Nomor
Lampiran
Hal
14 Nopember 2016
:Satu berkas
:Undangan
Yang terhormat,
(penksa lampiran)
:Kanlis um'at,24-25
Puku1
1 12 00 VVIB Selesai
Tempat
Nopember 2016
Keterangan
Biaya pertemuan dibebankan pada DIPA KKP Kelas l Surabaya 2016 Untuk
(HP1 081231268699)
Demikian atas perhatiannya, kami sampaikan terima kasih'
M.Kes
1985111
DAFTAR UNDANGAN
Lingkungan
orang
I orang
I orang
1 orang
orang
orang
orang
orang
orang
orang
l9)
I orang
2 orang
orang
1 orang
orang
orang
orang
I orang
orang
orang
orang
orang
I orang
I orang
1 orang
1 orang
I orang
I orang
orang
orang
orang
orang
Program
Penyakit
Pengendalian Penyakit dan Penyehatan
Lingkungan
Kegiatan
1 (satu)
Layanarr
A. Latar Belakang
1. Dasar Hukum
.Undang-undang Nomor I Tahun 7962 tentarrg Karantina Laut;
.Undang-undang Nomor 2 Tahun 1962 tentans Karantina Udara;
. Undang-Undang Nomor l3 Tahun 2008 Tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji
. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
o Peraturan Pemerintah Nomor 40 tahun l99l tentang Penanggulangan Wabah
Penyakit Menular;
oKeputusan Menteri Kesehatan Nomor l4TglMenkes/SK,DU2OO3 tentang pedoman
penyelenggaraan sistem Surveilans Epidemiologi Penyakit Menular dan Tidak
Menular;
oKeP. Menkes No. l1l6AvIenkes/SK/VIII/2003 tentang Pedoman Penyelenggaraan
Sistem Surveilans Epidemiologi Kesehatan;
oKeputusan Menteri Kesehatan Nomor 949llvlenkes/SlWlll/2004 tentang Sistem
Kewaspadaan Dini Kejadian Luar Biasa;
oPermenkes Nomor 356 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tatakerja Kantor
Kesehatan Pelabuhan junto Permenkes Nomor 2348 Tahun 2011 tentang Perubahan
Permenkes Nomor 356 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tatakerja Kantor
Kesehatan Pelabuhan;
o
2. Gambaran Umum
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2008 Tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji
mengamanatkan bahwa pemerintah berkewajiban melakukan pembinaan, pelayanan
dan perlindungan dengan menyediakan Iayanan administrasi, bimbingan ibadah haji,
akomodasi, transportasi, pelayanan kesehatan, keamanan dan hal-hal lain yang
diperlukan oleh jamaah haji.
Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) sebagai salah satu instansi pemerintah yang
merupakan unit pelaksana teknis di lingkungan Kementerian Kesehatan dan berada di
bawah serta bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan
Penyehatan Lingkungan juga memiliki tugas untuk melaksanakan pelayanan
kesehatan haji pada pemeriksaan kesehatan akhir di embarkasi dan debarkasi.
Dari tahun ke tahun, KKP Kelas I Surabaya selalu berusaha meningkatkan pelayanan
kesehatan haji. Tetapi perkembangan penyakit serta perubahan peraturan dan sistem
yang berlaku membuat beberapa permasalahan baru muncul sehingga membutuhkan
penanganan lebih lanjut dan kerjasama antar kementerian.
Pada September tahun 2012 corona virus menyebabkan penyakit pernafasan yang
dilaporkan Arab Saudi sehingga disebut MERS CoV (Middle East Respiratory
Syndrome Corona Virus). MERS CoV adalah penyakit sindrom pernafasan yang
disebabkan oleh virus corona yang menyerang saluran pernafasan mulai ringan
sampai dengan berat. Sampai April 2014, kasus sudah tersebar di negara Arab Saudi,
Inggris, Jordania, dan Prancis dengan jumlah terkonfirmasi sebanyak 137 orang dan
94 diantaranya meninggal. Salah satu usaha yang dilakukan adalah pemeriksaan suhu
Jamaah Calon Haji (JCH) ketika tiba di tanah air sebagai upaya identifikasi gejala
awal penyakit MERS cov sehingga penyebaran lebih luas dapat dicegah.
