Anda di halaman 1dari 3

URUTAN KERJA GROUTING

1. Pengeboran
2. Pencucian lubang bor- Sirkulasi air pompa tekanan 1 kg/cm 2
hingga bebas kotoran bor (slime) dan air air bilas bersih
3. Pemasangan dan pengujian packer test- Tekanan bertahap
sesuai kedalaman lubang test dikalikan dengan 0.11 kg/cm 2
(minutes of meeting) atau 0.23 kg/cm2 (SNI 2411:2008). Tiap tekanan
dilaksanakan selama 10 menit, jika nilai K<10 -5 cm/dtk (nilai lugeon 1)
maka grouting test tak perlu dilakukan.

Stag
e No.

Kedalaman
(meter)

Tekanan
(kg/cm2)

Tahapan
pemberian tekanan
(kg/cm2)
1
5
0.55
0.2 - 0.4 - 0.5 - 0.4 2
10
1.1
0.2
3
15
1.65
0.3 - 0.6 1 0.6
4
20
2.2
0.3
5
25
2.75
0.5 1 1.5 1 -0.5
6
30
3.3
0.5 1.5 2 1.5
7
35
3.85
0.7
0.1 1.5 2.5 1.5
-1
1 2 3.5 -2 1
1.5 2.5 4 2.5
-1.5
Jika debit air terlalu kecil pada kedalaman 10 meter ke bawah,
maka tekanan ditingkatkan menggunakan pengali 0.23 kg/cm2.
Stag
Kedalaman
Tekanan
Tahapan
2
e No.
(meter)
(kg/cm )
pemberian
tekanan (kg/cm2)
1
5
1.15
0.3 - 0.6 - 1 - 0.6 2
10
2.3
0.3
3
15
3.45
1 1.5 2.5 1.5 1
4
20
4.6
1.5 2.5 3.5 2.5 5
25
5.76
1.5
6
30
6.9
1.5 3 4.5 3 1.5
7
35
8.05
2 4 5.75 4 - 2
2.5 5 7 -2 1
3 5.5 8 5.5 -3
4. Penyuntikan semen (grouting)- Campuran disesuaikan ukuran
rekahan batuan.
a. Pelaksanaanya:

Metode yang digunakan ialah sementasi turun (step grouting)


pengeboran dilakukan secara bertahap (step by step) dengan
interval 3-5 meter tergantung kondisi batuan
b. Tahapannya:
Bor cuci - packer test grouting penjenuhan - bor ulang , dst.
c. Tekanan yang diberikan: menurut US. Development Authority,
tekanan injeksi P(kg/cm2) sebanding dengan 0.23 x d (kedalaman
lubang)
Stage
No.
1
2
3
4
5
6
7

Kedalaman
(meter)
5
10
15
20
25
30
35

Tekanan
(kg/cm2)
1.15
2.3
3.45
4.6
5.76
6.9
8.05

d. Campuran:
Untuk nilai Lugeon 1-5 campuran dimulai dari 1:10
Nilai lugeon 5-15 campuran dimulai dari 1:8
Nilai lugeon > 15 campuran dimulai dari 1:6
N
o.

Perbandingan
campuran
Semen : air

Berat
Semen
(kg)

Volume
semen
(liter)

Volume
air
(liter)

Volume
campuran
(liter)

1
2
3
4
5
6
7

1 : 10
1:8
1:6
1:4
1:2
1:1
1 : 0,5

19,37
25,56
31,62
46,23
85,99
150,86
242,21

6,31
7,82
10,30
15,06
28,01
49,14
78,9

193,69
192,18
189,70
184,94
171,99
150,86
121,1

200
200
200
200
200
200
200

e. Penggantian campuran: Penggantian campuran dilakukan


apabila injeksi memperlihatkan penyerapan grout yang lebih
besar dari 30 liter/menit dan berlagsung selama 20 menit.
Sebaliknya jika tekanan injeksi naik tiba-tiba atau jumlah volume
grout yang masuk turun sangat banyak, maka campuran diubah
menjadi lebih kental.

f. Patokan terhadap selesainya grouting:


Grouting dinyatakan selesai apabila campuran grout relative
tidak dapat masuk lagi. Patokannya ialah:
Pada tekanan injeksi 3,5 kg/cm2, jumlah grout yang diinjeksikan
harus lebih rendah dari 28 liter dalam waktu 20 menit.

Untuk tekanan injeksi antara 3.5-7 kg/cm2, jumlah grout yang


diinjeksikan harus lebih rendah dari 20 liter dalam waktu 5 menit.
Untuk tekanan injeksi antara 7-14 kg/cm2, jumlah grout yang
diinjeksikan harus lebih rendah dari 28 liter dalam waktu 10 menit.
Untuk tekanan injeksi antara 14 kg/cm 2, jumlah grout yang
diinjeksikan harus lebih rendah dari 28 liter dalam waktu 5 menit.
g. Pemeriksaan Hasil sementasi:
Pemeriksaan hasil sementasi dilakukan dengan membuat check hole
pada titik yang dipilih, biasanya dibor miring agar mewakili zona
grouting
Pengambilan contoh inti (core sampling) untuk melihat secara visual
efektivitas penetrasi grouting dan dapat diperiksa dengan
membubuhkan phenolptalein 0.1 n. Warna merah muda adalah
tanda penetrasi semen.
Pengujian permeabelitas setelah grouting dengan water pressure
test dan lugeon test.
Setelah selesai check hole diisi dengan campuran bahan sementasi
yang kental 1:1 atau 1:0.5 hingga jenuh.

5. Penyumbatan lubang grout- Setelah selesai, bekas lubang grout

harus diisi dengan mortar Portland cement : pasir = 1:2 dan air
secukupnya.

Anda mungkin juga menyukai