Anda di halaman 1dari 86

Definisi DIPA

Pengertian DIPA.
Daftar Isian Pelaksana Anggaran disingkat dengan DIPA adalah dokumen
pelaksanaan anggaran yang disusun oleh Pengguna Anggaran / Kuasa Pengguna
Anggaran dan di sahkan oleh Direktur Jenderal Perbendaharaan atau Kepala
Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan atas nama Menteri Keuangan
selaku Bendaharawan Umum Negara (BUN).
DIPA berlaku untuk satu Tahun Anggaran dan informasi satuan-satuan terukur
yang berfungsi sebagai dasar pelaksanaan kegiatan dan penggunaan anggaran.
Disamping itu DIPA dapat dimanfaatkan sebagai alat pengendali, pelaksanan,
pelaporan, pengawasan, dan sekaligus merupakan perangkat akuntansi
pemerintah. Pagu dalam DIPA merupakan batas pengeluaran tertinggi yang tidak
boleh dilampaui dan pelaksanaannya harus dapat dipertanggungjawabkan.

Bahan Konsep DIPA


1. Undang-undang tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
Alokasi Anggaran dalam UU APBN merupakan pagu suatu Kementerian /
Lembaga yang dapat dialokasikan pada DIPA satuan kerja satuan kerja
pada Kementerian Negara / lembaga berkenaan.
2. Peraturan Presiden tentang Rincian Anggaran Belanja Pemerintah Pusat
sebagai dasar alokasi anggaran.
3. RKA-KL yang telah disetujui oleh DPR, dan telah ditelaah oleh Direktorat
Jenderal Anggaran Departemen Keuangan.
4. Bagan Akun Standar.
5. Surat Rincian Alokasi Anggaran (SRAA).

Jenis DIPA Kementerian / Lembaga


1. DIPA Satker Pusat / Kantor Pusat, dengan kode kewenangan KP.
2. DIPA Satker Daerah / Kantor Daerah, dengan kode kewenangan KD.
3. DIPA Dana Dekonsentrasi, dengan kode kewenangan DK.
4. DIPA Tugas Perbantuan, dengan kode kewenangan TP.

Kamus istilah Kursus Keuangan Daerah (KKD)

KAMUS ISTILAH

KURSUS KEUANGAN DAERAH (KKD)


dan
MP3EI ( Master Plan Perluasan dan Percepatan Ekonomi Indonesia)

Oleh:
Dr. Joubert B Maramis, SE. MSi

Kursus Keuangan Daerah


Center Unsrat
2011

KATA PENGANTAR

Kamus istilah (singkatan) untuk kursus Keuangan Daerah (KKD),


termotivasi akibat banyaknya istilah KKD yang masih kurang diketahui oleh para
Narasumber / pemateri, termasuk saya.
Kamus istilah (singkatan) untuk Kursus Keuangan Daerah (KKD),
dikumpulan dari berbagai sumber antara lain UU, PP, PMK, Permendagri, text
books, dan sumber-sumber relevan lainnya.

Besar Harapan saya, kiranya kamus istilah (singkatan) KKD ini dapat
sedikit berguna dalam membantu proses belajar mengajar di kelas.
Sumbang-saran demi kesempurnaan kamus istilah (singkatan) KKD ini
sangat penulis harapkan.

Manado, Akhir Juni 2011


Penulis,

Dr. Joubert B Maramis, SE. MSi

ABT = Anggaran Belanja Tambahan


AD = alokasi dasar
ADB = (Asian Development Bank) Bank Pembangunan Asia
ADD = Alokasi Dana Desa
ADK = Arsip Data Komputer
AKB = arus kas bebas
Akun = daftar perkiraan/kodefikasi
An = atas nama
APBD = Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah
APBN= Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara
APIPM = Alokasi Penangkapan Ikan Penanaman Modal
APK = Akuntansi dan Pelaporan Keuangan
At cost = prinsip kebutuhan nyata
BA = bagian anggaran
BA = berita acara

Banpres = bantuan presiden


BAPB = Berita Acara Pemeriksaan Barang
BAPP = Bagian Anggaran Pembiayaan dan Perhitungan
BAPPD = Berita Acara Penarikan dan Penggunaan Dana
Bappeda = Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Bappenas = Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
BAR = berita acara rekonsiliasi
BAS = Bagan Akun Standar
BAST = berita acara serah terima
Bawasda = Badan Pengawas Daerah
BBNKB = bea balik nama kendaraan bermotor
BHMN = badan hukum milik negara
BI = Bank Indonesia
BII = Buku Induk Inventaris
BJ = bukti jurnal
BKS = Bangun, Kelola, Serah
BLN = bantuan luar negeri
BLU = badan layanan umum
BLUD = Badan Layanan Umum Daerah
BM/KN = barang milik / kekayaan negara
BMD = barang milik daerah
BMN = barang milik negara
BOP = belanja operasi dan pemeliharaan
BOS = bantuan operasional sekolah
BOT = Built, Operate dan Transfer / Bangun Guna Serah (BGS)
BPHTB = bea perolehan hak atas tanah dan bangunan
BPK = Badan Pemeriksa Keuangan
BPKP = Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
BPN = Bukti Penerimaan Negara
BSK = Bangun, Serah, Kelola
BUD = BENDAHARA UMUM DAERAH

BUD = BENDAHARA UMUM DAERAH


BUMD = badan usaha milik daerah
BUMN = Badan Usaha Millik Negara
BUN = BENDAHARA UMUM NEGARA
CaLk = catatan atas laporan keuangan
CAR = Capital Adequacy Ratio (rasio kecukupan modal)
CF = celah fiskal
CPNSD = calon pegawai negeri sipil daerah
cross check = saling uji / uji silang
CY = Calendar Year (Tahun Kalender)
DAK = dana alokasi khusus
DAPK = Direktorat Akuntansi dan Pelaporan Keuangan
DAU = dana alokasi umum
DBH - Cukai = dana bagi hasil cukai
DBH - MBDGM = Dana Bagi Hasil Minyak Bumi dan Gas Bumi
DBH = dana bagi hasil
DBH BPHTB = dana bagi hasil Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan
DBH PPh WPOPDN = dana bagi hasil pajak penghasilan
Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri
DBH -SDA = dana bagi hasil - sumber daya alam
DBH SDA P = Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam Perikanan
DBH-CHK = Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau
DBH-DR = Dana Bagi Hasil - Dana Reboisasi
DBH-P = dana bagi hasil pajak
DBH-PBB = dana bagi hasil pajak bumi dan bangunan
DBKP = Daftar Barang Kuasa Pengguna
DBP = Daftar Barang Pengguna
DBPP-E1 = Daftar Barang Pembantu Pengguna Eselon I
DBPP-W = Daftar Barang Pembantu Pengguna Wailayah
Dekon = dekonsentrasi (dana)

DepKeu = Departemen Keuangan


DGDM = Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Negara
DHPBMD = Daftar Hasil Pengadaan Barang Milik Daerah
DIB = Buku/Daftar Inventaris Barang
DIk = daftar isian kegiatan
DIKS = Daftar Isian Kegiatan Suplemen
DIL = Daftar Inventaris Lainnya
DIP = Daftar Isian Proyek
DIPA = Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran
DIPA = Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran
DIPA = Daftar Isian Proyek Anggaran
DIR = Daftar Inventaris Ruangan
Dir. APK = direktur akuntansi dan pelaporan keuangan
Dir. PBN = Dirjen Perbendaharaan
Dir.PKN = direktur pengelolaan kas negara
Dirjen KN = direktorat jendral keuangan negara
Dirjen PBN = direktorat jendral perbendaharaan negara
Dispenda = Dinas Pendapatan Daerah
Dit. APK = Direktorat Akuntansi dan Pelaporan Keuangan
Dit. PKN = Direktorat Pengelolaan Kas Negara
DJA = Direktur Jenderal anggaran / dirjen angaran
DJKN = Direktorat Jenderal Kekayaan negara
DJP = Direktorat Jenderal Perbendaharaan
DJPBN = direktorat jendral perbedaharaan negara
DJPDK = Direktur Jenderal Perbendaharaan Departemen Keuangan
DJPK = Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan
DJPU = Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang
DKBMD = Daftar Kebutuhan Barang Milik Daerah
DKPBMD = Daftar Kebutuhan Pemeliharaan Barang Milik Daerah
DPA = Dokumen Pelaksanaan Anggaran

DPAL = Dokumen Pelaksanaan Anggaran Lanjutan


DPAL -SKPD = DPA Lanjutan SKPD
DPA-SKPD = Dokumen Pelaksanaan Anggaran
Satuan Kerja Perangkat DAERAH
DPB = Daftar Pengguna Barang
DPKN = Direktorat Pengelolaan Kas Negara
DPPA = Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran
DPPA-SKPD =Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran
Satuan Kerja Perangkat Daerah
DPPHLN = Direktorat Pengelolaan Pinjaman dan Hibah Luar Negeri
DPR = dewan perwakilan rakyat
DPRD = dewan perwakilan rakyat daerah
DR = dana reboisasi
DRHD = daftar rencana hibah daerah
DRKH = Daftar Rencana Kegiatan Hibah
DRPD = daftar rencana pinjaman daerah
DRPLN-JM = Daftar Rencana Pinjaman Luar Negeri Jangka Menengah,
DRPP = daftar rincian permintaan pembayaran
DRPPHLN = daftar rencana prioritas pinjaman dan atau hibah luar negeri
DRPPLN = Daftar Rencana Prioritas Pinjaman Luar Negeri,
DSCR = debt service coverage ratio
DSR = debt service ratio
DT = data transaksi

e-KTP = electronik KTP (kartu tanda penduduk Elektronik)


FC = Fiscal Capacity (Kapasitas Fiskal)
FG = Fiscal Gap (Kesenjangan Fiskal)
FKE = Fasilitas Kredit Ekspor

FN = fiskal netto
FY = Fiscal Year (Tahun Fiskal)
GT = gross tonnage
GUP = ganti / penggantian uang persediaan
HAM = hak asasi Manusia
HPD = hibah pada daerah
HPL = hak pengelolaan
HPS = harga perkiraan sendiri
IFN = indeks fiskal netto
IIUPH = Iuran Izin Usaha Pemanfaatan Hutan
IKD = informasi keuangan daerah
IKF = indeks kapasitas fiskal
IKFD = indeks kapasitas fiskal daerah
IKW = indeks karakteristik wilayah daerah
IL = instansi lain
IMB = Izin Mendirikan Bangunan
IPSAP = Interpretasi Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan
IPSAS = international Public Sector Accounting Standard
IRR = internal rate of return
IUP = Izin Usaha Perikanan
JAMKESMAS = jaminan kesehatan masyarakat
K/L = Kementrian Negara Dan Lembaga
KAR = Kantor Keuangan Daerah
Kasipa = Kantor Verifikasi dan Pelaksanaan Anggaran
KBUD = Kuasa Bendahara Umum Daerah
KDH = kepala daerah
KDO = kas dari operasi
KDP = kontruksi dalam pengerjaan
Keppres = keputusan Presiden

KF = kapasitas fiskal
KIB = Kartu Inventaris Barang
KIR = Kartu Inventaris Ruangan
KKKS = kontraktor kontrak kerja sama
KKN = korupsi, kolusi, dan nepotisme
KKR = kertas kerja review
KMK = keputusan menteri keuangan
Komda-Lansia = Komisi Daerah Lanjut Usia
KPA - BAPP = Kuasa Pengguna Anggaran BAPP
KPA = Kuasa Pengguna Anggaran
KPA = Kuasa Pengguna Anggaran
KPA-HPD = Kuasa Pengguna Aanggaran - Hibah kepada Pemerintah Daerah
KPKNL = Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang
KPN = Kantor Perbendaharaan Negara
KPPN = Kantor Pelayanan dan Perbendaharaan Negara
KPPN = Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
KPPN = Komite Penyelesaian Piutang Negara
KPU = komisi pemilihan umum
KSAP = komite standart akuntansi pemerintahan
KT = komite teknis
KTP = kartu tanda penduduk
KU = kiriman uang
KUA = Kebijakan Umum Apbd (Anggaran Pendapatan Belanja Daerah)
KUD = Kas Umum Daerah
KUN = kas umum negara
L/C = letter of credit
LAK = Laporan Arus Kas
LAN = Lembaga Administrasi Negara
LBKPS = Laporan Barang Kuasa Pengguna Semesteran
LBKPS/T = Laporan Barang Kuasa Pengguna Semester/Tahunan
LBKPT = Laporan Barang Kuasa Pengguna Tahunan

LBMD = Laporan Barang Milik Daerah


LBPP-E1S = Laporan Barang Pembantu Pengguna Eselon I Semesteran
LBPP-E1T = laporan Barang Pembantu Pengguna Eselon I Tahunan
LBPP-WS = Laporan Barang Pembantu Pengguna Wilayah Semesteran
LBPP-WT = laporan Barang Pembantu Pengguna-Wilayah Tahunan
LBPS = Laporan Barang Pengguna semesteran
LBPS/T = laporan Barang Pengguna Semester/Tahunan
LBPT = laporan Barang Pengguna Tahunan
LD = lembaran daerah
LHI = Laporan Hasil Inventarisasi
LHOK = Laporan Hasil Opname Fisik
LKB = Laporan Kondisi Barang
LKPD = laporan keuangan pemerintah daerah
LKPN = Lembaga Kebijakan Pengadaan Nasional
LKPP = Laporan Keuangan Pemerintah Pusat
LMBT = Laporan Mutasi Barang Triwulanan
LN = lembar negara
LN = luar negeri
LPJ = laporan pertanggungjawaban
LPKE = Lembaga Penjamin Kredit Ekspor
LPND = lembaga pemerintah non departemen
LPPN = Laporan Penilaian Pengadaan Negara
(Country Procurement Assessment Report/ CPAR)
LRA = Laporan Realisasi Anggaran
LT = Laporan Tahunan
MAK = mata anggaran pengeluaran
Makuda = Manual akuntansi dan Keuangan Daerah
MDGs = millenium development goals
MPR = majelis permusyawaratan rakyat
MTEF = Medium-term Pengeluaran Framework

(Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah)


NJKB = nilai jual kendaraan bermotor
NJOP = nilai jual objek pajak
NJOPP = nilai Jual Objek Pajak pengganti
NJOPTKP = nilai jual objek pajak - tidak kena pajak
NoD = Notice of Disbursement
NoP = Notice of Payment
NPH = Naskah Perjanjian Hibah
NPHD = Naskah Perjanjian Hibah Daerah
NPHLN = naskah perjanjian hibah luar negeri
NPPH = naskah perjanjian penerusan hibah
NPPLN = Naskah Perjanjian Pinjaman Luar Negeri
NPPP = naskah perjanjian penerusan pinjaman
NPV = net present value
NPWP = nomor pokok wajib pajak
NUP = Nomor Urut Pendaftaran
Oda = Official Development Assistance
Otsus = otonomi khusus
P3D =Personil, peralatan, pembiayaan dan dokumen
PA - BAPP = Pengguna AnggaranAPP
PA = Pengguna Anggaran
PAD = pendapatan asli daerah
Panwaslu = panitia pengawas pemilihan umum
PAP = pajak air permukaan
PBB = pajak bumi dan bangunan
PBBKB = pajak bahan bakar kendaraan bermotor
PBB-P2 = Pajak Bumi dan Bangunan pedesaan dan perkotaan
PDA = Pengolahan Data Akuntansi
PDAM = Perusahaan Daerah Air Minum
PDG = Pembuat Daftar Gaji

Pemda = pemerintah daerah


Pemerintah = pemerintah pusat
Perda = Peraturan Daerah
Perdasi = Peraturan Daerah Provinsi
Perjan = perusahaan jawatan
Permendagri = peraturan menteri dalam negeri
Perpu = Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang
PFK = perhitungan pihak ketiga (utang)
PHLN = PEMBERI HIBAH LUAR NEGERI
PHLN = Pemberi Hibah Luar Negeri
PIB = pemberitahuan import barang
PIU = project implementation unit
PKB = pajak kendaraan bermotor
PLN = pinjaman luar negeri
PMK = peraturan menteri keuangan
PMU = project management unit
PNBP = pendapatan negara bukan pajak
PNS = pegawai negeri sipil
PNSD = Pegawai Negeri Sipil Daerah
PP = Peraturan Pemerintah
PP = peraturan pemerintah
PPA = Prioritas Dan Plafon Anggaran
PPABP = Petugas Pegelola Anggaran Belanja Pegawai
PPAS = Prioritas Dan Plafon Anggaran Sementara
PPBD = Panitia Pemeriksa Barang Daerah
PPDIA = Pusat Pengolahan Data dan Informasi Anggaran
PPh = pajak penghasilan
PPh WPOPDN = pajak penghasilan Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri
PPK = Pejabat Pembuat Komitmen
PPK = Pejabat Penatausahaan Keuangan

PPK-BLU = Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum


PPK-BLU = Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum,
PPK-BLUD = Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah
PPKD = Pejabat Pengelola Keuangan Daerah
PPK-SKPD = Pejabat Penatausahaan Keuangan
Satuan Kerja Perangkat Daerah
PPLN = Pemberi Pinjaman Luar Negeri
PPLN = Pemberi Pinjaman Luar Negeri
PPP = Penerima Penerusan Pinjaman
PPP = Public Private Partnership
PP-SPM =Pejabat Penandatangan Surat Perintah Membayar (SPM)
PPTK = Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan
PR = pajak rokok
Procurement Unit = layanan pengadaan
PSAP = Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan
PSAP Nomor 01 = tentang Penyajian Laporan Keuangan
PSAP Nomor 02 = tentang Laporan Realisasi Anggaran
PSAP Nomor 03 = tentang Laporan Arus Kas
PSAP Nomor 04 = tentang Catatan atas Laporan Keuangan
PSAP Nomor 05 = tentang Akuntansi Persediaan
PSAP Nomor 06 = tentang Akuntansi Investasi
PSAP Nomor 07 = tentang Akuntansi Aset Tetap
PSAP Nomor 08 = tentang Akuntansi Konstruksi Dalam Pengerjaan
PSAP Nomor 09 = tentang Akuntansi Kewajiban
PSAP Nomor 10 = tentang Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan
akuntansi dan peristiwa luar biasa
PSAP Nomor 11 = tentang Laporan Keuangan Konsolidasian
PSBDT = Piutang Negara Sementara Belum Dapat Ditagih
PSDH = Provisi Sumber Daya Hutan

PSPM = Pedoman Standar pelayanan Minimal


PTN = perguruan tinggi negeri
PTS = perguruan tinggi swasta
PU = pekerjaan umum
PU = penerimaan umum
PUM = pemegang uang muka
PUPN = Panitia Urusan Piutang Negara
Quasi = setengah / semi
Quasi barang / jasa = Barang / jasa yang semi private
RAPBN = Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara
RBA = Rencana Bisnis dan Anggaran BLU
RBA -BLU = Rencana Bisnis dan Anggaran - Badan Layanan Umum
RD = restribusi daerah
RDC = rekening dana cadangan
RDI = Rekening Dana Investasi
Renja - KL = Rencana Kerja Tahunan Kementerian/Lembaga
Renja - SKPD = Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah
Renja = rencana kerja
Renstra - KL = Rencana Strategis Kementerian/Lembaga
Renstra - SKPD = Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Satuan Kerja Perangkat Daerah
Repanas = Rencana Pembangunan Nasional
RKA = Rencana Kerja Dan Anggaran
RKA -SKPD = Rencana Kerja Dan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah
RKA-KL = Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga
RKB SKPD = Rencana Kebutuhan Barang SKPD
RKBMD = Rencana Kebutuhan Barang Milik Daerah
RKD = rekening kas daerah
RKN = rekening kas negara
RKP = Rencana Kerja Pemerintah
RKPB SKPD = Rencana Kebutuhan Pemeliharaan Barang SKPD

RKPBMD = Rencana Kebutuhan Pemeliharaan Barang Milik Daerah


RKPD = Rencana Kerja Pemerintah Daerah
RKPLN = Rencana Kebutuhan Pinjaman Luar Negeri
RKUD = Rekening Kas Umum Daerah
RKUN = Rekening Kas Umum Negara
RPD = Rekening Pembangunan Daerah
RPJM = Rencana Pembangunan Jangka Menengah
RPJMD = Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
RPJP = rencana pembangunan jangka panjang
RPPD = Restrukturisasi Pinjaman Pemerintah Daerah
RSB = rencana startegi bisnis
RSD = rumah sakit daerah
Ruilslag = dipertukarkan / tukar menukar
RUTRWK = Rencana Umum Tata Ruang Wilayah /Kota

SA-BAPP = Sistem Akuntansi - Bagian Anggaran perhitungan dan pembiayaan


SA-BL = Sistem Akuntansi Badan Lainnya
SA-BUN = Sistem Akuntansi Bendahara Umum Negara
SAI = Sistem Akuntansi Instansi
SA-IP = Sistem Akuntansi Investasi Pemerintah
SAK = standart akuntansi keuangan
Sakun = Sistem Akuntansi Kas Umum Negara
SAP = standart akuntansi pemerintahan
SAPP = Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat
SA-PP = Sistem Akuntansi Penerusan Pinjaman

SAPSK = Satuan Anggaran Per Satuan Kerja


SA-TD = Sistem Akuntansi Transfer ke Daerah
SA-TK = Sistem Akuntansi Transaksi Khusus
SATKER = Satuan Kerja
SAU = Sistem Akuntansi Umum
SA-UAKPA = Sistem Akuntansi tingkat Unit Akuntansi Kuasa
Pengguna Anggaran
SA-UAKPB = Sistem Akuntansi tingkat Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Barang
SA-UAPA = Sistem Akuntansi tingkat Unit Akuntansi Pengguna Anggaran
SA-UAPB = Sistem Akuntansi tingkat Unit Akuntansi Pengguna Barang
SA-UAPPA-E1 = Sistem Akuntansi tingkat Unit Akuntansi
Pembantu Pengguna Anggaran esalon 1
SA-UAPPA-W = Sistem Akuntansi tingkat Unit Akuntansi
Pembantu Pengguna Anggaran wilayah
SA-UAPPB-E1 = Sistem Akuntansi tingkat Unit Akuntansi
Pembantu Pengguna Barang esalon 1
SA-UAPPB-W = Sistem Akuntansi tingkat Unit Akuntansi
Pembantu Pengguna Barang wilayah
SAUP = standart akuntansi utang pemerintah
SA-UP& H = Sistem Akuntansi Utang Pemerintah dan Hibah
SBI = sertifikat bank indonesia
SDA = Sumber Daya Alam
SDO = Subsidi Daerah Otonom
SE = surat edaran
Setda = sekretaris daerah
SiAP = Sistem Akuntansi Pusat
SIKD = Sistem Informasi Keuangan Daerah
Sikpa = selisih kurang perhitungan anggaran
SIKPI = Surat Izin Kapal Pengangkut Ikan
SILPA = Selisih Lebih Perhitungan Anggaran

SIMAK-BMN = Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi


Barang Milik Negara
SIMBADA = Sistem Informasi Manajemen Barang Daerah
SK = satuan kerja
SK = surat keterangan
SKK = surat keputusan keberatan
SKO = Surat Keputusan Otorisasi
SKP = surat keputusan pembetulan
SKPD = Satuan Kerja Perangkat Daerah
SKPD = surat ketetapan pajak daerah
SKP-daerah = Surat Ketetapan Pajak Daerah
SKPDKB = Surat ketetapan pajak daerah kurang bayar
SKPDKBT = Surat ketetapan pajak daerah kurang bayar tambahan
SKPDLB = surat keterangan pajak daerah lebih bayar
SKPDN = surat ketetapan pajak daerah nihil
SKPKD = Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah
SKPP = Surat Keterangan Penghentian Pembayaran
SKR = Surat Ketetapan Retribusi
SKRD = surat ketetapan restribusi daerah
SKRDLB = surat ketetapan restibusi daerah lebih bayar
SKTJM = Surat Keterangan Tanggung Jawab Mutlak
SKTM = surat keterangan tanggungjawab mutlak
SLA = Subsidiary Loan Agreement
SLA = Subsidiary Loan Agreements atau Perjanjian Pinjaman Pemberian Subsidi
Sliding = bunga menurun
SMART = Specific, Measurable, Attainable,reliabel dan timely
SOR = Statement of Responsibility / Surat Pernyataan Tanggung Jawab
SP2 = Surat Permintaan Pengesahan
SP2D = Surat Perintah Pencairan Dana
SP2LN = Surat Pembukuan Pinjaman Luar Negeri
SPD = Surat Penyediaan Dana

SPI = sistem pengendalian internal


SPI = surat penangkapan ikan
SPJ = surat pertanggungjawaban
SPK = staf pengelola keuangan
SPM = Surat Perintah Membayar
SPM = standart pelayanan minimum
SPM-GU = Surat Perintah Membayar Ganti Uang Persedian
SPM-LS = Surat Perintah Membayar Langsung
SPM-TU = Surat Perintah Membayar Tambah Uang Persedian
SPMU = surat perintah membayar uang
SPM-UP = Surat Perintah Membayar Uang Persedian
SPN = Surat Perbendaharaan Negara
SPOP = surat pemberitahuan objek pajak
SPP = Surat Permintaan Pembayaran
SPPB = Surat Perintah Pengeluaran Barang
SPPBJ = surat penunjukan penyedia barang/jasa
SPP-GU = SPP Ganti Uang Persediaan
SPP-LS = SPP Langsung
SPPT = surat pemberitahuan pajak terhutang
SPP-TU = SPP Tambah Uang Persediaan
SPP-UP = SPP Uang Persediaan
SPTB = surat pernyataan tanggungjawab belanja
SPTPD = Surat pemberitahuan pajak daerah
SSBP = surat setoran bukan pajak
SSPD = surat setoran pajak daerah
SSRD = surat setoran restribusi daerah
STPD = surat tagihan pajak daerah
STRD = surat tagihan restribusi daerah
STS = surat tanda setoran
STX = Shared Tax Revenue (Penerimaan Bagi Hasil Pajak)

