Anda di halaman 1dari 8

PEDOMAN BUDIDAYA UDANG VANNAMEI

Persiapan Lahan
Meliputi kegiatan:
1. Pembersihan lahan (dasar dan dinding kolam) dari sisa-sisa kotoran
dalam budidaya siklus sebelumnya diantaranya melalui penyemprotan
kolam /cuci kolam, pembersihan tiram, penyikatan sisa lumut dan
kerak.
2. Pembersihan dan perbaikan alat-alat pendukung budidaya seperti
kincir, anco, jembatan anco
3. Sterilisasi lahan dan alat dengan penyemprotan larutan kaporit
minimal 5% (0,5kg kaporit dilarutkan dalam 10 liter air) dengan tujuan
untuk membunuh spora/kista bakteri dan kemungkinan sisa-sisa virus
4. Penutupan pintu panen
5. Pengisian air di tambak sampai level maksimal sambil diamati apakah
ada kebocoran atau tidak.
Persiapan Air
Meliputi kegiatan:
1. Sterilisasi
Dalam kegiatan sterlilisasi meliputi 3 tujuan yaitu sterilisasi terhadap
crustacea (udang liar dan kepiting) sebagai pembawa virus, sterilisasi
terhadap lumut dan tiram, sterilisasi terhadap plankton yang
merugikan dan pengendapan bahan organic dilakukan dalam 3 hari
berturut-turut
- Sterilisasi Crustacea dengan bestacin dengan dosis0.7-1ppm atau
0.7-1ml/m3 air atau bisa ditetapkan 1 liter/1000m2. Aplikasi pada
sore hari menjelang matahari tenggelam dengan tujuan penguapan
bahan katif tidak terlalu cepat dan pH air lebih tinggi
- Sterilisasi terhadap bibit tiram dan lumut menggunakan rendaman
cupri sulfat dengan dosis 2.3 kg/1000m3 air. Aplikasi pada sore hari
supaya pH lebih tinggi
- Sterilisasi terhadap bakteri dan plankton merugikan serta
pengendapan bahan organic menggunakan kaporit dengan dosis
25-30ppm atau 30kg/1000m2
2. Persiapan plankton
Tujuan untuk menumbuhkan plankton yang baik menggunakan
fermentasi katul. Cara dan dosis fermentasi katul untuk lahan 1000m2
yaitu: 10kg katul, 2liter tetes, 1kg pakan, 200gram ragi. Semua bahan

dicampur dengan air hingga seperti bubur kemudian ditutup rapat


selama 45-48 jam yang kemudian ditebar di petakan pada pagi hari
dan mulai saat itu kincir harus hidup 24 jam nonstop minimal 2 kincir
tiap petak 1000m2 hingga hari penebaran benur. Kegiatan pembuatan
fermentasi diulang minimal 3 kali sampai saat tebar hingga didapatkan
kecerahan air optimal 70cm. jika sampai 2 hari sebelum tebar kondisi
plankton masih tipis maka bisa dilakukan treatmen kultur suoer NB
dengan dosis (utk petakan 1000m2): Super NB 250ml dan tetes 1 liter
dicampur air tawar 25 liter dan diaerasi selama 12-16 jam kemudian
ditebar di petakan pada pagi hari

Tebar Benur
Waktu yang tepat untuk tebar benur adalah pagi hari menjelang subuh
hingga matahari terbit atau sore hari sekitar 2 jam sebelum matahari
tenggelam hingga sekitar 2 jam setelah matahari tenggelam. Yang harus
diperhatikan dalam penebaran adalah adaptasi benur dan efektifitas untuk
itu perlu diatur tenaga untuk penebaran. Yang paling tepat dalam 1 petak
minimal ada 3 orang, dan harus dipastikan setelah kantong keluar dari box
dalam waktu maksimal 1 jam sudah harus ditebar. Prosedur dalam
penebaran:
-

