Anda di halaman 1dari 44

MAKALAH GEOLOGI

MINERAL
Oleh
: Offering K
Kelompok : 05
Aida Izzul Imah
Imam Aminudin
Siti Arofah
Widya Pranata
Yohanes Baptista

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI


FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
22 September, 2013
DAFTAR ISI
Cover.
01
Daftar Isi
02
Pendahuluan
.. 03
Pembahasan
Mineral.. 04

Mineralogi 04
Pengertian
Mineral
04
Klasifikasi Jenis jenis Mineral.
05
Penggolongan
Mineral
14
Sifat sifat Mineral. 20
Identifikasi Mineral. 22
Proses Pembentukan Mineral..
26
Mineral Pembentuk Batuan.
29
Kesimpulan
33
Daftar
Pustaka
34

PENDAHULUAN
Kebanyakan orang menganggap batuan adalah segala sesuatu

yang keras, sedangkan mineral adalah segala bahan galian


atau batu mulia yang ditambambang dan mempunyai nilai
ekonomis. Tetapi anggapan tersebut sangat jauh dari keadaan
yang sebenarnya.
Batuan dengan sederhana didefinisikan sebagai agregasi dari
satu atau beberapa jenis mineral yang bercampur menjadi
satu, tetapi sifat dasar dari tiap mineral tersebut masih tetap
terlihat. Meskipun kebanyakan batuan tersusun dari
bermacam mineral. Tetapi hanya mineral tertentu saja yang
umumnya dijumpai dalam jumlah yang dominan, sehingga
materi tersebut dapat bertindak sebagai batuan atau mineral.
Mineral merupakan bahan padat bentukan alam, umumnya
tersusun oleh material anorganik, mempunyai struktur atom
tertentu dan sifat kimia yang spesifik. Meskipun depinisi
tersebut dikatakan tepat tetapi masih ada juga beberapa
pengecualian. Batubara dan minyak bumi yang tersusun oleh
material organik, oleh beberapa ahli geologi dikatagorikan
sebagai mineral. Ada juga beberapa mineral yang mempunyai
komposisi yang bervariasi.
Pada bagian ini terutama akan dibahas tentang mineral,
meskipun tetap diingat bahwa batuan merupakan agregat
dari mineral.

PEMBAHASAN MINERAL
1.1 Mineralogi
Mineralogi merupakan ilmu bumi yang berfokus pada
sifat kimia, struktur kristal, dan fisika (termasuk optik)
dari mineral. Studi ini juga mencakup proses pembentukan
dan perubahan mineral.
Pada awalnya, mineralogi lebih menitikberatkan pada
sistem klasifikasi mineral pembentuk batuan.
International Mineralogical Association merupakan suatu
organisasi yang beranggotakan organisasi-organisasi yang
mewakili para ahli mineralogi dari masing-masing negara.
Aktivitasnya mencakup mengelolaan penamaan mineral
(melalui Komisi Mineral Baru dan Nama Mineral), lokasi
mineral yang telah diketahui, dsb. Sampai dengan 2004 telah
terdapat lebih dari 4000 spesies mineral yang diakui oleh
IMA. Dari kesemua itu, 150 dapat digolongkan umum, 50
lainnya kadang-kadang, dan sisanya jarang sampai sangat
jarang
Belakangan ini, dangan disebabkan oleh perkembangan
teknik eksperimental (seperti defraksi neutron) dan
kemampuan komputasi yang ada, telah memungkinkan
simulasi prilaku kristal berskala atom dengan sangat akurat,
ilmu ini telah berkembang luas hingga mencakup
permasalahan yang lebih umum dalam bidang kimia
anorganik dan fisika padat. Meskipun demikan, bidang

1
2

ini tetap berfokus pada struktur kristal yang umumnya


dijumpai pada mineral pembentuk batuan (seperti pada
perovskites, mineral lempung dan kerangka
silikat). Secara khusus, bidang ini telah mencapai kemajuan
mengenai hubungan struktur mineral dan kegunaannya; di
alam, contoh yang menonjol berupa akurasi perhitungan dan
perkiraan sifat elastic mineral, yang telah membuka
pengetahuan yang mendalam mengenai prilaku seismik
batuan dan ketidakselarasan yang berhubungan dengan
kedalaman pada seismiogram dari mantel bumi. Sehingga,
dalam kaitannya dengan hubungan antara fenomena berskala
atom dan sifat-sifat makro, ilmu mineral (seperti yang
umumnya diketahui saat ini) kemungkinan lebih berhubungan
dengan ilmu material daripada ilmu lainnya.
1.2 Pengertian Mineral
Mineral adalah senyawa alami yang terbentuk melalui
proses geologis. Istilah mineral termasuk tidak hanya
bahan komposisi kimia tetapi juga struktur
mineral. Mineral termasuk dalam komposisi unsur murni
dan garam sederhana sampai silikat yang sangat
kompleks dengan ribuan bentuk yang diketahui (senyawaan
organik biasanya tidak termasuk). Ilmu yang mempelajari
mineral disebut mineralogi.
Foto dari US Geological Survey
1.3 Klasifikasi Jenis jenis Mineral
Berdasarkan sifat-sifat kimianya, mineral menurut
BERZELIUS, dapat digolongkan menjadi 8, yaitu :
Native Elements
Sulfides dan Sulfosalts


1
2
3

Halides
Oxides dan Hydroides
Carbonates, Nitrates dan Borates
Sulfates, Chromates, Molybdates dan Tungstates
Phospates, Arsenates dan Vanadates
Silicates

I.
NATIVE
ELEMENTS = UNSURUNSUR MURNI
1

Adalah unsur-unsur bebas, bukan merupakan unsur-unsur


gabungan.
Digolongkan menjadi 3 kelompok :
Logam/Metal, mineral-mineral yang tergolong dalam
kelompok ini adalah :
Cooper (Cu),Gold (Au),Silver (Ag),Platinum (Pt),Nicel-Iron
(Ni-Fe),Mercury (Mg).
Unsur-unsur bersifat sangat padat, lunak, dapat ditempa.
Perawakannya (yang umum ditemui) berbentuk masifdendritik; bidang belahan yang jelas jarang ditemui;
merupakan penghantar listrik yang baik.
Semi Logam, mineral-mineral yang tergolong dalam kelompok
ini adalah :
Arsenic (As), Antimony (Sb), Bismuth (Bi).
Merupakan penghantar listrik yang kurang baik; biasanya
terdapat pada massa nodular.
Non Logam, mineral-mineral yang tergolong dalam kelompok
ini adalah :
Sulfur (S), dan Carbon (C), Diamond (C), Graphite (C)

Tidak dapat menghantarkan arus listrik; berwarna


transparant (jernih dan jelas) hingga transculent (tembus
cahaya) dan cenderung mempunyai nidang belahan kristal
yang jelas.

II.
SULFIDES DAN
SULFOSALTS

1
2

Sulfides, adalah persenyawaan kimiawi dimana unsur


Sulfur (S) bergabung/bersenyawa dengan unsur-unsur logam
dan semi logam.
Sulfides dibagi menjadi 2 kelompok :
Tellurides jika Tellurium menggantikan unsur Sulfur (S)
Contohnya Sylvanite (AuAgTe4)
Arsenides jika Arsenic menggantikan unsur Sulfur (S)
Contohnya Nickeline (NiAs), Smaltite [(Co,Ni)Ass],
Chloanthite [(Ni,Co)As2]
Sifat-sifat dari sulfides, Tellurides dan Arsenides tidak
tetap/dapat berubah-ubah, mempunyai kilap Logam, lunak
dan padat [seperti Galena (PbS), Molybdenite (MoS2)] dan
beberapa Sulfides bersifat non-logam [seperti Realgar (AsS),
Orpiment (As2S2)] dan sebagian lagi secara relatif bersifat
keras [seperti Marcasite (FeS2), Cobaltite (CoAsS)].
Golongan sulfides merupakan bijih-bijih yang sangat penting
dari Lead, Zinc, Iron dan Copper; sulfides terbentuk dalam
lapisan-lapisan hydrothermal di bawah permukaan air/di
dalam tanah sehingga dengan mudah mineral-mineral dapat
dioksidasi oleh sulfates.
Sulfosalts, adalah persenyawaan kimia dimana unsurunsur logam bersenyawa dengan unsur-unsur sulfur dan semi

logam (seperti Antimony dan Arsenic). Sifat dari sulfosalts


mirip dengan sulfides.
Mineral-mineral yang termasuk golongan Sulfosalts, antara
lain Enargite (Cu3AsS4), Pyrargyrite (Ag3SbS3), Proustite
(Ag3AsS3), Polybasite (AgICr)16Sb2S11, Bournonite
(PbCuSbS3), dll.

