Anda di halaman 1dari 13

MATERI EDUKASI DIET DAN NUTRISI

1. DIET RENDAH GARAM


a. Definisi
Hiperemesis adalah suatu keadaan pada awal kehamilan (sampai tri semester II) yang ditandai dengan
rasa mual dan muntah yang berlebihan dalam waktu relative lama. Keadaan ini bila tidak diatasi dapat
menyebabkan dehidrasi dan penurunan berat badan. Ciri khas diet hyperemesis adalah pada penekanan
pemberian makanan sumber karbohidrat kompleks, terutama pada pagi hari serta menghindari makanan yang
berlemak dan goreng-gorengan untuk menekan rasa mual dan muntah. Pemberian makan dan minum sebaiknya
berjarak.
b. Tujuan
Tujuan Diet Hiperemesis adalah untuk :
1) Mengganti persediaan glikogen tubuh dan mengontrol asidosis.
2) Secara berangsur memberikan makanan berenergi dan zat gizi yang cukup.
c. Indikasi Pemberian Diet
1) Diet Hiperemesis I

Diet Hiperemesis I diberikan kepada pasien dengan hiperemesis berat


2) Diet Hiperemesis II

Diet Hiperemesis II diberikan bila rasa mual dan muntah sudah berkurang.
3) Diet Hyperemesis III

Diet Hiperemesis III diberikan kepada pasien dengan hiperemesis ringan.

Makanan yang dianjurkan untuk Diet Hiperemesis I, II dan III adalah sebagai berikut :
1) Roti Panggang, Biskuit, Krekers.

2) Buah Segar, Sari Buah.

3) Minuman Botol Ringan, Sirop, Kaldu Tak Berlemak, Teh, dan Kopi Encer.

Makanan yang tidak dianjurkan untuk Diet Hiperemesis I, II dan III adalah sebagai berikut :
1) Makanan yang merangsang saluran cerna dan berbumbu tajam

2) Bahan makanan yang mengandung alcohol, kopi dan yang mengandung zat tambahan ( pengawet, pewarna
dan bahan penyedap ).

d. Prinsip

1) Hiperemesis adalah suatu keadaan pada awal kehamilan (sampai trimester II) yang ditandai dengan
rasa mual dan muntah yang berlebihan dalam waktu yang relative lama.
2) Penyebab Hyperemesis Gravidarum belum pasti, dengan penyebab multi faktor diantaranya :
a) Faktor endokrin yaitu meningkatnya hormon estrogen dan progresteron
b) Faktor Psikologi
c) Faktor Gastrointestinal
3) Pada kehamilan Normal ditemukan keluhan mual dan muntah yang akan berkurang dan hilang pada akhir
trimester I.
4) Pada Hyperemesis Gravidarum ditemukan keluhan mual dan muntah yang berlebihan sehingga menyebabkan
keadaan umum ibu hamil buruk jika hal ini sampai terjadi maka ibu hamil membutuhkan terapi diit.
5) Pengelolaan Penderita :
a) Isolasi dalam ruang dan suasana tenang
b) Terapi obat dan cairan infus
c) Terapi psikologis
d) Terapi diit, baik parenteral dan oral.
e. Syarat – Syarat Diet Hiperemesis
Syarat – syarat Diet Hiperemesis adalah :
1) Karbohidrat tinggi, yaitu 75-80% dari kebutuhan energy total.

2) Lemak rendah, yaitu < 10% dari kebutuhan energy total.

3) Protein sedang, yaitu 10-15% dari kebutuhan energy total.

4) Makanan diberikan dalam bentuk kering; pemberian cairan disesuaikan dengan keadaan pasien, yaitu 7-10
gelas per hari.

5) Makanan mudah cerna, tidak merangsang saluran cerna, dan diberikan sering dalam porsi kecil.

6) Bila makan pagi dan siang sulit diterima, dioptimalkan makan malam dan selingan malam.

