Hypno Parenting
Hypno Parenting
mudah, sebab saya juga yakin saati ini semua orang sudah pernah mengenal
komputer sehingga akan lebih familiar.
Saat kita dilahirkan, secara hardware atau perangkat keras yang kita miliki kurang
lebih sama. Hardware komputer hayati adalah otak. Kita semua tahu bahwa
setiapbayi yang terlahir, memiliki 1 trilliun (1.000.000.000.000) neuron yang
menyusun otak, sekitar 100 milyar sel otak aktif dan 900 milyar sel otak
pendukung. Dan Tuhan Maha Adil dan Maha Penyayang. Semua anak manusia
dibekali dengan jumlah sel otak yang sama. Tidak ada diskon dan tidak ada bonus.
Jadi hardware komputer hayati adalah otak kita.
Sebagai perbandingan, seekor lebah yang bisa membangun dan mempertahankan
sarang madu, memperhitungkan jarak, mengumpulkan cairan bunga, menghasilkan
madu, punya pasangan, memberikan perhatian kepada anaknya dan berkomunikasi
dengan lebah lain hanya punya 7.000 neuron. Hal ini mengindikasikan bahwa kita
punya kekuatan otak yang sangat besar. Sesungguhnya kita punya banyak neuron,
kalaupun Anda punya beberapa juta lebih sedikit daripada orang lain, itu tidak akan
membuat perbedaan sama sekali.
Oke, kita sudah ketahui bahwa hardware manusia cenderung sama. Yang membuat
perbedaan hanyalah installasi program atau software yang ditanamkan dalam
komputer. Dalam komputer hayati software-nya adalah pikiran dan perasaan.
Semua program dalam komputer hayati tersimpan dalam hardisk yaitu gudang
informasi bawah sadar, disinilah tempat rekaman informasi yang pernah dialami
manusia.
Anda tidak perlu khawatir, sebab kita dibekalidengan hardisk yang sangat besar
kapasitasnya. Majalah Scientific American, edisi November 2005, memuat satu
artikel mengenai hasil penelitian terkinimengenai kapasitas otak dalam menyimpan
informasi. Untuk bisa mengisi penuh hardisk otak maka kita harus belajar satu hal
baru setiap detik selama 30 juta tahun. Benar, Anda tidak salah baca, selama 30
juta tahun.
Samapai disini kita akan mengetahui bahwa, dengan hardware dan kapasitas
hardisk yang sama, tentunya tinggal program apa yang kita install dalam diri kita.
Kecanggihan software yang terpasang sangat menentukan prestasi yang dicapai
seseorang. Ibaratnya, jika kita menggunakan program WS release 7.0 (Word Star)
dan MS Word 2010, hasilnya pastinya akan berbeda. Mengapa? Karena Ms Word
jauh lebih canggih dari pada WS.
Semestinya kita harus rajin melakukan upgrade terhadap software hayati yang kita
miliki dengan yang lebih baik dan lebih canggih. Namun kenyataanya kita lebih
suka dengan software lama yang sudah kompatibel dengan diri kita, bahkan yang
lebih parah lagi kita tidak melengkapi software kita dengan program anti virus.
Padahal jika ada satu virus saja dalam software akan membuat kerjanya semakin
lambat dan mudah hang. Program apapun akan berusaha untuk disabotase agar
tidak berjalan maksimal.
Suatu hal yang menyedihkan kita lebih suka melakukan install program yang
negatif kepada anak-anak kita. Mana mungkin saya melakukan install program
negatif kepada anak saya, saya selalu melakukan program positif. Oke, Anda
dapat tarik nafas sejenak tahan dan lepaskan baik kalau sudah rileks mari kita
bermain-main sejenak.
Kita memang ingin anak kita sukses, anak kita pintar, namun kadangkita salah
dalam memberikan spontan reware, yang akhirnya membentuk satu program dalam
diri anak kita. Baik Anda dapat dengan jujur menjawab pertanyaan ini. Oke,
dibandingkan orang sukses dan tidak sukses mana yang lebih banyak. Baik, jika
jawaban Anda adalah orang yang tidak sukses lebih banyak, ini adalah jawaban
umum yang saya dengar dari beberapa peserta pelatihan parenting pada
umumnya.
Lalu mengapa bisa demikian? Anda tidak perlu penasaran. Dalam beberapa
pelatihan maupun kegiatan parenting saya biasanya memberikan suatu pertanyaan
susulan agar Anda tidak penasaran dan pertanyaan itu saat ini saya berikan kepada
Anda untuk dijawab dengan baik. Pertanyaannya sangat sederhana, di bawah ini
ada gambar kotak, tugas Anda hanya menentukan kotak mana yang paling besar.
Oke, tentukan pilihan Anda sekarang !
Oke, kotak mana yang Anda pilih? Anda yakin dengan jawaban itu? Baik semua
orang ternyata setuju bahwa kotak yang paling besar adalah kotak B. Seberapa
besar keyakinan Anda? Baik jika Anda juga menetapkan 100%. Pertanyaan
berikutnya adalah di bawah ini ada gambar kotak, tugas Anda hanya menentukan
kotak mana yang paling besar. Oke, tentukan pilihan Anda sekarang !
Oke, kotak mana yang Anda pilih? Anda yakin dengan jawaban itu? Sekali lagi, jika
jawaban Anda adalah C, Anda memiliki jawaban yang sama dengan orang pada
umumnya. Kenapa Ana sekarang memilih C padahal semua memilih B bahkan
dengan kyakinan 100%? Apakah Anda juga akan protes seperti peserta workshop
atau seminar parenting dan mengatakan tadi tidak ada C dan opsinya hanya 2.
Baiklah Anda masih punya satu pertanyaan yang harus dijawab untuk pertanyaan
terakhir ini renungkan dengan baik jawaban Anda. Tugas Anda sama yaitu hanya
menentukan kotak mana yang paling besar. Oke, tentukan pilihan Anda sekarang !
Oke, kotak mana yang Anda pilih? Apakah Anda juga sudah mulai ragu dengan
jawaban Anda dan juga sudah mulai protes karena belum Anda kotak yang lain,
untuk sementara saatini jawabannya adalah D, tapi jangan-jangan nanti ada kotak
lain yang lebih besar. Benar, berarti Anda sudah mulai paham dengan apa yang
akan saya maksud dengan kesalahan spontan reward yang selalu kita dapatkan dari
orang tua, guru maupun lingkungan.
Spontan reware merupakan respon spontan yang kita berikan kepada anak-anak
saat dia mampu melakukan sesuatu. Anak-anak senantiasa dibandingkan dengan
objek di luar dirinya dan biasanya yang lebih baik dari keadaan anak. Mari kita tilik
perjalanan hidup kita kebelakang, saat kita kecil dan belum bisa membaca, maka
orang sekitar kita mengatakan lihat itu si A sudah lancar membaca. Maka saat itu
kita berusaha untuk bisa membaca. Saat kita sudah berupaya secara maksimal dan
elah mampu membaca, apakah upaya tersebut mendapatkan pengakuan?
Oh ternyata tidak, saat kita bisa membaca, maka yang dilihat adalah si B yang
sudah bisa matematika. Kita sudah tidak istimewa lagi karena bisa membaca sebab
ada si B yang bisa matematika, tetapi karena saat kecil kita benar-benar seorang
pejuang sejati, maka ketinggalan tersebut berusaha untuk segera di atasi dan
berhasil. BERHASIL? APAKAH BERHASIL? Menurut kita saat itu sudah berhasil, tapi
spontan reward yang kita peroleh apa? Lihat si C bahasa Inggrisnya sudah lancar, si
D baru kerja 2 tahun sudah bisa beli rumah dan bla bla bla sekian banyak
pembanding yang tadinya belum muncul akan senantiasa muncul saat kesuksesan
diperoleh. Akhirnya kita melihat bahwa sukses itu sulit, pintar itu sulit semua serba
sulit, dan itulah program yang telah terinstall dalam diri kita maupun anak-anak
kita.
Tanpa sadar kita telah membuat program gagal dalam diri anak-anak. Lho tapi
semua itu saya lakukan untuk memotivasi anak saya agar berhasil, mungkin Anda
juga akan melakukan pembelaan yang sama. Saat pertama, anak mungkin
termotivasi, namun setelah sekian lama mencoba dan berhasil tetapi tetap gagal
karena dihadapkan pembanding baru. Anak mulai berpikir iya betul juga mama
(papa, atau siapapun figur otoritas yang mengucapkan) aku memang anak yang
.
Saat anak sudah membuat pencitraan pada dirinya, maka program itu sudah
terinstall secara sempurna. Aku memang anak yang Pencitraan anak tidak
berjalan begitu saja, tetapi biasanya karena proses pengulangan, adanya
pelabelan dengan intensitas emosi yang tinggi dari figur otoritas ataupun dari
proses modeling pada kelompok yang diidentifikasi. Jika yang terinstall adalah
program negatif, maka potensi anak tidak akan berkembang secara optimal.
Suatu program yang salah akan senantiasa meyabotase usaha seseorang untuk
sukses, program inilah yang kemudaian membuat penjara mental dan membuat
perlindungan yang sangat nyaman agar kita tidak usah berubah dengan sejuta
alasan. Saat ada kesempatan untuk sukses, yang SMA bilang, bagaimana bisa
sukses dia kan Sarjana, yang sarjana juga bilang bagaimana saya bisa berhasil, dia
kan Pascasarjana. Yang pascasarjana juga tidak percaya diri dan bilang dia kan
Doktor, yang doktor bilang dia kan Doktor Lulusan Luar Negeri pembandingpembanding itu senantiasa muncul saat seseorang akan melangkah, sebab
memang seperti itu program yang sudah terlanjur terinstall.
Sebelum saya bahas cara mengatasinya. Jika Anda tidak keberatan saya akan
memperkenalkan dengan guru kehidupan saya yang sangat konsisten. Guru
kehidupan saya tersebut adalah tukang jahit. Benar Anda tidak salah membaca dia
adalah tukang jahit. Anda tentunya bertanya-tanya apa istimewanya tukang jahit
sehingga harus jadi guru kehidupan buat saya dan Anda jika berkenan. Hal ini saya
tuliskan bukan karena ibu saya dulunya seorang tukang jahit dan kakak saya saat
ini jug amenjalani profesi tersebut.
Baik inilah keistimewaan tukang jahit yang perlu kita teladani. Tukang jahit adalah
orang yang paling konsisten dalam melihat perubahan seseorang dan tukang jahit
adalah orang yang tidak percaya dengan data yang lama. Anda tentunya pernah
datang ke tukang jahit untuk membuat baju, celana, kebaya dan lain sebagainya.
Jika Anda punya langganan tukang jahit, apa yang dilakukan tukang jahit sebelum
membuat baju Anda? Dia selalu menanyakan desainnya seperti apa, kemudian
selalu mengukur ulang diri kita.
Hanya itu saja, tidakada istimewa? Anda salah jika mengatakan itu hal yang biasa,
itu justru hal yang sangat luar biasa. Penjahit tidak pernah membuat pembanding
dengan orang lain, maksudnya saat saya sedang dijahitkan baju, ukuran yang
dipakai ya badan saya saat ini, bukan badan Anda atau ukuran kakak, teman atau
saudara yang lain. Nah bagaimana jika kebiasaan ini kita terapkan untuk menjawab
pertanyaan kotak-kotak di atas. Artinya bahwa kita membuat perbandingan dengan
diri kita sendiri.
Biar tidak membingungkan, saya buat sebuah ilustrasi yang paling sering kita
hadapi dalam kehidupan ini dan contoh yang paling mudah adalah pada anak-anak.
Saat anak-anak baru bisa membaca maka yang dibuat pembanding adalah
kemampuannya sebelum bisa membaca Pinter sekarang kamu sudah bisa
membaca, tidak terasa usaha keras kamu telah berhasil. Kamu harus bangga,
sebab kemarin kan masih belum lancar. Dan saat anak telah bisa matematika
spontan reward yang diberikan juga harus spesifik Pinter sekarang kamu sudah
lancar berhitungnya, kamu harus bangga karena kemarin baru bisa membaca.
Apa efek yang dirasakan oleh anak? Pertama, anak merasa bangga dengan dirinya
dan merasa bahwa dirinya mampu mengatasi permasalahannya, bahkan
kepercayaan diri anak inilah yang akan membuat Operating System komputer
hayati anak selalu ter-upgrade dengan versi terbaru. Kepercayaan diri anak akan
membentuk konsep diri, dan konsep diri anak merupakan pondasi awal bagi
kesuksesan anak-anak.
1.
2.
2.
3.
3.
4.
4.
5.
5.
6.
6.
7.
7.
8.
8.
9.
9.
10.
10.
Dari kelima teknik menjangkau pikiran bawah sadar, hipnosis adalah cara yang
paling cepat dan efektif untuk bisa masuk ke dalam pikiran bawah sadar. Hal ini
disebabkan karena dengan hipnosis kita mampu mem-by pass atau melewati
pikiran sadar dan langsung berkomunikasi dengan pikiran bawah sadar, melakukan
sugesti sesuai dengan yang diharapakan. Kondisi ini akan membuat perubahan
dapat dilakukan dengan lebih cepat dan efektif. Karena keefektifan hipnosis ini,
buku ini menawarkan teknik mengasuhan anak dengan pendekatan hipnosis.
lengkap beserta tempat tanggal lahir Anda (gunakan tangan yang berbeda dari
tugas pertama). Ups bagaimana Anda merasakan, sulit, lebih tidak beraturan,
ok terserah pendapat Anda.
Itulah yang dirasakan anak-anak kita saat belajar hal baru, butuh dukungan dan
penguatan. Demikian juga saat Anda belajar hypnoparenting akan banyak hal baru
diluar kebiasaan,tetapi Anda harus siap untuk berlatih dan berubah deni anak Anda.
Saat ini mungkin sulit,karena otak kita belum punya interkoneksinya. Tetapi saya
yakin, saat Anda mencoba yang kedua, ketiga ada kenikmatan karena perubahan
tersebut langsung dirasakan. SALAM RILEKS
PENGERTIAN HYPNOPARENTING
Apa yang Anda lakukan pada anak Anda adalah satu bentuk hipnosis yang sangat
dahsyat. Hipnosis yang Anda lakukan mampu menembus langsung ke pikiran
bawah sadar anak, melalui gerbang pikiran bawah sadar yang saat itu terbuka lebar
akibat perasaan takut mendapat nilai jelek dan akan sangat efektif. Mengapa
efektif? Karena kalimat yang Anda pilih sungguh merupakan affirmasi yang
sangat ampuh. Coba Anda perhatikan kembali kalimat di atas. Khususnya kata-kata
yang saya garis bawahi. Dan itulah yang terinstall dalam diri anak-anak.
Jadi pada prinsipnya kita sering mengalami kondisi hipnosis karena hipnosis
sebenarnya adalah fenomena alami, dan kita sebagai orang tua atau guru juga
sering melakukan hipnosis, karena orang tua ataupun guru adalah figur otoritas
sehingga apa yang diucapkan dapat diterima langsung oleh pikiran bawah sadar
anak.
Baiklah sekarang saatnya kita membahas pengertia hypnoparenting.