III.

HALIDES

Adalah persenyawaan kimiawi dimana unsur-unsur logam


bersenyawa dengan unsur-unsur Halogen (Chlorine,
Bromine, Flourine dan Iodine)
Umumnya ditemui dalam sejumlah Lingkungan Geologi.
Beberapa diantaranya ditemui dalam sequen evaporite,
seperti Halite (NaCl), hal ini merupakan alterasi dari Lapisanlapisan batuan sedimen yang mengandung evaporite seperti
Gypsum, Halite dan Batuan Potash (batuan berkaliumKarbonat) dalam sebuah sequen yang sempurna antara
lapisan dengan batuan-batuan seperti Marl dan Limestone.
Halides yang lainnya seperti Flourite terbentuk lapisanlapisan hidrothermal.
Golongan Halides bersifat sangat lunak (Kekerasannya antara
2 4,5), mempunyai sumbu simetri kristal yang berbentuk
kubik, Berat Jenis cenderung rendah.
Contoh mineral-mineral golongan Halides antara lain Sylvite
(KCl), Cryolite (Na3AlF6), Atacamite [Cu2ClC(OH)5].

IV.
OXIDES DAN
HYDROXIDES
OXIDES

Oxides tersusun oleh unsur-unsur yang bersenyawa dengan

oksigen. Contoh utama yang umum adalah Iron Oxide


Hematite, dimana Iron bersenyawa dengan Oksigen.
Sifat dari golongan Oxides tidak tetap/dapat beruba-ubah;
Terbentuk/ditemui pada banyak Lingkungan Geologi dan pada
tipe batuan yang bermacam-macam.
Contoh-contoh mineral golongan oxides antara lain :
Merupakan bijih-bijih logam yang penting seperti
Hematite (Fe2O3), Magnetite (Fe2+Fe23+O4), Cassiterite
(SnO2), Chromite (Fe2+Cr2O4).
Mempunyai keanekaragaman sebagai batu Perhiasan
seperti Corondum (Al2O3), Ruby dan Sapphire (Al2O3), Spinel
(MgAl2O4), dll.

HYDROXIDES
Adalah persenyawaan antara unsur-unsur logam dengan air
dan hydroksil (OH); dapat ditegaskan bahwa Hydroxides
dapat terbentuk melalui reaksi kimia antara oksida dan air;
sehingga biasanya mempunyai kekerasan mineral yang
rendah/lunak (2 2,5)
Contoh-contoh mineral golongan Hydroxides antara lain
Gibbsite [Al(OH)2], Brucite [Mg(OH)2], Stibiconite
[Sb+3Sb+5(OH)].

V.
CARBONATES,
NITRATES DAN BORATES
CARBONATES
Adalah persenyawaan kimia dimana satu atau lebih unsurunsur logam atau semilogam bersenyawa dengan Carbonate
radical (CO3)-2. Calcite (CaCO3) adalah Carbonate yang
umum, terbentuk ketika Calcium bersenyawa dengan

Carbonate radical.
Terbentuk pula mineral-mineral khusus dalam golongan
Carbonates, hal ini berlaku dengan adanya pergantian
kedudukan unsur Calcium dalam komposisi kimianya, mineralmineral tersebut antara lain :
Witherite jika Barium menggantikan unsur Calcium
Rhodochrosite jika Magnesium menggantikan
komposisi/kedudukan Calcium
Carbonates biasanya terbentuk dengan bentuk kristal
Rhombohedral yan berkembang dengan baik.
Sifat dari golongan Carbonates antara lain cenderung larut
dengan mudah dalam larutan asam hydrochloric, dapat juga
tidak berwarna atau dapat juga berwarna tajam/hidup.

NITRATES
Adalah persenyawaan kimia dimana satu atau lebih unsurunsur logam atau semilogam bersenyawa dengan Nitrate
radical (NO2)-1. Contoh mineralnya Nitratine (NaNO3).
Terjadi pada daerah yang kering/gersang sebagai endapan
yang berkembang pada permukaan, berasosiasi dengan
Gypsum, Nitratine seringkali terdapat menutupi daerah yang
luas pada tanah.
Sifat golongan Nitrates/Nitratine : mudah larut dalam air, bila
diletakkan pada nyala api dapat dengan mudah melebur,
mempunyai bentuk kristal rhombohedral, umumnya
kebanyakan berbentuk massive atau granular

BORATES
Adalah persenyawaan kimia antara unsur logam bersenyawa
dengan Borate radical (BO3)-3.
Terjadi/terdapat pada endapan-endapan evaporite dan

lapisan-lapisan mineral.
Contoh mineralnya antara lain Borax (Na2B4O5(OH)4.8H2O),
Colemanite (Ca2B6O11.5H2O), Kernite
(Na2B4O6(OH)2.3H2O).

VI.
SULFATES,
CHROMATES, MOLYBDATES
DAN TUNGSTATES
SULFATES

Adalah persenyawaan kimia dimana satu atau lebih unsurunsur logam bersenyawa dengan Sulfates radical (SO4)-2.
Gypsum adalah sulfates yang paling banyak terdapar dalam
golongan ini yang terjadi pada endapan-endapan evaporite,
sedangkan Barite khusus terjadi pada lapisan-lapisan
hidrotermal.
Sifat dari golongan sulfates antara lain lunak, berwarna
terang/muda dan cenderung mempunyai Berat Jenis yang
rendah/ringan.
Contoh mineral-mineral yang termasuk golongan Sulfates
antara lain Gypsum (CaSO4.2H2O), Celestine (SrSO4),
Anhydrite (CaSO4), Barite (BaSO4).

CHROMATES
Adalah persenyawaan kimia antara unsur-unsur logam
bersenyawa dengan Chromates radical (CrO4)-2.
Golongan Chromates terdapat dalam jumlah yang sedikit dan
cenderung jarang ditemui, contoh mineralnya Crocoite
(PbCrO4) mempunyai warna yang cemerlang/terang,
berwarna orange atau orange kemerahan.

Terbentuk pada zona oxidasi dari lapisan-lapisan dan


endapan-endapan yang mengandung Chromium dan
Lead/Timah.

MOLYBDATES
Adalah persenyawaan kimia antara unsur-unsur logam
dengan Molybdates radical (MoO4)-2.
Merupakan mineral-mineral yang padat, rapuh, berwarna
cemerlang/hidup, misalnya mineral Wulfenite (PbMoO4).
Sifat dari golongan Molybdates : mudah melebur, dapat larut
dalam asam hydrochloric, bila dalam kondisi panas, berwarna
cemerlang mulai dari orange, kuning atau coklat keabu-abuan.

TUNGSTATES
Adalah persenyawaan kimia antara unsur-unsur logam
dengan Tungstate radical (WO4)-2.
Merupakan mineral-mineral yang padat, rapuh, berwarna
cemerlang.
Contoh mineral-mineral dalam golongan Tungstates antara
lain Wolframite (Fe+2WO4Mn+2WO4), Scheelite (CaWO4).

VII.
PHOSPATES,
ARSENATES DAN
VANADATES
PHOSPATES

Adalah persenyawaan kimia antara unsur-unsur logam


dengan Phospate radical (PO4)-8.
Ribuan species dari golongan ini dapat dikenali, namun
keberadaannya tidaklah berlimpah. Beberapa Phospates,
seperti Arsenic merupakan mineral yang utama, tetapi

kebanyakan anggota-anggotanya secara keseluruhan


membentuk kelompok-kelompok dari oksidasi sulfides.
Sifat dari golongan ini : berubah-ubah, tetapi umumnya
cenderung lunak, rapuh, sangat berwarna dan kristalisasinya
baik, kekerasan berkisar antara 1,5 5 dan 6.
Mineral-mineral radioaktif termasuk dalam golongan
Phospates seperti :
Torbenite [Cu(UO2)2(PO4)2.8-12H2O], Autunite
[Ca(UO2)2(PO4)2.10-12H2O], Lazulite
[(Mg,Fe)Al2(PO4)2(OH)2], Turquoise
[CuAl6(PO4)4(OH)8.4H2O.
Contoh mineral-mineral lain dalam golongan Phospates
adalah Vivianite [Fe+2(PO4)2.8H2O], Wavellite
[Al3(PO4)2(OH,F)3.5H2O], Apatite [Ca5(PO4)3(F,Cl,OH)].
Arsenates
Adalah persenyawaan kimia antara unsur-unsur logam
dengan Arsenate radical (AsO4)-8.
Kebanyakan Arsenates sangat dicari oleh para kolektor
mineral khususnya yang terkristalisasi dengan baik dan
mempunyai species warna yang cemerlang seperti Mimetite
[Pb5(AsO4)3Cl] (berwarna kuning), Adamite [Zn2AsO4(OH)]
(kuning), Erythrite [CO3(AsO4)2.8H2O] (ungu tua pink).
Golongan arsenates cenderung mempunyai Berat Jenis
antara 3 5, kecuali Mimetite yang mempunyai B.J. 7 7,3.
karena mengandung Lead/Timah serta mempunyai kekerasan
yang rendah (lunak antara 1,5 4,5).
Vanadates
Adalah persenyawaan kimia antara unsur-unsur logam
dengan Vanadate radical (VO4)-3/(VO4)-1.
Sifat dari golongan ini : cenderung lunak, rapuh, berwarna

cemerlang seperti yang terlihat pada mineral Vanadinite


[Pb5(VO4)3Cl], merupakan mineral terbaik yang dikenal pada
kelompok Vanadates, dimana terbentuk kristal-kristal
hexagonal merah orange. Mempunyai kekerasan berkisar
antara 2 3,5.
Contoh mineral lainnya seperti :
Descloizite [PbZn(VO4)(OH)], Carnotite
[K2(UO2)2V2O8.3H2O].

