Anda di halaman 1dari 1

Banyak faktor yang mempengaruhi volume dan kualitas urine serta kemampuan klien untuk

berkemih (Hidayat, 2006).


a. Diet dan asupan
Jumlah dan tipe makanan merupakan faktor utama yang memengaruhi output atau jumlah
urine. Protein dan natrium dapat menentukan jumlah urine yang dibentuk. Selain itu, kopi
juga dapat eningkatkan pembentukan urine.
b. Respons keinginan awal untuk berkemih
Kebiasaan mengabaikan keinginan awal untuk berkemih dapat menyebabakan urine
banyak tertahan di vesika urinaria sehingga memengaruhi ukuran vesika urinaria dan
jumlah pengeluaran urine.
c. Gaya hidup
Perubahan gaya hidup dapat memengaruhi pemenuhan kebutuhan eliminasi, dalam
kaitannya dengan ketersediaan fasilitas toilet.
d. Stres psikologis
Meningkatnya stres dapat mengakibatkan seringnya frekuensi keinginan berkemih. Hal
ini karena meningkatnya sensitivitas untuk keinginan berkeinginan berkemih dan jumlah
urine yang dihasilkan.
e. Tingkat aktivitas
Eliminasi urine membutuhkan tonus otot vesika urinaria yang baik untuk fungsi sfingter.
Hilangnya tonus otot vesika urinaria menyebabkan kemampuan pengontrolan berkemih
menurun dan kemampuan tonus otot didapatkan dengan beraktivitas.
f. Tingkat perkembangan
Tingkat pertumbuhan dan perkembangan dapat mempengaruhi pola berkemih. Hal
tersebut dapat ditemukan pada anak, yang lebih memiliki kecenderungan untuk
mengalami kesulitan mengontrol uang air kecil. Namun dengan bertambahnya usia
kemampuan untuk mengontrol buang air kecil semakin meningkat.
g. Kondisi penyakit
Kodisi penyakit tertentu seperti diabetes melitus, ginjal dan lain-lain dapat memengaruhi
produksi urine.
h. Sosiokultural
Budaya dapat memengaruhi pemenuhan kebutuhan eliminasi urine, seperti adanya kultur
masyarakat yang melarang buang air kecil di tempat tertentu.
i. Kebiasaan seseorang
Seseorang yang memiliki kebiasaan berkemih di toilet dapat mengalami kesulitan untuk
berkemih dengan melalui urinal atau pot urine bila dalam keadaan sakit.
j. Tonus otot
Tonus otot yang memiliki peran penting dalam membantu proses berkemih adalah
kandung kemih, otot abdomen, dan pelvis. Ketiganya sangat berperan dalam kontaksi
pengontrolan pengeluara urine.
k. Pengobatan
Efek pengobatan menyebabkan peningkatan atau penurunan jumlah urine. Misalnya
pemberian diuretik hormon dapat menigkatkan jumlah urine sedangkanpemberian obat
antikolinergik atau antihipertensi dapat menyebabkan retensi urine.

Anda mungkin juga menyukai