NOMOR :
/SK/DIR/ /2016
TENTANG
PEDOMAN PELAYANAN INSTALASI UNIT CSSD
DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BLAMBANGAN BANYUWANGI
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
DIREKTUR UTAMA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BLAMBANGAN
BANYUWANGI
Menimbang
a.
b.
c.
Mengingat
1.
2.
3.
4.
5.
M E M U T U S K AN
Menetapkan
Pertama
:
:
Kedua
Ketiga
:
Pembinaan dan pengawasan Pelayanan UNIT CSSD
dilaksanakan
oleh Kabag Kamar Bedah.
Keempat
Ditetapkan di Banyuwangi
Pada tanggal
Direktur
Lampiran
Keputusan Direktur RSUD BLAMBANGAN
Nomor :
Tanggal : ..
12. Peralatan di unit kerja harus selalu dilakukan pemeliharaan dan kalibrasi secara teratur
sesuai ketentuan yang berlaku dan selalu dalam kondisi siap pakai.
13. Penyediaan tenaga harus mengacu pada pola ketenagaan.
14. Semua petugas wajib memiliki izin/lisensi/sertifikasi sesuai dengan profesi dan
ketentuan yang berlaku.
15. Setiap petugas harus bekerja sesuai standar profesi, standar kompetensi, standar prosedur
operasional, etika profesi ,kode etik rumah sakit dan peraturan rumah sakit yang berlaku.
16. Unit kerja harus mampu mengelola data yang dapat dijadikan sebagai sumber informasi
dan pengambilan keputusan bagi kepentingan manajemen dan pelayanan kepada
masyarakat.
17. Unit kerja harus berupaya untuk memperoleh, mengolah, dan menggunakan informasi
secara terintegrasi yang dikomunikasikan secara benar untuk meningkatkan kesehatan
pasien serta kinerja rumah sakit baik secara keseluruhan maupun individu.
18. Koordinasi dan evaluasi pelayanan di setiap unit kerja wajib dilaksanakan melalui rapat
rutin minimal satu bulan sekali.
19. Semua unit kerja wajib membuat laporan harian, bulanan, triwulan dan tahunan.
20. Rumah Sakit menjalankan program keselamatan pasien melalui 7 standar keselamatan
pasien, 7 langkah keselamatan pasien dan 6 sasaran keselamatan pasien.
21. Rumah Sakit melaksanakan penanggulangan HIV/AIDS sesuai dengan pedoman rujukan
ODHA.
22. Rumah Sakit melaksanakan penanggulangan TB sesuai dengan pedoman strategi DOTS.
dibantu oleh staf perawat dan staf umum. Semua ketenagaan di UNIT CSSD harus
bekerja sesuai dengan uraian tugasnya masing-masing.
4. Sistem penugasan staf adalah metode tim.
B. Fasilitas dan Peralatan
1. Persyaratan Kesehatan lingkungan rumah sakit adalah UNIT CSSD masuk dalam zona
dengan risiko sangat tinggi.
2. Semua alat penunjang medis dan alat nonmedis di UNIT CSSD harus terdaftar di
inventaris ruangan. Penggunaan peralatan sesuai dengan prosedur dari masing-masing
alat.
3. Penggantian linen di ruangan dilakukan oleh perawat dibantu pramuhusada sesuai dengan
prosedur. Linen kotor noninfeksius dibawa dengan plastic warna hitam, linen kotor
infeksius dibawa dengan plastic warna kuning, dan linen bersih dibawa dengan plastic
bening. Transportasinya linen kotor ke unit laundry dibawa dengan troli yang tertutup
warna merah dan linen bersih ke UNIT CSSD dengan troli tertutup berwarna biru.
4. Limbah di UNIT CSSD meliputi limbah infeksius, noninfeksius, limbah B3 (Batere,
catridge tinta printer, Bola lampu, dan lain-lain), limbah benda tajam. Staf UNIT CSSD
harus melakukan pemilahan dengan cara membuang limbah di tempat yang sesuai
dengan jenis limbahnya. Pembuangan limbah dilakukan oleh petugas yang ditunjuk oleh
rumah sakit. Sesuaikan kenyataan hidup
C. Pelayanan di UNIT CSSD
1. Kegiatan pelayanan di UNIT CSSD mengacu kepada Pedoman Pelayanan UNIT CSSD,
meliputi pre cleaning, pencucian (penyortiran, perendaman, pembersihan), proses setting
dan packing instrument, proses pelabelan, proses sterilisasi, proses penyimpanan,
distribusi, proses monitoring, evaluasi, pelaporan.
2. Jenis pelayanan meliputi pelayanan pada hari kerja dan libur dengan 3 shift jaga selama
24 jam.
3. Persiapan ruangan pelayanan di UNIT CSSD meliputi ruang penerimaan, ruang
pencucian, ruang setting, ruang steril, loket pengambilan.