VIII.

SILICATES

Adalah persenyawaan kimia antara unsur-unsur logam


dengan salah satu dari Si O tetrahedra (SiO4)-4 tunggal atau
berantai.
Silicates adalah golongan mineral yang paling besar dan
sangat berlimpah-limpah keberadaannya, dalam hal ini silicat
adalah unsur pokok penyusun batuan beku dan batuan
metamorf.
Mineral-mineral silicates cenderung bersifat : keras, berwarna
transparant (jernih dan tembus cahaya) hingga translucent
(tembus cahaya) dan mempunyai Berat Jenis rata-rata sama.
Pada umumnya dalam semua struktur silicat, silicon berada
diantara 4 atom oksigen (kecuali yang terbentuk pada
tekanan yang ekstrim).
Dari strukturnya (sudut bangunnya) siliact dibagi menjadi 6
kelas, yaitu :
Nesosilicate
Mempunyai (SiO4)-4 tetrahedra yang benar-benar
terpisah (tetra hedra silikon-oksigen benar-benar terpisah),
komposisi berupa SiO4.
Mineral khasnya Forsterit (Mg2SiO4), mineral lainnya

seperti :
Olivine [(Mg,Fe)2SiO4], Zircon (ZrSiO4), Sillimanite (Al2SiO5).
Sorosilicate
Mempunyai 2 tetrahedra yang dihubungkan oleh 1 atom
oksigen yang merupakan milik bersama (dipakai bersamasama), komposisi berupa Si2O7.
Mineral khasnya Akermonite (Ca2MgSi2O7), mineral
lainnya seperti :
Heminorphite [Zn4Si2O7(OH)2.H2O], Zoisite
[Ca2Al3(Si3O12)OH]
Cyclocilicate
Mempunyai tetrahedra yang saling berhubungkan
membentuk struktur lingkaran tertutup dengan komposisi
berupa SinO3n.
Bila mempunyai lingkaran 3 tetrahedra, misalnya mineral
Benitoite (BaTiSi3O9), Bila mempunyai 6 mineral 3
tetrahedra, mineral Beryl (Be3Al2Si6O18).
Mineral lainnya seperti Cordierite [Mg2Al4Si5O18],
Ferroxinite [Ca2FeAl2Bsi4O15(OH)], Manganaxinite
[Ca2MnAl2BSi4O15(OH)].
Inosilicate
Mempunyai tetrahedra yang saling berhubungkan
membentuk struktur rantai tunggal/ganda dan saling terikat
oleh unsur logam.
Rantai Tunggal mempunyai komposisi Si : O = 1 : 3,
misalnya terlihat pada mineral-mineral Piroksin Group seperti
Diopside (CaMgSi2O6), Hornblende [CaFeSi2O6], Jadeite
[Na(Al,Fe+3)Si2O6].
Rantai Ganda, dimana 2 rantai tunggal paralel yang posisi
tetrahedranya berselang-seling/terikat menyilang dengan

perbandigan komposisi Si : O = 4 : 11 dicirikan oleh mineralmineral Amphibole group [(Ca,Na)(Mg,Fe)]Silicat-OH, seperti


Tremolite [Ca2Mg5Si8O22(OH)2, Actinolite
[Ca2(Mg,Fe)5Si8O22(OH)2], Hornblende
[(Na,K,Ca)3(Mg,Mn)5Si8O22(OH)2].
Mineral lainnya seperti Wollastonite [CaSiO3], Rhodonite
[(Mn, Fe, Mg)SiO3], Neptunite [Na2Kli(Fe,Mn)2Ti2Si8O24].
Phylosilicate
Mempunyai lapisan yang terbentuk oleh pemakaian
secara bersama-sama oleh 3 ion oksigen dari tiap-tiap
tetrahedra yang berbatasan disekitarnya sehingga
membentuk lapisan datar yang luas dengan perbandingan
komposisi Si : O = 2 : 5.
Dicirikan dengan kelompok mineral Mica [K(Mg,Fe)Al-Silicat
OH, seperti Muscovite [KAl2(AlSi3)O10(OH)2], Biotite
[K(Mg,Fe)3(Al,Fe)Si3O10(OH,F)2],
Phlogophite
[K(Mg,Fe)3(Al,Si)3O10(F,OH)2],
Lepidolite
[K(Li,Al)3(Si,Al)4O10(F,OH)2].
Mineral lainnya seperti Vermicullite
[(Mg,Fe,Al)3(Al,Si)4O10(OH)2.4H2O], Kaolinite
[Al2Si2O5(OH)4], Serpentinite [(Mg,Fe)3Si2O5(OH)4]
Tectosilicate
Mempunyai kerangka silicate yang mana setiap atom
tetrahedra silicon/SiO4 memakai bersama-sama semua (keempat) pojok-pojoknya dengan atom tetrahedra silicon
lainnya yang berdekatan sehingga membentuk jaringan 3
dimensi dengan perbandingan komposisi Si : O = 1 : 2.
Dicirikan dengan beberapa bentuk silica seperti Kwarsa
(SiO2), Tridimite (SiO2), Kristobalite (SiO2) mempunyai
susunan 3 dimensi tersebut.

Mineral khas lainnya seperti Feldspar group :


Orthoclase (KAlSi3O8), Sanidine (KAlSi3O8), Microcline
(KAl2Si3O8), Albite (NaAlSi3O8), Oligoclase [(Na,Ca)AlSi3O8].

1.4 Penggolongan Mineral


Lebih dari 2000 mineral telah diketahui sampai sekarang ini,
dan usaha-usaha untuk mendapatkan mineral-mineral baru
terus dilakukan. Dari jumlah tersebut hanya beberapa yang
umum atau sering dijumpai. Mineral-mineral yang dominan
sebagai pembentuk batuan penyusun kerak bumi disebut
mineral pembentuk batuan (Rock Forming Minerals). Selain
itu hanya sekitar 8 unsur yang dominan menyusun mineralmineral tersebut. Dua unsur yang paling dominan adalah
oksigen dan silikon yang bergabung untuk menyusun
kelompok mineral yang sangat umum yaitu mineral silikat.
Setiap mineral silikat disusun oleh oksigen dan silikon, kecuali
kuarsa, ditambah dengan satu atau lebih unsur lainnya untuk
membentuk sifat kelistrikan yang netral. Setelah mineral
silikat, group mineral yang umum adalah mineral karbonat
dengan mineral kalsit merupakan mineral yang paling umum.
Mineral yang umum sebagai pembentuk batuan adalah
gipsum dan halit.
Beberapa mineral pembentuk batuan merupakan mineralmineral yang mempunyai nilai ekonomis yang tinggi. Mineralmineral tersebut biasanya merupakan mineral bijih dari logam
seperti hematit (besi), sfalerit (seng) dan galena (timbal).
Selain itu group mineral hanya disusun oleh satu unsur saja
yang disebut native mineral seperti emas, platina dan karbon

(intan). Perlu juga dicatat, mineral pembentuk batuan lainnya


juga banyak mempunyai nilai ekonomis tinggi, seperti mineral
kuarsa dapat digunakan untuk industri kaca, mineral kalsit
sebagai mineral utama dalam industri semen.
Kelimpahan dari unsur-unsur dalam kerak bumi antara lain :
Oxygen(O) 46,6%, Silicon(Si) 27,7%, Aluminium(Al) 8,1%,
Iron(Fe) 5,0%, Calcium(Ca) 3,6%, Sodium(Na) 2,8 %,
Potassium (K) 2,6 %, Magnesium (Mg) 2,1%, dan Lainnya 1,5
%.
1