Kantong-kantong benur dikeluarkan dari box setelah tenaga


penebar siap
Kantong-kantong benur dibiarkan mengapung di air tambak hingga
mengembun dengan tujuan menyamakan suhu karena suhu dalam
box selama perjalanan benur dibuat lebih dingin dari suhu air nirmal
untuk menghindari stress
Setelah cukup mengembun (sekitar 20-30 menit) maka benur sipa
dilepas ke tambak denga cara mencampur air tambak ke dalam
kantong kira-kira 1/5 volume air kantong dengan tujuan untuk
menyamakan beberapa parameter seperti pH dan salinitas
Selama penebaran mnimal kincir hidup 1 unit
Saat penebaran dilakukan sampling jumlah benur dengan sampel 2
kantong benur dari box yang berbeda untuk mengetahui jumlah
benur yang lebih actual sehingga tidak keliru dalam menetukan
program pakan di kemudian hari

Pemberian pakan

Pemberian pakan selama budidaya dibagi menjadi 2 bagian yaitu program


pakan buta dan program pakan terkontrol. Program pakan buta adalah
pemberian pakan berdasarkan jumlah benur yang ditebar dengan asumsi
benur hidup 100%. Biasanya dilakukan selama 30 hari pertama. Sedangkan
program pakan terkontrol adalah program pakan berdasarkan hitungan
feeding rate dan control anco, biasanya dilakukan setelah 30 hari. Dalam
feeding program terkontrol yang harus diperhatikan adalah ketepatan %
pakan di anco, waktu control anco, dan pengambilan keputusan dalam
menambah dan memotong pakan.
Criteria dalam penambahan pakan:
-

Pakan di anco habis tepat waktu maka penambahan pakan


mengikuti feeding program berdasarkan estimasi pertumbuhan
udang pada keesokan harinya
Pakan di anco habis 30 menit sebelum waktunya dengan adg di
bawah standard maka pakan bisa dinaikkan 10% pada keesokan
harinya
Pakan di anco sisa sedikit (<10%) maka pakan utk besok tetap
Pakan di anco sisa banyak (<25%) maka pakan dipotong 25% dari
posisi saat ini pada jam pakan berikutnya
Pakan di anco sisa banyak >25% maka pakan dipotong 50% dari
posisi saat ini pada jam pakan berikutnya
Pakan di anco sisa >50% maka udang dipuasakan pada jam pakan
berikutnya dan diberi makan 25% dari seharusnya di jam pakan
setelah puasa
Jika dosis pakan 25% masih tidak habis maka bisa dipuasakan 2 kali
jam pakan
Selain berdasarkan control anco, penambahan dan pemotongan
pakan juga harus mempertimbankan kualitas air di mana pakan
harus dipotong pada air dengan kecerahan <15cm dengan warna
apapun, atau warna air merah dan menyala di malam hari dengan
kecerahan berapapun. Pakan juga harus dipotong jika air berwarna
hijau tua pekat atau terindikasi dominasi BGA (alga hijau biru),
plankton merah (red tide), plankton diatom dengan warna coklat
kemerahan dan total vibrio tinggi >50% dari total bakteri.
Perhitungan pakan untuk saat ini menggunakan feeding rate
dengan rumus
FR= 13.66 * mbw ^0.593; FR= Feeding Rate, mbw= berat rata-rata
udang
Total pakan harian = Biomass x FR dalam %

Biomass = jumlah tebar x mbw


Biomass = pakan harian/FR
Prinsip pemberian pakan: dalam hal pemberian pakan yang paling
bisa dipercaya adalah anco kalau kita tidak percaya anco maka kita
mau percaya kepada siapa lagi?

