Ekonomi Rekayasa PDF
Ekonomi Rekayasa PDF
PENDAHULUAN
1.1. EKONOMI TEKNIK :
Suatu teknik analisa dalam pengambilan keputusan, dimana
ada beberapa alternatif rancangan teknis atau rencana
investasi yang secara teknis dianggap samasama
memenuhi persyaratan, dan hendak dipilih salah satunya
yang paling ekonomis.
Bagian II
DASAR PENGENALAN EKONOMI TEKNIK
EKONOMI TEKNIK
DEFINISI- DEFINISI :
Ekonomi Teknik merupakan perpaduan dari Ilmu Ekonomi dan
Ilmu Teknik
menurut
Pengembangan
2.3. EFISIENSI
Hasil (output )
PFT (Produk Fisik Total)
Efisiensi fisik = ----------------- = -------------------------Masukan (input)
X (masukan)
Efisiensi finansial =
Pendapatan rupiah
----------------------------Pembelanjaan rupiah
Bagian III
ANALISIS PENDAPATAN & ALIRAN KAS
B.
Pendapatan
Pendapatan
400 300 -
Biaya Tetap
200 100 0
!
10
!
20
!
30
!
40
!
50
!
60
!
70
Rupiah (ribu)
400 Biaya Tidak Tetap
300 200 100 0
!
10
!
20
!
30
!
40
!
50
!
60
!
70
TVC = VC x Q
Dimana : TVC = Total biaya variabel
VC = Biaya tidak tetap per unit
Q = Jumlah produksi
d (pendapatan)
Laba
i = titik impas
c (biaya total)
(a + b)
b (biaya tidak tetap)
a (biaya tetap)
Qi
Volume produksi (jumlah output)
FC
P VC
Pendapatan = FC + Qi x VC
Dimana : Qi
Contoh Soal :
Perusahaan PT. Adinda bergerak dalam bidang industri mainan
anak-anak. Omzet penjualan sejumlah 10.000 unit per tahun
dengan harga per unit Rp. 24.000,-. Adapun biaya tetap dan
biaya tidak tetap dapat dilihat di bawah ini :
- gaji pegawai & buruh per tahun
: Rp. 80 juta
- perawatan pabrik per tahun
: Rp. 20 juta
- bahan mentah per tahun
: Rp. 100 juta
- biaya administrasi per tahun
: Rp. 10 juta
- bahan bakar & listrik per tahun
: Rp. 25 juta
- pajak bumi & bangunan per tahun
: Rp. 5 juta
- bunga Bank
: Rp. 15 juta
- biaya transportasi & distribusi produk per tahun Rp. 30 juta
- biaya lain-lain pada biaya tetap
: Rp. 10 juta
- biaya lain-lain pada biaya tidak tetap
: Rp. 15 juta
Hitung : Jumlah pendapatan dan volume produksi pada titik
impas.
10
Penyelesaian :
- Biaya tetap per tahun = FC = 80 + 20 + 10 + 5 + 15 + 10
= Rp. 140.000.000,- Biaya tidak tetap per tahun = VC = 100 + 25 + 30 + 15
= Rp. 170.000.000,-
Rp.170.000.000,
Rp.17.000,
10.000
FC
Jumlah unit (volume) pada titik impas = Qi =
( P VC )
Rp.140.000.000,
=
= 20.000 unit
( Rp.24.000, Rp.17.000,)
Rp. 480.000.000,-
12
Penyelesaian :
TAHUN
0
1
A. Aliran Kas Awal
- Harga asset baru
- Pengeluaran yang dikapitalisasi
- Modal kerja
Sub total
240
- 50
-150
240
- 50
-150
280
- 50
-150
280 240
- 50 - 50
-150 -150
220
- 50
-150
40
- 10
40
- 10
80
- 20
80
40
- 20 - 10
20
- 5
30
150
180
30
150
180
60
150
210
-860
- 40
- 60
-960
60
150
210
30
150
180
15
150
165
72
- 18
60
114
-960
180
180
210
210
180
279
Jadi PT. Aulia dengan modal Rp. 960 juta akan memperoleh
aliran kas masuk selama 6 tahun berturut turut Rp. 180 juta;
Rp. 180 juta; Rp. 210 juta; Rp. 210 juta; Rp. 180 juta dan Rp.
279 juta.
Aliran Kas di atas menjadi model untuk di analisis dengan
berbagai macam kreteria yang menentukan di terima atau
ditolaknya suatu usulan proyek (investasi).
