Anda di halaman 1dari 23

FILSAFAT ILMU DAN ETIKA ENGINEERING

OLEH:
HASNI
0012.07.11.2015

PASCASARJANA TEKNIK KIMIA


UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2015

KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami

panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan Rahmat dan hidayah sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Dalam penyelesaian makalah ini, kami sadari bahwa makalah ini masih
sangat jauh dari kesempurnaan, baik dari segi materi maupun sistematika penulisan.
Karena itu kritik dan saran masih sangat diharapkan demi kesempurnaan penulisan
makalah ke depannya.
Tak lupa penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada
Bapak Prof.Dr.Makhsud, DEA yang telah memberikan masukan dan ilmunya
sehingga makalah Filsafat Ilmu dan Etika Engineering dapat terselesaikan dengan
baik sebagai salah satu tugas mata kuliah Filsafat Ilmu dan Etika Engineering.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua terutama bagi diri pribadi
penulis sendiri, Amin.

Penulis,

BAB I
PENDAHULUAN
Tak banyak orang yang mengenal filsafat teknologi. Karena filsafat
umumnya kita kenal sebagai maha ilmu yang membicarakan hal-hal yang berkaitan
dengan

eksistensi

manusia,

Tuhan

ataupun

Wujud

(realitas).

Untuk

itu

menghubungkan filsafat dan teknologi akan terkesan tak biasa. Padahal filsafat
teknologi adalah salah satu genre dalam ranah filsafat yang dapat dikatakan banyak
menarik perhatian para filsuf.
Ada yang beranggapan bahwa setiap keputusan yang diambil oleh seseorang
yang telah memenuhi persyaratan untuk dapat mengambil suatu keputusan dan
memiliki otoritas akan keputusan tersebut adalah benar adanya. Paham ini
beranggapan bahwa subjek lah yang paling berperan penting. jadi, baik dan buruk
ditentukan oleh siapa yang melakukan. Paham ini kemudian melahirkan aliran
-aliran dalam etika, diantaranya legalisme (etika hukum) bahwa siapa saja yang telah
menuruti hukum adalah benar.
Ketika perbuatan itu benar dipandang dari baik atau buruk akibat yang akan
terjadi kemudian. Pertanggung jawaban dari suatu perbuatan, hasil yang akan
diperoleh, manfaat dari suatu perbuatan atau keputusan.
Engineer adalah orang yang merancang, membangun dan merawat suatu
teknologi atau perangkat kehidupan. Setiap keputusannya dapat mempengaruhi hajat
hidup orang banyak.
Dewasa ini tidak ada satu kebijaksanaanpun yang dapat menyelesaikan
masalah, tanpa memperhatikan filsafat dan teknologi. Apakah masalah ekonomi
ataupun politik, sama saja. Nasib manusia pada waktu ini sangat dipengaruhi oleh
kemampuan manusia mengembangkan, menerapkan, mengendalikan dan menguasai
teknologi. Seperti halnya filsafat, teknologi adalah murni hasil pemikiran manusia

dan karena itu hubungan antara filsafat dan teknologi sangat erat. Jika filsafat
mengkaji, meneliti dan menganalisis manusia dalam berbagai aspeknya, maka
teknologi berperan sangat menentukan terhadap nasib manusia. Teknologi tidak
hanya dapat menjawab permasalahan yang dialami manusia pada waktu dan tempat
tertentu saja, namun dapat juga menjawab pertanyaan-pertanyaan metafisik manusia
itu sendiri.
Teknologi adalah rangkuman dari sejumlah disiplin ilmu pengetahuan
terapan. Bagi Indonesia, dengan memperhatikan terbatasnya anggaran dan prasarana
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kendala tersedianya peneliti,
maka sebaiknya teknologi tepat guna (appropriate technology) ditransfer atau
dikembangkan melalui kerjasama dengan mitra

luar negeri yang saling

menguntungkan. Namun jika ternyata kerjasama tidak dapat dilakukan sementara


disiplin ilmu dan teknologi tersebut sangat dibutuhkan untuk mengembangkan
produk pasar domestik, maka riset disiplin ilmu dasar, ilmu terapan teknologi
tersebut terpaksa harus dilaksanakan sendiri.
Faktanya adalah bahwa justru negara-negara berkembang hanya memenuhi
persyaratan pertama dan kedua saja, dan belum memenuhi persyaratan ketiga, atau
baru berada di ambang pintu untuk memulai proses penguasaan teknologi dalam arti
yang luas. Kalaupun sumberdaya manusianya menguasai teknologi, hanya sebatas
pada teknologi yang berkaitan dengan peningkatan ekspor sumberdaya alam saja.
Memperhatikan luasnya wilayah maritim Indonesia, maka pasar domestik sangat
potensial dan dapat mendorong berkembangnya industri dirgantara dan industri
maritim.

