Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pelayaran di laut maupun penerbangan pesawat udara pada saat ini dan masa

mendatang menjadi sangat penting dan strategis. Penting karena laut dan udara sebagai

sarana transportasi untuk perdagangan dan angkutan penumpang di dalam dan luar negeri.

Meningkatnya aktivitas di laut dan penerbangan pesawat udara akan berdampak

pula terhadap peningkatan masalah keselamatan dan kesehatan. Masalah kesehatan dan

penyakit yang timbul sebagai dampak dari kondisi lingkungan matra yang berbeda secara

bermakna, yang terjadi pada kegiatan pelayaran maupun penerbangan, baik bagi

penumpang maupun awak kapal/pesawat.

Penduduk Indonesia secara umum terdiri dari bermacam suku yang mencari nafkah

tersebar di Kota-kota besar. Bdaya mudik secara besar-besaran untuk berlebaran di

kampong halaman adalah satu-satunya tradisi yang hanya ada di Indonesia, terutaa dalam

menyambut Hari Raya Idul Fitri. Arus mudik tersebut sangat jelas terlihat dengan terjadinya

kepadatan transportasi penumpukan penumpang ada terminasl, stasiun, pelabuhan,

bandara, tempat penyebrangan dan sepanjang jalan yang dilalui arus mudik.

Secara epidemiologis arus mudik ini juga dapat menimbulkan terjadinya penularan

penyakit sampai menyebabkan Kejadia Luar Biasa (KLB) termasuk keracunan makanan dan

dapat juga menimbulkan stress serta kecelakaan lalulintas.

Dari laporan yang ada jumlah pemudik meningkat setiap tahunnya. Jumlah

peningkatan pemudik juga diikuti dengan peningkatan kejadian kecelakaan dan kerugian

material. Untuk itu emerintah memberikan perhatian yang serius dengan dikeluakannya

instruksi Presiden No.3 tahun 2004 dimana Kementerian Kesehatan mempunyai tugas dan

tanggung jawab untuk meingkatkan kegiatan pelayanan kesehatan pada fasilitas kesehatan

yang ada dan pada tempat yang diperlukan pada jalur angkutan lebaran. Kegiatan dilakukan

adalah :

1. Menempatkan pos-pos kesehatan baik yang statis dan mobile pada lokasi-lokasi rawan

kecelakaan dan padat penumpang

Laporan Posko Kesehatan Arus Mudik Lebaran Tahun 2015 1


2. Peningkatan efektifitas penanganan korban kecelakaan

3. Mendukung pengecekan kesiapan (kesehatan) pengemudi dll

Sehubungan dengan itu Kantor Kesehatan Pelabuhan Ambon sebagai salah satu

Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementerian Kesehatan RI dibawah Direktorat Pengendalian

Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (Ditjen PP&PL) bertanggung jawab untuk

meningkatkan kegiatan pelayanan kesehatan selama arus mudik lebaran.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Terlaksananya pelayanan kesehatan selama arus mudik lebaran tahun 2015 M, 1436 H

di Wilayah Pelabuhan dan Bandara.

2. Tujuan Khusus

a. Terlaksananya kesiapsiagaan kesehatan pada arus mudik

b. Meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan pada arus mudik.

c. Terkoordinasinya kerjasama pelayanan kesehatan arus mudik antar lintas sektor dan

program

d. Terkendalinya penyakit dan tercegahnya KLB sebagai dampak berlangsungnya arus

mudik

e. Meningkatnya upaya penyehatan lingkungan di tempat umum (TTU) dan tempat

pengolahan makanan (TPM)

f. Terlaksananya penyuluhan dan sosialisasi kesehatan terhadap penumpag/Pelaku

perjalanan selam arus mudik lebaran.

g. Terlaksananya pemeriksaan dan pengobatan gratis bagi penumpang yang skait dan

mengalami kecelakaan.

h. Terlaksananya pelayanan medik serta rujukan ke rumah sakit.

i. Terlaksananya pelayanan pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K)