13
Contoh Soal :
Suatu Perusahaan komoditi mainan anak anak ingin memperluas
usahanya dengan memperkenalkan Produk baru disamping
produk lama yang telah bejalan. Investasi untuk membangun
fasilitas produk baru tersebut adalah Rp 400 Juta, dan modal
kerja sebesar Rp. 100 juta. Setelah dikurangi biaya operasional
dan prduksi serta biaya lainnya Perkiraan pendapatan bersih
pertahun adalah 120 juta. Fasilitas baru diperkirakan bisa
beroperasi selama 5 tahun dengan nilai sisa Rp 32 juta. Dengan
diperkenalkannya produk baru tersebut kemungkinan besar
akan mengurangi jumlah penjualan produk lama sebesar 20 %
atau Rp 20 juta per tahun.
Pertanyaan : Buatlah aliran Kas investasi
Penyelesaian :
TAHUN
0
A. Aliran Kas Awal
- Biaya Pertama
- Modal kerja
Sub total
120
- 20
- 80
120
- 20
- 80
120
- 20
- 80
120
- 20
- 80
120
- 20
- 80
- 400
- 100
- 500
20
4
16
80
96
20
4
16
80
96
20
4
16
80
96
20
4
16
80
96
- 500
96
96
96
96
20
4
16
80
96
32
8
100
124
220
14
Bagian IV
SUKU BUNGA DAN DIAGRAM CASH FLOW
4.1. BUNGA DAN SUKU BUNGA
Uang
15
Suku bunga =
IAPUT
---------------- x 100 %
OA
Dimana :
IAPUT = Interest accrued per unit time
(bunga yang tumbuh per satuan waktu)
OA
= Original amount (jumlah semua, interval atau
pinjaman )
Contoh 4.1.a :
Pada tangal 13 September diinvestasikan uang sejumlah Rp
5.000.000 dan mengambil total Rp 6.000.000 persis satu
tahun kemudian.
Hitung : a. bunga yang diperoleh dari investasi semula
b. suku bunga dari investasi
Penyelesaian :
a. Bunga = Rp 6.000.000 Rp 5.000.000
= Rp 1.000.000,Rp 1.000.000
b. Suku bunga = -------------------- x 100 %
Rp 5.000.000
= 20 % per tahun
Contoh 4.1.b :
Pada tangal 21 Maret 2006 CV. Maya meminjam uang
sejumlah Rp 100.000.000. Pada tanggal 21 Maret 2007
perusahaan tersebut harus mengembalikan Rp 122.000.000.
Hitung : a. bunga pinjaman
b. suku bunga pinjaman
16
Penyelesaian :
a. Bunga = Rp 122.000.000 Rp 100.000.000
= Rp 22.000.000,Rp 22.000.000
b. Suku bunga = --------------------- x 100 %
Rp 100.000.000
= 22 % per tahun
17
18
Awal tahun
pertama
Akhir tahun
Akhir tahun
Akhir tahun
Akhir tahun
Tahun
0
Cash flow
-Rp 9.000.000
1
2
3
4
- Rp 300.000
- Rp 300.000
- Rp 300.000
Keterangan
Peralatan dibeli
sekarang seharga
Rp9.000.000
kontan/cash
Biaya
pemeliharaan
300.000 / th
Rp.
- Rp 300.000
dijual
+Rp 3.500.000 Peralatan
pada akhir tahun
ke empat seharga
Rp 3.500.000
19
(-)
Contoh 4.3.a. :
Investasi dari suatu proyek sebesar Rp. 9.000.000,-, biaya
pemeliharaan Rp 300.000,-/tahun pada akhir tahun ke 1, 2,
dan 3, nilai jual kembali pada tahun ke 4, Rp 3.500.000,-.
Gambarkan diagram cash flow.
Tahun
Rp. 3.500.000,-
Contoh 4.3.b. :
CV. Fantastic Tour membeli suatu peralatan produksi Rp.
100.000.000,-. Biaya pemeliharaan alat tersebut sebesar
Rp. 5.000.000,-/tahun. Dari hasil produksinya CV. Fantastic
Tour akan mendapatkan Rp. 20.000.000,- /tahun. Pada
akhir periode, alat tersebut dapat dijual lagi seharga Rp.
30.000.000,-. Bila periode pemakaian alat 10 tahun,
gambarkan diagram cash flownya.
20
Penyelesaian :
Rp. 30.000.000,Rp.20.000.000,-
10
Rp.5.000.000,Rp. 100.000.000,-
Atau :
Rp. 30.000.000,Rp.15.000.000,-
10
Rp. 100.000.000,-
21
mengganti
Dana yang
adalah Rp.
dana yang
Penyelesaian :
A = Rp. 500.000,-
i = 15 %
n = 5 tahun
F=?
