MINERALOGI
Am/03a-Mineralogi 1
Pokok Bahasan
Mineral dan mineralogi
Sifat2 kimia mineral
Sifat2 fisik mineral
Pembentukan mineral
28/09/2013 Am/03a-Mineralogi 2
Mineral
Jumlah mineral > 4000 buah
Umum terdapat: 150 buah
Kadang2: 50 buah
Jarang/sangat jarang: selebihnya
28/09/2013 Am/03a-Mineralogi 3
Mineral
Mineral:
senyawa anorganik padat,
susunan kimia tertentu,
karakteristika bangun kristalin.
Susunan kimia:
unsur major maupun minor,
unsur tunggal,
susunan atau senyawa unsur membentuk kristal tertentu.
Mineral:
rumus kimia,
bangun (sistem) kristal.
Sifat2 kimia
Sifat2 fisik
Sifat2 optik
28/09/2013 Am/03a-Mineralogi 5
Mineral
Sifat2/karakteristika kimia: susunan kimia,
hubungan antaratom, hubungan
antarmolekul, radius atom, dsb.
Mineralogi kimia: klasifikasi, penggunaan .
28/09/2013 Am/03a-Mineralogi 6
Mineral
Sifat2/karakteristika fisik: bangun (structure)
kristal, bentuk umum (habit) kristal, kembar
(twinning), belah (cleavage), kilap (luster),
warna (colour), coreng (streak), kekerasan
(hardness), beratjenis
Mineralogi fisik.
28/09/2013 Am/03a-Mineralogi 7
Mineral
Sifat2 optik: indeks refraksi, pleokhroisma,
dsb. Kajian sifat optik berdasarkan sinar bias
dan pantul
Mineralogi optik.
28/09/2013 Am/03a-Mineralogi 8
Sifat2 Kimia
Susunan kimia:
senyawa tertentu (definite compound),
senyawa susunan bervariasi (variable
composition),
larutan padat (solid solution),
senyawa hidrous (hydrous compound).
28/09/2013 Am/03a-Mineralogi 9
Senyawa Tertentu
Sesuai dengan hukum proporsi tetap dan perlipatan
proporsi: rumus kimia.
Hukum2 itu sesuai dengan sifat2 unsur (Tabel
Mendeleyev), kimia kristal, dan konsep simetri.
Senyawa tertentu memiliki sifat2 fisik: daya gabung,
daya hantar listrik, kekerasan, beratjenis, dsb.
Senyawa tertentu:
sederhana
biner
28/09/2013 Am/03a-Mineralogi 10
Senyawa sederhana (simple compound)
Oksida (oxides): Cu2O, MgO, Fe2O3, SiO2, dsb.
Sulfida (sulphides): NiS, FeS2, Sb2S3, dsb.
Garam oksida (oxysalt): CaCO3, CaSO4, YPO4, Mg2SiO4,
dsb.
Halida (halides): NaCl, AgBr, CaF2.
Susunan senyawa kimia: rumus empirik (empirical
formulas) dan rumus bangun (structural formulas).
28/09/2013 Am/03a-Mineralogi 11
Senyawa sederhana (simple compound)
Rumus empirik:
senyawa unsur (BaSO4, Na3AlF6, NaAlSi3O8, dsb.)
senyawa komponen ( BaO.SO3, 3NaF.AlF3,
Na2O.Al2O3.6SiO2, dsb.)
Rumus kimia-kristal tda. kation (+) dan anion
(-):
Ca[CO3], Ba[SO4], Na[AlSi3O8], Mg3 [Si3O5] 2[OH] 2, dsb.
Rumus kimia-kristal: memerkirakan sifat fisik
(sifat optik) mineral mis. refraksi.
28/09/2013 Am/03a-Mineralogi 12
Senyawa biner (binary compound)
Senyawa terdiri dari dua garam sederhana yang
terdapat dalam proporsi perlipatan (multiple
proportion).
Proporsi perlipatan: kation.
Contoh: CaMg[CO3]2, K3Na[SO4] 2, dsb.
Kation tidak dapat saling mengganti karena
perbedaan radius ion yang cukup besar: Ca2+ (1,04 Å)
dan Mg2+ (0,74 Å), K1+ (1,33 Å) dan Al3+ (0,57 Å).
