PENDIDIKAN
Disusun Oleh :
Maulida Silva ( 201633132)
1 C - PGSD
Tujuan pendidikan dan cita-cita hidup di Tiongkok kena pengaruh kuat ajaran-ajaran
dua ahli fikir besa, yakni : Lao Tse dan Konfusius.
Penyelenggaraan Pendidikan
Pendidikan dirumah
Sebelim anak-anak dikirimkan ke sekolah, mereka telah mendapat pendidikan di
rumahnya masing-masing.
Mulai umur 6 tahun mereka telah mendapat pelajaran dari guru-guru yang sengaja
didatangkan kerumah. Hal ini kita jumpai pada keluarga-keluarga bangsawan dan pegawai
tinggi. Pelajaran yang diberikan terdiri dari : berhitung, dan ilmu bumi.
Pendidikan di sekolah
Anak-anak dikirimkan ke sekolah, apabila umurnya sudah 10 tahun. Sekolah
memberikan pelajaran berhitung, menulis, membaca, musik, menari. Pelajaran yang
diutamakan ialah menulis. Anak-anak harus mempelajari lebih kurang 1068 gambaran katakata atau tanda-tanda. Tanda-tanda yang sekian banyaknya itu adalah tanda-tanda yang umum
dipergunakan orang.
Untuk keperluan pelajaran lanjutan ternyata jumlah itu tidak mencukupi.
Pendidikan untuk pegawai
Pembagian kasta yang sebenarnya tidak dikenal orang di Tiongkok. Menyebabkan
setiap orang mempunyai keinginan memegang jabatan Negara yang tinggi. Untuk menjadi
pegawai, oranmg terlebih dahulu harus menempuh ujian. Supaya para pegawai dapat tetap
memgang jabatannya, maka mereka tiga tahun sekali menempuh ujian ulangan. Kenaikan
pangkat berlangsung dengan menempuh ujian terlebih dahulu.
TOKOH-TOKOH TIONGKOK PURBA
1. LAO TSE
Pada tahun 604 sebelum Masehinketika di Tiongkok timbul kekacauan politik,
lahirlah Lao Tse. Ia adalah seoarng ahli mistik. Ditulisnya tetang Tao, yang berarti : Jalan
Tuhan atau Sabda Tuhan. Menurut Lao Tse: Tao ada dimana-mana, tetapi tidak berebentuk
dan tidak dapat pula diraba, tidak dapat dilihat dan didengar. Manusia harus hidup selaras
dengan Tao. Siapa yang dapat menahan hawa nafsunya, siapa yang dapat melenyapkan nafsu
serakah, dialah yang dapat mendengar suara Taodalam kalbunya sendiri, dialah yang hidup
tidak akan tercapai dengan kekuatan senjata.
Peperangan menurut Lao Tse Cuma akan memusnahkan manusia saja. Kebahagaiaan
hidup tidak akan tercapai dengan kekuatan senjata.
2. KONFUSIUS
Konfusius atau Kong Fu Tse (551-479 sebelum masehi) adalah seorang ahli etika. Ia
dilahirkan di daerah Lu, di Shantung. Berlainan dengan Lao Tse, maka konfusius
mengajarkan tentang Li (=etiket, kewajiban), hal-halyang praktis dalam hidup sehari-hari.
Ajarannya dapat dipahami oleh setiap orang, tidak sukar seperti ajaran Lao Tse.
Menurut konfisius manusia harus bertindak sesuai dengan kedudukannya masingmasing. Raja harus bertindak seperti raja, tentara harus bertindak seperti tentara dan
sebagainya. Masing-masing harus mengenal tempatnya sendiri dalam lingkunagan hidup dan
dengan penuh kesadaran menjalankan tugas dengan baik. Orang yang tinggi derajatnya harus
memegang teguh Yen, maksudnya dapat meraba hati orang yang berderajat rendah dengan
rasa peri-kemanusiaan serta kasih sayang.
Konfusius mengajarkan kepada penganut-penganutnya, agar dalam segala hal mereka
harus berpedoman pada segala peraturan yang disusun oleh nenek moyang.
Ciri-Ciri Pendidikannya :
1. Pengajaran agama dinomor satukan. Itulah sebabnya maka dasar pendidikannya
ialah : veda, kitab suci orang-orang india.
2. Yang menyelenggarakan pendidikan ialah kasta Brahmana. Yang menerima
pengajarannya hanya ketiga kasta yang pertama.
3. Tujuan pendidikannya ialah mencapai kebahagiaan serta kesempurnaan mistik dan
ilmu pengetahuan adalah merupakan alatnya
4. Pendidikan wanita mulai tidak diperhatikan orang, kecuali bagi calon-calon penari
kuil.