C. Dasar Pelaksanaan

1. Undang-Undang No 1 Tahun 1962 Tentang Karantina Laut

2. Undang-Undang No 2 Tahun 1962 Tentang Karantina Udara

3. Undang-Undang No 23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan

4. Uu No.21 tahun 2007 tentang penanggulangan wabah

5. Instruksi Presiden No 3 Tahun 2004 tentang Koordinai Penyelenggaraan Angkutan

Lebaran Terpadu

Laporan Posko Kesehatan Arus Mudik Lebaran Tahun 2015 2


6. Kepmenkes No. 1215/Menkes/SK/XI/2001 tentang pedoman kesehatan matra

7. Surat edaran Ditjen PP&PL No. HK.03.03/D/II.4/1329/ 201, tanggal 20 Juli 2010 tentang

persiapan kesehatan Situasi Khusus Mudik Lebaran tahun 2015.

D. Waktu Pelasanaan

Waktu pelaksanaan pelayanan kesehatan pada situasi khusus arus mudik lebaran

taun 2015 sesuai dengan instruksi Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan

Penyehatan Linkungan (Ditjen PP&PL), untuk wilayah Bandara waku pelaksanaanya selama

22 hari yaitu H-7 dan H+ 7 yang dimulai sejak tanggal 18 Desember 2016 s/d 8 Januari

2016. (Jadwal terlampir)

E. Pembiayaan

Pelaksanaan posko kesehatan arus mudik Natal dan tahun baru 2016 dibiayai

sepenuhnya oleh DIPA Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Ambon Tahun Anggaran

2015.

Laporan Posko Kesehatan Arus Mudik Lebaran Tahun 2015 3


BAB II

HASIL PELAKSANAAN

A. Gambaran Umum

Penduduk Indonesia secara umum terdiri dari bermacam suku yang mencari nafkah

tersebar di Kota-kota besar. Bdaya mudik secara besar-besaran untuk Natalan di kampong

halaman adalah satu-satunya tradisi yang hanya ada di Indonesia, baik dalam menyambut

Natal dan Tahun Baru. Arus mudik tersebut sangat jelas terlihat dengan terjadinya

kepadatan transportasi penumpukan penumpang ada terminasl, stasiun, pelabuhan,

bandara, tempat penyebrangan dan sepanjang jalan yang dilalui arus mudik.

Terkait denga uraian di atas dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan Ambon sebagai

salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementerian Kesehatan RI dibawah Direktorat

Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (Ditjen PP&PL) bertanggung jawab

untuk meningkatkan kegiatan pelayanan kesehatan selama arus mudik Natal 2015 dan

Tahun Baru 2016. Pelayanan kesehatan pada situasi khusus arus mudik lebaran

dilaksanakan dalam bentuk Posko Kesehatan Arus Mudik natal dan Tahun baru Tahun

2016. Yang dilaksanakan di Bandara yang berada di Wilayah Kerja Bandara Pattimura yang

berpusat di Bandara Pattimura Ambon,

B. Koordinasi

Koordinasi pelaksanaan Posko Kesehatan Arus Mudik Natal dan Tahun Baru 2016

berkordinasi dengan lintas sector dan program sebagai berikut :

1. Rapat koordinasi dan penyiapan instrument pemantauan

2. Pengadaan sarana penunjang

3. Distriusi obat-obatan dan bahan habis pakai (logistik)

4. Pembuatan surat keputusan kesiapsiagaan

5. Penyusunan perencanaan terpadu.

Bentuk koordinasi lintas sektor dan program yang telah dilaksanakan yaitu :

a. PT.Angkasa Pura I Bandara Internasional Pattimura Ambon, kerjasama dalam bentuk

pelaksanaan POSKO TERPADU di Wilayah Bandara Patimura Ambon, sekaligus

sebagai penanggung jawab Posko Terpadu.

b. Polsek : Kesatuan Sektor Kepolisian Bandara Pattimura Ambon

Laporan Posko Kesehatan Arus Mudik Lebaran Tahun 2015 4


c. Basarnas kerjasamanya dalam bentuk penanggulangan kejadian kecelakaan alat

angkut.

d. Air Lines, bentuk kerjasamanya dalam bentuk koordinasi pelayanan evakuasi

penumpang yang sakit/rujukan.