7) Makanan secara berangsur ditingkatkan dalam porsi dan nilai gizi sesuai dengan keadaan dan kebutuhan gizi
pasien.

f. Macam - macam Pemberian Diet Hiperemesis

Ada tiga macam diet hiperemesis, yaitu :


1) Diet Hiperemesis I

Diet Hiperemesis I diberikan kepada pasien dengan hiperemesis berat. Makanan hanya terdiri dari roti kering,
singkong bakar atau rebus, ubi bakar atau rebus, dan buah-buahan. Cairan tidak diberikan bersama makanan,
tetapi 1-2 jam sesudahnya. Semua zat gizi pada makanan ini kurang kecuali vitamin C, sehingga hanya
diberikan selama beberapa hari.
2) Diet Hiperemesis II

Diet Hiperemesis II diberikan bila rasa mual dan muntah sudah berkurang. Secara berangsur mulai diberikan
bersama makanan. Pemilihan bahan makanan yang tepat pada tahap ini dapat memenuhi kebutuhan gizi,
kecuali kebutuhan energi.
3) Diet Hyperemesis III

Diet Hiperemesis III diberikan kepada pasien dengan hiperemesis ringan. Sesuai dengan kesanggupan pasien,
minuman boleh diberikan bersama makanan. Makanan ini cukup energi dan semua zat gizi.
BAHAN MAKANAN SEHARI

DIET HIPEREMESIS I DIET HIPEREMESIS II DIET HIPEREMESIS III


BAHAN
MAKANAN Berat (g) Urt Berat Urt Berat (g) urt
(g)
Beras - - 150 3 gls nasi 200 4 gls nasi
Roti 120 6 iris 80 4 iris 80 4 iris
Biscuit - - 20 2 bh 40 4 bh
Daging - - 100 2 ptg sdg 100 2 ptg sdg
Telur Ayam - - 50 1 btr 200 1 btr
Tempe - - 50 2 ptg sdg 100 2 ptg sdg
Sayuran - - 150 1 ½ gls 150 1 ½ gls
Buah 700 7 ptg sdg 400 4 ptg sdg pepaya 400 4 ptg sdg pepaya
pepaya
Minyak - - - - 10 1 sdm
Margarin - - 10 1 sdm 20 2 sdm
Jam 30 3 sdm 20 2 sdm 20 2 sdm
Gula pasir 50 5 sdm 30 3 sdm - -
Susu - - - - 200 1 gls

Nilai Gizi pada Hiperemesis :

DIET DIET HIPEREMESIS II DIET HIPEREMESIS III


HIPEREMESIS I
Energi (kkal) 1100 1700 2300
Protein (g) 15 57 73
Lemak (g) 2 33 59
Karbohidrat (g) 259 293 368
Kalsium (mg) 100 300 400
Besi (mg) 9,5 17,9 24,3
Vitamin A (RE) 542 2202 2270
Tiamin (mg) 0,5 0,8 1,0
Vitamin C (mg) 283 199 199
Natrium (mg) - 267 362

Diet Hiperemesis II & III


Waktu Bahan Diet Hiperemesis II Diet Hiperemesis III
Makanan Berat (g) urt Berat (g) urt
Pagi Roti 40 2 iris 50 1 gls tim
Telur ayam 50 1 btr 50 1 btr
Margarin 5 ½ sdm 10 1 sdm
Jam 10 1 sdm 10 1 sdm

10.00 Buah 100 1 ptg sdg pepaya 100 1 ptg sdg pepaya
Gula Pasir 10 1 sdm 10 1 sdm
Biscuit - - 20 2 bh
Siang Beras 75 1 gls tim 75 1 ½ gls tim
Daging 50 1ptg sdg 50 1 ptg sdg
Tahu 50 ½ bh bsr 100 1 bh bsr
Sayuran 75 ¾ gls 75 ¾ gls
Buah 100 1 ptg sdg pepaya 100 1 ptg sdg pepaya
Minyak - - 5 ½ sdm

16.00 Buah 100 1 ptg sdg pepaya 100 1 ptg sdg pepaya
Gula pasir 10 1 sdm 20 2 sdm
Biskuit 20 2 bh 20 2 bh
Agar - - 2 ½ sdm
Susu - - 200 1 gls

Mala Beras 75 1 gls nasi 100 ½ gls tim


m
Ayam 50 1 ptg sdg 50 1 ptg sdg
Tempe 25 1 ptg sdg 50 2 ptg sdg
Sayuran 75 ¾ gls 75 ¾ gls
Buah 100 1 ptg sdg pepaya 100 1 ptg sdg pepaya

