A. HIPEREMESIS GRAVIDARUM
Hiperemisis gravidarum adalah mual dan muntah yang berlebihan, muntah terjadi
sampai umur kehamilan 20 minggu, begitu hebat dimana segala apa yang dimakan dan
diminum dimuntahkan sehingga mempengaruhi keadaan umum dan pekerjaan sehari-hari,
berat badan menurun, dan dehidrasi. Pengertian lain Hiperemesis Gravidarum adalah suatu
keadaan dimana seorang ibu hamil memuntahkan segala apa yang dimakan dan diminum
sehingga berat badannya sangat turun, turgor kulit kurang, diuresis kurang dan timbul
aseton dalam air kencing. Penyebab hiperemesis gravidarum belum diketahui secara pasti,
tetapi ada beberapa faktor predisposisi yang diduga berkaitan yaitu Faktor adaptasi dan
hormonal pada saat hamil, Faktor Psikologis, Faktor Alergi.
Hiperemesis gravidarum menurut berat ringannya gejala dapat dibagi menjadi 3
tingkatan yaitu :
1. Tingkat I (Ringan),
2. Tingkat II (Sedang),
3. Tingkat III (Berat).
Prinsip pencegahan adalah mengubah emesis agar tidak menjadi Hiperemesis dengan
cara
1. Penjelasan bahwa kehamilan dan persalinan merupakan proses psikologis.
2. Makan sedikit-sedikit tetapi sering, berikan makanan selingan super biskuit, roti
kering dengan teh hangat saat bangun pagi dan sebelum tidur. Hindari makanan
berminyak dan berbau, makanan sebaik disajikan dalam keadaan hangat.
3. Jangan tiba-tiba berdiri waktu bangun pagi, akan terasa oyong, mual dan muntah,
difekasi hendaknya diusahakan terakhir.
Ada beberapa penatalaksanaan pasien dengan hiperemesis yaitu Isolasi, Terapi psikologik,
Diet dan cairan parenteral yang cukup, dan Obat untuk mengurangi gejala. Ciri khas diet
hiperemesis adalah pada penekanan pemberian makanan sumber karbohidrat kompleks,
terutama pada pagi hari serta menghindari makanan yang berlemak dan goreng-gorengan
untuk menekan rasa mual dan muntah. pemberian makan dan minum sebaiknya berjarak
untuk menghindari rangsang mual dan muntah.
Tujuan diet hiperemisis adalah
1. Mengganti persediaan glikogen tubuh dan mengontrol asidosis , serta
2. Secara berangsur memberikan makanan berenergi dan zat gizi yang cukup.
Syarat diet Hiperemisis adalah ;
1) Karbohidrat tinggi, yaitu 75% - 85% dari kebutuhan energi total,
2) Lemak rendah, yaitu kurang dari atau sama dengan 10 persen dari kebutuhan energi
total,
3) Protein sedang, yaitu 10%-15% dari kebutuhan energi total,
4) Makanan diberikan dalam bentuk kering, pemberian cairan disesuaikan dengan keadaan
pasien, yaitu 7-10 gelas per hari,
5) Makanan mudah dicerna, tidak merangsang saluran cerna, dan diberikan sering dalam
porsi kecil,
6) Bila makan pagi dan siang sulit diterima, dioptimalkan makan malam dan selingan malam,
7) Makanan secara berangsur ditingkatkan dalam porsi dan nilai gizi sesuai dengan keadaan
dan kebutuhan gizi pasien.
Macam diet dan indikasi pemberian. Ada tiga macam diet hiperemesis, yaitu diet
hiperemesis I, II, dan III. Baiklah kita mulai saja dengan
1. Diet Hiperemesis I.
Diet hiperemesis I diberikan kepada pasien dengan hiperemesis berat. Makanan hanya
terdiri dari roti kering, singkong bakar atau rebus, dan buah-buahan. Cairan tidak
diberikan bersama makanan, tetapi 1-2 jam sesudahnya. Semua zat gizi pada makanan
ini kurang kecuali vitamin C, sehingga hanya diberikan selama beberapa hari saja.