Mineral Silikat
Mineral feldspar merupakan kelompok mineral yang sangat
dominan. Mineral ini menyusun lebih dari 50% kerak bumi.
Kuarsa merupakan mineral yang umum kedua pada kerak
benua, hanya disusun oleh unsur silikon dan oksigen.
Setiap group dari mineral silikat mempunyai struktur silikat
yang karakteristik. Struktur dalam dari mineral berhubungan
erat dengan sifat belahan dari mineralnya. Karena ikatan
antara silikon dan oksigen sangat kaut, maka mineral-mineral
silikat cenderung untuk membelah melalui struktur silikonoksigen daripada memotong struktur tersebut. Contohnya
mika mempunyai struktur lembarang dan cenderung untuk
membelah melalui bidang lembaran yang tipis. Kuarsa yang
mempunyai ikatan silikon-oksigen sangat kuat pada semua
arahnya, tidak mempunyai bidang belahan.
Kebanyakan mineral-mineral silikat terbentuk ketika cairan
magma mulai mendingin. Proses pendinginan ini dapat terjadi
dekat permukaan bumi atau jauh di bawah permukaan buki
dimana tekanan dan temperatur lingkungannya sangat tinggi.
Lingkungan pengkristalan dan komposisi kimia dari magma

sangat mempengaruhi macam mineral yang terbentuk.


Contoh, mineral olivin mengkristal pada temperatur tinggi.
Sebaliknya kuarsa mengkristal pada temperatur yang rendah.
Beberapa mineral silikat sangat stabil pada permukaan bumi
dan tetap menunjukkan sifat fisiknya pada hasil pelapukan
dari batuan. Mineral silikat lainnya terbentuk pada kondisi
tekanan yang ekstrim yang berasosiasi dengan proses
metamorfisme. Setiap mineral silikat akan mempunyai
struktur dan komposisi kimia yang dapat menunjukkan
kondisi pada waktu pembentukkannya.
Macam mineral silikat dapat digolongkan berdasarkan
komposisi kimianya. Mineral silikat ferromagnesian adalah
mineral silikat yang mengandung ion besi dan atau
magnesium di dalam struktur mineralnya. Mineral-mineral
silikat yang tidak mengandung ion-ion besi dan magnesium
disebut mineral silikat non ferromagnesian. Mineral-mineral
silikat ferromagnesian dicirikan oleh warnanya yang gelap
dan mempunyai berat jenis antara 3,2 sampai 3,6. Sebaliknya
mineral-mineral silikat non ferromagnesian pada umumnya
mempunyai warna terang dan berat jenis rata-rata 2,7.
Perbedaan tersebut terutama disebabkan oleh ada tidaknya
unsur besi di dalam mineral tersebut.
Mineral Silikat Ferromagnesian
Olivin,
Adalah mineral silikat ferromagnesian yang terbentuk
pada temperatur tinggi, berwarna hitam sampai hijau
kehitaman, mempunyai kilap gelas dan pecahan konkoidal.
Mineral olivin pada umumnya menunjukkan kenampakan

butiran bentuknya relatif kecil dan bundar. Olivin disusun oleh


tetrahedra tunggal yang diikat bersama oleh campuran ion
besi dan magnesium yang merangkai atom oksigen bersamasama. Mineral ini tidak mempunyai bidang belahan karena
struktur atomnya membentuk aringan tiga dimensi sehingga
tidak membentuk bidang yang lemah.
Piroksin
Mineral berwarna hitam, opak, dengan bidang belahan dua
arah membentuk sudut 90o. Struktur kristalnya disusun oleh
rantai tunggal tertrahedra yang diikat bersama-sama dengan
ion-ion besi dan magnesium. Karena ikatan silikon-oksigen
lebih kuat daripada ikatan antara struktur silikat, maka
piroksin mudah terbelah sejajar dengan rantai silikat. Piroksin
merupakan salah satu mineral yang dominan dalam batuan
beku basalt yang merupakan batuan yang umum pada kerak
samudera.
Hornblende
Merupakan mineral yang umum dari kelompok amfibol.
Mineral ini umumnya berwarna hijau gelap sampai hitam.
Belahannya dua arah membentuk sudut 60o dan 120o. Di
dalam batuan, hornblende berbentuk prismatik panjang.
Bentuk inilah yang umumnya membedakan dengan piroksin
yang umumnya berbentuk prismatik pendek. Hornblende
umumnya dijumpai pada batuan yang menyusun kerak benua.
Biotit
Merupakan anggota dari mika yang berwarna gelap karena
kaya akan besi. Seperti mineral mika lainnya, biotit disusun
oleh struktur lembaran yang memberikan belahan satu arah.
Biotit mempunyai warna hitam mengkilap yang membedakan
dari mineral ferromagnesian lainnya. Seperti hornblende,

biotit juga banyak dijumpai pada batuan penyusun kerak


benua, termasuk batuan beku granit.
Garnet
Merupakan mineral yang strukturnya mirip olivin yaitu
disusun oleh tetrahedra tunggal yang dirangkai oleh ion-ion
logam. Garnet juga mempunyai kilap kaca, tidak mempunyai
bidang belahan dan pecahan konkoidal. Warna mineral garnet
sangat bervariasi, tetapi yang paling umum adalah coklat
sampai merah tua. Garnet umumnya berbentuk kristal yang
prismatik dan umumnya pada batuan metamorf. Garnet yang
transparant sering dijadikan batu mulia.
Mineral Silikat Non Ferromagnesian
Muskovit
Adalah jenis mineral mika yang sangat umum. Berwarna
terang dengan kilap seperti mutiara (pearly) dan seperti
mineral mika lainnya belahannya satu arah. Di dalam bataun
muskovit sangat mudah dikenali karena sangat bercahaya.
Feldspar
Merupakan group mineral yang sangat umum, dapat
terbentuk pada rentang temperatur dan tekanan yang besar.
Group mineral feldspar mempunyai sifat fisik yang sama.
Mineral ini mempunyai bidang belahan dua arah dan
membentuk sudut hampir 90o, relatif keras dan kilap
bervariasi antara kilap kaca sampai mutiara. Di dalam batuan
mineral ini dikenali dengan bentuknya yang rektangular dan
permukaan yang licin.
Struktur mineral feldspar adalah rangkaian tiga dimensi dari
atom oksigen bergabung dengan atom silikon. Seperempat
sampai setengah dari atom silikon tergantikan oleh aton
aluminium. Perbedaan valensi antara aluminium (+3) dan

silikon (+4), menyebabkan terjadinya inklusi satu atau lebih


oleh ion-ion seperti potasium (-1), sodium (-1) dan kalsium
(+2). Karena adanya perbedaan inklusi didalam strukturnya,
mineral feldspar dapat dibedakan menjadi 2 macam. Mineral
ortoklas merupakan mineral feldspar dengan ion potasium di
dalam struktur kristalnya. Plagioklas feldspar adalah mineral
feldspar dengan ion kalsium dan atau sodium di dalam
struktur kristalnya.
Mineral ortoklas
Merupakan mineral berwarna krem terang sampai merah
jambu, sedangkan plagioklas berwarna putih sampai abu-abu
terang. Meskipun keduanya mempunyai warna yang berbeda,
tetapi warna tersebut tidak dapat dijadikan sebagai dasar
untuk membedakannya. Salah satu sifat fisik yang dapat
membedakannya adalah adanya striasi yang sejajar pada
mineral plagioklas yang tidak dijumpai pada mineral ortoklas.
Kuarsa
Merupakan mineral silikat yang hanya disusun oleh silikon
dan oksigen. Mineral kuarsa juga sering disebut silika karena
komposisinya SiO2. Karena struktur kuarsa mengandung dua
atom oksigen untuk tiap atom silikon, maka tidak dibutuhkan
lagi ion positif untuk menjadikan mineral kuarsa ini netral.
Struktur kristal kuarsa membentuk jaringan tiga dimenasi
yang lengkap antara ion oksigen disekitar ion silikon, sehingga
membentuk suatu ikatan yang kuat antara keduanya.
Akibatnya kuarsa tidak mempunyai bidang belahan, sangat
keras dan resisten terhadap proses pelapukan. Kuarsa
mempunyai belahan konkoidal. Pada bentuknya yang
sempurna kuarsa sangat jernih, membentuk kristal
heksagonal dengan bentuknya piramidal. Warna mineral

