PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Budaya dapat dianggap sebagai identitas suatu bangsa. Bagaimana ciri
khas maupun keunikan suatu budaya bangsa, merupakan daya tarik tersendiri
yang muncul dari budaya tersebut. Terutama bangsa Indonesia, merupakan bangsa
yang selain kaya sumber daya alamnya, kaya pula akan budaya. Di seluruh
penjuru tanah air, memiliki budaya masing-masing.
Mengutip arti kebudayaan menurut antropologi, Kebudayaan adalah
seluruh system gagasan dan rasa, tindakan serta karya yang dihasilkan manusia
dalam kehidupan bermasyarakat, yang dijadikan miliknya dengan belajar. Serta,
Dari suatu kebudayaan dapat tampak suatu watak khas (ethos), seperti yang
tampak misalnya pada gaya tingkah laku, kegemaraan, atau benda-benda hasil
karya warga masyarakatnya.(Koentjaraningrat, 2003). Maka jelas sudah
pengaruh kebudayaan dengan ethos masyarakat.
Meskipun terkadang ditemukan kemiripan antara suatu budaya dengan
budaya lainnya, yang terjadi karena adanya percampuran budaya atau akulturasi
secara perlahan, seiring berjalannya waktu. Kendati begitu, proses akulturasi tak
menghilangkan kepribadian suatu budaya.
Dalam suatu kebudayaan terdapat pula rangkaian adat-istiadat serta tradisi.
Hal-hal tersebut berkaitan satu sama lain. Tradisi dapat dikatakan sebagai suatu
kebiasaan yang tentunya kerap dilakukan, hingga membentuk suatu pola adatistiadat yang dilakukan suatu masyarakat dan terus dipertahankan. Dan adatistiadat tersebut telah disepakati oleh masyarakat yang menjalani, sehingga
membudaya dalam kehidupan bermasyarakat.
Suatu tradisi kiranya merupakan warisan turun-temurun dari nenek
moyang. Dan juga tentunya memiliki maksud atau tujuan tersendiri. Nenek
moyang mengajarkan berbagai hal untuk bekal masa depan. Bercampur
pengalaman serta kepercayaan jadilah suatu tradisi yang terbilang unik.
1
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah awal dan gambaran diadakannya Kenduri
Durian?
2
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui sejarah awal dan gambaran diadakannya
Kenduri Durian
2. Untuk mengetahui
dampak
Kenduri
Durian
terhadap
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Durian
(Internet)
Durian adalah nama tumbuhan tropis yang berasal dari wilayah Asia
Tenggara, sekaligus nama buahnya yang bisa dimakan. Nama ini diambil dari
ciri khas kulit buahnya yang keras dan berlekuk-lekuk tajam sehingga
menyerupai duri. Sebutan populernya adalah "raja dari segala buah" (King of
Fruit). Durian adalah buah yang kontroversial, meskipun banyak orang yang
menyukainya, namun sebagian yang lain malah muak dengan aromanya.
Sesungguhnya, tumbuhan dengan nama durian bukanlah spesies
tunggal tetapi sekelompok tumbuhan dari marga Durio. Namun, yang
dimaksud dengan durian (tanpa imbuhan apa-apa) biasanya adalah Durio
zibethinus. Jenis-jenis durian lain yang dapat dimakan dan kadangkala
ditemukan di pasar tempatan di Asia Tenggara di antaranya adalah lai (D.
kutejensis), kerantungan (D. oxleyanus), durian kura-kura atau kekura (D.
graveolens), serta lahung (D. dulcis). Untuk selanjutnya, uraian di bawah ini
mengacu kepada D. zibethinus.
1) Nama-nama lokal
Terdapat banyak nama lokal. Nama terbanyak ditemukan di
Kalimantan, yang mengacu pada berbagai varietas dan spesies yang berbeda.
Durian di Jawa dikenal sebagai duren (bahasa Jawa, bahasa Betawi) dan kadu
(bahasa Sunda). Di Sumatera dikenal sebagai durian dan duren (bahasa
Gayo). Di Sulawesi, orang Manado menyebutnya duriang, sementara orang
Toraja duliang. Di Kota Ambon dan kepulauan Lease biasa disebut sebagai
Doriang. Di Pulau Seram bagian timur disebut rulen.