BAB II
FILSAFAT ILMU DAN ETIKA ENGINEERING
1. PENGERTIAN FILSAFAT DAN TEKNOLOGI
Filsafat berasal dari bahasa Yunani, philosophia atau philosophos. Philos atau
philein berarti teman atau cinta, dan shopia atau shopos berarti kebijaksanaan,
pengetahuan, dan hikmah. Filsafat berarti juga mater scientiarum yang artinya induk
dari segala ilmu pengetahuan. Kata filsafat dalam bahasa Indonesia memiliki
padanan kata falsafah (Arab) ,philosophie (Prancis, Belanda dan Jerman), serta
philosophy (Inggris). Dengan demikian filsafat berarti mencintai hal-hal yang
bersifat

bijaksana (menjadi kata sifat) bisa berarti teman kebijaksanaan(menjadi

katabenda) atau induk dari segala ilmu pengetahuan.


Ilmu filsafat memiliki obyek material dan obyek formal. Obyek material
adalah apa yang dipelajari dan dikupas sebagai bahan (materi) pembicaraan, yaitu
gejala "manusia di dunia yang mengembara menuju akhirat". Dalam gejala ini jelas
ada tiga hal menonjol, yaitu manusia, dunia, dan akhirat. Maka ada filsafat tentang
manusia (antropologi), filsafat tentang alam (kosmologi), dan filsafat tentang akhirat
(teologi - filsafat ketuhanan; kata "akhirat" dalam konteks hidup beriman dapat
dengan mudah diganti dengan kata Tuhan). Antropologi, kosmologi dan teologi,
sekalipun kelihatan terpisah, saling berkaitan juga, sebab pembicaraan tentang yang
satu pastilah tidak dapat dilepaskan dari yang lain. Juga pembicaraan filsafat tentang
akhirat atau Tuhan hanya sejauh yang dikenal manusia dalam dunianya.
Dalam filsafat, ada filsafat pengetahuan. "Segala manusia ingin mengetahui",
itu kalimat pertama Aristoteles dalam Metaphysica. Obyek materialnya adalah gejala
"manusia tahu". Tugas filsafat ini adalah menyoroti gejala itu berdasarkan sebabmusabab pertamanya. Filsafat menggali "kebenaran" (versus "kepalsuan"),
"kepastian" (versus "ketidakpastian"), "obyektivitas" (versus "subyektivitas"),

"abstraksi", "intuisi", dari mana asal pengetahuan dan kemana arah pengetahuan.
Pada gilirannya gejala ilmu-ilmu pengetahuan menjadi obyek material juga, dan
kegiatan berfikir itu (sejauh dilakukan menurut sebab-musabab pertama)
menghasilkan filsafat ilmu pengetahuan.

Kekhususan gejala ilmu pengetahuan

terhadap gejala pengetahuan dicermati dengan teliti. Kekhususan itu terletak dalam
cara kerja atau metode yang terdapat dalam ilmu-ilmu pengetahuan.
Sekalipun bertanya tentang seluruh realitas, filsafat selalu bersifat "filsafat
tentang" sesuatu: tentang manusia, tentang alam, tentang akhirat, tentang
kebudayaan, kesenian, bahasa, hukum, agama, sejarah. Semua selalu dikembalikan
ke empat bidang induk:
Filsafat tentang pengetahuan:
Obyek

material

pengetahuan

("episteme")

dan

epistemologi;
logika;
kritik ilmu-ilmu;
Filsafat tentang seluruh keseluruhan kenyataan:
Obyek material : eksistensi (keberadaan) dan esensi (hakekat)
metafisika umum (ontologi);
metafisika khusus:
antropologi (tentang manusia);
kosmologi (tentang alam semesta);
teodise (tentang tuhan);

kebenaran

Filsafat tentang nilai-nilai yang terdapat dalam sebuah tindakan:


Obyek material : kebaikan dan keindahan
etika;
estetika;
Sejarah filsafat.
Beberapa penjelasan diberikan disini mengenai filsafat tentang pengetahuan.
Dipertanyakan: Apa itu pengetahuan? Dari mana asalnya? Apa ada kepastian dalam
pengetahuan, atau semua hanya hipotesis atau dugaan belaka?
Pertanyaan tentang kemungkinan-kemungkinan pengetahuan, batas-batas
pengetahuan, asal dan jenis-jenis pengetahuan dibahas dalam epistemologi. Logika
("logikos") "berhubungan dengan pengetahuan", "berhubungan dengan bahasa".
Disini bahasa dimengerti sebagai cara bagaimana pengetahuan itu dikomunikasikan
dan dinyatakan. Maka logika merupakan cabang filsafat yang menyelidiki kesehatan
cara berfikir serta aturan-aturan yang harus dihormati supaya pernyataan-pernyataan
sah adanya.
Ada banyak ilmu, ada pohon ilmu-ilmu, yaitu tentang bagaimana ilmu yang
satu berkait dengan ilmu lain. Disebut pohon karena dimengerti pastilah ada ibu
(akar) dari semua ilmu. Kritik ilmu-ilmu mempertanyakan teori-teori dalam
membagi ilmu-ilmu, metode-metode dalam ilmu-ilmu, dasar kepastian dan jenis
keterangan yang diberikan.
Setiap orang memiliki filsafat walaupun ia mungkin tidak sadar akan hal
tersebut. Kita semua mempunyai ide-ide tentang benda-benda, tentang sejarah, arti
kehidupan, mati, Tuhan, benar atau salah, keindahan atau kejelekan dan sebagainya.

