskipun mahasiswa sudah
melakukannya dengan benar, penyimpangan tersebut terjadi karena berbedanya
tipe-tipe pola pada masing-masing individu
Jawaban pertanyaan hal 48
1. Berapa jumlah total sulur rata-rata mahasiswa dan mahasiswi sekelas?
Jawab :
Rata-rata sulur mahasiswa : 859/6 = 143,1667
Rata-rata sulur mahasiswi : 6395/44 = 145,34
2. Setelah diuji dengan X2, apakah besar penyimpangan pada data kelas dapat
diabaikan (tidak signifikan)? Apabila penyimpangan tersebut signifikan,
kemukakan penyebabnya!
Jawab :
Penyimpangan yang terjadi sangat signifikan, yaitu berdasarkan uji X2 deviasinya
sebesar 116,423 sehingga tidak dapat diabaikan. Penyimpangan tersebut dapat
terjadi karena keditaktelitian mahasiswa dalam mengamati jumlah rigi pada jari
tangannya
BAB VI
KESIMPULAN
Setelah dilakukan pengujian X2 data kelas mengenai tipe tersebut ternyata
didapatkan data bahwa tipe arch angka deviasinya 4,608. Tipe loop deviasinya
0,185 dan tipe whorl deviasinya yaitu 0,0576. Sehingga jumlah X 2 data
kelastersebut yaitu 4,8506. Angka ini sangat signifikan dari yang diharapkan.
Terjadinya penyimpangan yang signifikan ini kemungkinan bisa disebabkan
DAFTAR PUSTAKA
Ainur Annisa, Hastuti Janatin, Nugraha Z.S. (). Pola Sidik Jari Anak-Anak
Sindrom Down Di Slb Bakhti Kencana Dan Anak-Anak Normal Di Sd
Budi
Mulia
Dua
Yogyakarta.[online].
Tersedia
http://chintyarani.ngeblogs.com/page/2/
Campbell, et. Al. 2002. Biologi Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
http://duniashinichi.blogspot.com/2007/04/gen-yang-dipengaruhi-jeniskelamin.html, Thursday, April 12, 2007
http://www.answers.com/topic/sex-influenced-inheritance
http://zaifbio.wordpress.com/page/4/?q=Save+Us+From+Berlusconi
Suryo (2008).Genetika. Yogyakarta : Gadjah Mada University)