Hypnoparenting terdiri dari 2 kata dasar yaitu hipnoss dan parenting. Marilah kita
bahas satu persatu secara singkat sehingga makna dari hypnoparenting dapat
dimengerti dengan benar. Hipnosis di Indonesia masih dianggap sebagai satu hal
yang dipenuhi misteri. Masih banyak yang beranggapan bahwa hipnosis melibatkan
kuasa kegelapan atau suatu bentuk praktek supranatural. Oleh karena itu tidak
sedikit juga orang yang percaya bahwa hal yang berbau hipnosis harus dijauhi atau
dihindari.
Ada juga yang berpendapat bahwa subjek yang dihipnosis tidak bisa mengontrol
pikirannya sendiri dan dalam kondisi yang sepenuhnya tidak sadar atau bahkan ada
juga yang mengatakan bahwa kalau sering dihipnosis akan lupa ingatan dan mudah
dipengaruhi oleh orang lain atau bahkan mudah dimasuki roh halus. Baiklah
sekarang kita akan membahasnya.
Pertama kali yang perlu diketahui adalah di dunia ini terdapat dua aliran besar
hipnosis yaitu aliran Timur dan Barat. Pada aliran Timur memang banyak dijumpai
hal-hal yang bersifat mistis atau magis. Sedangkan pada aliran Barat dipengaruhi
oleh teori-teori mengenai pikiran dan struktur bahasa. Hipnosis yang akan diulas di
sini menganut aliran Barat. Jadi semuanya berdasarka penelitian ilmiah dari para
pakar yang berasal dari dunia kedokteran dan psikologi.
Sekali lagi fenomena hipnosis kita alami setiap hari. Pernahkah Anda melihat film
yang mengharukan hingga menangis? Anda larut dalam film itu sehingga seakanakan menjadi sesuatu yang nyata. Itulah hipnosis. Contoh lainnya adalah
bayangkan sebuah jeruk lemon yang sangat segar di depan Anda. Bayangkan jeruk
tersebut dibelah jadi 2 bagian dan kemudian dikucurkan ke dalam mulut.
Bagaimana reaksi tubuh Anda? Adakah pengaruhnya? Apakah air liur Anda menjadi
lebih encer? Jika Anda perhatikan jeruknya kan tidak ada, hanya imajinasi saja
bukan? Tetapi mengapa tubuh kita bereaksi dengan cara yang sama ketika jeruknya
benar-benar ada? Itulah hipnosis. Otak kita menangkap gambaran mental dari jeruk
lemon. Dan ketika kita melakukannya dengan penuh perasaan dan konsentrasi
maka otak menganggap hal itu adalah suatu kenyataan dan memerintahkan tubuh
untuk beraksi dengan cara yang sama saat kita dulu berhadapan dengan jeruk
lemon yang sesungguhnya.
Satu syarat penting yang harus ada di sini adalah bahwa Anda harus pernah punya
pengalaman dengan jeruk lemon dulu sebelumnya sehingga bisa membayangkan
dengan detail. Jika Anda belum pernah melihat jeruk emon sebelumnya maka
sugesti di atas tadi tidak akan berhasil.
Tidak ada hal berunsur magis atau mistis bukan? Untuk memahami fenomena
jeruk lemon di atas maka kita harus mengerti cara kerja pikiran. Apa maksudnya?
Maksudnya kita harus mengerti bagaimana pikiran memproses stimulasi dari luar
(dalam hal ini berupa kata-kata) menjadi suatu gambaran mental berdasarkan
informasi yang sudah ada di memori pikiran sebelumnya. Dengan pemahman di
atas maka kita sekarang akan menyadari bahwa semua proses pemasukan
informasi ke dalam pikiran adalah suatu proses hipnosis.
Nah sekarang apa itu Parenting? Parenting adalah segala sesuatu yang berurusan
dengan tugas-tugas orang tua dalam mendidik danmembesarkan anak. Tugas kita
sebagai orang tua dalam mendidik dan membesarkan anak sebenarnya sangat
berat dan penuh liku-liku tantangan. Sayangnya kita hanya berbekal pengalaman
sebagai seorang anak yang dulunya dididik dan dibesarkan oleh orang tua kita.
Sebagian besar pola asuh dan pola didik orang tua kepada kita akhirnya mewarnai
tugas kita sebagai orang tua. Kita memperlakukan anak kita sebagaimana orang
tua memperlakukan kita dulunya. Seharusnya kita harus memperlakukan anak
sebagaimana kita dulu ingin diperlakukan oleh orang tua ktia. Dengan begitu kita
bertindak atas dasar perasaan seorang anak. Bukan atas dasar perasaan kita
sebagai orang tua. Karena apa yang kita anggap baik belum tentu seperti yang
diinginkan oleh anak kita secara pasti. Dengan kata lain kita bertindak atas dasar
persepsi kita sendiri bukan dari persepsi seorang anak.
Oleh karena itu dengan hypnoparenting kita berusaha mempetakan danmebuat
sistemasi atas segala hal yang berhubungan dengan tugas kita sebagai orang tua
ditinjau dari sudut pAndang cara kerja pikiran dan pengaruhnya terhadap masa
depan seorang anak. Mengapa kita meninjaunya dari sudut pAndang cara kerja
pikiran? Karena segala sesuatu berakar dari pikiran. Manusia, anak-anak sampai
dewasa, melakukan segala sesuatu karena punya pikiran.segala hal tentang teori
pertumbuhan dan perkembangan anak tak akan berhasil jika kita gagal memahami
cara kerja pikiran. Satu hal sederhana? Mengapa seorang bayi belajar berjalan?
Karena ia melihat semua orang dewasa di sekitarnya berjalan tegak dengan kedua
kakinya. Bukan karena umurnya memang mengijinkan dia untuk berjalan. Jika
selama 5 tahun pertama hidupnya byai hanya melihat orang di sekitarnya
merangkak maka ia pasti akan merangkak juga. Tidak akan pernah berjalan tegak.
Inilah mekanisme hipnosis ang paling sederhana. Kita telah mempengaruhi seorang
bayi dengan contoh nyata bahwa suatu hari ia akan berjalan juga sebagaimana kita
orang dewasa. Hal ini ditangkap oleh otak bawah sadarnya dan diproses sampai
suatu saat si bayi itu mulai mencoba untuk berdiri tegak dan berjalan. Tetapi karena
tulangnya belum kuat maka ia akan terjatuh. Tetapi karena kita sugesti, Ayo coba
lagi. Berdiri lagi sayang kamu pasti bisa maka ia akhirnya bisa berjalan. Bayangkan
apa yang akan terjadi jika sugestinya, Alaaa percuma kamu tdak akan bisa.
Sudahlah duduk aja tidak usah berdiri atau berjalan, apakah si bayi akan bisa
berjalan? Tentu tidak.
Itulah gambaran singkat tentang definisi dari hypnoparenting. Dalam bagian ini
saya akan berusaha membahas tentang masalah parenting terlebih dahulu, baru
kemudian masalah hipnosis. Untuk penerapan hipnosis secara detail akan di bahas
pada bagian kedua.
MASALAH PARENTING
Parenting adalah proses interaksi berkelanjutan antara orang tua dan anak-anak
mereka yang meliputi aktivitas-aktivitas berikut : memberi makan (nourishing),
memberi petunjuk (guiding), dan melindungi (protecting) anak-anak ketika mereka
bertumbuh. Aktivitas-aktivitas parenting biasanya tejadi dalam lingkungan keluarga,
namun parenting tidak terbatas hanya pada mereka yang melahirkan anak.
Tanggung jawab parenting juga dilakukan oleh pihak-pihak lain dalam masyarakat,
seperti para guru di sekolah, pembantu rumah tangga, perawat bayi (baby sitter),
dan baahkan teman-teman si anak, serta media masa (TV, surat kabar dan
majalah). Kendati demikian, orang tua adalah pihak yang paling bertanggung jawab
dalam mengasihi dan memperhatikan anak-ank serta menolong mereka bertumbuh.
Namun kenyataanya, banyak dari orang tua yang tidak menyiapkan diri secara
khusus menjadi orang tua dengan ilmu-ilmu pengasuhan anak(parenting).
Walaupun saya dan almarhum istri saya tidak mempersiapkan diri secara khusus,
setidaknya berbekal sama-sama sarjana psikologi setidaknyakami memiliki dasar
ilmunya dan tinggal hanya penerapan saja. Baiklah, kembali ke persoalan kita.
Masalah parenting ini sangat penting sebab sejatinya tanggung jawab anak ada
pada orang tua.
Hal ini jelas dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim yang
menyatakan Setiap bayi terlahir dalam kondisi fitrah, dan kedua orang tuanyalah
yang menjadikan ia Yahudi,Kristen atau Majusi. Hadits tersebut menunjukkan
bahwa orang tua sebenarnya adalah Master of Hypnotis bagi anak-anaknya, sebab
di tangan orang tuanyalah sebenarnya anak bisa berwujud, pintar, nakal, penakut,
pencemas, kurang percaya diri dan sebagainya. Inilah pentingnya parenting bagi
orang tua dan guru.
Kini, marikita bertanya lagi pada diri sendiri. Adakah kita sudah menguasai ilmu
parenting (baik melalui workshop ataupun seminar) sebelum anak-anak kita lahir?
Atau, tepatnya sebelum kita menikah? Coba diingat sekali lagi. Apakah kita juga
membuat prioritas untuk menguasai ilmu parenting sebelum kita menikah? Jika
Anda menjawab YA, syukurlah saya turut bangga. Berarti Anda termsuk orang tua
berkepeduian tinggi terhadap persiapan generasi masa depan. Namun, kalau Anda
menjawab TIDAK/BELUM, tentu bisa saya sindir, Anda termasuk orang tua yang
BONEK alias bondo nekat. Berani mempunyai anak, tanpa lebih dulu berbekal ilmu
pengasuhan.
Anak pertama kita telah menjadi kelinci percobaan untuk latihan menjadi orang
tua. Kata salah satu iklan, untukanak kok coba-coba. Orang tua bonek seperti
inilah yang kadang sering bermasaslah dengan anak-anak mereka. Meski
demikian, takusah terlalu resah. Saya tetap slut karena Anda kini berani belajar
kembali ilmu menjadi orang tua, meskipun anak-anak sudah terlanjur lahir
bertahun-tahun yang lalu Anda kini termasuk orang tua pebelajar. Buktinya, Anda
sudah mengambil keputusan untuk berinvestasi dengan membeli buku ini. Kini,
Anda membacanya dengan antusias serta ikut mempraktekkan beberapa tugas
yang ada di dalamnya.
Jadi, menjadi orang tua itu benar-benar perlu ilmu? Tentu dong. Tanpa penguasaan
ilmu, tanpa disadari, orang tua atau guru berpeluang untuk terjerembab pada cara-
cara pengasuhan yang keliru. Ini bisa berdampak buruk pada anak. Tanpa sengaja,
orang tua juga bisa tergelincir pada pola asuh yang gagap cinta. Seperti apa contoh
perilaku keliru tanpa disadari itu?
Nah, marilah kita sekarang melanjutkan petualangan kita sebagai orang tua.
Terlebih dulu, mari kita tengok ke belakang untuk melihat sejenak perasaanperasaan kita, saat menjalani masa kanak-kanak bersama orang tua.
Bagaimanakah rasanya? Berhentilah sejenak untuk bernostalgia
Apakah pengalaman-pengalaman itu terasa begitu menyenangkan? Apakah Anda
merasa begitu bahagia? Atau ada goresan-goresan kepedihan yang mengendap?
Hmm apapun perasaan itu, yang jelas perasaan itulah yang tersimpan dalam
memori bawah sadar kita. Dan, bawah sdar itulah yang kini tanpa Anda sadari ikut
berperan dalam pola pengasuhan anak Anda sekarang ini. Begitu pula dengan
kekhawatiran-kekhawatiran Anda sebagai orang tua. Kondisi ini banyak pula yang
dipengaruhi perasaan-perasaan kita yang terekam kuat dalam alam bawah sadar
kita.
Syukurlah Anda sudah berhasilmeraba perasaan khawatir Anda terhadap sang buah
hati. Perasaan itulah yang mendorong Anda melakukan segala daya dan upaya
untuk memastikan agar kekhawatiran itu tidak terjadi. Anda begitu mencintai anakanak yang dianugerahkan kepada kita. Ya, kini kita mendapatkan dua kata kunci,
yakni khawatir dan cinta. Atas nama cinta yang luar biasa kepada anak, kita
berusaha sekuat tenaga agar kekhawatiran itu tak menjadi kenyataan. Saya
mencoba menebak, sekaligus merangkum kekhawatiran Anda, bahwa Anda tidak
rela bila anak Anda mengalami hal-hal buram yang terjadi pada masa kanakkanak Anda.
Kalau Anda dulu tak mendapat pendidikan agama yang cukup, kini Anda ingin
agar anak Anda bisa lebih baik dalamhal religiusitas.
Kalau Anda dulu sengsara karena keterbatasan finansia, Anda akan berharap
anak Anda tak akan mengalami masa-masa kesulitan seperti itu.
Kalau Anda mendapatkan pengasuhan yang terlalu keras dan Anda merasa
tergores karenanya, kini diam-diam Anda memperlakukan anak Anda lebih lunak.
Pendek kata, ada kecenderunan orang tua menggunakan pendekatan perbedaan
dengan masa lalu. Harus terjadi perbaikan derajat kehidupan bagi anak-anak kita.
Dan kita pun berjuang keras agar hal itu terjadi. Namun, ada juga orang tua yang
berkecenderungan lain. Kalau pada masa kanak-kanak dulu dia mendapatkan
pengasuhan keras dan ketat , kini hal serupa diberlakukan kepada anak-anak
mereka. Dalihnya, dulu ayah dan ibumu juga dididik oleh kakek-nenekmu seperti
ini. Dalam bahasa sederhana, orang tua akan mengulang kembali prinsip-prinsip
pengasuhan yang mereka alami tempo dulu.
So, dapat ditarik suatu kecenderungan bahwa ada dua pola orang tua dalam
mendidik anak-anak mereka. Pertama, dengan cara mengulang gaya pendidikan
yang pernah didapatkan pada masa kanak-kanak. Kedua, melakukan hal sebaliknya
agar masa kanak-kanak mereka tak terulang pada anak-anak mereka. Inilah yang
saya sebut sebagai pola pengasuhan balas dendam terselubung. Jika pola
pengasuhan tersebut terus berulang dari generasi ke generasi, maka kita akan
berputar-putar saja dalam hal pengasuhan anak.
Karena itu, saya menganjurkan agarkita, sebagai orang tua dan guru, mulai berpikir
ulang dengan sungguh-sungguh tentang pola pengasuhan. Seperti apa pengasuhan
yang tepat bagi anak-anak kita agar terhindar dari pola yang berulang. Berhentilah
untuk memendam pada pola asuh yang kita dapatkan dari orang tua atau guru-guru
kita tempo dulu. Yakinlah, bahwa apapun yang telah terjadi pada kita, atas perilaku
orang tua dan guru-guru kita, sejatinya adalah pengasuhan terbaik yang mereka
tahu saat itu.