Kata teknologi seringkali oleh masyarakat diartikan sebagai alat elektronik.


Tapi oleh ilmuwan dan ahli filsafat ilmu pengetahuan diartikan sebagai pekerjaan
ilmu pengetahuan untuk memecahkan masalah praktis. Jadi teknologi lebih mengacu
pada usaha untuk memecahkan masalah manusia. Menurut Yp Simon (1983),
teknologi adalah suatu displin rasional yang dirancang untuk meyakinkan
penguasaan dan aplikasi ilmiah. Menurut (An) Teknologi tidak perlu menyiratkan
penggunaan mesin, akan tetapi lebih banyak penggunaan unsur berpikir dan
menggunakan pengetahuan ilmiah. Menurut Paul Saetiles (1968),teknologi selain
mengarah pada permesinan, teknologi meliputi proses, sistem, manajemen dan
mekanisme kendali manusia dan bukan manusia.
2. PENGERTIAN DAN TUJUAN FILSAFAT
Dalam kamus Bahasa Indonesia, filsafat dapat diartikan sebagai berikut:
Merupakan teori atau analisis logis tentang prinsip-prinsip yang mendasari
pengaturan, pemikiran pengetahuan, sifat alam semesta, merupakan prinsip-prinsip
umum tentang suatu bidang pengetahuan, merupakan ilmu yang berintikan logika
,estetika, metafisika, dan epistemologi. Filsafat dalam pandangan tokoh-tokoh dunia
diartikan sebagai berikut:
Plato (427 348 SM), filsafat adalah ilmu pengetahuan yang berminat mencapai
kebenaran yang asli
Aristoteles (382 322 SM), filsafat adalah ilmu pengetahuan yang meliputi
kebenaran yang terkandung dalam ilmu-ilmu metafisika, logika, retorika,
ekonomi, politik dan estetika
Al Kindi (801 M), filsafat adalah pengetahuan tentang realisasi segala sesuatu
sejauh jangkauan kemampuan manusia
Al Farabi (870 950 M), filsafat adalah ilmu pengetahuan tentang alam wujud
bagaimana hakikat sebenarnya.

Prof. H. Muhammad Yamin, filsafat adalah pemusatan pikiran, sehingga


manusia menemui kepribadiannya. Di dalam kepribadiannya itu dialami
sesungguhnya.
Istilah filsafat dapat ditinjau dari dua segi, yakni: Segi semantik: kata
filsafat berasal dari bahasa Arab falsafah, yang berasal dari bahasa Yunani,
philosophia, yang berarti philos artinya cinta, suka, dan sophia artinya
pengetahuan, hikmah. Jadi philosophia berarti cinta kepada kebijaksanaan, kearifan
atau cinta kepada kebenaran. Maksudnya, setiap orang yang berfilsafat akan menjadi
bijaksana. Orang yang cinta kepada pengetahuan disebut philosopher, dalam
bahasa Arabnya failasuf.
Segi praktis: dilihat dari pengertian praktisnya, filsafat berarti alam pikiran
atau alam berpikir. Berfilsafat artinya berpikir. Namun tidak semua berpikir berarti
berfilsafat. Berfilsafat adalah berpikir secara mendalam, sungguh-sungguh, radikal,
sistematis dan rasional Sebuah semboyan mengatakan setiap manusia adalah filsuf.
Semboyan ini benar juga, sebab semua manusia berpikir. Akan tetapi secara umum
semboyan itu tidak benar, sebab tidak semua manusia yang berpikir adalah filsuf.
Filsuf hanyalah orang yang memikirkan hakikat segala sesuatu dengan sungguhsungguh dan mendalam. Tegasnya: Filsafat adalah hasil akal manusia yang mencari
dan memikirkan suatu kebenaran dengan sedalam-dalamnya. Dengan kata lain:
Filsafat adalah ilmu yang mempelajari dengan sungguh-sungguh hakikat kebenaran
segala sesuatu
Tujuan filsafat adalah mengumpulkan pengetahuan manusia sebanyak
mungkin, mengajukan kritik dan menilai pengetahuan ini. Menemukan hakekatnya,
dan menerbitkan serta mengatur semuanya itu dalam bentuk yang sistematik.
Dengan demikian filsafat memerlukan analisa secara hati-hati terhadap penalaranpenalaran sudut pandangan yang menjadi dasar suatu tindakan. Semua ilmu baik

