Pedoman Pelayanan Lab B
Pedoman Pelayanan Lab B
RS ZAHIRAH
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,atas berkah dan rahmat Nya, sehingga
tersusunlah buku pedoman Pelayanan RS.Zahirah ini.
Saat ini kebutuhan akan standar pelayanan merupakan suatu hal yang sangat penting,
khususnya di Instalasi Laboratorium, buku ini akan menjadi acuan bagi petugas untuk
menyelenggarakan pelayanan kesehatan kepada pasien sesuai dengan batasan dan tanggung
jawab masing masing. Disamping itu, dalam rangka meningkatkan mutu rumah sakit dan
melaksanakan visi dan misinya, diperlukan Pedoman Pelayanan untuk pemeriksaan
laboratorium agar senantiasa dapat menjaga mutu pelayanan yang diberikan kepada pasien.
Buku ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu masukan dan saran dari berbagai
pihak sangat kami harapkan untuk revisi dikemudian hari.
Pedoman pelayanan unit kerja
Page 1
BAB I
PENDAHULUAN
Pelayanan kesehatan di Rumah Sakit merupakan bagian integral yang tidak dapat
dipisahkan dari pelayanan kesehatan secara keseluruhan. Pada saat ini perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan semakin meningkat dan sudah mengarah
pada spesialisasi dan subspesialisasi. Semakin pesat laju pembangunan, semakin besar pula
tuntutan masyarakat dalam mendapatkan pelayanan kesehatan yang lebih baik.
A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal
bagi masyarakat. Salah satu yang tertuang dalam Undang undang No.23 Tahun 1992
tentang kesehatan bertujuan melindungi pemberi dan penerima jasa pelayanan kesehatan serta
memberi kepastian hukum dalam rangka meningkatkan, mengarahkan dan memberi dasar
bagi pembangunan kesehatan. Dalam pembangunan kesehatan. Dalam pembangunan
kesehatan perlu dilakukan peningkatan pelayanan kesehatan termasuk peningkatan Pelayanan
Pedoman pelayanan unit kerja
Page 2
pemeriksaan
laboratorium
adalah
salah
satu
komponen
penting
dalam
penatalaksanaan pasien yang dapat berperan meningkatkan mutu diagnosa klinik, sehingga
pengobatan terhadap pasien menjadi lebih terarah.
C. Ruang Lingkup
Pelayanan Laboratorium di RS.Zahirah mempunyai ruang lingkup Laboratorium
Klinik Diagnostik.
D. Batasan Operasional
1. Laboratorium
Laboratorium adalah Tempat reset ilmiah, eksperimen, pengukuran ataupun pelatihan
ilmiah dilakukan. Laboratorium biasanya dibuat untuk memungkinkan dilakukannya kegiatan
kegiatan tersebut secara terkendali.
2. Laboratorium Klinik
Laboratorium Klinik adalah laboratorium kesehatan yang melaksanakan pelayanan
pemeriksaan specimen klinik untuk mendapatkan informasi tentang kesehatan perorangan
terutama untuk menunjang upaya diagnosis penyakit, penyembuhan penyakit, dan pemulihan
kesehatan
Laboratorium ini sering dibagi atas sejumlah bagian :
a. Kimia klinik biasanya menerima serum. Sering kali bagian ini adalah bagian yang
melakukan pemeriksaan rutin terbanyak. Mereka menguji komponen/analit yang
berbeda beda dalam serum atau plasma.
b. Hematologi menerima keseluruhan darah dan plasma. Mereka melakukan perhitungan
darah dan evaluasi morfologi darah.
c. Mikrobiologi menerima usapan, tinja, air seni, darah, dahak, peralatan medis
begitupun jaringan yang mungkin terinfeksi. Spesimen tadi dikultur untuk memeriksa
mikroba patogen.
Pedoman pelayanan unit kerja
Page 3
d.
e.
f.
g.
h.
Page 4
memenuhi kinerja yang dipersyaratkan dan harus memenuhi spesifikasi yang sesuai untuk
pemeriksaan bersangkutan.