Andai saja orang tua kita mendapatkan pelatihan-pelatihan memadai, tentu hal-hal
yang terasa menggores itu tak akan terjadi. Sungguh, tak ada orang tua yang
secara sadar bercita-cita agar anaknya sengsara. Sekali lagi, mari memaafkan masa
lalu. Dan , mari mencari pola terbaik dalam mengasuh anak-anak kita berbasis ilmu
pendidikan (parenting) bukan semata berbasis pengalaman-pengalaman masa
kanak-kanak kita.
Tariklah nafas sebentar tahan, yah keluarkan, tarik nafas Anda sejenak tahan dalam
hitungan kelima silahkan dikeluarkan 1 2 3 4 5 yah lepaskan. Sekarang
pejamkan mata sejenak, sambil mengucap syukur atas karunia Allah berupa
kelahiran anak-anak kita rasakan kebahagiaan itu dalam hati Anda. Siapakah
Anda sekarang menjadi orang tua yang hebat.
ARE YOU READY
Jika Anda sudah siap menjadi orang tua hebat, ikuti saya! Genggamkan tangan
Anda taruh di atas dada Anda. Katakan dengan penuh semangat dengan
mengangkat tangan Anda Saya orang tua hebat!. Bagus lakukan dengan lebih
semangat sebanyak tiga kali. Ingat lakukan dengan intensitas emosi yang kuat,
karena intensitas emosi Anda akan mampu menembus masuk dalam pikiran bawah
sadar Anda. Ulangi sekali lagi, bagus saat mengucapkan Saya orang tua
hebat! jika ada air mata yang ingin keluar, biarkan mengalir. Semakin intens akan
direspon semakin bagus oleh pikiran bawah sadar. Yakinlah Anda memang orang
yang hebat untuk anak-anak dan pasangan Anda.
Anda tidak usah merasa sebagai orang bodoh dengan melakukan hal ini. Ini adalah
edukasi untuk pikiran bawah sadar Anda. Di depan telah dijelaskan bahwa cara
mencapai pikiran bawah sadar adalah dengan repetisi atau pengulangan, intensitas
emosi yang kuat dan kelompok referensi. Latihan di atas menggabungkan ketiga
cara yang sudah diterangkan. Jadi nikmati saja setiap latihan yang ada, nikmati
prosesnya. Lakukan sekali lagi, katakan penuh semangat dengan mengangkat
tangan Anda Saya orang tua hebat! yah bagus, lakukan tiga kali. Baiklah mulai
hari ini dan seterusnya ijinkan diri Anda secara sadar berproses menjadi orang tua
yang hebat, ijinkan mulai hari ini dan seterusnya Anda berproses menjadi orang tua
yang hebat, mulai hari ini dan seterusnya ijinkan diri Anda berproses menjadi orang
tua yang hebat. Sebab memang Anda adalah orang tua hebat. Katakan sekali lagi
dengan mengisi tiitk-titik yang ada dengan nama Anda . Orang tua yang ebat,
. Orang tua yang disayanganak, . Disayang (sebutkan pasangan Anda).
Sering-sering lakukan latihan ini menjelang tidur. Selamat berproses menjadi orang
tua Hebat. SALAM RILEKS
Alkisah, ada seorang petani yang menemukan telur burung rajawali. Sang petani
berniat menetaskan telur itu, namun sulit menemukan induk rajawali yang bisa
dekat dengan kehidupan manusia. Singkatnya, telur rajawali itu kemudian
dititipkan pada seekor ayam yang sedang mengerami telurnya. Saat menetas,
anak rajawali itu mendapati dirinya berada dengan induk ayam dan saudarasaudara anak yam kecil yang lain. Anak rajawali tu, dalam kehdupan sehari-hari
merasa diri sebagai anak ayam. Induk ayam pun memperlakukananak titipan itu
sama dengan pola asuhannya pada anak-anak kandungnya. Wahasil, suatu ketika
ada seekor rajawali yang sedang terbang melayang-layang di udara untuk mencari
mangsa. Semua ayam kelabakan bersembunyi, termasuk anak rajawal itu. Di dalam
semak-semak sang anak rajawali itu bergumam, Hmm betap gagahnya burung
itu, bisa terbang tinggidan menjangkau wilayah lebih luas seiring berjalan waktu,
anak rajawali itu pun tumbuh besar, namun ia tetap hidup dengan pola perilaku
ayam sampai ia mati.
Nah, kira-kira begitulah konsep diri it. Bisa jadi,seoranganak terlahir dengan
kapasitas otak yang cerdas. Namun, karena konsep dirinya negatif, ia justru tidak
tumbuh menjadi anak yang berprestasi.
Mari kita kaji lagi sebuah hadits yang artinya Setiap bayi terlahir dalam kondisi
fitrah dan kedua orang tuanyalah yang menjadikan ia Yahudi, Kristen atau Majusi.
Saat anak terlahir, kita analogikan dengan sebuah meja yang belum memiliki kaki.
Saat anak bertumbuh, kejadian-kejadian, pengalaman kehidupan melalui interaksi
dengan orang tua, keluarga dan lingkungan akan memberikan kaki pada meja
tersebut, entah kaki kurang percaya diri, pemalu, penakut dan sebgainya. Seberapa
kokoh kaki meja, dipengaruhi tiga hal :
1. Siapa yang memasang kaki tersebut; orang yang dipAndang memiliki otoritas
akan mempunyai pengaruh yang kuat terhadap kuat tidakna kaki yang terpasang.
Siapakah orang yang mempunyai otoritas menurut anak? Pertama, orang tua dan
setelah itu guru.
2. Seberapa kuat intensitas yang timbul saat itu; jika anak sedang sedih atau malu,
lalu kita memberikan kaki pendukung meja konsep diri, misalnya dengan
mengatakan Dasar anak goblok, gitu aja tidak bisa maka kaki negatif ini akan
sangat kokoh. Demikian pula sebaliknya, jika kita memasang kaki positif.
3. Repetisis/pengulangan; seberapa sering kejadian itu dialami oleh anak, semakin
sering, semakin kuat kaki yang terpasang.
Begitu konsep diri terbentuk. Tidak peduli baik atau buruk, konsep diri akan
beroperasi pada level bawah sadar dan akan sulit mengubahnya. Kesulitan terbesar
tidak terletak pada masalah konsep diri bisa atau tidak. Bisa ditingkatkan atau
tidak. Tetapi, titik tekannya lebih pada kenyataan bahwa mayoritas anak tidak
menyadari dan mengerti mengenai konsep diri. Menurut mereka ya memang
beginilah saya. Memang banyak juga pAndangan mengenai konsep diri yang
salah. Ada yang mengatakan bahwa konsep diri itu terbawa saat kita lahir. Konsep
diri merupakan keturunan. Dengan demikian, kalau seorang anak lahir dari keluarga
miskin, pasti anak itu juga akan gagal secara finansial. Benarkah demikian? Untuk
meluruskan pAndangan itu, simaklah baik-baik penjelasan di bawah ini, bahwa
konsep diri itu :
Diperoleh melalui proses pembelajaran bukan faktor keturunan
Diperkuat melalui pengalaman hidup yang dialami setiap hari
Dapat berubah secara drastis
Mempengaruhi semua proses berpikir dan perilaku
Mempengaruhi proses pembelajaran dan prestasi
Dapat dibangun dan dikembangkan dengan mengganti sistem kepercayaan yang
merugikan, mengganti self talk negatif dengan yang positif
Bila konsep diri yang buruk ini terdapat dalam diri seorang guru atau orang tua,
maka ini akan sampai pada murid atau anak baik melalui komunikasi sadar atau
komunikasi bawah sadar.
Jelas bahwa konsep diri itu terbentuk melalui proses, bukan faktor turunan atau
bawaan. Bayi lahir tanpa adanya konsep diri. Konsep diri terbentuk sejalan dengan
pertumbuhan dan perkembangannya melalui interaksi dengan orang tua dan
lingkungan sekitarnya. Untuk itu, menjadi sangat tepat jika dikatakan, orang tua
merupakan pendidik yang pertama dan utama. Sebab, orang tuanyalah yang
menanamkan pola-pola awal konsep diri anak. Nah, jika demikian adanya,
bukanakh merupakanhal yang sangat penting jika orang tua lebih dulu melek ilmu
parenting sebelum ia terjun langsung mengurus anak-anaknya?
Kata-kata yang sering didengar anak adalah kata-kata orang tua. Kata-kata itu akan
berpengaruh pada sistem mental anak(konsep diri). Karena itu, sebagai orang tua
kita harus lebih selektif dalam berkomentar pada anak-anak. Berushalah dengan
tulus untuk lebihmelihat sisi positif dan tidak terlalu pelit dalam memuji. Sebab,
kata-kata orang tua akan turut berpengaruh pada pembentukan konsep diri anak.
Itu pula sebabnya orang jawa sering mengatakan bahwa omongane wong tuo iku
mandi (perkataan orang tua itu bertuah). Kok bisa? Ya karena perkataan/komentar
orang tua berpengaruh pada pAndangan anak tentang dirinya sendiri.
Anak akan mudah percaya jika orang tuanya yang berkomentar tentang dirinya.
Nah, bayangkan jika kita berkomentar bahwa anak kita bodoh dan nakal. Kemudian,
anak kita mempercayai dan meyakini dirinya memang bodoh dan nakal. Apa yang
akan terjadi? Berprestasikah anak itu disekolah? Semangat belajarnya apa bisa
berapi-api kalau setiap membuka buku, otak bawah sadarnya bilang sudahlah ga
usah berjuang keras, kan kamu memang dasarnya anak bodoh.
Konsep diri ini memang seperti program komputer yang hanya merespon perintahperintah yang kompatibel dengan program yang ditanam. Jika tak kompatibel,
komputer akan merespon sangat lambat atau bahkan menjadi hang alias mogok.
Dalam bahasa yang lebih ringkas, perilaku, ucapan, sikap, pAndangan orang tua
terhadap anak akan berfungsi sebagai bahasa program mental anak. Anakakan
menjadi berkonsep diri positif manakala memang dia, oleh orang tua dan
lingkungan sekitarnya, diprogram positif. Begitu pula sebaliknya. Anak akan
berprestasi rendah manakala ia diprogram untuk berkonsep diri rendah.
Mungkin Anda penasaran. Mana ada orang tua yang menanam program mental di
otak anaknya agar ia menjadi anak yang gagal? Anak yang berprestasi rendah?
Anak yang menjadi sampah masyarakat? Memang, secara naluriah, asalkan orang
tua sehat secara mental, rasanya takmungkin hal itu terjadi. Sebab, secara naluri
pula, pada saat anak dilahirkan saat itu pula rasa kasih sayang orang tua ikut
terlahir.
Saya sangat setuju dengan pendapat Anda bahwa oran tua begitu sayang pada
anak-anaknya danmenginginkan mereka sukses. Namun, banyak fakta yang
memberikan data sebaliknya. Tidak semua anak punya konsep diri yang positif. Lho
kok bisa? Ya, itu terjadi karena orang tua atau keluarga tempat anak itu tinggal
tidak terlalu peduli pada kata-kata, sikap, perilaku yang secara diam-diam diserap
oleh anak.
Semasa kita masih kanak-kanak sampai menjadi dewasa seperti ini; sering masih
terbayang dengan jelas sekali bagaimana perjalanan hidup kita, pertumbuhan diri
kita, yang tidak pernah lepas dari pengaruh lingkunan sekitar kita, khususnya
pengaruh dari sikap orang tua kita sendiri dan orang-orang yang sangat dekat
hubungannya dengan kita. Masih segar dalam ingatan kita, bagaimana orang tua
kita begitu sayangnya kepada kita, sehingga tanpa mereka sadari, sikapnya yang
terlalu menyayangi diri kita itu sebenarnya justru membelenggu kebebasan kita
untuk mengekspresikan jati diri kita sendiri.
Sikap orang tua yang over protective itulah pada gilirannya akan membelenggu jati
diri kita sesungguhnya sehingga kita tidak bisa menjadi diri kita sendiri. Anda
sendiri tentu masih ingat, orang tua Anda sering kali melarang Anda untuk
melakukan kegiatan atau aktivitas yang Anda senangi. Jika kegiatan atau aktivitas
Anda memang berbahaya, itu bisa dimaklumi.
Tetapi pada kenyataannya, sering kali orang tua melarang anaknya melakukan
sesuatu hanya sebagai suatu kebiasaan melarang saja. Orang tua sering salah
dalam mempersepsikan sebuah bentuk larangan, dengan tidak menyadari
dampak negatif dari larangan-larangan itu di kemudian hari pada si anak tersebut.
Contoh larangan itu, misalnya : ketika si anak ingin mandi sendiri, dilarang dengan
alasan nanti tidak bisa bersih badannya, ketika si anak mau membeli pensil di toko
sebelah rumah, juga tidak boleh sendirian, khawatir uangnya jatuh dan hilang. Saat
si anak ingin menghidupkan radio sendiri orang tua juga tidak memperbolehkan
dengan alasan cari frekuensi gelombangnya nanti tidak bisa pas, atau khawatir
anaknya kena strum. Larangan-larangan inilah pada dasarnya sebenarnya adalah
tidak kepada kemampuan si anak, pada gilirannya akan membuat si anak pada
masa dewasa nanti menjadi seorang yang juga tidak percaya pada dirinya sendiri.
Rasa tidak percaya diri ini akan terus melekat pada diri anak tersebut sampai dia
dewasa nanti.
Selain bentuk larangan-larangan, banyak oran tua suka mengungkapkan
kepasrahan yang berlebihan terhadap kondisi yang ada pada diri mereka kepada
anak-anaknya. Contoh bentuk kepasrahan yang berlebihan ini bisa Anda lihat
sebagai berikut : suatu ketika lewat di depan rumahnya sebuah mobil mewah dan
tentunya harganya mahal sekali, lalu si anak berkata dengan takjub kepada orang
tuanya, Pa-Ma, mobil itu bagis sekali ya coba kita punya?. Orang tuanya
menjawab, Itu bukan hak kita nak, mobil kita cukup yang begini saja nggak perlu
mewah, itu bukan rejeki kita, itu rejekinya orang lain. Sewaktu jalan-jalan
melewawti sebuah kompleks perumahan mewah, lagi-lagi si anak berkata Mewah
dan indah sekali rumah ini ya seandainya kita juga punya, langsung si orang
tuanya menyahut, Kita sudah diberi rejeki oleh Tuhan segini, ya harus diterima dan
disyukuri. Jangan tergiur dengan milik orang lain. Hidup ini sudah ada yang
mengatur. Begitulah kurang lebih contoh bersikap dan orang tua yang terlalu
pasrah, nrimo ing pandum dengan apa yang sudah dimilikinya.
Secara tidak disadari sikap pasrah yang berlebihan dari orang tua ini akan benarbenar meresap ke dalam pikiran si anak dan menjadi sebuah pola berpikir di masa
depannya nanti pada saat dia dewasa. Bersyukur atas karunia Tuhan memang
harus, tetapi terlalu pasrah atas apa yang diprolehnya merupakan sebuah sikap
yang berlebihan, karena ini akan mengembangkan sifat dan sikap inferior di dalam
diri kita. Sebuah sikap yang memAndang rendah diri sendiri, tidak percaya pada diri
sendiri, dan itu akan menghambat kesuksesan anak di kemudian hari.
