PT - Maruki Psikologis
PT - Maruki Psikologis
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perusahaan kini dihadapkan pada era perubahan lingkungan bisnis
yang sangat cepat, untuk itu diperlukan usaha untuk menyesuaikan diri dalam
menghadapi persaingan pasar, dengan usaha menciptakan keunggulan produk
yang kompetitif, kreatif dan inovatif.
Produk utama perusahaan adalah furniture untuk budaya masyarakat
Jepang yang disebut Butsudan. Butsudan berfungsi sebagai tempat untuk
menghormati dan berkomunikasi dengan para leluhur yang telah wafat.
Terdapat berbagai macam jenis dan tipe Butsudan, namun umumnya
berbentuk lemari. Butsudan produksi PT Maruki Internasional Indonesia
berasal dari bahan baku Kayu. Komposisi penggunaan material kayu adalah
40% kayu lokal dan 60% kayu import. Negara asal kayu import, yakni Afrika
(Gabon), Asia (Thailand, Laos), dan Amerika (Mexico). Hasil produksi
Butsudan hanya di export ke Jepang, karena sifatnya sebagai produk budaya
Jepang.
Kegiatan industri adalah kegiatan yang meliputi proses untuk merubah
sifat dan bentuk suatu atau beberapa bahan baku menjadi bahan setengah jadi
atau bahan jadi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Tentang Psikologis
Psikologi Industri adalah cabang yang relatif baru psikologi yang
diciptakan untuk perusahaan dan organisasi yang dibutuhkan struktur yang
lebih. Psikologi Industri mampu menyediakan struktur ini dengan menilai
perilaku karyawan demi kebaikan perusahaan. Hal ini sering disebut
18
18
kerja dalam abad terakhir. Karena tempat kerja adalah suatu sistem sosial,
penerapan psikologi industri berguna dalam memahami kompleksitasnya.
B. Tinjauan Umum Tentang Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
1. Pengertian Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Secara umum kesehatan dan keselamatan kerja merupakan usaha
pencegahan dan penanggulangan kecelakaan di tempat kerja serta
meningkatnya social, ekonomi dan Kultural seperti kebiasaan
kebiasaan serta kepercayaan dan lain lain.
Kesehatan kerja yaitu spesialisasi dalam kedokteran serta
prakteknya yang bnertujuan agar pekerja memperoleh derajat
kesehatan yang setinggi tingginya , sedangkan keselamatan kerja
yang jika didefinisikan berarti kejadian yang tidak diduga sebelumnya
atau mendadak yang menimbulkan luka tubuh atau kerusakan. (Ismail,
ST)
Adapun pengertian dari kesehatan dan keselamatan kerja yaitu
salah satu system pengujian terhadap kegiatan operasi yang dilakukan
secara kritis dan sistematis untuk menentukan kelemahan unsure
system (manusia, sarana, lingkungan kerja dan perangkat lunak)
sehingga dapat dilaksanakan perbaikan sebelum timbul kecelakaan
atau kerugian (Audit K3, DK3N, 1993).
2. Tujuan Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Tujuan dari kesehatan dan keselamatan kerja yaitu, antara lain:
Melindungi tenaga kerja atas hak dan keselamatan dalam
melakukan
pekerjaan
untuk
kesejahteraan
hidup
dan
meningkatkan produktivitas.
Menjamin keselamatn orang lain yang berada di tempat kerja.
Sumber produksi dipelihara dan dipergunakan secara aman dan
efesien.
C. Tinjauan Umum Tentang Kecelakaan Kerja
Menurut Sumamur P.K kecelakaan akibat kerja adalah kecelakaan
yang berhubungan dengan hubungan kerja yang berhubungan dengan
18
kayu,
mesin-mesin
pertanian,
mesin-mesin
terkecuali kereta api, alat angkutan udara, dan alat angkutan air.
Peralatan lain : bejana bertekan, dapur pembakar dan pemanas,
instalasi pendingin, instalasi listrik, tangga, dan peralatan lain
18
penyebab
terjadinya
kecelakaan
kerja
dapat
18
18
18
BAB III
METODOLOGI PENELTIAN
A. Jenis Praktikum
Pelaksanaannya bersifat survey lapangan. Data yang digunakan adalah
data primer dengan wawancara secara langsung dengan pegawai kantor PT.
