OLEH:
HASNI
0012.07.11.2015
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami
melimpahkan Rahmat dan hidayah sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Dalam penyelesaian makalah ini, kami sadari bahwa makalah ini masih
sangat jauh dari kesempurnaan, baik dari segi materi maupun sistematika penulisan.
Karena itu kritik dan saran masih sangat diharapkan demi kesempurnaan penulisan
makalah ke depannya.
Tak lupa penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada
Bapak Prof.Dr.Makhsud, DEA yang telah memberikan masukan dan ilmunya
sehingga makalah Filsafat Ilmu dan Etika Engineering dapat terselesaikan dengan
baik sebagai salah satu tugas mata kuliah Filsafat Ilmu dan Etika Engineering.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua terutama bagi diri pribadi
penulis sendiri, Amin.
Penulis,
BAB I
PENDAHULUAN
Tak banyak orang yang mengenal filsafat teknologi. Karena filsafat
umumnya kita kenal sebagai maha ilmu yang membicarakan hal-hal yang berkaitan
dengan
eksistensi
manusia,
Tuhan
ataupun
Wujud
(realitas).
Untuk
itu
menghubungkan filsafat dan teknologi akan terkesan tak biasa. Padahal filsafat
teknologi adalah salah satu genre dalam ranah filsafat yang dapat dikatakan banyak
menarik perhatian para filsuf.
Ada yang beranggapan bahwa setiap keputusan yang diambil oleh seseorang
yang telah memenuhi persyaratan untuk dapat mengambil suatu keputusan dan
memiliki otoritas akan keputusan tersebut adalah benar adanya. Paham ini
beranggapan bahwa subjek lah yang paling berperan penting. jadi, baik dan buruk
ditentukan oleh siapa yang melakukan. Paham ini kemudian melahirkan aliran
-aliran dalam etika, diantaranya legalisme (etika hukum) bahwa siapa saja yang telah
menuruti hukum adalah benar.
Ketika perbuatan itu benar dipandang dari baik atau buruk akibat yang akan
terjadi kemudian. Pertanggung jawaban dari suatu perbuatan, hasil yang akan
diperoleh, manfaat dari suatu perbuatan atau keputusan.
Engineer adalah orang yang merancang, membangun dan merawat suatu
teknologi atau perangkat kehidupan. Setiap keputusannya dapat mempengaruhi hajat
hidup orang banyak.
Dewasa ini tidak ada satu kebijaksanaanpun yang dapat menyelesaikan
masalah, tanpa memperhatikan filsafat dan teknologi. Apakah masalah ekonomi
ataupun politik, sama saja. Nasib manusia pada waktu ini sangat dipengaruhi oleh
kemampuan manusia mengembangkan, menerapkan, mengendalikan dan menguasai
teknologi. Seperti halnya filsafat, teknologi adalah murni hasil pemikiran manusia
dan karena itu hubungan antara filsafat dan teknologi sangat erat. Jika filsafat
mengkaji, meneliti dan menganalisis manusia dalam berbagai aspeknya, maka
teknologi berperan sangat menentukan terhadap nasib manusia. Teknologi tidak
hanya dapat menjawab permasalahan yang dialami manusia pada waktu dan tempat
tertentu saja, namun dapat juga menjawab pertanyaan-pertanyaan metafisik manusia
itu sendiri.
Teknologi adalah rangkuman dari sejumlah disiplin ilmu pengetahuan
terapan. Bagi Indonesia, dengan memperhatikan terbatasnya anggaran dan prasarana
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kendala tersedianya peneliti,
maka sebaiknya teknologi tepat guna (appropriate technology) ditransfer atau
dikembangkan melalui kerjasama dengan mitra
BAB II
FILSAFAT ILMU DAN ETIKA ENGINEERING
1. PENGERTIAN FILSAFAT DAN TEKNOLOGI
Filsafat berasal dari bahasa Yunani, philosophia atau philosophos. Philos atau
philein berarti teman atau cinta, dan shopia atau shopos berarti kebijaksanaan,
pengetahuan, dan hikmah. Filsafat berarti juga mater scientiarum yang artinya induk
dari segala ilmu pengetahuan. Kata filsafat dalam bahasa Indonesia memiliki
padanan kata falsafah (Arab) ,philosophie (Prancis, Belanda dan Jerman), serta
philosophy (Inggris). Dengan demikian filsafat berarti mencintai hal-hal yang
bersifat
"abstraksi", "intuisi", dari mana asal pengetahuan dan kemana arah pengetahuan.
Pada gilirannya gejala ilmu-ilmu pengetahuan menjadi obyek material juga, dan
kegiatan berfikir itu (sejauh dilakukan menurut sebab-musabab pertama)
menghasilkan filsafat ilmu pengetahuan.
terhadap gejala pengetahuan dicermati dengan teliti. Kekhususan itu terletak dalam
cara kerja atau metode yang terdapat dalam ilmu-ilmu pengetahuan.
