PENDAHULUAN
Sementara itu penelitian oleh Institut Teknologi Bandung dengan menggunakan citra
Landsat dan SPOT melihat kelurusan Sesar Cimandiri dari Pelabuhan Ratu mengikuti aliran
sungai Cimandiri dan menerus ke timur laut sampai ke Lembang. Sesar Cimandiri sulit di
jumpai tanda-tandanya dengan jelas di lapangan, dan diperkirakan sifat gerakannya berbedabeda dari satu tempat ke tempat lain.
Berdasarkan penelitian dilapangan (LIPI, 2006) Sesar Cimandiri dapat dibagi menjadi
lima segmen mulai dari pelabuhan ratu sampai Gandasoli. Segmen-segmen tersebut adalah
Segmen Pelabuhan Ratu-Citarik, Citarik-Cadasmalang, Cicereum-Cirampo, CirampoPangleseran, dan Panglengseran-Gandasoli. Sesar Cimandiri dipotong oleh beberapa sesar
lain seperti Sesar Citarik, Sesar Cicareuh, dan Sesar Cicatih. Karakteristik Sesar Cimandiri
belum sepenuhnya diketahui seperti halnya Sesar Sumatera. Di wilayah ini telah terjadi
beberapa gampa bumi dikarenakan aktivitas sesar Cimandiri, yaitu: gempa Pelabuhan Ratu
(1900), gempa Padalarang (1910), gempa Conggeang (1948), gempa Tanjungsari (1972),
gempa Cibadak (1973), gempa Gandasoli (1982) dan gempa Sukabumi (2001). Akibat yang
ditimbulkan gempa-gempa tersebut sangat dahsyat seperti kerusakan lingkungan, bagunan
dan infrastruktur serta korban jiwa. Beberapa gempa berkekuatan sedang yang terjadi pada
2006 mengindikasikan aktifnya kembali Sesar Cimandiri.
Wilayah disekitar Sesar Cimandiri adalah wilayah yang padat penduduk serta
banyaknya bangunan dan infrastruktur yang berada pada wilayah ini. Sehingga bila terjadi
gempa maka akan menimbulkan kerusakan serta korban yang sangat besar. Oleh sebab itu
aktivitas sesar cimandiri perlu dipantau dengan semua metode pemantauan yang ada seperti
metode geofisik, geologi dan geodetik.
Pemantauan
Sesar
Cimandiri
dengan
metode
geodetik
dilakukan
dengan
menggunakan survey GPS. GPS (Global Positioning System) adalah sistem satelit navigasi
dan penentuan posisi yang memberikan posisi dan kecepatan tiga dimensi dan informasi
mengenai waktu, secara kontinyu diseluruh dunia tanpa tergantung waktu dan cuaca, kepada
banyak orang secara simultan. GPS digunakan dapat dalam berbagai bidang termasuk
pemantauan deformasi dan geodinamika. GPS digunakan untuk mempelajari dinamika bumi
seperti pergerakan lempeng-lempeng benua yang selanjutnya digunakan untuk memprediksi
gempa bumi. Studi dinamika dapat dilakukan dengan metode episodik maupun kontinyu.
Pada Metode episodik, pergerakan lempeng-lempeng diamati secara teliti dengan rentang
waktu tertentu. Sedangkan pada metode kontinyu, pengamatan GPS di titik-titik pengamatan
dilakukan secara kontinyu.
Pada studi dinamika memerlukan ketelitian yang sangat tinggi karena pergeseran
posisi sangat kecil (mm/tahun), maka memerlukan penggunaan receiver GPS geodetik duafrekuensi dengan lama pengamatan yang relatif panjang. Pada saat pengolahan data
memerlukan perangkat lunak ilmiah serta penggunaan informasi orbit satelit GPS yang teliti.
Pada penelitian ini, karakteristik sesar Cimandiri akan dipantau secara episodik
dengan menggunakan metode survey GPS. Dengan mempelajari pola dan kecepatan
2
perubahan koordinat dari titik-titik tersebut dari survey satu ke survey berikutnya, kemudian
bersama data-data penunjang lainya dimodelkan secara matematis maka karakteristik
aktivitas sesar akan dapat dilihat dan dipelajari lebih lanjut guna pembuatan model aktivitas
sesar Cimandiri
1.4 Kemanfaatan
Adapun manfaat dari penulisan tugas akhir ini adalah dapat memberikan informasi yang lebih
baik terhadap karakteristik sesar Cimandiri.
Secara skematis metodologi pembahasan tugas akhir ini dapat digambarkan pada gambar 1.1
berikut.
Vektor
Pergeseran
GPS
Analisis Regangan
Model Tingkat
Aktivitas Sesar
Cimandiri
Analisis
Bab 1. PENDAHULUAN
Bab ini akan menjelaskan latar belakang masalah, ruang lingkup pembahasan, maksud
dan tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.
Bab 4. ANALISIS
Pada bab ini akan dilakukan analisis terhadap pola pergerakan, pola regangan dan
model aktivitas sesar Cimandiri.