9. Bahan Laboratorium
a. Reagent adalah zat kimia yang digunakan dalam suatu reaksi untuk mendeteksi,
mengukur, memeriksa dan menghasilkan zat lain.
b. Standar adalah zat zat yang konsentrasi atau kemurniannya diketahui dan diperoleh
dengan cara penimbangan.
c. Bahan Kontrol adalah bahan yang digunakan untuk memantau ketepatan suatu
pemeriksaan di laboratorium, atau untuk mengawasi kualitas hasil pemeriksaan sehari
hari.
d. Air merupakan bahan termurah dari semua bahan yang digunakan di laboratorium
tetapi air merupakan bahan terpenting dan yang paling sering digunakan, oleh karena
itu kualitas air yang digunakan harus memenuhi standar seperti halnya bahan lain
yang digunakan dalam analisis.
e. Media adalah suatu bahan yang terdiri atas campuran nutrisi ( nutrient ) yang dipakai
untuk menumbuhkan mikroba.
10. Spesimen merupakan bahan pemeriksaan yang berasal dari manusia. Sedangkan sampel
dapat diartikan sebagai bahan dari spesimen manusia atau dapat berupa bahan
pemeriksaan bersumber lingkungan ( non klinis ).
11. Metode Pemeriksaan
Tujuan melakukan suatu pemeriksaan antara lain untuk uji saring, diagnostik dan evaluasi
hasil pengobatan serta surveilan.
Tiap tujuan pemeriksaan memerlukan sensitivitas dan spesifitas yang berbeda beda,
sehingga perlu dipilih metode yang sesuai karena setiap metode mempunyai sensitivitas
dan spesifitas yang berbeda beda pula.
12. Pemantapan Mutu ( quality assurance ) laboratorium kesehatan adalah semua kegiatan
yang ditujukan untuk menjamin ketelitian dan ketepatan hasil pemeriksaan laboratorium.
Pemantapan Mutu terbagi menjadi 2 :
a. Pemantapan Mutu Internal ( Internal Quality Control )
adalah kegiatan pencegahan dan pengawasan yang dilaksanakan oleh masing
masing laboratorium secara terus menerus agar tidak terjadi atau mengurangi kejadian
error/penyimpangan sehingga diperoleh hasil pemeriksaan yang tepat.
b. Pemantapan Mutu Eksternal ( PME )
adalah kegiatan yang diselenggarakan secara periodik oleh pihak lain diluar
laboratorium yang bersangkutan untuk memantau dan menilai penampilan suatu
laboratorium dalam bidang pemeriksaan tertentu. Penyelenggaraan kegiatan
Pedoman pelayanan unit kerja
Page 5
terjadi, perlu adanya kebijakan yang ketat. Petugas harus memahami keamanan
laboratorium dan tingkatannya, mempunyai sikap dan kemampuan untuk melakukan
pengamanan
sehubungan
dengan
pekerjaannya
sesuai
SOP, serta
mengontrol
Page 6
Rumah Sakit.
5. Kepmenkes RI No : 370/Menkes/SK/III/2007 Tentang Standar Profesi Ahli Teknologi
Laboratorium Kesehatan
6. Undang undang No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
BAB II
STANDAR KETENAGAAN PELAYANAN LABORATORIUM
Page 7
Page 8
Pelayanan Pemeriksaan Laboratorium adalah staf dibawah kepala unit laboratorium yang
memiliki uraian tugas sebagai berikut :
a. Bertanggung jawab atas kalibrasi, maintenance dan control laboratorium dalam
keadaan baik
b. Mengecek persediaan reagen ( Kimia termasuk PCCC1, C FAS, CFAS LIPID,
Hematologi 3diff dan 5 diff)
c. Mengecek persediaan form kebutuhan laboratorium dan bahan habis pakai (BHP)
d. Membersihkan tabung- tabung yang akan dipakai dan merapihkannya ke tempat
penyimpanan
e. Membersihkan dan merapihkan prasarana pemeriksaan laboratorium seperti meja
sampling, micropipette, dll
f. Melakukan pemeriksaan sampel darah pasien sesuai dengan jenis pemeriksaan dan
SOP pemeriksaan di laboratorium
Berdasarkan uraian kompetensi tersebut, kualifikasi SDM Unit Laboratorium secara
menyeluruh disajikan pada tabel 1.1 sebagai berikut :
Tabel 1.1
Kualifikasi SDM Unit Laboratorium
NAMA
URAIAN TUGAS
JABATAN
Penanggung
jawab
Unit
laboratorium
KUALIFIKASI
1.Dokter Spesialis
Patologi Anatomi
2.Memiliki sertifikat
pelatihan tekhnis dan
dan
jenis
pemeriksaan laboratorium
f. Mengadakan komunikasi dengan klinis
g. Menjawab konsul hasil dan pemeriksaan
manajemen
laboratorium kesehatan
sekurang-kurangnya 3
bulan,yang
laboratorium
dilaksanakan oleh
organisasi profesi
patologi klinik dan
institusi pendidikan
kesehatan bekerjasama
dengan kementrian
kesehatan.