ilmu sosial maupun ilmu alam bertolak dari pengembangannya yaitu filsafat. Pada
awalnya filsafat terdiri dari tiga segi yaitu:
(1) apa yang disebut benar dan apa yang disebut salah (logika);
(2) mana yang dianggap baik dan mana yang dianggap buruk(etika);
(3) apa yang termasuk indah dan apa yang termasuk jelek (estetika).
3. FILSAFAT ILMU DAN INOVASI TEKNOLOGI
Filsafat membawa kita kepada pemahaman dan membawa kita kepada
tindakan yang lebih layak. Tiga bidang kajian filsafat ilmu adalah epistemologis,
ontologis, dan oksiologis. Ketiga bidang filsafat ini merupakan pilar utama bangunan
filsafat.
Epistemologi
Epistemologi, yaitu berada dalam wilayah pengetahuan. Kata Epistemologi
berasal dari Yunani, yaitu episteme yang artinya cara dan logos yang artinya ilmu.
Dengan demikian, epistemologi dapat diartikan sebagai ilmu tentang bagaimana
seorang ilmuwan akan membangun ilmunya. Pertanyaan yang menyangkut wilayah
ini antara lain: bagaimanakah proses yang memungkinkan ditimbanya pengetahuan
menjadi ilmu? Bagaimanakah prosedurnya? Untuk hal ini, kita akan mengarah ke
cabang fisafat metodologi.
Epistemologi merupakan cabang filsafat yang menyelidiki asal, sifat, metode,
dan batasan pengetahuan manusia yang bersangkutan dengan kriteria bagi penilaian
terhadap kebenaran dan kepalsuan. Epistemologi pada dasarnya adalah cara
bagaimana pengetahuan disusun dari bahan yang diperoleh

dalam prosesnya

menggunakan metode ilmiah. Medode adalah tata cara dari suatu kegiatan
berdasarkan perencanaan yang matang & mapan, sistematis & logis.

Ontologi
Ontologi adalah cabang filsafat mengenai sifat (wujud) atau lebih sempit lagi
sifat fenomena yang ingin kita ketahui. Ontologi membatasi diri pada ruang kajian
keilmuan yang bisa dipikirkan manusia secara rasional dan yang bisa diamati melalui
panca indera manusia. Wilayah ontologi ilmu terbatas pada jangkauan pengetahuan
ilmiah manusia. Sementara kajian objek penelaahan yang berada dalam batas
prapengalaman (seperti penciptaan manusia) dan pascapengalaman (seperti surga
dan neraka) menjadi ontologi dari pengetahuan lainnya di luar iimu. Beberapa aliran
dalam bidang ontologi, yakni realisme, naturalisme, empirisme.
Aksiologis
Aksiologi berasal dari kata axios yakni dari bahasa Yunani yang berarti nilai
dan logos yang berarti teori. Dengan demikian maka aksiologi adalah teori tentang
nilai (Amsal Bakhtiar, 2004: 162). Aksiologi diartikan sebagai teori nilai yang
berkaitan

dengan

kegunaan

dari

pengetahuan

yang

diperoleh

(Jujun

S.

Suriasumantri, 2000: 105).


Aksiologi adalah cabang filsafat yang berkaitan dengan nilai seperti etika,
estetika, atau agama. Litle John menyebutkan bahwa aksiologis, merupakan bidang
kajian filosofis yang membahas value (nilai-nilai) Litle John mengistilahkan kajian
menelusuri tiga asumsi dasar teori ini adalah dengan nama metatori. Metatori adalah
bahan spesifik pelbagai teori seperti tentang apa yang diobservasi, bagaimana
observasi dilakukan dan apa bentuk teorinya. Metatori adalah teori tentang teori
pelbagai kajian metatori yang berkembang sejak 1970 an mengajukan berbagai
metode dan teori, berdasarkan perkembangan paradigma sosial.
Para ahli sepakat bahwa landasan ilmu komunikasi yang pertama adalah
filsafat. Filsafat melandasi ilmu komunikasi dari domain ethos, pathos, dan logos
dari teori Aristoteles dan Plato. Ethos merupakan komponenfilsafat yang

mengajarkan

ilmuwan

tentang

pentingnya

rambu-rambu

normative

dalam

pengembangan ilmu pengetahuan yang kemudian menjadi kunci utama bagi


hubungan antara ilmu dan masyarakat. Pathos merupakan komponen filsafat yang
menyangkut aspek emosi atau rasa yang ada dalam diri manusia sebagai makhluk
yang senantiasa mencintai keindahan, penghargaan, yang dengan ini manusia
berpeluang untuk melakukan improvisasi dalam pengembangan ilmu pengetahuan.
Logos merupakan komponen filsafat yang membimbing para ilmuwan untuk
mengambil suatu keputusan berdasarkan pada pemikiran yang bersifat nalar dan
rasional,

yang

dicirikan

oleh

argument-argumen

yang

logis.