kuarsa sangat bervariasi tergantung pada proses pengotoran


pada waktu pembentukannya. Variasi warna ini menyebabkan
adanya bermacam mineral kuarsa. Mineral kuarsa yang umum
adalah kuarsa susu (putih), kuarsa asap (abu-abu), kuarsa ros
(pink), ametis (purple) dan kristal batuan (clear).
Lempung
Adalah terminologi untuk kompleks mineral yang seperti mika
mempunyai struktur lembaran. Mineral lempung pada
umumnya berbutir sangat halus dan hanya dapat dipelajari
dengan bantuan mikroskop. Mineral lempung merupakan
hasil dari pelapukan kimia mineral silikat, sehingga mineral ini
sangat dominan menyusun soil yang terdapat pada
permukaan bumi. Salah satu mineral lempung yang sangat
umum adalah kaolinit yang sering dimanfaatkan dalam
bermacam-macam industri seperti keramik.
MINERAL NON SILIKAT
Mineral non silikat mempunyai struktur yang lebih sederhana
dibandingkan dengan mineral silikat. Group mineral ini
disusun oleh ion karbonat kompleks (CO32-), dan satu atau
lebih ion positif. Dua macam mineral karbonat yang sangat
umum adalah kalsit CaCO3 dan dolomit (CaMgCO3)2. Kedua
mineral tersebut sangat sulit dibedakan karena keduanya
mempunyai sifat fisik dan kimia yang relatif sama. Keduanya
mempunyai kilap vetrous, kekerasan 3 4, dan mempunyai
belahan rombik. Tetapi eduanya dapat dibedakan dengan
larutan asam klorida, tetapi dolomit hanya dapat bereaksi
dalam keadaan bubuk. Kalsit dan dolomit dapat dijumpai
bersama-sama sebagai penyusun batugamping dan doloston.
Bila mineral kalsit yang dominan batuannya disebut

batugamping, sedang bila dolomit yang dominan disebut


doloston. Batugamping sangat banyak kegunaannya seperti
sebagai bahan bangunan, dan bahan pokok dalam industri
semen. Sedangkan dolomit disebut juga batukapur pertanian,
karena sering digunakan untuk menyuburkan tanah.
Dua macam mineral non silikat lainnya yang sering dijumpai
dalam batuan sedimen adalah halit dan gipsum. Halit adalah
nama mineral untuk garam dapur, sedang gipsum adalah
mineral yang sering digunakan sebagai bahan perekat dan
sebagai material bahan bangunan. Berikut adalah beberapa
sifat fisik mineral non silikat.
Kalsit
Kalsit merupakan mineral utama pembentuk batugamping,
dengan unsur kimia pembentuknya terdiri dari kalsium (Ca)
dan karbonat (CO3), mempunyai sistem kristal Heksagonal
dan belahan rhombohedral, tidak berwarna dan transparan.
Unsur kalsium dalam kalsit dapat tersubtitusi oleh unsur
logam sebagai pengotor yang dalam prosentasi berat tertentu
membentuk mineral lain. Dengan adanya substitusi ini ada
perubahan dalam penulisan rumus kimia yaitu CaFe (CO3)2
dan MgCO3 (subtitusi Ca oleh Fe), CaMgCO3, Ca2MgFe
(CO3)4 (subtitusi oleh Mg dan Fe) dan CaMnCO3 (substitusi
oleh Mn).
Sifat fisika dari kalsit adalah bobot isi 2,71; kekerasan 3 (skala
Mohs); bentuk prismatik; tabular; pejal; berbutir halus sampai
kasar; dapat terbentuk sebagai stalaktit, modul tubleros,
koraloidal, oolitik atau pisolitik. Warna kalsit yang tidak murni
adalah kuning, coklat, pink, biru, lavender, hijau pucat, abuabu, dan hitam.
Dolomit

Dolomit adalah mineral yang berasal dari alam yang


mengandung unsur hara magnesium dan kalsium berbentuk
tepung dengan rumus kimia CaMg(CO3)2. Berwarna sering
merah muda atau kemerah merahan dan dapat tidak
berwarna, putih, kuning, beruban/kelabu atau bahkan warna
coklat atau hitam ketika besi hadir di kristal.
Pirit
Mineral Pirit atau disebut juga besi sulfide ( FeS2 )
mempunyai kristal isometrik yang pada umumnya terlihat
atau nampak dan bentuknya seperti dadu atau kubus dan di
sebut juga striated ( garis sejajar pada permukaan kristal ).
Mineral pirit mempunyai kekerasan 6-6.5, dan mempunyai
bobot jenis 4.95-5.10.ima). Mineral Pirit adalah yang paling
umum untuk mineral sulfide. Mineral ini pada umumnya
mempunyai warna emas pucat. Pirit menyingkapkan kepada
lingkungan selama pekerjaan tambang dan penggalian
bereaksi dengan oksigen dan air untuk membentuk asam
belerang, menghasilkan pengeringan tambang asam. Ini
diakibatkan oleh reaksi bakteri Thiobacillus, yang
menghasilkan energi mereka dengan penggunaan oksigen
untuk mengoxidasi besi yang mengandung besi ( Fe2+) ke
besi/ ferric ( Fe3+). Besi yang ferric pada gilirannya bereaksi
dengan pirit untuk menghasilkan asam belerang dan
mengandung besi.
Kalkopirit
Kalkopirit adalah suatu mineral besi sulfide tembaga yang
mengeristal sistem bersudut empat. Kalkopirit mempunyai
komposisi kimia yaitu (CuFeS2). Kalkopirit seperti kuningan
yang mempunyai warna kuning keemasan, dan mempunyai

skala kekerasan 3,5 4, Lapisan nya adalah diagnostik seperti


sedikit warna hijau kehitam.
Pada saat kalkopirit berada di udara terbuka maka kalkopirit
akan beroksidasi dengan berbagai oksida, hidroksid dan
sulfates. Rekanan Mineral Tembaga meliputi sulfida bornite
( Cu5FeS4), chalcocite ( Cu2S), covellite ( CuS), digenite
( Cu9S5); karbonat seperti perunggu dan azurit, dan oksida
jarang seperti cuprite ( Cu2O). Kalkopirit jarang ditemukan
bersama-sama tembaga murni. Kalkopirit sering diacungkan
dengan pirit. Kolkopirit kristalnya jarang dan lebih sedikit
rapuh. Warna kalkopirit kuning gelap dengan sedikit warna
kehijau hijauan dan kilap berminyak diagnostic. Dalam
kaitan dengan warna nya dan isi tembaga tinggi, kalkopirit
telah sering dikenal sebagai tembaga kuningan.
1.5 Sifat sifat Mineral
Untuk mempelajari tentang mineral, tentu harus terlebih
dahulu mengetahui sifat-sifat yang ada pada mineral tersebut.
Ada beberapa sifat mineral, yaitu sifat fisik secara teoritis dan
sifat fisik secara determinasi (laboratorium). Sifat fisik secara
teori hanya bisa menggambarkan sebagian dari sifat-sifat
mineral dan tidak dapat digunakan sebagai pedoman untuk
menentukan atau membedakan mineral-mineral yang ada,
karena hanya terdapat pada sebagian mineral saja. Adapaun
sifat-sifat mineral secara teori tersebut adalah :
1

Suhu Kohesi
Sifat kohesi mineral adalah kemampuan atau daya tarikmenarik antar atom pada sebuah mineral. Pada mineral, antar
mineral-mineral yang sejenis, akan mempunyai daya tarik-

menarik yang menyebabkan mineral-mineral tersebut


cenderung akan terkumpul dalam suatu jumlah tertentu
dalam suatu daerah. Hal ini disebabkan oleh susunan atomatom atau komposisi kimia dalam mineral yang tetap. Daya
tarik-menarik ini juga dapat dipengaruhi oleh suhu. Suhu yang
mempengaruhi daya tarik-menarik atau kohesi ini disebut
suhu kohesi.
Reaksi Terhadap Cahaya
Mineral cenderung akan bereaksi terhadap cahaya yang
dating atau dikenai padanya. Reaksi ini pada umumnya dapat
terlihat oleh mata kita. Namun, sifat ini tidak dapat dijadikan
penentu untuk membedakan mineral. Karena kecenderungan
timbulnya reaksi yang sama pada mineral-minera bila terkena
cahaya. Reaksi-reaksi yang terjadi pada mineral akan
menimbulkan atau menampakkan sifat fisik mineral secara
determinasi seperti warna, gores, kilap, transparansi dan
perputaran warna.
Perawakan Kristal
Perawakan kristal pada mineral diartikan sebagai
kenampakkan sekelompok mineral yang sama yang tumbuh
secara tidak sempurna karena ada gangguan dari sumber
utama mineral maupun gangguan dari lingkungan tempat
terjadinya mineral, sehingga mineral tidak terbentuk dengan
sempurna yang menyebabkan ada perbedaan bentuk dan
ukuran mineral. Kenampakkan tersebut sering disebut
sebagai struktur mineral.
Sifat Kelistrikan
Sifat kelistrikan pada mineral adalah kemampuan
mineral untuk menerima dan juga meneruskan aliran listrik