Msih ada lagi sikap orang tua yang juga kurang proposional sebenarnya, tetapi ini
juga sudah menjadi kebiasaan umum. Sikap itu adalah suatu sikap yang cenderung
menakut-nakuti si anak. Suatu contoh, misalnya : hati-hati kalau gelap, banyak roh
halusnya. Jangan begitu, nanti bisa salah. Dan masih banyak lagi bentk
ungkapan orang tua yang pada dasarnya adalah juga tidak percaya pada si anak
tersebut, karena over protective terhadap anaknya. Sikap-sikap inilah yang
membuat anak lebih suka berada dalam zona kenyamanan, takut melangkah dan
ragu-ragu dalam bertindak.
Pernyataan-pernyataan oran gtua yang cenderung menakut-nakutipun akan
berdampak negatif pada perkembangan mental danemosi si anak sampai dewasa
kelak. Pada akhirnya anak itu sampai dewasanya menjadi selalu gampang takut
untuk melakukan sesuatu, bahkanmungkin bisa menjadi suatu paranoid, suatu
bentuk ketakutan yang berlebihan dan tidak beralasan logis. Pada gilirannya, si
anak menjadi sosok pribadi yang selalu tidak percaya diri, pribadi yang mudah
goyah pendiriannya, pribadi yang selalu gamang dalam menentukan sikap, yang
mana hal tersebut jelas-jelas akan menjadi penghalang dan penghambat terbesar
dalam mraih cita-citanya di masa depan. Cara pendekatan orang tua yang salah
seperti tersebut, benar-benar akan meresap ke dalam pikiran bawah sadar si anak
yang pada akhirnya berperan membentuk karakter pribadi dan sikap mentalnya.
Contoh-contoh sikap orang tua kepada anaknya, seperti saya jelaskan di atas
tersebut, sangat berperan dalam membentuk sikap mental, jiwa kepribadian
seseorang dan bentuk itu bisa sangat kuat pada diri seseorang karena berlansung
dalam waktu lama sekali, puluhan tahun. Sehingga, memang untuk mengubah
suatu sikap, watak atau kepribadian seseorang adalah tidak mudah, perlu waktu
dan usaha keras untuk mewujudkan perubahan ke arah yang lebih baik. Tetapi yang
penting di sini adalahwatak atau kepribadian atau konsep diri yang sudah terinstall
semuanya itu bisa di ubah.
Anda tidak perlu khawatir, konsep diri yang sudah terlanjut terbentuk semuanya
mampu diubah. Bahkan Allah sendiri sudah mengisyaratkan dalam firmanNya,
bahwa Dia tidak akan mengubah nasib manusia, jika manusia itu tidak mau
mengubah nasibnya sendiri.
Ini adalah hal yang menggembirakan bagi kita semua, namun bagaimana caranya?
Dlaam buku ini metode yang ditawarkan adalah dengan cara melakukan
pemrograman ulang otak bawah sadar anak-anak. Otak anak kok diprogram, apa
mungkin? Tentu saja, saya tidak berharap Anda membayangkan kepala anak Anda
dibelah dengan pisau bedah. Kemudian otaknya diutak-atik dengan kabel-kabel
beraneka warna yang rumit. Yang saya maksud dengan pemrograman ulang otak
bawah sadar adalah :
Membuat pernyataan-pernyataan, stimulus-stimulus atau menyediakan situasisituasi emosional yang lebih positif terhadap anak-anak, sehingga kepercayaan
negatif yang tertanam dalam sistem keyakinan mental anak mengenai dirinya
lambat laun bisa bergeser ke arah positif.
Namun, menata ulang konsep diri membutuhkan kesabaran adan ketelatenan.
Karena Anda akan berhadapan dengan penilaian negatif anak terhadap dirinya yang
telah menjadi suatu kepercayaan. Anak yang sudah terlanjur percaya bahwa
dirinya bodoh ataunakal, tentu akanmenolak jika dia berada dalam kondisi yang
menuntut pembuktian kepandaian dan kebaikan. Pikiran bawah sadarnya lebih suka
dan mudah untuk membuktikan kebodohan dari pada kecerdasan. Pertarungan
inilah yang menguras energi orang tua. Meskipun kadang kala kepercaaan diri yang
negatif itu juga berasal dari orang tua.
Ada beberapa cara dalam melakukan pemrograman ulang.
1. Mencari sisi-sisi kelebihan anak untuk diberikan penguatan berupa pujian. Saya
yakin setiap anak mempunyai kelebihan. Namun, dalam hal ini orang tua harus
realistis, buka mengada-ada. Kalau sampai pujain itu terarah pada kondisi yang
tidak ada dalam diri anak, maka anak akan merasa hal itu sebagai sindiran atau
olok-olok.jika anak merasa demikian, yang terjadi bukannya melakukan
pemrograman ulang, melainkan menguatkan program negatif yang sudah ada.
Khusus dalam hal ini, saya menyarankan agar pujian lebih bersifat pada perilaku
atau potensi, bukan semata-mata karena tampilan fisik anak. Sebab, yang akan
diprogram ulang adalah sikap mental, bukan fisik anak.
2. mengondisikan anak agar menemukan momen-momen sukses, apapun bentuk
kegiatannya. Misalnya dalam pertandingan sepakbola yang sangat ia sukai, anak
Anda mampu membuat gol yang menjadi kebanggaan timnya. Momen sukses ini
sebaiknya Anda manfaatkan untuk memberi penguatan bahwa si anak bisa
berprestasi. Kali ini, prestasi dia adalah membuat gol pada pertandingan sepak
bola. Jika Anda mengatakan bahwa ia termasuk anak yang mampu berprestasi,
lambat laun ia akan membuktikan apa yang Anda katakan itu adalah keniscayaan.
Jika di lain kesempatan, anak mendapatkan prestas dibidang lain, sesegera mungkin
memberi penguatan, agar lambat laun anak percaya bahwa dirinya memang anak
yang berprestasi. Inilah yang saya sebut dengan spontan reward positif.
3. Upayakan anak dapat merekam perasanya saat mencapai prestasi dan bisa
memanggil perasaan itu kembali saat dibutuhkan. Untuk itu, diperlukan alat bantu,
yakni simbol-simbol sukses yang pernah ia capai. Misalnya, hadiah-hadiah,
sertifikat, piagam, medali saat ia berprestasi. Arahkan agar anak tidak menyimpan
benda-benda kenangan indah itu di dalam almari yang tak terlihat. Sebaliknya,
sarankan agar ia berani memajang (tanpa bermaksud pamer berlebihan) di sudut
ruangan atau dikamarnya yang sewaktu-waktu bisa terlihat anak. Tujuannya adalah
terus-menerus memanggil perasaan sukses itu oleh anak. Jika suatu saat anak
terpuruk secara emosional, orang tua atau keluarga yang lain dapat
mengingatkannya, bahwa ia sebenarnya termasuk anak yang berprestasi,dengan
bantuan simbol-simbol itu. Bahkan jika perlu, mintalah anak untuk menulis kisah
suksesnya.
Jika kisah sukses itu telah tertulis, sebaiknya tulisan anak sendiri, tempelkan kisah
sukses itu di tempat yang mudah dilihat anak. Di dalam kamar anak, misalnya. Hal
ini akan memberi sugesti anak untuk terus menyenangi perasaan sukses itu, agar di
aterpancing untuk menciptakan kisah sukses yang kedua. Jika kisah suksesnya tak
terlalu berkaitan dengan prestasi akademiknya, sabarlah hal itu merupakan
rangkaian darimomenperbaikan kepercayaan dirinya.
4. Berilah penguatan (affirmasi) positif, yakni pernyataan penguatan tentang
momen sukses anak. Misalnya, dengan mengatakan kamu memang anak yang
gigih atau penguatan lain yang mengarah pada hal positif. Melalui penguatan ini,
perlahan-lahan kepercayaan negatif anak akan luntur. Kemudian, akan tumbuh
kepercayaan baru yang jauh lebih positif. Tentu saja affirmasi ini tidak cukup
dilakukan sekali. Sebaiknya diupayakan berkali-kali dengan bentuk kalimat yang
berbeda-beda atau bahkan cukup dengan acungan jempol, tepukan pundak, dan
sebagainya. Tetapi, yang perlu diingat dan dihindari adalah adanya affirmasi positif
yang monoton sehinggamalah terkesan mengejek. Ingat, intonas Anda sangat
menentukan makna.
Ada sejumlah langkah yang perlu dilakukanoran tua dalam rangka membuat jiwa
anak menjadi lebih kuat. Secara umum langkah-langkah tersebut adalah :
1. Tidak memanjakan anak
Memanjakan anak itu ibarat memberikan racun berbalut gula. Tanpa sadar orang
tua bermaksud melindungi, menyayangi, tak mau mebebani, hal itu berakibat pada
penghancuran anak secara perlahan tapi pasti. Hal itu akan tergambar pada
kepribadian anak yang lemah dalam menghadapi kesulitan-kesulitan hidup.
Bagaimana gambaran singkat perilaku memanjakan itu? Memanjakan berarti
memenuhi segala hal yang diminta anak, bukan memberi sesuatu yang anak
perlukan. Lambat laun, tindakan ini membuat anak tak bisa membedakan antara
sesuatu yang mereka inginkan dengan yang mereka butuhkan.
2. Tidak pilih kasih
Pilih kasih berarti memperhatikan anak dengan tidak proporsional. Perhatian orang
tua pilih kasih biasanya akan menjadi berbunga kalau anak mempunyai sesuatu
yang membanggakan atau menyenangkan hati orang tua. Namun, untuk anak yang
biasa-biasa saja prhatian orang tua juga akan biasa-biasa saja. Karena itu, prinsip
utama yang harus dipegang dalam kondisi ini adalah semua anak harus dicintai
bagaimanapun keadannya.
3. Mau menerima perbedaan pendapat dengan anak
Sebagai orang tua kita harus dapat menerima perbedaan dengan anak. Mengapa?
Sebab anak tak mungkin selalu salah dan orang tua tak mungkin selalu benar.
Jangan sampai anak yang mempunyai pendapat berbeda dianggap sebagai anak
yang kurang ajar atau melawan orang tua. Ada sejumlah manfaat jika kita mau
mempertimbangkan perbedaan pendapat dengan anak, yaitu :
Merangsang suasana dialogis antara orang tua dan anak dengan alasan-alasan
yang rasional
Mendekatkan hubungan anak dan orang tua
Melatih anak atau orang tua untuk berjiwa besar jika pendapatnya terbukti tidak
benar
4. Tidak membanding-bandingkan anak dengan orang lain
Membandingkan anak dengan orang lain itu ibaratpisau tajam yang mampu
menyayat hati yang terdalam. Alasan negatif yang mendorong hal ini terjadi,
biasanya agar anak malu meliha orang lain yang berhasil. Sedangkan alasan positif
yang biasa diutarakan orang tua adalah agar anak terpacu motivasinya untuk
mencontoh, meneladani atau bahkan melampaui prestasi orang lain. Sebenarnya
tindakan membanding-bandingkan ini lebih banyak sisi negatifnya daripada sisi
positif yang bis diambil. Sebab, membandingkan anak dengan pihak lain anak akan
merasa dirinya sebagai pecundang, merasa salah atau ada ketidak beresan,
sementara pihak lain yang dijadikan pembanding adalah orang yang sempurna.
(Ingat permainan kita dalam menebak kotak di depan)
5. Berhati-hati dalam berkata-kata dengan anak
Kadangkala kata-kata itu seperti air segar penawar dahaga, namun kadangkala
kata-kata juga seperti pedang yang mampu merobek hati. Untuk itu, sebagai orang
tua, sudah semestinya jika kata-kata yang kita sampaikan kepada anak adalah katakata yang positif, bukan kata-kata yang negatif mampu meracuni atau membuat
cacat jiwa anak. Karena itu, orang tua perlu perhatian dalam hal :
Membiasakan memberi pengertian pada anak, bukan dengan marah-marah atau
mengomel sepanjang hari.
Hindari mengutuk, memaki-maki, mengumpat, apalagi mengancam.
Hindari kata-kata yang bersifat sinis, ketus, sengak.
6. Memberikan hukuman yang mendidik jika anak melakukan kesalahan fatal
Memang sering terjadi kesalah kaprahan dalam konsep mencintai anak. Orang tua
sering merasa tidak tega utuk menghukum anak. Hal ini menyebabkan anak
menjadi merasa apapun diperbuatnya selalu benar. Akibatnya, anak akan
berkembang menjadi pribadi yang tidak realistis dan tidak mempunyai daya tahan
yang cukup dalam menghadapi permasalahan. Artinya, anak harus mendapatkan
hukuman yang POSITIF manakala ia melakukan tindakan yang fatal.
7. Memberikan pengertian yang mencukupi tentang stress pada anak
Hidup tak selalu mulus, kadang bergelombang, kadang pula sangat terjal. Untuk itu,
sebagai orang tua, kita perlu memberikan bekal pada anak tentang paradigma
yang positif terhadap kehidupan. Sedih dan gembira adalah suatu kenyataan yang
akan datang silih berganti. Tak perlu terlalu gembira hingga lupa diri, tak perlu
terlalu terluka berdarah-darah saat menghadapi masalah. Ajarkan pada anak-anak
untuk senantiasa bersyukur saat menemui kebehasilan dan bersabar saat
mendapati kegagalan. Sebab, bersyukur itu berpahala, bersabar pun berpahala.
Dengan memberi pengertian sederahana ini sebenarnya kita telah menanamkan
kecerdasan spiritual pada anak-anak kita.
Setelah mental anak kuat, maka langkah selanjutnya adalah memberikan dukungan
atau memotivasi agar potens yang ada semakin berkembang. Namun sungguh
mengherankan, banyak orang tua yang bermaksud mengobarkan motivasi anaknya
agar berprestasi, tetapi cara-cara yang ditempuh sering melukai emosional anak.
Contohnya sebagai berikut :
Semestinya kamu belajarkeras seperti adikmu itu (membandingkan). Masa kakak
kok prestasinya kalah sama adiknya (mengejek). Sungguh, kalau prestasimu tidak
bisa sebaik adikmu, kamu tidak akan dibelikan (mengancam).
Memang, ada anak ang mungkin saja terlecut motivasinya saat dibandingkan diejek
dan diancam. Tetapi yang harus Anda ingat, dorongan berprestasi yang dilatar
belakangi motivasi negatif, justru akan memicu persoalan-persoalan emosional
yang lain.
Jika Anda ingin anak-anak Anda termotivasi untuk belajar, hal yang tidak boleh
dilupakan oleh orang tua dan guru adalah pemeliharaan emosi anak. Salah satu dari
pemeliharaan emosi terpusat pada penyediaan suasana yang mendukung dalam
keluarga. Anak yang terus menerus diberi dukungan mempunyai kesempatan jauh
lebih besar untuk berhasil di sekolah dan kehidupan. Anak-anak secara khusus
membutuhkan dukungan dan penghiburan ketika :
1. mereka mempunyai masalah
Anda tak bisa memAndang sepele masalah anak, meskipun masalah itu tampak
kekanak-kanakan. Anak perlu didukung agar mereka mampu menyelesaikan
masalahnya, bukan lari dari masalah. Sebab, sesungguhnya masalah itu pula yang
akan menguatkan otot-otot mental mereka dalam belajar problem solving. Anakanak perlu didorong untuk belajar risk taking dalam ukuran yang sewjarnya. Namun
begitu, Anda tetap bisa berperan sebagai pendamping tanpa harus tergelincir pada
sikap mengambil alih persoalan anak.