22
F=?
0
tahun
A = Rp. 500.000,-
F = A . (F/A, i %, n)
= Rp. 500.000,- (F/A, 15 %, 5)
= Rp. 500.000,- (6,7423)
= Rp. 3.371.150,-
4.5. EKIVALENSI
Ekivalensi
Peralatan A
- Rp 18.000.000
- Rp 3.450.000
- Rp 3.450.000
- Rp 3.450.000
Peralatan B
- Rp 25.000.000
- Rp 2.400.000
- Rp 2.400.000
- Rp 2.400.000
24
Peralatan B
25
Peralatan A :
Pengeluaran
Rp 3.450.000
Rp 18.000.000
PA =
=
=
Peralatan B :
Pengeluaran
Rp 25.000.000
PB =
=
=
Rp 2.400.000
26
Contoh 4.7.a. :
Modal sebesar Rp 10.000 dipinjamkan untuk jangka waktu 2
tahun dengan bunga 10%, dimana bunga hanya diperhitung
kan pada modal (bunga biasa). Berapa besar bunga dan
jumlah total sesudah akhir tahun kedua ?
27
Penyelesaian :
Diagram Cash Flow
0
F=?
1
2
P = Rp 10.000,-
F=?
Bunga per tahun : Rp. 50.000,- (0,15) = Rp. 7.500,Bunga selama 4 tahun :
I = P.i.n
= Rp. 50.000,- . 0,15 . 4 = Rp. 30.000,-
28
Interest)
Bunga Pelipatan/Majemuk/Kompon
-Bunga yang dihasilkan dari principal yang
diinvestasikan/dipinjam, dengan memperhatikan
bunga yang tumbuh pada periode-periode bunga
sebelumnya.
-Digunakan sebagai dasar dalam studi-studi Ekonomi
Teknik.
Apabila modal sebesar Rp 10.000 pada contoh terdahulu
dipinjamkan dengan bunga 10 % setahun, dan pada akhir
tahun pertama bunganya sebesar Rp 1000 ditambahkan
sebagai pinjaman pada modal semula, maka pada akhir tahun
kedua, bunga yang harus dibayar menjadi Rp 11.000 x 10 %
= Rp 1100. Proses pembayaran bunga semacam ini dikenal
sebagai bunga kompon (compound interest).
Secara matematis dapat disajikan sebagai berikut :
Jika jumlah semula P, dan diinvestasikan dengan suatu
tingkat bunga i, maka :
Bunga yang diperoleh pada akhir tahun pertama, I1= P.i.
Jumlah total menjadi, F1 = P + I1 = P + Pi atau F1 = P (1 +i)
29
Fn = P (1 + i)n
30
Contoh :
Jika $ 1000 diinvestasikan dengan bunga majemuk 6 %
pada 1 Januari 1997, berapakah yang akan diperoleh pada
1 Januari 2007 ?
Penyelesaian :
P = $ 1000
i =6%
n = 10 tahun
F=?
Diagram Cash Flow
F=?
0 1 2 3
P = $ 1000
10 tahun
=P(1+i)n
= $ 1000 ( 1 + 0,06)10
= $ 1791
Soal :
1. Bila ditentukan bahwa n menunjuk periode 6 bulan (satu
semester), dengan tingkat bunga majemuk, maka berapa
yang akan diperoleh waktu 6 bulan dan satu tahun pada
contoh soal tersebut diatas ?
2. Bagaimana pula bila tingkat bunga majemuk nya perbulan,
berapa yang akan diperolehnya dalam setahun dan 10
tahun ?
31
Dengan
perjanjian
secara
khusus
bunga
dapat
dilipatgandakan beberapa kali per tahun, misalnya : per
bulan, per kwartal, per setengah tahun, dan seterusnya.
Sebagai contoh ,satu tahun dibagi dalam empat kwartal
dengan bunga 2 % per kwartal, ini adalah sama halnya jika
dikatakan seperti 8 % dilipatgandakan secara kwartal ,
atau tingkat bunga nominal 8 %.
Nilai mendatang untuk sejumlah uang Rp 10.000 akhir satu
tahun dengan tingkat 8 % yang dilipatgandakan secara
kwartal adalah :
F3 bulan = P + P.i = Rp 10.000 + Rp 10.000 (0,02)
= Rp 10.000 + Rp 200 = Rp 10.200,F6
bulan
F9
bulan
F12
bulan
32
bulan
bulan
= P (1 + i )n = Rp 10.000 (1 + 0,12)2
= Rp 10.000 (1,12)2 = Rp 10.000 (1,2544)
= Rp 12.540,-
33
4.10.