Maruki Internasional Indonesia, begitupun dengan data sekunder, yaitu datadata yang didapatkan dikantor PT.Maruki Internasionala Indonesia.
B. Waktu dan Pelaksanaan
Hari/Tanggal
: Kamis, 20 Oktober 2016
Waktu
: 13.00 WITA- selesai
Lokasi
: PT. Maruki Internasional Indonesia
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
1. Gambaran Umum Lokasi
Lokasi dan Waktu Kunjungan
Lokasi kunjungan yang dilakukan pada PT. Maruki
Internasional Indonesia Makassar yang termasuk dalam Kelurahan
Kapasa
Kecamatan
Biringkanaya
Kota
Makassar
Propinsi
18
yang
bermutu,
Factori I
Tangan
Pengeringan
Melepuh
Factori II
Cutting/Pemotongan
Masker
Factori III
Pembuatan rangka
Factori IV
18
Gangguan
pernafasan
Masker
Factori V
Sarung
tangan
Paintig/Pengecetan
Terpapar
bahan kimia
Factori VI
Gambar 1. BaganPacking/Pengemasan
alur produksi lemari di PT. MII
Keterangan Gambar 1 :
1. Proses pengeringan
Pada proses pengeringan, kayu dapat dikeringkan dengan dua tahap yaitu
secara manual dan dengan menggunakan mesin boyler (panas uap).
2. Proses pemotongan (cutting)
3. Proses pembuatan rangka
Pada proses ini dilakukan laminathing. Pada saat laminathing bahan harus
dalam keadaan lembab baru kemudian dijemur kembali.
4. Proses penghalusan secara manual
5. Proses pengecetan (painting)
Pada proses pengecetan dilakukan pengaliran air, hal ini berfungsi untuk
meminimalisasi debu dan bahan-bahan kimia di udara.
6. Proses pengemasan (packing)
Pada proses packing ini terdapat ruang penyimpanan tertutup atau ruang
sterilisasi untuk menyimpan barang produksi yang siap dipasarkan.
Pada setiap proses produksi diwajibkan pada setiap tenaga kerja untuk
menggunakan masker adapun Alat Pelindung Diri (APD) yang lainnya seperti
sarung tangan, sepatu, helm dll dianjurkan sesuai dengan peruntukan jenis
kegiatan yang dilakukan. Misalnya, pada proses painting memakai sarung
tangan agar bahan kimia yang digunakan tidak bersentuhan langsung dengan
tangan dan pada proses pengeringan dengan mesin boyler juga menggunakan
sarung tangan karena suhu yang panas. Sedangkan pada proses pemotongan
tidak menggunakan sarung tangan karena dikhawatirkan pada saat memotong
sarung tangan ikut tersangkut sehingga dapat menyebabkan kecelakaan.
18
C. Pembahasan
1. Kondisi Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
Bagi setiap tenaga kerja di PT. Maruki Internasional Indonesia
disediakan Jamsostek.
18
standar.
Sarung tangan, kacamata, masker dan pakaian pelindung harus dipakai dal
hal diperlukan dalam menjalankan pekerjaan yang telah disesuaikan
dengan peruntukannya.
Pakaian-pakaian pelindung yang dipakai harus dicuci setiap hari.
Pekerja-pekerja yang mengolah bahan beracun harus diwajibkan mencuci
tangan sebersih-bersihnya, sebelum minum atau makan.
18
usaha pencegahan.
Alat-alat harus diperiksa tiap-tiap minggu atau tiap bulan untuk menilai
bahaya-bahaya yang mungkin timbul.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil observasi yang telah kami lakukan pada PT. Maruki
Internasional Indonesia maka dapat disimpulkan sebagai berikut, antara lain :
18
DAFTAR PUSTAKA
18
Anonim2.http://www.google.com/search?
sclient=psyab&hl=en&site=&source=hp&q=kondisi+psikologis+karyawan&b
tnG. Diakses pada tanggal 28 September 2016.
18