28/09/2013 Am/03a-Mineralogi 13
Senyawa susunan bervariasi
Adanya unsur lain dalam susunan mineral.
Hanya dapat dijelaskan secara kimia-kristal, adanya
kelarutan terbatas dalam senyawa itu.
Kebanyakan merupakan garam biner.
Rumus kimia tidak secara tepat sebanding dengan
unsur2 penyusun.
Contoh: sfalerit (mengandung Fe).
28/09/2013 Am/03a-Mineralogi 14
Larutan padat (solid solution)
Larutan padat:
fase kristalin tunggal yang mungkin susunannya
bervariasi tanpa adanya kenampakan fase lain.
substitusi (penggantian) suatu ion (karena beberapa
ion memiliki ukuran dan muatan yang sama).
Kemampuan benda kristalin yang berbeda
susunan untuk membentuk campuran yang
berbangun kristal yang sama tetapi yang
bervariasi susunannya tergantung pada
isomorfisme.
28/09/2013 Am/03a-Mineralogi 15
Isomorfisme
Isomorfisme: kemampuan unsur2 untuk
saling mengganti dalam senyawa kimia dari
susunan yang berkaitan.
Isomorfisme:
iso valensi (isovalent isomorphism)
hetero valensi (heterovalent isomorphism)
28/09/2013 Am/03a-Mineralogi 16
Isomorfisme iso valensi
Penggantian unsur yang beradius atom
hampir sama (perbedaan maks. 15%)
Kation divalensi: Mg2+ (0,74 Å), Fe2+ (0,80 Å),
Ni2+ (0,74 Å), Zn2+ (0,83 Å), Mn2+ (0,91 Å), dsb.
Kation trivalensi: Fe3+ (0,64 Å), Cr3+ (0,64 Å),
Al3+ (0,57 Å), dsb.
Anion: S2- (1,82 Å), Se2- (1,93 Å), dsb.
Contoh isomorfisme: MgCO3 – FeCO3, Fe2SiO4
– Mg2SiO4, CuS – CuSe, dsb.
28/09/2013 Am/03a-Mineralogi 17
Isomorfisme hetero valensi
Penggantian ion dalam suatu bangun kristal
oleh ion lain yang berdimensi serupa tapi
berbeda valensi.
Ada kompensasi muatan (electric charges)
dalam pasangan ion yang lain dalam bangun
kristal tetapi sangat berbeda ukurannya
dengan pasangan semula.
Ukuran unit struktur, kation-anion, kurang
lebih berdimensi serupa.
28/09/2013 Am/03a-Mineralogi 18
Isomorfisme hetero valensi
Contoh:
seri plagioklas: NaSi3AlO8―CaSi2Al2O8, Na1+ (0,98 Å) diganti Ca2+
(1,04 Å) - valensi lebih tinggi dan Si4+ (0,39 Å) diganti Al3+ (0,57 Å) -
valensi lebih rendah.
Lajur hetero valensi:
Li1+ (0,68 Å)―Mg2+ (0,74 Å)―Sc3+ (0,83 Å)―Zr4+ (0,82 Å)
Na1+ (0,98 Å)―Ca2+ (1,04 Å)―Y3+ (0,97 Å)
K1+ (1,33 Å)―Sr2+ (1,20 Å)
Rb1+ (1,49 Å)―Ba2+ (1,38 Å)
Al3+ (0,57 Å)―Ti4+ (0,64 Å)―Nb5+ (0,66 Å)
Dalam anion kompleks:
[SiO4]4- diganti [AlO4]5-, [PO4]3-, dan [SO4]2- – berukuran sama atau
hampir sama dengan ion yang diganti
28/09/2013 Am/03a-Mineralogi 19
Senyawa hidrous
Senyawa hidrous – senyawa dengan molekul air
(H2O), bukan hidroksil [OH]1-
Molekul air dapat dipisahkan dengan
pemanasan, sementara hidroksil merupakan
bagian dari kisi2 kristal yang dapat diganti anion
lain mis. F1-, Cl1-
Senyawa air terdapat dalam bangun kristal dalam
bentuk molekul air.
Contoh: Na2CO3.10H2O (soda), CaSO4.2H2O
(gipsum), Na3[AsO4] 2.8H2O (annabergit), dsb.