Sekalipun bertanya tentang seluruh realitas, filsafat selalu bersifat "filsafat
tentang" sesuatu: tentang manusia, tentang alam, tentang akhirat, tentang
kebudayaan, kesenian, bahasa, hukum, agama, sejarah. Semua selalu dikembalikan
ke empat bidang induk:
Filsafat tentang pengetahuan:
Obyek
material
pengetahuan
("episteme")
dan
epistemologi;
logika;
kritik ilmu-ilmu;
Filsafat tentang seluruh keseluruhan kenyataan:
Obyek material : eksistensi (keberadaan) dan esensi (hakekat)
metafisika umum (ontologi);
metafisika khusus:
antropologi (tentang manusia);
kosmologi (tentang alam semesta);
teodise (tentang tuhan);
kebenaran
ilmu sosial maupun ilmu alam bertolak dari pengembangannya yaitu filsafat. Pada
awalnya filsafat terdiri dari tiga segi yaitu:
(1) apa yang disebut benar dan apa yang disebut salah (logika);
(2) mana yang dianggap baik dan mana yang dianggap buruk(etika);
(3) apa yang termasuk indah dan apa yang termasuk jelek (estetika).
3. FILSAFAT ILMU DAN INOVASI TEKNOLOGI
Filsafat membawa kita kepada pemahaman dan membawa kita kepada
tindakan yang lebih layak. Tiga bidang kajian filsafat ilmu adalah epistemologis,
ontologis, dan oksiologis. Ketiga bidang filsafat ini merupakan pilar utama bangunan
filsafat.
Epistemologi
Epistemologi, yaitu berada dalam wilayah pengetahuan. Kata Epistemologi
berasal dari Yunani, yaitu episteme yang artinya cara dan logos yang artinya ilmu.
Dengan demikian, epistemologi dapat diartikan sebagai ilmu tentang bagaimana
seorang ilmuwan akan membangun ilmunya. Pertanyaan yang menyangkut wilayah
ini antara lain: bagaimanakah proses yang memungkinkan ditimbanya pengetahuan
menjadi ilmu? Bagaimanakah prosedurnya? Untuk hal ini, kita akan mengarah ke
cabang fisafat metodologi.
Epistemologi merupakan cabang filsafat yang menyelidiki asal, sifat, metode,
dan batasan pengetahuan manusia yang bersangkutan dengan kriteria bagi penilaian
terhadap kebenaran dan kepalsuan. Epistemologi pada dasarnya adalah cara
bagaimana pengetahuan disusun dari bahan yang diperoleh
dalam prosesnya
menggunakan metode ilmiah. Medode adalah tata cara dari suatu kegiatan
berdasarkan perencanaan yang matang & mapan, sistematis & logis.
Ontologi
Ontologi adalah cabang filsafat mengenai sifat (wujud) atau lebih sempit lagi
sifat fenomena yang ingin kita ketahui. Ontologi membatasi diri pada ruang kajian
keilmuan yang bisa dipikirkan manusia secara rasional dan yang bisa diamati melalui
panca indera manusia. Wilayah ontologi ilmu terbatas pada jangkauan pengetahuan
ilmiah manusia. Sementara kajian objek penelaahan yang berada dalam batas
prapengalaman (seperti penciptaan manusia) dan pascapengalaman (seperti surga
dan neraka) menjadi ontologi dari pengetahuan lainnya di luar iimu. Beberapa aliran
dalam bidang ontologi, yakni realisme, naturalisme, empirisme.
Aksiologis
Aksiologi berasal dari kata axios yakni dari bahasa Yunani yang berarti nilai
dan logos yang berarti teori. Dengan demikian maka aksiologi adalah teori tentang
nilai (Amsal Bakhtiar, 2004: 162). Aksiologi diartikan sebagai teori nilai yang
berkaitan
dengan
kegunaan
dari
pengetahuan
yang
diperoleh
(Jujun
S.
mengajarkan
ilmuwan
tentang
pentingnya
rambu-rambu
normative
dalam
yang
dicirikan
oleh
argument-argumen
yang
logis.
5. Menjadi sumber inspirasi dan pedoman untuk kehidupan dalam berbagai aspek
kehidupan itu sendiri, seperti ekonomi, politik, hukum dan sebagainya.
5. SUBSTANSI FILSAFAT ILMU
Telaah tentang substansi Filsafat Ilmu, Ismaun, dipaparkan dalam empat
bagian, yaitu substansi yang berkenaan dengan:
(1) fakta atau kenyataan,
(2) kebenaran (truth),
(3) konfirmasi dan
(4) logika inferensi.
6. PENGERTIAN ETIKA
Etika dirumuskan dalam tiga arti sebagai berikut:
Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk, tentang hak dan kewajiban
moral.
Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak.
Nilai mengenai benar salah yang dianut masyarakat.
Dari asal usulnya, etika berasal daari bahasa yunani ethos yang berarti
adat istiadat atau kebiasaan yang baik. Bertolak dari kata tersebut, akhirnya etika
berkembang menjadi studi tentang kebiasan manusia berdasarkan kesepakatan,
menurut ruang dan waktu yang berbeda, yang menggambarkan perangai manusia
dalam kehidupan pada umumnya.