yang dikenakan padanya. Pada mineral hanya ada dua jenis


sifat kelistrikan. Yaitu, yang dapat menghantarkan listrik
(konduktor) dan yang tidak dapat menghantarkan listrik
(isolator).
Sifat Radioaktivitas
Sifat Radioaktivitas mineral tercermin dari unsur-unsur
kimia yang ada dalam mineral tersebut yang unsure-unsur
tersebut dapat mengeluarkan sinar-sinar , , dan . Ada
mineral-mineral unsure-unsur yang dapat bersifat radioaktiv
sepertiUranium(U),Radium(Ra),Thorium(Th),Plumbu
m(Pb),Vanadium(V) dan Kalium(K).Biasanya, mineralmineral yang bersifat radioaktiv dijumpai dalam mineralmineral ikutan atau mineral-mineral yang terbetas jumlahnya.
Kegunaan dari mineral-mineral radioaktiv adalah dapat
digunakan sebagai sumber energi dan dapat juga digunakan
untuk mengukur waktu Geologi dengan cara menghitung
waktu paruhnya (half time).
Gejala Emisi Cahaya
Gejala emisi cahaya adalah gejala sumber cahaya yang
dihasilkan dalam proses-proses tertentu. Misalnya, proses
radiasi dan keluarnya sinar Ultraviolet. Mineral Phospor yang
pada waktu malam mengeluarkan cahaya adalah contoh emisi
cahaya yang terus-menerus, demikian juga halnya yang terjadi
pada mineral Radium(Ra). Cahaya tersebut merupakan
gelombang cahaya yang dikeluarkan oleh mineral, dimana
panjang gelombang cahaya tersebut lebih panjang daripada
gelombang cahaya biasa. Hanya ada beberapa mineral yang
dapat menimbulkan emisi cahaya seperti Phospor, Radium
dan Flouride.

1
2

Bau dan Rasa


Bau pada mineral dapat diamati jika bentuk fisik mineral
tersebut dapat diubah menjadi gas. Jenis-jenis bau mineral
adalah:
Bau Sulforous adalah bau yang seperti bau Sulfur(S).
Bau Bituminous adalah bau yang seperti Ter
Bau Argillerous adalah bau seperti lempung(tanah).
Seperti halnya bau, rasa pada mineral hanya dapat
diamati jika bentuk fisik mineral diubah menjadi cair. Berikut
adalah jenis-jenis rasa pada mineral :
Rasa Saline atau rasa seperti garam(asin).
Rasa Alkaline atau rasa seperti logam atau soda.
Rasa Witter atau rasa pahit.
Setiap mineral yang dapat membesar tanpa gangguan
akan memperkembangkan bentuk kristalnya yang khas, yaitu
suatu wajah lahiriah yang dihasilkan struktur kristalen
(bentuk kristal). Ada mineral dalam keadaan Amorf, yang
artinya tak mempunyai bangunan dan susunan kristal sendiri
(misalnya kaca & opal). Tiap-tiap pengkristalan akan makin
bagus hasilnya jika berlangsungnya proses itu makin tenang
dan lambat.
1.6 Identifikasi Mineral
Di alam ini terdapat lebih dari 2000 jenis mineral yang telah
diketahui. Tetapi, hanya beberapa mineral saja yang dijumpai
sebagai mineral pembentuk batuan. Mineral-mineral tersebut
dapat diidentifikasi berdasarkan sifat fisisnya secara khusus,
antara lain :
Kilat (luster)
Warna (colour)

3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
1

1
2

Kekerasan (hardness)
Cerat (streak)
Belahan (cleavage)
Pecahan (fracture)
Bentuk (form)
Berat jenis (specific gravity)
Sifat dalam
Kemagnetan
Kelistrikan
Daya lebur
Kilat
Kilat sering juga disebut kilapan merupakan
kenampakan suatu mineral yang ditunjukkan dari pantulan
cahaya yang dikenakan padanya. Kilat secara garis besar
biasanya dibagi menjadi 2 jenis :
Kilat Logam (metallic luster) : bila mineral tersebut
memiliki kilat seperti logam.
Kilat Non-Logam (non-metallic luster), dibagi atas :
Kilat intan (adamantin luster) ; cemerlang seperti intan.
Kilat kaca (vitreous luster); contohnya kuarsa dan kalsit.
Kliat sutera (silky luster); umumnya terdapat pada mineral
yang memiliki serat, seperti asbes dan gips.
Kilat damar/resin (resinous luster); kilat seperti getah
damar/resin, misalnya mineral sphalerit
Kilat mutiara (pearly luster); kilat seperti lemak atau sabun,
misalnya serpentin, opal dan nepelin.
Kilat tanah, kilat seperti tanah lempung, misal kaolin, bauxit,
dan limonit.
Warna

Warna mineral merupakan kenampakan langsung yang dapat


dilihat, akan tetapi tidak dapat diandalkan dalam identifikasi
mineral karena suatu mineral dapat memiliki lebih dari satu
warna. Misalnya, kwarsa dapat berwarna putih susu, ungu,
coklat kehitaman atau tidak berwarna (bening).
Beberapa contoh warna mineral :
kwarsa : berwarna putih jernih, putih susu dan tidak
memiliki belahan.
mika : apabila berwarna putih diberi nama muskovit, bila
berwarna
hitam diberi nama biotit,
keduanya dicirikan adanya belahan
seperti
lembaran-lembaran.
feldspar : apabila berwarna merah daging diberi nama
ortoklas
(bidang belah tegak lurus/ 90),
bila
berwarna
putih
abuabu diberi nama plagioklas (belahan
kristal kembar).
karbonat : biasanya mineral ini diberi nama kalsit dan
dolomit, ciri utama
mineral karbonat ini adalah
bereaksi dengan HCl.
olivin : hijau (butiran/granular), atau biasanya berwarna
kuning
kehijauan seperti gula pasir.
piroksen : hijau kehitaman berbentuk prismatik
pendek.
amfibol : hitam mengkilat berbentuk prismatik
panjang
oksida besi : kuning- coklat kemerahan
lempung : bila berwarna putih berkilap tanah
disebut kaolin yang merupakan hasil pelapukan feldspar, dan

bila berwarna kelabu disebut illit yang merupakan hasil


pelapukan muskovit.
Azurit : bila berwarna biru
jasper
: bila berwarna merah
Kekerasan
Kekerasan merupakan ketahanan mineral terhadap
suatu goresan. Kekerasan nisbi suatu mineral dapat
ditetapkan dengan membandingkan suatu mineral dengan
mineral tertentu. Skala kekerasan yang biasa digunakan ialah
skala yang dibuat oleh Friedrich Mohs dari Jerman atau yang
lebih dikenal dengan skala Mohs. Skala Mohs dimulai dari
skala 1 sampai 10, dengan skala 1 mulai dari mineral terlunak
dan skala 10 adalah mineral terkeras. Skala yang lebih kecil
akan memiliki bekas goresan apabila dikenakan pada yang
skala lebih besar.
Skala Mohs
Cerat
Cerat merupakan warna mineral dalam bentuk
hancuran (serbuk). Hal ini dapat diperoleh apabila mineral
digoreskan pada bagian yang kasar suatu keping porselen
atau dapat dilakukan dengan membubuk mineral kemudian
dilihat warna bubuk tersebut. Cerat dapat berupa warna asli
mineral, dapat pula berbeda.
Belahan
Belahan merupakan kecenderungan mineral tertentu
untuk membelah diri pada satu atau lebih pada arah tertentu.
Belahan merupakan salah satu sifat fisik mineral yang
disebabkan oleh tekanan dari luar atau pemukulan dengan
palu. Yang dimaksud belah adalah bila mineral kita pukul tidak

akan hancur, tetapi terbelah melalui bidang belahan yang licin.


Sehingga dapat digunakan juga istilah ada bidang belah atau
tanpa bidang belah.
Contohnya : kalsit memiliki tiga arah belahan, tetapi kwarsa
tidak memiliki belahan.
Pecahan
Bila dalam belahan mineral akan pecah dalam arah
yang teratur, sedangkan pada pecahan mineral akan pecah
secara tidak teratur. Perbedaannya bidang belah pada belah
akan nampak memantulkan sinar seperti pada cermin datar,
sedangkan pada pecahan akan memantulkan sinar ke segala
arah dengan tidak teratur. Beberapa jenis pecahan mineral
adalah sebagai berikut :

Concoidal
: bila memperlihatkan gelombang
yang melengkung, seperti pada pecahan botol.