LAJU/TINGKAT
Interest Rates)
BUNGA
EFEKTIF
(Effective
Rp10.000
Rp 2.680
Rp10.000
Rp 2.540
= Rp10.000 x100 % 25,4 %
r
0,24
i 1 1 1
1
m
2
i = ( 1 + 0,12 )2 - 1 = 1,2544 1
i = 0,2544 atau 25,44%
Yang berati bahwa suatu tingkat bunga nominal 24 % yang
dilipatgandakan secara per setengah tahun adalah ekivalen
dengan suatu tingkat bunga kompon 25,44% atas suatu
dasar tahunan.
Batas akhir (the ultimate limit) untuk jumlah periode
pergandaan dalam satu tahun disebut penggandaan terus
menerus (continuous compounding). Dalam contoh tambahan
ini, m mendekati jumlah tak terbatas (infinity) sebagai
bunga yang dilipatgandakan secara terus menerus, saat
demi saat. Tingkat bunga efektif untuk penggadaan terus
menerus dapat dikembangkan sebagai berikut :
m
i limit
1 1
m
r
r
1 1 1 1
m
m
m 1
m
m/r
35
limit
Dengan substitusi,
r
m/r
r
r
i = limit m 1 m 1 e 1
Soal :
1. Modal sebesar Rp. 3.500.000,- diinvestasikan dan akan
diterima kembali sebesar Rp. 4.750.000,- dalam waktu 2
tahun. Berapa tingkat suku bunga dan besar bunga yang
akan diterima dengan catatan bahwa bunga hanya
diperhitungkan pada modal.
2. Berapa tingkat suku bunga efektif pertahun yang sesuai
dengan bunga nominal 36 % yang dimajemukkan per
bulan?
36
37
Bagian V
FAKTOR FAKTOR EKONOMI TEKNIK
38
(4.1)
F = P (1 + i) n
F = P (F/P, i%, n)
Contoh 5.1.
i = 15 %
n = 4 tahun
F=?
F=?
0
4 tahun
P = Rp 50.000
39
Rumus :
P F
Notasi fungsional :
1
1 i n
(4.2)
P = F (P/F,i %,n)
(4.2.A)
Contoh 5.2 :
Berapa yang harus anda investasikan dengan bunga 6 %
pada 1 Januari 1981, untuk memperoleh $ 1791 pada 1
Januari 1987 ?
Penyelesaian :
F = $ 1791
i=6%
n = 6 tahun
P=?
F = $ 1791
81
82
83
84
85
86
87
P=?
P $ 1791
1
$ 1263
1 0,066
40
Amount Factor)
(1 i ) n 1
F A
i
Rumus :
Notasi fungsional :
(4.3)
F = A (F/A,i %,n)
(4.3.A)
Contoh 5.3.
Berapa dana yang akan terkumpul pada akhir tahun ke 10
jika $ 114,1 ditabungkan pada tiap akhir tahun selama 10
tahun dimulai tahun 1974 dengan bunga 6 % ?
Penyelesaian :
A = $ 114,1
i =6%
n = 10 tahun
F=?
F=?
10 tahun
A = $ 114,1
F $114,1
$ 1504
41
Rumus :
AF
Notasi fungsional :
i
1 i n 1
(4.4)
A = F (A/F,i %,n)
(4.4.A)
Contoh 5.4.
Berapa yang harus ditabungkan dengan bunga 6 % tiap
tahun selama 7 tahun dimulai 1 Januari 1977 untuk
memperoleh dana sebesar $ 1504 pada saat pemasukan
terakhir 1 Januari 1984 ?
Penyelesaian :
A=?
i = 6%
n = 7 tahun
F = $ 1504
F= $ 1504
77
78
79
80
81
82
83
84
A = ?
A $1504
0,06
$179,2
(1 0,06) 7 1
Catatan :
Untuk Annuity harus selalu digambarkan pada akhir tahun,
walaupun dalam persoalan disebutkan bahwa pembayaran
tahunan dilakukan pada awal tahun.
42
Rumus :
AP
Notasi fungsional :
i (1 i ) n
(4.5)
1 i n 1
A = P(A/P,i %,n)
(4.5.A)
Contoh 5.5.:
Jika $ 840 diinvestasikan dengan bunga 6 % pada 1
Januari 1974, berapa besar pengambilan yang sama dapat
dilakukan selama sepuluh tahun, sehingga dana tidak
tersisa lagi setelah pengambilan ke sepuluh ?
