DISUSUN OLEH :
IMAN KURNIA
014030023
Disusun Oleh :
IMAN KURNIA
014030023
Pembimbing 2
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan Rahmat dan Karunia-Nya, sehingga penulis dapat memenuhi
kewajiban untuk menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini. Tak lupa shalawat
serta salam penulis sampaikan kepada Rasulullah Shalallahu Alaihi
Wasalam.
Karya Tulis Ilmiah ini dibuat sebagai tugas akhir yang merupakan
salah satu syarat untuk mencapai derajat Ahli Madya Farmasi dalam
program studi Farmasi di Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah
Tangerang. Penyusuan tugas akhir ini dapat terselesaikan dengan baik
tentunya tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Untuk itu pada
Muhammadiyah Tangerang.
2. Meta Safitri, S.Far, M.Sc, Apt. selaku Ketua Program Studi DIII di
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................3
1.3 Tujuan Penelitian............................................................................................3
1.4 Manfaat Penelitian..........................................................................................4
1. Bagi Institusi.................................................................................................4
2. Bagi Masyarakat...........................................................................................4
3. Bagi Penulis..................................................................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................5
2.1 Pengertian Formalin.......................................................................................5
2.2 Penggunaan Formalin.....................................................................................7
2.3 Bahaya Formalin............................................................................................8
2.4 Efek Mengkonsumsi Formalin dalam Jangka Pendek.................................10
BAB I
PENDAHULUAN
10
11
SD.
2. Untuk mengetahui jumlah penjualan sosis di SD Kecamatan Cirinten
2. Bagi Masyarakat
1
12
3. Bagi Penulis
13
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Methylene
Polyoxymethylene
aldehyde,
glycols,
Paraforin,
Methanal,
Morbicid,
Formofom,
Oxomethane,
Superlysoform,
dan mengandung
10% metanol.
14
kain, dan juga sebagai perekat plywood dan papan kayu yang lain.
Paraformaldehid, kadang kadang mengandung formldehid bebas. Batas
paparan formaldehid 2 ppm, dan dosis patal formalin 60 90 ml (Sartono,
2001).
Formalin merupakan salah satu pengawet non pangan yang
sekarang banyak digunakan untuk mengawetkan makanan. Menurut
Sartono (2001), formaldehid biasa digunakan sebagai antiseptika,
desinfektan, deodoran, dan sebagai larutan untuk membalsam mayat.
Formaldehid yang beredar di pasaran mempunyai kadar formaldehid
bervariasi antara 20% - 40% (Sitiopan, 2012). Di pasaran, formalin dapat
diperoleh dalam bentuk sudah diencerkan, yakni dengan kadar
formaldehidnya 40, 30, 20, 10 persen serta dalam bentuk tablet yang
beratnya masing masing 5 g (Cahanar et al, 2006). Alasan
penyalahgunaan formalin sebagai pengawet makanan karena harga
formalin yang relatif lebih murah yakni berkisar antara Rp. 5000 Rp.
7000 per liternya (Saparinto dan Hidayati, 2006). Menurut Hendaryani
(2012) harga formalin saat ini sangat murah yakni Rp. 8000/liter,
sedangkan harga pengawet makanan seperti kotosan cukup mahal yakni
Rp. 170.000 per kilogram, itulah mengapa pedangan makanan yang tidak
bertanggung jawab lebih memilih menggunakan formalin dibanding
kitosan.
Berat Molekul Formalin adalah 30,03 dengan Rumus Molekul
HCOH. Karna kecilnya molekul ini memudahkan absorpsi dan
15
C
H
16
alergi, kemerahan, mata berair, mual, muntah, rasa terbakar, sakit perut
dan pusing.
2. Kronik : efek pada kesehatan manusia terlihat setelah terkena dalam
sedangkan
(menyebabkan
pada
kanker).
manusia
diduga
Mengkonsumsi
bersifat
bahan
karsinogen
makanan
yang
17
18
Sosis atau sausage berasal dari bahasa latin salsus yang berarti
digarami atau secara harfiah berarti daging yang disiapkan melalui
penggaraman (Kramlich, 1971). Sedangkan menurut SNI 01-3020-1995
19
(DSN, 1995) sosis adalah produk makanan yang diperoleh dari campuran
daging halus (mengandung daging tidak kurang dari 75%) dengan tepung
atau pati dengan atau tanpa penambahan bumbu bumbu dan tambahan
makanan lain yang diizinkan dan dimasukkan ke dalam selubung sosis.
Nutrisi
Jumlah (%)
Air
Maks 67,0
Protein
Min 13,0
Abu
Maks 3,0
Lemak
Maks 25
Karbohidrat
Maks 8
20
sekitar 85 90% atau bahkan boleh lebih, daging yang digunakan adalah
bagian bagian yang tingkat penerimaannya kurang (Wilson et al, 1981).
2.6.1
Proses Pembuatan
Pembuatan sosis pada dasarnya yaitu berawal dengan
pemilihan daging, kemudian dihaluskan secara hati hati. Bahan
tambahan makanannya yang khusus ditambahkan adalah natrium
nitrit atau natrium nitrat supaya mempertahankan warna daging,
glukosa, sukrosa, merica, bawang putih, ketumbar. Setelah
dicampur rata maka dimasukkan ke dalam selubung sosis diasap di
uang asap selama 12 16 jam (Purnomo, 2009). Adonan sosis
dimasukkan ke dalam selubung (Casing) dengan menggunakan alat
khusus dengan tujuan membentuk dan mempertahankan kestabilan
(Karmilch, 1971) dan mengurangi terbentuknya kantong kantong
udara (Henrickson, 1978).
