Anda di halaman 1dari 13

BAB II

PEMBAHASAN

anatomi dan fisiologi sirkulasi koroner


1.definsi
Arteri koronaria adalah cabang pertama dari sirkulasi sitemik.Muara
arteri koronaria ini terdapat di dalam sinus valsava dalam aorta, tepat di
atas katup aorta.Sirkulasi koroner memiliki dua cabang besar, arteri
koroner kanan dan arteri koroner kiri. Arteri koroner kiri mempunyai
dua cabang besar, arteri desendens anterior kiri (LAD), dan arteria
sirkumfleksa kiri (Lcx).
Arteri-arteri ini berjalan melingkari jantung dalam dua celah anatomi
eksterna:

sulkus

antaraatrium

dan

atrioventrikularis,
ventrikel,

dan

yang
sulkus

melingkari

jantung

interventrikularis,

di
yang

memisahkan kedua ventrikel. Tempat pertemuan kedua celah di permukaan


posterior jantung merupakan bagian jantung yang kritis, dipandang dari
sudut anatomi, dan dikenal sebagai kruks jantung, yaitu bagian terpenting
dari jantung. Nodus AV berlokasi pada tempat pertemuan ini. Karena itu,
pembuluh manapun yang melintasi kruks tersebut merupakan pembuluh
yang menghantarkan makanan ke nodus AV. Istilah dominasi kanan dan
dominasi kiri hanya menunjukkan apakah arteri koronaria kanan atau kiri
yang melintasi kruks tersebut.

Arteri koronaria kanan berjalan lateral mengitari sisi kanan jantung di


dalam sulkus atrioventrikularis kanan.Pada Sembilan puluh persen
jantung, arteri koronaria kanan pada waktu mencapai permukaan
posterior jantung akan menuju kruks, lalu turun menuju apeks jantung
dalam sulkus interventrikularis posterior. Arteria koronaria kiri
bercabang tidak lama sesudah meninggalkan pangkalnya di aorta.
Arteria sirkumpleksa kiri berjalan ke lateral di bagian kiri jantung
dalam sulkus atrioventrikularis kiri. Arteria desendens anterior kiri
berjalan

ke

bawah

pada

permukaan

jantung

dalam

sulkus

interventrikularis anterior. Kemudian arteri ini melintasi apeks


jantung, dan berbalik arah dan bejalan ke atas sepanjang permukaan
posterior sulkus interventrikularis untuk bersatu dengan cabang distal
arteria koronaria kanan.
Setiap pembuluh utama mencabangkan pembuluh epikardial dan
intramiokardial yang khas. Arteria desendens anterior kiri membentuk
percabangan septum yang memasok duapertiga bagian anterior septum,
dan

cabang-cabang

diagonal

yang

berjalan

di

atas

permukaan

anterolateral dari ventrikel kiri. Permukaan posterolateral dari


ventrikel kiri diperdarahi oleh cabang-cabang marginal dari arteia
sirkumfleksa kiri.
Jalur-jalur anatomis ini menghasilkan suatu korelasi antara arteria
koronaria dan penyediaan nutrisi otot jantung. Pada dasarnya arteria
koronaria kanan memberikan darah ke atrium kanan, ventrikel kanan dan
dinding inferior ventrikel kiri. Arteri sirkumfleksa kiri memberikan darah
pada atrium kiri dan dinding posterolateral ventrikel kiri. Arteria
desendens anterior kiri memberikan darah ke dinding depan ventrikel kiri
yang masif.

Penyediaan nutrisi pada system penghantar merupakan suatu korelasi


kritis lain yang juga ditentukan oleh jalur-jalur anatomis. Meskipun nodus
SA letaknya di atrium kanan tetapi pada 55% individu mendapat darah
dari suatu cabang yang berasal dari arteri koronaria kanan, dan 45%
individu mendapat darah dari suatu cabang dari arteria sirkumfleksa kiri.
Nodus AV yang di pasok oleh arteria yang melintasi kruks, yaitu dari
arteria koronaria kanan pada 90% individu, dan pada 10% sisanya dari
arteria sirkumfleksa kiri.
Korelasi ini mempunyai pengaruh klinis yang cukup berarti. Misalnya, lesi
arteria koronaria kanan dapat diduga memiliki hubungan dengan gangguan
penghantaran nodus AV yang paling hebat sedangkan lesi pada arteria
desendens anterior akan mengganggu fungsi pompa ventrikel kiri.
Anastomosis antara cabang arteria juga ditemukan pada sirkulasi koroner.
Anastomosis ini tidak berfungsi pada keadaan normal akan tetapi
mempunyai arti yang sangat penting padabagi sirkulasi kolateral maupun
sirkulasi alternative untuk fungsi nutrisi daerah miokardium yang tidak
mendapatkan aliran darah akibat lesi obstruktif pada jalur koroner yang
normal.

