Anda di halaman 1dari 12

Mahdi Harish R.

145100107111017
Kelas A
RAK FAKTORIAL
Input Data
Konsentrasi Proporsi Ulangan Kadar Beta
Karoten
A1
B1
1
10,62
A1
B1
2
10,35
A1
B1
3
10,55
A1
B2
1
7,77
A1
B2
2
8,45
A1
B2
3
8,25
A1
B3
1
6,69
A1
B3
2
6,73
A1
B3
3
6,59
A2
B1
1
9,49
A2
B1
2
9,77
A2
B1
3
9,32
A2
B2
1
7,39
A2
B2
2
7,53
A2
B2
3
7,33
A2
B3
1
6,16
A2
B3
2
6,36
A2
B3
3
6,23
A3
B1
1
7,36
A3
B1
2
7,19
A3
B1
3
7,43
A3
B2
1
4,42
A3
B2
2
4,56
A3
B2
3
4,53
A3
B3
1
3,84
A3
B3
2
3,94
A3
B3
3
3,73
A adalah konsentrasi bahan pembentuk
B adalah proporsi tepung porang dengan
gel, dengan konsentrasi:
karagenan, dengan rasio:
A1 = 0,4%

B1 = 25:75

A2 = 0,3%

B2 = 50:50

A3 = 0,2%

B3 = 75:25

Hasil ANOVA

Hasil tabel ANOVA pada Minitab


Analysis of Variance
Source
Konsentrasi
Proporsi
Konsentrasi*Proporsi
Error
Total

DF
2
2
4
18
26

Adj SS
51,558
58,833
0,765
0,502
111,659

Adj MS
25,7791
29,4167
0,1912
0,0279

F-Value
923,86
1054,22
6,85

P-Value
0,000
0,000
0,002

Berdasarkan data diatas, informasi yang didapat adalah:


1. Dari hasil uji ANOVA, sumber keragaman konsentrasi gel (konsentrasi total bahan
pembentuk gel) mendapatkan p-value 0,000, dan dengan nilai = 0,05, nilai p-value
konsentrasi gel < = 0,05
Artinya, faktor konsentrasi total bahan pembentuk gel berpengaruh nyata terhadap kadar
beta karoten minuman jeli.
2. Sumber keragaman proporsi tepung (rasio proporsi tepung porang dengan karagenan)
mendapatkan nilai p-value 0,000, dan bila dibandingkan dengan nilai = 0,05 maka nilai
p-value proporsi tepung:karagenan < = 0,05
Artinya, faktor proporsi tepung porang dengan karagenan berpengaruh nyata terhadap
kadar beta karoten minuman jeli.
3. Sumber keragaman faktor interaksi antara konsentrasi gel dengan proporsi
tepung:karagenan mendapatkan nilai p-value sebesar 0,002, dan bila dibandingkan
dengan nilai = 0,05, maka nilai p-value konsentrasi*proporsi < = 0,05
Artinya, faktor interaksi konsentrasi total bahan pembentuk gel dengan proporsi tepung
porang dengan karagenan berpengaruh nyata terhadap kadar beta karoten minuman jeli.
Karena semua hasil uji pada faktor-faktor diatas berpengaruh nyata, faktor interaksi
konsentrasi total bahan dengan proporsi tepung porang dan karagenan dilanjutkan ke uji
lanjut Tukey 5%.

UJI LANJUT

Comparisons for Kadar -Karoten


Tukey Pairwise Comparisons: Response = Kadar -Karoten, Term =
Konsentrasi*Proporsi
Grouping Information Using the Tukey Method and 95% Confidence
Konsentrasi*Proporsi
A1 B1
A2 B1
A1 B2
A2 B2
A3 B1
A1 B3
A2 B3
A3 B2
A3 B3

N
3
3
3
3
3
3
3
3
3

Mean
10,5067
9,5267
8,1567
7,4167
7,3267
6,6700
6,2500
4,5033
3,8367

Grouping
A
B
C
D
D
E
E
F
G

Means that do not share a letter are significantly different.