Pemakaian Obat-obatan
1. Feed additive yaitu zat yang dicampurkan di pakan untuk
meningkatkan mutu pakan, utk saat ini kita memakai vitamin C,
fungsinya untuk meningkatkan daya tahan tubuh terhadap stress.
Pemakaian setiap hari mulai hari ke-15 dosis 3-5 gram/kg pakan di saat
jam pakan terbanyak. Bisa juga dengan model 3 hari pakai 3 hari libur
2. Probiotik, yaitu mikroba yang berguna untuk mendukung kehidupan
udang dan ekosistem di air. Saat ini kita memakai 3 macam probiotik
yaitu:
- Golongan bakteri nitrifikasi dengan merek dagang Super NB,
fungsinya untuk menumbuhkan plankton dengan cara mengubah
nitrit dan ammonium menjadi nitrat yang merupakan nutrisi untuk
plankton. Aplikasi bisa dengan cara diaktifasi dengan mencampur
tetes dengan perbandingan 1 super NB:2 tetes:100 air tawar dan
diaerasi selama 12-16 jam. Bisa juga ditebar langsung dengan dosis
0.25-0.5ppm pada saat-saat kritis. Pemakaian normal untuk bulan I
adalah 5 hari sekali dan di bulan ke-2 dst. seminggu sekali
- Golongan bakteri Fotosintetis dengan merek dagang Super PS,
fungsinya sebagai pengurai sisa-sisa pakan dan plankton mati
menjadi molekul yang lebih sederhana dan tidak membahayakan
udang dengan cara memecah H2S dalam proses aktifias bakteri
tersebut. Pemakaian mulai setelah udang umur 2 minggu dengan
frekuensi seminggu sekali dan ditingkatakan menjadi seminggu 2
kali pada saat kondisi air mulai pekat
- Golongan bakteri bacillus sp terutama bacillus subtilis yang
berfungsi untuk menekan pertumbuhan plankton supaya tidak
terlalu pekat, selainitu bakteri ini juga mengeluarkan enzyme yang
berguna untuk menekan perkembangan bakteri vibrio. Pemakaian
sesuai kondisi di lapangan terutama saat plankton hijau terlalu
pekat denga nkecerahan <25cm dengan dosis 0.25-0.5ppm dengan
frekuensi 5 hari sekali

3. Kaptan atau kapur pertanian fungsinya untuk mempertahankan


alkalinitas dan menjaga kestabilan pH air, Megendalikan pertumbuhan
plankton, mengikat kelebihan phospat. Pemakaian tiap hari di pagi hari
saat plankton mulai stabil di kecerahan 40cm, dosis 5ppm, atau di
malam hari saat plankton berwarna merah dengan dosis 5-10ppm
Silica gel fungsinya untuk membantu pembentukan kulit udang saat
moulting, karena moulting secara massal biasa terjadi di saat purnama dan
tilem maka aplikasi dilakukan pada 2 hari sebelum, pada saat, dan 2 hari
setelah purnama dan tilem dengan dosis 1ppm
Beberapa Parameter kualitas air yang Penting
1. Disolved Oksigen (DO)/ Oksigen terlarut
Adalah jumlah oksigen yang terlarur di dalam air dinyatakan dalam satuan
ppm (parts per million/bagian persejuta)
Oksigen dimanfaatkan seluruh organisme hidup yang ada di tambak meliputi:

Udang/ikan: untuk pernafasan


Plankton : untuk pernafasan
Bakteri
: untuk pernafasan dan aktifitas dekomposisi bahan
organik
Oksigen di Dalam tambak dihasilkan oleh:

Plankton melalui proses photosintesis (membutuhkan CO 2 dan Sinar


matahari)
Difusi dari udara bebas (dengan bantuan kincir, hembusn angina dll)
Diukur sehari 2 kali pada jam 8 malam dan jam 4.30 pagi dengan nilai yang
optimal >3.5ppm
2. pH
pH adalah parameter yang menyatakan derajat keasaman, pH tidak memiliki
satuan. pH dihitung berdasarkan jumlah konsentrasi ion H + dan OH- dengan
rumus pH = -log (OH-) dimana (H+) + (OH-) = 10-14
dari formula di atas maka nilai pH adalah 1-14 dengan 7 sebagai pH netral
karena jumlah konsentrasi ion H+ dan OH- sama yaitu 10-7.
Hal-hal yang mempengaruhi nilai pH adalah:

Aktifitas pernafasan seluruh organisme hidup di dalam air yang


menurunkan pH dimana reaksinya adalah:
CO2 + H2O HCO3 - + H+

Aktihitas Photosintesis : menaikkan pH, kebalikan dari pernafasan


Sumber air dari luar
Hujan: biasanya bersifat asam sehingga cenderung menurunkan pH
Alkalinitas di dalam tambak
Diukur 2 kali sehari jam 7 pagi dan jam 2 siang dimana pH yang ideal adalah 7.37.8 dengan perbedaan pH pagi dan sore <0.5
3. Alkalinitas
Adalah jumlah ion karbonat (CO 3) dan bikarbonat (HCO3) di dalam air,
gabungan dari kedua ion tersebut disebut Total Alkalinitas dinyatakan dalam
ppm. Alkalinitas berfungsi sebagai penyangga pH sehingga perbedaan ph
pagi dan sore tidak terlalu tinggi. Nilai alkalinitas yang optimal untuk
pertumbuhan udang adalah 120-150ppm. Pengukuran alkalinitas minimal 5
hari sekali
4. Nitrit
Adalah sisa metaboisme protein, beracun pada pH dan suhu tinggi, diukur
minimal 5 hari sekali, nilai aman < 1ppm
5. Amoniak
Adalah sisa metabolism protein dalam bentuk yang tidak terionisasi, sangat
toksik pada pH dan suhu tinggi, nilai aman untuk budidaya udang adalah
<0.1 ppm NH3 dengan pH aman <8.2
6. Suhu
Berepengaruh terhadap nafsu makan dan pertumbuhan, suhu yang optimal
adalah 28-31
Dikukur setiap hari jam 6 pagi dan jam 2 siang
7. Kecerahan

Digunakan untuk indicator kepadatan plankton, yang ideal adalah


70cm saat tebar, 40cm di bulan I, dan di bulan selanjutnya maksimal
25cm jadi untuk nilai kecerahan <25 harus ada perlakuan pengenceran
plankton. Diukur sehari sekali pada jam 11 siang dengan tempat dan
pengukur yang sama
8. Total bakteri dan Total vibrio
Untuk mengetahui komposisi bakteri yang merugikan (vibrio) idealnya
di cek 5 hari sekali. Vibrio maksimal 10 % dari total bakteri dengan
catatan vibrio harveyii harus 0

Penyiphonan
Penyiphonan dilakukan untuk menjaga dasar kolam agar selalu bersih dari
kotoran sisa pakan, plankton mati dan kotoran serta sisa moulting
1. Penyiphonan pertama dilakukan minimal umur 16 hari

2. Selanjutnya dilakukan setiap hari sampai dasar bersih


3. Setelah semuanya bersih bisa dijadwalkan 3 hari sekali
atau tergantung kondisi lahan
Hal-hal yang harus dilakukan penyiphonan di luar jadwal
-

Perubahan warna air dan kecerahan yang drastic


Sebelum kegiatan panen parsial
Saat mengubah arah kincir

Sistem Aerasi
Menggunakan kincir dengan perbandingan biomass minimal 1 kincir untuk
600kg udang atau 1 kincir untuk 12kg pakan.
Aturan jam opersi kincir tiap 100.000-150.000 benur:
-

10 hari pertama: 2kincir siang, 2 kincir malam


10 hari ke 2 : 2 kincir siang, 3 kincir malam
10 hari ke 3: 2 kincir siang, 3 kincir malam
>30 hari 3 kincir siang, 4 kincir malam
kincir dimatikan saat feeding:
15 menit sebelum dan 1 jam sesudah feeding di bulan 1
15 menit sebelum dan 30 menit sesudah feeding s.d DOC 45
>DOC 45 dimatikan 15 menit sebelum dan sesudah feeding

Panen
Dibagi menjadi panen parsial dan panen total
1. Panen parsial
Panen parsial bertujuan untuk mengurangi kepadatan dan biomass
udang di kolam. Panen parsial yang pertama dilakukan untuk
menurunkan kepadatan udang di tambak sehingga menjadi 125-140
ekor/m2, sedangkan panen parsial selanjutnya dilakukan jika rasio
pakan dan kincir >12 atau biomass melebihi 1.8kg/m2
2. Panen total
Dilakukan setelah udang mencapai size yang diinginkan dan
biomass mencapai punacak maksimalnya di kisaran 2.3-2.7/m2
atau pertumbuhan sudah tidak optimal sedangkan umur maksimal
untuk pertumbuhan yang optimal 125 hari.
-

Criteria dalam memeilih pembeli udang


Track record yang bagus dari sisi keuangan maupun cara panen dan
sampling
Dipilih yang menawarkan harga tertinggi

Persiapan Panen
-

Tenaga kerja panen


Peralatan panen
Pembagian tugas
Konsumsi

Anda mungkin juga menyukai