Penyelesaian :
A=?
i = 6%
n = 10 tahun
P = $ 840
A=?
P = $ 840
A $ 840
10 tahun
0,06 (1 0,06)10
$114,1
(1 0,06)10 1
43
Rumus :
PA
Notasi fungsional :
(1 i ) n 1
(4.6)
i 1 i
P = A(P/A,i %,n)
(4.6.A)
Contoh 5.6. :
Berapa yang harus anda tabungkan dengan bunga 6 % pada
1 Januari 1977 agar dapat mengambil setiap akhir tahun
sebesar $ 179,2 selama 7 tahun, sehingga dana itu habis
tak tersisa ?
Penyelesaian :
A = $ 179,2
i = 6%
n = 7 tahun
P = ?
A = $ 179,2
77
78
79
80
81
82
83
84
P=?
P $179,2
(1 0,06) 7 1
$1000,5
0,06 (1 0,06) 7
44
Series)
Rumus :
AG
Notasi fungsional :
1
n
i
1 i n 1
A = G (A/G,i %,n)
(4.7)
(4.7.A)
Contoh. 4.7.
Jika biaya pemeliharaan dari suatu Buldoser sebesar Rp
4000 pada akhir tahun pertama, Rp 5000 pada akhir
tahun kedua, dan Rp 6000, Rp 7000, Rp 8000 berturut
turut pada akhir tahun ketiga, keempat dan kelima.
Hitunglah biaya rangkaian seragam yang ekivalen tiap
tahunnya sepanjang periode 5 tahun. Tingkat bunga
ditentukan 5 %.
Penyelesaian :
Kenaikan biaya pemeliharaan G = Rp 1000 setahun
i=5%
n = 5 tahun
A=?
0
RP.4000
RP.5000
Rp 6000
Rp 7000
A Rp 1000
total
G = Rp.1000
G = Rp.1000
G = Rp.1000
G = Rp.1000
Rp 8000
1
5
Rp 1.902,
0,05
1 0,055 1
45
Bagian VI
METODEMETODE
PERBANDINGAN EKONOMI
46
47
(P-S) (A/P,i%,n) + Si
dimana
P
=
n
=
S
=
i
:
harga pembelian
usia barang yang diharapkan
nilai yang diselamatkan (salvage value) atau
nilai jual lagi
= tingkat bunga
48
Metode A
$ 4.200
$ 600
Harga awal
Nilai sisa setelah 6
tahun
Biaya bahan bakar per
tahun
Biaya pemeliharaan per
tahun
Biaya pajak ekstra
Metode B
$ 2.800
$ 1.000
200
450
130
300
60
6
A = $ 390
P = $ 4,200
49
Metode B
S = $ 1,000
P = $ 2,800
6
A = $ 750
Penyelesaian :
Pipa 10
P = $ 4,500
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
A = $ 900
P1 = ?
= $
4500
= $
7255
= $
725
= $
1088
= $ 13568
Pipa 12
P = $ 6,000
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
A = $ 550
P1 = ?
51
= $
6000
= $
4433
= $
967
= $
1451
= $ 12851
52
Penyelesaian :
Pilihan I
P = 900 juta
100 tahun
A = 3 juta
P1 = ?
Harga awal
Nilai sekarang dari biaya tahun
= Rp 3.000.000 (P/A,i %,n)
= Rp 3.000.000 (P/A,10 %,100)
= Rp 3.000.000 (9,9992)
Total nilai sekarang
= Rp 900.000.000,-
= Rp 29.997.600,= Rp 929,997,600,-
Pilihan II
P0
P1
20
P2
P3
P4
S=15 juta
40
60
A = 5 juta
80
100 tahun
P1 = ?