Filsafat bermula dari pertanyaan dan berakhir pada pertanyaan. Hakikat


filsafat adalah bertanya terus-menerus, karenanya dikatakan bahwa filsafat adalah
sikap bertanya itu sendiri. Dengan bertanya, filsafat mencari kebenaran. Namun,
filsafat tidak menerima kebenaran apapun sebagai sesuatu yang sudah selesai. Yang
muncul adalah sikap kritis, meragukan terus kebenaran yang ditemukan. Dengan
bertanya, orang menghadapi realitas kehidupan sebagai suatu masalah, sebagai
sebuah pertanyaan, tugas untuk digeluti, dicari tahu jawabannya.
4. FUNGSI FILSAFAT ILMU
Filsafat ilmu merupakan salah satu cabang dari filsafat. Oleh karena itu,
fungsi filsafat ilmu kiranya tidak bisa dilepaskan dari fungsi filsafat secara
keseluruhan, yakni :
1. Sebagai alat mencari kebenaran dari segala fenomena yang ada.
2. Mempertahankan, menunjang dan melawan atau berdiri netral terhadap pandangan
filsafat lainnya.
3. Memberikan pengertian tentang cara hidup, pandangan hidup dan pandangan dunia.
4. Memberikan ajaran tentang moral dan etika yang berguna dalam kehidupan

5. Menjadi sumber inspirasi dan pedoman untuk kehidupan dalam berbagai aspek
kehidupan itu sendiri, seperti ekonomi, politik, hukum dan sebagainya.
5. SUBSTANSI FILSAFAT ILMU
Telaah tentang substansi Filsafat Ilmu, Ismaun, dipaparkan dalam empat
bagian, yaitu substansi yang berkenaan dengan:
(1) fakta atau kenyataan,
(2) kebenaran (truth),
(3) konfirmasi dan
(4) logika inferensi.
6. PENGERTIAN ETIKA
Etika dirumuskan dalam tiga arti sebagai berikut:
Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk, tentang hak dan kewajiban
moral.
Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak.
Nilai mengenai benar salah yang dianut masyarakat.
Dari asal usulnya, etika berasal daari bahasa yunani ethos yang berarti
adat istiadat atau kebiasaan yang baik. Bertolak dari kata tersebut, akhirnya etika
berkembang menjadi studi tentang kebiasan manusia berdasarkan kesepakatan,
menurut ruang dan waktu yang berbeda, yang menggambarkan perangai manusia
dalam kehidupan pada umumnya.
Menurut profesor Robert salomon, etika dapat dikelompokkan menjadi dua
definisi yaitu:

1. Etika merupakan karakter individu, dalam hal ini termasuk bahwa orang
yang beretika adalah orang yang baik.
2. Etika merupakan hukum sosial.etika merupakan hukum yang mengatur,
mengendalikan serta membatasi periaku manusia.
Pada perkembangannya, etika telah menjadi sebuah studi. Fagothey (1953)
mengatakan bahwa etika adalah studi tentang kehendak manusia, yaitu kehendak
yang berhubungan dengan keputusan yang benar dan yang salah dalam tindak
perbuatannya. Etika merupakan studi tentang kebenaran dan ketidabenaran
berdasarkan kodrat manusia yang diwujudkan melalui kehendak manusia dalam
perbuatannya.
6. ETIKA, FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN
Etika merupakan bagian dari filsafat. Filsafat sendiri merupakan bagian dari
ilmu pengetahuan. Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang berfungsi sebagai
interpretasi tentang hidup manusia, yang betugas meneliti dan menentukan semua
fakta kongrit hingga yang paling mendasar. Ciri khas filsafat adalah upaya dalam
menjelaskan pertanyaan selalu menimbulkan pertanyaan yang baru.
Abdul kadir (2001) memperinci unsur-unsur penting filsafat ilmu sebagai
berikut:
Kegiatan intelektual
Bahwa filsafat merupakan kegiatan yang memerlukan intelektualitas atau
pemukiran .
Mencari makna yang hakiki
Filsafat memerlukan interpretasi terhadap suatu dalam kerangka pencarian
makna yang hakiki.

Segala fakta dan gejala


Bahwa objek dari kegiatan filsafat adalah fakta dan gejala yang terjadi secara
nyata.
Dengan cara refleksi, metodis dan sistematis
Filsafat memerlukan suatu metode dalam kegiatannya serta membutukan
prosedur-prosedur yang sistematis.
Untuk kebahagian manusia
Tujuan akhir filsafat sebagai ilmu adalah untuk kebahagian manusia.
Etika merupakan bagian filsafat, yaitu filsafat moral. Beberapa alasan yang
dapat dikemukakan untuk itu antara lain adalah bahwa etika merupakan ilmu yang
mempelajari perbuatan yang baik dan buruk, benar atau salah berdasarkan kodrat
manusia yang diwujudkan dalam kehendaknya. Sebagai sebuah ilmu, etika juga
berkembang menjadi study tentang kehendak manusia dalam mengambil keputusan
untuk berbuat, yang mendasari hubungan antara sesama manusia. Disamping itu,
etika juga merupakan study tentang pengembangan nilai moral untuk memungkinkan
terciptanya kebebasan kehendak karena kesadaran, bukan paksaan. Adapun alasan
yang terahir mengungkapakan bahwa etika adalah studi tentang nilai-nilai manusiawi
yang berupaya menunjukkan nilai-nilai hidup yang baik dan benar menurut manusia.
Dalam konteks etika sebagai filsafat dan ilmu pengetahuan ini, perlu
dilakukan pemisahan antara etika dan moral. Etika adalah ilmu pengetahuan,
sedangkan moral adalah objek ilmu pengetahuan tersebut. Dan sebagai ilmu
pengetahuan, etika menelaah tujuan hidup manusia, yaitu kebahagiaan sempurna,
kebahagiaan yang memuaskan manusia, baik jasmani maupun rohani dari dunia
sampai akhirat melalui kebenaran-kebenaran yang bersifat filosofis.