SUN = surat utang negara


Susenas = Survei Sosial Ekonomi Nasional
TAPD = TIM ANGGARAN PEMERINTAH DAERAH
TGR = tuntutan ganti rugi
TOR = Term of Reference
TP = Tuntutan Perbendaharaan
TSA = Treasury Single Account (Rekening Dana Tunggal)
TUP = tambahan uang persediaan
UAB = Unit Akuntansi Barang
UABUN = unit akuntansi bendahara umum negara
UAI = Unit Akuntansi Instansi
UAI = Unit Akuntansi Instansi
UAK = Unit Akuntansi Keuangan
UAKBUN =unit akuntansi kuasa Bendahara Umum Negara
UAKBUN-D =unit akuntansi kuasa Bendahara Umum Negara Daerah
UAKBUN-P = Unit Akuntansi Kuasa Bendahara Umum Negara tingkat Pusat
UAKKBUN-Kanwil = Unit Akuntansi Koordinator Kuasa
Bendahara Umum Negara tingkat Kantor wilayah
UAKPA = Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran
UAKPA/B dekonsentasi = unit akuntansi kuasa pengguna anggaran /
Barang dekonsentrasi
UAKPA/B tugas pembantuan = unit akuntansi kuasa pengguna anggaran /
Barang tugas pembantuan
UAKPB = Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Barang
UAPA = Unit Akuntansi Pengguna Anggaran
UAPB = Unit Akuntansi Pengguna Barang
UAPBUN = unit akuntansi pembantu Bendahara umum negara
UAPBUN- BL =Unit Akuntansi Pembantu Bendahara Umum
Negara-Badan Lainnya

UAPPA/B-W Dekonsentrasi = Unit Akuntansi Pembantu Pengguna


Anggaran/Barang-Wilayah Dekonsentrasi
UAPPA/B-W tugas pembantuan = Unit Akuntansi Pembantu
Pengguna Anggaran/Barang-Wilayah
tugas pembantuan
UAPPA-B = Unit Akuntansi pembantu pengguna barang wilayah
UAPPA-E1= Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran Eselon I
UAPPA-W = Unit Akuntansi pembantu pengguna anggaran wilayah
UAPPB-E1 = Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Barang Eselon I,
UAPPB-W = Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Barang Wilayah
UMKM = Usaha Masyarakat Kecil dan Menengah
UNDP = United Nations Development Program
UP = uang persediaan
UPB = Unit Pengurus Barang
UU = undang-undang
UUDP = uang untuk dipertanggungjawabkan
UYHD = uang yang Harus Dipertanggungjawabkan
WP = wajib pajak
WPOPDN = Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri

DAFTAR ISTILAH KEUANGAN


21.02

1 comment

Pengelolaan Keuangan Negara adalah keseluruhan kegiatan pejabat pengelola keuangan negara sesuai dengan kedudukan
dan kewenangannya, yang meliputi perencanaan, pelaksanaan,pengawasan, dan pertanggungjawaban.
Tanggung Jawab Keuangan Negara adalah kewajiban Pemerintah untuk melaksanakan pengelolaan keuangan negara
secara tertib, taat pada peraturan perundang-undangan, efisien, ekonomis, efektif, dan transparan, dengan memperhatikan
rasa keadilan dan kepatutan.

Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran yang selanjutnya disebut DIPA atau dokumen lain yang dipersamakan dengan
DIPA adalah dokumen pelaksanaan anggaran yang dibuat oleh Menteri/ Pimpinan Lembaga atau Satuan Kerja (satker) serta
disahkan oleh Direktur Jenderal Perbendaharaan atau Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan atas nama
Menteri Keuangan dan berfungsi sebagai dasar untuk melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran negara dan
pencairan dana atas beban APBN serta dokumen pendukung kegiatan akuntansi pemerintah.

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang selanjutnya disebut APBN adalah rencana keuangan tahunan
pemerintahan negara yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat, yang masa berlakunya dari tanggal 1 Januari sampai
dengan tanggal 31 Desember tahun berkenaan.
Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara yang selanjutnya disebut KPPN adalah instansi vertikal Direktorat Jenderal
Perbendaharaan yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal
Perbendaharaan.
Bendahara Pengeluaran adalah orang yang ditunjuk untuk menerima, menyimpan, membayarkan, menatausahakan dan
mempertanggungjawabkan uang untuk keperluan belanja negara dalam angka pelaksanaan APBN pada kantor/ satker
Kementerian Negara/ Lembaga.
Pembuat Daftar Gaji yang selanjutnya disebut PDG/ Petuga Pegelulola Anggaran Belanja Pegawai disebut PPABP
adalah petugas yang ditunjuk oleh Kuasa PA untuk membuat dan menatausahakan daftar gaji satker yang bersangkutan.
Pengguna Anggaran/ Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya
disebut PA/ Kuasa PA adalah Menteri/ Pimpinan Lembaga atau kuasanya yang bertanggung jawab atas pengelolaan
anggaran pada Kementerian Negara/ Lembaga yang bersangkutan.
Surat Permintaan Pembayaran yang selanjutnya disebut SPP adalah suatu dokumen yang dibuat/diterbitkan oleh pejabat
yang bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan dan disampaikan kepada Pengguna Anggaran/ Kuasa Pengguna
Anggaran atau pejabat lain yang ditunjuk selaku pemberi kerja untuk selanjutnya diteruskan kepada pejabat penerbit SPM
berkenaan.
Surat Perintah Membayar yang selanjutnya disebut SPM adalah dokumen yang diterbitkan oleh Pengguna Anggaran/
Kuasa Pengguna Anggaran atau pejabat lain yang ditunjuk untuk mencairkan dana yang bersumber dari DIPA atau dokumen
lain yang dipersamakan.
Surat Perintah Pencairan Dana yang selanjutnya disebut SP2D adalah surat perintah yang diterbitkan oleh KPPN selaku
Kuasa Bendahara Umum Negara untuk pelaksanaan pengeluaran atas beban APBN berdasarkan SPM.
Uang Persediaan yang selanjutnya disebut UP adalah uang muka kerja dengan jumlah tertentu yang bersifat daur ulang
(revolving), diberikan kepada bendahara pengeluaran hanya untuk membiayai kegiatan operasional kantor sehari-hari yang
tidak dapat dilakukan dengan
pembayaran langsung.
Tambahan Uang Persediaan yang selanjutnya disebut TUP adalah uang yang diberikan kepada satker untuk kebutuhan
yang sangat mendesak dalam satu bulan melebihi pagu UP yang ditetapkan.
Surat Keterangan Penghentian Pembayaran yang selanjutnya disebut SKPP adalah surat keterangan tentang terhitung
mulai bulan dihentikan pembayaran yang dibuat/ dikeluarkan oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran
berdasarkan surat keputusan yang diterbitkan oleh
Kementerian Negara/Lembaga atau satker dan disahkan oleh KPPN setempat.
Surat Pernyataan Tanggung jawab Belanja yang selanjutnya disebut SPTB adalah pernyataan tanggung jawab belanja
yang dibuat oleh PA/Kuasa PA atas transaksi belanja sampai dengan jumlah tertentu.
Surat Keterangan Tanggung Jawab Mutlak, yang selanjutnya disebut SKTJM, adalah surat keterangan yang menyatakan
bahwa segala akibat dari tindakan pejabat/seseorang yang dapat mengakibatkan kerugian negara menjadi tanggung jawab
sepenuhnya dari pejabat/seseorang yang mengambil tindakan dimaksud.

MPKS : DAFTAR ISTILAH

DAFTAR ISTILAH
1. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) adalah rencana keuangan tahunan

pemerintahan negara yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat, yang masa
berlakunya dari tanggal 1 Januari sampai dengan tanggal 31 Desember tahun berkenaan.
2. Arsip Data Komputer, yang selanjutnya disingkat ADK, adalah arsip data berupa disket
atau media penyimpanan digital lainnya yang berisikan data transaksi, data buku besar,
dan/atau data lainnya.
3. Bagan Akun Standar (BAS) adalah daftar perkiraan buku besar yang ditetapkan dan
disusun secara sistematis untuk memudahkan perencanaan dan pelaksanaan anggaran,
serta pembukuan dan pelaporan keuangan pemerintah.
4. Barang Milik Negara (BMN) adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau berasal dari perolehan lainnya yang sah.
5. Bendahara Pengeluaran adalah orang yang ditunjuk untuk menerima, menyimpan,
membayarkan, menatausahakan dan mempertanggungjawabkan uang untuk keperluan
belanja negara dalam rangka pelaksanaan APBN pada kantor/ satker Kementerian
Negara/ Lembaga.
6. Bendahara Umum Negara yang selanjutnya disebut BUN adalah pejabat yang diberi
tugas untuk melaksanakan fungsi bendahara umum negara.
7. Catatan atas Laporan Keuangan adalah laporan yang menyajikan informasi tentang
penjelasan atau daftar terinci atau analisis atau nilai suatu pos yang disajikan dalam LRA,
Neraca, dan LAK dalam rangka pengungkapan yang memadai.
8. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) atau dokumen lain yang dipersamakan
dengan DIPA adalah dokumen pelaksanaan anggaran yang dibuat oleh Menteri/
Pimpinan Lembaga atau Satuan Kerja (satker) serta disahkan oleh Direktur Jenderal
Perbendaharaan atau Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan atas
nama Menteri Keuangan dan berfungsi sebagai dasar untuk melakukan tindakan yang
mengakibatkan pengeluaran negara dan pencairan dana atas beban APBN serta dokumen
pendukung kegiatan akuntansi pemerintah.
9. Daftar Nominatif adalah daftar rincian yang memuat nama-nama penerima uang, jumlah
uang, dan rincian lainnya atas perjalanan dinas dan sebagainya secara kolektif.
10. Data transaksi BMN adalah data berbentuk jurnal transaksi perolehan, perubahan, dan
penghapusan BMN, yang dikirimkan melalui media ADK setiap bulan oleh petugas Unit
Akuntansi Kuasa Pengguna Barang kepada petugas Unit Akuntansi Kuasa Pengguna
Anggaran di tingkat satuan kerja.
11. Entitas Akuntansi adalah unit pemerintahan pengguna anggaran/pengguna barang dan
oleh karenanya wajib menyelenggarakan akuntansi dan menyusun laporan keuangan
untuk digabungkan pada entitas pelaporan.
12. Entitas Pelaporan adalah unit pemerintahan yang terdiri dari satu atau lebih entitas
akuntansi yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan wajib menyampaikan
laporan pertanggungjawaban berupa laporan keuangan.
13. Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara yang selanjutnya disebut KPPN adalah
instansi vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan yang berada di bawah dan
bertanggung jawab langsung kepada Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal
Perbendaharaan.
14. Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan adalah instansi vertikal Direktorat
Jenderal Perbendaharaan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur
Jenderal Perbendaharaan.
15. Kementerian negara adalah organisasi dalam Pemerintahan Republik Indonesia yang
dipimpin oleh menteri untuk melaksanakan tugas pemerintahan dalam bidang tertentu.
16. Kuitansi adalah selembar surat bukti yang menyatakan bahwa telah terjadi penyerahan
sejumlah uang dari yang disebut sebagai pemberi atau yang menyerahkan uang kepada
yang disebut sebagai penerima dan yang harus menandatangani telah menerima

penyerahan uang itu sebesar yang disebutkan dalam surat itu, lengkap dengan tanggal
penyerahan,tempat serta alasan penyerahan uang itu. Untuk memperkuat tanda bukti
tersebut ditempel kan meterai sebesar yang ditentukan oleh undang-undang per pajakan.
17. Laporan Arus Kas (LAK) adalah laporan yang menyajikan informasi arus masuk dan
keluar kas selama periode tertentu yang diklasifikasikan berdasarkan aktivitas operasi,
investasi aset non-keuangan, pembiayaan, dan non anggaran.
18. Laporan BMN adalah laporan yang menyajikan posisi BMN pada awal dan akhir suatu
periode serta mutasi BMN yang terjadi selama periode tersebut.
19. Laporan Keuangan adalah bentuk pertanggungjawaban pemerintah atas pelaksanaan
APBN berupa Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Arus Kas, dan Catatan atas
Laporan Keuangan.
20. Laporan Realisasi Anggaran (LRA) adalah laporan yang menyajikan informasi realisasi
pendapatan, belanja, transfer, surplus/defisit dan pembiayaan, sisa lebih/kurang
pembiayaan anggaran yang masing-masing diperbandingkan dengan anggarannya dalam
satu periode.
21. Lembaga adalah organisasi non-kementerian negara dan instansi lain pengguna anggaran
yang dibentuk untuk melaksanakan tugas tertentu berdasarkan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 atau peraturan perundang-undangan lainnya.
22. Letter of Credit (L/C) adalah surat kredit berdokumen janji tertulis yang diterbitkan oleh
issuingbank atas dasar permohonan tertulis aplicant atau dirinya sendiri kepada
beneficiary untuk membayar atau mengaksep draft, mengizinkan bank lain untuk
membayar atau mengaksep atau mengambil alih draft, apabila dokumen yang diserahkan
oleh beneficiary sesuai dengan syarat dan kondisi janji tertulis yang diterbitkan oleh
issuing bank (letter of kredit).
23. Neraca adalah laporan yang menyajikan informasi posisi keuangan pemerintah yaitu aset,
utang, dan ekuitas dana pada tanggal tertentu.
24. No Objection Letter (NOL) adalah surat persetujuan dari pemberi hibah atau donor atas
suatu kontrak dengan jumlah batasan tertentu atau tanpa batasan nilai berdasarkan jenis
pekerjaan yang ditetapkan.
25. Pemegang Uang Muka (PUM) adalah pejabat pembantu bendahara pengeluaran.
26. Pengguna anggaran adalah pejabat pemegang kewenangan penggunaan anggaran
Kementerian Negara/lembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah.
27. Pengguna Anggaran/ Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut PA/ Kuasa PA
adalah Menteri/ Pimpinan Lembaga atau kuasanya yang bertanggung jawab atas
pengelolaan anggaran pada Kementerian Negara/ Lembaga yang bersangkutan.
28. Pihak lain adalah instansi/unit organisasi di luar Kementerian Negara/Lembaga dan
berbadan hukum yang menggunakan anggaran yang bersumber dari APBN, dan
karenanya wajib menyelenggarakan SAI sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
29. Rekening Kas Negara adalah rekening tempat penyimpanan uang negara yang ditentukan
oleh Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara atau pejabat yang ditunjuk
untuk menampung seluruh penerimaan negara dan atau membayar seluruh pengeluaran
negara pada Bank/ Sentral Giro yang ditunjuk.
30. Rekening Kas Umum Negara (Rekening KUN) adalah rekening tempat penyimpanan
uang negara yang ditentukan oleh Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara
untuk menampung seluruh penerimaan negara dan membayar seluruh pengeluaran
Negara pada Bank Sentral.
31. Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga yang selanjutnya disebut
RKA-KL adalah dokumen perencanaan dan penganggaran yang berisi program dan
kegiatan suatu kementerian negara/lembaga yang merupakan penjabaran dari rencana
kerja pemerintah dan rencana strategis kementerian negara/lembaga yang bersangkutan

