Anda di halaman 1dari 6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
EMULSI
A.

Pengertian Emulsi
Menurut FI edisi IV, emulsi adalah sistem dua fase yang salah satu

cairannya terdispersi dalam cairan yang lain, dalam bentuk tetesan kecil. Stabilitas
emulsi dapat dipertahankan dengan penambahan zat yang ketiga yang disebut
dengan emulgator.
Emulsi berasal dari kata emulgeo yang artinya menyerupai milk atau susu,
warna emulsi adalah putih. Pada abad XVII hanya dikenal emulsi dari biji
bijian yang mengandung lemak, protein dan air. Emulsi semacam ini disebut
emulsi vera atau emulsi alam, sebagai emulgator dipakai protein yang terdapat
dalam biji tersebut.
Pada pertengahan abad ke XVII, ahli farmasi Perancis memperkenalkan
pembuatan emulsi dari oleum olivarum, oleum anisi dan eugenol oil dengan
menggunakan penambahan gom arab, tragacanth, dan kuning telur. Emulsi yang
terbentuk karena penambahan emulgator dari luar disebut emulsi spuria atau
emulsi buatan.
B.

Kompenen Emulsi

Kompenen dari emulsi dapat digolongkan menjadi 2 macam yaitu :

1. Komponen dasar
Adalah bahan pembentuk emulsi yang harus terdapat didalam emulsi.
Terdiri atas :
Fase dispers / Fase internal / Fase discontinue
Yaitu zat cair yang terbagi bagi menjadi butiran kecil kedalam zat

cair lain.
Fase continue / Fase external / Fase luar
Yaitu zat cair dalam emulsi yang berfungsi sebagai bahan dasar

(pendukung) dari emulsi tersebut.


Emulgator
Adalah bagian dari emulsi yang berfungsi untuk menstabilkan

emulsi.
2. Komponen tambahan
Merupakan bahan tambahan yang sering ditambahkan pada emulsi
untuk memperoleh hasil yang lebih baik. Misalnya corrigen saporis,
corrigen

odoris,

corrigen

colouris,

preservative

(pengawet)

dan

antioksidan.
Preservative yang digunakan antara lain metil dan propil paraben,
asam benzoate, asam sorbet, fenol, kresol dan klorbutanol, benzalkonium
klorida, fenil merkuri asetas dan lain lain.
Antioksidan yang digunakan antara lain asam askorbat, tocopherol, asam sitrat, propil gallat, asam gallat.

C.

Tipe Emulsi
Berdasarkan macam zat cair yang berfungsi sebagai fase internal ataupun

external, maka emulsi digolongkan menjadi dua macam yaitu :


1) Emulsi tipe O/W (oil in water) atau M/A (minyak dalam air).
Adalah emulsi yang terdiri dari butiran minyak yang tersebar kedalam air.
Minyak sebagai fase internal dan air sebagai fase external.

2) Emulsi tipe W/O (water in oil) atau A/M (air dalam minyak)
Adalah emulsi yang terdiri dari butiran air yang tersebar kedalam minyak.
Air sebagai fase internal dan minyak sebagai fase external.
D.

Teori Terjadinya Emulsi


Untuk mengetahui proses terbentuknya emulsi dikenal 4 macam teori,

yang melihat proses terjadinya emulsi dari sudut pandang yang berbeda beda.
Teori tersebut ialah :
1. Teori Tegangan Permukaan (Surface Tension)
Molekul memiliki daya tarik menarik antara molekul yang sejenis yang
disebut daya kohesi. Selain itu molekul juga memiliki daya tarik menarik
antara molekul yang tidak sejenis yang disebut daya adhesi.
Semakin tinggi perbedaan tegangan yang terjadi pada

bidang

mengakibatkan antara kedua zat cair itu semakin susah untuk bercampur.
2. Teori Orientasi Bentuk Baji (Oriented Wedge)
Setiap molekul emulgator dibagi menjadi 2 kelompok yakni :
Kelompok hidrofilik, yaitu bagian dari emulgator yang suka pada

air.
Kelompok lipofilik, yaitu bagian yang suka pada minyak.

Setiap jenis emulgator memiliki harga keseimbangan yang besarnya tidak


sama. Harga keseimbangan itu dikenal dengan istilah H.L.B (Hydrophyl Lipophyl
Balance) yaitu angka yang menunjukkan perbandingan antara kelompok lipofil
dengan kelompok hidrofil.
Dalam tabel dibawah ini dapat dilihat kegunaan suatu emulgator ditinjau
dari harga HLB- nya.
Harga HLB :

HARGA HLB
1-3

KEGUNAAN
Anti Foaming Agent

4-6

Emulgator tipe w/o

7- 9

Bahan pembasah (wetting agent)

8 - 18

Emulgator tipe o/w

13 - 15

Detergent

10 - 18

Kelarutan (solubilizing agent)

3. Teori Interparsial Film (Teori Plastic Film)


Teori ini mengatakan bahwa emulgator akan diserap pada batas antara
air dan minyak, sehingga terbentuk lapisan film yang akan membungkus
partikel fase disper.
4. Teori electric double layer (lapisan listrik rangkap)
Jika minyak terdispersi kedalam air, satu lapis air langsung
berhubungan dengan permukaan minyak akan bermuatan sejenis,
sedangkan lapisan berikutnya akan mempunyai muatan yang berlawanan
dengan lapisan didepannya.
E.

Bahan Pengemulsi (Emulgator)

Emulgator alam : yaitu emulgator yang diperoleh dari alam tanpa proses

yang rumit. Dapat digolongkan menjadi 3 golongan yaitu :


1. Emulgator alam dari tumbuh tumbuhan :
Gom arab
Tragacanth

Agar agar
Chondrus
Emulgator lain : pektin, metil selulosa, karboksimetil selulosa 1

2%
2. Emulgator alam dari hewan :
Kuning telur
Adeps lanae
3. Emulgator alam dari tanah mineral :
Magnesium aluminium silikat / Veegum
Bentonit
Emulgator buatan
Sabun
Tween 20 : 40 : 60 : 80
Span 20 : 40 : 80
Emulgator golongan surfaktan dapat dikelompokkan menjadi :
Anionik
: sabun alkali, natrium lauryl sufat
Kationik
: senyawa ammonium kuartener
Non ionik
: tween dan span
Amfoter
: protein, lesitin
F.

Cara Pembuatan Emulsi

Dikenal 3 metode dalam pembuatan emulsi :


1. Metode gom kering atau metode kontinental
2. Metode gom basah atau metode inggris
3. Metode botol atau metode botol forbes
G.

Kestabilan Emulsi

Emulsi dikatakan tidak stabil bila mengalami hal hal seperti dibawah ini :
1. Creaming yaitu terpisahnya emulsi menjadi 2 lapisan, dimana yang satu
mengandung fase dispers lebih banyak daripada lapisan yang lain.
Creaming bersifat reversible artinya bila digojok perlahan lahan akan
terdispersi kembali.

2. Koalesen dan cracking (breaking) adalah pecahnya emulsi karena film


yang meliputi partikel rusak dan butir minyak akan koalesen (menyatu).
Sifatnya irreversible (tidak bisa diperbaiki). Hal ini dapat terjadi karena :
Peristiwa kimia, seperti penambahan alkohol, perubahan pH,

penambahan CaO/CaCl2 exicatus.


Peristiwa fisika, seperti pemanasan, penyaringan, pendinginan,

dan pengadukan.
3. Inversi adalah peristiwa berubahnya sekonyong konyong tipe emulsi
w/o menjadi o/w atau sebaliknya. Sifatnya irreversible.

Anda mungkin juga menyukai