Penyelenggaraan
Murid-murid tinggal serumah dengan gurunya. Disini ia hidup sangat sederhana
sambil bekerja keras dalam membantu gurunya. Guru dengan istrinya dianggapnya sebagai
orang tua sendiri. Sistim ini dinamakan sistim guru kula atau pendidikan asrama.
Demikianlah berlangsungnya penyelenggaraan pendidikan di India Purba pada umumnya.
Tetapi sistim guru kula itu banyak dipraktekan orang, terutama Rabindranath Tagore, Sayyid
Ahmad Khan. Kedua tokoh pendidikan yang terkenal akan dikemukakan dibawah ini.
TOKOH-TOKOH
Rabindranath Tagore (1861-1941)
Tagore berasal dari Calcutta, ia keturunan keluarga brahmana yang sangat kaya. Ia
adalah seorang pembaharu social, pendidik, juga seoarang pujangga, ahli music dan ahli
filsafat, yang tidak jemu-jemunya memperjuangkan tercapainnya perdamaian dunia.
Hasil karyanya yang mengagumkan Gitanjali dapat merebut hadiah nobel dari
kesusasatraan. Mengingat jasa-jasanya, tahun 1915 ia mendapat gelar doctor honoris causa
dalam kesusastraan dari Unoversitas Calcutta dan tahun 1941 dari Universitas Oxfrod. Dalam
usia 80 tahun Tagore meninggal dunia di santiniketan pada tahun 1941.
Sayyid Ahmad Khan (1817-1898)
Sayyid Ahmad Khan dilahirkan di Delhi, anak seorang bangsawan pejabat pemerintah
di Istana Sultan Mongol. Ia mendapat pendidikan dan pengajaran, termasuk membaca
Quran, dirumanhnya sendiri. Ketika umur 21 tahun ayahnya meninggal maka ia menjadi
Klerk pada kumpeni inggeris. Dengan melalui ujian terlebih dahulu ia diangkat menjadi
munsif.
Meskipun Sayyid Ahmad Khan bukan seorang yang berpendidikan tinggi, tetapi
karena ketajaman otaknya, kerajinan dan kesanggupan mengatasi berbagai rintangan untuk
melaksanakan cita-citanya, maka ia menjadi termashyur karena jasa-jasa dan kebesarannya.
Ia adalah seorang oprganisato pengajarfan agama islam bagi india, ahli didik besar, pendiri
universitas islam di India,.
Banyak buku-buku hasil karyanya., yang antara lain berisi : pemberantasan tahayul,
pembelaan terhadap Chalifah Abu Bakar yang di busukkan namanya oleh mahzab Syiah,
menerbitkan tafsir Quran dll. Karena jasanya atahun 1888 ia dihadiahi gelar Sir oleh inggeris
dan setahun kemudian mendapat gelar doctor Honoris Causa. Ketika ia meninggal seluruh
India berkabung, baik orang islam maupun orang Kristen atau hindu.
Sistem Pemerintahaan
a. pemerintahan
dipegang oleh dua raja;
b. Eklesia (dewan
rakyat) bertugas
menentukan perang,
menyetujui rencana
undang-undang dan
memilih anggota Dewan
Ephoroi.
c. Dewan Ephoroi
beranggotakan lima
orang yang bertugas
sebagai dewan
pengawas, mengadili
raja, dan membantu
pemerintahan jika raja
berperang.
d. Gerusia (Dewan TuaTua) sebagai penasihat
raja.
e. Rakyat Sparta terbagi
atas dua golongan, yaitu
bangsa Doria sebagai
kelas satu, dan golongan
militer sebagai golongan
istimewa
Pendidikan
Ciri-Ciri
Pendidikan
Pendidikan di
1. Pendidikan
Sparta dibagi
diselenggarakan oleh
menjadi dua asas, negara, bukan dari
yaitu :
keluarga
1. Anak adalah
2. Yang berhak
milik negara
mengenyam
2. Tujuan
pendidikan hanya
pendidikannya
warga yang merdeka
adalah untuk
saja
membentuk
3. Anak lemah atau
serdadu pembela cacat dibunuh atau
negara untuk
dilempar di
melindungi
pegunungan Tygetos
warga
4. Anak yang
berumur 7 th
dimasukkan ke
asrama negara
5. Yang diutamakan
adalah pendidikan
jasmani
Pelaksanaaan
Pendidikan
1. Anak-anak dibiasakan
menahan lapar
2. Tidur diatas bantal,
rumput
3. Pada musim dingin
cuma memakai mantel
biasa saja.