2. Masa transisi
Bagi anak bahkan untuk orang dewasa mengalami masa transisi atau perubahan
tentu akan menguras energi dalam upaya penyesuaian. Peralihan dari pra sekolah
menuju sekolah dasar, yang dalam masa peralihan itu anak akan menemui
lingkungan baru, temant-teman baru, guru-guru yang baru juga. Semua itu cukup
menimbulkan ketidak nyamanan anak. Maka, wajar jika sering ditemui anak kelas 1
SD yang menangis. Stress biasa ditunjukkan dengan gejala pusing, mual, sakit
perut dan sebagainya saat hari pertama masuk sekolah.
Untuk itu, Anda perlu memberikan dukungan-dukungan emosional agar anak Anda
bisa melalui dan menghadapi masa transisi itu dengan baik. Beberapa YANG PERLU
dicermati sebagai masa transisi adalah pindah rumah, pindah sekolah, pindah
pengasuhan, masa Pubertas, dan sebagainya.
gambar? Lho kok potret diri, ups maaf, saya tidak bermaksud demikian. Namun,
terkadang anak menganggap orang tuanya sebagai monster.
Baiklah sebenarnya saya ingin Anda menggambar sesuatu seperti yang ada di
lampiran buku ini. (silahkan dubuka dulu). Yah gambar itu yang saya inginkan.
Anda tidak salah, perintahnya juga tidak salah. Ingat ini hanya sebuah permainan,
tetapi ada pesan tersembuny yang Ingin saya buka pada setiap Anda mengerjakan
ARE YOU READY. Persepsi inilah yang sering jadi pemicu masalah antara orang tua
dan anak. Antara orang tua dan anak bersikukuh berdiri pada persepsi masingmasing sehingga tidak pernah ketemu. Agar tidak terjadi masalah langkah awal
harus ada kesamaan persepsi.
Dan dalam pendekatan hypnoparenting syarat utama keberhasilan sugesti diawali
dari pacing (penyetaraan ego), baru leading (memberikan arahan), baik
menggunakan maching maupun mirroring. Namun sebelumnya mari kita pahami
pengertian hipnosis dulu secara benar. SALAM RILEKS
BAGIAN KEDUA
PRAKTIK-PRAKTIK HIPNOSIS
Hipnosis untuk anak-anak telahd ikenal sejak masa lampau. Tanpa kita sadari,
sebenarnya, berbagai tradisi dan budaya yang ada telah menerapkan metode
hipnosis dalam menumbuh kembangkan anak. Lagu ninabobo yang dinyanyikan
para orangtua pada saat menidurkan anak, secara otomatis, dapat menciptakan
sebuah fenomena hipnosis (trance), khususnya pada anak-anak (child trance
condition).
Pada era modern, metode hipnosis untuk anak-anak telah lama dilakukan oleh Dr.
Franz Mesmer ahli fisika dan astrologi dari jerman- dengan teknik magnetisme,
pada 1784. Namun, hasil penelitian yang dilakukan oleh Frankin menyimpulkan
bahwa efek klinis yang ada pada teknik magnetisme bukanlah karena
magnetisme itu sendiri, melainkan efek yang dihasilkan dari imajinasi. Yang
dilakukan oleh pasien.
Itulah hal yang sebenarnya menjadi kunci sukses metode hipnosis untuk anak-anak.
Di Amerika, penggunaan hipnosis terhadap anak-anak mulai dilirik oleh terapis pada
akhir dekade 1950-an. Hal ini disebabkan adanya sosialisasi hipnosis oleh Dr. Milton
Erickson dan Erik Wright sebagai metode efektif yang terbukti secara klinis dalam
Apa yang terbesit dalam pikiran Anda ketika kata modalitas ini muncul? Apakah
Anda merasa ada hubungannya dengan salah satu istilah ekonomi? Permodalan? Ya,
walaupun tidak berhubungan langsung dengan bidang ekonomi, arti kata modalitas
yang sasya maksudkan memang menyerempet kata modal dalam istilah ekonomi.
Modalitas dalam konteks hipnosis adalah Representational System atau biasa
disingkat dengan Rep System. Ini merupakan modal yang diberikan Tuhan kepada
manusia berupa indera pengelihatan, pendengaran, perabaan, penciuman, dan
pengecapan.
Modalitas atau Rep System ibarat saringan bagaimana seorang manusia memaknai
suatu kejadian di luar sebelum dimasukkan ke dalam pikirannya. Untuk
memudahkan pemahaman, mari kita gunakan istilah VAKOG Visual (pengelihatan),
Auditory (pendengaran), Kinestetik (perabaan), Olfactory (penciuman), Gustatory
(pengecapan). Dalam setiap manusia unsur VAKOG ini berfungsi sama baiknya.tidak
ada unsur yang lebih baik dari unsur lainnya. Hanya pada sebagian orang, ada
bagian-bagian yang lebih dominan dari bagian lainnya yang kurang dominan.
Misalkan, orang tua yang dominan Visual dalam mengajarkan anaknya belajar
kecenderungan akan lebih sering dengan menunjukkan atau memperlihatkan bahan
pelajaran. Sedangkan anak yang memiliki dominan Auditory, tentu akan lebih
nyaman dengan suara atau dibacakan bahan pelajarannya, tidak hanya sekedar
ditunjukkan. Atau anak yang dominan Kinestetik di mana gaya belajarnya adalah
menggoyang-goyangkan kaki atau memutar-mutar penanya harus berhadapan
dengan orang tuanya yang dominan Visual di mana akan merasa terganggu
dengan gerakan-gerakan Sang anak.
Anda dapat gambarkan dan ceritakan apa yang akan terjadi jika orang tua tidak
menyadari modalitas dirinya dan modalitas anaknya? Yang terbayang adalah antara
orang tua dan anak saling memberi label bermasalah antar satu dengan lainnya.
Yang ketika belajar. Titik temu sebetulnya dapat diatasi dengan salng mengenal
modalitas masing-masing dan belajar bagaimana menyeimbangkannya sehingga
menjadi tidak terlalu dominan.
Perhatikan dan amati anak Anda ketika mereka sedang berbicara atau ketika
mereka sedang beraktivitas untuk mengetahui modalitasnya. Kata kerja apa yang
paling sering mereka gunakan ketika berkomunikasi dengan Anda dan aktivitas apa
yang paling disukai mereka.
a. Anak dengan dominan Visual mereka akan lebih sering menggunakan kata kerja :
melihat, memAndang, menunjukkan, warna, gelap terang, dll. Aktivitas yang
disenangi biasanya menggambar.
b. Anak dengan dominan Auditory mereka akan lebih sering menggunakan kata
kerja : mendengar, bertanya, menjawab, berisik, suara, dll. Aktivitas yang disenangi
biasanya bermain musik.
c. Anak dengan dominan Kinestetik mereka akan lebih sering menggunakan kata
kerja : merasakan, nyaman, memegang, menyentuh, membawa, dll. Aktivitas yang
disenangi biasanya kegiatan yang banyak gerak. Untuk Olfactory dan Gustatory
biasanya dimasukkan dalam Kinestetik untuk menyederhanakan pemahaman.
Dengan mengetahui modalitas yang dimiliki anak-anak hendaknya orang tua
melakukan pacing agar komunikasi dapat berjalan baik, baru melakukan leading
untuk mengarahkan anak-anak. Sebab dengan melakukan pacing, pikiran bawah
sadar anak merasa aman dan nyaman sehingga saat orang tua melakukan leading
akan diikuti oleh anak.
3. Kondisi state yang berbeda
State dalam hipnosis adalah sutu keadaan di mana pikiran, perasaan dan fisiologi
tubuh yang saling berhubungan membentuk kondisi dalam diri Anda. Misalnya,
state Anda dalam keadaan bersemangat tentu akan berbeda sekali dengan state
Anda ketika dalam keadaan frustasi. Mari kita lihat contoh perbedaanya.
a. State bersemangat, pikirkan suatu kejadian di mana Anda mendapatkan
keberhasilan, umumnya perasaan Anda akan senang, biasanya fisiologi tubuh Anda
akan tegak dan gagah.
b. State frustasi, pikirkan suatu kejadian di mana Anda menemui kegagalan,
umumnya perasaan Anda akan sedih, tanpa disadari fisiologi tubuh Anda akan loyo
dan cenderung agak bungkuk.
c. State anak-anak = Knowing Nothing State, state anak-anak adalah keadaan
untuk belajar yang sempurna karena dalam pikiran mereka belum ada aturanaturan, baik atau buruk, salah atau benar. Jadi jika anak sedang memegang bendabenda yang dapat membahayakan dirinya segera ganti dengan benda yang lebih
aman, pindahakan ke tempat yang lebih aman dan biarkan dia tetap bermain.
Anak-anak selalu menganggap semua benda yang ada disekitarnya adalah
seseuatu yang sangat menarik untuk dipelajari. Cara untuk mempelajarinya adalah
dengan memainkannya. Sehingga tidaklah mengherankan, anak-anak jika diberi
mainan baru dalam waktu kurang dari satu hari sudah berubah bentuk menjadi
beberapa mainan baru. Mengapa demikian? Karena anak menemukan banyak
cara untuk memainkannya. Oleh orang tua tindakan ini disamakan dengan
merusak, sedangkan pada anak tindakan yang sama adalah keingintahuan.
Alangkah indahnya jika pada orang tua tindakan yang diartikan sebagai merusak
tadi diganti menjadi keingintahuan, tentu Anda tidak perlu menjadi emosi lagi
kan? Baiklah mari kita mulai mencoba mengenal beberapa teknik hipnosis yang
dapat digunakan untuk mengatasi beberapa kasus anak kita.
A. MENGATASI ANAK YANG SULIT MAKAN
Orang tua sering direpotkan dengan permasalahan anaknya yang sulit makan,
maunya main saja, untuk membuka mulut saja sulit minta ampun. Yang sering jadi
masalah sebenarnya karena orang tua inginnya anak makan di meja, duduk rapi
dan lain sebagainya sedangkan anak masih asyik dengan aktivitasnya.
Jika kita menggunakan pendekatan hipnosis maka kita dapat memanfaatkan kondisi
trance anak. Trance di sini adalah suatu kondisi atau keadaan ketika pikiran
manusia terfokus pada suatu aktivitas atau kejadian. Misalkan saat Anda fokus pada
tontonan di televisi, suara keramaian di sekeliling mendadak menjadi tidak
terdengar. Nyatanya mungkin istri atau suami Anda sudah beberapa kali
memanggil-manggil nama Anda.
Pada saat trance, pikiran sadar manusia yang menjadi penyaring informasi menjadi
lumpuh sesaat, sehingga informasi-informasi masuk ke dalam pikiran relatif tanpa
disaring. Jangan heran jika ibu-ibu yang menonton sinetron bisa ikutan menangis
terbawa cerita, meskipun mereka tahu itu hanyalah sekedar lakon belaka.
Atau bapak-bapak yang ikutan menendang meja ketika sedang seru-serunya
mengikuti pertandingan bola di televisi, meskipun mereka tahu bahwa tindakan
mereka tidak akan secara langsung membantu terciptanya sebuah gol.
Kondisi trance ini tidaklah mewakili atau menunjukkan suatu gambaran yang
sifatnya baik atau pun buruk. Melainkan hanyalah sebuah keadaan netral yang
dapat saja digunakan untuk tujuan yang beramanfaat atau diselah gunakan untuk
tujuan yang tidak bermanfaat.
Bagi pelaku kejahatan, kondisi trance ini dimanfaatkan untuk menghipnotis korban
untuk melakukan tindakan yang telah diproram untuk kepentingan pribadinya. Bagi
theraps, kondisi trance ini dimanfaatkanuntuk menolong kliennya memecahkan
masalahnya. Bagi para orang tua yang mengerti menggunakannya, keadaan ini
dapat dijadikan alat untuk menanamkan nilai-nilai dan perilaku yang bermanfaat
bagi anaknya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak-anak lebih mudah masuk
dalam keadaan trance dibandingkan dengan orang dewasa yang relatif
membutuhkan waktu yang lebih panjang. Oleh sebab itu, Anda selaku orang tua
perlu lebih berhati-hati terhadap segala tindakan ataupun ucapan di depan anak
Anda. Karena apapun yang dilihat atau pun didengar oleh anak dalam keadaan
trance, informasi tersebut akan masuk ke dalam pikiran anak dan menetap menjadi
sebuah program yang kita tidak tahu kapan akan aktif bekerja.
Kondisi inilah yang sering digunakan istri saya (alhm) saat mengatasi kesulitan
makan anak kami yang pertama Daffa. Daffa memang sulit jika disuruh makan,
maka saat bermain inilah saatnya Daffa bisa makan banyak. Saat asyik dengan
sepeda barunya, maunya bermain sepeda terus. Mamanya tinggal bilang Ayo
sepedanya isi bensin dulu, biar lebih cepat. Demikian juga saat jadi polisi atau
tokoh lain yang sedang diperankan Ayo polisinya isi tenaga dulu, biar bisa nangkap
penjahat. Hasilnya, ups saat tahu nasi dimulutnya habis langsung berhenti di
tempat pengisian bahan bakar.
Berbeda dengan adiknya Hanin, karena lebih suka bermain boneka, maka
makannya bersamaan dengan bonekanya Lho barbienya sudah makan, ayo
sekarang giliran mbak hanin, Ayo siapa dulu ini yang mau jadi besar, barbie apa
mbak hanin. Jadi untuk mengatasi masalah makan anak yang jelas orang tua harus
mau pacing dulu, ikuti kondisi trance anak dan baru ikuti dengan leading dan akhiri
dengan anchoring.
Langkah akhir adalah melakukan Anchoring. Kata Anchor/anchoring jika
diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia adalah sebagai jangkar atau sauh. Fungsi
dari jangkar atau sauh ini adalah untuk memgang kapal agar tidak terbawa arus
laut. Dalam hipnosis kata ini dapat berarti tombol pemicu dalam memanggil
pikiran dan perasaan tertentu yang telah terjangkar dalam diri seseorang
sebelumnya.
Anchoring itu sendiri adalah netral. Karena sifatnya lebih seperti sebuah tombol
pemicu. Tombol ini dapat berupa sebuah suara, sebuah gambar, sebuah rasa,
sebuah aroma dan sebuah belaian atau sentuhan. Tinggal bagaimana Anda
mengjangkar salah satu atau kelima hal tersebut pad sebuah pikiran dan
perasaan tertentu. Pilihan ada pada tangan Anda
Misalkan pada kasus anak saya, biasanya setelah nasinya habis, anak-anak dikasih
jempol dua dan dapat ucapan Pinter, makannya habis!. Ingat untuk keberhasilan
program ini tidak hanya sekali tetapi butuh repetisi, agar perilaku tersebut jadi
diterima pikiran bawah sadarnya.