20.00 Roti 40 2 iris 40 2 iris


Margarin 5 ½ sdm 10 1 sdm
Jam 10 1 sdm 10 1 sdm
Gula pasir 10 1 sdm 10 1 sdm

PEMBAGIAN BAHAN MAKANAN SEHARI :


Contoh Menu Sehari
Diet Hiperemesis I
Waktu Bahan Makanan urt

Pukul 08.00 Roti panggang 2 iris


Jam 1 sdm

Pukul 10.00 Air jeruk 1 gls


Gula pasir 1 sdm

Pukul 12.00 Roti panggang 2 iris


Jam 1 sdm
Papaya 2 ptg sdg
Gula pasir 1 sdm

Pukul 16.00 Papaya 1 ptg sdg

Pukul 18.00 Roti panggang 2 iris


Jam 1 sdm
Pisang 1 bh sdg
Gula pasir 1 sdm
Pukul 20.00 Air jeruk 1 gls
Gula pasir 1 sdm

Diet Hiperemesis II
Pagi Siang Malam

Roti panggang isi jam Nasi Nasi


telur rebus Perkedel daging panggang Ayam & tempe bb. Semur
Tahu bacem Setup wortel
Setup bayam pisang
Papaya

Pukul 10.00 Pukul 16.00 Pukul 20.00

Selada buah Roti panggang isi jam


Selada buah
Biskuit Teh

Singkatan: URT = Ukuran Rumah Tangga


ptg = Potong
sdm = sendok makan
sdg = sedang
gls = gelas
btr = butir
2. DIET PREEKLAMAPSIA

a. Definisi
Diet merupakan pengaturan pada pola makan. Tentu pada penyakit preeklamasia yang terjadi pada ibu hamil
ini, diet sangat penting. Pola pengaturan diet ini dapat diterapkan dengan diet I preeklamasia hingga diet
preeklamasia III.
Pre-eklampsia adalah timbulnya hipertensi disertai proteinuria dan edema akibat kehamilan setelah usia
kehamilan 20 minggu atau segera setelah persalinan. Eklampsia adalah preeklampsia yang disertai kejang atau
koma yang timbul bukan akibat kelainan neurologi. Menurut kamus saku kedokteran Dorland, preeclampsia adalah
toksemia pada kehamilan lanjut yang ditandai oleh hipertensi,edema, dan proteinuria. Eklampsia adalah konvulsi
dan koma, jarang koma saja, yang terjadi pada wanita hamil atau dalam masa nifas dengan disertai hipertensi,
edema dan atau proteinuria.
Penyakit ini biasanya timbul pada Triwulan ke-3 kehamilan tetapi dapat timbul sebelumnya, misalnya pada
Mola Hidatosa. Hipertensi biasanya timbul lebih dahulu dari pada tanda-tanda lain. Preeklamasia merupakan
sindrom yang terjadi pada saat kehamilan masuk pada minggu kedua puluh dengan tanda dan gejala seperti
hipertensi, proteinuria, kenaikan berat badan yang cepat ( karena edema ), mudah timbul kemerah – merahan,
mual, muntah, pusing, nyeri lambung, oliguria, gelisah dan kesadaran menurun. Ciri khas diet ini adalah
memperhatikan asupan garam dan protein.
b. Tujuan

Tujuan Diet Preeklamasia adalah untuk :


1) Mencapai dan mempertahankan status gizi optimal.

2) Mencapai dan mempertahankan tekanan darah normal.

3) Mencegah dan mengurangi retensi garam atau air.

4) Mencapai keseimbangan nitrogen.

5) Menjaga agar penambahan berat badan tidak melebihi normal.

6) Mengurangi atau mencegah timbulnya faktor risiko lain atau penyulit baru pada saat kehamilan atau setelah
melahirkan.

c. Penyebab Preklamsia :
Pre-eklamsi dulunya dikenal sebagai toksemia, karena diperkirakan adanya racun dalam aliran darah ibu hamil.
Meski teori sudah dibantah, tetapi penyebab preeklamsia hingga kini belum diketahui. Penyebab lain yang
diperkirakan terjadi, adalah :
1) Kelainan aliran darah menuju rahim

2) Kerusakan pembuluh darah

3) Masalah dengan sistim ketahanan tubuh


4) Diet atau konsumsi makanan yang salah.

d. Indikasi Pemberian Diet

1) Diet Preeklemsia I

Diberikan kapada penderita dengan preeklamsi berat.