Pemanasan bertujuan untuk menyatukan komponen utama
adonan sosis, inaktivasi mikroorganisme dan meningkatkan atau
menurunkan keempukan tergantung temperatur serta jenis daging
(Lawrie, 1995).
21
22
Variabel Dependen
Wilayah
2. Jumlah sekolah
Kecamatan
2.10
Hipotesis
Pemeriksaan terhadap sampel dari 5 tempat penjualan sosis di
SD Negeri Kecamatan Cirinten Kabupaten Lebak Banten tidak
ditemukan kandungan bahan berbahaya formalin.
BAB III
METODE PENELITIAN
Rancangan Peneitian
Rancangan penelitian yang di ambil oleh penulis adalah
melakukan survey yang bersifat deskriptif dengan pemeriksaan
23
3.1.2
3.1.3
Populasi
Populasi adalah keseluruhan unit analisa yang memiliki
karakteristik yang secara umum dapat diamati yang akan dijadikan
sasaran penelitian nantinya (Hastono, 2010). Adapun populasi
dalam penelitian ini adalah sosis yang berada di SD Negeri
Kecamatan Cirinten Kabupaten Lebak Banten.
3.1.4
Sampel
Sampel adalah sebagian populasi yang ciri cirinya
diselidiki atau diukur (Hastono, 2010). Sampel dalam penelitian ini
yaitu sosis mentah yang belum melewati proses penggorengan
sebanyak 5 sampel dari beberapa SD Negeri Cirinten yang
berbeda.
24
Alat
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah tabung
reaksi, pipet drop, dan kertas saring, beker gelas, gelas ukur, kaca
arloji.
3.2.2
Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sosis
sapi, sosis ayam, asam kromatofat dan aquadest.
Variabel Independen
Variabel yang dipandang sebagai penyebab kemunculan
variabel terikat yang atau diduga sebagai akibatnya (Sugiono,
2007). Variabel bebas dalam penelitian ini kandungan formalin
yang terdapat dalam sosis.
3.3.2
Variabel Dependen
Sering disebut variabel terikat atau variabel yang
dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas
(Sugiono, 2007). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah sosis
yang di jual di SD Negeri Wilayah Kecamatan Cirinten Lebak
Banten.
25
b. Prosedur Penelitian
1. Pengajuan Judul
3. Pembuatan Proposal
26
No
Variabel
Definisi Operasional
baunya
sangat
menusuk.
Didalam
27
Kecamatan
Cirinten
Lebak Banten.
hingga
15
peresen
sebagai
Morbicid,
Polyoxymethylene
glycols,
Oxomethane,
Methanal,
2. Teknik
pengambilan
menggunakan
teknik
sampelSampeling
adalah
teknik
pengambilan
28
merah
jambu
pudar, maka
menunjukan
sampel
tersebut
29
Rencana Penelitian
Kegiatan
Pengajuan Judul
Penyusunan Proposal
Sidang Proposal
Pengambilan Data
Pengolahan Data
Penyusunan Pembahasan
Kesimpulan
Sidang KTI
Des
2016
Jan
2017
Feb Mar
2017 2017
April
2017
Mei Jun
2016 201
30
DAFTAR PUSTAKA
31
corner.com/2012/07/formalin-dan-bahayanya.html.
Kramlich, W.E. (1971). Sausage Product. In : J.F Price and B.S.Schweigert
(Eds.). The Science of meat and meat product. 2 nd Edit W.H Franceman
and company, San Fransisco
Lawrie, R.A. (1995). Ilmu Daging. Jakarta: Terjemahan : A. Praktisi. Universitas
Indonesia Press.
Purnomo, H. (2009). Ilmu Pangan. Jakarta : Universitas Indonesia Press.
Ratnaningtyas, Rully Rista. (2012). Pirolisis Pembuatan Asam Cair dan Bonggol
Janggung sebagai Pengawet Alami Pengganti Formalin. Semarang :
Universitas Diponegoro
Saparinto et al., (2006). Bahan Tambahan Pangan. Yogyakarta : Penerbit
Kanisius
Sari, Reni Wulan. (2008). Dangerous Junk Food. Yogyakarta : O2
Sartono. (2001). Racun dan Keracunan. Jakarta : Media Medika
Sekarwati. (2016). Kajian Kandungan Formalin Pada Bakso Tusuk Yang Di Jual
Di SD Negeri Wilayah Kecamatan Depok Sleman Yogyakarta.
Yogyakarta: STIKES Wirahusada.
Sitiopan, Henny Putri. (2012). Studi Identifikasi Formalin Pada Ikan Pindang di
Pasar Tradisional dan Modern Kota Semarang. Jurnal Kesehatan
Masyarakat Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012, Halaman 983 - 994. FKM
32
UNDIP.
Sugiono. (2007). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung:
Alfabeta.
Thomas, S. (2014). Uji Formalin Dalam Bahan Pangan. Jakarta:
http://www.ilmuternak.com/2014/10/uji-formalin-dalam-bahan
pangan.html?m=1/diakses pada 17 November 2016.
Widyaningsh, DT. (2006). Fomalin. Surabaya: Penerbit Trubus Agrisarana.
Wilson, N.R.P. (1981). Meat and Meat Product : Factor Affecting Quality Control
Applied Science Publishers. London