4. Kesenian
diabaikannya, musik dan
nyanyian semata-mata
hanya dijadikan alat
untuk mempengaruhi
jiwa dalam
melaksanakan dinas
ketentaraan.
1. Anak-anak dibiasakan
menahan lapar
2. Tidur diatas bantal,
rumput
3. Pada musim dingin
cuma memakai mantel
biasa saja.
4. Kesenian
diabaikannya, musik dan
nyanyian semata-mata
hanya dijadikan alat
untuk mempengaruhi
jiwa dalam
melaksanakan dinas
ketentaraan.
ATHENA
Sistem Pemerntahan
Ciri Pendidikan
a. Kepala pemerintahan
disebut archon (raja ada
sembilan orang)
Cara Pembelajaran
I. Trivium (tiga ajaran), yaitu:
1. Grammatica
2. Rhetorica (pidato)
3. Dialektika yaitu ilmu
mengenai cara berfikir secara
logis dan bertukar fikiran
secara ilmiyah.
II. Quadrivium (empat
ajaran), yang terdiri dari:
1. Arithmetica (berhitung)
2. Astronomia (ilmu bintang)
3. Geometria (ilmu bumi
alam dan falak)
4. Musica (ilmu seni musik)
TOKOH-TOKOH
ILMU PENGETAHUAN
Herodotus, ahli sejarah Yunani yang mengungkap sejarah Mesir Kuno dan menyatakannya
sebagai Hadiah Sungai Nil.
b. Thucydides, ahli sejarah yang menulis Perang Peloponesos.
c. Pythagoras, ahli ilmu pasti dengan dalil Pythagoras: jumlah kuadrat kedua sisi segitiga
siku-siku sama dengan kuadrat sisi depan sudut siku-sikunya.
d. Archimedes, ahli ilmu alam yang mengemukakan dalil Archimedes: bahwa berat benda
terapung sama dengan benda cair yang dipindahkan.
e. Hippocrates, ahli kedokteran yang menulis kitab Aphorismen dan Prognose yang
membentangkan mengenai sebab timbulnya penyakit dan cara mengobati. Ia mewariskan
sumpah dokter (kode etik kedokteran).
f. Homeros, ahli sastra kuno dengan hasil karya Ilias dan Odisea, menceritakan kehidupan
rakyat sehubungan dengan agama asli dan takhayul.
AHLI FILSAFAT
a. Socrates (469 399 SM), mengajarkan filsafat etika, berpikir bebas dan jujur, serta
kebiasaan diskusi dan tanya jawab. Karena dianggap meracuni anak muda, ia dijatuhi
hukuman mati tahun 399 SM.
b. Plato (427 346 SM), murid Socrates yang menonjol. Ajarannya terpenting adalah ide
bahwa dunia yang berdiri sendiri kedudukannya lebih tinggi dari dunia yang kelihatan.
Ajarannya tentang negara ditulisnya dalam buku Republica: negara yang baik adalah oligarki,
sedangkan yang jelek adalah tirani.
c. Aristoteles (427 346 SM), mengajarkan filsafat logika. Logika memberi tuntunan dalam
mengambil kesimpulan melalui cara berpikir yang runtut. Negara yang baik adalah republik
konstitusi, dimuat dalam bukunya Politica.
ROMAWI KUNO
Jika dibandingkan dengan pendidikan di Yunani, maka pendidikan di Romawi lebih
sederhana dan lebih disesuaikan dengan kebutuhan negara. Roma yang pada awalnya adalah
negara petani, namun mengalami dua masa setelahnya. Masa pertama sekolah hampir tidak
ada. Pendidikan tidak menjadi tugas negara, tetapi diselenggarakan oleh keluarga, dan
merupakan pendidikan bangsawan, bukan pendidikan rakyat.Masa kedua rakyat Roma
berpedoman pada kedua filsafah yaitu aliran Epicurisme dan aliran Stoa.
Masa Pertama
Masa Kedua
1. Tujuan pendidikan :
Pada masa pertama ( lahirnya negara
Romawi) tampak adanya usaha-usaha orang
Romawi untuk memperluas daerahnya
dengan cara berperang, maka pendidikan
yang diutamakan adalah pendidikan jasmani
seorang laki-laki.
2. Penyelenggaraannya
Pada masa itu sekolah hampir tidak ada.
