MENU DIET RENDAH PROTEIN

Indri Hapsari
DIET RENDAH PROTEIN

• pola makan yang membatasi

protein pada konsumsi sehari-hari
(asupan proteinnya lebih rendah
dari kebutuhan normal)
 DIET RENDAH PROTEIN
• Protein mengandung nitrogen yang, ketika
dimetabolisme, akan diubah menjadi asam amino dan
urea (liver) dan di dibuang oleh tubuh (ginjal) sebagai
urin.
• Gangguan mengeluarkan urin, limbah dari nitrogen
menumpuk di aliran darah yang menyebabkan mual,
sakit kepala, kelelahan, dan kerusakan lebih lanjut
pada hati dan ginjal.
• Gangguan mengurai asam amino menyebabkan
kerusakan jaringan tubuh
Indikasi Pemberian
• Diberikan kpd penderita Gangguan Ginjal
(Gagal Ginjal Akut & Gagal Ginjal Kronik),
• Gangguan hati (liver),
• Tyrosinemia,
• Fenilketonuria (PKU),
• maple syrup urine disease (MSUD)
(tubuh tidak mampu memroses asam amino valin,
leusin dan isoleusin)
Makanan Khusus
 Tujuan Pemberian

• Mengurangi beban ginjal atau hati, sehingga

memperlambat perkembangan penyakit
• mencukupi kebutuhan zat gizi agar sesuai
dengan fungsi ginjal
• mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit
Syarat Diet Rendah Protein
- cukup energi (35 kal/kg BB)
-protein rendah (0,6 - 0,8 gr/kg BB per
hari /≤10%)
-lemak sedang (30 %),
-Kabohidrat sedang(60%)
-supan natrium dibatasi (garam dapur),
asupan kalium dibatasi,
-cairan dibatasi (jumlah urine yang
dikeluarkan), dan Vitamin yang cukup
 Standar Diet

3 Jenis Standar Diet Rendah Protein

 RP I (protein 30 gr) : untuk BB 50 kg
 RP II (protein 35 gr) : untuk BB 60 kg
 RP III (protein 40 gr) : untuk BB 65 kg
 Pemilihan Bahan Pangan
Protein (50:50)
•protein hewani :
Daging kambing, ayam, ikan, hati, keju, udang,
telur
•protein nabati
Kacang- kacangan dan hasil olahannya (tahu,
tempe, oncom) kacang merah, kacang tolo,
kacang hijau, kacang kedelai
 Pemilihan Bahan Pangan
Karbohidrat
•Dianjurkan : sumber karbohidrat sederhana (gula,
selai, sirup, permen, madu) berfungsi untuk menambah
energi (suplemen)

•Dibatasi : sumber karbohidrat kompleks

(nasi, jagung, kentang, makaroni atau pasta,
havermout, ubi/talas)
 Pemilihan Bahan Pangan
Lemak
•Dianjurkan : minyak jagung, minyak kacang tanah,
minyak kelapa, minyak kedelai, minyak kelapa sawit,
dan margarin rendah garam.

•Dihindari : santan kental, mentega dan lemak hewan.

 Pemilihan Bahan Pangan
• Semua sayuran dianjurkan,
kecuali untuk pasien dengan heperkalemia, dibatasi sayuran tinggi
Kalium (peterseli, sawi, bayam, daun pepaya muda)

• Semua buah-buahan dianjurkan,

kecuali untuk pasien hyperkalemia, dibatasi buah-buahan tinggi
kalium (alpukat,nangka, pisang, durian)

• Bahan makanan tinggi natrium dihindari jika terdapat edema

dan hipertensi (soda, vetsin, terasi, tauco, asinan, keju, dll)
 Pengolahan
Bahan Pangan
• Masakan lebih baik dibuat tidak berkuah, (ditumis,
dipanggang, dikukus atau dibakar)

• Bila harus membatasi garam, gunakanlah lebih

banyak bumbu seperti gula, asam dan bumbu dapur
lainnya untuk menambah rasa ( lengkuas, kunyit, daun
salam, dll )

• Cairan lebih baik disajikan dalam bentuk minuman

 Contoh Menu (Modifikasi)
Energi ± 2000 kkal, Protein ± 40 g, Lemak ± 58 g, KH ± 355 g

