Page 88
7.
2. METODE PENELITIAN
1.2. Analisa Termodinamika Sistem
Tertutup
Penentuan nilai kalor bahan bakar dapat
dilakukan dengan analisa Hukum I
Thermodinamika
Tertutup.
Hukum
I
Termodinamika menyatakan bahwa Energi
adalah Kekal, tidak dapat diciptakan dan tidak
dapat dimusnahkan
Pada kasus ini energi kimia setelah terjadi
proses pembakaran akan berubah menjadi
energi panas. Energi ini selanjutnya diterima
oleh media lain dengan indikasi kenaikan
suhu media penyerap energi tersebut. Dalam
Calorymeter Bomb mendia penyerap energi
kimia bahan bakar adalah air, material bejana
sebelah dalam (bomb) dan material sebelah
luar (pail).
dimana:
mBB : Massa bahan bakar (kg)
HHV : Nilai kalor pembakaran bahan bakar
(kJ/kg)
ma
: Massa air (kg)
cpa
: Kalor jenis rata-rata air (= 4,18
o
kJ/kg. K)
cptb : Kalor spesifik tabung (= 0,46
kJ/kg.oK)
T0
: Suhu awal air (oC)
T1
: Suhu maksimum air (oC)
m0
: Massa bahan bakar sebelum
pembakaran (kg)
m1
: Massa bahan bakar setelah
pembakaran (kg)
Alumunium
foil
Batas
sistem
dilepas
Editerima ..pers.(2.12)
Cv . T m S timu la n.HHVstimu la n
ma .Cp a mtb .Cp tb
pers.(2.13)
HHVBB
Jadi besar
Cv .T - mstimulan . HHVstimulan
mBB
pers.(2.14)
Dengan, mBB m0 m1 pers.(2.15)
m
a
Es
mt
siste
glasswool
mbb
ou
t
Page 90
No
1.
2.
3.
Sampel Uji
Kotoran
Kambing
Kotoran sapi
Kotoran
Kelelawar
No
Sampel Uji
1.
Kotoran
Kambing
Kotoran
sapi
Kotoran
Kelelawar
2.
3.
Karbon Padat
(%)
6.32
39.35
43.23
11.10
3.06
41.18
43.56
12.20
6.00
18.92
57.43
17.65
Oksigen
(%)
0.52
26.38
4.17
2.37
27.21
0.37
29.35
4.38
1.85
22.87
1.40
40.59
5.51
8.96
24.62
1,2
Limbah Sapi
29.35
4.38
22.87
1.85
0.37
41.18
10.90821
Limbah Kambing
26.38
4.17
27.21
2.37
0.52
39.35
10.34007
Limbah Kelelawar
40.59
5.51
24.62
8.96
1.4
18.92
19.46403
Page 91
No
1.
2.
3.
No
1.
2.
3.
No
1.
2.
3.
Alat.
Alat pengujian ini adalah Kalorimeter Bomb.
Dari
hasil
pengembangan
analisa
termodinamika tertutup pada persamaan 2.12
bahwa
dilepas
Cv . T m Stimulan.HHVstimulan
Jadi besar
HHVBB
Cv .T - mstimulan . HHVstimulan
m BB
1.38 x10 3
10149.05 kJ / kg
10.14905 M J/kg
Page 92
31.02021MJ / kg
3
10.34007 MJ / kg
HHVBKS
DHuart (1930)
32.72464 MJ / kg
3
10.90821 MJ / kg
Maka
3
58.39211MJ / kg
3
19.46403MJ / kg
Grafik 4.1 Grafik Hubungan antara Nilai Kalor Perhitungan dengan Nilai
Kalor Pengujian menurut korelasi Tillman B
Tillman (1978)
18
Jenkins (1980)
16
14
12
Kotoran Sapi
10
8
Kotoran Kambing
Kotoran Kelelawar
6
4
2
0
0
10
15
20
25
Jenkins (1985)
18
16
14
12
10
8
6
4
2
0
Kotoran Sapi
Kotoran Kambing
Kotoran Kelelawar
10
15
20
25
Changdong(1979)
Grafik 4.3 Grafik Hubungan antara Nilai Kalor hasil Perhitungan dengan
Nilai Kalor Pengujian menurut korelasi Vondrecek
Page 94
20
15
Kotoran Sapi
Kotoran Kambing
Kotoran Kelelawar
10
5
0
0
10
15
20
25
Grafik 4.4 Grafik Hubungan antara Nilai Kalor Perhitungan dengan Nilai
kalor Pengujian menurut korelasi Channiwala
25
Hasil Perhitungan ( MJ/kg )
Channiwala (2002)
25
20
Kotoran Sapi
15
Kotoran Kambing
10
Kotoran Kelelawar
5
0
0
10
20
30
4. KESIMPULAN
Berdasarkan data pengujian dan
perhitungan maka dalam penelitian ini
JURNAL APTEK Vol. 6 No. 1 Januari 2014
Sopian,
Sampah dan Limbah
Biomassa, Potensi Alternatif Energi di
Daerah, Purwakarta, 2003.
5. DAFTAR PUSTAKA
Borman, and Regland, Combustion Engineere,
McGraw-Hill, Singapore, 1998.
Channiwala, S.A., Parikh, P.P.,2002, A
Unified correlation for estimating
HHV of solid, liquid and gaseous
fuels:. Journal of Fuel ,vol 81, pp.
1051-1063
Djojodiharjo, H., Termofdinamika Teknik,.
Gramedia, Jakarta, 1987.
Holman and Gadja, Experimental Methods for
Engineers, 3rd ed. McGraw-Hill,
Tokyo, 1981.
1,2
Page 95
Page 96