dalam satu tahun anggaran serta anggaran yang diperlukan untuk melaksanakannya.
32. Rekonsiliasi adalah proses pencocokan data transaksi keuangan yang diproses dengan
beberapa sistem/subsistem yang berbeda berdasarkan dokumen sumber yang sama.
33. Satuan kerja adalah bagian dari suatu unit organisasi pada kementerian negara/ lembaga
yang melaksanakan satu atau beberapa kegiatan dari suatu program.
34. Satuan Kerja adalah kuasa Pengguna Anggaran/Pengguna Barang yang merupakan
bagian dari suatu unit organisasi pada Kementerian Negara/Lembaga yang melaksanakan
satu atau beberapa kegiatan dari suatu program.
35. Surat Keterangan Penghentian Pembayaran (SKPP) adalah surat keterangan tentang
terhitung mulai bulan dihentikan pembayaran yang dibuat/ dikeluarkan oleh Pengguna
Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran berdasarkan surat keputusan yang diterbitkan oleh
Kementerian Negara/Lembaga atau satker dan disahkan oleh KPPN setempat.
36. Surat Keterangan Tanggung Jawab Mutlak (SKTJM) adalah surat keterangan yang
menyatakan bahwa segala akibat dari tindakan pejabat/seseorang yang dapat
mengakibatkan kerugian negara menjadi tanggung jawab sepenuhnya dari
pejabat/seseorang yang mengambil tindakan dimaksud.
37. Surat Pernyataan Tanggung jawab Belanja (SPTB) adalah pernyataan tanggung jawab
belanja yang dibuat oleh PA/Kuasa PA atas transaksi belanja sampai dengan jumlah
tertentu.
38. Surat Setoran Pajak (SSP) adalah bukti penyetoran / pembayaran pajak yg telah
dilakukan dengan menggunakan formulir.
39. Surat Setoran Bukan Pajak (SSBP) adalah surat setoran yang digunakan atas Penerimaan
Negara Bukan Pajak (selain PPh,PPN, PBB, BPHTB dan Cukai) dan penerimaan non
anggaran (misal: Penerimaan Pengembalian Uang Persediaan)
40. Surat Permintaan Pembayaran (SPP) adalah suatu dokumen yang dibuat/diterbitkan oleh
pejabat yang bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan dan disampaikan kepada
Pengguna Anggaran/ Kuasa Pengguna Anggaran atau pejabat lain yang ditunjuk selaku
pemberi kerja untuk selanjutnya diteruskan kepada pejabat penerbit SPM berkenaan.
41. Surat Perintah Membayar (SPM) adalah dokumen yang diterbitkan oleh Pengguna
Anggaran/ Kuasa Pengguna Anggaran atau pejabat lain yang ditunjuk untuk mencairkan
dana yang bersumber dari DIPA atau dokumen lain yang dipersamakan.
42. Surat Perintah Membayar Uang Persediaan (SPM-UP) adalah surat perintah membayar
yang diterbitkan oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran untuk pekerjaan
yang akan dilaksanakan dan membebani MAK transito.
43. Surat Perintah Membayar Tambahan Uang Persediaan (SPM-TUP) adalah surat perintah
membayar yang diterbitkan oleh Pengguna Anggaran/ Kuasa Pengguna Anggaran karena
kebutuhan dananya melebihi pagu uang persediaan dan membebani MAK transito.
44. Surat Perintah Membayar Penggantian Uang Persediaan (SPM-GUP) adalah surat
perintah membayar yang diterbitkan oleh Pengguna Anggaran /Kuasa Pengguna
Anggaran dengan membebani DIPA, yang dananya dipergunakan untuk menggantikan
uang persediaan yang telah dipakai.
45. Surat Perintah Membayar Penggantian Uang Persediaan Nihil (SPM-GUP Nihil) adalah
surat perintah membayar penggantian uang persediaan nihil yang diterbitkan oleh
Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran untuk selanjutnya disahkan oleh KPPN.
46. Surat Perintah Membayar Langsung (SPM-LS) adalah surat perintah membayar langsung
kepada pihak ketiga yang diterbitkan oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna
Anggaran atas dasar perjanjian kontrak kerja atau surat perintah kerja lainnya.
47. Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) adalah surat perintah yang diterbitkan oleh KPPN
selaku Kuasa Bendahara Umum Negara untuk pelaksanaan pengeluaran atas beban
APBN berdasarkan SPM.

48. Surat Setoran Pengembalian Belanja (SSPB) adalah surat setoran atas penerimaan
pengembalian belanja tahun anggaran berjalan (yang bersifat telah membebani anggaran)
49. Standar Akuntansi Pemerintahan adalah prinsip-prinsip akuntansi yang diterapkan dalam
menyusun dan menyajikan laporan keuangan pemerintah.
50. Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat (SAPP) adalah serangkaian prosedur manual maupun
yang terkomputerisasi mulai dari pengumpulan data, pencatatan, pengikhtisaran sampai
dengan pelaporan posisi keuangan dan operasi keuangan Pemerintah Pusat.
51. Sistem Akuntansi Bendahara Umum Negara (SABUN) adalah serangkaian prosedur
manual maupun yang terkomputerisasi mulai dari pengumpulan data, pencatatan,
pengikhtisaran sampai dengan pelaporan posisi keuangan dan operasi keuangan yang
dilaksanakan oleh Menteri Keuangan selaku BUN dan pengguna Anggaran BAPP.
52. Sistem Akuntansi Instansi (SAI) adalah serangkaian prosedur manual maupun yang
terkomputerisasi mulai dari pengumpulan data, pencatatan, pengikhtisaran sampai dengan
pelaporan posisi keuangan dan operasi keuangan pada Kementerian Negara/Lembaga.
53. Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN)
adalah subsistem dari SAI yang merupakan serangkaian prosedur yang saling
berhubungan untuk mengolah dokumen sumber dalam rangka menghasilkan informasi
untuk penyusunan neraca dan laporan BMN serta laporan manajerial lainnya sesuai
ketentuan yang berlaku.
54. Tambahan Uang Persediaan (TUP) adalah uang yang diberikan kepada satker untuk
kebutuhan yang sangat mendesak dalam satu bulan melebihi pagu UP yang ditetapkan.
55. Transfer Lainnya adalah pengeluaran yang berasal dari anggaran perhitungan dan
pembiayaan atas belanja bantuan sosial yang dilakukan oleh Kementerian
Negara/Lembaga.
56. Uang Persediaan (UP) adalah uang muka kerja dengan jumlah tertentu yang bersifat daur
ulang (revolving), diberikan kepada bendahara pengeluaran hanya untuk membiayai
kegiatan operasional kantor sehari-hari yang tidak dapat dilakukan dengan pembayaran
langsung.
57. 57. Unit Akuntansi Instansi (UAI) adalah unit organisasi Kementerian Negara/Lembaga
yang bersifat fungsional yang melaksanakan fungsi akuntansi dan pelaporan keuangan
instansi yang terdiri dari Unit Akuntansi Keuangan dan Unit Akuntansi Barang.
58. Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran (UAKPA) adalah UAI yang melakukan
kegiatan akuntansi dan pelaporan tingkat satuan kerja.
59. Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Barang (UAKPB) adalah Satuan Kerja/Kuasa Pengguna
Barang yang memiliki wewenang mengurus dan/atau menggunakan BMN.
60. Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran Wilayah (UAPPA-W) adalah UAI yang
melakukan kegiatan penggabungan laporan, baik keuangan maupun barang seluruh
UAKPA yang berada dalam wilayah kerjanya.
61. Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Barang Wilayah (UAPPB-W) adalah unit akuntansi
BMN pada tingkat wilayah atau unit kerja lain yang ditetapkan sebagai UAPPB-W dan
melakukan kegiatan penggabungan laporan BMN dari UAKPB, penanggung jawabnya
adalah Kepala Kanwil atau Kepala unit kerja yang ditetapkan sebagai UAPPB-W.
62. Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran Eselon I (UAPPA-E1) adalah UAI yang
melakukan kegiatan penggabungan laporan, baik keuangan maupun barang seluruh
UAPPA-W yang berada di wilayah kerjanya serta UAKPA yang langsung berada di
bawahnya.
63. Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Barang Eselon I (UAPPB-E1) adalah unit akuntansi
BMN pada tingkat Eselon I yang melakukan kegiatan penggabungan laporan BMN dari
UAPPB-W, dan UAKPB yang langsung berada dibawahnya yang penanggungjawabnya
adalah pejabat Eselon I.

64. Unit Akuntansi Pengguna Anggaran (UAPA) adalah UAI pada tingkat Kementerian
Negara/Lembaga (Pengguna Anggaran) yang melakukan kegiatan penggabungan laporan,
baik keuangan maupun barang seluruh UAPPA-E1 yang berada di bawahnya.
65. Unit Akuntansi Pengguna Barang (UAPB) adalah unit akuntansi BMN pada tingkat
Kementerian Negara/Lembaga yang melakukan kegiatan penggabungan laporan BMN
dari UAPPB-E1, yang penanggung jawabnya adalah Menteri/Pimpinan Lembaga.

Daftar Istilah

1. Revisi Anggaran adalah perubahan Rincian Anggaran Belanja Pemerintah


Pusat yang telah ditetapkan berdasarkan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara (APBN) Tahun Anggaran 20xx , Surat Penetapan Rencana Kerja dan
Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (SP RKA-KlL) Tahun Anggaran 20xx
dan/atau Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Tahun Anggaran 20xx .
2. Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga yang
selanjutnya disingkat RKA-K/L adalah dokumen rencana keuangan tahunan
Kementerian Negara/Lembaga yang disusun menurut Bagian Anggaran
Kementerian Negara/Lembaga.
3. Surat Penetapan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerianl Lembaga yang
selanjutnya disingkat SP RKA-K/L adalah alokasi anggaran yang ditetapkan
menurut unit organisasi dan Program dan dirinci ke dalam satuan kerjasatuan kerja berdasarkan hasil penelaahan RKA-K/L.
4. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran yang selanjutnya disingkat DIPA adalah
dokumen pelaksanaan anggaran yang disusun oleh Pengguna
Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran dan disahkan oleh Direktur Jenderal
Perbendaharaan atau Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal
Perbendaharaan atas nama Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum
Negara.
5. Petunjuk Operasional Kegiatan yang selanjutnya disingkat POK adalah
dokumen yang memuat uraian rencana kegiatan dan biaya yang diperlukan
untuk pelaksanaan kegiatan, disusun oleh Kuasa Pengguna Anggaran
sebagai penjabaran lebih lanjut dari DIPA.
6. Revisi DIPA adalah perubahan rincian dalam DIPA akibat revisi rincian
anggaran pad a halaman Surat Pengesahan dan/atau halaman I dan/atau
halaman II dan/atau halaman III dan/atau halaman IV DIPA, termasuk akibat
perbaikan karena kesalahan administrasi.
7. Daftar Revisi Anggaran yang selanjutnya disingkat DRA adalah dokumen
yang berisi rincian perubahan anggaran per satuan kerja per provinsi yang
ditetapkan oleh Direktur Jenderal Perbendaharaan sebagai dasar
pengesahan revisi DIPA oleh Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal
Perbendaharaan.

8. Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya disingkat


PA/KPA adalah Menteri/Pimpinan Lembaga atau kuasanya yang bertanggung
jawab atas pengelolaan anggaran pada Kementerian Negara/Lembaga yang
bersangkutan.
9. Pencocokan dan Penelitian Revisi DIPA adalah proses dan prosedur
penilaian yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Perbendaharaan c.q.
Direktorat Pelaksanaan Anggaran/Kantor Wilayah Direktorat Jenderal
Perbendaharaan terhadap Revisi DIPA yang diajukan PA/Kuasa PA satuan
kerja (satker) untuk menjamin kesesuaian Revisi DIPA dengan Keputusan
Presiden mengenai Rincian Anggaran Belanja Pemerintah Pusat, prinsip
pembayaran/pencairan dana, dan standar akuntansi pemerintahan.
10. Hasil Optimalisasi adalah hasil lebih atau sisa dana yang diperoleh setelah
pelaksanaan dan/atau penandatanganan kontrak dari suatu paket pekerjaan
yang target sasarannya telah dicapai termasuk hasil lebih atau sisa dana
yang berasal dari paket pekerjaan yang dilaksanakan secara swakelola.
11. Kegiatan Operasional yang selanjutnya disebut Biaya Operasional adalah
anggaran yang dibutuhkan untuk penyelenggaraan sebuah satuan kerja
dalam melaksanakan tugas dan fungsinya yang dialokasikan dalam
Komponen 001 dan Komponen 002, termasuk Tunjangan Profesi Guru/Oosen
dan Tunjangan Kehormatan Profesor.
12. Lanjutan Pinjaman/Hibah Luar Negeri (PHLN) atau Pinjaman/Hibah Dalam
Negeri (PHDN) adalah penggunaan kembali sisa alokasi anggaran yang
bersumber dari PHLN/PHDN yang tidak terserap.
13. Sasaran Kinerja adalah Keluaran dan/atau Hasil yang ditetapkan untuk
dicapai dengan tingkat kepastian yang tinggi, dari sisi efisiensi, kuantitas, dan
kualitas melalui pelaksanaan Kegiatan dan/atau Program oleh Kementerian
Negara/Lembaga, termasuk Kegiatan dan/atau Program yang dilaksanakan
melalui skema Badan Layanan Umum, Dekonsentrasi, Tugas Pembantuan,
Urusan Bersama, dan skema pendanaan lain sesuai dengan ketentuan
peraturan perundangundangan.
14. Hasil adalah segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya Keluaran dari
Kegiatan dalam satu Program.
15. Program adalah penjabaran dari kebijakan sesuai dengan visi dan misi
Kementerian NegaralLembaga yang rumusannya mencerminkan tugas dan
fungsi unit eselon I atau unit Kementerian Negara/Lembaga yang berisi
Kegiatan untuk mencapai Hasil dengan indikator Kinerja yang terukur.
16. Kegiatan adalah penjabaran dari Program yang rumusannya mencerminkan
tugas dan fungsi unit eselon II/satuan kerja atau penugasan tertentu
Kementerian Negara/Lembaga yang berisi Komponen Kegiatan untuk
mencapai Keluaran dengan indikator Kinerja yang terukur.

17. Keluaran adalah barang atau jasa yang dihasilkan oleh suatu Kegiatan yang
dilaksanakan untuk mendukung pencapaian sasaran dan tujuan Program dan
kebijakan.
18. Komponen Input yang selanjutnya disebut Komponen adalah bagian atau
tahapan Kegiatan yang dilaksanakan untuk menghasilkan sebuah Keluaran.
19. Kegiatan Prioritas Nasional adalah Kegiatan yang ditetapkan di dalam buku
I Rencana Kerja Pemerintah (RKP) yang menjadi tanggung jawab
Kementerian Negara/Lembaga yang bersangkutan.
20. Kegiatan Prioritas Bidang adalah Kegiatan yang ditetapkan di dalam buku 1/
RKP yang menjadi tanggung jawab Kementerian Negara/Lembaga yang
bersangkutan.
21. Arsip Data Komputer yang selanjutnya disingkat ADK adalah arsip data
dalam bentuk softcopy yang disimpan dalam media penyimpanan digital.
22. ADK DIPA adalah arsip data dalam bentuk softcopy yang merupakan hasil
keluaran dari aplikasi RKAKL-DIPA.

Kamus Perbendaharaan
Saat ini kami tengah menyusun Kamus Perbendaharaan yang berisi istilah-istilah yang
berhubungan dengan Perbendaharaan. Sementara ini Kosa kata yang terkumpul baru sekitar
400-an dan akan kami update setelahnya. Semoga bisa menambah wawasan kita semua.
No Istilah

Kepanjangan Akronim

Penjelasan istilah

Arsip Data Komputer

Arsip data berupa disket atau media


penyimpanan digital lainnya yang
berisikan data transaksi, data Buku
Besar, dan/atau data lainnya.

ADK

Akhir Tahun
Anggaran

Hari kerja terakhir pada tahun


anggaran berkenaan.

Akuntansi

Proses pencatatan, pengukuran,


pengklasifikasian, pengikhtisaran
transaksi dan kejadian keuangan,
penginterpretasian atas hasilnya,
serta penyajian laporan.

Amortisasi

Alokasi sistematis dari premium atau


diskonto selama umur utang
pemerintah.

APBD

Anggaran Pendapatan dan


Belanja Daerah

Rencana keuangan tahunan


Pemerintahan Daerah yang dibahas

dan disetujui bersama dengan DPRD

APBN

APD

Aplikasi GPP

APP

10

Aset Donasi (aset


hibah)

11 Aset Tetap

Anggaran Pendapatan dan


Belanja Negara

Rencana keuangan tahunan


pemerintahan negara yang disetujui
oleh Dewan Perwakilan Rakyat, yang
masa berlakunya dari tanggal 1
Januari sampai dengan tanggal 31
Desember tahun berkenaan.

Aplikasi Penarikan Dana


(Withdrawal Application)

Dokumen yang digunakan untuk


melakukan penarikan Initial Deposit
dana pinjaman/hibah luar negeri,
pengisian kembali Reksus, dan/atau
penarikan untuk penggantian atas
pengeluaran-pengeluaran yang telah
dibayarkan terlebih dahulu oleh
pemerintah.

Aplikasi Gaji PNS Pusat

program aplikasi komputer yang


disediakan oleh Direktorat Jenderal
Perbendaharaan dan digunakan
untuk melakukan pengelolaan
administrasi belanja pegawai.

Anggaran Pembiayaan dan


Perhitungan

Dana APBN yang dialokasikan


kepada Menteri
Keuangan/Bendahara Umum Negara
sebagai Pengguna Anggaran selain
yang dialokasikan untuk
Kementerian Negara/Lembaga, yang
dalam pelaksanaannya dapat
diserahkan kepada Kementerian
Negara/Lembaga/pihak lain sebagai
kuasa Pengguna Anggaran.
Aset-aset yang diperoleh dari pihak
ketiga tanpa ada kewajiban
pemberian imbalan kembali.
Aset berwujud yang dimiliki dan/atau
dikuasai pemerintah yang
mempunyai masa manfaat lebih dari
satu tahun, mempunyai nilai
material dan dimaksudkan untuk
digunakan dalam kegiatan
pemerintah atau untuk
dimanfaatkan oleh masyarakat
umum yang dapat diperoleh secara
sah dari dana yang bersumber dari

APBN melalui pembelian,


pembangunan atau dana diluar
APBN melalui hibah atau donasi,
pertukaran dengan aset lainnya atau
dari rampasan.

12 Askesos

13 Backlog

Sistem perlindungan sosial untuk


memberikan jaminan pertanggungan
dalam bentuk pengganti pendapatan
keluarga bagi warga masyarakat
sebagai. pekerja mandiri di sektor
informal terhadap resiko
Asuransi Kesejahteraan Sosial
menurunnya tingkat kesejahteraan
sosial akibat pencari nafkah utama
dalam keluarga yang menderita
sakit, mengalami kecelakaan
dan/atau meninggal dunia yang
belum terjangkau oleh asuransi lain.
Kondisi atas pengeluaran SP2D yang
sudah membebani Reksus atau dana
talangan pemerintah namun belum
diajukan pertanggungjawabannya
(replenishment/reimbursement)
kepada pemberi Pinjaman dan/atau
hibah luar negeri

14 Bangun guna serah

15 Bangun serah guna

Pemanfaatan barang milik


negara/daerah berupa tanah oleh
pihak lain dengan cara mendirikan
bangunan dan/atau sarana berikut
fasilitasnya, kemudian
didayagunakan oleh pihak lain
tersebut dalam jangka waktu
tertentu yang telah disepakati, untuk
selanjutnya diserahkan kembali
tanah beserta bangunan dan/atau
sarana berikut fasilitasnya setelah
berakhirnya jangka waktu.
Pemanfaatan barang milik
negara/daerah berupa tanah oleh
pihak lain dengan cara mendirikan
bangunan dan/atau sarana berikut
fasilitasnya, dan setelah selesai
pembangunannya diserahkan untuk
didayagunakan oleh pihak lain
tersebut dalam jangka waktu

tertentu yang disepakati.


Bank Devisa
16
Persepsi

Bank Persepsi yang diberi izin untuk


menerima penerimaan negara yang
berasal dari impor dan ekspor.

17 Bank Persepsi

Bank umum yang ditunjuk oleh


Menteri Keuangan selaku BUN
menjadi mitra kerja KPPN untuk
menerima penerimaan negara (tidak
termasuk penerimaan negara yang
berasal dari impor dan ekspor).

18 Bank Umum

Bank yang melaksanakan kegiatan


usaha secara konvensional dan/atau
berdasarkan prinsip syariah yang
dalam kegiatannya memberikan jasa
dalam lalu lintas pembayaran.

19

Bank umum/kantor pos tempat


bendahara/pegawai/pihak ketiga
membuka rekening untuk menerima
penyaluran dana APBN sebagaimana
tercantum pada Surat Perintah
Pencairan Dana.

Bank/Kantor Pos
Penerima

20 BAR

Berita Acara Rekonsiliasi

Dokumen darl hasil kegiatan


pengecekan data yang
dltandatangani oleh Pengguna
Anggaran/Kuasa Pengguna
Anggaran/Pejabat Penanggung Jawab
Kegiatan, Kuasa BUN, dan Bank
Indonesia.

21 Barang Ekspor

Barang yang dikeluarkan dari daerah


pabean.

22 BAS

Daftar perkiraan buku besar yang


ditetapkan dan disusun secara
sistematis untuk memudahkan
perencanaan dan pelaksanaan
anggaran, serta pembukuan dan
pelaporan keuangan pemerintah.

23 Belanja Lain-Lain

Bagan Akun Standar

Pengeluaran anggaran untuk


kegiatan yang sifatnya tidak biasa
dan tidak diharapkan berulang
seperti penanggulangan bencana
alam, bencana sosial, dan
pengeluaran tidak terduga lainnya

yang sangat diperlukan dalam


rangka penyelenggaraan
kewenangan pemerintah
pusat/daerah.

24 Belanja Barang

Pengeluaran untuk pembelian


barang dan jasa yang habis pakai
untuk memproduksi barang atau
jasa yang dimaksudkan untuk dijual
atau diserahkan kepada masyarakat.

25 Belanja BLU

Kewajiban BLU yang diakui sebagai


pengurang nilai kekayaan bersih
yang telah dibayar dari kas BLU pada
periode tahun anggaran yang
bersangkutan.

26 Belanja Hibah

Pengeluaran Pemerintah Pusat


dalam bentuk uang/barang atau jasa
kepada pemerintah atau pemerintah
lainnya, perusahaan daerah,
masyarakat, dan organisasi
kemasyarakatan, yang secara
spesifik telah ditetapkan
peruntukannya, bersifat tidak wajib
dan tidak mengikat, serta tidak
secara terus menerus.

27 Belanja Modal

Pengeluaran yang dilakukan dalam


rangka menambah aset
tetap/inventaris yang memberikan
manfaat lebih dan satu periode
akuntansi, termasuk pengeluaran
untuk biaya pemeliharaan yang
sifatnya mempertahankan atau
menambah masa manfaat atau
meningkatkan kapasitas dan kualitas
aset.

28 Belanja Modal Fisik


Lainnya

Pengeluaran/biaya yang digunakan


untuk pengadaan/penambahan/
penggantian/peningkatan
pembangunan pembuatan serta
perawatan terhadap aset tetap
lainnya yang tidak dapat
dikategorikan ke dalam kriteria
belanja modal tanah, peralatan dan
mesin, gedung dan bangunan, dan
jalan irigasi dan jaringan, termasuk

dalam belanja ini adalah belanja


modal kontrak sewa beli, pembelian
barang-barang kesenian, barang
purbakala dan barang untuk
museum, hewan ternak dan
tanamam buku-buku, dan jurnai
ilmiah.

Belanja Modal
29 Gedung dan
Bangunan

30

31

Pengeluaran/biaya yang digunakan


untuk pengadaan/penambahan/
penggantian, dan termasuk
pengeluaran untuk perencanaan,
pengawasan dan pengelolaan
pembangunan gedung dan
bangunan yang menambah
kapasitas sampai gedung dan
bangunan dimaksud dalam kondisi
siap pakai.

Belanja Modal Jalan,


Irigasi dan Jaringan

Pengeluaran/biaya yang digunakan


untuk pengadaan/penambahan/
penggantian/peningkataji
pembangunan/pembuatan serta
perawatan. dan termasuk
pengeluaran untuk perencanaan,
pengawasan dan pengelolaan jalan
irigasi dan jaringan yang menambah
kapasitas sampai jalan irigasi dan
jaringan dimaksud dalam kondisi
siap pakai.

Belanja Modal
Peralatan dan Mesin

Pengeluaran/biaya yang digunakan


untuk pengadaan/penambahan/
penggantian, dan peningkatan
kapasitas peralatan dan rnesin serta
inventaris kantor yang memberikan
manfaat lebih dari 12 (dua belas)
bulan dan sampai peralatan dan
mestn dimaksud dalam kondisi siap
pakai.

32 Belanja Modal
Tanah

Pengeluaran/biaya yang digunakan


untuk pengadaan/
pembelian/pembebasan
penyelesaian termasuk pengeluaran
untuk balik nama dan sewa tanah,
pengosongan, pengurugan,
perataan, pematangan tanah,

pembuatan sertifikat. dan


pengeluaran lainnya sehubungan
dengan perolehan hak atas tanah
dan sampai tanah dimaksud daJam
kondisi siap pakai.