Fibrous
: bila menunjukkan gejala pecahan
seperti serat, contohnya asbes.

Even
: bila pecahan tersebut menunjukkan
bidang pecahan yang halus, contohnya mineral lempung.

Uneven
: bila pecahan tersebut menunjukkan
bidang pecahan yang kasar, contohnya mineral magnetit atau
miberal besi.

Hackly
: bila pecahan tersebut menunjukkan
bidang pecahan yang kasar tidak teratur dan runcing,
contohnya mineral perak atau emas.
Bentuk
Mineral ada yang memiliki bentuk struktur kristal,
ada pula yang tidak memiliki bentuk atau struktur kristal.
Mineral yang memiliki bentuk kristal disebut mineral kristalin,

sedangkan yang tidak memiliki bentuk kristal disebut amorf.


1.7 Proses Pembentukan Mineral
Adapun menurut M. Bateman, proses pembentukan
mineral dapat dibagi atas beberapa proses yang menghasilkan
jenis mineral tertentu, baik yang bernilai ekonomis maupun
mineral yang hanya bersifat sebagai gangue mineral.
Proses Magmatis
Proses ini sebagian besar berasal dari magma primer
yang bersifat ultra basa, lalu mengalami pendinginan dan
pembekuan membentuk mineral-mineral silikat dan bijih.
Pada temperatur tinggi (>600C) stadium liquido magmatis
mulai membentuk mineral-mineral, baik logam maupun nonlogam. Asosiasi mineral yang terbentuk sesuai dengan
temperatur pendinginan saat itu. Proses magmatis ini dapat
dibagi menjadi dua jenis, yaitu :
Early magmatis, yang terbagi atas:
Disseminated, contohnya Intan
Segregasi, contohnya Crhomite
Injeksi, Contohnya Kiruna
Late magmatis,yang terbagi atas:
Residual liquid segregation, contohnya
magmatis Taberg
Residual liquid injection, contohnya
magmatis Adirondack
Immiscible liquid segregation, contohnya sulfide
Insizwa
Immiscible liquid injection,
contohnya Vlackfontein
Proses Pegmatisme

Setelah proses pembentukan magmatis, larutan sisa


magma (larutan pegmatisme) yang terdiri dari cairan dan gas.
Stadium endapan ini berkisar antara 600C sampai 450C
berupa larutan magma sisa. Asosiasi batuan umumnya Granit.
Proses Pneumatolisis
Setelah temperatur mulai turun, antara 550-450C,
akumulasi gas mulai membentuk jebakan pneumatolisis dan
tinggal larutan sisa magma makin encer. Unsur volatile akan
bergerak menerobos batuan beku yang telah ada dan batuan
samping disekitarnya, kemudian akan membentuk mineral
baik karena proses sublimasi maupun karena reaksi unsur
volatile tersebut dengan batuan-batuan yang diterobosnya
sehingga terbentuk endapan mineral yang disebut
mineralpneumatolitis.
Proses Hydrotermal
Merupakan proses pembentuk mineral yang terjadi oleh
pengaruh temperatur dan tekanan yang sangat rendah, dan
larutan magma yang terbentuk sebelumnya. Secara garis
besar, endapan mineral hydrothermal dapat dibagi atas :
Endapan hipotermal, ciri-cirinya adalah :
Tekanan dan temperatur pembekuan relatif tinggi.
Endapan berupa urat-urat dan korok yang berasosiasi dengan
intrusi dengan kedalaman yang besar.
Asosiasi mineral berupa sulfides, misalnya Pyrite, Calcopyrite,
Galena dan Spalerite serta oksida besi.
Pada intrusi Granit sering berupa endapan logam Au, Pb, Sn,
W dan Z.
Endapan mesotermal, yang ciri-cirinya :
Tekanan dan temperatur yang berpengaruh lebih rendah

daripada endapan hipotermal.


Endapannya berasosiasi dengan batuan beku asam-basa dan
dekat dengan permukaan bumi.
Tekstur akibat cavity filling jelas terlihat, sekalipun sering
mengalami proses penggantian antara lain berupa
crustification dan banding.
Asosiasi mineralnya berupa sulfide, misalnya Au, Cu, Ag, Sb
dan Oksida Sn.
Proses pengayaan sering terjadi.
Endapan epitermal, ciri-cirinya sebagai berikut :
Tekanan dan temperatur yang berpengaruh paling rendah.
Tekstur penggantian tidak luas (jarang terjadi).
Endapan bisa dekat atau pada permukaan bumi.
Kebanyakan teksturnya berlapis atau berupa (fissure-vein).
Struktur khas yang sering terjadi adalah cockade
structure.
Asosiasi mineral logamnya berupa Au dan Ag dengan mineral
gangue-nya berupa Kalsite dan Zeolit disamping Kuarsa.
Adapun bentuk-bentuk endapan mineral dapat dijumpai
sebagai proses endapan hidrotermal adalah sebagai Cavity
filling. Cavity filling adalah proses mineralisasi berupa
pengisian ruang-ruang bukaan (rongga) dalam batuan yang
terdiri atas mineral-mineral yang diendapkan dari larutan
pada bukaan-bukaan batuan, yang berupa Fissure-vein,
Shear-zone deposits, Stockworks, Ladder-vein,
Saddle-reefs, Tension crack filling, Brecia
filling (vulkanik, tektonik dan collapse),Solution cavity
filling (caves dan Channels), Gash-vein, Pore-space
filling, Vessiculer fillings.

6
7
8

Proses
Replacement
(Metasomatic
replacement)
Adalah prsoses dalam pembentukan endapan-endapan
mineral epigenetic yang didominasi oleh pembentukan
endapan-endapan hipotermal, mesotermal dan sangat
penting dalam grup epitermal. Mineral-mineral bijih pada
endapan metasomatic kontak telah dibentuk oleh proses ini,
dimana proses ini dikontrol oleh pengayaan unsur-unsur
sulfide dan dominasi pada formasi unsur-unsur endapan
mineral lainnya. Replacement diartikan sebagai proses dari
larutan yang sangat penting berupa pelarutan kapiler dan
pengendapan yang terjadi secara serentak dimana terjadi
penggantian suatu mineral atau lebih menjadi mineral-mineral
baru yang lain. Atau dapat juga diartikan bahwa penggantian
mineral membutuhkan ion yang tidak mempunyai ion secara
umum dengan zat kimia yang digantikan. Penggantian mineral
yang dibawa dalam larutan dan zat kimia yang dibawa keluar
oleh larutan dan merupakan kontak terbuka yang terbagi atas
: Massive, Lode fissure, dan Disseminated.
Proses Sedimenter
Terbagi atas endapan besi, mangan, phosphate, nikel dan
lain sebagainya.
Proses Evaporasi
Terdiri dari evaporasi laut, danau dan air tanah.
Konsentrasi Residu dan Mekanik
Terdiri atas :
Konsentrasi Residu berupa endapan residu mangan, besi,
bauxite dan lain-lain.
Konsentrasi Mekanik (endapan placer), berupa sungai,

pantai, alluvial dan


9 Supergen enrichment
10 Metamorfisme
Terbagi atas endapan endapan termetamorfiskan dan
endapan metamorfisme.
1.8 Mineral Pembentuk Batuan
Mineral-mineral pembentuk batuan dapat dibedakan atas :
1 Felsic mineral, tersusun dari mineral-mineral yang
berwarna terang dan cerah serta mempunyai berat jenis kecil
atau ringan.
Contoh : Quartz, Feldspar dan Feldspatoid
2 Mafic mineral, tersusun dari mineral-mineral yang
berwarna gelap dan mempunyai berat jenis besar atau berat.
Contoh : Olivin, Amphibole dan Piroksin.
1

Mineral Felsic (Mineral Terang)

Quartz (Kuarsa)
Mineral kuarsa memiliki sistem kristal hexagonal
(prisma, bipyramid dan kombinasinya. Rumus kimia tau
komposisi kimia dari kuarsa adalah SiO2. berat jenis dari
mineral ini adalah 2,65 dengan tingkat kekerasan (H) bernilai
7. Warna pada kuarsa dapat jernih atau keruh bila terdapat
bersama feldspar, sering terdapat inklusi dari gas, cairan atau
mineral pengotor didalamnya, yang merupakan unsur
pengotor dan sangat mempengaruhi warna pada kuarsa,
sehingga dari warna yang ditunjukkan dapat diperkirakan
kemurnian kuarsa tersebut. Tidak terdapat belahan pada