2) Penyebaran
Pusat keanekaragaman durian adalah Pulau Kalimantan. Daerahdaerah sekitarnya juga memilki beberapa plasma nutfah durian, seperti
Mindanao, Sumatera, dan Semenanjung Malaya meskipun tidak semelimpah
Kalimlantan. Meskipun demikian, pengekspor utama durian adalah Thailand,
yang mampu mengembangkan kultivar dengan mutu tinggi dan sistem
budidaya yang baik. Tempat lain yang membudidayakan durian dengan
orientasi ekspor adalah Mindanao di Filipina, Queensland di Australia,
Kamboja, Laos, Vietnam, India, dan Sri Lanka.
Di Filipina, pusat penghasil durian adalah di daerah Davao di Pulau
Mindanao. Festival Kadayawan merupakan perayaan tahunan untuk durian di
Davao City.
3) Pemerian morfologi
Pohon tahunan, hijau abadi (pengguguran daun tidak tergantung
musim) tetapi ada saat tertentu untuk menumbuhkan daun-daun baru (periode
flushing atau peronaan) yang terjadi setelah masa berbuah selesai. Tumbuh
tinggi dapat mencapai ketinggian 2550 m tergantung spesiesnya, pohon
durian sering memiliki banir (akar papan). Pepagan (kulit batang) berwarna
coklat kemerahan, mengelupas tak beraturan. Tajuknya rindang dan renggang.
Daun berbentuk jorong hingga lanset, 10-15(-17) cm 3-4,5(-12,5)
cm; terletak berseling; bertangkai; berpangkal lancip atau tumpul dan
berujung lancip melandai; sisi atas berwarna hijau terang, sisi bawah tertutup
sisik-sisik berwarna perak atau keemasan dengan bulu-bulu bintang.
Bunga (juga buahnya) muncul langsung dari batang (cauliflorous) atau
cabang-cabang yang tua di bagian pangkal (proximal), berkelompok dalam
karangan berisi 3-10 kuntum berbentuk tukal atau malai rata. Kuncup
Jawa Timur
'Hepe',
bijinya
kempes
Timur
'Otong',
tebal
Jambi
'Sememang',
dari
Banjarnegara
'Tong
Medaye',
(alihnama
dari
durian
dari
Lombok, NTB
B. Wonosalam
(Internet)
Wonosalam adalah sebuah kecamatan di Kabupaten
Jombang, Jawa Timur, Indonesia. Kecamatan ini terletak di
dataran tinggi di sebelah tenggara Kota Jombang. Kecamatan
Wonosalam adalah penghasil durian yang perlu diperhitungkan.
Selain itu kawasan Wonosalam juga mempunyai potensi untuk
menjadi daerah wisata khususnya agrowisata karena mayorotas
penduduknnya
Wonosalam
adalah
yang
petani.
terletak
di
Selain
lereng
durian
gunung
di
kawasan
Anjasmara
di
Negara
Indonesia
Provinsi
Jawa
Timur
Jarak,
C. Definisi Kebudayaan
Kebudayaan atau yang disebut peradaban mengandung pengertian yang
luas, meliputi pemahaman perasaan suatu bangsa yang kompleks meliputi
pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum, adat istiadat (kebiasaan) dan
pembawaan lainnya yang diperoleh dari anggota masyarakat. Para ahli sudah
banyak yang menyelidiki berbagai kebudayaan. Dari hasil penyelidikan tersebut
timbul dua pemikiran
10
antropolog
lain,
yaitu
E.B.Taylor
(1871)
D.
Wujud Kebudayaan
J.J. Honigmann dalam The World of Man menyebutkan tiga gejala
kebudayaan yaitu (1) ideas (2) activition (3) artifacts. Hal ini selanjutnya akan
diuraikan sebagai berikut(4):
1. Kebudayaan merupakan suatu kompleks ide-ide, gagasan-gagasan, nilainilai, norma-noma, peraturan-peraturan, dsb. Hal ini merupakan wujud ideal
dari kebudayaan, akan tetapi bersifat abstrak sehingga tidak dapat diraba
atau difoto. Wujd dari kebudayaan ini kadang dapat kita temukan dalam
bentuk karangan atau tulisan. Gagasan yang telah ada saling berkaitan satu
sama lain dan membentuk sistem budaya (cultural system). Nama lain untuk
wujud kebudayaan ini adalah adat atau adat istiadat (jamak).
