Disusun oleh:
Gerhart Mario Patar D.S
(135060700111066)
Achmad Fadla
(135060701111014)
Sephira Atsila
(135060701111029)
(135060701111039)
Rhesa Andromeda. L
(135060700111080)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bahaya tidak hanya berlaku di tempat kerja saja yang di tempat itulah berbagai
macam peralatan, mesin-mesin dan manusia yang berinteraksi langsung dengan mesinmesin yang mana sebagian besar orang menganggapnya sebagai salah satu faktor bahaya
di tempat kerja. Bahaya di suatu lingkungan tidak hanya disebabkan oleh faktor peralatan
atau permesinan saja melainkan banyak faktor lain yang mempengaruhi, sehingga
tingginya probabilitas bahaya tidak hanya ada di tempat kerja, akan tetapi di berbagai
lingkungan pun memiliki resiko bahaya dengan probabilitas yang tinggi pula.
Pom bensin merupakan tempat yang banyak dikunjungi orang yang mempunyai
kendaraan baik mobil, motor, bus, dan lain-lain untuk mengisi bahan bakar baik premium,
pertamax, pertalite ataupun solar. Menurut Badan Pusat Statistik (2012), terdapat
peningkatan jumah kendaraan bermotor yang signifikan mulai dari tahun 2005-2012. Pada
tahun 2012 jumlah kendaraan bermotor (transportasi darat) di Indonesia sekitar 94.373.324
unit. Semakin banyaknya jumlah pengendara saat ini pihak spbu mempeluas area pom dan
menambah jumlah pom di area-area strategis. Apalagi sekarang area pom dilengkapi
dengan sholat, toilet dan sebagai tempat istirahat bagi pengendara yang sedang menempuh
perjalanan jauh. Dengan adanya penambahan fasilitas tersebut semakin menambah tingkat
bahaya yang terjadi di pom bensin.
Seharusnya pihak spbu selalu memberikan pengawasan dan melakukan kontrol agar
kemungkinan timbulnya bahaya dapat dikurangi. Salah satu contoh bahaya yang pernah
terjadi di pom bensin adalah kebakaran yang terjadi akibat pengunjung merokok di area
pom dan membuang putung rokok di spbu tersebut. Tidak hanya itu, masih ada bahayabahaya lain yang terdapat di pom bensin yang akan diidentifikasi sebagai langkah
pengendalian resiko bahaya tersebut.
1.2 Tujuan Penulisan
Berikut merupakan tujuan dari penulisan makalah ini:
1. Pembaca dapat mengetahui identifikasi bahaya (hazard) yang ada di pom bensin.
2. Pembaca dapat mengetahui penilaian dari resiko yang ada.
3. Pembaca dapat mengetahui pengendalian resiko dari bahaya yang ada di pom bensin.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Hazard
Yang dimaksud dengan hazard adalah suatu kondisi atau tindakan atau potensi yang
dapat menimbulkan kerugian terhadap manusia, harta benda, proses, maupun lingkungan.
Hazard dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu :
1. Biological Hazard (bahaya biologi), yang termasuk kedalam kategori ini antara lain,
virus, jamur, bakteri, tanaman, burung, binatang yang dapat menginfeksi atau
memberikan reaksi negatif kepada manusia.
2. Chemical Hazard (bahaya kimia), adalah bahaya yang ditimbulkan oleh bahan kimia
seperti toksisitas bahan kimia, daya ledak bahan kimia, penyebab kanker, oksidasi,
bahan kimia mudah terbakar.
3. Ergonomic Hazard (bahaya ergonomi), yang termasuk didalam kategori ini antara lain
desain tempat kerja yang tidak sesuai, postur tubuh yang salah saat melakukan
aktifitas, desain pekerjaan yang dilakukan, pergerakan yang berulang-ulang.
4. Physical Hazard (bahaya fisika), yang termasuk didalam kategori ini antara lain
kebisingan, tekanan, suhu, getaran, dan radiasi.
5. Psychological Hazard (bahaya psikososial), yang termasuk kategori ini adalah stress
kerja yang diakibatkan oleh beberapahal seperti jam kerja yang terlalu lama, pimpinan
yang terlalu galak, lingkungan kerja yang tidak nyaman, dan sebagainya.
Proses kontak antara bahaya dengan manusia ini dapat terjadi melalui tiga mekanisme,
yaitu:
a. Manusia yang menghampiri bahaya.
b. Bahaya yang menghampiri manusia melalui proses alamiah.
c. Manusia dan bahaya saling menghampiri.
BAB III
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
3.1 Identifikasi Hazard
Identifikasi Hazard adalah suatu upaya yang dilakukan untuk mengenal dan
memperkirakan adanya bahaya pada suatu system. Upaya ini dilakukan melalui
mendiagnose dan menemukan bahaya pada bagian dari suatu system dan akibat yang akan
ditimbulkan.
