Anda di halaman 1dari 11

RESTU VANNI DEZOLA

(16231061)
PINANG
Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Pinang

 Menurut Miftahorrachman dkk (2015)


Pinang merupakan tanaman monokotil
dan termasuk famili Palmaceae, genus
Areca. Selain itu, pinang merupakan
tanaman berumah satu (monoceous),
yaitu bunga betina dan bunga jantan
ber-ada dalam satu tandan dan
menyerbuk silang.
Klasifikasi

Devisi : Spermatophyta
Sub Divisi : Angiospermae
Klas : Monocotyledoneae
Ordo : Principes/Palmales/Arecales
Family : Palmae/Arecaceae
Sub Family : Arecoideae
Genus : Areca
Species : Areca catechu L.
a.Batang

 Pinang merupakan tanaman soliter


(tumbuh secara individual), berbatang
lurus dan mampu mencapai tinggi 20 –
30 meter dengan diameter antara 25-30
cm. Batang pinang memiliki ruas
bekas daun (nodus) yang jelas dengan
jarak antar ruas 15-20 cm, tergantung
varietas. Makin rapat jarak antar ruas
batang makin baik
b.Daun

 Jumlah daun pinang bervariasi antara 7-10


helai. Daun pinang berbentuk menyirip
majemuk dengan panjang antara 1-1,5 m,
memiliki anak daun (leaflet) berjumlah
antara 30-50 pinak daun
c.Bunga
 Bunga pinang berumah satu, bunga jantan dan
bunga betina berada dalam satu rangkaian bunga
(inflorescence). Bunga betina terletak pada bagian
dasar dari tangkai rangkaian bunga (spikelet),
sedangkan bunga jantan ukurannya lebih kecil,
jumlahnya banyak dan terletak menyebar meluas
dari bagian luar sampai bagian ujung tangkai
rangkaian bunga (Gambar 3). Baik bunga jantan
maupun bunga betina memiliki 6 petal, tetapi tidak
memiliki tangkai bunga dan berwarna putih susu.
Bunga jantan memiliki 6 benang sari (stamen).
Bunga betina berukuran panjang 1.3 – 2.0 cm dan
lebih besar dari bunga jantan, memiliki 6 benang
sari yang steril dan 3 indung telur (ovary) yang
memiliki stigma berbentuk segi tiga .
d.Buah

 Buah pinang termasuk buah drupe


(buah batu) karena lapisan bagian
dalamnya atau endocarp liat, tebal
dan keras seperti batu; berwarna
kuning sampai oranye pada saat
masak. Pericarp bersabut dengan
ketebalan 5-6 mm. Biji berbentuk
lonjong, bulat.
e. Akar

 Pinang merupakan tanaman


monokotil, akar dari pinang
merupakan akar serabut. Akar
tanaman pinang sangat mirip
dengan akar tanaman kelapa,
karena masih satu family
yaitu palmae.
Manfaat Buah Pinang Secara tradisional yakni biji pinang dipakai
dalam ramuan untuk menyembuhkan berbagai jenis penyakit seperti:

1. Menghentikan Pendarahan

2. Menyembuhkan Kudis

3. Sebagai Obat Cacing

4. Memperkecil Rahim

5. Zat Pewarna Alami

6. Mencegah Mata Rabun


Sirih dan pinang
 Sirih dan pinang adalah lambang formalitas dalam interaski masyarakat Minangkabau.
Setiap acara penting dimulai dengan menghadirkan sirih dan kelengkapannya seperti
buah pinang, gambir, kapur dari kulit kerang. Biasanya ditaruh diatas carano yang
diedarkan kepada hadirin. Siriah dan pinang dalam situasi tertentu diganti dengan
menawarkan rokok.

 Makna sirih adalah secara simbolik, sebagai pemberian kecil antara pihak-pihak yang
akan mengadakan suatu pembicaran. Suatu pemberian dapat juga berupa barang
berharga, meskipun nilai simbolik suatu pemberian tetap lebih utama daripada nilai
intrinsiknya. Dalam pepatah adat disebutkan, siriah nan diateh, ameh nan dibawah.
Dengan sirih suatu acara sudah menjadi acara adat meskipun tidak atau belum disertai
dengan pasambahan kato. Sirih dan pinang juga mempunyai makna pemberitahuan,
adat yang lahiriah, baik pemberitahuan yang ditujukan pada orang tertentu atau pada
khalayak ramai.
DAFTAR PUSTAKA

Azwar, Welhendri. 2001. Matrilokal dan Status Perempuan dalam Tradisi Bajapuik. Yogyakarta: Galang Press.
De Jong, P.E. de Josselin. 1960. Minangkabau and Negeri Sembilan. Socio-Political Structure in Indonesia. Jakarta:
Bhratara.
Djamaris, Edward, 1991. Tambo Minangkabau. Suntingan Teks disertai Analisa Struktur. Jakarta: Balai Pustaka.
Doblin, Christine. 2008. Gejolak Ekonomi, Kebangkitan Islam dan Gerakan Padri : Minangkabau 1784-1830.
Jakarta: YOI
Esten, Mursal. 1993. Minangkabau, Tradisi dan Perubahannya. Padang: Angkasa Raya

Anda mungkin juga menyukai