33 Belanja Negara

Semua pengeluaran negara yang


digunakan untuk membiayai belanja
Pemerintah Pusat dan transfer ke
daerah

34 Belanja pensiun

Pos belanja yang dialokasikan untuk


membayar pensiun PNS Pusat
(termasuk eks PNS Pegadaian dan
eks PNS Departemen Perhubungan
pada PT KAI), Pejabat Negara,
Hakim, PNS Daerah, Anggota
TNI/Polri yang pensiun sebelum 1
April 1989, Tunjangan Veteran,
Tunjangan PKRI/KNIP, dan Dana
Kehormatan Veteran yang
pengelolaannya melalui PT Taspen
(Persero).

35 Belanja Subsidi

Pengeluaran pemerintah yang


diberikan kepada
perusahaan/lembaga tertentu yang
bertujuan untuk membantu biaya
produksi agar harga jual produk/jasa
yang dihasilkan dapat dijangkau oleh
masyarakat.

36 Bendahara

Setiap orang atau badan yang diberi


tugas untuk dan atas nama
negara/daerah, menerima,
menyimpan, dan
membayar/menyerahkan uang atau
surat berharga atau barang-barang
negara/daerah.

37 Bendahara
Penerimaan

Orang yang ditunjuk untuk


menerima, menyimpan,
menyetorkan, menatausahakan, dan
mempertanggung-jawabkan uang
pendapatan negara/daerah dalam
rangka pelaksanaan APBN/APBD
pada kantor/satuan kerja
kementerian

negara/lembaga/pemerintah daerah.

38

Orang yang ditunjuk untuk


menerima, menyimpan,
membayarkan, menatausahakan,
dan mempertanggung-jawabkan
uang untuk keperluan belanja
negara/daerah dalam rangka
pelaksanaan APBN/APBD pada
kantor /satuan kerja kementerian
negara/lembaga/ pemerintah
daerah.

Bendahara
Pengeluaran

Bendahara
39 Pengeluaran
Pembantu

Bendahara yang bertugas


membantu Bendahara Pengeluaran
untuk melaksanakan pembayaran
kepada yang berhak guna
kelancaran pelaksanaan kegiatan
tertentu.

40 BG

Bilyet Giro

Dokumen pre- printed, prenumbered yang disediakan oleh


Bank Indonesia yang dipergunakan
untuk memindahbukukan dana
rekening Rupiah.

Bank Indonesia

Bank Indonesia sebagai Bank Sentral


Republik Indonesia adalah lembaga
negara yang independen, bebas dari
campur tangan Pemerintah dan atau
pihak-pihak lainnya, kecuali untuk
hal-hal yang secara tegas diatur
dalarn Undang-Undang Nomor 23
Tahun 1999 tentang Bank Indonesia

Bank Indonesia Real Time


Gross Settlement

Sistem transfer dana elektronik antar


peserta dalam mata uang Rupiah
yang penyelesaiannya dilakukan
secara seketika per transaksi secara
individual.

41 BI

42 BI RTGS

43 Biaya Cetak Dapem

Dana yang bersumber dari APBN


yang dialokasikan untuk membayar
penggantian biaya pembuatan
aplikasi, pencetakan, pengiriman
Dapem, dan biaya lainnya
sehubungan dengan pelaksanaan
pembayaran pensiun ketiga belas

oleh PT. Asabri (Persero);

Badan Layanan Umum

Instansi di lingkungan Pemerintah


yang dibentuk untuk memberikan
pelayanan kepada masyarakat
berupa penyediaan barang dan/ateu
jasa yang dijual tanpa
mengutamakan mencari keuntungan
dan dalam meiakukan kegiatannya
didasarkan pada prinsip efisiensi dan
produktivitas,

Barang Milik Daerah

Semua barang yang dibeli atau


diperoleh atas beban APBD atau
berasal dari perolehan lainnya yang
syah.

Bea Masuk ditanggung


pemerintah

Bea masuk terutang yang dibayar


oleh pemerintah dengan pagu
anggaran yang telah ditetapkan
dalam APBN;

Barang Milik Negara

Semua barang yang dibeli atau


diperoleh atas beban APBN atau
berasal dari perolehan lainnya yang
syah.

Bank Operasional

Bank umum yang ditunjuk oleh


Menteri Keuangan selaku Bandahara
Umum Negara atau pejabat yang
diberi kuasa untuk menjadi mitra
kerja Direktorat Jenderal
Perbendaharaan atau KPPN.

Bank Operasional l

Bank operasional mitra kerja Kuasa


BUN di daerah yang menyalurkan
dana APBN untuk pengeluaran nongaji (termasuk kekurangan gaji dan
gaji susulan) dan Uang Persediaan.

50 BO II

Bank Operasional II

Bank operasional mitra kerja Kuasa


BUN di daerah yang menyalurkan
dana Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara (APBN) untuk
pengeluaran gaji bulanan.

51 BO III

Bank Operasional III

44 BLU

45 BMD

46 BM-DTP

47 BMN

48 BO

49 BO I

Bank Operasional mitra kerja Kuasa


BUN di daerah yang melakukan
pembagian PBB/BPHTB dan upah
pungut PBB/BPHTB serta membayar

pengembalian PBB.

52 BO Pusat

53 BOS

54 BPN

Bank Operasional Pusat

Bank operasional mitra kerja Kuasa


BUN Pusat yang merupakan bank
pusat dari Bank Operasional I dan
sebagai pemegang RPK-BUN-P

Bantuan Operasional Sekolah

Bantuan dana bagi Sekolah Dasar


(SD)/Madrasah Ibtidaiyah
(MI)/Sekolah Dasar Luar Biasa
(SDLB)/Pondok Pesantren Salafiyah
(PPS) setara SO dan Sekolah
Menengah Pertama (SMP)/Madrasah
Tsanawiyah MTs)/Sekolah Menengah
Pertama Luar Biasa (SMPLB)/Pondok
Pesantren Salafiyah (PPS) setara
SMP.

Bukti Penerimaan Negara

Dokumen yang diterbitkan oleh Bank


Persepsi/Bank Devisa Persepsi/Pos
Persepsi atas transaksi penerimaan
negara dengan teraan NTPN dan
NTB atau NTPN dan NTP.

55 BPPCP

Bukti Setoran Pabean, Cukai, dan


Pajak Dalam Rangka Impor

56 BRR

Badan Rehabilitasi dan


Rekonstruksi

Suatu badan setingkat kementerian


negara/lembaga yang dibentuk
dengan tujuan mengelola dan
mempertanggung jawabkan
transaksi keuangan yang bersumber
baik dari dalam maupun luar negeri
dan dana masyarakat untuk
melakukan rehabilitasi dan
rekonstruksi NAD-Nias pasca
bencana alam gempa dan tsunami.

Bendahara Umum Daerah

Pejabat yang diberi tugas untuk


melaksanakan fungsi bendahara
umum daerah.

57 BUD

58 Buku Bank

Buku yang dibuat oleh Bendahara


Umum Negara/Kuasa Bendahara
Umum Negara untuk mencatat
mutasi tambah dan mutasi kurang
saldo Rekening Milik Bendahara
Umum Negara.

59 Buku Besar

Buku yang berisi akun-akun laporan


arus kas dan merupakan rekapitulasi
akun transaksi harian dari Buku
Pembantu.

60 Buku Pembantu

Buku yang digunakan untuk


mencatat akun- akun transaksi
harian dan merupakan rincian dari
suatu akun Buku Besar.

61 Buletin Teknis

Informasi yang diterbitkan oleh KSAP


yang memberikan arahan/pedoman
secara tepat waktu untuk mengatasi
masalah-masalah akuntansi maupun
pelaporan keuangan yang timbul.

62 BUMN

Badan Usaha Milik Negara

Badan usaha yang seluruh atau


sebagian besar modalnya dimiliki
oleh negara melalui penyertaan
secara langsung yang berasal dari
kekayaan negara yang dipisahkan.

Bendahara Umum Negara

Pejabat yang diberi tugas untuk


melaksanakan fungsi bendahara
umum negara.

Catatan atas Laporan


Keuangan

Laporan yang menyajikan informasi


tentang penjelasan atau daftar
terinci atau analisis atas nilai suatu
pos yang disajikan dalam Laporan
Realisasi Anggaran, Neraca, dan
Laporan Arus Kas dalam rangka
pengungkapan yang memadai.

63 BUN

64 CaLK

65 Closing Date

Batas akhir waktu untuk penarikan


dana pinjaman/hibah luar negeri
melalui penerbitan SP2D oleh KPPN.

66 CMS

Sistem informasi yang memuat data


mutasi dana pada rekening RPK-BUNP dan rekening RPKBUN KPPN secara
online-real time melalui sarana
elektronik.

67 Daerah / Daerah
otonom

Cash Management System

Kesatuan masyarakat hukum yang


mempunyai batas-batas wilayah
berwenang mengatur dan mengurus
urusan pemerintahan dan
kepentingan masyarakat setempat
menurut prakarsa sendiri

berdasarkan aspirasi masyarakat


dalam sistem Negara Kesatuan
Republik Indonesia;

68 Daerah Pabean

wilayah Republik Indonesia yang


meliputi wilayah darat, perairan dan
ruang udara di atasnya, serta
tempat- tempat tertentu di Zona
Ekonomi Eksklusif dan landas
kontinen.

69 DAK

Dana yang berasal dari APBN yang


dialokasikan kepada Pemerintah
Daerah tertentu dengan tujuan
untuk membantu mendanai kegiatan
khusus yang merupakan urusan
daerah dan sesuai dengan prioritas
nasional yaitu pemerataan
kemampuan keuangan antar daerah
untuk membiayai kebutuhan
pengeluarannya dalam rangka
pelaksanaan kebijakan
desentrallsasl.

Dana Alokasi Khusus

70 Dana Bagi Hasil

Dana yang bersumber dari


pendapatan APBN yang dialokasikan
kepada Daerah berdasarkan angka
persentase untuk mendanai
kebutuhan Daerah dalam rangka
pelaksanaan Desentralisasi;

71 Dana Dekonsentrasi

Anggaran yang disediakan


sehubungan dengan pelimpahan
wewenang pelaksanaan kegiatan
pemerintah pusat di daerah kepada
gubernur sebagai wakil pemerintah
pusat disertai kewajiban melaporkan
dan mempertanggungjawabkan
pelaksanaannya kepada
menteri/pimpinan lembaga terkait.

72 Dana Perimbangan

Dana yang bersumber dari


pendapatan APBN yang dialokasikan
kepada Daerah untuk mendanai
kebutuhan Daerah dalam rangka
pelaksanaan Desentralisasi;

73 Dana Tugas
Pembantuan

Anggaran yang disediakan


sehubungan dengan penugasan

tertentu dari pemerintah pusat


kepada daerah dan/atau desa
disertai kewajiban melaporkan dan
mempertanggungjawabkan
pelaksanaannya kepada menteri/
pimpinan lembaga terkait.

74 Dapem

Daftar Pembayaran

Daftar yang dibuat oleh Kantor


Cabang PT Taspen (Persero) sebagai
sarana pembayaran pensiun yang
memuat identitas penerima pensiun,
jumlah hak pensiun yang akan
dibayarkan, dan jumlah keharusan
pensiun yang akan dipotong.

75 Dapem Induk

Dapem yang dipergunakan sebagai


sarana pembayaran pensiun
bulanan.

76 Dapem Rekening

Dapem yang digunakan sebagai


sarana pembayaran pensiun untuk
dibayarkan secara langsung ke
rekening penerima pensiun yang
bersangkutan.

77 Dapem Tunai

Dapem yang dipergunakan sebagai


sarana pembayaran pensiun secara
tunai melalui loket pembayaran
pensiun yang berada pada Kantor
Cabang PT Asabri (Persero) atau
pihak lain yang ditunjuk.

78 Dapem lnduk

Daftar Pembayaran Induk

Dapem yang dipergunakan sebagai


sarana pembayaran pensiun
bulanan.

Daftar Pembayaran Susulan

Dapem yang dipergunakan sebagai


sarana pembayaran pensiun yang
tidak dapat dimasukkan dalam
Dapem lnduk.

79 Dapem Susulan

pembayaran pensiun yang tidak


dapat dimasukkan dalam Dapem
Induk.

80 Dapem Susulan
81 DAU

Dana Alokasi Umum

Dana yang bersumber dari


pendapatan APBN yang dialokasikan
dengan tujuan pemerataan
kemampuan keuangan antar Daerah
untuk mendanai kebutuhan Daerah

dalam rangka pelaksanaan


Desentralisasi;
Dana yang bersumber dari
pendapatan APBN yang dialokasikan
kepada daerah berdasarkan angka
persentase untuk mendanai
kebutuhan daerah dalam rangka
pelaksanaan desentralisasi.

82 DBH

Dana Bagi Hasil

83 DBKP

Daftar yang memuat data barang


Daftar barang kuasa pengguna yang dimiliki oleh masing-masing
kuasa pengguna barang.

Daftar Barang Milik Negara,

Daftar yang memuat data BMN


berupa tanah dan/atau bangunan
idle yang disusun oleh Pengelola
Barang.

Daftar Barang Milik Negara


Kantor Daerah

Daftar yang memuat data BMN


berupa Tanah dan/atau Bangunan
Idle yang berada diwilayah kerja dan
disusun oleh KPKNL.

