Anda di halaman 1dari 10

PENGELOLAAN LIMBAH RUMAH SAKIT

Nomor Dokumen :

Nomor Revisi :

Halaman :

.../PPI/RSUDPP

01

1/1

RSUD KOTA PADANG


PANJANG

Tanggal Terbit

Ditetapkan oleh
Direktur

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

dr. Ardoni
19720513 200501 1 009
Pengertian

Tujuan

Proses penanganan, penempatan, dan pembuangan limbah padat dan


cair sesuai dengan jenis limbah di RS
1. Mengurangi terjadinya infeksi silang akibat limbah.
2. Agar staf mengetahui dan melaksanakan prosedur penanganan
limbah dengan baik dan benar
1. Semua staf yang bekerja di RS berkewajiban melaksanakan

Kebijakan

prosedur pembuangan limbah sesuai dengan SPO yang dibuat oleh


rumah sakit
2. SPO ini adalah acuan yang menjadi salah satu titik tolak
pelayanan kesehatan
3. SPO

ini

pengetahuan

dapat
dan

disesuaikan

dengan

teknologi

kesehatan

perkembangan
dan

telah

ilmu

terbukti

keabsahannya secara ilmiah


Limbah rumah sakit terdiri dari : limbah padat ( sampah ) dan limbah
Prosedur

cair.
A. Limbah padat ( sampah ) terdiri dari :
I. Sampah umum
II. Sampah klinis ( infeksius )
III. Sampah benda tajam.
IV. Sampah toxic
I. Sampah umum ( non infeksius )
Sampah umum terdiri dari :
a. Sampah organik / basah

Sisa makanan Bunga, dll

Sampah non organik/ kering

Kertas bekas

Botol plastik bekas cairan infuse

Botol kaca bekas obat

PENGELOLAAN LIMBAH RUMAH SAKIT

Nomor Dokumen :

Nomor Revisi :

Halaman :

01

1/1

RSUD KOTA PADANG


PANJANG

Prosedur

Bunga, dll

Sampah non organik/ kering

Kertas bekas

Botol plastik bekas cairan infuse

Botol kaca bekas obat

Pembalut bekas / pampers tidak terkontaminasi darah

Dressing tanpa darah/ pus

II. Sampah klinis ( infeksius )


Yang termasuk dalam golongan sampah klinis adalah :

Kassa bekas terkontaminasi darah

Sarung tangan yang terkontaminasi darah

Alat disposable yang terkontaminasi darah

Drain dan container suction ( berisi / kosong )

Gaun kamar bedah disposable yang terkontaminasi darah

Underped / pampers yang terkontaminasi darah ( melena )

Urine bag yang telah dikosongkan

Tempat penampungan sputum

ET tube, NGT

Kantong darah bekas transfusi

Spuit tanpa jarum yang terkontaminasi darah

Semua item ( non benda tajam ) yang terkontaminasi darah


dan cairan tubuh

Specimen yang sudah tidak digunakan lagi seperti : darah


dan semua komponen darah, botol specimen

urine, faeces, sputum, dll

Potongan jaringan tubuh

Jaringan tubuh setelah pemeriksaan

III. Sampah benda tajam.


Yang termasuk dalam golongan sampah benda tajam adalah :

Jarum suntik baik yang terkontaminasi oleh darah atau


tidak.

Scapel ( bisturi )

Ampuls

Syring insulin yang tidak dapat dilepas jarumnya.

1V.Sampah Toxic
Yang termasuk dalam golongan sampah toxic adalah :

Sampah yang terkontaminasi obat kemoterapi

B. Limbah Cair terdiri dari :


1. Cairan tubuh : darah, urine, sputum, pleura, asites, dll
2. Kimia : Formalin, Cydex, dll
Prosedur pengelolaan limbah :
1.

Identifikasi pembuangan sampah harus dilakukan sejak awal.

2.

Cara pengumpulan dan pembuangan sampah harus dibedakan


antara sampah medis, umum, benda tajam dan sampah toxic
dengan jalan menempatkan jenis sampah tersebut pada masing
masing kantong plastik yang berbeda.
Kantong plastik tempat sampah dibedakan berdasarkan warna /
tempat yaitu :

Kantong plastik hitam : untuk sampah umum (non infeksius)

Kantong plastik kuning : untuk sampah klinis ( infeksius )

Sharp container : untuk sampah benda tajam

Sharp container

label

ungu : untuk

terkontaminasi obat kemoterapi

sampah

yang

PENGELOLAAN LIMBAH RUMAH SAKIT

Nomor Dokumen :

Nomor Revisi :

Halaman :

01

1/1

RSUD KOTA PADANG


PANJANG

Prosedur

1V.Sampah Toxic
Yang termasuk dalam golongan sampah toxic adalah :

Sampah yang terkontaminasi obat kemoterapi

C. Limbah Cair terdiri dari :


1. Cairan tubuh : darah, urine, sputum, pleura, asites, dll
2. Kimia : Formalin, Cydex, dll
Prosedur pengelolaan limbah :
3.

