Anda di halaman 1dari 2

Menurut Sosrodarsono dan Takeda (2003), berdasarkan perbedaan

debit banjir yang terjadi, bentuk DAS dapat dibedakan menjadi tiga bentuk,
yaitu :
1. Bulu burung
Suatu daerah pengaliran yang mempunyai jalur daerah di kiri kanan
sungai utama dimana anak-anak sungai mengalir ke sungai utama. Daerah
pengaliran demikian mempunyai debit banjir yang kecil, oleh karena
waktu tiba banjir dari anak-anak sungai itu berbeda-beda. Sebaliknya
banjirnya berlangsung agak lama.
2. Radial
Daerah pengaliran yang berbentuk kipas atau lingkaran dan dimana
anak-anak sungainya mengkonsentrasi ke suatu titik secara radial. Daerah
pengaliran semacam ini mempunyai banjir yang besar di dekat titik
pertemuan anak-anak sungai.
3. Pararel
Daerah pengaliran seperti ini mempunyai corak dimana dua jalur
daerah pengaliran yang bersatu di bagian hilir. Banjir itu terjadi di sebelah
hilir titik pertemuan sungai.

Gambar 2. Berbagai macam bentuk DAS.


Analisis Frekuensi
Dalam proses pengalihragaman hujan menjadi aliran ada beberapa sifat
hujan yang penting untuk diperhatikan, antara lain adalah intensitas hujan (I),
lama waktu hujan (t), kedalaman hujan (d), frekuensi (f) dan luas daerah
pengaruh hujan (A). Komponen hujan dengan sifat-sifatnya ini dapat
dianalisis berupa hujan titik maupun hujan rata-rata yang meliputi luas
daerah tangkapan (catchment area) yang kecil sampai yang besar (Soemarto,
1987).
Sistem hidrologi kadang-kadang dipengaruhi oleh peristiwa-peristiwa
luar biasa (ekstrim), seperti hujan lebat, banjir, dan kekeringan. Tujuan
analisis frekuensi data hidrologi adalah berkaitan dengan besaran peristiwa-

peristiwa ekstrim yang berkaitan dengan frekuensi kejadiannya melalui


penerapan distribusi kemungkinan. Data hidrologi yang dianalisis iasumsikan
tidak terikat (independent), terdistribusi secara acak dan bersifat stokastik
peluang).
Ada dua macam seri data yang dipergunakan dalam analisis frekuensi
yaitu:
1. Data maksimum tahunan: tiap tahun diambil hanya satu besaran
maksimum yang dianggap berpengaruh pada analisis selanjutnya.
Series data ini sering disebut seri data maksimum (maximum annual
series)
2. Seri parsial: dengan menetapkan besaran tertentu sebagai batas bawah,
selanjutnya semua besaran data yang lebih besar dari batas bawah
tersebut diambil kemudian dianalisis dengan cara yang lazim. Metode
ini lebih realitis dibandingkan metode maximum annual series
sehingga beberapa ahli menyarankan menggunakan cara partial series.
(Suripin, 2004).

Anda mungkin juga menyukai