28/09/2013 Am/03a-Mineralogi 20
Sifat2 fisik
Morfologi
Transparansi
Warna
Coreng
Kilap
Belah
Kekerasan
Kegetasan, keuletan, dan kelenturan
Beratjenis
Kemagnitan
Radioaktifitas
28/09/2013 Am/03a-Mineralogi 21
Morfologi
Bentuk umum:
Isometrik: berukuran sama pada tiga arah:
oktaedra-magnetit, rombododekaedra-garnet,
kubus-pirit, dsb.
Memanjang pada satu arah: prismatik,
kolumnar, rod-like, acicular, fibrous, capilary
(akuamarin, turmalin)
Memanjang pada dua arah, arah yang ketiga –
pendek: tabular, platy, foliated, scaly crystal
(hematit, mika)
28/09/2013 Am/03a-Mineralogi 22
Transparansi
Transparansi: kemampuan suatu benda untuk meneruskan
cahaya.
Tergantung pada tebal tipisnya benda.
Cahaya diserap dan dipantulkan.
Tembus pandang (transparent): kristal gunung (kuarsa bening),
kalsit (iceland spar), topaz, dsb.
Tembus cahaya (translucent): zamrud (emerald), sfalerit, sinabar,
dsb.
Kedap cahaya (opaque): pirit, magnetit, grafit, dsb.
Di bawah mikroskup: penyerapan dan pemantulan cahaya
tergantung pada kedudukan (sistem) kristal.
Mineral tembus cahaya dan kedap cahaya: tergantung pada sistem
kristalnya.
28/09/2013 Am/03a-Mineralogi 23
Warna
Beberapa mineral mempunyai warna tertentu: lazurit, azurit
(biru), khlorit (hijau), rodonit (merah jambu), ruby (merah),
dsb.
Mula-jadi (origin) warna:
idiochromatism, warna yang melekat (inherent) pada
mineral itu: magnetit (hitam), pirit (kuning loyang), sinabar
(merah carmine), malakhit (hijau), turquoise (biru), dsb.
allochromatism, warna yang disebabkan oleh adanya
mechanical impurities asing yang berukuran halus: ametis,
pseudochromatism, permainan warna yang disebabkan oleh
interferensi cahaya yang dipantulkan dari permukaan
internal belah rekahan atau permukaan inklusi.
28/09/2013 Am/03a-Mineralogi 24
Idiochromatism
Idiochromatic: warna tipikal mineral
Penyebab warna mineral:
Adanya chromophore, unsur pigmen kimia dalam
senyawa: Ti, V, Cr, Mn, Fe, Co, Ni.
Unsur Cr: merah (pirop), hijau terang (zamrud), ungu
(rodokhrom).
Absennya chromophore atau perubahan susunan
kimia (garam dapur, NaCl, yang berwarna-warni).
Adanya ‘intrusi’ anion ekstra seperti Cl1-, [SO4] 2-, dsb.
(lazurit biru terang)
28/09/2013 Am/03a-Mineralogi 25
Allochromatism
Mineral yang sama menunjukkan warna
berbeda , mis kuarsa: tembus pandang (kristal
gunung), ungu (ametis), warna emas (sitrin),
abu2 atau smoky (rauchtopaz)
Adanya campuran (impurities) mekanis
benda asing yang tersebar sangat halus
28/09/2013 Am/03a-Mineralogi 26
Pseudochromatism
Adanya interferensi sinar yang terpantulkan
dari permukaan dalam rekahan atau
permukaan dalam inklusi.
Terlihat seperti adanya pelangi pada lapisan
tipis.
Terdapat pada mineral yang tembus pandang.
Contoh: labradorit, bornit.
28/09/2013 Am/03a-Mineralogi 27
Klasifikasi Warna
1. Ungu – ametis 10. Abu2 timbal –
2. Biru – azurit molibdenit
3. Hijau – malakhit 11. Abu2 baja – tetrahedrit
4. Kuning – orpimen 12. Hitam besi – magnetit
5. Oranye – krokoit 13. Biru indigo – kovelit
6. Merah – sinabar 14. Merah tembaga –
7. Coklat – limonit porous tembaga
8. Coklat-kuning – limonit 15. Kuning loyang –
oker khalkopirit
9. Putih timah – arsenopirit 16. Warna emas – emas
28/09/2013 Am/03a-Mineralogi 28
Coreng (Garit)
Coreng, garit (streak): warna bubuk mineral (bubuk
ini diperoleh dengan mencorengkan mineral pada
porselen yang tidak diglasir).