Identifikasi pembuangan sampah harus dilakukan sejak awal.

4.

Cara pengumpulan dan pembuangan sampah harus dibedakan


antara sampah medis, umum, benda tajam dan sampah toxic
dengan jalan menempatkan jenis sampah tersebut pada masing
masing kantong plastik yang berbeda.
Kantong plastik tempat sampah dibedakan berdasarkan warna /
tempat yaitu :

Kantong plastik hitam : untuk sampah umum (non infeksius)

Kantong plastik kuning : untuk sampah klinis ( infeksius )

Sharp container : untuk sampah benda tajam

Sharp container

label

ungu : untuk

sampah

yang

terkontaminasi obat kemoterapi


5.

Sampah yang berupa botol kaca bekas dan botol plastik bekas
cairan infuse ditempatkan dalam tempat sampah khusus botol
dan dipisahkan dari sampah umum lainnya.

6.

Pengambilan

sampah

umum

diseluruh

bagian

harus

menggunakan menggunakan container 240 liter warna hijau


7.

Pengambilan sampah klinis, sampah benda tajam dan sampah


toxic diseluruh bagian harus menggunakan container 240 liter
warna kuning.

8.

Pengambilan sampah diseluruh bagian oleh petugas kebersihan

dilakukan 3x perhari
9.

Petugas dengan menggunakan APD (sarung tangan tebal, apron)


sebelum mengangkat sampah

10. Setiap pagi sampah umum di ruang janitor akan diangkat oleh
petugas kebersihan untuk dimusnahkan.
Sampah klinis, benda tajam, sampah toxic dan limbah kimia tertentu
yang di ruang janitor diangkat dan dimusnahkan oleh petugas
incenerator sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
11. Cuci tangan setelah menangani sampah.
12. Pembuangan limbah cairan tubuh seperti darah / cairan tubuh
lainnya serta limbah cair kimia masuk ke dalam IPAL
Hal hal yang harus diperhatikan :
1.

Sampah jangan diisi terlalu penuh, bila isi tempat sampah sudah
mencapai 3/4 dari container, maka sampah sudah harus diangkat.

2.

Sharp container harus diletakkan ditempat yang tinggi samping


trolly ( 1.1 1.2 meter ) dan pastikan tutupnya tertutup dengan
baik dan rekat

3.

Sharp container hanya diisi hingga 2/3 kapasitasnya dan tidak


boleh melebihi kapasitasnya

4.

Container 240 liter harus dicuci setiap hari / bila kotor

13.
14.

PENGELOLAAN LIMBAH RUMAH SAKIT

Nomor Dokumen :
RSUD KOTA PADANG

Nomor Revisi :

Halaman :

01

1/1

PANJANG

Prosedur

15. Cuci tangan setelah menangani sampah.


16. Pembuangan limbah cairan tubuh seperti darah / cairan tubuh
lainnya serta limbah cair kimia masuk ke dalam IPAL

Hal hal yang harus diperhatikan :


5.

Sampah jangan diisi terlalu penuh, bila isi tempat sampah sudah
mencapai 3/4 dari container, maka sampah sudah harus diangkat.

6.

Sharp container harus diletakkan ditempat yang tinggi samping


trolly ( 1.1 1.2 meter ) dan pastikan tutupnya tertutup dengan
baik dan rekat

7.

Sharp container hanya diisi hingga 2/3 kapasitasnya dan tidak


boleh melebihi kapasitasnya

8.

Unit terkait

Container 240 liter harus dicuci setiap hari / bila kotor

Ruang penghasil limbah benda tajam, Petugas sanitasi, Petugas


cleaning service

PEMBUANGAN LIMBAH BENDA TAJAM

Nomor Dokumen :
RSUD KOTA

Nomor Revisi :

Halaman :

01

1/1

PADANG PANJANG

STANDAR
PROSEDUR

Tanggal Terbit

Ditetapkan oleh
Direktur

OPERASIONAL
dr. Ardoni
NIP. 19720513 2005 1 009
Pengertian

Limbah benda tajam adalah alat atau obyek yang memiliki sudut

tajam. Sisi, ujung atau bagian menonjol yang dapat memotong atau
menusuk kulit. Contoh : Jarum suntik, Scapel (bisturi), Ampuls,
Syring insulin yang tidak dapat dilepas jarumnya.