Pendidikan tidak menjadi tugas negara, tetapi
diselenggarakan oleh keluarga, dan
merupakan pendidikan bangsawan, bukan
pendidikan rakyat. Maka yang dapat
mengenyam pendidikan adalah kaum
bangsawan
EPICURISME
Menurut Epicuros, rasa suka akan dimiliki,
ALIRAN STOA
Menurut aliran ini, kebajikan adalah satu-
TOKOH-TOKOH
1. QUINTILIANUS (42-117)
Lahirnmya di Spanyol. Jasa yang tampak adalah sebagai pendidik. Buku karangannya yang
terkenal adalah Institutio Oratorio (pendidik kea arah pidato). Quintilianus berpendapat,
bahwa dari khuluk manusia itu tak dapat kita harapkan hal-hal yang bukan-bukan. Jika kelak
si anak memperlihatkan cacat-cacatnya, maka hal itu adalah akibat pendidikan yang salah.
Cita-citanya :
1. Pendidikan itu harus mulai diberikan selekas-lekasnya. Hendaknya dicari seorang
pembantu yang berkelakuan baik dan berilmu. Budi bahasanya harus dapat dijadikan
contoh. Kesan-kesan pertama yang diterima oleh anak, berpengaruh besar sekali bagi
perkembangan selanjutnya.
2. Kelak anak itu harus bersekolah
3. Janganlah membentuk kelas-kelas yang terlalu besar, agar supaya pembawaan
seseorang dapat ditemukan dan dikembangkan.
4. Segala sesuatu hendaknya berjalan tidak terlalu cepat. Dalam hal ini anak disamakan
dengan botol yang berleher sempit
5. Pelajaran hendaknya diberikan dengan diselingi permainan, supaya guru dapat
mengenal lebih baik tabiat anak-anak.
6. Gaya bahasa harus menarik perhatian anak-anak
7. Jangan memeprgunakan siasat yang terlalu keras. Jangan terlalu banyak memuji atau
mecela. Juga tidak boleh member hukuman jasmani.
8. Pada pelajaran membaca dipergunakan huruf-huruf dari gading gajah.
9. Pelajaran menulid diberikan dengan menyuruh anak-anak meniru hurf-huruf yang
telah dipahat pada meja. Kelak mereka menyalin pelajaran-pelajaran yang
mengandung didikan budi pekerti.
10. Pada masa mengarang anak-anak diharuskan mempergunakan bahasa yang
dipakainya sehari-hari. Pokok-.pokok pertama merupakan hal yang telah dialaminya.
11. Daya ingatan harus dilatih baik-baik. Tiap hari anak-anak diharuskan menghafal
sesuatu.
2. Berbeda dengan kebudayaan klasik yang mengenal banyak dewa, agama kristen
hanya mengakui adanya satu Tuhan (monotheisme);
3. Dalam pandangan agama ini, pendidikan tidak hanya untuk golongan tertentu saja,
melainkan untuk semua manusia (umum).
Pada jaman ini dapat dibedakan menjadi 2 golongan sekolah, yaitu:
1. Sekolah-sekolah Nasrani
2. Sekolah kafir / jahiliyah.
Yang termasuk kategori sekolah Nasrani adalah:
1. Sekolah catechumeen (sekolah pendengar). Tujuannya menarik dan mendidik orangorang yang masuk agama kristen. Sekolah ini terdiri dari tiga kelas. Kelas I untuk
pendengan (catechumeen), yang mendengarkan pelajaran agama dengan tidak
berbicara. Setelah tamat kelas I mereka dinaikkan ke kelas II, setelah menyatakan
bahwa ia telah meninggalkan takhayulnya. Untuk kelas III khusus bagi mereka yang
betul-betul ingin masuk agama nasrani. Guru-gurunya adalah Uskup (catechumeen
laki-laki), dan Diakones (catechumeen perempuan). Sekolah ini mengalami masa
keemasannya pada abad ke-3;
2. Sekolah Episcopal, untuk pembinaan paderi. Pemuda-pemuda yang pandai dipilih
oleh uskup untuk dididik menjadi paderi. Pada sekolah ini diberikan pelajaran seperti:
theologi/gerejani dan pelajaran-pelajaran yang bersifat keduniawian (umum). Dengan
demikian mereka yang tidak lulus untuk menjadi paderi masih bisa mendapat
pengetahuan yang bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari;
3. Sekolah catecheet (theolog). Tujuan sekolah ini untuk mendidik ahli
keagamaan/theolog, memberikan pengetahuan umum yang lebih, serta menjadi pusat
keagamaan agama kristen. Pengetahuan umum yang diajarkan seperti: kesusasteraan
Yunani, sejarah, ilmu ukur, ilmu alam, ilmu binatang, dan dialektika. Sekolah
catecheet yang terkenal bertempat di Iskandariah, yang di antaranya memberikan
kuliah: clemens (pembangunan etika kristen), dan origens (sarjana yang paling pandai
pada jaman itu).