2) Diet Preeklemsia II

Diberikan sebagai makanan perpindahan dari Diet Preklamsia I atau kepada penderita Preklamsia yang
penyakitnya tidak begitu berat.
3) Diet Preklamasia III

Diberikan sebagai makanan perpindahan dari diet Preeklamasia II atau kepada penderita dengan preeklamasi
ringan
e. Prinsip
Makanan tinggi protein, tinggi karbohidrat, cukup vitamin dan rendah lemak. Kurangi garam apabila berat
badan bertambah atau edema. Makanan berorientasi pada empat sehat lima sempurna. Untuk meningkatkan
jumlah protein dengan tambahan satu butir telur setiap hari.
1) Preeklamsia 1
1) Makanan diberikan dalam bentuk cair terdiri dari susu dan sari buah.
2) Diet ini hanya diberikan 1-2 hari.
2) Preeklamsia 2
1) Makanan dalam bentuk saring atau lunak.
2) Diet rendah garam I
3) Preeklamsia 3
1) Mengandung protein tinggi.
2) Rendah garam
f. Syarat – Syarat Diet Preeklamasia

Syarat – syarat Diet Preeklamasia adalah :


1) Energi dan semua zat gizi cukup. Dalam keadaan berat, makanan diberikan secara berangsur, sesuai dengan
kemampuan pasien menerima makanan. Penambahan energy tidak lebih dari 300 kkal dari makanan atau diet
sebelum hamil.

2) Garam diberikan rendah sesuai dengan berat-ringannya retensi garam atau air. Penambahan berat badan
diusahakan di bawah 3 kg/bulan atau di bawah 1 kg/minggu.

3) Protein tinggi ( 1 ½ - 2 g/kg berat badan )

4) Lemak sedang, sebagian lemak berupa lemak tidak jenuh tunggal dan lemak tidak jenuh ganda.

5) Vitamin cukup, vitamin C dan B6 diberikan sedikit lebih tinggi.

6) Mineral cukup terutama kalsium dan kalium.

7) Bentuk makanan disesuaikan dengan kemampuan makan pasien.


8) Cairan diberikan 2500 ml sehari. Pada keadaan oliguria, cairan dibatasi dan disesuaikan dengan cairan yang
keluar melalui urin, muntah, keringat dan pernapasan.

g. Macam - macam Diet Preeklamasia

1) Diet Preeklemsia I

Diberikan kapada penderita dengan preeklamsi berat. Makanan hanya terdiri dari susu dan buah-
buahan. Jumlah cairan diberikan paling sedikit 1500 ml sehari per oral, dan kekurangan diberikan secara
parenteral. Makanan ini kurang kalori dan semua zat-zat gizi kecuali kalsium, vitamin A dan C, oleh karena itu
hanya diberikan selama 1-2 hari saja.
2) Diet Preeklemsia II

Diberikan sebagai makanan perpindahan dari Diet Preklamsia I atau kepada penderita Preklamsia
yang penyakitnya tidak begitu berat. Makanan berbentuk lunak dan diberikan sebagai Diet Rendah Garam I.
Makanan ini rendah kalori, kalsium dan cukup zat gizi lain.

3) Diet Preklamasia III

Diberikan sebagai makanan perpindahan dari Diet Preeklamasia II atau kepada penderita dengan
preeklamasi ringan. Makanan mengandung protein tinggi dan garam rendah dan diberikan berbentuk lunak
atau biasa. Makanan ini cukup semua zat-zat gizi. Jumlah kalori harus disesuaikan dengan kenaikan berat
badan yang tidak boleh lebih dari 1 kg tiap bulan.

Pre Eklamsi Ringan, bila disertai keadaan berikut :


1) Tekanan darah 140/90 mmHg atau lebih pada posisi berbaring telentang atau kenaikan distolik 15 mmHg atau
lebih, kenaikan sistolik 30 mmHg atau lebih. Cara pengukuran sekurang-kurangnya pada 2 kali pemeriksaan
dengan jarak periksa 1 jam, atau sebaiknya 6 jam.

2) Edema umum, kaki, jari tangan, dan muka, atau kenaikan beratbadan 1 kg atau lebih per minggu.

3) Proteinuria kwantitatif 0,3 gr atau lebih per liter, kwalitatif 1 + atau 2 + pada urin kateter atau midstream.