2. Wujud kebudayaan ini disebut juga dengan sistem sosial (social system)
yaitu pola-pola tindakan manusia, misalnya berinteraksi, berhubungan,
bergaul, dsb. Rangkaian aktivitas ini dapat kita temukan di sekitar kita dan
bersifat konkret sehingga dapat diobservasi, difoto, serta didokumentasikan.
11
E. Adat Istiadat
1. Sistem nilai budaya, pandangan hidup, dan ideologi
Sistem nilai budaya, pandangan hidup, dan ideologi merupakan tingkat
tertinggi dan paling abstrak dalam adat istiadat. Hal ini disebabkan karena nilainilai budaya merupakan konsep-konsep mengenai pikiran masyarakat tentang
apa yang mereka anggap bernilai, berharga dan penting dalam hidup sehingga
dapat berfungsi sebagai suatu pedoman yang member arah dan orientasi kepada
kehidupan masyarakat tadi. Nilai budaya bersifat umum dan memiliki ruang
lingkup yang sangat luas, biasanya sulit diterangkan secara nyata dan rasional.
Nilai-nilai budaya dalam suatu kebudayaan tidak dapat diganti dengan nilainilai yang lain dalam waktu singkat karena nilai-nilai tersebut telah berakar
dalam alam jiwa masyarakat tersebut.
12
Tabel 1: Kerangka Kluckhohn mengenai lima masalah dasar dalam hidup yang
menentukan orientasi nilai-budaya manusia.
Masalah
dasar
dalam hidup
Orientasi nilai-budaya
hidup itu buruk
dan manusia wajib
Hakekat
hidup
(MH)
berihtiar
hidup itu buruk
Hakekat
karya
(MK)
Persepsi
karya
untuk
supaya
untuk
kedudukan,
karya
untuk
nafkah hidup
kehormatan, dsb
menambah karya
orientasi
orientasi
orientasi
manusia
tentang
waktu
(MW)
masa
kini
masa
lalu
masa
depan
manusia berusaha
Pandangan
manusia
terhadap
alam (MA)
manusia berhasrat
kepada
untuk
alam keselarasan
yang dahsyat
dengan alam
13
alam
menguasai
orientasi vertikal,
rasa
Hakekat hubungan
orientasi
antara
manusia
ketergantungan
tokoh-
individualisme,
menilai
tinggi
dengan sesamanya
ketergantungan
usaha
atas
(MM)
terhadap sesame
berpangkat
kekuatan sendiri
14
saja yang disebut ahli adat. Semakin kompleks suatu pranata, ahli adat yang
dibutuhkan untuk menjelaskan sitem norma kepada masyarkat semakin
banyak. Tingkat mengikat suatu norma terhadap kehidupan manusia berbedabeda dan yang paling berat disebut dengan hukum. Hukum bersifat memaksa.
.
3. Unsur-Unsur Kebudayaan
Tujuh unsur kebudayaan yang dianggap sebagai Cultural Universals, yaitu:(7)
a) Peralatan dan perlengkapan hidup manusia ( pakaian, perumahan, alat-alat
rumah tangga, senjata, alat-alat produksi, transport dan sebagainya).
b) Mata pencaharian hidup dan sistem-sistem ekonomi ( pertanian, peternakan,
sistem produksi, sistem distribusi dan sebagainya ).
c) Sistem kemasyarakatan ( sistem kekerabatan, organisasi politik, sistem
d)
e)
f)
g)
15
16
17
BAB III
METODOLOGI
A. Judul
Makalah observasi ini dibuat dengan judul Kenduri Durian
Sebagai Tradisi Sekaligus Icon Pariwisata Wonosalam
B. Lokasi
Observasi
Kecamatan
dilaksanakan
Wonosalam,
di
Kabupaten
lapangan
Jombang,
Wonosalam,
Jawa
Timur.
primer
lain
observasi
dan
18
penelitian
ini
dikumpulkan
melalui
observasi,
Oleh
karena
itu
dalam
melakukan
wawancara
19
berupa
garis-garis
besar
permasalahan
yang
akan
ditanyakan.
Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah
berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, karya-karya
monumental dari seseorang. Dokumen yang berbentuk tulisan
misalnya catatan harian, sejarah kehidupan, ceritera, biografi,
peraturan,
kebijakan.
Dokumen
yang
berbentuk
gambar
patung,
film,
dan
lain-lain.