P0
P1 = (P S) = 300 juta 15 juta
P2 = (P S) = 300 juta 15 juta
P3 = (P S) = 300 juta 15 juta
P4 = (P S) = 300 juta 15 juta
53
Harga awal
Nilai sekarang pada th ke 20
= Rp 285.000.000 (P/F,i %,n)
= Rp 285.000.000 (P/F,10 %,20)
= Rp 285.000.000 (0,14865)
Nilai sekarang pada th ke 40
= Rp 285.000.000 (P/F,10 %,40)
= Rp 285.000.000 (0,02210)
Nilai sekarang pada th ke 60
= Rp 285.000.000 (P/F,10 %,60)
= Rp 285.000.000 (0,00328)
Nilai sekarang pada th ke 80
= Rp 285.000.000 (P/F,10 %,80)
= Rp 285.000.000 (0,00049)
Nilai sekarang dari biaya tahuan
= Rp 5.000.000 (P/A,10 %,100)
= Rp 5.000.000 (9,9992)
Jumlah
Dikurangi nilai jual lagi
Nilai sekarang dari nilai jual lagi
= Rp 15.000.000 (P/F,i %,n)
= Rp 15.000.000 (P/F,10,100)
= Rp 15.000.000 (0,00007)
Total nilai sekarang
= Rp 300.000.000,-
= Rp 42.365.250,-
= Rp
6.298.500,-
= Rp
934.800,-
= Rp
139.650,-
= Rp 49.996.000,= Rp 399.734.200,-
= Rp
1.050,= Rp 399.733.150,-
54
PENGEMBALIAN
(Rate
of
layak
tidak layak
55
56
A = $ 480
P=$ 16,000
PW
$694.784
- $ 676.131
Jarak i = 3 % - 2 % = 1 %
Jarak PW = $ 694.784 (- $ 676.131 ) = $ 1370.915
Diproporsikan dengan jarak PW terhadap titik dimana PW= 0
$ 694,784 0
i 2 % 1%
$1370,915
i 2 % 1% 0,5
i 2,5 %
58
TERHADAP
BIAYA
59
Biaya (Cost)
Yaitu pengeluaran atau biaya yang diwujudkan dalam
bentuk uang, meliputi biaya perencanaan, pelaksanaan,
operasional serta pemeliharaan.
Waktu bagi biaya dan keuntungan
60
Penyelesaian :
Rp. 2 M
i = 5 %
O & P = Rp. 50 juta
30 tahun
manfaat = Rp. 252 juta
1, 40
C Rp.2M Rp. 50 juta ( P / A, 5, 30) Rp.2, 769 M
5%
61
Bagian VI
BERBAGAI MACAM ANALISIS
Selain
menggunakan
metode-metode
perbandingan
ekonomi tersebut diatas, untuk mengevaluasi atau menentukan
alternatif yang terbaik dapat digunakan pula beberapa macam
analisis, antara lain :
6.1. ANALISIS TITIK IMBANG (BreakEven Analysis, BE).
Analisis ini, selain untuk melihat rugi laba, dapat
dimanfaatkan pula untuk membuat rencana, pengendalian
biaya, dan juga untuk menguji langkah-langkah yang telah
diusulkan atau menguji keputusan-keputusan yang bersifat
alternatif tentang masalah-masalah yang menyangkut
manajemen.
Analisis BreakEven adalah analisis yang mempelajari
hubungan antara biaya total (biaya tetap + biaya variabel),
keuntungan dan volume kegiatan / produksi, dimana biaya
total tersebut merupakan fungsi dari sebuah variabel.
Bila, dua atau lebih alternatifalternatif merupakan
fungsi dari variabel yang sama, maka akan ditemukan nilai
variabel yang menghasilkan biaya yang sama, yang disebut
sebagai titik breakeven (break even point) / crossover
yaitu nilai dari jam operasi yang membuat dua alternatif
sama - sama ekonomis.
Perhitungan break even point dapat dilakukan dengan
cara grafis, matematis ataupun trial and error.
Jika dalam grafik kita gambarkan garis penjualan
dan garis biaya total yang merupakan jumlah biaya tetap
62
dan
TC2 = f2 ( x )
Dimana :
TC1 dan TC2 = suatu jumlah total yang ditetapkan per
periode waktu/proyek/satuan di perguna
kan masingmasing untuk alternatif 1 dan
alternatif 2.
X = suatu faktor tidak tetap biasa bebas yang
mempengaruhi alternatif 1 dan alternatif 2
Penyelesaiannya :
TC1 = TC2
atau
f1 ( x ) = f2 ( x )
63
Kedua
: Rencana B membeli sebuah motor gas Rp. 850.000,.Tidak mempunyai nilai jual lagi pada akhir periode
tahun ke 6. Biaya untuk bensin & minyak perjam
operasi Rp 630,-, pemeliharaan Rp. 220,- perjam
operasi & upah-upah yang dibayarkan apabila mesin
dijalankan Rp. 1.200,- perjam. Tingkat bunga 10 %.
64
Pertanyaan
: Hitung BEP.
Penyelesaian :
Alternatif pertama : Rencana A
TC(A) = total biaya tahunan ekivalen dari rencana A
CRA = ( P S ) ( A/P, i %, n ) + S. i
(Rp. 2.100.000 - Rp. 300.000) (A/P, 10 %, 6)
+ Rp 300.000 . 0,10
= Rp. 443.280
M = Rp. 180.000
O = Rp. 1260 / jam
T = jumlah jam operasi per tahun.