C. Sarana Pelayanan Kesehatan

Pelaksanaan Posko Kesehatan Arus Mudik Natal dan Tahun Baru 2016 M, didukung

oleh sarana pelayanan kesehatan sebagai berikut :

1. Ruangan Posko Kesehatan yang terdapat di Kantor Wilker Bandara

2. Ambulans 1 unit, yang berada di Internasional Pattimura Ambon,

3. Alat Kesehatan untuk pelayanan kesehatan dasar dan Emergency Kit dan Trauma Kit.

4. Spanduk dan x-Baner untuk media sosialisasi Tips Sehat Selama arus mudik Natal dan

Tahun Baru 2016.

5. Alat komunikasi Handi Talki

6. Tenaga Kesehatan

Pelayanan posko kesehatan arus mudik natal dan tahun baru 2016 Kantor

Kesehatan Pelabuhan Ambon Wilker Bandara didukung oleh tenaga kesehatan dengan

rincian sebagai berikut :

a. Dokter Umum : 2 Tenaga

b. Perawat : 2 Tenaga

c. Sanitarian : 1 Tenaga

d. Driver : 1 Tenaga

7. Obat-obatan dan Bahan Habis Pakai

Pelayanan kesehatan arus mudik natal dan tahun baru 2016 didukung dengan

logistik obat-obatan dan bahan habis pakai yang bersumber dari Logistik Kantor

Kesehatan Pelabuhan. Dengan volume sebagaimana terlampir.

8. Pelayanan Kesehatan yang dilaksanakan.

Pelayanan kesehatan yang diberikan selama Posko Kesehatan Arus Mudik natal

dan Tahun baru 2016 sebagai berikut :

a. Komunikasi,Informasi dan Edukasi (KIE) berupa penyuluhan kesehatan secara

langsung dan melalui media berupa : berosur, spanduk, dan X Baner.

b. Pemeriksaan dan pengobatan gratis terhadap pasien yang berkunjung ke Posko

Kesehatan.

Laporan Posko Kesehatan Arus Mudik Lebaran Tahun 2015 5


c. Pertolonga pertama pada kecelakaan/gawat darurat

d. Evakuasi dan rujukan orang sakit/kegawat daruratan.

9. Data Pelayanan Kesehatan

a. Data Kejadian Penyakit

Grafik 1
Distribusi Frekuensi Kunjungan Pos Kesehatan Arus Mudik Natal dan Tahun Baru 2016
Berdasarkan Katagori Umur

< 5 Thn
2
2%

< 5 Thn
> 5 Thn

> 5 Thn
85
98%

Berdasarkan Grafik.1 di atas menunjukkan bahwa total kunjungan ke pos


kesehatan arus mudik natal dan tahun baru 2016 sebanyak 85 kunjungan. Dari 85
kunjungan hanya 2 kunjungan yang berumur di bawah 5 tahun.
Grafik.3
Distribusi Frekuensi Kunjungan Pos Kesehatan Arus Mudik Natal
Dan Tahun Baru 2016 Berdasarkan Jenis Kelamin

Wanita
21
25%

Pria
Pria
64 Wanita
75%

Berdasarkan Grafik.3 di atas menunukkan bahwa lebih dari separuh kunjungan yaitu

64 kunjungan berjenis kelamin laki-laki, dan 21 orang berjenis kelamin perempuan.

Laporan Posko Kesehatan Arus Mudik Lebaran Tahun 2015 6


Grafik 4
Distribusi Frekuensi Kunjungan Pos Kesehatan Natal dan Tahun Baru 2015
Berdasarkan Katagori Jenis Penyakit
Os Febris ISPA
DM 1 1
3 3% 3%
9%

Hipercolesterol
Hipertensi Hipertensi
8
25% DM
Os Febris
ISPA

Hipercolesterol
19
60%

Pada Grafik.4 di atas menunjukkan bahwa dari 85 kunjungan ke posko kesehatan

natal dan tahun baru 2015, menunjukkan bahwa penyakit hipercolesterol yang paling

terbanyak yaitu 19 kunjungan, kemudian Hypertensi Grade I sebanyak 8

kunjungan,Diabetes Melitus 3 kunjungan, Os Febris 1 kunjungan, ISPA 1 Kunjungan,

10. Masalah dan Hambatan

a. Media Sosialisasi untuk kesehatan arus mudik yang masih minim.

b. Belum maksimalnya pelaporan harian kunjungan posko kesehatan pada waktu yang

telah ditetapkan dari wilayah kerja ke Kantor Induk yang kemudian diteruskan ke

Posko Mudik Sehat Ditjen PP&PL melalui email : poskomudikpppl@gmail.com.