Warna garit sama dengan warna mineral:
magnetit – hitam,
lazurit – biru.
Garit tidak selalu sama dengan warna mineral:
hematit, mineral abu2 baja atau hitam – coreng merah;
pirit, mineral kuning loyang – coreng hitam, dsb.
28/09/2013 Am/03a-Mineralogi 29
Kilap dan indeks refraksi
Kilap (lustre): kenampakan pecahan baru
sebagaimana tampak pada cahaya terpantul
(sebagian sinar yang dipantulkan oleh
permukaan mineral).
Intensitas kilap tergantung dari kecepatan
cahaya sebelum dan sesudah masuk ke dalam
kristal mineral (indeks refraksi).
Kilap tidak tergantung pada warna mineral.
Kilap berkaitan dengan indeks refraksi.
28/09/2013 Am/03a-Mineralogi 30
Kilap dan indeks refraksi
Kilap kaca (vitreous):
indeks refraksi (n), 1,3 – 1,9, mis. kriolit (1,34-1,36), fluorit
(1,43), kuarsa (1,544), spinel (1,73), karundum (1,77), dsb.
Kilap intan (adamantine):
indeks refraksi, 1,9 – 2,6, mis. zirkon (1,92-1,96), kasiterit (1,99-
2,09), belerang (2,04), sfalerit (2,3-2,4), dsb.
Kilap sub-logam (submetallic):
indeks refraksi, 2,6 – 3,0, mis. kuprit (2,85), sinabar (2,91),
hematit (3,01), dsb.
Kilap logam (metallic):
indeks refraksi, > 3,0, mis. pirolusit, molibdenit, antimonit,
galena, khalkopirit, pirit, dsb.
28/09/2013 Am/03a-Mineralogi 31
Belah dan Rekahan
Belah: kemampuan kristal dan butiran kristalin
untuk memecah atau memisah mengikuti bidang
kristal yang sejajar dengan muka kristal.
Ciri belah ini untuk menamai mineral tertentu:
felspar, fluorspar, Iceland spar, dsb.
Belah:
Sangat sempurna
Sempurna
Nyata
Tidak sempurna
Tidak nyata
28/09/2013 Am/03a-Mineralogi 32
Belah (cleavage)
Sangat sempurna (highly perfect):
mudah terbelah jadi lapisan tipis (mika, khlorit).
Sempurna (perfect):
dengan pukulan palu dihasilkan fragmen yang sangat menyerupai
kristalnya (galena, kalsit, batu gunung).
Nyata (distinct):
Dalam fragmen mineral, baik permukaan belah maupun rekahan
mungkin terlihat (felspar, hornblenda, dsb.)
Tidak sempurna (imperfect):
Sulit dilihat adanya belah, harus dilihat pada fragmen mineral
(apatit, kasiterit, belerang, dsb.)
Tidak nyata (indistinct):
Tidak ada belah sama sekali (karundum, emas, magnetit, dsb.)
28/09/2013 Am/03a-Mineralogi 33
Kekerasan
Kekerasan (hardness): sifat bahan (mineral) yang
memungkinkannya tergores oleh salah sebuah
mineral dan juga sebaliknya, yang dapat
menggoresnya (ketahanan/ ketidaktahanan mineral
terhadap goresan mineral yang lebih keras atau lebih
lunak).
Ada beberapa mineral yang kekerasannya tidak sama
tergantung pada bidang kristal (mis. disthene).
Kekerasan juga tergantung dari varitas mineral
(kristal hematit lebih keras dari dalam bentuk
bubuk).
28/09/2013 Am/03a-Mineralogi 34
Kekerasan
Skala Mohs’:
1. Talc – Mg3[Si4O10][OH]2
2. Gypsum – CaSO4.2H2O
3. Calcite – CaCO3
4. Fluorite – CaF2
5. Apatite – Ca5[PO4]3F
6. Orthoclase – K[AlSi3O8]
7. Quartz – SiO2
8. Topaz – Al2[SiO4](F,OH)2
9. Corundum – Al2O3
10. Diamond – C
28/09/2013 Am/03a-Mineralogi 35
Kegetasan, Keuletan, Kelenturan
Kegetasan (brittleness): kemampuan mineral
untuk menjadi bubuk bila digores dengan
pisau (tetrahedrit – bubuk hitam).
