Menghitung BMR
Menghitung BMR
TINJAUAN TEORI
Metabolisme basal adalah metabolisme yang dilakukan oleh organorgan tubuh dalam keadaan istirahat total (tidur). Energi tersebut
dibutuhkan untuk mempertahankan fungsi vital tubuh seperti denyut
jantung, bernafas, pemeliharaan tonus otot, pengaturan suhu tubuh,
metabolisme makanan, sekresi enzim, sekresi hormon, transmisi elektrik
pada otot dan lain-lain. Kebutuhan energi angka metabolisme basal ini
dinyatakan dalam kilokalori perkilogram berat badan per hari. Kurang
lebih dua pertiga energi yang dikeluarkan seseorang sehari digunakan
untuk aktivitas metabolisme basal tubuh.
Faktor-faktor yang mempengaruhi basal metabolisme, antara lain :
1. Ukuran tubuh (body size)
Ukuran tubuh menentukan pengeluaran energi seseorang. Tubuh
yang besar mempunyai BMR yang lebih besar. Sebagai contoh
pada wanita obese besarnya BMR dapat mencapai 125% atau
lebih dibanding wanita normal.
2. Usia
BMR tinggi pada bayi dan menurun menjelang anak-anak. Pada
bayi BMR diperlukan untuk pertumbuhan, tambahan diperlukan
5 kkal/g dari pertumbuhan jaringan, 12-15% energi untuk
pembentukan jaringan. BMR menurun dengan lambat menjelang
proses penuaan (turunnya aktivitas fisik, gaya hidup dan
perubahan komposisi tubuh, lebih tinggi jaringan adipose. BMR
turun 2% setiap 10 tahun setelah usia 30 tahun.
3. Jenis kelamin
BMR pada wanita lebih rendah dibanding pria dengan usia yang
sama. Bila pria dan wanita memiliki BB dan TB yang sama, maka
BMR wanita lebih rendah 5-10% dibanding pria, karena komposisi
jaringan adiposa wanita lebih besar dibanding pria. Jaringan
adiposa mempunyai metabolic rate rendah.
4. Status endokrin
seperti
Nicotine,
caffein,
theophyline
dan
Komposisi tubuh
Diet
Suhu Lingkungan
tubuh.
Pajanan
terhadap
sushu
rendah
akan
Latihan Fisik
rate
dan
aktifitas
tiroid
pada
pasien
hipertiroid
yang
Perhitungan BMR dilakukan pada pagi hari saat klien baru bangun
tidur dan belum melakukan aktivitas apapun, karena hormone tiroid
biasanya
akan
berada
pada
rentang
normal
saat
bangun
tidur.
BAB II
PEMBAHASAN KASUS
Contoh kasus :
Seorang mahasiswi STAN bernama Nuni Tejo Sari usia 20 tahun,
mempunyai berat badan (BB) 40 Kg dan tinggi badan (TB) 163 cm. Hitung
metabolisme basal yang dibutuhkan Nuni Tejo Sari dengan menggunakan
rumus Harris Benedict.
Pembahasan :
Rumus Harris Benedict :
BMR laki-laki = 66,5 +13,7 BB + 5,0
TB 6,8 U
Karena pada kasus diatas yang dihitung adalah perempuan, kita gunakan
rumus :
BMR perempuan = 665 + 9,7 BB + 1,7 TB 4,7 U, diketahui : BB=40 kg,
TB=193 cm, U=20 tahun
BMR = 665 + (9,7 x 40)+ (1,7 x 193) (4,7 x 20) kkal/hari
Contoh kasus :
Seorang wanita usia 25 tahun datang ke poliklinik penyakit dalam dengan
keluhan jantungnya berdebar-debar. Selama 3 bulan terakhir pasien
melaporkan kehilangan berat badan sebanyak 7 kg, tanpa disertai
penurunan nafsu makan. Terdapat pembesaran kelenjar tiroid tanpa nyeri
tekan, tidak ditemukan adanya proptosis. Klien didiagnosa mengidap
hipertiroid. Perawat melakukan pengukuran tekanan darah dan nadi
selama 3 hari berturut-turut, pada jam yang sama, untuk pengumpulan
data pada pemeriksaan BMR. Berikut hasil pengumpulan data :
Tanggal, Jam
Tekanan Darah
Nadi
Pemeriksaan
28 November 2012,
110/70 mmHg
98 x/menit
06.00
29 November 2012,
120/80 mmHg
90 x/menit
06.00
30 November 2012,
100/70 mmHg
88 x/menit
06.00
= 17,35%
Jadi, laju metabolisme basal pada klien hipertiroid diatas adalah 17,35%.
Laju
metabolismenya
meningkat,
lebih
dari
10%
karena
terjadi
DAFTAR PUSTAKA
Krisnasary,
Arie.
2011.
Basal
(http://id.scribd.com/doc/61596832/bmr,
Metabolic
diakses
Rate.
tanggal
01
Pusat
Sanglah
Denpasar.
(Http://Persagi.Org/Document/Makalah/154_Makalah.Pdf, Diakses
Tanggal 01 Desember 2012, Jam 11.15)