Fungsi dari mengidentifikasi bahaya:
1. Untuk mengetahui adanya bahaya pada suatu system.
2. Untuk mengetahui potensi bahaya baik akibat maupun frekuensinya.
3. Untuk mengetahui lokasi bahaya.
4. Untuk mengetahui bahwa bahaya tertentu telah diberi perlindungan.
5. Untuk analisa lebih lanjut.
Identifikasi bahaya atau hazard dapat dilakukan melalui tahapan-tahapan sebagai
berikut:
a. Menelusuri sumber bahaya
b. Mengenali bahaya potensial
c. Menentukan pootensi bahaya
d. Menentukan biaya dan prioritas
Dengan melihat tempat atau lingkungan yang akan diidentifikasi yaitu sebuah pom
bensin maka dapat diketahui bahwa sebagian besar bahaya yang ada di pom bensin
tergolong dalam Chemical Hazard yang sebagian besar bahaya dipengaruhi oleh k bahan
kimia seperti toksisitas bahan kimia, daya ledak bahan kimia, penyebab kanker, oksidasi,
bahan kimia mudah terbakar.
Berikut ini adalah tabel dari pengidentifikasian bahaya-bahaya yang ada di pom
bensin:
Tabel 3.1 Identifikasi Bahaya di Pom Bensin
No
1
Sumber Bahaya
Telfon genggam
Penjelasan
HP, ternyata selain mengeluarkan frekwensi tinggi, juga
(Handphone)
rokok
dapat
memicu
adanya
ledakan
pada
tabung
api
yang
dapat
mengakibatkan
kebakaran.
Aliran listrik
Sumber bahaya
Penilaian risiko
keterangan
Potensi risiko
Bahaya
Telfon Genggam
(Handphone)
Percikan api
Kebakaran
Asap rokok dan
puntung rokok
Percikan api
Kebakaran
Cahaya blitz di
kamera
Percikan api
Kebakaran
Aliran listrik
Percikan api
Kebakaran
Dapat
menyebabkan
cedera ringan
Dapat
menyebabkan
cedera berat dan
korban jiwa
Dapat
menyebabkan
cedera ringan
Dapat
menyebabkan
cedera berat dan
korban jiwa
Dapat
menyebabkan
cedera ringan
Dapat
menyebabkan
cedera berat dan
korban jiwa
Dapat
menyebabkan
cedera ringan
Dapat
menyebabkan
cedera berat dan
korban jiwa
Probabilitas
Tingkatan
risiko
Kemungkinan
masuk akal
Medium
Kemungkinan
masih jauh
High
Kemungkinan
masuk akal
Medium
Kemungkinan
masih jauh
High
Kemungkinan
masuk akal
Medium
Kemungkinan
masih jauh
High
Kemungkinan
masuk akal
Kemungkinan
masih jauh
Medium
High
Pengendalian resiko (risk control) merupakan tahap terakhir yang harus dilakukan
setelah mengetahui risiko yang akan dihadapi dan menganalisis resiko tersebut.
Pengendalian resiko merupakan suatu hierarki (dilakukan berurutan sampai dengan tingkat
resiko/bahaya berkurang menuju titik yang aman). Hirarki pengendalian tersebut antara
lain ialah eliminasi, substitusi, perancangan, administrasi dan alat pelindung diri (APD).
Pemilihan hirarki pengendalian memberikan manfaat secara efektifitas dan efesiensi
sehingga resiko menurun dan menjadi resiko yang bisa diterima (acceptable risk).
Tindakan
Eliminasi
Penjelasan
Mengeliminasi sumber bahaya
yang
dapat
menimbulkan
Rekayasa Teknik
bahaya
Modisikasi/
(Handy Talkie)
Menyediakan tempat yang khusus
Administratif
perancangan alat/
Prosedur,
pelatihan,
bahaya,
durasi
aturan,
kerja,
tanda
APD
telfon
genggam
menyalakan
mesin
saat
dan
pengisian
bensin.
Para pekerja, khususnya petugas yang
BAB IV
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berikut beberapa hal yang dapat disimpulkan:
1. Bahaya yang ada di taman sebagian besar tergolong dalam Chemical Hazard, karena
bahaya yang ada di pom bensin adalah bahaya yang berkaitan dengan zat-zat kimia
yang dapat menimbulkan kebakaran.
2. Penilaian resiko (risk assessment) merupakan tahapan awal dalam pengendalian
resiko. Dari hasil penilaian resiko ini dapat diketahui bahwa resiko yang ada
merupakan resiko dengan tingkatan medium dan high. Karena bahaya yang
ditimbulkan adalah kebakaran dan percikan api, keduanya dapat menimbulkan
dampak yang cukup serius sampai dapat mengakibatkan cedera serius dan korban
jiwa.
3. Berdasarkan
hasil
penilaian
resiko,
maka
dilakukan
pengendalian
resiko
DAFTAR PUSTAKA
Irawan, Shandy, dkk. Januari 2015. Penyusunan Hazard Identification Risk Assessment
and Risk Control(HIRARC) DiPT.X. Vol.3, No1. 16 Desember 2016