1
1
2

kuarsa. Dan kuarsa juga banyak digunakan dalam industri,


khususnya yang berkaitan dengan gelas (kaca).
Kuarsa atau kadang disebut silika. Adalah satusatunya mineral pembentuk batuan yang terdiri dari
persenyawaan silikon dan oksigen. Umumnya muncul dengan
warna seperti asap atau smooky, disebut juga smooky
quartz. Kadang-kadang juga dengan warna ungu atau
merah-lembayung (violet). Nama kuarsa yang demikian
disebut amethyst, merah massip atau merah-muda, kuning
hingga coklat. Warna yang bermacam-macam ini disebabkan
karena adanya unsur-unsur lain yang tidak bersih.
Feldspar
Feldspar dapat digolongkan kedalam dua golongan
besar, yaitu :
Alkali feldsparyang terdiri dari orthoklas, mikroklin,
sanidine, anorthoklas,
pertite, dan antipertite.
Plagioklas feldsparyang terdiri dari albite, oligoklas,
andesine, labradorit,
bytownite dan anorthite (calsic).
Pada praktikum yang dilakukan dengan cara megaskopis
(tanpa alat bantu), feldspar ini hanya dapat dibedakan menjadi
Alkali feldspar (dominasi Orthoklas) dan Plagioklas.
Orthoclase (Potassium feldspar)
Orthoklas adalah anggota dari mineral feldspar. Orthoklas
(Potassium feldspars) adalah mineral silicate yang
mengandung unsur Kalium dan bentuk kristalnya prismatik,
umumnya berwarna merah daging hingga putih.
Rumus kimia atau komposisi kimia Orthoklas ini adalah

KaISi3O8. Berat jenis mineral ini adalah 2,6 dengan kekerasan


6. Sistem kristalnya adalah monoklin, mempunyai kilap kaca,
dan perawakan yang membutir. Orthoklas ini digunakan
sebagai bahan baku dalam industri keramik.
Plagioklas feldspar
Mineral Plagioclase adalah anggota dari kelompok mineral
feldspar. Mineral ini mengandung unsur Calsium atau
Natrium. Kristal feldspar berbentuk prismatik, umumnya
berwarna putih hingga abu-abu, kilap gelas. Plagioklas yang
mengandung Natrium dikenal dengan mineral Albite,
sedangkan yang mengandung Ca disebut An-orthite.
Sistem kristal dari plagioklas ini adalah triklin dengan berat
jenis 2,26-2,76. plagioklas ini mempunyai nilai kekerasan 6
dan mempunyai belahan berbentuk kembaran. Komposisi
kimia dari mineral ini adalah NaCaAl2Si3O8.
1

Feldspatoid
Mineral feldspatoiid ini juga disebut sebagai
pengganti feldspar, dikarenakan mineral ini terbentuk bila
dalam sebuah batuan tidak cukup terdapat SiO2. Bila dalam
suatu batuan terdapat SiO2 (kuarsa) bebas, maka yang akan
terbentuk adalah feldspar dan tidak akan terbentuk
feldspatoid. Mineral-mineral yang termasuk feldspatoid
adalah nepheline,
leusite,
sodalite,
scapolite,
carcrinite dan analcite. Namun yang umunya dapat
ditemukan hanyalah nepheline dan leucite.
Nepheline (KNaAl2Si2O4)
Nepheline adalah sebuah mineral yang termasuk dalam
sistem kristal hexagonal, walaupun bentuknya jarang

2
1

dijumpai, umumnya massif dan fine grain. Warna dari mineral


ini adalah putih kekuningan sampai abu-abu kemerahan. Nilai
kekerasan nepheline adalah 5,5 sampai dengan 6 dengan
berat jenis (SG) 2,55 sampai 2,65. Kilap pada nepheline
adalah kilap kaca, namun ada juga yang memiliki kilap minyak.
Belahan permukaannya berbentuk prisma yang terdapat
dalam kristal-kristal besar. Nepheline sering ditemukan dalam
bentuk dike pada batuan beku.
Leucite (KaISi2O8)
Mineral leucite termasuk dalam system isometric dalam
bentuk umumnya adalah trapezohedron. Leucite ini memiliki
bentuk kecil dan halus, dan terkenal dengan nama fine grain
matrix. Nilai kekerasan pada mineral leucite ini adalah 5,5
sampai dengan 6 dan nilai berat jenis 2,45 sampai dengan 2,5.
warna leucite umumnya adalah putih keabu-abuan.
Mineral Mafic (Mineral Gelap)
Olivine ((Mg,Fe)2SiO4)
Olivine adalah kelompok mineral silikat yang tersusun
dari unsur besi (Fe) dan magnesium (Mg). Mineral olivine
berwarna hijau, dengan kilap gelas, terbentuk pada
temperatur yang tinggi. Mineral ini umumnya dijumpai pada
batuan basalt dan ultramafic. Batuan yang keseluruhan
mineralnya terdiri dari mineral olivine dikenal dengan batuan
Dunite. Olivine kadang-kadang juga disebut crysoline.
Olivine mempunyai kenampakan kilap kaca dan nilai
kekerasan(H) 5,5-7,0. mineral ini memiliki berat jenis (SG)
3,27-4,27. Pada umumnya olivine ditemukan pada batuan
beku basa seperti gabbro, basalt, peridotite dan dunite.
Piroksin

Piroksin merupakan kelompok mineral silikat yang


kompleks dan memiliki hubungan erat dalam struktur kristal,
sifat-sifat fisik dan komposisi kimia walaupun mereka
mengkristal dalam dua sistem yang berbeda, yaitu
orthorhombic dan monoklin. Secara struktur, piroksin terdiri
dari mata rantai yang tidak ada habisnya dan tetrahedral
SiO4 yang diikat bersama-sama secara lateral oleh ion-ion
logam Mg dan Ca yang berikatan dengan oksigen, dan tidak
berikatan langsung dengan silicon.
Komposisi kimia piroksin secara umum adalah W1p(X,Y)1+pZ2O6. Dimana symbol W, X, Y dan Z menunjukkan
unsur dengan jari-jari atom yang sama.
W = Na, Ca
Y = Al, Fe, Ti
X = Mg, Fe, Li, Ma
Z = Sid an Al dalam jumlah kecil
Bentuk kristal piroksin adalah prismatic dengan
belahan spesifik. Dalam batuan beku vulkanik, piroksin adalah
Augote Calcio rendah atau Pigionite, sedang dalam batuan
plutonik, piroksin adalah Augite.
1

Amphibole (Horblende)
Amphibole adalah kelompok mineral silikat yang
berbentuk prismatik atau kristal yang menyerupai jarum.
Mineral amphibole umumnya mengandung besi (Fe),
Magnesium (Mg), Kalsium (Ca), dan Alumunium (Al), Silika (Si),
dan Oksigen (O). Hornblende tampak berwarna hijau tua
kehitaman. Mineral ini banyak dijumpai pada berbagai jenis
batuan beku dan batuan metamorf.
Mica
Mica adalah kelompok mineral silicate minerals dengan

komposisi yang bervariasi, dari potassium (K), magnesium


(Mg), iron (Fe), aluminum (Al) , silicon (Si) dan air (H2O).
Struktur mika adalah tipe tetrahedron dalam lembar-lembar.
Tiap SiO4 mempunyai tiga oksigen dan satu oksigen bebas.,
sehingga komposisi dan valensinya diwakili oleh (Si4O10)4.
Rumus umum mika dapat ditulis : W(XY)23Z4O10)OHF)2 dimana W = K (Na dalam Paragonite mineral
yang sangat baik pada sekiot).
X,Y = Al, Li, Mg, Fe
Z = Ai, Al.

KESIMPULAN
Kesimpulan Berdasarkan pembahasan di atas kami dapat
menarik kesimpulan bahwa di bumi yang kita tempati
terdapat berbagai macam sumber daya geologi yaitu terdiri
atas batuan, mineral dan bahan tambang. Dimana terbentuk
secara alamiah dengan berbagai bentuk tekstur, warna, jenis,
sifat-sifat, komposisi dan sebagainya. Sedangkan mineral
merupakan padat dgn struktur homogen mempunyai
kompisisi kimia tertentu, dibentuk oleh proses alam yg
anorganik. Mineral juga memiliki berbagai macam jenis dan
terbentuk secara alamiah. Kemudian, segala sesuatu yang

berada didalam bumi bisa dikatakan sebagai bahan galian atau


bahan tambang yang mempunyai bermacam-macam nama
sebagaimana yang diuraikan didalam pemabahasan. Dari
semua sumber daya tersebut mempunyai peranan yang
sangat penting dan memiliki manfaat bagi kehidupan manusia.

Anda mungkin juga menyukai