Sedangkan yang dimaksud dengan sekolah-sekolah kafir adalah sekolah-sekolah yang
tidak mengajarkan mata pelajaran agama. Sekolah kafir yang terkenal antara lain: sekolah
Rethor di Karthago, Iskandariah dan Tambul. Sekolah kafir/jahiliyah ini mengajarkan 7
kesenian bebas (the seven liberal arts), pengetahuan hukum, dan filsafat.
Salah satu tokoh pendidik pada jaman Nasrani adalah Augustinus. Ia merupakan
seorang ahli pendidik Nasrani. Lahir di Tagaste Afrika tahun 354. Augustinus memperoleh
pendidikannya di sekolah Rethor di Karthago, sebuah sekolah tinggi ciptaan orang Roma.
Ia memberikan kuliah-kuliah di Karthago, Roma, dan Milan. Saat berusia 33 tahun ia
beralih menjadi pemeluk agama Nasrani. Tujuh tahun kemudian uskup di Hippo, dan
meninggal dunia tahun 430.
Tujuan pendidikan Augustinus hampir sama dengan Plato, yaitu kebajikan. Prinsip
Plato: kebajikan terletak dalam memeritah kehendak dengan intelek, membentuk manusia
berbudi, tujuan Plato untuk di dunia kini. Sedang Augustinus: kebajikan adalah cinta yang
sempurna terhadap Tuhan, tujuannya untuk hidup di dunia fana.
Pada Masa Reinaissance
REALISME
CITA CITA PENDIDIKANNYA
1.Tujuan pendidikan
Seluruh pendidikan diliputi jiwa
katolik dan tujuannya adalah janseitig.
Keanehan untuk waktu itu ialah
bahwa bahasa latin dilarang
diajarkan. Bahasa ibu adalah satu
satunya bahasa yang dipergunakan.
2.Bahan pelajaran
Yang diberikan disekolah ialah
membaca, menulis, berhitung,bahasa
dan memopelajari katechismus.
Selanjutnya diberikan latihan
keagamaan. Tiap kelas terbagi atas
tiga kelompok yaitu yang kurang, yang
sedang dan yang pandai.
3.Siasat
De la Salle menyebut beberapa alat
siasat yang dapat dipergunakan di
sekolah, teguran, pernyataan
penyesalan dan hukuman. Ganjaran
diberikan pada anak yang rajin.
4.Pendidikan Guru
Kepada calon guru dikemukakannya
berbagai kekurangan atau kesalahan,
umpamanya keinginan untuk banyak
berbicara, lekas marah, dll. De la Salle
menganjurkan agar guru
memperhatikan perbedaan watak dan
sifat anak
TUJUAN ALIRAN
REALISME
1.Meninggalkan cara
pembentukan secara
klasik seperti yang
dianjurkan oleh
Humanisme
2.Mengarahkan
perhatian kepada dunia
nyata, kepada alam dan
benda bendayang
sebenarnya
PENYEBAB
TIMBULNYA
REALISME
1.Munculnya ilmu-ilmu
kealaman
2.Ambruknya sistem
pengajaran yang
bersifat Humanistis
TOKOH-TOKOH REALISME
Francis bacon (1561-1626)
Ia adalah seorang bangsawan
Inggris yang menunjukan metode
baru di lapangan ilmu pengetahuan.
Dalam karangannya Novum
JEAN BAPTISTE DE LA
SALLE
De la Salle dilahirkan di
Rhemis, Perancis. Ia berasal
dari keluarga bangsawan
dan mendapat pendidikan
Aufklarung
Pada abad ke 18 terutama pada pertengahan kedua dari abad itu tampak adanya gejala baru
dalam berbagai lapangan. Seluruh kegiatan manusia ketika itu ditujukan kepada usaha
mengadakan pencerahan terhadap abad kegelapan. Adapun yang dimaksud dengan abad
kegelapan adalah abad pertengahan, yang roh zamannya dianggap berakhir setelah abad ke
18 tiba.
Perbedaan antara abad kegelapan dan abad pencerahan
Abad Kegelapan
1. Hidup manusia hanya terfokus pada
Tuhan dan Agama
2. Manusia terikat pada peraturan gereja
dan Negara
3. Pendidikan untuk kaum bangsawan
Abad Pencerahan
1. Manusia bukan hanya percaya pada
Tuhan tetapi juga pada akal budi
2. Pendidikan sudah merata bukan untuk
kaum bangsawan saja tetapi untuk
umum.
3. Adanya tolerans beragama
untuk memberoleh pengetahuan. Hanya jalan induksi yang mempergunakan pengamatan alat
yang memberikan pada kita keterangan dan bahan yang dapat dipercaya.