Laporan Posko Kesehatan Arus Mudik Lebaran Tahun 2015 7


III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

1. Terlaksananya kesiapsiagaan kesehatan pada arus mudik dengan dibentuknya Posko

Kesehatan Arus Mudik Natal dan Tahun Baru 2015 Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas

II Ambon Wilker Bandara membentuk Pos Kesehatan Bandara Internasional Pattimura

Ambon.

2. Terkoordinasinya kerjasama pelayanan kesehatan arus mudik antar lintas sektor dan

program dengan dibentuknya POSKO TERPADU di Wilayah Bandara.

3. Tidak Ada Kejadian Luar Biasa (KLB) sebagai dampak berlangsungnya arus mudik

4. Terlaksananya pengawasan Tempat-tempat umum (TTU) dan tempat pengolahan

makanan (TPM) yang layak sebelum pelaksanaan arus mudik dan selama arus mudik.

5. Terlaksananya penyuluhan dan sosialisasi kesehatan terhadap penumpag/Pelaku

perjalanan selam arus mudik Natal dan Tahun Baru. Melalui media baner dan

penyuluhan langsung oleh petugas kesehatan di terminal-terminal ruang keberangkatan.

6. Terlaksananya pemeriksaan dan pengobatan gratis bagi penumpang yang skait dan

mengalami kecelakaan. Dengan jumlah kunjungan sebanyak 85 kunjungan, 64

diantaranya berjenis kelamin laki-laki, 21 orang berjenis kelamin perempuan, dengan

rentang umur kurang dari 5 tahun hanya 2 orang, dan hampir seluruhnya laki-laki.

Dengan frekuensi kunjungan terbanyak dari jenis penyakit Hipercolesterol.

7. Selama pelaksanaan posko kesehatan tidak didapai kasus yang mengharuskan untuk

dirujuk ke rumah sakit, atau perawatan lanjutan.

8. Tidak ada kejadian kegawat daruratan yang membutuhkan perrtolongan pertama

kegawat daruratan selama pelaksanaan posko kesehatan arus mudik natal tahun 2015

dan tahun baru 2016.

Laporan Posko Kesehatan Arus Mudik Lebaran Tahun 2015 8


B. SARAN

1. Media penyuluhan berupa baner dan spanduk perlu ditingkatkan ke tahun-tahun

berikutnya. Sehingga pelaku perjalanan muddik bisa mendapatkan informasi tentang

kiat-kiat keselamatan dan kesehatan selama perjalanan mudik.

C. RENCANA TINDAK LANJUT

1. Perlu adanya peningkatan kerjasama antara Kantor kesehatan pelabuhan Ambon wilker

bandara dengan instansi terkait guna pelaksanaan Posko Kesehatan arus mudik di

wilayah kerja bandara akan lebi baik

2. Perlu adanya pegadaan media Sosialisasi berupa x-Baner, brosur dan spanduk yang

berisikan pesan-pesan kesehatan selama melaksanakan mudik natal dan tahun baru

2016

3. System pelaporan terintegrasi mulai dari wilayah kerja sampai ke pusat agar dikoreksi..

4. Penempatan tenaga pada wilayah kerja sesuai kebutuhan lapangan.

Ambon, 15 Januari 2016


Mengetahui Wilker Bandara Pattimura Ambon
Kepala,

Isak Tasane, S.KM


NIP. 197411082000121006
Nehemia Salamahu,S.Sos.,M.Kes
NIP. 196111031982031001

Laporan Posko Kesehatan Arus Mudik Lebaran Tahun 2015 9

Anda mungkin juga menyukai