Gambar 1.1. Tegangan vertikal dibawah tiitk ujung bidang persegi panjang yang menerima
beban seragam (R.E Fadum , Proceedings of the 2nd International
Conference of SMFE, Rotterdam, Vol. 3 ,1948 )
Latihan 1
Struktur gedung disupport pada raft berukuran 45x30 m, tekanan pondasi bersih
(diasumsikan terdistribusi seragam sebesar 125 KN / m 2 . Profil tanah seperti pada gambar
di atas. Nilai mv untuk lempung adalah 0.35 m 2 / MN . Hitunglah besar penurunan akhir di
bawah pusat raft disebabkan oleh konsolidasi pada tanah lempung !
Penyelesaian :
Lapisan lempung tipis dibandingkan dimensi raft, maka dapat diasumsikan bahwa
konsolidasi hampir terjadi one-dimensional (1-D).
Pada tengah dari kedalaman lapisan, z 23.5 m
22,5
0,96
23,5
15
n
0, 64
23,5
I f 0,14, lihat gambar1.1
m
Latihan 2
Kaki pondasi (footing) dengan luas 6 m2, menerima tekanan 160 KN / m 2 , dengan
kedalaman 2 m pada lapisan 17 m lempung, tanah keras (firm stratum) berada di bawahnya.
Hasil test oedometer nilai Nilai mv adalah 0.13 m 2 / MN dan dari hasil test triaxial nialai A
adalah 0,35. Modulus Young tidak terdrainase untuk tanah lempung adalah 55 MN / m 2 .
Hitunglah total penurunan dibawah pusat footing!
Penyelesaian :
Pada kasus terdapat regangan lateral yang signifikan pada lempung di bawah footing, yang
menyebabkan immediate settlement, maka solusi didapatkan dengan metode SkemptonBjerrum.
2.1 Immediate Settlement
Besar If didapatkan dari gambar 1.2
H 15
2,5
B 6
D 2
0,33
B 6
L
1
B
0 0,95 dan 1 0,55
Sehingga, si 0 1
qB
160 6
0,95 0,55
9 mm
Eu
55
z(m)
m, n
If
V '(kN / m2 )
Sod (mm)
1,5
2,00
0,233
149
58,1
4,5
0,67
0,121
78
30,4
7,5
0,4
0,060
38
14,8
10,5
0,285
0,033
21
8,2
13,5
0,222
0,021
13
5,1
Jumlah
116,6
sc 0 0,55 116, 6 64 mm
Total Settlement si sc 73 mm
Latihan 3
Spesimen lempung jenuh 19 mm pada test oedometer mencapai konsolidasi sebesar 50 %
selama 20 menit. Berapa lama untuk mencapai nilai konsolidasi yang sama jika pada
lapisan lempung ketebalan 5 meter dengan kondisi tegangan dan drainase yang sama? dan
berapa lama lapisan akan mencapai konsolidasi 30 % !
Penyelesaian:
cv t
, cv konstan
2
d
U f (Tv ) f
maka,
t1 d12
t2 d 22
d 22
20
25002
2, 63 tahun
d12 60 24 365 9,52
2
U
4
d2
0,302
t0,50 22 2, 63
0,95 tahun
d1
0,502
Untuk U 0, 60 Tv
U 0,30 t0,30
Latihan 4
Pondasi berukuran 6 x 3 m menerima tekanan seragam sebesar 300 kN / m 2 . Tentukan
tegangan vertikal pada kedalaman 3 m di bawah titik A dengan jarak 1,5 m dari garis tengah
bidang panjang pondasi dengan menggunakan Newmarks influence chart.
Penyelesaian :
Pada Newmarks influence chart , 1 unit garis skala merepresentasikan 3 m, kemudian
gambar model pondasi berukuran 6 x 3 m pada grafik dengan jarak dari titik pusat sebesar
1,5 m atau (0,5 unit). Banyaknya area yang tertutupi kota biru (model pondasi) sebanyak 29
(N= 29), sehingga :
Mekanika Tanah II Universitas Mercubuana 2016/2017
z 0, 005 N q
z 0, 005 29 300 kN / m 2
z 43,5 kN / m 2
Latihan 5
Pada pondasi dangkal berukuran 2 x 2 m menerima beban 1500 kN. Tentukaan tegangan
vertikal pada titik 5 m di bawah pusat pondasi, dengan asumsi :
a. Beban terdistribusi seragam terhadap pondasi
b. Beban bekerja sebagai beban titik pada pusat pondasi
Penyelesaian :
a.