2. Rationalisme
Rationalisme berpendapat, sesuatu dianggap benar kalau sesuai dengan akal fikiran. Untuk
menuju kearah kemajuan dan kesempurnaan, hendaknya ditempuh jalan fikiran yang sehat.
Tempat kelahiran rationalisme itu ialah Prancis dan Descartes (1596-1650) peletak batu
pertamanya.
Kalau empirisme menentang pengetahuan yang diperoleh melalui jalan deduksi dan
mengemukakan pengetahuan karena pengalaman, yang didapat lewat jalan induksi, maka
rationalisme melangkah lebih lanjut lagi. Menurut rationalisme, juga pengetahuan yang
diperoleh dengan jalan pengamatan alat dria (induksi) masih diragukan kebenarannya. Yang
jelas dan dapat dipercaya ialah kenyataan, bahwa manusia itu berfikir. Rationalisme
menempatkan budi di atas wahyu ilahi. Budi menetapkan apa yang dapat kita terima dan apa
yang tidak, juga dilapangan agama.
3. Paham Baru
Karena ajaran tersebut timbullah paham baru di Inggris yang disebut Deisme. Paham ini
menentang ajaran yang bersifat dogmatis dan menciptakan agama yang dapat dibuktikan.
Bagi penganut Deisme, tuhan adalah yang menjadikan, yang menciptakan, sedangkan
kehidupan manusia selanjutnya tidak diatur oleh tuhan lagi. Dengan demikian mansuia harus
mencari pedoman hidup baru. Pedoman itu hanya dapat diperoleh dengan menambah
pengetahuan.
TOKOH-TOKOH AUFKLARUNG
1. John locke (1632-1704)
Locke dilahirkan di Wrington, dekat Bristol-Inggris. Meskipun ahli filsafat dan pendidik
inggris ini hidup pada abad ke 17, tetapi ajaran dan cita-citanya seluruhnya termasuk ke
dalam alam cita-cita abad ke 18. ia telah mempelajri ilmu ketabiban dan teologi di
Universitas Oxford. Locke pernah beberapa tahun tinggal di prancis, karena kesehatannya
terganggu. Ia pernah juga menetap di Nederland dan menjadi penasihat Williem III.
LOCKE SEBAGAI SEORANG AHLI FISAFAT DAN ILMU JIWA
Dari karangannya yang judulnya Essay Concerning Human Understanding ( uraian tentang
pengertian dan akal manusia) bahwa :
1. Locke adalah seorang empirist. Menurutnya pengalaman ialah sumber pengetahuan kita.
Di
lapangan hidup kejiwaan ia menghendaki pengamatan gejala jiwa. Karena itulah ia
dianggap sebagai salah seorang pelopor ilmu jiwa empiris.
2. Menurut Locke, jiwa itu waktu dilahirkan kosong dan pasif. Disamakannya dengan
tabula rasa atau dengan sehelai kertas yang putih bersih. A sheet of white paper, void
of all characters, kata Locke.
3. Locke adalah seorang deist. Ia tidak mau menrima ajaran agama yang dogmatis,
melainkan agama budi (rationalisme)
LOCKE SEBAGAI SEORANG AHLI DIDIK
Dari karangannya yang lain Some Thoughts Conserning Education ( bebrapa fikiran tentang
pendidikan, dapat diketahui hal sebagai berikut :
1. Sistem pendidikannya : Sesuai dengan teori tabula rasa, Locke percaya bahwa
pendidikan itu maha kuasa. Kalau jiwa anak itu sama dengan sehelai kertas putih yang
kosong, yang dapat ditulisi sekehendak hati pendidik, maka semua pengetahuan
datang dari luar karena pengaruh faktor lingkungan. Dalam pedagofik aliran ini
disebut Pedagogis optimisme.
2. Pendidikan jasmani : Sebagai seorang dokter dan yang jasmaninya lemah, ia sangat
memperhatikan pendidikan jasmani. Dikehendakinya pakaian dan makanan yang
sederhana, banyak menghirup udara yang segar serta bersih dan banyak bergerak
badan.
3. Pendidikan akal : Sebagai seorang emperist, Locke memberikan nilai yang besar pada
pengalaman dan azaz keberupaan. Bahan pelajaran dipilihnya yang mempunyai nilai
praktis, disesuaikan dengan kebutuhan sehari-hari. Bahasa perancis lebih diutamakan
daripada bahasa latin. Ilmu alam dianggapnya vak yang penting sekali. Bagi Locke
bentuk pengajaran yang terbaik ialah belajar sambil bermain. Baginya yang penting
bukan nilai materiil, melainkan nilai formil. Karena itu Locke lebih mengutamakan
pembentukan keksusilaan daripada pembentukan akal.
