Diet Hiperemesis II diberikan bila rasa mual dan muntah sudah berkurang.
3) Diet Hyperemesis III
Makanan yang dianjurkan untuk Diet Hiperemesis I, II dan III adalah sebagai berikut :
1) Roti Panggang, Biskuit, Krekers.
3) Minuman Botol Ringan, Sirop, Kaldu Tak Berlemak, Teh, dan Kopi Encer.
Makanan yang tidak dianjurkan untuk Diet Hiperemesis I, II dan III adalah sebagai berikut :
1) Makanan yang merangsang saluran cerna dan berbumbu tajam
2) Bahan makanan yang mengandung alcohol, kopi dan yang mengandung zat tambahan ( pengawet, pewarna
dan bahan penyedap ).
d. Prinsip
1) Hiperemesis adalah suatu keadaan pada awal kehamilan (sampai trimester II) yang ditandai dengan
rasa mual dan muntah yang berlebihan dalam waktu yang relative lama.
2) Penyebab Hyperemesis Gravidarum belum pasti, dengan penyebab multi faktor diantaranya :
a) Faktor endokrin yaitu meningkatnya hormon estrogen dan progresteron
b) Faktor Psikologi
c) Faktor Gastrointestinal
3) Pada kehamilan Normal ditemukan keluhan mual dan muntah yang akan berkurang dan hilang pada akhir
trimester I.
4) Pada Hyperemesis Gravidarum ditemukan keluhan mual dan muntah yang berlebihan sehingga menyebabkan
keadaan umum ibu hamil buruk jika hal ini sampai terjadi maka ibu hamil membutuhkan terapi diit.
5) Pengelolaan Penderita :
a) Isolasi dalam ruang dan suasana tenang
b) Terapi obat dan cairan infus
c) Terapi psikologis
d) Terapi diit, baik parenteral dan oral.
e. Syarat – Syarat Diet Hiperemesis
Syarat – syarat Diet Hiperemesis adalah :
1) Karbohidrat tinggi, yaitu 75-80% dari kebutuhan energy total.
4) Makanan diberikan dalam bentuk kering; pemberian cairan disesuaikan dengan keadaan pasien, yaitu 7-10
gelas per hari.
5) Makanan mudah cerna, tidak merangsang saluran cerna, dan diberikan sering dalam porsi kecil.
6) Bila makan pagi dan siang sulit diterima, dioptimalkan makan malam dan selingan malam.
7) Makanan secara berangsur ditingkatkan dalam porsi dan nilai gizi sesuai dengan keadaan dan kebutuhan gizi
pasien.
Diet Hiperemesis I diberikan kepada pasien dengan hiperemesis berat. Makanan hanya terdiri dari roti kering,
singkong bakar atau rebus, ubi bakar atau rebus, dan buah-buahan. Cairan tidak diberikan bersama makanan,
tetapi 1-2 jam sesudahnya. Semua zat gizi pada makanan ini kurang kecuali vitamin C, sehingga hanya
diberikan selama beberapa hari.
2) Diet Hiperemesis II
Diet Hiperemesis II diberikan bila rasa mual dan muntah sudah berkurang. Secara berangsur mulai diberikan
bersama makanan. Pemilihan bahan makanan yang tepat pada tahap ini dapat memenuhi kebutuhan gizi,
kecuali kebutuhan energi.
3) Diet Hyperemesis III
Diet Hiperemesis III diberikan kepada pasien dengan hiperemesis ringan. Sesuai dengan kesanggupan pasien,
minuman boleh diberikan bersama makanan. Makanan ini cukup energi dan semua zat gizi.
BAHAN MAKANAN SEHARI
10.00 Buah 100 1 ptg sdg pepaya 100 1 ptg sdg pepaya
Gula Pasir 10 1 sdm 10 1 sdm
Biscuit - - 20 2 bh
Siang Beras 75 1 gls tim 75 1 ½ gls tim
Daging 50 1ptg sdg 50 1 ptg sdg
Tahu 50 ½ bh bsr 100 1 bh bsr
Sayuran 75 ¾ gls 75 ¾ gls
Buah 100 1 ptg sdg pepaya 100 1 ptg sdg pepaya
Minyak - - 5 ½ sdm
16.00 Buah 100 1 ptg sdg pepaya 100 1 ptg sdg pepaya
Gula pasir 10 1 sdm 20 2 sdm
Biskuit 20 2 bh 20 2 bh
Agar - - 2 ½ sdm
Susu - - 200 1 gls
Diet Hiperemesis II
Pagi Siang Malam
a. Definisi
Diet merupakan pengaturan pada pola makan. Tentu pada penyakit preeklamasia yang terjadi pada ibu hamil
ini, diet sangat penting. Pola pengaturan diet ini dapat diterapkan dengan diet I preeklamasia hingga diet
preeklamasia III.
Pre-eklampsia adalah timbulnya hipertensi disertai proteinuria dan edema akibat kehamilan setelah usia
kehamilan 20 minggu atau segera setelah persalinan. Eklampsia adalah preeklampsia yang disertai kejang atau
koma yang timbul bukan akibat kelainan neurologi. Menurut kamus saku kedokteran Dorland, preeclampsia adalah
toksemia pada kehamilan lanjut yang ditandai oleh hipertensi,edema, dan proteinuria. Eklampsia adalah konvulsi
dan koma, jarang koma saja, yang terjadi pada wanita hamil atau dalam masa nifas dengan disertai hipertensi,
edema dan atau proteinuria.