Tekanan Seragam, q
1500 kN
375 kN / m 2
2
2
Pondasi dimodelkan menjadi empat bidang agar dapat diselesaikan dengan grafik
Fadum, kemudian didapatkan
mz nz 1 meter
Untuk z = 5 meter
mz nz 5 meter
Dari grafik Fadum, didapatkan If=0,018
2
Sehingga, z 4 q I r 4 375 0, 018 27 kN / m
b.
r
0 karena berada vertikal dibawah beban titik
z
Q
1500
I 2 0, 478 29 kN / m 2
2 p
z
5
Catatan : asumsi beban titik tidak berlaku apabila kedalaman terhadap point X (pada
gambar 1.6) kurang dari 3 kali dari luasan pondasi.
Gambar 1.7 Newmarks influence chart untuk kondisi tegangan vertikal. Influence value per
unit pressure =0,005
Latihan 6
Mekanika Tanah II Universitas Mercubuana 2016/2017
Timbunan akan dilaksanakan di atas lapisan lempung 10 meter, dengan batas bawah
bersifat impermeable. Konstruksi timbunan akan meningkatkan total tegangan vertikal pada
lapisan lempung sebesar 65 kN / m 2 . Properti lempung sebagai persyaratan desain adalah
sbb :
162,5 25
0,846
162,5
Tv
cv t 4, 7 0,5
0, 0235
d2
102
Tr
cht
7,9 0,5
24,5
24, 7
2 n
2
2
2
4R
4 0, 2 n
n
Tr
R
, dimana R adalah jari-jari blok silinder
rd
1U 1 Uv 1Ur
Sehingga ,
1U 1 Uv 1Ur
0,15 0,83 1 U r
U r 0,82
Untuk mencari nilai n dibutuhkan solusi trial-and-error, dengan nilai Ur=0,82 dari grafik
didapatkan nilai Tr untuk nilai = 5, 10, dan 15
n
Tr
24, 7 / Tr
0,20
11,11
10
0,33
8,65
15
0,42
7,66
R 0,546 S
1,8
S
3, 2 meter
0,564
Gambar.1.9 Hubungan diantara derajat rata-rata dari konsolidasi dan faktor waktu
Gambar 1.10 Solusi untuk konsolidasi radial
Pada pekerjaan, beban yang bekerja pada tanah tidak bereaksi seketika, tetapi dalam
jangka waktu tertentu. Pada awalnya ada pengurangan pada beban netto akibat penggalian,
yang menyebabkan swelling pada lempung dimana penurunan tidak akan terjadi hingga
beban yang bekerja melebihi berat tanah yang dipindah. Tergazhi mengajukan metode
empiris berupa kurva penurunan dengan waktu terkoreksi segera yang dizinkan pada masa
konstruksi.
Beban netto, P, adalah beban gros dikurang dengan berat tanah yang dipindah, dan
periode konstruksi efekti (tc) dihitung dari P saat bernilai nol. Diasumsikan beban netto
diaplikasikan seragam selama waktu tc (gambar 1.11) dan derajat konsolidasi pada saat tc
sama dengan pada saat beban P sebagai beban tetap selama periode tc. Sehingga,
penurunan pada waktu tertentu selama periode konstruksi sama dengan beban segera saat
paruh waktu, namun karena beban yang bekerja bukan merupakan beban total, maka nilai
penurunan yang didapatkan harus dikurangi dengan proporsi beban tersebut terhadap
beban total.
Sampai periode penyelesaian konstruksi, kurva penurunan akan menjadi kurva penurunan
segera dikurangi paruh waktu konstruksi efektif, maka pada saat tertentu setelah akhir
konstruksi, waktu koreksi yang berkaitan dengan penurunan akan sama dengan waktu dari
awal pembebanan dikurangi separuh waktu konstruksi. Akhirnya setelah periode yang
panjang, besaran penurunan tidak berakibat besar oleh waktu konstruksi.
Latihan 7
Mekanika Tanah II Universitas Mercubuana 2016/2017
18 kN / m3 ,; Cr 0, 032; Cc 0,38;
eo 0,85; pc' 50 kPa; cv 0, 011 m 2 / day
Gambar 1.12 Konsolidasi pada lempung pada single
drainase
Penyelesaian :
U 20
30 20
Cr
H H
log
1 eo
'
0
p1
Cc
log
p0'
1 eo
'
c
p 2
p0'
METODE IRISAN
Mekanika Tanah II Universitas Mercubuana 2016/2017
didefinisikan sebagai rasio kuat geser yang ada ( f ) terhadap kuat geser m yang harus
dikerahkan untuk menjaga kondisi keseimbangan batas yakni : F
f
m
Faktor keamanan diambil yang sama untuk setiap irisan sehingga ada gaya serupa bekerja
diantara irisan.