Daftar Barang Milik Negara


Kantor Wilayah

Daftar yang memuat data BMN


berupa tanah dan/atau bangunan
idle yang berada di wilayah kerja
dan disusun oleh Kanwil DJKN.

87 DBP

Daftar barang pengguna

Daftar yang memuat data barang


yang digunakan oleh masing-masing
pengguna barang.

88 DBP-E1

Daftar Barang Pengguna


Eselon I

Daftar yang memuat data BMN yang


disusun oleh masing-masing UPPBE1 pada tingkat unit eselon I
Pengguna Barang.

89 DBP-W

Daftar Barang Pengguna


Wilayah

Daftar yang memuat data BMN yang


disusun oleh masing-masing UPPB-W
pada tingkat kantor wilayah
Pengguna Barang.

84 DBMN

85 DBMN-D

86 DBMN-KW

90 Defisit

Selisih kurang antara pendapatan


dan belanja selama 1 (satu) periode
pelaporan.

91 Dekonsentrasi

Pelimpahan wewenang dari


pemerintah kepada Gubernur
sebagai wakil pemerintah.

Daftar Hasil Pemeliharaan


Barang

Daftar yang memuat hasil


pemeliharaan BMN yang dilakukan
dalam satu tahun anggaran.

93 DIPA

Daftar Isian Pelaksanaan


Anggaran

Suatu dokumen pelaksanaan


anggaran yang dibuat oleh
Menteri/Pimpinan Lembaga atau
Satuan Kerja (satker) serta disahkan
oleh Direktur Jenderal
Perbendaharaan atau Kepala Kantor
Wilayah Direktorat Jenderal
Perbendaharaan atas nama Menteri
Keuangan dan berfungsi sebagai
dokumen pelaksanaan pembiayaan
kegiatan yang mengakibatkan
pengeluaran negara dan pencairan
dana atas beban APBN serta
dokumen pendukung kegiatan
akuntansi pemerintah.

94 DIPA DAK

suatu dokumen pelaksanaan


anggaran yang memuat rincian atas
kas per Mata Anggaran Pengeluaran
(MAK) yang disahkan oleh Direktur
Daftar lsian Pelaksanaan
Jenderal Perbendaharaan atas nama
Anggaran Dana Alokasi Khusus
Menteri Keuangan yang berlaku satu
tahun anggaran dan berfungsi
sebagai dasar pelaksanaan
pencairan.

92 DHPB

Jumlah selisih kurang antara nilai kini


kewajiban (present value) dengan
nilai jatuh tempo kewajiban
(maturity value) karena tingkat
bunga nominal lebih rendah dari
tingkat bunga efektif.

95 Diskonto

96 Dit. APK

Direktorat Akuntansi dan


Pelaporan Keuangan

Unit eselon II pada Direktorat


Jenderal Perbendaharaan yang
mempunyai tugas melaksanakan
pengembangan sistem akuntansi
Pemerintah Pusat, penyelenggaraan
akuntansi pusat, pembinaan
akuntansi kementerian/lembaga,
penyusunan laporan keuangan
Pemerintah Pusat, penyajian
informasi perkembangan realisasi
anggaran, posisi asset dan

kewajiban Pemerintah, serta


penyusunan statistik keuangan
Pemerintah dan melaksanakan
analisa laporan keuangan
Pemerintah.

97 Dit. PKN

98

Direktorat Pengelolaan Kas


Negara

Ditjen Perimbangan Direktorat Jenderal


Keuangan
Perimbangan Keuangan

Unit Organlsasi Eselon II pada


Direktorat Jenderal Perbendaharaan
yang menyelenggarakan fungsi
pelaksanaan pembayaran kewajiban
pemerintah dan pencalran dana atas
beban Rekening BUN, Rekening Kas
Negara, dan Rekening Pemerintah
Lainnya.
Unit eselon I Kementerian Keuangan
yang mempunyai tugas merumuskan
serta melaksanakan kebijakan dan
standardisasi teknis di bidang
perimbangan keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Daerah sesuai
dengan kebijakan yang ditetapkan
oleh Menteri Keuangan, dan
berdasarkan peraturan perundangundangan yang berlaku.

Direktorat Jenderal Kekayaan


Negara

Unit eselon I pada Departemen


Keuangan yang mempunyai tugas
merumuskan serta melaksanakan
kebijakan dan standarisasi teknis di
bidang kekayaan negara, piutang,
dan lelang, dan dalam hal ini
merupakan pelaksana
penatausahaan BMN di tingkat pusat
pada Pengelola Barang.

100 DJPB

Direktorat Jenderal
Perbendaharaan

Unit eselon 1 pada Departemen


Keuangan yang mempunyai tugas
merumuskan serta melaksanakan
kebijakan dan standarisasi teknis di
bidang perbendaharaan negara
sesuai dengan kebijakan yang
ditetapkan oleh Menteri Keuangan,
dan berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

101 DKBMN

Daftar Kebutuhan BMN

99 DJKN

Daftar yang memuat rincian


kebutuhan BMN pada masa yang

akan datang.

102 DKPB

103 DNA

Daftar Kebutuhan
Pemeliharaan Barang

Daftar yang memuat rincian


kebutuhan pemeliharaan BMN pada
suatu periode tertentu yang disusun
berdasarkan daftar barang.

Daftar Nominatif Anggaran

Ringkasan alokasi anggaran satker


yang diterbitkan oleh Direktur
Jenderal Perbendaharaan dirinci
berdasarkan unit organisasi
Kementerian Negara/Lembaga dan
Provinsi sebagaimana dimuat dalam
Keputusan Presiden mengenai
rincian APBN.
Data, catatan, dan/atau keterangan
yang berkaitan dengan pengelolaan
dan tanggung jawab keuangan
negara, baik tertulis di atas kertas
atau sarana lain, maupun terekam
dalam bentuk/corak apapun.

104 Dokumen

105

Dokumen Sumber
(penerimaan)

Dokumen yang digunakan sebagai


dasar pencatatan penerimaan
negara.

106

Dokumen
kepemilikan

Dokumen yang sah yang merupakan


bukti kepemilikan atas BMN.

Dokumen
107 pelaksanaan
anggaran lainnya

Dokumen peiaksanaan anggaran


yang dipersamakan dengan DIPA
dan disahkan oleh Direktur Jenderal
Perbendaharaan atas nama Menteri
Keuangan sebagai Bendahara Umum
Negara.

Dokumen
pengelolaan

Dokumen yang merupakan hasil dari


kegiatan pengelolaan BMN.

108

Lembaga perwakilan rakyat daerah


sebagai unsur penyelenggara
Pemerintahan Daerah;

109 DPRD

Dewan Perwakilan Rakyat


Daerah

110 DRPPHLN

Daftar rencana kegiatan


Daftar Rencana Prioritas
pembangunan prioritas yang layak
Pinjaman dan/atau Hibah Luar
dibiayai dari pinjaman dan/atau
Negeri
hibah luar negeri.

111 DSP

Direktorat Sistem

Unit eselon II pada Direktorat

Perbendaharaan

Jenderal Perbendaharaan yang


mempunyai tugas menyiapkan
perumusan kebijakan, pengkajian,
evaluasi, standardisasi, penyusunan,
sosialisasi, pembinaan, bimbingan
teknis peraturan dan proses bisnis,
melakukan analisis, perancangan,
pengembangan dan evaluasi sistem
aplikasi komputer, melaksanakan
pengelolaan basis data, distribusi
data, dukungan teknologi informasi,
dan pemberian bimbingan teknis,
serta pembinaan profesi di bidang
perbendaharaan.

112 Eksportir

Orang perseorangan atau badan


hukum yang melakukan kegiatan
ekspor.

113 Entitas Akuntansi

Unit pemerintahan Pengguna


Anggaran yang berkewajiban
menyelenggarakan akuntansi dan
menyusun laporan keuangan untuk
digabungkan pada Entitas Pelaporan.

114 Entitas Pelaporan

Unit pemerintahan yang terdiri dari


satu atau lebih entitas Akuntansi
yang berkewajiban menyampaikan
laporan pertanggungjawaban berupa
laporan keuangan.

115 Executing Agency

Kementerian negara/lembaga yang


menjadi penanggung jawab secara
keseluruhan pelaksanaan kegiatan.

116 FKE

Pinjaman komersial yang diberikan


oleh lembaga keuangan atau
lembaga non keuangan di negara
pengekspor yang dijamin oleh
lembaga penjamin kredit ekspor.

117

Force Majeure
(Keadaan Kahar)

118 Fungsi

Fasilitas Kredit Ekspor

Suatu kejadian yang terjadi di luar


kemampuan manusia dan tidak
dapat dihindarkan sehingga suatu
kegiatan tidak dapat dilaksanakan
atau tidak dapat dilaksanakan
sebagaimana mestinya
Perwujudan tugas kepemerintahan di

bidang tertentu yang dilaksanakan


dalam rangka mencapai tujuan
pembangunan nasional.

Hak negara atas


119 pembayaran
pensiun

Potongan-potongan dari pembayaran


pensiun berupa pajak maupun
potongan lainnya yang hams
disetorkan ke Kas Negara sesuai
dengan peraturan perundangundangan.

120 Hari kerja

Hari sebagaimana tersebut pada


penanggalan yang secara resmi
dinyatakan sebagai bukan hari
libur/yang diliburkan oleh
Pemerintah.

121 Hasil (outcome)

Kinerja atau tujuan yang akan


dicapai dari suatu pengerahan
sumber daya dan anggaran pada
suatu program dan kegiatan.

122 HDNL Uang

123 Hibah

124 Hibah Luar Negeri

Hibah Dalam Negeri Langsung


Dalam Bentuk Uang, yang
selanjutnya disebut HDNL Uang,
adalah penerimaan Pemerintah
Hibah Dalam Negeri Langsung Pusat dalam rupiah yang diterima
Dalam Bentuk Uang
secara langsung oleh kementerian
negara/ lembaga dari pemberi hibah
dalam negeri yang tidak perlu
dibayar kembali oleh Pemerintah
Pusat.
Pengalihan kepemilikan barang dari
pemerintah pusat kepada
pemerintah daerah, dari pemerintah
daerah kepada pemerintah pusat,
antar pemerintah daerah atau dari
pemerintah pusat/pemerintah
daerah kepada pihak lain, tanpa
memperoleh penggantian.
Setiap penerimaan negara baik
dalam bentuk devisa dan/atau
devisa yang dirupiahkan, rupiah,
maupun dalam bentuk barang
dan/atau jasa yang diperoleh dari
pemberi hibah luar negeri yang tidak

perlu dibayar kembali.

125 HLNL Uang

Hibah Luar Negeri Langsung


Dalam Bentuk Uang

Penerimaan Pemerintah Pusat dalam


bentuk devisa dan/ atau devisa yang
dirupiahkan dan rupiah yang
diterima langsung oleh kementerian
negara/lembaga dari pemberi hibah
luar negeri yang tidak perlu dibayar
kembali.

126 IKK

Indikator Kinerja Kegiatan

Cerminan tolok ukur sebagai dasar


penilaian kinerja kegiatan.

127 IKU Program

Indikator Kinerja Utama


Program

Indikator unggulan yang


mencerminkan kinerja Program.

128 Ineligible

Pengeluaran atas SP2D Reksus


berdasarkan SPM yang diajukan oleh
PA/Kuasa PA yang tidak sesuai
dengan ketentuan sebagaimana
diatur dalam Perjanjian Hibah,
pengeluaran atas SP2D Reksus
tersebut tidak diakui dan/atau tidak
mendapat penggantian dari Pemberi
Hibah.

129 Initial Deposit

Dana awal yang dapat ditarik dari


pinjaman/hibah luar negeri dan
ditransfer ke Reksus setelah Naskah
Perjanjian Pinjaman dan Hibah Luar
Negeri dinyatakan efektif.

130 Initial Deposit

Dana awal yang dapat ditarik dari


pinjaman/hibah luar negeri dan
ditransfer ke Reksus setelah Naskah
Perjanjian Pinjaman dan Hibah Luar
Negeri dinyatakan efektif.

131 Inventarisasi

Kegiatan untuk melakukan


pendataan, pencatatan, dan
pelaporan hasil pendataan barang
milik negara/daerah.

132 IPSAP

Interpretasi Pernyataan
Standar Akuntansi
Pemerintahan

Klarifikasi, penjelasan dan uraian


lebih lanjut atas pernyataan SAP
yang diterbitkan oleh KSAP.

133 Jamkesos

Jaminan Kesejahteraan Sosial

Jaminan Kesejahteraan Sosial


sebagai perwujudan dari sekuritas
sosial adalah seluruh sistem

perlindungan dan pemeliharaan


kesejahteraan sosial bagi warga
negara yang diselenggarakan oleh
Pemerintah dan/atau masyarakat
guna memelihara taraf
kesejahteraan sosial.
134 Jenis belanja

Klasifikasi ekonomi dalam standar


statistik keuangan pemerintah.

135 Kantor Pos

Unit pelaksana teknis penyedia


layanan jasa pos dan giro serta
layanan pihak ketiga lainnya.