Tukey Simultaneous 95% CIs


Dari hasil uji Tukey 5% faktor interaksi, hasilnya yaitu rata-rata kadar beta karoten paling
tinggi didapatkan pada perlakuan A1B1 yaitu perlakuan konsentrasi total bahan pembentuk
gel sebesar 0,4% dengan proporsi tepung porang dengan karagenan sebesar 25:75,
dimana perlakuan ini berbeda dengan semua perlakuan lain ditunjukkan dengan perbedaan
notasi. Sedangkan rata-rata kadar beta karoten paling rendah didapatkan pada perlakuan
A3B3 yaitu perlakuan konsentrasi total bahan pembentuk gel sebesar 0,2% dengan proporsi
tepung porang dengan karagenan sebesar 75:25, dimana perlakuan ini juga berbeda
dengan semua perlakuan yang lain ditunjukkan dengan perbedaan notasi. Dengan kata lain,
untuk mendapatkan kadar beta karoten yang tinggi pada minuman jeli sebaiknya digunakan
kombinasi konsentrasi total bahan pembentuk gel sebesar 0,4% dengan proporsi tepung
porang:karagenan sebesar 25:75.

GRAFIK

- Dari grafik normal probability plot, disimpulkan bahwa residual data yang diuji
diasumsikan memiliki distribusi normal karena semua data hampir mendekati garis linear
atau setiap plot menyebar di sekitar garis linear.
- Pada versus fits, ditunjukkan bahwa residual data yang diuji diasumsikan memiliki variasi
yang konstan dimana terlihat dari plot data yang hampir menyebar rata diatas dan
dibawah sumbu 0 atau sumbu rata-rata.
- Pada grafik histogram, disimpulkan bahwa model regresi diasumsikan memenuhi
normalitas karena secara visual data menyebar mengikuti garis diagonal atau grafik
histogram menunjukkan pola distribusi normal.
- Pada grafik versus order, dapat disimpulkan bahwa data residual diasumsikan bersifat
independen atau tidak berkorelasi satu sama lain ditunjukkan dengan grafik secara visual
yang tidak membentuk pola tertentu.

Dari grafik tukey 95% diatas, dilihat bahwa pada hampir semua perlakuan faktor interaksi
berada diluar garis 0,0 sehingga hal tersebut menunjukkan bahwa pada hampir semua
perlakuan menghasilkan kadar beta karoten yang berbeda nyata pada minuman jeli. Tetapi,
pada perbandingan antara perlakuan A3B1 dengan A2B2 serta A1B3 dengan A2B3, titiknya
berada di garis 0,0 yang artinya antara perlakuan A3B1 dengan A2B2 menghasilkan kadar
beta karoten yang tidak berbeda nyata, juga antara perlakuan A1B3 dan A2B3 juga
menghasilkan kadar beta karoten yang tidak berbeda nyata.

KESIMPULAN
Interaksi antara konsentrasi total bahan pembentuk gel dengan proporsi tepung porang
dengan karagenan berpengaruh nyata terhadap kadar beta karoten minuman jeli (pvalue>0,05). Adapun perlakuan terbaik dengan hasil yang paling berbeda nyata adalah
kombinasi konsentrasi total bahan pembentuk gel sebesar 0,4% dengan proporsi tepung
porang dengan karagenan sebesar 25:75 dengan hasil rata-rata beta karoten tertinggi
dibandingkan dengan perlakuan yang lain.

NESTED
Jenis Isi
J1
J1
J1
J1
J1
J1
J1
J1
J1
J1
J1
J1
J2
J2
J2
J2
J2
J2
J2
J2
J2
J2
J2
J2

Volume
V1
V1
V1
V1
V2
V2
V2
V2
V3
V3
V3
V3
V1
V1
V1
V1
V2
V2
V2
V2
V3
V3
V3
V3

Ulangan
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4

J adalah penggunaan jenis isi


J1 Kolang-kaling
J2 Nata de coco
V adalah volume penambahan isi
V1 volume isi 5%
V2 volume isi 10%
V3 volume isi 15%

