Makalah Teknik Gempa PDF
Makalah Teknik Gempa PDF
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.i
DAFTAR ISI iii
BAB 1 Pendahuluan
1.1 Fenomena Gempa Bumi.1
BAB 2 Studi Mengenai Gempa Bumi
2.1 Klasifikasi Gempa Bumi....2
2.2 Parameter Gempa Bumi.5
2.3 Zonasi Wilayah Gempa Bumi Indonesia...6
2.4 Pengukuran Gempa Bumi..6
2.5 Studi Mekanik Gempa Bumi dengan Menggunakan GLOBAL
POSITIONING SYSTEM ( GPS )....7
2.6 Prediksi Gempa Bumi...11
2.7 Alat Pendeyteksi Gempa Bumi.....11
BAB 3 Penutup
3.1 Kesimpulan..14
Daftar Pustaka.iv
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
Selain sumber tektonik yang menjadi faktor penyebab terjadinya gempa bumi,
terdapat beberapa sumber lainnya yang dikategorikan sebagai penyebab terjadinya
gempa bumi, yaitu sumber non-tektonik (non-tectonic source) dan gempa buatan
(artificial earthquake).
BAB 2
STUDI MENGENAI GEMPA BUMI
picture by wikipedia
Analisis geometri akifer (aquifer : lapisan yang dapat menyimpan dan
mengalirkan air dalam jumlah yang ekonomis. Contoh : pasir, kerikil,
batupasir, batugamping rekahan.) juga melibatkan analisis kedalaman dan
ketebalan.
Selain klasifikasi gempa di atas dikenal juga gempa laut, yaitu gempa
yang episentrumnya terdapat di bawah permukan laut. Gempa ini
menyebabkan terjadinya gelombang pasang yang dahsyat, disebut tsunami.
Seismograf adalah alat pencatat gempa, sedang seismogram adalah rekaman
atau hasil catatan seismograf.
2.2
gempa
merupakan
karakteristik
gempa
yang
c. Intensitas
Intensitas adalah besaran yang dipakai untuk mengukur suatu
gempa selain dengan magnitude. Intensitas dapat didefenisikan sebagai
suatu besarnya kerusakan disuatu tempat akibat gempa bumi yang diukur
berdasarkan kerusakan yang terjadi. Harga intensitas merupakan fungsi dari
magnitude.jarak ke episenter, lama getaran, kedalaman gempa, kondisi
tanah dan keadaan bangunan. Skala Intensitas Modifikasi Mercalli (MMI)
merupakan skala intensitas yang lebih umum dipakai. Dibawah ini akan
diuraikan pembagian intensitas serta efek yang diakibatkan oleh besarnya
intensitas tersebut dan nilai intensitas dalam satuan skala richter.
2.3
2.4
batuan
* Creep meter, alat untuk mengukur gerak horizontal semua patahan
* Gravimeter, pengukur gaya berat bumi
* St raimeter, pengukur ekspansi dan konstraksi kerak bumi.
2.5
Studi
Mekanisme
Gempa
Bumi
Aceh
2004
dengan
GPS.
Hasil
Analisis Post-Seismic
Post-seismic pada gempa Aceh 2004 dimulai tepat setelah berakhirnya
deformasi elastis pada tahapan co-seismic. Nilai deformasi bertambah sebesar
4 sentimeter dalam kurun waktu 15 hari di stasiun PHKT (Phuket Thailand).
Rekaman sinyal post-seismic menunjukan pola eksponensial sesuai dengan
hukum omori mengenai tahapan ini. Nilai deformasi di stasiun PHKT (Phuket
10
Thailand) setelah 50 hari dari waktu kejadian gempa mencapai 34 cm, dan
nilai ini cukup signifikan, mencapai 1.25 kali nilai deformasi yang diberikan
tahapan co-seismic. Sementara itu stasiun GPS yang dipasang kontinyu di
Universitas Syah Kuala Banda Aceh menunjukkan nilai deformasi postseismic sebesar 15 sentimeter setelah 90 hari pengamatan. Deformasi postseismic ini dapat terjadi bertahun-tahun lamanya.
Seperti telah disebutkan di atas bahwa studi mengenai tahapan mekanisme
gempa ini akan sangat berguna dalam melakukan evaluasi potensi Bencana
Alam gempa bumi, untuk memperbaiki upaya mitigasi di masa datang.
Setelah melihat mekanisme fase gempa bumi di Aceh 26 Desember 2004
ditambah dengan informasi penelitian siklus gempa bumi, dan penelitian
lainnya, maka kita dapat melakukan evaluasi potensi gempa bumi di masa
yang akan datang di sekitar zona subduksi Sumatera pasca terjadinya gempa
besar tersebut.
2.7
dan R-wave) yang berbahaya dan bersifat merusak, kemudian memicu alarm
sebagai peringatan tanda bahaya.
Dengan auto-reset speaker alarm yang sangat nyaring, mampu
membangunkan
orang
yang
sedang
tidur
sehingga
mendapatkan
ini
menggunakan
sensor
part
teknologi
berstandar
12
13
BAB 3
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Gempa Bumi merupakan fenomena alam yang sudah tidak asing lagi,
tidak dapat dicegah dan ditentukan dimana lokasinya. Untuk melihat
mekanisme dari gempa bumi dapat dilakukan dengan memanfaatkan teknologi
Global Positioning System ( GPS ). Data GPS dapat dengan baik melihat
deformasi yang mengiringi tahapan mekanisme terjadinya gempa bumi.
Studi mengenai tahapan mekanisme gempa bumi ini akan sangat
berguna dalam melakukan evaluasi potensi bencana alam gempa bumi, untuk
memperbaiki upaya mitigasi dimasa depan.
14
DAFTAR PUSTAKA
http://http://www.pirba.ristek.go.id/det.php?id=4
http://www.fisikanet.lipi.go.id/utama.cgi?artikel&1030986000&34
http://http://72.14.235.104/search?q=cache:B5UgCE2vrygJ:jurnalsipil
ukm.tripod.com/v2n2_2theo_ari.pdf+ketebalan+inner+core&hl=id&ct=clnk&cd=
1&gl=id
www.appliedgeology.itb.ac.id/static/lab/hg/modul1.pdf
15