Waktu Menu Jumlah

Gram URT
Pagi Nasi 100 ¾ gls
Tumis Tahu 75 1 ptg sdg
Madu 40 2 saset
Susu 15 3 sdm
Gula 13 1 sdm
Pk 10.00 Kue Talam 50 1 porsi
Teh
Gula 13 1 sdm
Siang Nasi 150 1 gls
Rolade Daging 50 1 ptg sdg
Cap-cay Goreng 50 ½ gls
Stup Nanas 100 1 ptg
Pk 14.00 Kue Mangkok 50 1 ptg sdg
Fla Sirup 30 3 sdm
Sore Nasi 150 1 gls
Ayam Goreng 40 1 ptg sdg
Stup Buncis-Wortel 50 ½ gls
Koktail Pepaya 100 1 ptg

Sumber : Instalasi Gizi RSCM, 2012

 Contoh Menu
(Komposisi protein hewani ≥ 60 %)
Energi ± 2030 kkal, Protein ± 40 g, Lemak ± 60 g, KH ± 336 g
Waktu Menu Jumlah
Gram URT
Pagi Nasi 100 ¾ gls
Telur Balado 75 1 btr kcl
Madu 40 2 saset
Susu 20 4 sdm
Gula 13 1 sdm
Pk 10.00 Kue Talam 50 1 porsi
Teh
Gula 13 1 sdm
Siang Nasi 150 1 gls
Beefsteak Daging 50 1 ptg sdg
Stup Buncis + Wortel 50 ½ gls
Stup Nanas 100 1 ptg
Pk 14.00 Puding 50 1 ptg sdg
Sirup 30 3 sdm
Sore Nasi 150 1 gls
Bistik Ayam 40 1 ptg sdg
Cap cay goreng 50 ½ gls
Pepaya 100 1 ptg

Sumber : Instalasi Gizi RSCM, 2012

MENU DIET RENDAH PURINE

Indri Hapsari
Indikasi Pemberian
• Diberikan kpd pasien penyakit Gout artritis
atau batu ginjal asam urat, dg kadar asam
urat > 7,5 mg/dl
Tujuan Diet Rendah Purin

1. Mengurangi  pembentukan asam urat

2. Memperlancar pengeluaran asam urat
3. Me ↓ BB bila gemuk dan
mempertahankan dalam batas normal
Standar Diet
1. Diet Rendah Purin I (1500 kkal)
2. Diet Rendah Purin II (1700 kkal)

• Purin : produk menengah metabolisme

protein yg terdpt dlm setiap sel.
• Asam urat : produk akhir metabolisme
protein.
• Diet rendah purin : harus mengandung
protein sedang
Kadar Purin pada Bhn Makanan
• DIHINDARI :  Kandungan purin tinggi (100-1000 mg /100 gr BM)
contoh: otak, hati, jantung, ginjal, jeroan, ekstrak daging/ kaldu,
bebek, ikan sardine, remis, kerang 

• DIBATASI : Kandungan  purin sedang  (9-100 mg/ 100 gr BM)

maksimal dikonsumsi 50-75 g daging, ikan atau unggas atau 1
mangkuk (100 g) sayuran sehari.
contoh: daging, ikan, ayam, udang, tahu, tempe, kacang kering,
asparagus, bayam, daun singkong, kangkung,
daun dan biji melinjo

• DAPAT DIKONSUMSI SETIAP HARI : Kandungan purin rendah

contoh: nasi, ubi, singkong, jagung, roti, mie, bihun, tepung beras,
susu, telur, keju, buah-buahan
 PENGATURAN DIET

• Hindari bahan makanan sumber protein purin> 150

mg/100 gr bahan makanan
• Protein cukup
• Mengurangi lemak, (goreng-gorengan dan santan
kental)  :  menghambat pengeluaran asam urat.
• KH diberikan lebih, diutamakan KH kompleks
• Banyak minum (2-2,5 lt/hr) :  pengeluaran asam urat
Bahan Makanan Sehari
Bahan Diet Rendah Purin I Diet Rendah Purin II
Makanan Berat (g) URT Berat (g) URT

Beras 200 3 gls nasi 250 3 gls nasi

Telur Ayam 55 1btr 55 1btr
Ayam tanpa 40 1 ptg sdg 40 1 ptg sdg
kulit
Ikan 40 1 ptg sdg 40 1 ptg sdg
Tempe 25 1 ptg sdg 50 2 ptg sdg
Sayuran 250 2,5 gls 300 3 gls
Buah 400 4 ptg 400 4 ptg
Minyak 15 3 sdm 15 3 sdm
Gula Pasir 20 2 sdm 10 1 sdm
Tpg Susu Skim 20 4 sdm 20 4 sdm
Sumber : Diet Berbagai Macam Penyakit
 Thank You!
MENU DIET RENDAH PROTEIN