2.gambar arteri koronaria

3.penyakit arteri koronaria

Pengertian
Penyakit Jantung Koroner (PJK) adalah keadaaan dimana terjadi
ketidakseimbangan antara kebutuhan otot jantung atas oksigen dengan
penyediaan yang di berikan oleh pembuluh darah koroner.
Ketidak mampuan pembuluh darah koroner untuk menyediakan kebutuhan oksigen
biasanya diakibatkan oleh penyumbatan athroma (plak)

Etiologi

Pria dan wanita dapat terkena penyakit jantung koroner. Penyakit jantung
koroner dapat diturunkan secara turun temurun (keturunan). Mungkin juga
merupakan perkembangan seperti pada usia lanjut dan pembentukan paque
didalam arteri yang berlangsung lama. Anda bisa terkena penyakit jantung
koroner jika anda mepunyai berat badan yang berlebihan (overweight) atau
seseorang dengan tekanan darah tinggi dan diabetes. Kolesterol tinggi bisa juga
menjadi penyakit jantung koroner. Penyakit jantung koroner bersumber dari
aneka pilihan gaya hidup yang tidak sehat seperti merokok, kebiasaan makan
dengan tinggi lemak dan kurangnya olah raga.
Penyakit arteri koroner bisa menyerang semua ras, tetapi angka kejadian paling
tinggi ditemukan pada orang kulit putih. Tetapi ras sendiri tampaknya bukan
merupakan faktor penting dalam gaya hidup seseorang. Secara spesifik, faktorfaktor yang meningkatkan resiko terjadinya penyakit arteri koroner adalah: Diet
kaya lemak, Merokok, Malas berolah raga.
Kolesterol dan Penyakit Arteri Koroner
Resiko terjadinya penyakit arteri koroner meningkat pada peningkatan kadar
kolesterol total dan kolesterol LDL (kolesterol jahat) dalam darah. Jika terjadi

peningkatan kadar kolesterol HDL (kolesterol baik), maka resiko terjadinya


penyakit arteri koroner akan menurun.
Makanan mempengaruhi kadar kolesterol total dan karena itu makanan juga
mempengaruhi resiko terjadinya penyakit arteri koroner. Merubah pola makan
(dan bila perlu mengkonsumsi obat dari dokter) bisa menurunkan kadar
kolesterol. Menurunkan kadar kolesterol total dan kolesterol LDL bisa
memperlambat atau mencegah berkembangnya penyakit arteri koroner.
Menurunkan kadar LDL sangat besar keuntungannya bagi seseorang yang memiliki
faktor resiko berikut: Merokok sigaret, Tekanan darah tinggi, Kegemukan, Malas
berolah raga, Kadar trigliserida tinggi # Keturunan # Steroid pria (androgen).

Tanda dan gejala :

Dada terasa tak enak(digambarkan sebagai mati rasa,


berat, atau terbakar; dapat menjalar ke pundak kiri,
lengan, leher, punggung, atau rahang)

Sesak napas
Berdebar-debar
Denyut jantung lebih cepat
Pusing
Mual
Kelemahan yang luar biasa

Resiko dan insidensi

Penyakit arteri koronaria merupakan masalah kesehatan yang paling lazim


dan merupakan penyebab utama kematian di USA.Walaupun data epidemiologi

menunjukan perubahan resiko dan angka kematian penyakit ini tetap merupakan
tantangan bagi tenaga kesehatan untuk mengadakan upaya pencegahan dan
penanganan. Penyakit jantung iskemik banyak di alami oleh individu berusia yang
berusia 40-70 tahun dengan angka kematian 20 %. (Pusat Pendidikan Tenaga
Kesehatan Dep.kes, 1993).
Faktor resiko yang berkaitan dengan penyakit jantung koroner dapat di
golongkan secara logis sebagai berikut:

1. Sifat pribadi Aterogenik.


Sifat aterogenik mencakup lipid darah, tekanan darah dan diabetes melitus.
Faktor ini bersama-sama berperan besar dalam menentuak kecepatan arterogenensis (Kaplan & Stamler, 1991).

2. Kebiasaan hidup atau faktor lingkungan yang tak di tentukan semaunya.


Gaya hidup yang mempredisposisi individu ke penyakit jantung koroner adalah
diet yang terlalu kaya dengan kalori, lemak jenuh, kolesterol, garam serta oleh
kelambanan fisik, penambahan berat badan yang tak terkendalikan, merokok
sigaret dan penyalah gunaan alkohol (Kaplan & Stamler, 1991).

3. Faktor resiko kecil dan lainnya.


Karena faktor resiko yang di tetapkan akhir-akhir ini tidak tampak menjelaskan
keseluruhan perbedaan dalam kematian karena penyakit jantung koroner, maka
ada kecurigaan ada faktor resiko utama yang tak diketahui bernar-benar ada.
Berbagai faktor resiko yang ada antara lain kontrasepsi oral, kerentanan hospes,
umur dan jenis kelamin (Kaplan & Stamler, 1991).