Ancaman penyakit lainnya yang kita hadapi akibat berkumpulnya jamaah haji dari
berbagai negara yaitu Ebola, HFMD, cholera, TBC, Meningitis meningococcus.
Beberapa penyakit saluran pernafasan akut yang juga mengancam adalah SARS,
Avian Influenza, H1Nl, H7N9, dll.
Menghadapi hal tersebut, salah satu upaya yang perlu dilaksanakan adalah surveilans
epidemiologi. Idealnya, surveilans dilakukan sebelum, saat dan sesudah haji sehingga
pengamatan yang dilakukan dapat memberikan gambaran secara lengkap, terutama
tentang riwayat kesehatan jamaah haji. Hingga saat ini, KKP Kelas I Surabaya hanya
melakukan surveilans di embarkasi dan debarkasi haji saja. Meskipun saat debarkasi
sudah diberikan Kartu Kewaspadaan Kesehatan Jamaah Haji (K3JH), tetapi tidak
pernatr diketahui jenis dan jumlah penyakit jamaah haji sepulang ke tanah air karena
tidak pernah ada informasi dari instansi terkait. Oleh karena itu, dalam rangka
memperoleh informasi kesehatan pasca haji dan untuk membangun jejaring dengan
instansi terkait, maka perlu dilakukan surveilans pasca haji. Jika pada tahun 2015
dilakukan surveilans pasca haji dilakukan dengan berkunjung ke area ke{a KKP
Kelas I Surabaya, pada tahun 2016 dilakukan dalam bentuk pertemuan dengan
harapan Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota dapat berbagi informasi dengan Dinas
Kesehatan Kabupaten/ Kota lainnya.
B. Penerima Manfaat
Penerima manfaat dari kegiatan Pertemuan Evaluasi Surveilans Pasca Haji adalah KKP
Kelas I Surabaya dan instansi lain terkait dengan KKP Kelas I Surabaya .
C. Pelaksanaan
l. Metode Pelaksanaan
Metode pelaksanaan kegiatan ini adalah pertemuan dengan metode kegiatan ceramah
dan diskusi dengan Dinkes Propinsi/ Dinkes Kotal Kabupaten untuk mengetahui jenis
dan jumlah penyakit jamaah haji pasca haji, terutama dari K3JH.
2. Tempat
Pertemuan
ini akan dilaksanakan di Hotel Premier Inn Sidoarjo pada tanggal 24-25
Nopember 2016.
3. Peserta Kegiatan
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Sruabaya
2) Balai Besar Tehnik Kesehatan Lingkungan
3) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Probolinggo
4) Dinkes Propinsi Jawa Timur
5) Dinkes Kota Surabaya
6) Dinkes Kab. Sidoarjo
7) Dinkes Kab Tuban
8) Dinkes Kab. Gresik
9) Dinkes Kab. Lamongan
10) Dinkes Kab. Sumenep
1l) Dinkes Kab. Bangkalan
12) Dinkes Kab. Sampang
l3) Dinkes Kab. Pamekasan
14) Dinkes Kab. Mojokerto
15) Dinkes Kota Mojokerto
16) Dinkes Kab. Malang
17) Dinkes Kota Malang
l8) Dinkes Kab. Madiun
19) Dinkes Kota Madiun
20) Dinkes Kab. Kediri
21) Dinkes Kota Kediri
22) Dinkes Kab. Blitar
23) Dinkes Kab. Jombang
24) Dinkes Kab. Nganjuk
25) Dinkes Kab. Ponorogo
26) Dinkes Kab. Bojonegoro
27) Dinkes Kab. Pasuruan
28) Dinkes Kota Pasuruan
29) Dinkes Kab. Tulungagung
30) Dinkes Kab. Trenggalek
31) Dinkes Kab. Ngawi
32) Dinkes Kab. Pacitan
l)
,r)
,t*.r
"uO.