Pre Eklamsi berat, bila disertai keadaan sebagai berikut :


1) Tekanan darah 160/110 mmHg atau lebih.

2) Proteinuria 5 gr atau lebih per liter.

3) Oligueria, yaitu jumlah urin yang kurang dari 500 cc per 24 jam.

4) Adanya gangguan serebral, gangguan visus, dan rasa nyeri di epigastrium.

5) Terdapat edema paru dan sianosis.


Untuk mencegah terjadinya pre eklamsia ringan dan berat dapat dilakukan nasehat tentang kesehatan kehamilan
dan berkaitan dengan Diet makanan
TABEL BAHAN MAKANAN SEHARI
*) susu khusus ibu hamil. Bila di berikan susu biasa, energy hanya sebagian yang terpenuhi.

DIET PREEKLAMASIA I DIET PREEKLAMASIA II DIET PREEKLAMASIA III


BAHAN
MAKANAN Berat (g) Urt Berat (g) Urt Berat urt
(g)
Beras - - 150 3 gelas tim 200 4 gelas tim
Telur - - 50 1 butir 50 1 butir
Daging - - 100 2 potong sedang 100 2 potong sedang
Tempe - - 50 2 potong sedang 100 4 potong sedang
Sayuran - - 200 2 gelas 200 2 gelas
Sari buah atau 1000 5 gelas 400 4 potong sedang 400 4 potong sedang
buah papaya papaya
Gula pasir 80 8 sdm 30 3 sdm 30 3 sdm
Minyak nabati - - 15 1 ½ sdm 25 2 ½ sdm
Susu bubuk *) 75 15 sdm 25 5 sdm 50 10 sdm

Nilai Gizi pada Preeklamsia :

DIET DIET PREEKLAMASIA II DIET PREEKLAMASIA III


PREEKLAMASIA I
Energi (kkal) 1032 1604 2128
Protein (g) 20 56 80
Lemak (g) 19 44 63
Karbohidrat (g) 211 261 305
Kalsium (mg) 600 500 800
Besi (mg) 6,9 17,3 24,2
Vitamin A (RE) 750 2796 3035
Tiamin (mg) 0,5 0,8 1
Vitamin C (mg) 242 212 213
Natrium (mg) 286 248 403

Diet Preeklamsia II & III


Waktu Bahan Diet Preeklampsia II Diet Preeklampsia III
Makanan Berat (g) urt Berat (g) urt
Pagi Beras 50 1 gls tim 50 1 gls tim
Telur ayam 50 1 btr 50 1 btr
Sayuran 50 ½ gls 50 ½ gelas
Minyak 5 ½ sdm 5 ½ sdm
Susu bubuk 25 5 sdm 25 5 sdm
Gula pasir 10 1 sdm 10 1 sdm

10.00 Buah 100 1 ptg sdg pepaya 100 1 ptg sdg pepaya
Gula Pasir 10 1 sdm 10 1 sdm

Siang Beras 50 1 gls tim 75 1 ½ gls tim


Daging 50 1ptg sdg 50 1 ptg sdg
Tahu 50 ½ bh bsr 100 1 bh bsr
Sayuran 75 ¾ gls 75 ¾ gls
Buah 100 1 ptg sdg pepaya 100 1 ptg sdg pepaya
Minyak 5 ½ sdm 10 1 sdm

16.00 Buah 100 1 ptg sdg pepaya 100 1 ptg sdg pepaya
Gula pasir 10 1 sdm 10 1 sdm
Susu bubuk - - 25 5 sdm

Malam Beras 50 1 gls tim 75 1 ½ gls tim


Ikan 50 1 ptg sdg 50 1 ptg sdg
Tempe 25 1 ptg sdg 50 2 ptg sdg
Sayuran 75 ¾ gls 75 ¼ gls
Buah 100 1 ptg sdg pepaya 100 1 ptg sdg pepaya
Minyak 5 ½ sdm 10 1 sdm

PEMBAGIAN BAHAN MAKANAN SEHARI :