B. MENGATASI RASA TAKUT ANAK
Tanpa disadari kadang orang tua, lingkungan bahkan guru menanamkan program
negatif kepada anak berupa rasa takut, sehingga munculah perilaku takut pada
gelap, takut pada kecoa, takut pada sesuatu yang kesemuanya tentunya akan
menghambat proses pengembangan diri anak secara maksimal. Oleh karena itu
rasa takut anak harus segera diperbaiki dan digantikan dengan program baru.
Jika Anda suka tempat yang basah teknik ini sangat cocok, sebab umumnya anakanak menyukai main air dan berenang. Cara ini sangat praktis dan menyenangkan
dalam mengatasi rasa takut anak. Rasa takut inilah yang menjadi penyebab utama
seseorang tidak menghambat seseorang mencapai prestasi yang optimal.
Teknik ini sangat sederhana sehingga semua orang tua juga bisa melakukannya dan
anak-anak pun senang melakukannya tanpa mereka tahu kalau mereka sedang
diterapi. Teknik ini diberi nama Lompat Byur, walaupun sederhana teknik ini
adalah kombinasi teknik terapi New Code NLP dan Ericksonian Hypnosis, ternyata
menjadi sangat efektif dan prosesnya menyenangkan untuk anak-anak.
Bukankah melakukan hipnosis pada anak-anak sangat menyenangkan, satu hal kita
bisa lebih dekat dengan anak kita,kita bisa membantu menyelesaikan masalah anak
kita tanpa bantuan seorang terapis Sekali lagi perlu diingat bahwa MASTER OF
HYPNOSIS seseungguhnya itu adalah orang tua. Secanggih apapun program
ditanamkan dalam diri anak oleh seorang terapis, jika lingkungan tidak mendukung
tumbuhnya kebiasaan baru maka cepat atau lambat hasil terapi akan terkikis habis.
Jelas sekali bahwa peranan orang tua sebagai terapi bagi anaknya sendiri sangat
besar. Orang tua adalah akar dari sebuah pohon yang akan menyerap segala nutrisi
yang ada di sekitarnya dan kemudian menyalurkannya ke anak sebagai buah yang
ada jauh di atas pohon. Untuk menghasilkan buah yang baik maka akarnya yang
harus diperhatikan agar bisa menyalurkan nutrisii yang baik dan berguna bagi bakal
buah yang akan berkembang. Ketika buah sudah muncul maka perlakuan kita
untuk mengubahnya hanya mempunyai pengaruh yang kecil atau bisa jadi
terlambat.
C. MENGATASI ANAK BERPRESTASI KURANG MEMUASKAN
Sekolah di Indonesia mempunyai andil untuk mencetak anak yang tidak kompatibel.
Lebih banyak mana antara anak yang berprestasi baik atau yang kurang baik? Baik,
secara jujur di sekolah yang boleh berprestasi hanya 3 orang anak, syukur-syukur
jika diambil 10 besar. Artinya bahwa sisanya adalah anak yang gagal. Bagi anakanak gagal, penerimaan raport adalah sebuah petaka. Saat melihat ranking
raportnya menduduki dua digit (di atas 10 besar), hatinya sudah hancur.
Sebenarnya dia pulang butuh perlindungan dan penguatan, tetapi yang sering
terjadi justru masuk pada kAndang macan yang siap menerkam.
Yah coba kalau kamu belajar lebih giat sebelumnya, pasti kamu bisa dapat nilai
bagus, gak kayak sekarang ini. Makanya, jangan main terus, bikin malu orang
tua!. Huh dasat anak!. Masih banyak lagi ucapan mesra dari orang tua
yang harus diterima oleh anak setelah mendapatkan nilai kurang memuaskan. Dan
itu terulang setiap penerimaan raport.
Baik mari kita lihat reaksi tersebut dari proses kerja otak. Jika sekarang anak kita
kelas 4 SD, maka setidaknya 6 kali program neatif itu tertanam setiap menerima
raport. Repetisi tersebut, ditambah yang menyampaikan adalah figur ototritas,
ditambah lagi penyampaiannya dengan intensitas emosi yang kuat. Bisa
dibayangkan betapa kuatnya program itu terinstall SAYA ANAK BODOH, SAYA
TIDAK MAMPU.
Jika program itu sudah jalan maka program sukses apapun yang diberikan tidak
kompatibel dengan si operating system ANAK BODOH tersebut. Sekali lagi saya
tekankan tidak ada anak yang bodoh dengan 100 milyar sel neuron aktif yang
dimiliki, yang ada hanya anak yang tidak bisa mengoptimalkan potensi dirinya
karena program yang dimiliki sudah tidak kompatibel. Dan orang tua punya andil
besar melakukan program itu, kemudian guru dan lingkungan.
Lalu bagaimana solusinya? Jika itu pertanyaan Anda, saya bersyukur. Semoga
uraian ini mampu membuat anak-anak yang terlanjut berkembang sebagai anak
biasa lambat tapi pasti kembali pada fitrahnya sebagai anak-anak unggul dan luar
biasa.
Teknik yang saya tawarkan adalah dengan melakukan refarming. REFARMING adalah
satu teknik berpikr mencari alternatif kreatif memAndang suatu masalah sehingga
dari satu sudut pAndang, masalah tidak lagi menjadi beban alias malah terasa
indah. Hal ini seperti jika Anda mengganti-ganti FRAME photo di dinding ruang tamu
rumah Anda. Gambarnya tetap sama tetapi dengan bingkai yang berbeda, perasaan
kita ketika memAndang photo itu pun menjadi berbeda.
Dunia memang tidak bisa di ubah, yang dapat diubah adalah cara kita memAndang
dunia itu.
Langkah-langkah melakukan refarming adalah :
1. Langsung dekati anak Anda dan pegang dengan penuh perasaan cinta. Teknik ini
harus dilakukan dengan emosional rasa cnta sehingga vibrasi pikiran kita dapat
dirasakan oleh anak kita bahwa kita benar-benar mencintainya kemudian ia siap
untuk diajak bicara.
2. Lihat Papa/Mama Nak!. Anda harus membiasakan berbicara dengan anak
dengan menatapmatanya dan selalu memintanya untuk menatap kearah mata
Anda. Hal ini tentu membantu untuk mendapatkan vibrasi pikirannya dan
sebaliknya ia dapat merasakan apa yang kita pikirkan.
3. (panggil namanya), berapapun nilai kamu papa/mama tetap sayang sama
kamu. Yang terpenting bukanlah ranking melainkan seberapa giat kamu belajar dan
seberapa banyak orang yang memanfaatkan ilmu kamu.
4. Saat itu perhatikan wajahnya, jika wajahnya tampak menjadi agak happy
kemudian lanjutkan. Artinya jika nilai kamu nantinya tidak sesuai harapan,
mama/papa tidak akan marah karena papa/mama sudah melihat kamu cukup rajin
belajar dan disini yang terpenting adalah seberapa semangat kamu ingin
memperbaiki segalanya menjadi lebih baik.
5. Ok, (panggil namanya) sayang papa/mama? (jika dia mengangguk) sekarang
peluk papa/mama. (pada saat memeluknya bisikkan) papa/mama juga sayang
kamu.
6. Masukkan sugesti dan perkuat efeknya dengan mengatakan, Mulai saat ini dan
seterusnya kamu semakin sayang sama papa dan mama dan kamu semakin rajin
belajar sehingga ilmu yang didapat beruna untuk kamu pribadi dan banyak orang.
7. Jangan lupa melakukan anchoring jika anak semakin giat belajr. Jika itu Anda
lakukan berulang-ulang, tidak perlu terkejut jika mau Ujian Akhir Semester anak
bilang Papa/Mama, pingin (nama anak Anda) ranking berapa? Ingat Anda
harus tetap konsisten yang penting bukan rankingnya tetapi usahanya, walaupun
kenyataannya ranking anak Anda semakin meningkat secara konstan. Itulah
kekuatan dari teknik refarming.
D. MENGAJARKAN MEMBANGUN MINDSET PADA ANAK
Mengajarkan mindset kepada anak adalah bertujuan untuk mengoptimalkan potensi
anak, mendaur ulang program yang sudah ada dan menyempurnakan. Dalam
mengajarkan mindset kepada anak, pertama-tama kita harus memiliki perasaan
positif bahwa yang akan Anda ajarkan adalah merupakan jalan pintas membuat
anak biasa menjadi luar biasa.
Tujuan mengajarkan mindset adalah membuat anak-anak kita kita memahami
kekuatan pikiran mereka. Ketika hal ini telah mereka kuasai dengan mapan, sebuah
jalan berpikir baru akan menjadi dunia kedua bagi mereka dan mereka akan
memiliki keterampiklan yang akan mengiringi mereka mengarungi kehidupan yang
penuh tantangan.
1. KEKUATAN KATA-KATA
Pilihan kata yang kita ucapkan akan membantu mengarahkan pikiran anak-anak
kita. Kata-kata akan melukiskan sebuah gambar dalam pikiran anak yang akan
cenderung mereka jadikan sebagai pijakan dalam bertindak. Jika perilaku merupkan
ekspresi kinestetik pikiran dan perasaan (dan sebagian besar waktu dan energi
orang tua digunakan untuk mengatur perilaku anak), maka kata-kata adalah
ekspresi verbal dari pikiran dan perasaan. Ada sebuah prinsip untuk mengingatnya :
kata terakhir yang didengar anak Anda menciptakan sebuah kesan dalam
pikirannya dan itulah yang akan dia lakukan. Kesan yang muncul akibat kata-kata
itu lebih pentingdari kata-kata itu sendiri. Berbagai gabungan pesan dikirimkan
ketika instruksi verbal kita tidak secara akurat merefleksikan perilaku yang kita
inginkan dari anak-anak kita.
Misalnya, Jangan nakal, nanti ikut ibu ke pasar!. Kata-kata itu sering kita dengar
dan apa yang terjadi, anak tetap nakal. Apakah anak diajak ke pasar? Benar, biar
nakal anak tetap diajak ke pasar. Oke coba sekarang kita perhatikan Andi yang
pinter, nanti ikut ibu ke pasar?. Artinya sama tidak? Sama, jangan nakal sama
dengan pinter, tapi reaksi anak yang berbeda. Pada kalimat terakhir untuk bisa ikut
ke pasar, perilaku apa yang harus dimunculkan anak? Benar, pintar. Anak harus
pintar dulu kalau ingin ikut ke pasar. Ini adalah hukum bahasa pikiran pertama
harus positif, kalau negatif cari padanannya agar positif.
Anak-anak kita membutuhkan informasi tentang perilaku yang benar dan layak
untuk dilakukan, karena apapun informasi yang mereka terima, apakah itu
kesuksesan dalam pekerjaan, hobi, rumah, teman atau keluarga. Apa yang
dipahami anak-anak adalah bagaimana cara kita tegar dan bahagia dalam hidup ini.
Bukan jabatan yang kita miliki, posisis yang kita pegang atau jumlah uang yang kita
miliki yang berkesan bagi anak-anak kita. Melainkan ekspresi kebahagiaan,
kesuksesan dan kepuasan yang kita contohkan di hadapan mereka itulah yang
menimbulkan kesan dalam diri mereka.
2. AFFIRMASI
Otak kita memproses semua informasi yang kita masukkan. Keyakinan dan harapan
kita dibangun oleh pikiran dan searan yang secara teratur kita berikan kepada diri
kita sendiri. Demikian halnya dengan anak-anak kita. Otak anak setiap hari bergelut
dengan ribuan pikiran. Affirmasi atau pernyataan singkat sederhana yang kita
ulang-ulang baik secara internat atau pun dengan suara keras, bisa secara efektif
mengarahkan pikiran mereka itu kepada sebuah tujuan tertentu.
Bagi seorang anak yang masih sangat muda, orang tua bias mengutarakan
affirmasi ini secara langsung kepada mereka, membantu membangun kosakata
yang menguatkan mereka. Anak-anak senang mendengar pernyataan-pernyataan
positif tentang kecakapan dan kemampuan mereka, khususnya jika diucapkan
dengankeras oleh orang-orang yang mereka cintai dan hormati. Ketika anak
semakin berkembang dan bahasanya juga semakin bertambah, mereka akan
belajar menggunakan affirmasi sendiri untuk mengarahkan pikiran mereka untuk
menggambarkan hasil yang diinginkan.
Misalnya, jika anak Anda khawatir dengan tes yang akan dia jalani, Anda bisa
mengajarkan mereka agar mengulang pertanyaan, Aku akan mengerjakan ujian
dengan baik Aku aka nmengerjakan ujian dengan baik Aku akan mengerjakan
ujian dengan baik. Dengan mengucapkan pernyataan ini berkali-kali selama
beberapa menit, pikirkan seperti seekor kuda yang digiring menuju airakan
tergiring untuk memikirkan Mengerjakan dengan baik. Pikiran bergeser dari rasa
cemas menjadi percaya diri. Affirmasi juga mampu mempengaruhi tindakan. Akibat
dari stimulus positif, pikiran memberinya energi, dia mungkin akan belajar setengah
jam lebih banyak sebelum tidur. Yan paling penting, dia akan mulai berpikir
bagaimana Mengerjakan soal dengan baik dan mengharapkan yang terbaik dari
pekerjaannya. Ketika anak merasa tertekan, cemas atau takut seperti yang kadang
dialami orang lain, biasanya hal-hal tersebut disebabkan oleh hal-hal yang sedang
mereka pikirkan. Pikiran negatif seperti Tidak ada orang yang menyukaiku atau
Aku akan gagal mengerjakan ujian hampir selalu hadir dalam pikiran anak sebagai
pesan auditoris, yang berarti berlawanan dengan gambaran mental. Ini menyerupai
suara pengganggu dari dalam yang mengatakan Aku akan gagal dalam ujian atau
Tidak ada orang yang menyukaiku. Kita bisa membantu anak-anak mengatasi
keraguan atau kekhawatiran mereka juga dengan menggunakan kekuatan kata
tetapi secara konstruktif Kuncinya adalah menunjukkan kepada mereka bagaimana
mereka bisa mengubah kata-kata negatif di kepala mereka menjadi pernyataan
verbal positif.
Cara yang bisa ditempuh dengan menggunakan pendulum (teknik induksi) atau
gunakan benda lain seperti cincin yang Anda beri tali. Kemudian letakkan pendulum
tersebut di depan pAndangan anak sambil membimbingnya Tarik nafas
tahan baik keluarkan perlahan (sebutkan namanya) kamu memiliki pikiran
yang sangat luar biasa,kamu bisa memerintahkan pendulum ini untuk bergerak
sesuai keinginanmu. Baik sekarang perhtikan pendulum ini, fokuskan perhatian dan
pikiranmu pada pendulum ini. Baik petintahkan dia bergerak (tunggu sampai
pendulum itu bergerak dan biarkan bergerak sesaat), baik jika pikiran kamu bisa
menggerakkan pendulum sekarang hentikan (tunggu sampai pendulum berhenti),
lanjutkan dengan memberikan sebuah sugesti Kamu sudah melihat dan merasakan
bahwa pikiran kamu mampu mengendalikan benda yang ada diluar kamu, maka
kamu bisa mengendalikan apa yang ada dalam diri kamu. Lanjutkan
(sebutkan namanya sebab bahasa bawah sadar harus personal) sekarang kamu
bisa memulainya, coba katakan Aku bisa mengerjakan ujian, Aku punya banyak
teman. Apakah affirmasi harus berupa kata-kata? Yah, ternyata affirmasi tidak
hanya dilakukan dengan kata-kata tetapi dapat juga dengan gambar, tulisan
ataupun dengan permainan.