Keuletan (ductility): kemampuan mineral
untuk berubah bentuk karena pukulan atau
penekanan (emas, tembaga, dsb.)
Kelenturan (elasticity): kemampuan mineral
untuk kembali ke bentuk semula setelah di
tekan atau dipukul (khlorit, asbes, dsb.)
28/09/2013 Am/03a-Mineralogi 36
Bobot jenis (specific gravity)
Bobot jenis tergantung dari:
berat atom unsur penyusunnya,
radius atom (kadang2).
Senyawa unsur yang beradius atom lebih besar, bobot
jenis berkurang:
berat atom K 1,7x berat atom Na, tapi bj KCl (1,98) lebih kecil
dari NaCl (2,17).
radius ion K1+ (1,33) > Na1+ (0,98) – memberi efek terhadap
volume kristal.
Bobot jenis bervariasi: < 1,0 – 23,0
28/09/2013 Am/03a-Mineralogi 37
Kemagnitan (magnetism)
Sifat mineral menarik atau menolak magnit.
Paramagnetik: bermagnit lemah (pirotit).
Magnetik: bermagnit kuat (magnetit, plesit
(plessite), dan beberapa varitas dari
feroplatinum tertentu).
Diamagnetik: menolak magnit (bismut
murni).
Sifat khas untuk mineral tertentu.
Penggunaan: eksplorasi dan pengolahan.
28/09/2013 Am/03a-Mineralogi 38
Radioaktivitas (radioactivity)
Unsur2 Fr – U dicirikan oleh peluruhan radioaktif
(radioactive decay), emisi berkesinambungan:
partikel- , inti atom 2He4 yang dipancarkan dengan kecepatan
yang sangat besar dan meng-ion-kan udara.
partikel-, setara dengan elektron; pemancarannya secara
alami menambah muatan nuklir.
sinar-, merupakan radiasi elektromagnet, serupa dengan
sinar-X.
Radioaktifitas mineral ditentukan dengan
elektroskup atau Geiger-counter.
Mineral2 yang mengandung U, Th, Ac (uraninit,
monasit).
28/09/2013 Am/03a-Mineralogi 39
Pembentukan Mineral
Proses endogen
Magmatik:
magmatik asam, mineral pembentuk atuan: K-felspar, kuarsa,
plagioklas, mika;
magmatik basa/ultra basa, mineral pembentuk batuan: olivin,
hornblenda; mineral bijih: khromit, titanomagnetit, penlandit,
khrom-spinelid.
Pegmatitik: kuarsa, felspar
Pneumatolitik: adanya zat2 terbang (F, Cl, B):
mineral bijih: kasiterit
Hidrotermal: bijih emas dan perak, mineral bijih
sulfida (khalkopirit, arsenoirit, sinabar, molibdenit.
28/09/2013 Am/03a-Mineralogi 40
Pembentukan Mineral
Proses eksogen
Pelapukan: proses oksidasi/pengayaan
sekunder
goetit, limonit, bauksit (diaspor, boehmit,
hidrargilit), hematit,
Sedimentasi: proses pengendapan hasil
pelapukan (mekanis dan kimia):
kalsit, magnesit, psilomelan.
28/09/2013 Am/03a-Mineralogi 41
Pembentukan Mineral
Proses malihan
Regional: perubahan mineral karena tekanan
dan suhu tinggi: kalsit.
Sentuh: proses metasomatik batuan beku
asam dengan batukapur/kapuran:
garnet, magnetit, galena, sfalerit.
28/09/2013 Am/03a-Mineralogi 42
Pembentukan Mineral
Pembentukan mineral kristalin:
Kristalisasi dari cairan (leburan-melts atau larutan-
solution),
Pengendapan kristal pada bukaan (sublimasi gas),
Pengkristalan kembali padatan (koloid).
Tergantung pada temperatur peleburan dan
tekanan (supercool) dan (supersturated).
Bentuk kristalin bervariasi.
28/09/2013 Am/03a-Mineralogi 43