Hasil
penelitian
dari
Pertanyaan
o
1
2
3
4
5
masyarakat
kegiatan diadakan?
Siapa saja tokoh-tokoh yang terlibat dalam kegiatan
tersebut?
Berapa besar kira-kira biaya yang dibutuhkan untuk
panitia
dalam
sebelum
menyambut
Kenduri Durian?
10 Apakah terdapat hambatan ketika persiapan maupun
ketika acara berlangsung?
11 Apa harapan bapak kedepannya dari kegiatan Kenduri
Durian untuk Wonosalam?
Narasumber 2 (wawancara tidak terstruktur)
21
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
1) Hasil observasi
Observasi dilaksanakan pada hari minggu 29 maret
2015. Kami memulai perjalanan dari kota Jombang dengan
rute
jombang-bareng-wonosalam.Ketika
mulai
memasuki
di
tengah
kemacetan,
terutama
bagi
pengujung
sampai
lokasi
pertigaan
jalan,
polisi
durian
kecil
dari
setiap
desa
di
Wonosalam,
terdapat
salak,
rambutan,
pete,
buah
naga,
dan
arak-arakan
dimulai.
Sembilan
tumpeng
dari
memutari
memberikan
tumpeng
sambutan.
Sempat
utama,
Bupati
Jombang
sedangkan
tumpengan
besar
hanya
tersisa
Nama Lengkap
: Samuki
Nama Panggilan : Pak Muki
23
Hasil:
Acara Kenduri Durian baru diselenggarakan sebanyak
empat kali, jadi kegiatan ini tergolong masih baru. Awal
mula dilaksanakannya kegiatan ini adalah Wonosalam yang
terkenal akan potensi duriannya. Oleh karena itu, tokoh
setempat bermaksud menciptakan suatu kegiatan yang
dapat
membuat
Wonosalam
terkenal
dengan
agro
seperti
menyiapkan
tempat,
hiburan,
acara,
24
Durian
mengusung
budaya
yang
ada
di
hanya
pameran.
Setiap
desa
di
Wonosalam
dengan
dana
500ribu
dari
panitia
dan
sekitar
sangat
antusias
menanggapi
masuk
sebagai
kegiatan
nasional
sehingga
yang
dibutuhkan
untuk
menyelenggarakan
25
26
b) Hasil Wawancara 2
Narasumber:
-
Nama
: Pak Bambang
Status narasumber
: Penduduk
Tempat Tinggal :
Desa
Sumber,
Kecamatan
Wonosalam
Hasil:
Acara Kenduri Durian diadakan setiap tahun karena
sudah menjadi icon Wonosalam. Serangkaian acara tiap
tahunnya berbeda beda seperti tahun 2015 Kenduri Durian
dilaksanakan selama 3 hari, berbeda dengan tahun 2014
hanya 2 hari. Acara yang dilangsungkan juga berbeda,
tahun 2013 terdapat penilaian Durian, tahun 2014 terdapat
kontes kambing, 2015 tidak ada kontes kambing tetapi
hanya dipamerkan saja. Namun acara utama atau intinya
selalu tetap yaitu Kenduri Durian, dengan kata lain acara
selain hari tersebut merupakan acara pendamping.
Menurut keterangan Pak Bambang, Kenduri Durian
sangat diminati oleh masyarakat. Pengunjung yang datang
ada juga yang dari luar Jawa Timur. Setiap Kenduri Durian
berlangsung, kondisi jalan Wonosalam selalu macet total,
dan karena hal tersebut banyak juga pengunjung yang
kecewa dikarenakan tidak dapat masuk atau telat acara
karena macet tersebut.
Beliau juga menceritakan sedikit tentang wonosalam.
Mayoritas pekerjaan masyarakat Wonosalam adalah ladang.
Bukan hanya durian, ada juga salak, rambutan, cengkeh
dan sebagainya. Durian unggulan Wonosalam sendiri ada
27
28
B. Pembahasan
1) Sejarah dan Gambaran Kenduri Durian
Tradisi yang dilakukan diselenggarakan setahun sekali oleh warga
masyarakat Kecamatan Wonosalam, adalah tradisi KENDURI DURIAN.
Masyarakat luar Wonosalam mengenal tradisi ini dengan sebutan Pesta
Durian. Tradisi ini dikenal secara umum dengan istilah ruwah desa atau
syukuran desa, namun dalam kegiatan ini melibatkan seluruh warga
kecamatan Wonosalam.