Penyakit ini biasanya timbul pada Triwulan ke-3 kehamilan tetapi dapat timbul sebelumnya, misalnya pada
Mola Hidatosa. Hipertensi biasanya timbul lebih dahulu dari pada tanda-tanda lain. Preeklamasia merupakan
sindrom yang terjadi pada saat kehamilan masuk pada minggu kedua puluh dengan tanda dan gejala seperti
hipertensi, proteinuria, kenaikan berat badan yang cepat ( karena edema ), mudah timbul kemerah – merahan,
mual, muntah, pusing, nyeri lambung, oliguria, gelisah dan kesadaran menurun. Ciri khas diet ini adalah
memperhatikan asupan garam dan protein.
b. Tujuan
6) Mengurangi atau mencegah timbulnya faktor risiko lain atau penyulit baru pada saat kehamilan atau setelah
melahirkan.
c. Penyebab Preklamsia :
Pre-eklamsi dulunya dikenal sebagai toksemia, karena diperkirakan adanya racun dalam aliran darah ibu hamil.
Meski teori sudah dibantah, tetapi penyebab preeklamsia hingga kini belum diketahui. Penyebab lain yang
diperkirakan terjadi, adalah :
1) Kelainan aliran darah menuju rahim
1) Diet Preeklemsia I
Diberikan sebagai makanan perpindahan dari Diet Preklamsia I atau kepada penderita Preklamsia yang
penyakitnya tidak begitu berat.
3) Diet Preklamasia III
Diberikan sebagai makanan perpindahan dari diet Preeklamasia II atau kepada penderita dengan preeklamasi
ringan
e. Prinsip
Makanan tinggi protein, tinggi karbohidrat, cukup vitamin dan rendah lemak. Kurangi garam apabila berat
badan bertambah atau edema. Makanan berorientasi pada empat sehat lima sempurna. Untuk meningkatkan
jumlah protein dengan tambahan satu butir telur setiap hari.
1) Preeklamsia 1
1) Makanan diberikan dalam bentuk cair terdiri dari susu dan sari buah.
2) Diet ini hanya diberikan 1-2 hari.
2) Preeklamsia 2
1) Makanan dalam bentuk saring atau lunak.
2) Diet rendah garam I
3) Preeklamsia 3
1) Mengandung protein tinggi.
2) Rendah garam
f. Syarat – Syarat Diet Preeklamasia
2) Garam diberikan rendah sesuai dengan berat-ringannya retensi garam atau air. Penambahan berat badan
diusahakan di bawah 3 kg/bulan atau di bawah 1 kg/minggu.
4) Lemak sedang, sebagian lemak berupa lemak tidak jenuh tunggal dan lemak tidak jenuh ganda.
1) Diet Preeklemsia I
Diberikan kapada penderita dengan preeklamsi berat. Makanan hanya terdiri dari susu dan buah-
buahan. Jumlah cairan diberikan paling sedikit 1500 ml sehari per oral, dan kekurangan diberikan secara
parenteral. Makanan ini kurang kalori dan semua zat-zat gizi kecuali kalsium, vitamin A dan C, oleh karena itu
hanya diberikan selama 1-2 hari saja.
2) Diet Preeklemsia II
Diberikan sebagai makanan perpindahan dari Diet Preklamsia I atau kepada penderita Preklamsia
yang penyakitnya tidak begitu berat. Makanan berbentuk lunak dan diberikan sebagai Diet Rendah Garam I.
Makanan ini rendah kalori, kalsium dan cukup zat gizi lain.
Diberikan sebagai makanan perpindahan dari Diet Preeklamasia II atau kepada penderita dengan
preeklamasi ringan. Makanan mengandung protein tinggi dan garam rendah dan diberikan berbentuk lunak
atau biasa. Makanan ini cukup semua zat-zat gizi. Jumlah kalori harus disesuaikan dengan kenaikan berat
badan yang tidak boleh lebih dari 1 kg tiap bulan.
2) Edema umum, kaki, jari tangan, dan muka, atau kenaikan beratbadan 1 kg atau lebih per minggu.
3) Proteinuria kwantitatif 0,3 gr atau lebih per liter, kwalitatif 1 + atau 2 + pada urin kateter atau midstream.
3) Oligueria, yaitu jumlah urin yang kurang dari 500 cc per 24 jam.
10.00 Buah 100 1 ptg sdg pepaya 100 1 ptg sdg pepaya
Gula Pasir 10 1 sdm 10 1 sdm
16.00 Buah 100 1 ptg sdg pepaya 100 1 ptg sdg pepaya
Gula pasir 10 1 sdm 10 1 sdm
Susu bubuk - - 25 5 sdm
Diet Preeklamsia II
Pagi Siang Malam
Nasi Telur Ceplok Air Nasi tim Nasi tim
Tumis Kacang panjang taoge Daging bumbu terik Ikan bumbu kuning
Susu Tempe bacem Gadon tahu
Pisang Jeruk