Tempelkan sebuah Poster di kaca kamar tidurnya yang bertuliskan, (tulis nama
anak Anda) MEMILIKIBANYAK TEMAN dan dorong ia agar mengucapkan, Aku
memiliki banyak teman. Beri kebebasan dia untuk bergaul dengan temannya, Anda
akan melihat perubahan yang akan terjadi. Ia akanmulai berbicara kepada temantemannya baik di lingkungan sekolah maupun di luar sekoah. Pertemanannya akan
menjelma menjadi peristiwa di sembarang tempat. Affirmasi tidak hanya diucapkan,
ia juga bisa dituls pada sebuah poster atau kertas besar dan memajangnya di
dinding. Mulai sekarang! Carilah spidol berwarna dan kartu atau dengan
menggunakan white board di ruangan anak Anda dan menulis affirmasi hari itu di
sana. Ada banyak cara yang bisa Anda gunakan untuk menjadikan affirmasi sebagai
bagian dari kehidupan anak Anda. Tuliskan di kaosnya atau ubahlah sebuah lagu
dengan menggunakan kata-kata affirmasi sebagai liriknya. Bukankah begitu cara
iklan menancap dalam otak kita? Ucapkan affirmasi dengan keras sambil melompatlompat, buat permainan ular tangga dengan affirmasi positif sebagai tangga dan
pikiran negatif sebagai ular. Kemungkinannya sangat luas dan tidak terbatas!
Beberapa affirmasi yang bisa Anda dan anak Anda gunakan :
Aku punya banyak teman
Aku adalah seorang sahabat yang baik bagi diriku sendiri, aku bermain dengan
baik bersama yang lain
Aku adalah olahragawan yang baik
Aku orang yang bermanfaat
Aku orang yang penuh kasih sayang
teknik visualisasi dengan sukses di masa lalu. Sebuah kesuksesan dibangun di atas
perasaan adanya kemampuan dan kekuatan untuk melakukannya.
Ada sebuah eksperimen terkenal yang dilakukan oleh psikolog Alan Richardson di
mana sekelompok siswa pemain bola basket dibagi menjadi tiga kelompok.
Kemampuan mereka dalam bermain basket diuji dan skor setiap kelompok di catat.
Kelompok pertama diperintahkan agar datang ke tempat latihan setiap hari selama
satu bulan untuk latihan shooting. Kelompok kedua diinstruksikan agar melakukan
teknik latihan yang sama sekali berbeda. Mereka tidak menjejakkan kaki di tempat
latihan namun mereka tetap di asrama dan secara mental membayangkan sedang
berlatih di tempat latihan. Selama setengah jam setiap hari mereka menyaksikan
diri mereka melakukan shooting dan mendapat angka dan kemampuan mereka
meningkat secara dramatis. Mereka terus melakukan latihan imajiner ini setiap
hari. Setelah satu bulan, ketiga kelompok itu diuji lagi.
Kelompok pertama (mereka yang berlatih shooting setiap hari) menujukkan
peningkatan 24 persen dalam perolehan skor. Kelompok kedua (mereka yang tidak
berlatih sama sekali) tidak menunjukkan peningkatan. Dan kelompok ketiga yang
hanya berlatih dalam pikiran merekasams-sama mengalami peningkatan persis
kelompok yang berlatih secara nyata.
Implikasi dari eksperimen ini mengejutkan kita dan anak-anak kita. Visualisasi
memberi anak kita sebuah perangkat untuk mengarahkan pikiran mereka untuk
mencapai hasil positif dan sangat nyata. Bukan hanya itu, teknik ini bisa dilakukan
kapanpun dan di manapun.
Setipa malam sebelum Anda tidur Anda bisa melukis sebuah imajinasi dalam
pikiran anak Anda dengan mengajak mereka menutup mata sementara Anda
menceritakan sebuah kisah tentang dirinya. Anda bia memilih situasi yang berbeda
setiap malam. Ini bisa menjadi pengalaman harian. Misalnya menceritakan
permainan di tempat bermain atau sesuatu yang khusus yang Anda harap terjadi
sebentar lagi seperti mulai masuk sekolah atau menikmati hari libur.
Cobalah untuk melukis dengan sebanyak melibatkan perasaan, menggunakan
warna, suara, rasa, bau dsb. Tentu saja penekanannya adalah betapa sukses anak
Anda menghadapi sebuah situasi. Ada banyak waktu yang dimiliki anak Anda untuk
mempraktekkan teknik visualisasi. Ketika duduk di ruang resepsi dokter bepergian
dengan mobil, ada banyak kesempatan untuk melibatkan anak Anda pada metode
ini. Dengan metode yang sederhana danmudah ini anak Anda akan mempelajari
teknik baru dan hebat untuk mengatasi situasi yang berbeda-beda.
Ada dua poin yang perlu diingat ketika menggunakan teknik visualisasi. Pertama
selalu visualisasikan situasi seperti peristiwa yang sesungguhnya. Visualisasi bukan
sekedar ekspresi keinginan atas sesuatu yang Anda harap akan Anda lakukan
dimasa mendatang. Visualisasi adalah Anda menciptakan imajinasi dalam pikiran
anak Anda di dunia, dengan mengatakan kepadanya betapa dia sangat spesial dan
betap Anda mencintainya. Undanglah orang-orang yang akan memainkan peran
penting dalam kehidupan anak Anda untuk membicarakn penghargaan mereka
terhadap anak yang baru lahir. Hal ini akan mengundang keberkahan yang akan
mendukungnya sepanjang hidup. Otak anak Anda yang masih bayi akan
mengaksses dan menyimpan informasi tersebut dalam memorinya di masa-masa
selanjutnya. Alam bawah sadarnya akan mengambil semua energi tersebut.
Jangan pernah menyepelekan pengaruh pikiran, perasaan dan kata-kata kita
terhadap alam bawah sadar anak-anak kita. Kemampuan ini memungkinkan orang
tua dan pendidik memiliki kesempatan emas untuk menanamkan perasaanberharga
(self-worth) yang positif dan abadi dalam diri anak sejak usia yang sangat dini. Pada
tahap awal perkembangannya, kita bisa memberi anak kita perasaan berharga dan
kemunikan yang dengan begitu akan membantunya membangun sebuah self-image
yang akan memungkinkan dirinya mengatasi berbagai tantangan, kegagalan
maupun kritik.
Self-image anak dibentuk pada masa kehidupannya yang paling dini. Ketika anak
berusia 7 atau 8 tahun, self-image itu telah terbentuk dan mapan. Seluruh
gabungan keyakinan dan asumsi tentang dirinya telah terinternalisasi ketika dia
menginterpretasikan dan bereaksi terhadap lingkungan yang selalu berubah. Selfimage anak akan terus mengalami fluktuasi, pasang surut, tetapi lAndasannya telah
mapan sejak usia dini.
Keempat metode tersebtu sangat ampuh untuk membangun kepribadian anak
membangun masa depan anak dan mempersiapkan generasi yang berkualitas
sebagaimana fitrah manusia sebagai khalifah. Bahkan yang lebih menarik
ternyata metode membangun mindset tidak hanya berguna untuk anak, tetapi juga
untuk orang tua. Kami menerapkan metodi ini dalam pelatihan ang kami sebut
Success of Spirit 1650 (SS1650) Rahasia Kesuksesan dengan Menyelaraskan Diri
dengan Frekuensi Ilahiyah dan banyak merubah mindset seseorang dan merancang
ulang arti sukses dan bagaimana meraihnya dengan lebih mudah.
otak yang telah dibahas di bab lain buku ini, sebenarnya saat proses menuju tidur
pasti gelombang otak manusia merambat turun dari Beta melewati Alpha dan Theta
ketika menuju Delta hanya saja mungkin terlewati sangat cepat hingga kurang kita
sadari prosesnya. Saat terbangun tidur, gelombang otak manusia juga merambat
naik dari Delta, Theta, Alpha barulah mencapai Beta.
Prinsip Induksi terbalik hampir sama seperti membangunkan seseorang dari
tidurnya tetapi kita usahakan agar klien tetap berada di Alpha/Theta selama
mungkin atau secukupnya sampai sugesti kita diterima dan dipahami oleh klien
dengan membangun rapport.
Untuk menjamin terjadinya rapport Anda harus bisa menaikkan gelombang otak
klien menuju Theta/Alpha (gunakan trance level test) dengan cara memberikan
sedikit gangguan kepada klien. Jenis tindakan untuk menaikkan gelombang klien
antara lain :
a. Tiupan lembut di kelopak mata klien. Perhatikan setelah tiupan jika kelopak mata
klien berkedip-kedip ringan berarti Anda bisa mulai menjalin komunikasi dengan
klien.
b. Menepuk-nepuk bagian tubuh tertentu dari klien (biasanya kaki). Pikiran bawah
sadar klien umumnya terbiasa dengan tepukan lembut yang diingat sebagai
tepukan seorang ibu saat menidurkan anaknya sehingga tepukan tersebut disadari
klien sebagai sarana untuk tertidur lebih nyenyak tanpa terasa terganggu.
c. Mengajak komunikasi klien secara langsung. Gunakanbahasa yang tegas dan
jelas. Cara ini adalah cara yang paling jarang digunakan tetapi terkadang ada
sebagian klien ang justru lebih menerima dan merespon teknik ini daripada
penggunaan teknik yang lain. Teknik ini biasanya digunakan kepada klien yang
berbicara ditengah tidurnya (ngelindur) kalau klien bisa merespon kalimat kita
berarti sugesti bisa segera ditanamkan.
Selain cara di atas juga perlu diketahui bahwa tidak semua klien bisa dengan
mudah menerma induksi terbalik. Misalkan klien yang sehari-hari jarang tidur
nyenyak karena sering diganggu saat tertidur bisa memberikan respon negatif atau
bahkan kasar (tendangan, pukulan dll.) secara spontan saat merasa ketenangan
tidurnya terganggu. Gunakanlah kalimat yang mendukung istirahat klien, contoh :
Tidurlah sangat lelap, semakin lelap. Anda tertidur lebih lelap dengan tetap
mendengarkan suara saya, semakin jelas suara saya maka tidur yang Anda rasakan
semakin nyenyak Anda tetap bisa mendengar suara saya dalam tidur nyenyak
Anda. Apakah Anda masih mendengar suara saya?
Tunggu respon dari klien (biasanya berupa anggukan). Jika belum mendapatkan
respon dari klien Anda ulangi lagi memberikan gangguan kepada klien. Gangguan
yang terlalu sering dan terlalu kerasa mungkin malah membangunkan klien. Jika
rapport sudah terjalin, segeralah masukkan sugesti yang singkat dan mintalah
persetujuan klien. Sebagai contoh :
Mulai sekarang dan seterusnya, demi kesehatan Anda, Anda berolah rag dengan
rutin dan penuh semangat. Setuju? (tunggu respon klien) Baiklah berarti mulai
sekarang dan seterusnya, demi kesehatan Anda, Anda berolah raga dengan rutin
dan penuh semangat
Setelah sugesti kita masukkan maka tahap selanjutnya adalah terminasi. Anda bisa
membiarkan klien kembali melanjutkan tidurnya dengan mengatakan :
Sekarang Anda lanjutkan tidur Anda, semakin lelap, semakin lelap
Sebaiknya klien yang tadinya dalam keadaan tidur normal dikembalikan kepada
tidur normal atau sesuai dengan kesepakatan Anda dan klien sebelumnya.
Namun ternyata walaupun banyak yang sukses menjalankan sleeping hypnosis
yang gagal juga banyak. Hasilnya hanya bertahan beberapa hari saja. Tidak sampai
seminggu setelah itu anak kembali pada kebiasaannya semula. Apakah Anda
pernah mengalami hal semacam itu? Ya, banyak sekali keluhan dari para orang tua
semacam itu. Mereka yang mengeluhkan anaknya tidak suka makan sayur,
mengompol saat tidur malam, tidak suka minum air, suka mengigit kuku, overaktif
dan lain sebagainya. Mereka gagal menerapkan sleeping hypnosis. Apakah sleeping
hypnosis tidak bekerja dengan sempurna?
Agar hypnosleep bekerja dengan sempurna ada beberapa prasyarat yang harus
dipenuhi. Inilah prasyarat utama yang harus dipenuhi ketika melakukan sleeping
hypnosis :
1. Langkah awal adalah membuat sugesti yang akan Anda sampaikan secara
tertulis, agar kita tidak berpikir menyusun kalimat saat melakukan sleeping
hypnosis. Hendaknya pendek, singkat dan jelas. Perhatikan juga pemakaian kata
yang tepat. Intinya adalah mengatakan apa yang kita inginkan dengan kalimat
positif BUKAN mengatakan apa yang tidak kita inginkan.
2. Amati jumlah tarikan nafas subjek. Hendaknya 6-8 tarikan nafas per menit, ini
untuk menjamin bahwa subjek tertidur pulas. Yang paling ideal adalah 6-7 tarikan
napas per menit.
3. Dekati subyek dengan lembut untuk melakukan by pass terhadap pikiran
kritisnya. Goyang tubuh subjek dengan memegang dagunya. Goyangkan sedikit ke
kiri dan kanan sambil mengucapkan kalimat berikut dengan mantap disertai naga
suara rendah dan datar Ini. (nama Anda atau mama atau papa) yang bicara.
Kamu bisa dengar. (saya, mama, papa) namun tetap tutup mata! Kamu bisa
dengar. (saya, mama, papa) namun tetap tutup mata! Kamu bisa dengar.
(saya, mama, papa) namun tetap tutup mata!.
4. Jika subjek tertidur sangat lelap kalimat di atas mungkin perlu diulangi beberapa
kali sehingga bisa menembus level pikiran bawah sadarnya. Lanjutkan jika kamu
dengar gerakan jarit telunjuk/ibu jari yang saya sentuh. Jika kamu dengar gerakkan
jari telunjuk yang saya sentuh. Kamu bisa dengar. (saya, mama, papa) namun
tetap tutup mata!.
5. Setelah itu bacakan sugesti yang telah Anda susun tadi 3 atau 4 kali untuk
memastikan samai ke bawah sadarnya.
6. Lalu tutup dengan kalimat berikut kalau saya berhenti bicara maka kamu akan
kembali tidur nyenyak seperti tadi. Kamu tidak akan mengingat apa yang baru saya
sampaikan tapi kamu merasakkan suatu perubahan dalam dirimu ketika bangun
akan semakin sangat segar. Sekarang tidurlah kembali dengan sangat nyenyak!.
7. Keesokan hari dan seterusnya berlakukah seperti telah terjadi perubahan. Jika
belum melihat perubahan nyata secara janganlah gusar dan berpikiran negatif.
Biarkan proses perubahan terjadi di dalam lebih dahulu. Bila perlu Anda ulangi
sleeping hypnosis lagi pada malam harinya.
8. Untuk mempercepat proses perubahan siapkan lingkungan yang kondusif. Jika
sugestinya anak akan suka belajar maka Anda tunjukkan dengan contoh bahwa
Anda juga suka belajar dankatakan singkat saja pada anak bahwa belajar itu
menyenangkan.