Pedoman pelayanan unit kerja
Page 9
3. Memiliki kemampuan
memimpin.
4. Sehat jasmani dan
NAMA
rohani.
KUALIFIKASI
URAIAN TUGAS
JABATAN
Kepala Unit
Laboratorium
a. Menyebarluaskan
dan
pengendalian
dan
kerja
dan
Service
Excellence
sehingga
terwujudnya
unggul
f. Mengatur,
dan pengalamam
dibidangnya minimal 2
Umit laboratorium
c. Memberikan usulan
mengevaluasi
fisik
pelayanan
mengawasi
berperan
laboratorium
dan
tahun dengan
pendidikan minimal
diploma analis
laboratorium
mengevaluasi
kegiatan
pelayanan
di
Unit
Laboratorium
Administrasi
a. Memeriksa
pengantar
Laboratorium
Page 10
NAMA
URAIAN TUGAS
KUALIFIKASI
JABATAN
dan menyerahkannya ke pasien
e. Mencatat nama pasien, jenis pemeriksaan,
hasil pemeriksaan, dan dokter yang merujuk
Petugas
Sampling
ke buku besar
a. Mempersiapkan perlengkapan sampling
D3 Analis Kesehatan /
SMAK
darahnya
c. Melakukan pengambilan sampel darah pasien
d. Memastikan sampel darah pasien sesuai
dengan nama yang tertera di label darah
e. Memastikan sampel darah yang diambil
sesuai dengan criteria darah yang akan
Pelayanan
pemeriksaan
laboratorium
diperiksa
a. Bertanggung
jawab
atas
reagen
Kimia
kebutuhan
dan
merapihkannya
ke
tempat
penyimpanan
e. Membersihkan dan merapihkan prasarana
pemeriksaan
laboratorium
seperti
meja
Page 11
b.
c.
d.
e.
2)
3)
amplop
Analisa Beban Kerja
Diketahui :
Jumlah pemeriksaan rata rata : 10 pemeriksaan
Waktu efektif kerja : 6 jam
Waktu rata rata yang dibutuhkan untuk melaksanakan pemeriksaan :
- Registrasi pasien : 10 menit/pemeriksaan
- Pemeriksaan lab rutin : 45 menit/pemeriksaan
- Menginput hasil pemeriksaan dan ekpertisi : 10 menit/pemeriksaan
- Kegiatan lain : 40 menit/pemeriksaan
(Persiapan reagent,waktu inkubasi sampel)
Perhitungan
Waktu yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan :
a) Registrasi pasien : 10 pemeriksaan x 10 menit = 100 menit
Page 12
Page 13
Page 14
e) Feaces lengkap
f) Sampel Dahak
- Sampel dahak sewaktu
- Sampel dahak pagi
c. Pemeriksaan laboratorium rutin
a) Pemeriksaan hematologi
b) Pemeriksaan Kimia Klinik
c) Pemeriksaan Urinalisa
d) Pemeriksaan Feaces
e) Pemeriksaan Dahak
f) Persiapan dan Tata laksana pemeriksaan
g) Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan untuk pengambilan sampel
h) Memberi label pada tabung sampel pasien
i) Melakukan sampling
d. Analisa Sampel
a) Pemeriksaan sampel
b) Memastikan tidak adanya kesalahan pasien
c) Memastikan kualitas hasil pemeriksaan
d) Menginput hasil pemeriksaan
e) Merapikan hasil dan formulir permintaan dari dokter dan memberi identitas
pada amplop
2). Analisa Beban Kerja
Diketahui :
Jumlah pemeriksaan rata rata : 8 pemeriksaan
Waktu efektif kerja : 6 jam
Waktu rata rata yang dibutuhkan untuk melaksanakan pemeriksaan :
a) Registrasi pasien : 10 menit/pemeriksaan
b) Pemeriksaan lab rutin : 45 menit/pemeriksaan
c) Menginput hasil pemeriksaan dan ekpertisi : 10 menit/pemeriksaan