Tujuan

1. Mengurangi terjadinya infeksi silang akibat limbah.


2. Agar staf mengetahui dan melaksanakan prosedur penanganan
limbah dengan baik dan benar

Kebijakan

1. Semua staf yang bekerja di RS berkewajiban melaksanakan


prosedur pembuangan limbah sesuai dengan SPO yang dibuat oleh
rumah sakit
2. SPO ini adalah acuan yang menjadi salah satu titik tolak pelayanan
kesehatan
3. SPO

ini

pengetahuan

dapat
dan

disesuaikan

dengan

teknologi

kesehatan

perkembangan
dan

telah

ilmu

terbukti

keabsahannya secara ilmiah

Unit terkait

Ruang penghasil limbah benda tajam, Petugas sanitasi, Petugas


cleaning service

PEMBUANGAN LIMBAH BENDA TAJAM

Nomor Dokumen :

Nomor Revisi :

Halaman :

01

1/1

RSUD KOTA
PADANG PANJANG

Prosedur

1. Petugas melakukan cuci tangan


2. Petugas memakai APD lengkap (masker, sarung tangan khusus,
pakaian panjang, sepatu boot) kemudian semua limbah benda tajam
di buang di tempat sampah khusus (safety box)
3. Apabila safety box sudah terisi 2/3 limbah benda tajam (batas garis
merah) akan di ambil oleh petugas cleaning service ke tempat
sampah center (ember besar).
4. Safety box di angkut ke incenerator oleh petugas cleaning service
khusus pengambil sampah.dengan menggunakan trolly dorong 240
liter tertutup warna hijau
5. Limbah benda tajam ditimbang, di catat oleh petugas incenerator
kemudian kumpulkan di TPS dan di bakar di incenerator.
6. Petugas melepas APD dan melakukan cuci tangan

Unit terkait

Ruang penghasil limbah benda tajam, Petugas sanitasi, Petugas cleaning


service

PEMBUANGAN LIMBAH SITOSTATIKA

Nomor Dokumen :

Nomor Revisi :

Halaman :

01

1/1

RSUD KOTA
PADANG PANJANG

STANDAR

Tanggal Terbit

Ditetapkan oleh
Direktur

PROSEDUR
OPERASIONAL

dr. Ardoni
NIP 19720513 2005 1 009
Pengertian

Limbah sitostatika adalah limbah dari bahan yang terkontaminasi dari


persiapan dan pemberian obat sitostatika untuk kemoterapi kanker yang
mempunyai

kemampuan

untuk

membunuh

atau

menghambat

pertumbuhan sel hidup.


Tujuan

1. Mengurangi terjadinya infeksi silang akibat limbah.


2. Agar staf mengetahui dan melaksanakan prosedur penanganan
limbah dengan baik dan benar

Kebijakan

1. Semua staf yang bekerja di RS berkewajiban melaksanakan prosedur


pembuangan limbah sesuai dengan SPO yang dibuat oleh rumah
sakit
2. SPO ini adalah acuan yang menjadi salah satu titik tolak pelayanan
kesehatan
3. SPO ini dapat disesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi kesehatan dan telah terbukti keabsahannya secara
ilmiah

Unit terkait

Ruang Perawatan, Farmasi, Petugas Sanitasi, Petugas Kebersihan

PEMBUANGAN LIMBAH SITOSTATIKA

Nomor Dokumen :
RSUD KOTA

Nomor Revisi :

Halaman :

01

1/1

PADANG PANJANG

Prosedur

1.

Petugas melakukan cuci tangan, kemudian memakai APD lengkap


(masker, sarung tangan khusus, pakaian panjang, sepatu boot)

2.

Semua limbah pasien yang di terapi sitostatika ( perban, kassa


bekas infus, botol obat sitostatika, infuse, dll ) dimasukkan ke
dalam tempat sampah sitostatika yang diberi kantong plastik warna
ungu.

3.

Limbah sitostatika dibawa petugas kebersihan khusus pengangkut


Limbah dengan menggunakan kereta dorong tertutup

4.

Limbah sitostatika ditimbang di catat oleh petugas incenerator


kemudian kumpulkan di TPS dan di bakar di incenerator.

5.

Unit terkait

Setelah selesai petugas melepas APD dan mencuci tangan

Ruang Perawatan, Farmasi, Petugas Sanitasi, Petugas Kebersihan

Anda mungkin juga menyukai