4. Alat yang sudah digunakan di ruangan langsung dimasukkan ke dalam container tertutup
dan segera dikirim ke CSSD dan di cleaning di CSSD
5. Washing dilakukan dengan cara manual untuk alat .... dengan mesin untuk alat ... dan
ultrasound washer untuk alat ....
6. Desinfeksi alat wajib dilakukan jika peralatan telah terkontaminasi pasien atau cairan
tubuh pasien dengan menggunakan cairan klorin 0.5% atau dengan cairan enzymatik.
7. Dilakukan uji fungsi alat apakah masih layak pakai, bila alat tidak layak pakai diberi
stiker tidak layak pakai kemudian di kembalikan ke logistik untuk meminta alat yang
baru.
8. Setting alat sesuai panduan persiapan instrumen
9. Packing dengan menggunakan kain, kertas packing maupun pouches. Dan labelling
dengan pemasangan label identitas set instrumen, dilakukan pula pemasangan indikator
tape ekternal (indikator kimia).
10. Sterilisasi dilakukan dengan menggunakan alat sterilisator suhu rendah, sterilisator uap
panas dan dengan menggunakan cairan kimia desinfektan high level.
11. Penyimpanan alat-alat yang sudah steril di ruang penyimpanan CSSD dan didistribusikan
ke unit yang membutuhkan sesuai dengan permintaan.
12. Pemantauan kualitas sterilisasi dilakukan dengan menggunakan mekanik, kimiawi dan
biologi
Indikator mekanik adalah bagian dari instrument mesin sterilisasi seperti
gauge,table, dan indikator suhu maupun tekanan yang menunjukkan apakah alat
sterilisasi bekerja dengan baik.
Indikator kimia adalah indikator yang menandai terjadinya paparan sterilisasi (misalnya
uap panas atau gas etilen oksida) pada objek yang disterilkan, dengan adanya perubahan
warna. Indikator kimia internal bentuk strip pada sterilisasi panas basah efektif pada suhu
121 C selama 9 menit.
Indikator biologi Indikator biologi adalah sediaan berisi populasi mikroorganisme
spesifik dalam bentuk spora yang bersifat resisten terhadap
beberapa parameter yang terkontrol dan terukur dalam proses sterilisasi tertentu.
Indikator biologi dan sediaan memberikan hasil yang sama yaitu tidak terdapat
pertumbuhan mikroba dimulai dari waktu sterilisasi 9 menit
13. Unit CSSD melakukan sterilisasi linen ( Baju operasi, doek), Bahan Medis Habis
Pakai/BMHP (Kassa)
14. Uji mutu kualitas sterilisasi
D. Pelayanan Administrasi di UNIT CSSD
1. Pencatatan instrumen kotor yang dikirim dari unit lain, pencatatan linen bersih yang dikirim
dari loundry, pencatatan instrumen steril yang didistribusikan ke ruangan lain, pencatatan
linen steril yang didistribusikan ke unit lain
2. Pencatatan inventaris barang medis dan non medis. Laporan kinerja harus dilaporkan setiap
bulan, semesteran, dan tahunan dilaporkan kepada Kasie Penunjang Medis.
E. Pengelolaan Logistik di UNIT CSSD
1. Penyediaan logistic meliputi BMHP Farmasi, BHP ATK, dan cetakan, Rumah Tangga
bekerjasama dengan unit terkait di RSUD Blambangan
2. Proses pengadaan logistic melalui perencanaan, permintaan, penyimpanan, monitoring dan
evaluasi.
F. Implementasi Keselamatan Pasien di UNIT CSSD
1. UNIT CSSD turut berperan dalam pemenuhan sasaran keselamatan pasien meliputi :
ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi yang efektif, peningkatan keamanan
obat yang perlu diwaspadai, kepastian tepat-lokasi, tepat-prosedur, tepat-pasien operasi,
pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan, dan pengurangan risiko pasien jatuh.
2. Insiden keselamatan pasien di Unit CSSD yang meliputi KNC, KTC, KTD, dan sentinel
harus tercatat dan dilaporkan kepala unit kepada panitia keselamatan pasien rumah sakit.
G. Keselamatan Kerja
1. UNIT CSSD melaksanakan seluruh kegiatan dan aktivitas dengan memperhatikan aspek K3
dengan cara identifikasi sumber bahaya dan penilaian factor resiko dan pengendalian faktor
resiko.
2. Setiap staf dalam melakukan tindakan dan prosedur harus memakai APD sesuai prosedur dan
harus memenuhi ketentuan yang tercantum dalam K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja).
3. Pemeriksaan kesehatan dilakukan kepada staf UNIT CSSD dan bekerjasama dengan unit
SDM.
H. Pengendalian Mutu
1. Pemeliharaan dan kalibrasi alat bekerjasama dengan IPSRS.
2. Pemeliharaan alat harus dilakukan setiap hari oleh staff di UNIT CSSD yang berkoordinasi
dengan IPSRS.
3. Pendidikan dan pelatihan staf direncanakan oleh kepala unit berkoordinasi dengan sie SDM.
4. Pelatihan PMKP