2. Diet hiperemesis II
Diet Hiperemesis II diberikan bila rasa mual dan muntah sudah berkurang, secara
berangsur mulai diberikan bersama makanan yang bernilai gizi tinggi, minuman masih
tidak diberikan bersama makanan. Pemilihan bahan makanan yang tepat pada tahap ini
dapat memenuhi kebutuhan gizi, kecuali kebutuhan energi.
3. Diet Hiperemesis III.
Diet hiperemesis III diberikan kepada pasien dengan hiperemesiss ringan. Sesuai
dengan kesanggupan pasien, minum boleh diberikan bersama makanan. Makanan ini
cukup energi dan semua zat gizi.
Tabel 3.26.Bahan Makanan Sehari-hari
Jelaslah bahwa banyak sekali perbedaan dari ketiga jenis diet ini, tentu saja karena
bahan makanannya tidak sama nilai gizinya juga tidak sama kan, coba perhatikan tabel
berikut :
Tabel 3.30 Pembagian Bahan Makanan Sehari Diet Hiperemisis II Dan III
Kalau bahan makanan tersebut diatas telah diolah menjadi makanan, maka dapat kita
lihat contoh menu sehari berikut ini.
Tabel 3.31. Menu Diet Hiperemisis II
Makanan yang dianjurkan bagi ibu Hiperemisis adalah sebagai berikut ; Roti
panggang, biskuit, krekers, buah segar, sari buah, Minuman botol ringan (coca-cola, fanta,
limun), sirop, kaldu tak berlemak, teh, dan kopi encer. Sedangkan makanan yang tidak
dianjurkan untuk diet Hiperemesis I, II, dan III adalah makanan yang merangsang saluran
cerna dan berbumbu tajam, bahan makanan yang mengandung alkohol, kopi, dan yang
mengandung zat tambahan (pengawet, pewarna, dan bahan penyedap).
Bagaimana cara memesan dietnya?, cukup dengan menuliskan Diet Hiperemesis I / II
/III
Kita lanjutkan lagi pembelajaran ini dengan mempelajari tentang diet preeklampsia.
B. DIET PRE-EKLAMPSIA
Pre-eklampsia adalah timbulnya hipertensi disertai proteinuria dan edema akibat
kehamilan setelah usia kehamilan 20 minggu atau segera setelah persalinan. Eklampsia
adalah pre-eklampsia yang disertai kejang dan/atau koma yang timbul bukan akibat kelainan
neurologi. Pre-eklampsia digolongkan ke dalam Pre-eklampsia ringan dan Pre-eklampsia
berat. Pre-eklampsia dan eklampsia merupakan komplikasi kehamilan yang berkelanjutan
dengan penyebab yang sama. Oleh karena itu, pencegahan atau diagnosis dini dapat
mengurangi kejadian dan menurunkan angka kesakitan dan kematian. Untuk mencegah
kejadian Pre-eklampsia ringan dapat dilakukan nasehat tentang dan berkaitan dengan Diet,
Cukup istirahat dan Pengawasan antenatal (hamil). Pre-eklampsia merupakan sindroma
yang terjadi pada saat kehamilan masuk pada minggu kedua puluh dengan tanda dan gejala
seperti hipertensi, preinuria, kenaikan berat badan yang cepat (karena edema), mudah
timbul kemerah-merahan, mual, muntah, pusing, nyeri lambung, oliguria, gelisah, dan
kesadaran menurun, ciri khas diet ini adalah memperhatikan asupan garam dan protein.