TC(A) = CRA + M + O . T
= Rp. 443.280 + Rp. 180.000 + Rp. 1.260 . t
= Rp. 623.280 + R. 1.260 . T . . . . . . .
(1)
TC(B) = CRB + O . T
= Rp. 195.160 + Rp. 2050 . T . . . . . . .
(2)
65
TC (B)
1800
TC ( A )
K
1306
1200
600
ik
r listr
moto
gas
tor
mo
200
400
600
800
t = jlh . jam
541,92
T = 541,92
TC untuk t = 200
TC = TC(A) - TC(B)
t > 541,92
66
67
- Menggunakan bulldozer :
5 x1 + 4 x2
40
x2 0
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
68
4x1 + 8x2 = 40
daerah ketidak
samaan
4x1 + 8x2 < 40
x1 0 ; x2 0
10
X1
10
5x1 + 4x2 = 40
5
4x1 + 8x2 = 40
10
15
X1
69
B
C
x
Dimana :
B
c
x
dan
dTC
B
A 2 0
dx
x
B
x
A
70
Penyelesaian :
Untuk ini dicari jarak antara tiang penyangga yang paling
ekonomis. Jarak antara tiang penyangga menentukan
jumlah tiang.
Alternatif 1.
TC1
400
1 20.107
s
80 .109
22 .10 s 72 . 10
20 . 107
s
6
80 .10
22 . 106 s
92 .107
80 . 10 9
dTC s
6
22 . 10
0
TC1' = 0
dTx
s2
s
80 . 10 9
60,30 m
22 . 10 6
71
Alternatif 2.
TC2
TC2' = 0
400
1 20.10 7
s
80 .10 9
20 . 10 7
s
80 .10 9
s
11 .10 8
s
80 . 10 9
dTC
18 . 10 6
0
dTx
s2
s
80 . 10 9
66,66 m
18 . 10 6
TC2 = Rp. 3.500.000.012 , Pemilihan pada Alternatif 2 dengan jumlah tiang penyangga
(400 : 66,66) + 1 = 7 tiang.
BCR =
(PW) B
(PW) C
72
Atau :
BCR =
R (C) op
Cf
Dimana :
R = nilai sekarang pendapatan
(C) op = nilai sekarang biaya di luar biaya pertama
Cf = biaya pertama
Kriteriaya
BCR
BCR
BCR
:
> 1
< 1
= 1
Biaya pembangunan
Biaya pemeliharaan
Biaya peremajaan
Saluran
Rp. 20 M
Rp. 1 M / tahun
Rp. 5 M / 5 tahun
Bendungan
Rp. 40 M
Rp. 2 M / tahun
Rp. 10 M / 5 tahun
73
Bendungan
P = 20 m
0
P = 40 m
F=5M
2
n=
F = 10 M
n=
A=2M
A=1M
As = P (A/P, i % , n) + A + F (A/F, i % , n)
P
i (1 i ) n
(1 i ) n 1
AF
1 i n 1
= 20 M . 0,10 + 1 M + 5 M .
0,10
1 0,10 5
= 2M + 1 M + 0,819 M = 3,819 M
AB = 40 M . 0,10 + 2 M + 10 M .
0,10
1 0,10 5 1
= 4M + 2 M + 0,6278 M = 6,6278 M
BCRS =
BS
10 M 4 M
1,571 1
CS
3,819 M
BCRB =
BB
10 M
1,509 1
CB
6,6278 M
proyek saluran
74
$1000
$1000 G
$1000 2G
$1000 (n 1) G
0
1
$ 1000
75
Alternatif
$ 1000 + 2 G
$ 1000 + G
$ 1000
$ 5000
Alt.z
Alt.y
500
88
50
Alt.x
147
100
150
200
Gradien G
dlm $
76
Pertimbangan 2 :
Kepekaan keuntungan tahunan Ekivalen terhadap tingkat
bunga :
n = 10 tahun
G = $ 100
i bergerak dari 0 % sampai 30 %
KTE 1000
500
Alt.x
4
3 6
16
9 12 15 18
21
24
27 30 33
Tk Bunga i%
- 500
77
KTE
1000
Alt. 2
Alt. Y
500
Alt. X
0
10 12 14
16
18
20
n tahun
-500
78
Penyusutan x pertahun =
Alternatif x :
79
20 jt
18 jt
3 jt
0
20
80 jt
Thn
Cosh flow
Sebelum
pajak
- 80 jt
- 18 jt
+ 20 jt
0
1 20
20
Susut
Pendapatan
terpajak
Cosh flow
pajak
pendapatan
- 3 jt
- 21 jt
+ 6,3 jt
Cosh flow
Setelah
pajak
- 80 jt
- 11,7 jt
+ 20 jt
40 jt
6 jt
4 jt
0
40
200 jt
Tahun
0
1 40
40
Cosh flow
Sebelum
pajak
- 200 jt
- 6 jt
+ 40 jt
Susut
Pendapatan
terpajak
Cosh flow
pajak
pendapatan
- 4 jt
- 10 jt
+ 3 jt
Cosh
flow
Setelah
pajak
- 200 jt
- 3 jt
+ 40 jt
80
Bagian VII
BENTUK PINJAMAN LUNAK
pinjaman
81
No.