Tingkat kecerahan
25,7
24,4
22,7
23,6
27,1
24,3
25
24,6
26,3
28
25,9
25,6
24,2
25,3
22,8
23,2
24
28,7
28,7
27,4
25,6
30,1
27
26,3

HASIL UJI ANOVA

Tabel ANOVA
Analysis of Variance
Source
Jenis isi
Volume(Jenis isi)
Error
Total

DF
1
4
18
23

Adj SS
4,250
40,978
43,457
88,686

Adj MS
4,250
10,245
2,414

F-Value
1,76
4,24

P-Value
0,201
0,014

Berdasarkan data diatas, sumber keragaman jenis isi mendapat nilai p-value 0,201 dan bila
dibandingkan dengan =0,05 maka faktor jenis isi tidak berpengaruh nyata terhadap tingkat
kecerahan (L) minuman nira siwalan dalam kemasan.
Dan untuk sumber keragaman volume isi dalam jenis isi [volume isi(jenis isi)] mendapat nilai
p-value 0,014 dan bila dibandingkan dengan =0,05 maka faktor volume isi dalam jenis isi
berpengaruh nyata terhadap tingkat kecerahan minuman nira siwalan dalam kemasan . Dan
karena hanya faktor ini yang berpengaruh nyata, maka akan dilanjutkan ke uji lanjut Tukey
5% dengan faktor ini saja.
UJI LANJUT

Dari hasil uji Tukey 5% faktor volume isi dalam jenis isi [volume isi (jenis isi)], hasilnya yaitu
rata-rata tingkat kecerahan minuman nira siwalan dalam kemasan paling tinggi didapatkan
pada perlakuan V3J2 atau volume isi 15% dalam minuman jenis nata de coco, namun tidak
berbeda nyata dengan perlakuan lainnya dilihat dari notasi grouping yang sama.
Sedangkan, rata-rata tingkat kecerahan minuman nira siwalan dalam kemasan paling
rendah didapatkan di perlakuan V1J2 atau volume isi 5% dengan jenis minuman nata de
coco, tetapi tidak berbeda nyata dengan perlakuan lain dilihat dari notasi groupingnya . Dari
pengujian ini disimpulkan bahwa semua perlakuan volume isi dalam jenis isi menunjukkan
hasil tingkat kecerahan minuman nira siwalan dalam kemasan yang tidak berbeda nyata
dilihat dari notasi grouping yang sama pada seluruh perlakuan.

GRAFIK

- Dari grafik normal probability plot, disimpulkan bahwa residual data yang diuji
diasumsikan memiliki distribusi normal karena semua data hampir mendekati garis linear,
atau setiap plot menyebar di sekitaran garis linear.
- Dari grafik versus fits, disimpulkan bahwa residual data diasumsikan memiliki variasi
konstan dimana plot data hampir menyebar rata diatas dan dibawah sumbu 0.
- Dari grafik histogram, disimpulkan bahwa model regresi diasumsikan memenuhi
normalitas karena secara visual data menyebar mengikuti garis diagonal dan grafik
menunjukkan pola distribusi yang normal.
- Pada grafik versus order, disimpulkan bahwa data residual diasumsikan bersifat
independen dan tidak berkorelasi satu sama lain dilihat dari grafik secara visual yang
tidak membentuk pola tertentu.

Dari grafik uji lanjut Tukey 5% diatas, dapat dilihat bahwa pada semua perlakuan faktor
interaksi berada pada posisi garis 0,0 sehingga menunjukkan semua perlakuan volume isi
dalam jenis isi menghasilkan tingkat kecerahan yang tidak berbeda nyata pada minuman
nira siwalan dalam kemasan.
KESIMPULAN
Faktor interaksi volume isi dengan jenis isi berpengaruh nyata terhadap tingkat kecerahan
(L) minuman nira siwalan dalam kemasan (p-value>0,05). Sedangkan perlakuan dengan
hasil terbaik ada pada kombinasi volume isi 15% dengan jenis minuman nata de coco yang
menghasilkan rata-rata tingkat kecerahan yang paling tinggi, tetapi tingkat kecerahannya
tidak berbeda nyata dengan perlakuan yang lain.

Anda mungkin juga menyukai