Halaman
Pembicaraan
Baca
Sunting
Sunting sumber
Lihat riwayat
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya
dapat dipastikan. Mohon bantu kami mengembangkan artikel ini dengan
cara menambahkan rujukan ke sumber tepercaya. Pernyataan tak bersumber bisa saja
dipertentangkan dan dihapus.
Cari sumber: "Durian" – berita · surat kabar · buku · cendekiawan · JSTOR (Oktober 2018)
Durian
Durian, Durio zibethinus
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Plantae
(tanpa Angiospermae
takson):
(tanpa Eudikotil
takson):
(tanpa Rosidae
takson):
Ordo: Malvales
Famili: Malvaceae
Genus: Durio
Nama binomial
Durio zibethinus
Rumph. ex Murray
Botani[sunting | sunting sumber]
Penyebaran[sunting | sunting sumber]
Pusat keanekaragaman durian adalah Pulau Kalimantan.[butuh rujukan][3] Daerah-daerah
sekitarnya juga memilki beberapa plasma nutfah durian, seperti Mindanao, Sumatra,
dan Semenanjung Malaya meskipun tidak semelimpah Kalimantan. Meskipun demikian,
pengekspor utama durian adalah Thailand, yang mampu
mengembangkan kultivar dengan mutu tinggi dan sistem budidaya yang baik. Tempat
lain yang membudidayakan durian dengan orientasi ekspor
adalah Mindanao di Filipina, Queensland di Australia, Kamboja, Laos, Vietnam, India,
dan Sri Lanka.
Festival Kadayawan
Keanekaragaman[sunting | sunting sumber]
Durian sangat beraneka ragam. Sebagaimana disebut di muka, beberapa spesies
selain durian benar (Durio zibethinus) juga dianggap sebagai durian. Di Indonesia
tercatat ada 20 spesies anggota Durio (dari hampir 30-an jenis), sembilan di antaranya
dapat dimakan.[4][8] Durian yang benar pun memiliki banyak variasi. Lembaga penelitian
di Indonesia, Malaysia, dan Thailand telah merilis berbagai kultivar durian unggul.
Selain itu terdapat pula ras-ras lokal yang dikenal baik namun belum mengalami tahap
seleksi untuk meningkatkan kualitasnya.
Kultivar unggul nasional[sunting | sunting sumber]
Terdapat lebih dari 55 varietas/jenis durian budidaya. Hingga 2005 terdapat 38 kultivar
unggul yang telah diseleksi dan diperbanyak secara vegetatif. [8] Beberapa di antaranya:
'Gapu ', dari Puncu, Kediri, Jawa 'Bentara', dari Kerkap, Bengkulu Utara
Timur 'Bido Wonosalam', dari Jombang, Jawa Timur
'Hepe', bijinya kempis dengan 'Perwira', dari Simapeul, Majalengka
daging tebal 'Petruk', dari Dukuh Randusari, Desa Tahunan, Jepara, Jawa
'Kelud', dari Puncu, Kediri, Jawa Tengah[9]
Timur 'Soya', dari Ambon, Maluku
'Ligit', dari Kutai 'Sukun', bijinya kempis dengan daging tebal
'Mawar', dari Long Kutai 'Sunan', dari Boyolali
'Ripto', dari Trenggalek 'Kani' ("chanee", durian bangkok)
'Salisun', dari Nunukan 'Otong', (alihnama dari durian "monthong", durian bangkok, di
'Sememang', dari Banjarnegara Malaysia disebut klon D159)
'Tong Medaye',
dari Lombok, NTB
Durian lokal di Cigudeg, Bogor
Durian parung
Durian lampung
Durian jepara
Durian palembang
Durian padang
Durian Merah Banyuwangi
Kultivar unggul dari luar negeri[sunting | sunting sumber]
Di Malaysia, kultivar durian unggul hasil seleksi diberi kode nomor dengan huruf D di
depannya. Beberapa di antaranya adalah
'D24'
'D99'
'D123'
'D145'
'D158'
'D159' (klon sama dengan varietas 'Montong').
'D169'
'MD-UR 888' (Durian Terbaik Dunia)
Kegunaan[sunting | sunting sumber]
Durian terutama dipelihara orang untuk buahnya, yang umumnya dimakan (arilus atau
salut bijinya) dalam keadaan segar. Salut biji ini umumnya manis dan sangat bergizi
karena mengandung banyak karbohidrat, lemak, protein, dan mineral. [5]
Pada musim raya durian, buah ini dapat dihasilkan dengan berlimpah, terutama di
sentra-sentra produksinya di daerah. Secara tradisional, daging buah yang berlebih-
lebihan ini biasa diawetkan dengan memasaknya bersama gula menjadi dodol durian
(biasa disebut lempok), atau memfermentasikannya menjadi tempoyak. Selanjutnya,
tempoyak yang rasanya masam ini biasa menjadi bahan masakan seperti sambal
tempoyak, atau untuk campuran memasak ikan.
Durian pun kerap diolah menjadi campuran bahan kue-kue tradisional,
seperti gelamai atau jenang. Terkadang, durian dicampurkan dalam hidangan nasi pulut
(ketan) bersa