d) Kegiatan lain : 40 menit/pemeriksaan
(Persiapan reagent,waktu inkubasi sampel)
3). Perhitungan
Waktu yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan :
a) Registrasi pasien : 8 pemeriksaan x 10 menit = 80 menit
b) Pemeriksaan lab rutin : 8 pemeriksaan x 45 menit = 360 menit
c) Menginput hasil pemeriksaan dan ekspertisi : 8 pemeriksaan x 10 menit = 80
menit
d) Kegiatan lain (Persiapan reagent,waktu inkubasi sampel) = 40 menit
Total waktu = 560 menit = 9 jam
Jika waktu efektif kerja shift malam adalah 6 jam, maka petugas laboratorium yang di
butuhkan adalah :
9 jam : 6 jam = 1,5 = 1 orang
C. Pengaturan Jaga
Laboratorium merupakan salah satu penunjang medis terpenting di dalam rumah sakit,
sehingga laboratorium harus ada sewaktu waktu, sehingga laboratorium dibuat 24 jam
Pedoman pelayanan unit kerja
Page 15
untuk memenuhi kebutuhan tersebut. untuk pembagian dinas, laboratorium dibuat 3 shift
untuk dapat memenuhi kebutuhan tersebut :
a. Dinas pagi 7 jam kerja dengan kualifikasi ketenagaan 1 orang kepala ruangan dan 2
orang analis pelaksana.
b. Dinas sore 7 jam kerja dengan kualifikasi ketenagaan 2 orang analis pelaksana.
c. Dinas malam 10 jam kerja dengan kualifikasi ketenagaan 2 orang analis pelaksana.
BAB III
STANDAR FASILITAS LABORATORIUM
A. Denah Instalasi Laboratorium
Meja
sampling
Pintu masuk
Meja ADM
Meja Ka.
Wastafe
l
Meja
Wastafel
Analis
a
Page 16
Meja Analisa
RUANG ANALISA
B. Fasilitas
Instalasi laboratorium memiliki fasilitas ruangan yang terdiri dari :
Ruang Penerimaan pasien
Digunakan sebagai penerimaan pasien,sampling,penginputan hasil lab, ruang kerja
kepala laboratorium,yang didalamnya memiliki fasilitas :
1 meja sampling
2 meja administrasi
1 meja kerja kepala ruangan
1 buah kursi pasien
3 buah kursi kerja
1 buah televisi
1 buah pesawat telepon
1 buah kalender dinding
2 buah kalender meja
2 buah rak meja
1 buah jam dinding
2 buah tempat sampah
2 unit komputer
1 unit mesin printer
1 buah kulkas
1 buah AC
1 buah lampu neon putih
Ruang Analisa
Digunakan sebagai ruang untuk melakukan pemeriksaan laboratorium,yang
didalamnya memiliki fasilitas :
2 buah wastafel
1 buah alat roller mixer
1 buah alat hematology analyzer
1 buah alat elektrolit analyzer
2 buah alat kimia klinik analyzer
1 buah alat stabilyzer
5 buah micropippet
2 buah microskop
1 buah lampu meja
1 buah rotator
1 buah heater water
1 buah centrifuge
1 buah alat uine analyzer
Pedoman pelayanan unit kerja
Page 17
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN
A. Pendaftaran Pasien
Petugas menerima formulir permintaan laboratorium dari poliklinik, rawat jalan atau
rawat inap serta klinik luar atau dokter luar.
Memilah atau menyeleksi jenis pemeriksaan yang diminta untuk pasien rawat jalan.
Bila pemeriksaan rutin bisa langsung dikerjakan setelah melalui persyaratan tekhnis
administrasi.