Contoh Menu Sehari
Diet Preeklamsia I
Pukul 06.00 Teh 1 gls

Pukul 08.00 Sari tomat 1 gls


Susu

Pukul 10.00 Sari jeruk 1 gls

Pukul 13.00 Sari alpukat 1 gls


Susu

Pukul 16.00 Sari tomat susu 1 gls

Pukul 18.00 Sari papaya 1 gls


Sari jeruk

Pukul 20.00 Teh 1 gls


Susu

Diet Preeklamsia II
Pagi Siang Malam
Nasi Telur Ceplok Air Nasi tim Nasi tim
Tumis Kacang panjang taoge Daging bumbu terik Ikan bumbu kuning
Susu Tempe bacem Gadon tahu
Pisang Jeruk

Pukul 10.00 Pukul 16.00

Selada buah Jeruk teh

Singkatan: URT = Ukuran Rumah Tangga


ptg = Potong
sdm = sendok makan
sdg = sedang
gls = gelas
btr = butir
3. DIET TKTP (TINGGI KALORI TINGGI PROTEIN)

a. Pengertian Diet TKTP


Diet TKTP adalah pengaturan jumlah protein dan kalori serta jenis zat makanan yang dimakan disetiap
hari agar tubuh tetap sehat.
b. Tujuan diet TKTP
1) Memberikan makanan secukupnya atau lebih dari pada biasa untuk memenuhi kebutuhan protein dan kalori.
2) Maksudnya, jumlah makanan khusus kebutuhan protein dan kalori dibutuhkan dalam jumlah lebih dari pada
kebutuhan biasa.
3) Menambah berat badan hingga mencapai normal.
4) Penambahan berat badan hingga mencapai normal menunjukkan kecukupan energi. Untuk mengetahui berat
badan yang normal, seseorag dapat menggunakan kartu menuju sehat (KMS), untuk anak balita, anak
sekolah, remaja, ibu hamil dan kelompok usia lanjut. Bagi orang dewasa digunakan Indek MasaTtubuh (IMT).
5) Mencegah dan mengurangi kerusakan jaringan.
6) Artinya, dengan terpenuhinya kebutuhan energi / kalori dan protein di dalam tubuh, sehingga menjamin
terbentuknya sel-sel baru di dalam jaringan tubuh.
c. Syarat Diet TKTP
1) Tinggi Energi
2) Tinggi Protein
3) Cukup mineral dan Vitamin
4) Mudah dicerna
5) Diberikan secara bertahap bila penyakit dalam keadaan darurat
6) Makanan yang dapat mengurangi nafsu makan dihindari.
d. Indikasi Pemberian diet TKTP
1) Malnutrisi, defisiensi kalori, protein, anemia, kwashiorkor.
2) Sebelum dan sesudah operasi.
3) Baru sembuh dari penyakit dengan panas tinggi atau penyakit berlangsung lama.
4) Trauma perdarahan.
5) Infeksi saluran pernafasan
e. Macam-Macam Diet TKTP
1) TKTP I : Kalori : 2600 kal/kg BB
Protein : 100 g (2 g/kgBB)

2) TKTP II : Kalori : 3000 kal / kg BB


Protein : 125 g (2½ g / kg BB)
f. Bahan Makanan Yang Termasuk Diet TKTP
1) Bahan makanan sumber protein
Sumber protein hewani : ayam, daging, hati, ikan, telur, susu, keju.
Sumber protein nabati : kacang-kacangan.
2) Bahan makanan sumber kalori.
Sumber hidrat arang : beras, jagung, ubi singkong, roti, kentang, mie, tepung.
Sumber lemak : minyak goreng, mentega.
g. Daftar Menu Diet TKTP
1) Bahan makanan yang ditambahkan pada makanan biasa sehari.
TKTP I TKTP II
Jenis
Berat Urt Berat Urt
Susu 200 g 1 gls 400 g 2 gls
Telur 50 g 1 btr 100 g 2 btr
Daging 50 g 1 ptg sdg 100 g 2 ptg sdg

2) Pembagian makanan sehari (sebagai tambahan makanan biasa)


Waktu TKTP I TKTP II
Pagi 1 gelas susu 1 gelas susu

Siang 1 butir telur 1 butir telur


1 potong daging
Sore 1 gelas susu

Malam 1 potong daging 1 butir telur


1 potong telur

h. Hal-hal yang perlu diketahui selama pemberian makan anak


1) Frekuensi makan sehari
2) Lamanya setiap kali makan
3) Teknik pemberian makan
4) Respon afektif anak selama makan
5) Variasi makanan yang diterima anak

Anda mungkin juga menyukai