8. ETIKA , MORAL DAN NORMA KEHIDUPAN


Secara etimologis, etika dapat pula disamakan dengan moral.moral merasal
dari bahasa latinMOSyang berati adat kebiasaan. Secara etimologis, kata moral
sama dengan etika yaitu nilaia-nilai dan norma-norma yang menjadi pegangan
seseorang atau kelompok dalam mengatur tingkah lakunya didalam komunitas
kehidupannya.
Hal senada disampaikan oleh Lawrence Konhberg(1927-1987), yang
menyatakan bahwa etika dekat dengan moral. Lawrence menyatakan bahwa
pendidikan moral merupakan integrasi sebagai ilmu seperti psikologi, sosiologi,
antropologi budaya, filsafat, ilmu pendidikan, bahkan ilmu politik. Hal-hal itu yang
dijadikan dasar membangun sebuah etika.
Beberapa ahli membedakan etika dengan moralitas. Menurut Sony Keraf
(1991) moralitas adalah sistem nilai tentang bagaimana kita harus hidup dengan baik
sebagai manusia. Nilai-nilai moral mengandung petuah-petuah, nasihat, wejangan,
peraturan, perintah dan lain sebagainya yang terbentuk secara turun-temurun melalui
suatu budaya tertentu tentang bagaimana manusia harus hidup dengan baik agar
menjadi manusia yang benar-benar baik.
Frans Magnis Suseno (1987) memiliki pernyataan yang sepaham dengan
pernyataan diatas, bahwa etika adalah sebuah ilmu dan bukan sebuah ajaran,
sedangkan yang memberi manusia norma tentang bagaimana manusia harus hidup
adalah moralitas. Etika justru hanya melakukan refleksi kritis atas norma dan ajaran
moral tersebut. Sebagai contoh moralitas langsung mengatakan kepada kita inilah
cara anda melakukan sesuatu, sedangkan etika justru akan mempersoalkan
mengapa untuk melakukan sesuatu tersebut harus menggunakan cara itu?.
Disatu kondisi, etika berbeda dengan moral. Etika merupakan refleksi kritis
dari nilai-nilai moral, sedangkan dengan kondisi berbeda ia bisa sama dengan moral,
yaitu nilai-nilai yang menjadi pegangan seseorang atau suatu kelompok dalam
mengatur tingkah laku didalam komunitas kehidupannya.

BAB III

INOVASI TEKNOLOGI INDUSTRI SEMEN


A. INDUSTRI SEMEN DITINJAU DARI SEGI ONTOLOGI
Semen (cement) adalah hasil industri dari paduan bahan baku: batu
kapur/gamping sebagai bahan utama dan lempung/tanah liat atau bahan
pengganti

lainnya dengan hasil akhir berupa padatan berbentuk

bubuk/bulk, tanpa memandang proses pembuatannya, yang mengeras atau


membatu pada

pencampuran dengan air. Batu kapur/gamping adalah

bahan alam yang mengandung senyawa kalsium oksida (CaO), sedangkan


lempung/tanah liat adalah bahan alam yang mengandung senyawa: silika
oksida (SiO2), aluminium oksida (Al2O3), besi oksida (Fe2O3) dan
magnesium oksida (MgO). Dalam pengertian umum, semen adalah suatu
binder, suatu zat yang dapat menetapkan dan mengeraskan dengan bebas,
dan dapat mengikat material lain. Abu vulkanis dan batu bata yang
dihancurkan yang ditambahkan pada batu kapur yang dibakar sebagai agen
pengikat untuk memperoleh suatu pengikat hidrolik yang selanjutnya
disebut sebagai cementum. Semen yang digunakan dalam konstruksi
digolongkan kedalam semen hidrolik dan semen non-hidrolik. Semen
hidrolik

adalah

material

yang

menetap

dan

mengeras

setelah

dikombinasikan dengan air, sebagai hasil dari reaksi kimia dari


pencampuran dengan air, dan setelah pembekuan, mempertahankan
kekuatan dan stabilitas bahkan dalam air. Pedoman yang dibutuhkan
dalam hal ini adalah pembentukan hidrat pada reaksi dengan air segera
mungkin. Kebanyakan konstruksi semen saat ini adalah semen hidrolik
dan kebanyakan didasarkan pada semen Portland, yang dibuat dari batu
kapur, mineral tanah liat tertentu, dan gypsum, pada proses dengan
temperatur yang tinggi yang menghasilkan karbon dioksida dan
berkombinasi secara kimia yang menghasilkan bahan utama menjadi
senyawa baru. Semen non-hidrolik meliputi material seperti batu kapur
dan gipsum yang harus tetap kering supaya bertambah kuat dan

mempunyai komponen cair. Contohnya adukan semen kapur yang


ditetapkan hanya dengan pengeringan, dan bertambah kuat secara lambat
dengan menyerap karbon dioksida dari atmosfer untuk membentuk
kembali kalsium karbonat.
disebabkan adanya