Bila pemeriksaan khusus :
Untuk pasien rawat jalan :
Dipersiapkan terlebih dahulu ( dipuasakan )
Diberi penjelasan tentang pemeriksaan yang akan dilakukan baik secara lisan maupun
tertulis.
Dijanjikan hasil pemeriksaan selesai pada tanggal yang ditentukan dengan
memberikan formulir untuk pengambilan hasil sesuai dengan tanggal selesai hasil.
Untuk pasien rawat inap :
Semua persiapan pemeriksaan dilakukan oleh petugas ruangan yang telah
berkoordinasi terlebih dahulu dengan petugas laboratorium.
Pasien umum atau tunai biaya pemeriksaan harus dibayar langsung dikasir,kemudian
Pedoman pelayanan unit kerja
Page 18
petugas kasir memberikan stampel lunas sebagai tanda bahwa pasien telah selesai
administrasinya.
Pasien umum tagihan ( BPJS ) harus melengkapi persyaratan yang berlaku dan acc
serta tanda tangan pihak kasir untuk diberikan pengesahan pemeriksaan bahwa
pemeriksaan telah dapat dilayani.
Apabila proses administrasi telah selesai maka pasien bisa dilakukan pemeriksaan.
Semua pasien rawat jalan harus registrasi dahulu di pendaftaran, untuk pasien rawat
inap petugas medis memberikan formulir permintaan pemeriksaan setelah itu petugas
laboratorium akan melakukan pemeriksaan yang diminta dan untuk pembayarannya
akan disertakan kuitansi berikut hasil laboratorium.
Pasien APS dapat dilayani jika klinis pemeriksaan yang akan dilakukan jelas ( mis :
seri DHF, Typhoid, Gula Darah Sewaktu, Lemak Lengkap, Golongan Darah ) diluar
itu jika klinis tidak jelas, amka petugas laboratorium akan mengarahkan pasien untuk
periksa ke dokter terlebih dahulu.
B. Persiapan Pemeriksaan
Persiapan pemeriksaan dilakukan untuk pemeriksaan yang diharuskan puasa terlebih
dahulu ( mis : Gula Darah Puasa/2 Jam PP, Cholesterol Lengkap, Total Lipid )
Persiapan pemeriksaan yang diharuskan puasa meliputi :
Pasien berpuasa dari malam hari dan hanya dipeerbolehkan minum air putih
Pasien berpuasa minimal 10 12 jam
Pada pagi keesokan harinya pasien diambil darah oleh petugas laboratorium masih
jam
Apabila pasien datang dalam keadaan puasa yang telah lebih dari 12 jam,maka
Page 19
BAB V
LOGISTIK
Keperluan logistik di unit laboratorium meliputu bahan medis yang dipenuhi oleh
instalasi farmasi seperti : handscoon, masker, alcohol swab, spuit, micropore, dll. Sedangkan
untuk bahan bahan reagensia dan ATK (Alat Tulis Kantor ) dipenuhi melalui bagian
Pedoman pelayanan unit kerja
Page 20
pengadaan / logistik .
1) Alur Permintaan Barang Bahan Medis dan Non Medis
Ka. Lab
Permintaan
Barang
Bagian
Bagian
Pengadaan
Pengadaan
Logistik umum
Logistik farmasi
2) Perencanaan
Pengadaan bahan laboratorium harus mempertimbangkan hal hal sebagai berikut :
a) Tingkat Persediaan
Pada umumnya tingkat persediaan harus selalu sama dengan jumlah persediaan yaitu
jumlah persediaan minimum ditambah jumlah safety stock.
Tingkat persediaan minimum adalah jumlah bahan yang diperlukan untuk memenuhi
kegiatan operasional normal, sampai pengadaan berikutnya dari pembekal atau ruang
penyimpanan umum.
Safety stock adalah jumlah persediaan cadangan yang harus ada untuk bahan bahan
yang dibutuhkan atau yang sering terlambat diterima dari pemasok.
Buffer stock adalah stock penyangga kekurangan reagent di laboratorium.