4. Pendidikan kesusilaan : Menurut Locke, manusia itu harus menguasai diri sendiri dan
memiliki rasa harga diri. Ia menuntut kepatuhan pada anak. Sejak kecil anak itu harus
dibiasakan berbuat baik. Pendidik hendaknya memegang teguh kewibawaannya. Ia
tidak menyetujui hukum jasmani dan tidak menyetujui pula pemberiaan ganjaran.
5. Pendidikan keagamaan : Sesuai dengan faham deisme, ia mengingatkan agar
pelaksanaan pendidikan keagamaan tidak berlebihan. Ia menganggap Injil tidak tepat
bagi anak anak, kecuali beberapa cerita daripadanya sebagai bacaan anak.
2. J.J. rousseau
Jean Jacques Rousseau seorang bangsawan Swiss, dilahirkan di Geneve pada tahun 1712.
waktu umurnya 6-7 tahun ia bersama ayahnya sudah membaca buku roman, dan buku klasik.
Pada umur 10 tahun ia tinggal pada seorang pendeta Calvinist. Disinilah untuk pertama
kalinya timbul cintanya pada alam bebas. Dua tahun lamanya ia belajar pda pendeta itu,
kemudian ia bekerja pada tukang pahat. Rousseau mulai terkenal namanya, setelah ia
mengikuti sebuah sayembara mengarang yang diadakan oleh Akademi di Dijon tentang
apakah kemajuan kesenian dan ilm oengetahuan akan dapat memperbaiki kesusilaan.? Ia
berpendapat bahwa pembawa manusia itu alam, menjadi semboyan hidupnya.
Cita Cita Pendidikannya : Tujuan pendidikan Rousseau ialah membentuk manusia yang
bebas dan merdeka. Sifat pendidikannya individualis, anak harus dijauhkan dari pengaruh
masyarakat, bahkan dari pengaruh orang tuanya. Dasar pendidikannya pembawaan anak yang
baik. Ia percaya, bahwa anak itu sejak lahir berpembawaan baik. Kalau kelak anak itu
berkelakuan buruk, maka itu disebabkan karena adanya pengaruh jahat dari sekitarnya.
Jawab:
Penyebab terjadiya perubahan pengajaran pada abad ke 19
Revolusi prancis
Revolusi prancis yang terjadi sejak tahun 1789, berupa
kebangkitan kasta ketiga menimbulkan gelombang
demokrasi hampir di seluruh Eropa. Kasta ini
menuntut hak- haknya di lapangan politik, diikuti pula
adanya perlawanan terhadap kaum bangsawan dan
agama
Revolusi industri
Revolusi industry ini, dimulai di Inggris, tersebar
luas sekali, sehingga pada pertengahan abad ke-19
tampak pengaruhnya hampir di seluruh dunia.
Perkembngan ilmu pengetahuan, terutama ilmuilmu ke alaman, menimbulkan perubahan besar di
lapangn perindustrian.
3. FRIEDRICH FROBEL
Frobel dilahirkan pada tahun 1782 di Thuringen, Jerman. Sebelum ia berumur setahun,
ibunya meninggal dunia. Ayahnya seorang pendeta, adalah seorang yang keras. Karena
kesibukan dalam pekerjaannya, kurang sekali ia memperhatikan pendidikan anaknya. Begitu
pula ibu tirinya, yang hanya menaruh perhatian pada anaknya sendiri saja. Jadi Frobel tidak
mengenal kasih saying ibu sama sekali. Mungkin itulah sebabnya, maka ia banyak sekali
mencurahnya pendidikan anak-anak di sekitarnya.
Selama tahun-tahun berikutnya bulatlah keyakinannya, bahwa pendidikan anak adalah salah
satu masalah pendidikan yang terpenting. Maka pada tahun 1837 ia mendirikan sebuah
sekolah bagi anak-anak kecil di Blankenburg, yang dinamakan Kindergarten (taman kanakkanak). Di sekolah ini di utamakan bermain, bernyanyi, dan pekerjaan tangan.
CITA-CITA FRIEDRICH FROBEL: menghendaki agar pengajaran disesuaikan pada
kebutuhan dan alam anak-anak .
MASA PANCAROBA
Pada abab ke-20 merupakan masa pancaroba yaitu timbul aliran-aliran baru, baik dibidang
kesenian, politik, dan pandangan hidup maupun yang berhubungan dengan hidup dan
kejiwaan yang berpengaruh terhadap perkembangan pedagogik.