Penguatan dan pengerasan semen hidrolik

pembentukan air yang mengandung senyawa-

senyawa, pembentukan sebagai hasil

reaksi antara komponen semen

dengan air. Reaksi dan hasil reaksi mengarah kepada hidrasi dan hidrat
secara berturut-turut. Sebagai hasil dari reaksi awal dengan segera, suatu
pengerasan dapat diamati pada awalnya dengan sangat kecil dan akan
bertambah seiring berjalannya waktu. Setelah mencapai tahap tertentu,
titik ini diarahkan pada permulaan tahap pengerasan. Penggabungan lebih
lanjut disebut penguatan setelah mulai tahap pengerasan.
B. INDUSTRI SEMEN DITINJAU DARI SEGI EPISTEMOLOGI
Proses Pembuatan semen:
Bahan Baku Pembuatan Semen
Batu Kapur
Batu kapur merupakan Komponen yang banyak mengandung
CaCO3 dengan sedikit tanah lia, Magnesium Karbonat, Alumina
Silikat dan senyawa oksida lainnya. Senyawa besi dan organik

menyebabkan batu kapur berwarna abu-abu hingga kuning.


Tanah Liat
Komponen utama pembentuk tanah liat adalah senyawa Alumina
Silikat Hidrat Klasifikasi Senyawa alumina silikat berdasarkan
kelompok

mineral

yang

dikandungnya

Kelompok

Montmorilonite Meliputi : Monmorilosite, beidelite, saponite,


dan nitronite Kelompok Kaolin Meliputi : kaolinite, dicnite,
nacrite, dan halaysite Kelompok tanah liat beralkali Meliputi :

tanah liat mika (ilite).


Pasir Besi dan Pasir Silika
Bahan ini merupakan Bahan koreksi pada campuran tepung baku
(Raw Mix) Digunakan sebagai pelengkap komponen kimia

esensial yang diperlukan untuk pembuatan semen Pasir Silika


digunakan untuk meneikkan kandungan SiO2 Pasir Besi

digunakan untuk menaikkan kandungan Fe2O3 dalam Raw Mix.


Gypsum ( CaSO4. 2 H2O )
Gypsum Berfungsi sebagai retarder atau memperlambat proses
pengerasan dari semen Hilangnya kristal air pada gipsum
menyebabkan hilangnya atau berkurangnya sifat gipsum sebagai

retarder
Cara Pembuatan semen:
Semen dapat dibuat dengan 2 cara Proses Basah Proses Kering
Perbedaannya

hanya

terletak

pada

proses

penggilingan

dan

homogenisasi:
QUARRY (PENAMBANGAN)
Bahan tambang berupa batu kapur, batu silika,tanah liat, dan
material-material

lain

silikon,alumunium,dan

yang
besi

mengandung
oksida

yang

kalsium,
diekstarksi

menggunakan drilling dan blasting


Penambangan Batu Kapur
Membuang lapisan atas tanah Pengeboran Membuat lubang
dengan bor untuk tempat Peledakan Blasting ( peledakan )

Dengan teknik electrical detonation.


Penambangan Batu Silika
Penambangan silika tidak membutuhkan peledakan karena
batuan silika merupakan butiran yang saling lepas dan tidak
terikat satu sama lain. Penambangan dilakukan dengan
pendorongan batu silika menggunakan dozer ke tepi tebing dan

jatuh di loading area


Penambangan Tanah Liat
Penambangan Tanah Liat Dilakukan dengan pengerukan pada
lapisan permukaan tanah dengan excavator yang diawali dengan

pembuatan jalan dengan sistem selokan selang seling


CRUSHING

Pemecahan material material hasil penambangan menjadi ukuran yang


lebih kecil dengan menggunakan crusher. Batu kapur dari ukuran < 1 m

< 50 m Batu silika dari ukuran < 40 cm < 200 mm


CONVEYING
Bahan mentah ditransportasikan dari area penambangan ke lokasi

pabrik untuk diproses lebih lanjut dengan menggunakan belt conveyor.


RAW MILL (PENGGILINGAN BAKU)
Proses Basah Penggilingan dilakukan dalam raw mill dengan
menambahkan sejumlah air kemudian dihasilkan slurry dengan kadar
air 34-38 %.Material-material ditambah air diumpankan ke dalam raw
mill. Karena adanya putaran, material akan bergerak dari satu kamar ke
kamar berikutnya.Pada kamar 1 terjadi proses pemecahan dan kamar
2/3 terjadi gesekan sehingga campuran bahan mentah menjadi slurry.
Proses Kering Terjadi di Duodan Mill yang terdiri dari Drying
Chamber, Compt 1, dan Compt 2. Material-material dimasukkan
bersamaan dengan dialirkannnya gas panas yang berasal dari
suspension preheater dan menara pendingin. Pada ruangan pengering
terdapat filter yang berfungsi untuk mengangkut dan menaburkan
material sehingga gas panas dan material berkontaminasi secara merata
sehingga efisiensi dapat tercapai. Terjadi pemisahan material kasar dan

halus dalam separator.