Menurut profesor Robert salomon, etika dapat dikelompokkan menjadi dua
definisi yaitu:
1. Etika merupakan karakter individu, dalam hal ini termasuk bahwa orang
yang beretika adalah orang yang baik.
2. Etika merupakan hukum sosial.etika merupakan hukum yang mengatur,
mengendalikan serta membatasi periaku manusia.
Pada perkembangannya, etika telah menjadi sebuah studi. Fagothey (1953)
mengatakan bahwa etika adalah studi tentang kehendak manusia, yaitu kehendak
yang berhubungan dengan keputusan yang benar dan yang salah dalam tindak
perbuatannya. Etika merupakan studi tentang kebenaran dan ketidabenaran
berdasarkan kodrat manusia yang diwujudkan melalui kehendak manusia dalam
perbuatannya.
6. ETIKA, FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN
Etika merupakan bagian dari filsafat. Filsafat sendiri merupakan bagian dari
ilmu pengetahuan. Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang berfungsi sebagai
interpretasi tentang hidup manusia, yang betugas meneliti dan menentukan semua
fakta kongrit hingga yang paling mendasar. Ciri khas filsafat adalah upaya dalam
menjelaskan pertanyaan selalu menimbulkan pertanyaan yang baru.
Abdul kadir (2001) memperinci unsur-unsur penting filsafat ilmu sebagai
berikut:
Kegiatan intelektual
Bahwa filsafat merupakan kegiatan yang memerlukan intelektualitas atau
pemukiran .
Mencari makna yang hakiki
Filsafat memerlukan interpretasi terhadap suatu dalam kerangka pencarian
makna yang hakiki.
BAB III
adalah
material
yang
menetap
dan
mengeras
setelah
dengan air. Reaksi dan hasil reaksi mengarah kepada hidrasi dan hidrat
secara berturut-turut. Sebagai hasil dari reaksi awal dengan segera, suatu
pengerasan dapat diamati pada awalnya dengan sangat kecil dan akan
bertambah seiring berjalannya waktu. Setelah mencapai tahap tertentu,
titik ini diarahkan pada permulaan tahap pengerasan. Penggabungan lebih
lanjut disebut penguatan setelah mulai tahap pengerasan.
B. INDUSTRI SEMEN DITINJAU DARI SEGI EPISTEMOLOGI
Proses Pembuatan semen:
Bahan Baku Pembuatan Semen
Batu Kapur
Batu kapur merupakan Komponen yang banyak mengandung
CaCO3 dengan sedikit tanah lia, Magnesium Karbonat, Alumina
Silikat dan senyawa oksida lainnya. Senyawa besi dan organik
mineral
yang
dikandungnya
Kelompok
retarder
Cara Pembuatan semen:
Semen dapat dibuat dengan 2 cara Proses Basah Proses Kering
Perbedaannya
hanya
terletak
pada
proses
penggilingan
dan
homogenisasi:
QUARRY (PENAMBANGAN)
Bahan tambang berupa batu kapur, batu silika,tanah liat, dan
material-material
lain
silikon,alumunium,dan
yang
besi
mengandung
oksida
yang
kalsium,
diekstarksi
abu
dan
digunakan
untuk
pekerjaan
penyelesaian
BAB IV
PENUTUP
KESIMPULAN
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa:
Ontologi berarti studi tentang arti ada dan berada, tentang ciri-ciri
esensial dari yang ada dalam dirinya sendiri, menurut bentuknya yang paling abstrak
(Suparlan: 2005). Ontolgi sendiri berarti memahami hakikat jenis ilmu pengetahuan
itu sendiri yang dalam hal ini adalah Ilmu Komunikasi.
Hakikat individual ilmu pengetahuan yang bersitaf etik terkait aspek
kebermanfaat ilmu itu sendiri. Seperti yang telah disinggung pada aspek
epistemologis bahwa aspek aksiologis sangat terkait dengan tujuan pragmatic
filosofis yaitu azas kebermanfaatan dengan tujuan kepentingan manusia itu sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
1. http://www.bppt.go.id/index.php?
option=com_content&view=article&id=388:filsafat-dan-teknologi-untukpembangunan-nasional&catid=46:umum
2. http://rahmasyilla.wordpress.com/2010/02/03/hakekat-filsafatkomunikasi/#more-192
3. http://defickry.wordpress.com/2007/08/23/filsafat-dan-komunikasi/
4. http://fajardawn.blogspot.com/2009/05/hakikat-komunikasi.html
5. http://www.kompasiana.com/abijunkiest/filsafat-ilmu-dan-etikaengineering_5509d358813311761cb1e745
6. http://pengembarai.blogspot.co.id/2011/07/filsafat-dan-inovasiteknologi_13.html
7. http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._KIMIA/19680216199402
2-SOJA_SITI_FATIMAH/Kimia_industri/PRODUKSI_SEMEN.pdf
8. http://chemengfamily09.blogspot.com/2011/02/semen-merupakan-bahanbangunan-yang.html