Reserve stock adalah cadangan reagent/sisa.
b) Perkiraan jumlah kebutuhan
Perkiraan kebutuhan dapat diperoleh berdasarkan jumlah pemakaian atau pembelian
bahan dalam periode 6-12 bulan yang lalu dan proyeksi jumlah pemeriksaan untuk
periode 6-12 bulan untuk tahun yang akan datang. Jumlah rata rata pemakaian
bahan untuk satu bulan perlu dicatat.
c) Waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan bahan ( delivery time )
Lamanya waktu yang dibutuhkan mulai dari pemesanan sampai bahan diterima dari
pemasok perlu diperhitungkan, terutama untuk bahan yang sulit didapat.
Perencanaan dimulai dari Penanggung jawab ADM dan Logistik yang mendata
kebutuhan barang barang medis dan non medis habis pakai setiap bulan, mencek
barang dan kebutuhan yang diperlukan dan membuat bon permintaan barang yang
kemudian diserahkan kepada kepala ruangan laboratorium untuk ditandatangani untuk
kemudian diberikan kepada bagian pengadaan atau kebagian farmasi sesuai dengan
kebutuhan pemesanannya.
3) Permintaan
Permintaan barang tersebut dilakukan sesuai kebutuhan permintaan, kebagian farmasi
Pedoman pelayanan unit kerja
Page 21
terlalu lama.
Tempat penyimpanan
Suhu / kelembaban
Sirkulasi udara
Incompatibility / Bahan kimia yang tidak boleh bercampur
5) Penggunaan
Penggunaan barang dan reagensia yang lebih dahulu masuk persediaan harus digunakan
lebih dahulu.
Sedangkan yang memiliki Masa kadarluarsa pendek juga dipakai terlebih dahulu.
Page 22
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN
A. Pengertian
Keselamatan pasien ( patient safety ) rumah sakit adalah suatu sistem dimana
rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman. Sistem tersebut meliputi :
assesmen risiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko
pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak
lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko. Sistem
tersebut diharapkan dapat mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh
kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak melakukan tindakan yang
seharusnya dilakukan.
B. Tujuan
1) Terciptanya budaya keselamatan pasien di rumah sakit
2) Meningkatnya akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien dan masyarakat
3) Menurunnya Kejadian Tidak Diharapkan ( KTD ) di rumah sakit
4) Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan
kejadian tidak diharapkan
C. Tatalaksana Keselamatan Pasien
Keselamatan pasien merupakan salah satu kegiatan rumah sakit yang
dilakukan melalui assasmen risiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang
berhubungan dengan risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar
dari insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan
timbulnya risiko. Di Rumah Sakit Zahirah, kegiatan ini dilakukan melalui
monitoriung indikator mutu pelayanan tiap unit kerja terutama yang terkait dengan
pelaksanaan patient safety, tindakan preventif, tindakan korektif.
1) Monitoring indikator mutu pelayanan
Kegiatan ini merupakan kegiatan assesmen risiko. Indikator mutu pelayanan
rumah sakit dan unit kerja secara rinci dijelaskan pada Pedoman Mutu Pelayanan,
Pedoman Mutu Pelayanan unit laboratorium secara rinci ada pada BAB IX
Pengendalian Mutu. Indikator mutu pelayanan yang menyangkut patient safety
secara rinci dapat dilihat pada format indikator mutu pelayanan pada pedoman
mutu pelayanan. Indikator tersebut merupakam milik unit kerja, ditentukan
periode pengambilan data dan analisisnya. Bila terjadi penyimpangan atau terjadi
kejadian yang tidak diinginkan pimpinan unit melaporkan pada pertemuan
manajemen seperti diatur pada tindakan preventif.
2) Tindakan Preventif
Tindakan Preventif sebenarnya adalah sistem yang diharapkan dapat
Pedoman pelayanan unit kerja
Page 23
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
A. Pedoman Umum
Kesehatan dan Keselamatn Kerja ( K3 ) laboratorium merupakan bagian dari
pengelolaan laboratorium secara keseluruhan. Laboratorium melakukan berbagai
tindakan dan kegiatan terutama berhubungan dengan spesimen yang berasal dari
manusia maupun bukan manusia. Bagi petugas laboratorium yang selalu kontak
dengan spesimen, maka berpotensi terinfeksi kuman patogen. Potensi infeksi juga
dapat terjadi dari petugas ke petugas lainnya, atau keluarganya dan ke masyarakat.
