Anda di halaman 1dari 2

LAPORAN LITERASI

NAMA :

DEAN FANGGOHANS

KELAS : XI MIPA 1
I.

II.

IDENTITAS BUKU
JUDUL
PENGARANG
PENERBIT
TAHUN TERBIT
TEBAL BUKU

: PETUALANGAN ANAK AIR


: IRENA TJIUNATA
: PENERBIT KANISIUS
: 2012
: 206 HALAMAN

PROSES MEMBACA / AKTIVITAS MEMBACA


Saya mulai membaca buku ini dari awal semester 1 tahun ajaran 2016/2017.
Satu minggu lamanya saya membaca buku ini yaitu mulai hari Senin hingga
Sabtu, secara perlahan. Buku tersebut dibaca pada pagi hari sebelum proses
belajar mengajar dimulai. Ditambah dengan ketebalan buku yang relatif tidak
terlalu tebal, buku tersebut dapat saya selesaikan tepat waktu.

III.

MENULIS SINOPSIS
Cerita diawali dengan berita pertunangan Pangeran Amedo, putra mahkota
kerajaan peri Anamile, serta Aleeta, seorang peri baik hati yang dulunya berhasil
mengalahkan penyihir jahat bernama Nexia. Pesta pertunangan akan segera
digelar, dan para tamu kerajaan pun berdatangan. Namun, pada malam sebelum
pesta, Aleeta bermimpi tentang seorang anak kecil yang berenang-renang di
lautan. Ketika ia terbangun, aleeta mendapati seorang anak kecil yang menangis di
sampingnya. Istana pun heboh, dan acara pertunangan pun ditunda.
Setelah mendapatkan berbagai informasi, para peri pun mengetahui
identitas anak tersebut. Anak itu disebut anak air, keturunan putra dan putri
duyung dari Danau Uoelk. Anak air memiliki kekuatan yang sangat dahsyat,
sehingga sering menjadi incaran makhluk jahat. Oleh karena itu, Aleeta dan
Amedo pun berniat mengembalkan anak air ke asalnya. Tak lupa juga Selos,
kakak Aleeta, dan Pieta, sahabat mereka juga ikut pergi menemani mereka.
Petualangan mereka berempat pun dimulai.
Sayangnya, perjalanan tersebut tidak selancar yang mereka pikirkan. Aleeta,
Amedo, Selos dan Pieta harus berhadapan dengan berbagai makhluk yang
menginginkan kekuatan anak air, seperti lamia, manusia berekor ular, dan harpy,
burung berwajah manusia yang mengerikan. Di perjalanan tersebut, persahabatan

dan kerja sama mereka diuji. Berbagai cara dilakukan bersama untuk
memusnahkan monster-monster tersebut.
Setelah menempuh perjalanan yang panjang, mereka pun tiba di Danau
Uoelk. Mereka bertemu dengan Putri Aquarine, putri kerajaan duyung yang juga
merupakan ibu dari anak air. Setelah memastikan anak air dalam keadaan aman,
Aleeta, Amedo, Selos dan Pieta pergi meninggalkan Danau Uoelk. Bersama-sama,
mereka pun pulang kembali ke kerajaan mereka, Kerajaan Anamile.
IV.

TANGGAPAN
Buku ini sungguh luar biasa. Alur cetitanya cukup bagus, dan secara keseluruhan
sangat unik dan menarik. Watak dan karakter dari tokoh-tokohnya juga
digambarkan sangat alami. Terlebih lagi, pembaca dapat memetik berbagai
pembelajaran, seperti bersahabatlah dengan semua orang, jangan menjadi rendah
diri dan jangan mudah menyerah. Mengingat alur cerita yang segar dan penuh
tantangan, serta amanat-amanat yang dapat dipetik, maka buku ini sangat cocok
dibaca oleh anak-anak dan remaja, agar menjadi seorang yang percaya diri dan
selalu berusaha.

Anda mungkin juga menyukai