Tradisi ini berawal dari keinginan tokoh masyarakat setempat yang
ingin menjadikan Wonosalam sebagai tempat yang terkenal dengan hal-hal
yang berhubungan dengan agro. Sedangkan potensi terbesar yang dimiliki
oleh Wonosalam adalah Durian sehingga tercipta sebuah tradisi yang
dikenal dengan sebutan Kenduri Durian. Kenduri Durian dimulai pada
tahun 2012 sehingga tergolong baru. Namun meskipun masih baru, kegiatan
ini dapat menyedot banyak perhatian warga Wonosalam maupun bukan
Wonosalam.
Maksud dan tujuan kegiatan ini adalah sebagai bentuk rasa
syukur
masyarakat
terhadap
hasil
panen
masyarakat
agro
kecamatan
Wonosalam.
Sembilan
desa
di
membuat
sebuah
tumpengan
utama.
Biasanya
29
lapangan
olahraga
kecamatan
Wonosalam.
30
acara
yang
diadakan
pada
hari
minggu
acara
ini
bukan
hanya
dari
warga
yang
dibutuhkan
untuk
menyelenggarakan
31
dalam
kegiatan
ini
terdapat
berberapa
tahun
kemarin.
Juga
terjadi
hambatan
ketika
adanya
Kenduri
Durian.
Terutama
bagi
Durian
juga
mengangkat
perekonomian
mengangkat
nama
Wonosalam
sebagai
daerah
pemerintah
yang
memiliki
rencana
kedepan
32
produksi
durian
Wonosalam
yang
tidak
dan
merasakan
Wonosalam.
33
aslinya
bagaimana
durian
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jadi
Kenduri
diselenggarakan oleh
Durian
warga
merupakan
tradisi
yang
kirab
atau
arak-arakan
Sembilan
tumpeng
dari
Wonosalam
sendiri
yaitu
dapat
mengangkat
nama
34
35
DAFTAR RUJUKAN
1
Soelaeman, M. Munandar . 2010. Ilmu Budaya Dasar. Bandung: PT. Revika Aditama. hlm. 19
Soekamto, Soerjono. 2005. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta:PT.Raja Grafindo Persada. hlm. 150
3
Koentjoroningrat. 2002. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: PT. Rineka Cipta. hlm. 180
2
4
5
Koentjoroningrat. 2002. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: PT. Rineka Cipta. hlm.186
Muhammad . Abdulkadir. 2005. Ilmu Sosial Dan Budaya Dasar. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti.
hlm. 84
Koentjoroningrat. 2002. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: PT. Rineka Cipta. hlm.195
Soekanto, Soerjono. 2007. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta:PT.Raja Grafindo Persada. hlm. 154
Koentjoroningrat. 2002. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: PT. Rineka Cipta. hlm.220
Soekanto, Soerjono. 2007. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta:PT.Raja Grafindo Persada. hlm. 160
36
Lampiran 1 (Narasumber 1)
Keterangan :
T: Tanya (penanya)
J: jawab (narasumber)
T
T
: kemudian kegiatan ini dilaksanakan setiap kapan dan
dimana pak?
J
T
: untuk tempat diadakannya pak apa selalu tetap apa
berubah-ubah?
37
T
: apakah kegiatan ini memiliki tema? Apa berubah ubah atau
tetap?
38
T
: tokoh-tokoh yang terlibat dalam kegiatan tersebut siapa
saja?
J
J
: berbeda, untuk yang tahun ini terlihat lebih tinggi tahun
kemarin
T
T
: apakah ada pemerintah yang turut dalam memeriahkan
acara tersebut ?
J
39
: untuk kemarin saya melihat setiap desa memiliki arakarakan tumpeng, itu bagaimana pak? Apa baru tahun ini atau
sejak awal?
41
Lampiran 2 (Narasumber 2)
Keterangan :
T : Tanya (penanya)
J : jawab (narasumber)
T
: acara itu setiap tahun. Jadi acara Kenduri Durian itu jadi
iconnya wonosalam sekarang, diadakan tiap tahun
: lha yang tahun ini kok tiga hari ada jalan sehat juga
42
43
Lampiran 3
Persiapan tumpeng utama
Tumpengan utama
44
45