Untuk mengurangi bahaya yang terjadi, perlu adanya kebijakan yang ketat. Petugas
harus memahami keamanan laboratorium dan tingkatannya, mempunyai sikap dan
Pedoman pelayanan unit kerja
Page 24
bahan,
menginformasikan,
reagent
memonitor
pemeriksaan.
dan
Untuk
mengevaluasi
mengkoordinasikan,
pelaksanaan
keamanan
pemeriksaan
dan
pengarahan
secara
berkala
terhadap
Page 25
pemeriksaan
kesehatan
Page 26
rutin
termasuk
pemeriksaan
laboratorium.
Bila petugas laboratorium sakit lebih dari 3 hari tanpa keterangan yang jelas
tentang penyakitnya maka petugas yang bertanggung jawab terhadap K3
laboratorium harus melapor pada kepala laboratorium tentang kemungkinan
terjadinya pajanan yang diperoleh dari laboratorium dan menyelidikinya.
3) Sarana dan Prasarana K3 laboratorium umum yang perlu disiapkan di
laboratorium adalah :
a. Jas laboratorium ( Kancing belakang, lengan panjang dengan elastik pada
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
pergelangan tangan )
Sarung tangan
Masker
Alas kaki/sepatu tertutup
Wastafel yang dilengkapi dengan sabun ( skin desinfektan ) dan air mengalir
Lemari asam ( fume hood ), dilengkapi dengan exhaust ventilation system
Pipetting aid, rubber bulb
Kontainer khusus untuk insenerasi jarum, lancet
Pemancur air ( emergency shower )
Kabinet keamanan biologis kelas I atau II atau III ( tergantung dari jenis
mikroorganisme yang ditangani dan diperiksa di laboratorium )
Kelompok mikroorganisme yang memerlukan pengamanan secara lengkap
dapat dilihat pada Pedoman Keamanan Laboratorium Mikrobiologi dan
Biomedis yang dikeluarkan oleh Depkes.
Sarana dan prasarana K3 laboratorium pada pemeriksaan khusus ( Avian
Influenza ) seperti pada laboratorium umum dengan ditambahkan maksker N95, kacamata goggle, tutup kepala plastik dan biosafety lab level III.
Page 27
Page 28
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
Agar upaya peningkatan mutu di RS.Zahirah dapat dilaksanakan secara efektif dan
efisien maka diperlukan adanya kesatuan bahasa tentang konsep dasar upaya peningkatan
mutu pelayanan.
A. Mutu Pelayanan
1) Pengertian mutu
a. Mutu adalah tingkat kesempurnaan suatu produk atau jasa
b. Mutu adlah expertise, atau keahlian dan keterikatan ( komitmen ) yang selalu
dicurahkan pada pekerjaan
c. Mutu adalah kepatuhan terhadap standar
d. Mutu adalah kegiatan tanpa salah dalam melakukan pekerjaan
2) Pihak yang berkepentingan dengan Mutu
a. Konsumen
b. Pembayar / perusahaan / asuransi
Pedoman pelayanan unit kerja
Page 29
c.
d.
e.
f.
g.
Manajemen
Karyawan
Masyarakat
Pemerintah
Ikatan profesi
Setiap kepentingan yang disebut diatas berbeda sudut pandang dan
Page 30
Pra analitik
Persiapan Pasien
Penerimaan Spesimen
Pengambilan
Spesimen
Pemberian etiket
PEMANTAPA
N MUTU
Analitik
Pengolahan Spesimen
Pemeliharaan/Kalibras
i Alat
Pelaksanaan
Mutu Hasil
Analisis
Laboratorium
Patologi Klinik
Pasca Analiik
Pencatatan Hasil
Pemeriksaan
Pelaporan Hasil
Kontrol
Ketelitian
&
BAB
IX
Ketepatan
Pemantapan Mutu
PENUTUP
Pedoman organisasi Unit Laboratorium yang sudah kita susun bersama, hendaknya
menjadi dasar setiap SDM di Unit Laboratorium khususnya dan SDM RS.Zahirah dan
Pedoman pelayanan unit kerja
Page 31
Page 32