Pencegahan

Resiko

terjadinya

penyakit

arteri

koroner

bisa

dikurangi

dengan

melakukan beberapa tindakan berikut:

Berhenti merokok

Menurunkan tekanan darah

Mengurangi berat badan

#Melakukan olah raga.

Patofisiologi

Manifestasi PJK disebabkan karena ketidak seimbangan antara kebutuhan


O2 sel otot jantung dengan masukannya. Masukan O2 untuk sel otot jantung
tergantung dari O2 dalam darah dan pembuluh darah arteri koroner. Penyaluran
O2 yang kurang dari a. Koroner akan menyebabkan kerusakan sel otot jantung.
Hal ini terutama disebabkan karena proses pembentukan plak aterosklerosis
(sumbatan di pembuluh darah koroner). Sebab lainnya dapat berupa spasme
(kontraksi) pembuluh darah atau kelainan kongenital (bawaan).

MAKALAH SISTEM KARDIOVASKULER


Arteri Koronaria

Dosen;Ns.Dewi Kurniawati.Skep.MNS

Oleh Kelompok 1:
Cut Yanti
Risna Wati
Senci Napeli Wulandari
Wezi Yetri Yeni

STIKes Yarsi Bukittinggi ( Sumatra Barat)


Tahun Ajaran 2013/2014

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas taufik,hidayah serta
inayah-Nya,sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah Arteri Koroneria dengan
baik dan sesuai dengan yang diharapkan.

Dalam penulisan makalah ini penulis banyak mendapatkan bantuan,bimbingan


serta dukungan dan arahan dari berbagai pihak yang sangat berharga,baik secara moral
maupun secara materil,baik langsung maupun tidak langsung. Dalam kesempatan ini
penulis mengucapkan terimakasih kepada Ibuk Ns. Dewi Kurniawati, MNS selaku dosen
Pembimbing. Penulis berharap makalah ini dapat memberikan manfaat bagi semua
pihak,selain itu juga bisa dijadikan sumber bacaan untuk menambah wawasan.
Penulis menyadari, bahwa apa yang disajikan dalam makalah ini mungkin belum
seperti yang diharapkan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritikan, saran, dan
masukan yang bersifat membangun dari semua pihak.

BUKITTINGGI,5 JUNI 2014

PENULIS

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................

DAFTAR ISI........................................................................................................................

ii

BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah..........................................................................................

B Rumusan Masalah...................................................................................................
C Tujuan Penulis.........................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A
B
C
D

Anatomi Fisiologi Arteri Koronaria ........................................................................


Jantung Koroner......................................................................................................

Etiologi ..........................................................................................................
Patofisiologi ..................................................................................................

BAB III PENUTUP


A Kesimpulan.............................................................................................................
B Saran.......................................................................................................................

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Arteri koronaria adalah cabang pertama dari sirkulasi sitemik.Muara
arteri koronaria ini terdapat di dalam sinus valsava dalam aorta, tepat di atas

1
1

katup aorta.Sirkulasi koroner memiliki dua cabang besar, arteri koroner kanan
dan arteri koroner kiri.

Saran
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan dari isi makalah ini, para
mahasiswa dapat memanfaatkan makalah ini untuk mengetahui pokok
permasalahan yang dibahas di makalah ini dengan membaca dan memahaminya.
Serta untuk dosen mata kuliah Sistem Kardiovaskular dapat memberikan
bimbinangan.

BAB I
PENDAHULUAN
1 Latar Belakang
Arteri

koronaria

adalah

cabang

pertama

dari

sirkulasi

sitemik.Muara arteri koronaria ini terdapat di dalam sinus valsava dalam


aorta, tepat di atas katup aorta.Sirkulasi koroner memiliki dua cabang
besar, arteri koroner kanan dan arteri koroner kiri. Arteri koroner kiri

mempunyai dua cabang besar, arteri desendens anterior kiri (LAD), dan
arteria sirkumfleksa kiri (Lcx).
Arteri koronaria kanan berjalan lateral mengitari sisi kanan jantung
di dalam sulkus atrioventrikularis kanan.Pada Sembilan puluh persen
jantung, arteri koronaria kanan pada waktu mencapai permukaan posterior
jantung akan menuju kruks, lalu turun menuju apeks jantung dalam sulkus
interventrikularis posterior. .

2 Rumusan Masalah
1 Apa yang dimaksud dengan Arteri Kornaria?
2 Apa resiko yang akan dialami apabila Arteri Koronari terganggu?
3 Bagaimana pencegahannya dan penatalaksanaanya?
3 Tujuan Masalah
Tujuan dari penyusunan makalah ini sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Arteri Koroneria.
b. Untuk mengetahui apa resiko yang dialami jika arteri koronaria
terganggu,pencegahan serta penatalaksanaannya.
c. Sebagai menambah wawasan para mahasiswa tentang obat respiratori.

Anda mungkin juga menyukai