4.
,u*.,*
i;i;,
17 orang
I orang
2 orang
I orang
1 orang
1 orang
1 orang
1 orang
I orang
1 orang
1 orang
1 orang
I orang
1 orang
1 orang
1 orang
1 orang
1 orang
I orang
I orang
1 orang
I orang
1 orang
1 orang
1 orang
I orang
1 orang
1 orang
1 orang
I orang
I orang
I orang
i loolr#,
Narasumber
Narasumber dalam kegiatan ini sebanyak 3 orang, yaitu:
a.
C.
iyasa, M.Kes
85111001
JADWAL ACARA
PERTEMUAN EVALUAS:SURVE:LANS PASCA HA
KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELASISURABAYA
Harl
Pukul
Ketiatan
Haril
1200 1300M/IB
1300-13 10 WIB
1310 13 25 WIB
Materi
1325-1525 VIB
I"
Pembicara
dr.
Ba
dr. Nyoman
urtiyasa, M.Kes
1525 15 45 WIB
Coffee Break
lB
1745 1900/1B
lshoma
1900 2000M
Diskusi
IB
M KKK
Haril:
Junllat,25 Nopember2016
0800 10 00 WIB
1000-11 00 WIB
Diskusi&RTL
1100-1120 /IB
Penutupan
dr. Nyoman
1120 12 00 WIB
urtiyasa, M.Kes
Surat Tugas
Nomor:
Yang bertanda tangan di bawah ini menugaskan kepada
Nama
NIP
Pangkat/Gol. Ruang
Jabatan
Haji
di Hotel Premier lnn Sidoarjo, Jalan Raya Juanda No. 73 Sidoarjo pada hari/tanggal
Kamis
Jum'at, 24
tersebut
diberikan biaya perjalanan dinas yang dibebankan pada DlpA Kantor Kesehatan
Pelabuhan Kelas I Surabaya Tahun Anggaran 2016.
Kepala
(Nama)
NIP
B:ODATA PESERTA
PERTEMUAN EVALUAS:SURVEILANS PASCA HAJl
Di HOTEL PREMIER!NN SIDOAR 0
NAMA
NIP
TEMPAT&TGL LAHIR
PANGKAT/COL
ABATAN
INSTANSI
ALAMAT RUMAH
NO TELP/HP
ALAMAT KANTOR
NO TELP KANTOR
NO NP P
Peserta
LAMPIRAN I
dari
Berangkat
tempat kedudukan
Ke:
Tiba di
Berangkat dari
Pada tanggal
Kepala
Ke
Pada tanggal
Kepala
NP
NP
Tiba di
Berangkat dari
Pada tanggal
Kepala
Ke
Pada tanggal
Kepala
NP
NIP
Berangkat dari
!V Tiba di ,
Pada tanggal
Kepaia
Ke
Pada tanggal
Kepala
NP
NP
Tiba di
Berangkat dari
Pada tanggal
Ke
Kepala
Pada tanggal
Kepala
NP
di
NP
:
( Tempat kedudukan
Pada
tanggal
'.
Muhtar,S,Si,MM
NIP 197110201997031001
Muhtar,S.Si,MM
NIP 197110201997031001
Vlll. Pejabat yang benaenang menerbitkan SPPD, pegawai yang melakukan perjalanan dinas, para peiabat yang mengesahkan tanggal berangkaUtiba
serta bendaharawan bertanggungjawab berdasarkan peraturan-peraturan Keuangan Negara apabila Negara menderita rugi akibat kesalahan,
kelalaian, dan kealpaan