Tujuan diet pre-eklampsia adalah untuk ;
1. Mencapai dan mempertahankan status gizi optimal,
2. Mencapai dan mempertahankan tekanan darah normal,
3. Mencegah atau mengurangi retensi garam atau air,
4. Mencapai keseimbangan nitrogen,
5. Menjaga agar penambahan berat badan tidak melebihi normal,
6. Mengurangi atau mencegah timbulnya faktor risiko lain atau penyulit baru pada saat
kehamilan atau setelah melahirkan
Syarat-syarat diet pre-eklampsia adalah;
1. Energi dan semua zat gizi cukup. Dalam keadaan berat, makanan diberikan secara
berangsur, sesuai dengan kemampuan pasien menerima makanan. Penambahan
energi tidak lebih dari 300 kkal dari makanan atau diet sebelum hamil,
2. Garam diberikan rendah sesuai dengan berat-ringannya retensi garam atau air.
Penambahan berat badan diusahakan di bawah 3 kg/bulan atau di bawah
1kg/minggu,
3. Protein tinggi (1,5 -2g/kg berat badan),
4. Lemak sedang, sebagian lemak berupa lemak tidak jenuh tunggal dan lemak tidak
jenuh ganda,
5. Vitamin cukup; vitamin C dan B6 diberikan sedikit lebih tinggi
6. Mineral cukup terutama kalsium dan kalium,
7. Bentuk makanan disesuaikan dengan kemampuan makan pasien,
8. Cairan diberikan 2500 ml hari. Pada keadaan oliguria, cairan dibatasi dan
disesuaikan dengan cairan yang keluar melalui urin, muntah, keringat dan
pernapasan.
Berikutnya kita pelajari Macam diet dan indikasi pemberiannya.
1. Diet Pre-eklampsia I.
Diet Preeklampsia I diberikan kepada pasien dengan pre-eklampsia berat. Makanan
diberikan dalam bentuk cair, yang terdiri dari susu dan sari buah, jumlah cairan
diberikan paling sedikit 1500 ml sehari per oral, dan kekurangannya diberikan secara
parenteral . Makanan ini kurang energi dan zat gizi, karena itu hanya diberikan selama
1-2 hari.
2. Diet Preeklampsia II.
Diet Pre-eklampsia II diberikan sebagai makanan perpindahan dari diet pre-eklampsia I
atau kepada pasien pre-eklampsia yang penyakitnya tidak begitu berat. Makanan
berbentuk saring atau lunak dan diberikan sebagai diet rendah garam I. Makanan ini
cukup energi dan gizi lainnya.
3. Diet Pre-eklampsia III
Diet Pre-eklampsia III diberikan sebagai makanan perpindahan dari pre-eklampsia II
atau kepada pasien dengan pre-eklampsia ringan. Makanan ini mengandung protein
tinggi dan garam rendah, diberikan dalam bentuk lunak atau biasa. Makanan ini cukup
semua zat gizi. jumlah energi harus disesuaikan dengan kenaikan berat badan yang
boleh lebih dari 1 kg tiap bulan .
Selanjutnya mengenai bahan makanan yang kita berikan dapat dilihat contohnya
sebagai berikut.
Tabel 3.32 Bahan Makanan Sehari
Bahan Diet Preeklampsia I Diet Preeklampsia II Diet Preeklampsia III
makanan Berat [g] URT Berat [g] URT Berat[g] URT
Beras - - 150 3 gls tim 200 4 gls nasi
Telur - - 50 1 btr 50 1 btr
daging - - 100 2 ptg sdg 100 2 ptg sdg
Tempe - - 50 2 ptg sdg 100 4 ptg sdg
Sayuran - - 200 2 gls 200 2 gls
Sari 1000 5 gls 400 4 ptg sdg 400 4 ptg sdg
buah/buah pepaya pepaya
Gula pasir 80 8 sdm 30 3 sdm 30 3 sdm
Minyak - - 15 1 ½ sdm 25 2 ½ sdm
nabati
Susu 75 15 sdm 25 5 sdm 50 10 sdm
bubuk*)
*) susu khusus ibu hamil, bila diberikan susu biasa, energi hanya separuh terpenuhi
Dari bahan-bahan tersebut diatas kita lihat lagi nilai gizinya.