Sistem pengajaran yang dipergunakan sebelum abad ke-19 ialah : sistem pengajaran
sekepala, dimana murid-murid secara bergiliran seorang-seorang datang kepada guru untuk
memperdengarkan hafalannya. Pada abad ke-19 timbullah cita-cita memajukan rakyat pada
umumnya, yang mengakibatkan lahirnya pengajaran klasikal. Sistem pengajaran ini yang
lahir dari dorongan untuk menyebarkan pengajarkan dikalangan rakyat yang sama harus
memberikan pengajaran kepada seluruh kelas, dewasa ini masih dijalankan dan banyak
penganut-penganutnya.
Karena adanya cita-cita baru dari abad ke-20 ini guncanglah sendi-sendi sistem
pengajaran klasikal itu. Timbulah suatu sistem yang ingin menonjolkan kedepan
perkembangan individu. Sistem ini ingin mendidik manusia, sebagai makhluk individu,
menjadi orang yang sadar akan dirinya sendiri, dan bertanggung jawab, menjadi orang yang
berpribadi. Sistem inilah yang dinamakan sistem individual.
PERBEDAAN
Pedagogik Individual
Pedagogik individual menganggap
individu sebagai objek pendidikan.
Individu mewakili dirinya yang berdiri
sendiri, memiliki nilai-nilai hidup dan
pembawaan yang tertentu. Individu inilah
yang harus dikembangkan dan dididik
karena individualah yang bertanggung
jawab atas segala tindakannya.Tekanan
diberikan pada kepribadian siterdidik.
Pedagogik Kepribadian
Menurut pedagogik kepribadian, hasil
pendidikan tergantung pada kepribadian
sipendidik. Yang menentukan apa yang harus
dicapai dalam pendidikan bukanlah metodemetode, bukan buku-buku bacaan, bukan
organisasi sekolah, melainkan pertama sekali
kepribadian yang mendidik dan mengajar.
Pendidik itu seolah-olah harus menjadi
seniman, yang sanggup membentuk
kepribadian anak. Dan ini hanya mungkin,
bila pendidik sendiri yang berpribadi.
Tekanan diberikan pada kepribadian
sipendidik
PERSAMAAN
Persamaanya adalah bahwa kedua-duanya ingin mendidik anak-anak menjadi pribadipribadi yang kuat.
TOKOH-TOKOH MASA PANCAROBA
1. Maria Montessori
Maria montessori adalah seoarang dokter wanita yang pertama di Italia. Ia mendapat gelar
doktor dalam ilmu ketabiban pada tahun sebelum 1896. Selama dua tahun ia bekerja pada
klinik psychiatris di Roma bagian anak-anak lemah pikiran.
Jasa-Jasa Montessori:
Montessori memberikan pada kita tilikan yang lebih baik, apa hakekat perkembangan
anak itu.
Ia menenakan, bahwa anak harus dapat mendidik diri sendiri, harus dapat
mengembangkan diri sendiri, dengan jalan bekerja sendiri secara bebas.
2. Dalton
Dasar-dasar Sekolah Dalton :
Sekolah Dalton berupa kompromi antara system pengajaran klasikal dan system
pengajaran Montessori(individual) dan berdasarkan pada prinsip-prinsip kebebasan dan
kooperasi (kerjasama) .Kebebasan itu tentulah tidak berarti ,bahwa seseorang boleh berbuat
sekehendak hatinya.
4. George Kerschensteiner
Kerschentsteiner dilahirkan di Munchen (Jerman). Ia berhasil dari keluarga miskin .karena
jerih payahnya sendiri ia dapat menjadi guru. Ia meninggalkan jabatan ini,ketika terbuka jalan
baginya untuk melanjutkan pelajarannya ke sekolah yang lebih tinggi sampai ke Universitas.
Ia dapat memberikan pelajaran-pelajaran privat pada keluarga yang kaya.Pada tahun 1881 ia
mendapat gelar Doktor dalam illmu pasti. Sesudah itu ia diangkat menjadi Guru Ilmu Pasti
pada sebuah Gymnasium. Kemudian ia menjadi inspektur pengajaran di kota kelahirannya
Munchen dan akhirnya Mahaguru dalam vak Ilmu Mendidik pada Universitas Munchen.
Teori Globalisasi
Tujuan pendidikan ialah kebahagiaan anak pada masa sekarang dan di kemudian hari.
Sesuai dengan tujuan ini, sekolah harus menciptakan suasana keriangan dan
kegembiraan bekerja, menjernihkan akal dan memperkuat dorongan-dorongan susila
anak. Tujuan itu akan tercapai, bila hubungan anatar pendidik dan anak didik
berdasarkan rasa kasih sayang dan saling percaya mempercayai. Pendidik harus
percaya akan tenaga susila pada anak-anak, dengan ini anak-anak akan mempercayai
pendidiknya.