Gaya-gaya (per unit dimensi normal pada potongan ) yang bekerja pada irisan adalah :
1.
2.
Total gaya normal pada sisi dasar, N (sama dengan l ).Secara umum gaya ini
mempunyai dua komponen, gaya normal efektif N (sama dengan l ) dan gaya batas
air U (sama dengan ul), dimana u adalah tekanan air pori pada pusat sisi dasar dan l
adalah panjang dari sisi dasar.
3.
4.
5.
6.
Dengan memperhitungkan momen terhdapat O, jumlah momen dari gaya geser T pada
busur AC harus sama dengan momen dari berat tanah ABCD. Untuk setiap irisan lengan
dari W adalah r sin , sehingga:
Tr Wr sin
Mekanika Tanah II Universitas Mercubuana 2016/2017
f
l
F
f l W sin
F
f l
F
W sin
T ml
atau F
(1)
dimana La adalah panjang busur AC. Pada kondisi kuat batas kritis sesuai pada analisis
stabilitas lereng, dimana ' cv dan c=0 , sehingga faktor keamanan menjadi :
Solusi Fellenius/Swedish
Pada solusi ini diasumsikan bahwa untuk setiap irisan resultan dari gaya antar irisan adalah
nol. Solusi melingkupi gaya-gaya pada setiap irisan normal hingga sisi dasar, sehingga :
N ' W cos ul
Oleh karena itu faktor keamanan dari tegangan efektif
(2)
Komponen W cos dan W sin dapat ditentukan secara grafis untuk setiap irisan, sebagai
alternatif nilai dapat dihitung dan dikalkulasi. Rangkaian percobaan permukaan longsor
harus dilakukan untuk mendapatkan nilai minum faktor keamanan.
Untuk analisis tegangan total parameter cu dengan u 0 dan nilai u=0 mempergunakan
persamaan (2), maka:
cu La
W sin
(3)
X1 X 2 0
Untuk Keseimbangan gaya geser pada sisi dasar setiap irisan adalah
1
c ' l N 'tan '
F
c'l
N'
sin
tan 'sin
F
F
W c ' l / F sin ul cos
N '
cos tan 'sin / F
W N 'cos ul cos
Dengan mensubtitusikan
penyederhanaan maka:
1
sec
c ' b W ub tan '
W sin
1 tan tan '/ F
(4)
Solusi Bishop menyatakan nilai non-zero dari hasil resultan (X1-X2) dapat dipakai pada
analisis tetapi hanya berdampak kecil pada faktor keamanan.
Tekanan air pori dapat dihubungkan dengan total tekanan isi/fill pressure pada setiap titik
rasio tekanan air pori, sehingga dapat didefinisikan sebagai
ru
u
( sat yang sesuai ), sehingga untuk setiap irisan:
h
ru
u
W /b
1
sec
c ' b W 1 ru tan '
W sin
1 tan tan '/ F
(5)
Karena faktor keamanan ada di kedua persamaan (5) maka proses pendekatan secara
berturut turut harus dipergunakan untuk mendapatkan solusi dengan konvergensi yang
mendekati. Akibat
Latihan 8
Tentukan faktor keamanan berdasarkan permukaan longsor dnegan berat unit tanah
sebesar 21 kN/m3 dan parameter karakteristik kuat geser c= 8 kN/m2 dan ' 33 .
Pergunakan Bishop routine method of slices.
Penyelesaian:
1
sec
W 1 ru tan '
W sin
1 tan tan '/ F
33
ru 0, 20
W bh 20 5 h 100 h kN
m
1 ru tan ' 0, 80 tan 33 0, 520
F
0, 590
F
1,10
W sin
(kN / m)
W 1 ru tan '
20
0,963
19
310
48
161
0,926
149
4,5
450
15,5
120
234
0,892
209
5,3
530
21
190
276
0,873
241
6,0
600
28
282
312
0,862
269
5,0
500
35
287
260
0,864
225
3,4
340
43
232
177
0,882
156
1,4
28
49
21
0,908
No.
Irisan
h
(m
)
W bh
(kN / m)
1,5
75
3,1
(kN / m)
sec
1 tan tan ' / F
1185
1271
1, 07
1185
Karena trial value 1,10 maka nilai F yang diambil adalah 1,07
F
(kN/m
)
1271