Pinjaman
Pembayaran
Rp. 1.000,-
Rp. 1.000,-
Rp. 1.000,-
Rp. 1.000,-
Rp. 1.000,-
Rp. 1.000,-
Rp. 1.000,-
Tidak
dibayar
(berarti
waktu
pengembalian tidak terhingga, bunga
tidak mempengaruhi)
Dibayar Rp. 1.000,- setelah 20 tahun
dengan bunga komersil 7 %
Dibayar Rp. 1.000,- setelah 10 tahun
dengan bunga komersil 7 %
Dibayar Rp. 100,- setiap tahun selama
10 tahun dengan bunga komersil 7 %
Dibayar pada saat itu juga (jarang, atau
berarti tidak berhutang)
Dibayar Rp. 1.000,- setelah 20 tahun
dengan bunga komersil 10 %
Dibayar Rp. 100,- setiap tahun selama
10 tahun dengan bunga komersil 10 %
Grant component
Rp. 1.000,- - Rp. 0,-
= Rp. 1.000,-
[1000-1000(P/F,7,20)]
= Rp. 742,-
[1000-1000(P/F,7,10)]
= Rp. 492,-
[1000-100(P/A,7,10)]
= Rp. 298,-
0,-
82
:
Rp. 1 M
i = 8 %
0
10
50
Rp. 25.000.000,-
83
20 tahun
$ 300.000.000 (pembayaran bunga 3 %)
$ 10 M
pengembalian pinjaman
pokok
84
Bagian VIII
PENYUSUTAN DAN PERPAJAKAN
8.1. PENYUSUTAN/DEPRESIASI
Penyusutan/Depresiasi adalah penurunan nilai fisik suatu
asset dengan berlalunya waktu dan penggunaan.
Nilai penyusutan merupakan konsep akuntansi yang
menentukan suatu reduksi tahunan terhadap pendapatan
sebelum pajak. Ada dua macam/jenis penyusutan yang perlu
diketahui, yaitu :
1. Penyusutan fisik (deterioration), misalnya nilai suatu
asset yang diakibatkan oleh keausan
2. Penyusutan fungsional (obsolescence), misalnya nilai
suatu asset yang diakibatkan oleh keusangan/kekunoan
karena ketinggalan mode
Tujuan penilaian penyusutan adalah untuk mengembalikan
modal yang telah diinvestasikan dalam kekayaan fisik.
Ada tiga metode penyusutan yang kita kenal yang biasa
digunakan dalam studi-studi ekonomi, yaitu :
1. Metode Garis Lurus (Straight-Line Method)
D
P-S
n
Bt
P t/n (P S)
n = usia kegunaan ekonomis
85
R.Bt-1
Bt
=
=
Bt-1 - Dt
(1-R)t P
R = 1 t BP
R = tingkat penyusutan
2(n-t+1) (P - S)
n (n+1)
Bt
=
=
Bt-1 - Dt
P 2(PS) [ j]
n(n+1) j = n-t+1
dimana :
P = Nilai investasi
S = Nilai jual lagi
D = Nilai penjusutan
Dt = Nilai penyusutan pada tahun tertentu
Bt = Nilai buku pada tahun tertentu
8.2. PERPAJAKAN
Perpajakan merupakan kunci pokok dari pada kebijakan
fiskal. Kebijakan fiskal berkaitan dengan penerimaanpenerimaan dan pengeluaran-pengeluaran oleh Pemerintah dalam
rangka kebijakan Nasional pada kegiatan ekonomi. Ada tiga
macam/jenis pajak yang perlu kita perhatikan yaitu Pajak
Pendapatan, Pajak Kekayaan dan Pajak Penjualan. Namun yang
86
87
DAFTAR PUSTAKA
88
n
A G
n
i (1 i) 1
89