HOMOGENISASI
Proses Basah Slurry dicampur di mixing basin,kemudian slurry
dialirkan ke tabung koreksi; proses pengoreksian. Proses Kering Terjadi
di blending silo dengan sistem aliran corong.
Pembakaran/ Pembentukan Clinker terjadi di dalam kiln. Kiln adalah
alat berbentuk tabung yang di dalamnya terdapat semburan api. Kiln di
design untuk memaksimalkan efisiensi dari perpindahan panas yang
berasal dari pembakaran bahan bakar.

C. INDUSTRI SEMEN DITINJAU DARI SEGI AKSIOLOGI

Manfaat dan kegunaan semen adalah utk merekatkan bahan


bangunan sehingga menjadi sebuah bangunan yang diinginkan. Ada
beberapa manfaat semen ditinjau dari jenisnya:
Semen Abu atau semen Portland adalah bubuk/bulk berwarna abu
kebiru-biruan, dibentuk dari bahan utama batu kapur/gamping
berkadar kalsium tinggi yang diolah dalam tanur yang bersuhu dan
bertekanan tinggi Semen ini biasa digunakan sebagai perekat untuk
memplester. Semen ini berdasarkan prosentase kandungan

penyusunannya terdiri dari 5 tipe, yaitu tipe I sampai tipe V.


Semen Putih (gray cement) adalah semen yang lebih murni dari
semen

abu

dan

digunakan

untuk

pekerjaan

penyelesaian

(finishing), seperti sebagai filler atau pengisi. Semen jenis ini

dibuat dari bahan utama kalsit (calcite) limestone murni.


Oil Well Cement atau semen sumur minyak adalah semen khusus
yang digunakan dalam proses pengeboran minyak bumi atau gas

alam, baik di darat maupun di lepas pantai


Mixed & Fly Ash Cement adalah campuran semen abu dengan
Pozzolan buatan (fly ash). Pozzolan buatan (fly ash) merupakan
hasil sampingan dari pembakaran batubara yang mengandung
amorphous silica, aluminium oksida, besi oksida dan oksida
lainnya dalam variasi jumlah. Semen ini digunakan sebagai
campuran untuk membuat beton, sehingga menjadi lebih keras.

BAB IV
PENUTUP

KESIMPULAN
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa:
Ontologi berarti studi tentang arti ada dan berada, tentang ciri-ciri
esensial dari yang ada dalam dirinya sendiri, menurut bentuknya yang paling abstrak
(Suparlan: 2005). Ontolgi sendiri berarti memahami hakikat jenis ilmu pengetahuan
itu sendiri yang dalam hal ini adalah Ilmu Komunikasi.
Hakikat individual ilmu pengetahuan yang bersitaf etik terkait aspek
kebermanfaat ilmu itu sendiri. Seperti yang telah disinggung pada aspek
epistemologis bahwa aspek aksiologis sangat terkait dengan tujuan pragmatic
filosofis yaitu azas kebermanfaatan dengan tujuan kepentingan manusia itu sendiri.

Epistemologi senantiasa mendorong manusia untuk selalu berfikir dan


berkreasi menemukan dan menciptakan sesuatu yang baru. Semua bentuk teknologi
yang canggih adalah hasil pemikiran-pemikiran secara epistemologis, yaitu
pemikiran dan perenungan yang berkisar tentang bagaimana cara mewujudkan
sesuatu, perangkat-perangkat apa yang harus disediakan untuk mewujudkan sesuatu
itu, dan sebagainya.
SARAN
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka setiap pembahasan mengenai ilmu
pengetahuan diharapkan melalui kajian landasan filosofis, yaitu ontologi,
epistemologi dan aksiologi agar upaya dan usaha yang menjadi pembaharuan dalam
teknologi dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
Perkembangan teknologi yang semakin canggih hendaknya di imbangi
dengan kebijaksanaan pemakaian dan penggunaannya, jangan sampai teknologi
membuat kita menjadi bermalas-malasan.

DAFTAR PUSTAKA
1. http://www.bppt.go.id/index.php?
option=com_content&view=article&id=388:filsafat-dan-teknologi-untukpembangunan-nasional&catid=46:umum
2. http://rahmasyilla.wordpress.com/2010/02/03/hakekat-filsafatkomunikasi/#more-192
3. http://defickry.wordpress.com/2007/08/23/filsafat-dan-komunikasi/
4. http://fajardawn.blogspot.com/2009/05/hakikat-komunikasi.html
5. http://www.kompasiana.com/abijunkiest/filsafat-ilmu-dan-etikaengineering_5509d358813311761cb1e745
6. http://pengembarai.blogspot.co.id/2011/07/filsafat-dan-inovasiteknologi_13.html
7. http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._KIMIA/19680216199402
2-SOJA_SITI_FATIMAH/Kimia_industri/PRODUKSI_SEMEN.pdf
8. http://chemengfamily09.blogspot.com/2011/02/semen-merupakan-bahanbangunan-yang.html

Anda mungkin juga menyukai