9. Ketika ia mulai menunjukkan perubahan jangan disabotase dengan kata-kata
Kok tumben ya sekarang suka belajar? atau kata-kata semacam itu. Sebaliknya
dukung dengan kalimat Bagus makin hari belajar itu makin menyenangkan ya?.
10. Tetap jaga pikiran Anda agar positif. Jangan mulai berpikir Iihhh kok belum
terjadi perubahan sih. Dasar anak bandel, susah banget sih jadi baik?.
11. Untuk setiap kasus yang Anda sugestikan beri waktu sampai terjadi perubahan
baru beralih ke kasus yang lain.
Setelah membaca langkah detail di atas sekarang kita tahu bahwa sleeping
hypnosis bukan jalan pintas satu-satunya. Ada prasyarat lain yang harus kita
lakukan secara sadar dalam situasi sehari-hari untuk mendukung sugesti yang telah
dimasukkan. Hal ini dimaksudkan agar pikiran bawah sadar subjek bisa diyakinkan
untuk berubah.
Dan ingatlah bahwa perubahan bisa terjadi dengan beberapa kemungkinan. Bisa
langsung terjadi seketika, bisa secara bertahap dan bisa juga tidak terjadi apapun
namun setelah beberapa minggu terjadi lompatan perilaku seperti yang kita
harapkan. Bagaimanapun tetaplah yakin bahwa yang terjadi pada diri subjek adalah
yang terbaik.
PILLOW TALK/CERITA SEBELUM TIDUR
Teknik hipnosis yang cocok untuk anak-anak lainnya adalah dengan melakukan
pillow talk yaitu dengan membacakan cerita kepada anak-anak sebelum tidur.
Materi cerita tentunya diambilkan yang mampu membangunkan karakter anak atau
sesuai dengan karakter yang ingin kita tanamkan pada diri anak kita.
Saya biasanya menceritakan orang-orang sukses bagaimana mereka merintisnya.
Tokoh yang sering saya ceritakan seperti Adam Khoo dari singapura, Anthony Robbis
dari Amerika, Ade W. Gunawan dari Indonesia. Juga tokoh-tokoh lain untuk
menginspirasi anak-anak menetapkan tujuan hidupnyaini sangat penting bahwa
untuk membangun peta sukses anak-anak.
Meniru cetak biru orang lain dapat dilakukandengan beberapa cara diantaranya
dengan memperhatikan fisiologi orang tersebut, jika kita dapat berhubungan
langsung dengan cetak biru kita. Tetapi jika tidak kita dapat membaca buku biografi
orng-orang sukses. Membaca buku-buku yang berisi ide-ide kreatif orang yang akan
ditiru, sebab biasanya buku yang ditulis seseorang merupakan hasil perenungan
ataupun pengalaman hidup penulis selama bertahun-tahun. Pengalamanpengalaman inilah yang perlu ditanamkan pada anak-anak. Bahwa untuk sukses itu
banyak contohnya dan banyak bidang sukses yang bisa ditempuh. Jadi sejak awal
anak punya konsep sukses bukan hanya sekedar angka dan ranking 1, 2 dan 3
selebihnya gagal.
Apa hubungannya? Yah, hubungannya sangat kuat. Apa yang Anda ceritakan
sebelum tidur aka terekam dalam pikiran bawah sadar anak. Saat tidur, otak
melakukan fungsi defragment (menata ulang), secara otomatis apa yang terekam
terakhir kali akan didefrag pada sektor paling awal. Sehingga jika kita sering
memberikan cerita-cerita yang positif, maka begitu anak bangun aka yang sudah
siap adalah program-program positif.
Kalau Anda tidak yakin, coba Anda rasakan saat Anda mau tidur dalam kondisi
marah atau bahagia,perasaan apa yang Anda rasakan saat bangun tidur. Yah, Anda
merasakan persis sama dengan perasaan Anda sebelum tidur. Maka luangkan
sedikit waktu untuk menemani anak, berceritalah tentng satu karakter yang perlu
dikembangkan dalam diri anak-anak kita.
Hindari cerita-cerita yang berbau kelicikan, seperti kancil mencuri timun atau ceritacerita misteri. Bukannya saya tidak menghargai cerita rakyat, tetapi cerita-cerita
tersebut banyak yang membuat anak menjadi seorang pemimpi tanpa ada blue
print yang bisda dicontoh dalam kehidupan nyata. Anakyang tertindas selalu akan
ditolong ibu peri dan nanti akan happy ending.
Coba kalau kita ceritakan Thomas Alpha Edison, Albert Einstein, Beethoven adalah
orang-orang yang awalnya memiliki kekurangan, tetap justru dari kekurangannya
dia dikenal diseluruh dunia. Pesan-pesan positif inilah yang perlu dimasukkan dalam
cerita anak-anak bukan sekedar pembualan.
Hindari juga anak-anak terlalu larut dalam sinetron-sinetron yang melankolis, penuh
kekerasan dan yang kurang masuk akal. Ingat saat berada di depan TV, anak
(bahkan orang tua juga) mudah masuk dalam gelombang Alpha, sehingga karakter
film tersebut akan mudah masuk dalam pikiran bawah sadar anak.
Cobalah mulai menikmati film atau acara yang membuat bahagia, membuat
tersenyum bahkan membuat anak-anak dan Anda bisa tertawa lepas. Semakin
sering Anda tertawa secara spontan atau lepas, semakin banyak hormon baru yang
terlahir. Dengan tertawa Anda memancing energi positif dan kebahagiaan yang
tiada terkira.
SELF HYPNOSIS
Setelah kita membahas bagaimana mengoptimalkan potensi anak, maka tida adil
rasanya jika tidak membahas tentang bagaimana mengoptimalkan potensi diri
sendiri. Sebab sebelum mencetak anak-anak luar biasa, tentunya orang tuanya
harus jadi luar biaa dulu. Baiklah, self hypnosis berarti menghipnotis diri sendiri.
Semua bentuk hypnosis adalah self hypnosis.
Lalu apa manfaatnya melakukan Self Hypnosis?
Baik mari kita ulas lagi sejenak tentang Pikiran Sadar dan Pikiran Bawah Sadar.
Pikiran sadar adalah pikiran yang kita pahami dalam pengertian sehari-hari, yaitu
perangkat yang kita pergunakan untuk berpikir logis dan rasional.sedangkan pikiran
bawah sadar adalah kumpulan dan pengalaman, pengertian, pemahaman, juga
belief system dan self image kita, mirip dengan data yang terdapat di harddisk
komputer, hasil penyerapan mulai kita dilahirkan sampai dengan hari ini.
Dari kedua jenis pikiran itu ternyata pikiran bawah sadar memiliki pengaruh yang
sangat besar terhadap perilaku kita, jauh ebih besar dibandingkan dengan
pengaruh dari pikiran sadar. Sebuah buku psikologi populer bahkan menyebutkan
bahwa kontribusi pikiran bawah sadar terhadap perilaku kita adalah sebesar 88%
dan sisanya sebesar 12% adalah kontribusi pikiran sadar.
Nah bayangkan saja, jika kita memiliki banyak data yang tidak memberdayakan di
pikiran bawah sadar kita. Apa yang akan terjadi? Bahkan pengertian rasional pun
tidak akan dapat membantu kita! Bahkan pikiran inilah yang sering melakukan
sabotase terhadap beberapa usaha kita untuk melakukan perubahan.
Betapa kita memahami bahwa belajar rajin dan kerja keras adalah salah satu kunci
keberhasilan, tetapi mengapa seringkali kita kehilangan motivasi untuk
melakukannya? Ya, ini karena pikiran bawah sadar mungkin menyimpan pola-pola
yang menghambat motivasi.
Masih banyak lagi contoh kerugian yang ditimbulkan oleh pikiran bawah sadar,
antara lain : phobia, traumatik, juga berbagai penyakit fisik yang dipicu oleh aspek
mendengarkan kita, maka hal-hal yang tidak normal pun dapat dilakukannya
dengan mudah.
Latihan 1 Mengunci Mata
Mari kita tutup mata kita, lalu sekitar 5 detik kemudian kita buka kembali mata kita,
tentu kita dapat melakukannya dengan mudah bukan.Nah, sekarang mari kita minta
pikiran bawah sadar kita untuk mengunci mata kita, sampai kita benar-benar
kesulitan bahkan tidak mampu membuka mata!
Ikuti langkah-langkah berikut ini :
Tutup mata, fokus merasakan nafas selama 10 detik
Majinasikan bahwa kita sedang berbicara dengan pribadi kita yang lain, yaitu
pikiran bawah sadar, lalu katakan (dalam hati) :
Saya perintahkan agar mata saya terkunci dengan sangat kuat (sambil kita
bayangkan ada lem ang sangat kuat melumuri mata kita) sasngat rapat sangat
kuat bahkan semakin saya mencoba untuk membuka makin kuat saya
mencoba, maka mata saya justru semakin terkunci lebih kuat lagi
Lalu katakan (dalam hati) secara berulang-ulang tanpa jeda :
Mata saya terkunci mata saya terkunci mata saya terkunci
Dan sambil terus mengatakan mata saya terkunci, kita boleh mulaimencoba
untuk membuka mata kita. Jika mata kita terasa terkunci, maka artinya kita sudah
berhasil untuk memberikan perintah kepada pikiran bawah sadar. Sebaliknya jika
mata kita masih dapat dibuka dengan mudah, maka apa yang kita katakan belum
dapat menembus pikiran bawah sadar.
Jika mata kita terkunci, maka cara menormalkannya juga menggunakan cara yang
sama, yaitu dengan memberikan instruksi sebaliknya kepada pikran bawah sadar.
Misalkan dengan mengatakan :
Mata kamu sya perintahkan agar normal kembali dan dapat dengan mudah saya
buka
Latihan 2 Melemaskan Tubuh
Latihan ini ditujukan untuk membuat tubuh kita rileks total, sehingga benar-benar
tidak dapat kita gerakkan sedikitpun juga. Nah, sekarang mari kita minta pikiran
bawah sadar kita untuk membuat kita memasuki relaksasi fisik total, karena ketika
fisik kita benar-benar rileks total, maka saat itulah gerbang pikiran bawah sadar
mulai terbuka.
Ikuti langkah-langkah berikut ini :
1. Relaksasi
Silakan duduk bersAndar di tempat yang nyaman, misakan di sofa lakukan secara
pribadi dengan kondisi lingkungan yang tenag, matikan handphone Anda! Niatkan
untuk menghentikan seluruh aktivitas dalam beberapa menit.
Letakkan tangan secara bebas di atas paha danbiarkan kaki Anda lepas bebas pula.
Awal
Pejamkan mata,awasi nafas, berikan perhatian saat menarik dan menghembuskan
nafas. Ucapkan dalam hati :
Saya berniat untuk memasuki relaksasi melepaskan segalanya mengistirahatkan
tubuh dan pikiran saya
Setiap tarikan dan hembusan nafas saya membuat saya memasuki relaksasi yang
lebih dalam lebih lepas
Relaksasi Mata
Mata aku perintahkan kamu menjadi sangat santai sangat rileks dan sangat
malas, sedemikian malasnya sehingga kamu tidak mau membuka walaupun kamu
berkeinginan untuk membuka bahkan untuk bergerakpun kamu sedemikian
malasnya
(Baca Script ini berulang-ulang, sampai Anda merasakan bahwa mata Anda sudah
sangat sangat santai). Lalu coba Anda buka, bila mana sudah terasa berat atau
tidak mau terbuka, maka lanjutkan dengan Script berikut ini.
Relaksasi leher
Leher kamu aku perintahkan menjadi sangat santai, malas dan lemas Sehingga
aku sama sekali tidak dapat menggerakkanmu Leher kamu sangat malas dan
lemas, bahkan kau sama sekali tidak berkeinginan untuk bergerak sedikitpun juga
walaupun aku berusaha menggerakkanmu
(Baca Script ini berulang-ulang sampai Anda mersakan bahwa leher Anda sudah
sangat sangat santai dan malas untuk bergerak). Lalu coba Anda gerakkan tangan
dan jari-jari Anda bila mana sudah terasa malas dan tidak mau bergerak sama
sekali, maka lanjutkan dengan Script Relaksasi berikutnya.
Relaksasi Kaki
Wahai kedua belah kaki dan telapak kaki kamu saya perintahkan untuk
memasuki relaksasi total, sehingga saat ini juga kau menjadi sangat malas, lemas
dan tidak berkeinginan sama sekali untuk bergerak, walaupun aku mencoba untuk
menggerakkanmu
(Baca Script ini berulang-ulang sampai Anda merasakan bahwa kaki Anda sudah
sangat sangat santai dan malas untuk bergerak). Lalu coba Anda gerakkan kaki
Anda bila mana sudah terasa malas dan tidak mau bergerak sama sekali, maka
lanjutkan dengan Script Relaksasi berikutnya.
Pendalaman
Saya akan menghitung mundur dari 25 ke 1 bersama hembusan nafas saya dan
setiap kali saya menghitung saya akan merasakan kenyamanan dan ketenangan
yang lebih dalam dari sebelumnya (Lakukan hitungan mundur)
2. Pemrograman diri
Pemrograman diri merupakan inti dari Self Hypnosis yang dilakukan setelah kita
berada dalam kondisi rileks sempurna. Kondisi rileks sempurna adalah kondisi di
mana gerbang pikiran bawah sadar mulai terbuka dan siap menerima program.
Apa saja yang ada dalam diri kita dapat diprogram ulang. Benar semuanya, meliputi
seluruh kondisi emosional yang kita inginkan. Mulai dari ingin sehat, ingin bahagia,
ingin berkelimpahan, ingin memiliki motivasi diri yang tinggi, ingin menambah rasa
percaya diri dll. BahkAndalam pelatihan Success of Spirit 1650 banyak orang yang
merasa terlahir kembali, karena telah berhasil membongkar mental block yang
selama ini selalu melakukan sabotase dalam setiap usaha perbaikan diri, serta
mampu melakukan re-programing Map of Success dengan berkoordinasi dengan
pikiran bawah sadar.
Penyusunan program :
Ingat wlaupun Self Hypnosis mampu melakukan semua program perbaikan diri,
namun Anda jangan serakah. Tetapkan satu macam saja tema utama, sebab sifat
dari pikiran bawah sadr adalah selalu fokus, sehingga semakinjelas dan fokus
program yang akan disusun hasilnya juga semakin baik.
Jadi sebaiknya Anda hanya memberikan satu jenis sugesti saja pada tiap sesi
latihan agar pikiran Anda bisa merespon sugesti tersebut dengan maksimal. Anda
bisa mengganti isi sugestinya saat Anda sudah merasakan keberhasilan dari
penanaman isi sugesti yang pertama.
Contoh : ingin meningkatkan rasa percaya diri untuk berbicara di depan umum.
Susun script yang baik sehubungan dengan tema utama ini, dengan mematuhi
kaidah dasar, yaitu :
Gunakan kalimat positif, sebutkan apa yang Anda inginkan, bukan apa yang Anda
hindari.
Gunakan kalimat Present Tense, anggap saja Anda sudah belajar dalam kondisi
yang dimaksud.