136

Kanwil Ditjen PBN / Kantor Wilayah Direktorat


DJPBN
Jenderal Perbendaharaan

137 Kanwil DJKN

Kantor Wilayah DJKN

Instansi vertikal Direktorat Jenderal


Perbendaharaan yang berada di
bawah dan bertanggung jawab
langsung kepada Direktur Jenderal
Perbendaharaan.
Instansi vertikal DJKN yang berada
dibawah dan bertanggungjawab
langsung kepada Direktur Jenderal
Kekayaan Negara, dan dalam hal ini
merupakan pelaksana
penatausahaan BMN di tingkat
wilayah pada Pengelola Barang.

138 Kas Negara

Tempat penyimpanan uang negara


yang ditentukan oleh Menteri
Keuangan selaku Bendahara Umum
Negara, untuk menampung seluruh
penerimaan negara dan membayar
seluruh pengeluaran negara

139 KBI

Kantor Bank Indonesia

Kantor Bank Indonesia di daerah


tertentu yang merupakan mitra kerja
Kantor Pelayanan Perbendaharaan
Negara.

Konstruksi Dalam Pengerjaan

Aset-aset yang sedang dalam proses


pembangunan atau proses
perolehannya belum selesai pada
akhir periode akuntansi.

140 KDP

141 Kegiatan

Bagian dari program yang


dilaksanakan oleh satu atau lebih
unit kerja pada Satuan Kerja
Perangkat Daerah sebagai bagian
dari pencapaian sasaran terukur

pada suatu program dan terdiri atas


sekumpulan tindakan pengerahan
sumber daya, berupa personal
(sumber daya manusia), barang
modal termasuk peralatan dan
teknologi, dana, atau kombinasi dari
beberapa atau semua jenis sumber
daya tersebut sebagai masukan
(input) untuk menghasilkan keluaran
(output) dalam bentuk barang/jasa.

142 Keluaran (output)

143

Kementerian
negara/lembaga

Barang atau jasa yang dihasilkan


atas pelaksanaan dari 1 (satu) atau
beberapa paket pekerjaan yang
tergabung dalam kegiatan.
kementerian negara/lembaga
pemerintah non kementerian
negara/ lembaga negara.

Kepala Satuan Kerja


144 Pengelola Keuangan
Daerah

Kepala badan/dinas/biro
keuangan/bagian keuangan yang
mempunyai tugas melaksanakan
pengelolaan APBD dan bertindak
sebagai Bendahara Umum Daerah.

145 Kepala Daerah

Gubernur bagi daerah provinsi atau


bupati bagi daerah kabupaten atau
walikota bagi daerah kota;

146

Kerangka Acuan
Kerja

Uraian tentang latar belakang,


tujuan, ruang lingkup, masukan yang
dibutuhkan dan hasil yang
diharapkan dari suatu kegiatan.

Kerangka
Konseptual
147
Akuntansi
Pemerintahan

Prinsip-prinsip yang mendasari


penyusunan dan pengembangan
Standar Akuntansi Pemerintahan
bagi Komite Standar Akuntansi
Pemerintahan dan merupakan
rujukan penting bagi Komite Standar
Akuntansi Pemerintahan, penyusun
laporan keuangan, dan pemeriksa
dalam mencari pemecahan atas
sesuatu masalah yang belum diatur
secara jelas dalam Pernyataan
Standar Akuntansi Pemerintahan.

148 Kerjasama

Pendayagunaan barang milik

pemanfaatan

149

Kerugian
Negara/Daerah

negara/daerah oleh pihak lain dalam


jangka waktu tertentu dalam rangka
peningkatan penerimaan negara
bukan pajak/pendapatan daerah dan
sumber pembiayaan lainnya.
Kekurangan uang, surat berharga,
dan barang, yang nyata dan pasti
jumlahnya sebagai akibat perbuatan
melawan hukum baik sengaja
maupun lalai.

150

Kesalahan
Pembukuan

Penyajian pos-pos yang secara


signifikan tidak sesuai dengan yang
seharusnya yang mempengaruhi
laporan keuangan berjalan.

151 Keuangan Negara

Semua hak dan kewajiban negara


yang dapat dinilai dengan uang,
serta segala sesuatu baik berupa
uang maupun berupa barang yang
dapat dijadikan milik negara
berhubung dengan pelaksanaan hak
dan kewajiban tersebut.

152 Kewajiban

Utang yang timbul dari peristiwa


masa lalu yang penyelesaiannya
mengakibatkan aliran keluar sumber
daya ekonomi pemerintah.

153 KIPS

Kartu yang menunjukkan identitas


petugas yang ditunjuk oleh Kuasa PA
Kartu Identitas Petugas Satker
untuk menyampaikan SPM dan
mengambil SP2D.

154 Kliring Lokal

Kliring antar bank di suatu wilayah


kliring yaitu suatu wilayah tertentu
yang memungkinkan pelaksanaan
kliring dalam jadwal Kliring Lokal
yang telah ditetapkan oleh Bank
Indonesia.

155 Kodefikasi Barang

Pemberian kode barang milik negara


sesuai dengan penggolongan
masing-masing barang milik negara.

156 Koreksi

Tindakan pembetulan akuntansi agar


pos-pos yang tersaji dalam laporan
keuangan entitas menjadi sesuai

dengan yang seharusnya.

157 Koreksi Pembukuan

Koreksi yang dilakukan atas


kesalahan pembukuan penerimaan
yang tidak mempengaruhi kas yang
terjadi pada tahun berjalan.

158 KPA

Kuasa PA adalah pejabat yang


memperoleh kewenangan dan
tanggung jawab dari Pengguna
Anggaran untuk menggunakan
anggaran yang dikuasakan
kepadanya.

Kuasa Pengguna Anggaran

KPA yang menerima kekuasaan


untuk menggunakan bagian tertentu
dari pagu anggaran yang dimiliki KPA
Asal.

159 KPA Penerima

KPA yang memberi kuasa


penggunaan bagian tertentu dari

160 KPA Asal

pagu anggaran yang dimilikinya.

161 KPB

162 KPBI

163 KPKNL

164 KPPN

Kuasa pengguna barang

Kepala satuan kerja atau pejabat


yang ditunjuk oleh pengguna barang
untuk menggunakan barang yang
berada dalam penguasaannya
dengan sebaik-baiknya

Kantor Pusat Bank Indonesia

Bank Sentral Indonesia sebagaimana


dimaksud dalam Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank
Indonesia sebagaimana telah diubah
dengan Undang-Undang Nomor 3
Tahun 2004.

Kantor Pelayanan Kekayaan


Negara dan Lelang

Instansi vertikal DJKN yang berada


dibawah dan bertanggungjawab
langsung kepada Kepala Kanwil
DJKN, dan dalam hal ini merupakan
pelaksana penatausahaan BMN di
tingkat daerah pada Pengelola
Barang.

Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara

Instansi vertikal Direktorat Jenderal


Perbendaharaan yang berada di
bawah dan bertanggung jawab
langsung kepada Kepala Kantor
Wilayah Direktorat Jenderal

Perbendaharaan.
165 KPPN Asal

Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara Asal

KPPN KBI yang melakukan transfer


dana untuk membiayai pengeluaran
anggaran kepada KPPN Non KBI

166 KPPN Induk

167 KPPN KBI

KPPN mitra kerja KPA Asal.

Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara
Kantor Bank Indonesia

KPPN yang bermitra dan berlokasi


satu kota dengan Kantor Bank
Indonesia.

168 KPPN Khusus

Instansi Vertikal Direktorat Jenderal


Perbendaharaan yang berada
dibawah dan bertanggungjawab
langsung kepada Kepala Kantor
Wilayah Direktorat Jenderal
Perbendaharaan, bertugas
memroses data transaksi
pengeluaran yang berasal dari
Bantuan Luar Negeri.

169 KPPN Non BI

Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara Non
Kantor Bank Indonesia

KPPN yang tidak berlokasi satu kota


dengan Kantor Bank Indonesia dan
untuk membiayai pengeluaran
anggaran dananya ditransfer cleh
KPPN Induk.

170 KPPN Penerima

Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara
Penerima

KPPN mitra kerja KPA Penerima.

Komite Standar Akuntansi


Pemerintahan

Komite sebagaimana dimaksud


dalam Undang-Undang Nomor 17
Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara dan Undang-Undang Nomor
1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara yang
berfungsi menyusun dan
mengembangkan SAP.

171 KSAP

172 Kuasa BUN

Kuasa Bendahara Umum


Negara

Pejabat di lingkungan Direktorat


Pengelolaan Kas Negara yang
berwenang menandatangani suratsurat pencalran dana atas beban
Rekening Bendahara Umum Negara.
Pejabat dlmaksud ditetapkan oleh
Direktur Jenderal Perbendaharaan

sesuai dengan kewenangannya.


Kuasa BUN di
daerah

Kuasa Bendahara Umum


Negara di daerah

Kepala Kantor Pelayanan


Perbendaharaan Negara (KPPN).

174 Kuasa BUN Pusat

Kuasa Bendahara Umum


Negara Pusat

Direktur Jenderal Perbendaharaan


atau pejabat lain yang diberi kuasa.

173

175

Tanda terima sejumlah uang darl


Kuasa BUN yang diterima oleh pihak
ketiga dan/atau bendahara
pengeluaran setelah disetujui oleh
Pengguna.. Anggaran/Kuasa
Pengguna Anggaran.

Kuitansi
Pembayaran

176 KUP

177 LAK

Ketentuan Umum dan Tata


Cara Perpajakan

Undang-undang Nomor 6 Tahun


1983 tenlang Ketentuan Umum dan
Tata Cara Perpajakan sebagaimana
telah diubah terakhir dengan
Undang-undang Nomor 16 Tahun
2000.

Laporan Arus Kas

Laporan yang menggambarkan arus


kas masuk dan keluar selama suatu
periode, serta posisi kas pada
tanggal pelaporan.

178 Laporan Kinerja

Ikhtisar yang menjelaskan secara


ringkas dan lengkap tentang capaian
Kinerja yang disusun berdasarkan
rencana kerja yang ditetapkan dalam
rangka pelaksanaan APBN/APBD.

179 LBKP

Laporan Barang Kuasa


Pengguna

Laporan yang disusun oleh Kuasa


Pengguna Barang yang menyajikan
posisi BMN pada awal dan akhir
periode tertentu secara semesteran
dan tahunan serta mutasi yang
terjadi selama periode tersebut.

180 LBMN

Laporan Barang Milik Negara

Laporan yang disusun oleh Pengelola


Barang berupa Tanah dan/atau
Bangunan Idle dan laporan yang
dihimpun dari LBP atau LBMN-KW
secara semesteran dan tahunan.

181 LBMN-KD

Laporan Barang Milik Negara


Kantor Daerah

Laporan yang disusun oleh KPKNL


selaku Pengelola Barang berupa
Tanah dan/atau Bangunan Idle dan
laporan yang dihimpun dari LBKP di

wilayah kerjanya secara semesteran


dan tahunan.

182 LBMN-KW

183 LBP

184 LBP-E1

185 LBP-W

186 LHP

187 LK

188 LKP

Laporan Barang Milik Negara


Kantor Wilayah

Laporan yang disusun oleh Kanwil


DJKN selaku Pengelola Barang
berupa Tanah dan/atau Bangunan
Idle dan laporan yang dihimpun dari
LBP-W atau LBMN-KD diwilayah
kerjanya secara semesteran dan
tahunan.

Laporan Barang Pengguna

Laporan yang disusun oleh


Pengguna Barang yang menyajikan
posisi BMN pada awal dan akhir
periode tertentu secara semesteran
dan tahunan serta mutasi yang
terjadi selama periode tersebut.

Laporan Barang Pengguna


Eselon I

Laporan yang disusun oleh unit


eselon I Pengguna Barang yang
menyajikan posisi BMN pada awal
dan akhir periode tertentu secara
semesteran dan tahunan serta
mutasi yang terjadi selama periode
tersebut.

Laporan Barang Pengguna


Wilayah

Laporan yang disusun oleh kantor


wilayah Pengguna Barang yang
menyajikan posisi BMN pada awal
dan akhir periode tertentu secara
semesteran dan tahunan serta
mutasi yang terjadi selama periode
tersebut.

Laporan Harian Penerimaan

Laporan harian penerimaan negara


yang dibuat oleh Bank/Pos yang
berisi Rekapitulasi Penerimaan dan
Pelimpahan, Rekapitulasi Nota
Kredit, dan Daftar Nominatif
Penerimaan

Laporan Keuangan

Bentuk pertanggungjawaban
pengelolaan keuangan
negara/daerah selama suatu
periode.

Laporan Kas Posisi

Laporan yang menyajikan informasi


saldo Rekening Milik BUN pada
tanggal atau periode tertentu

189 LPJ

Laporan yang dibuat oleh bendahara


Laporan Pertanggungjawaban atas uang yang dikelolanya sebagai
Bendahara
pertanggungjawaban pengelolaan
uang.

190 LPJ-BPP

Laporan yang dibuat oleh BPP atas


Laporan Pertanggungjawaban
uang yang dikelolanya sebagai
Bendahara Pengeluaran
pertanggungjawaban pengelolaan
Pembantu,
uang.
Laporan yang menggambarkan
realisasi pendapatan, belanja, dan
pembiayaan selama suatu periode.

191 LRA

Laporan Realisasi Anggaran

192 LRPP

Laporan yang dibuat oleh PT Asabri


Laporan Realisasi Pembayaran
(persero) atas realisasi pembayaran
Pensiun
pensiun.

193 LSUP

Laporan yang dibuat oleh PT Asabri


(Persero) atas saldo dana pensiun
yang belum diambil dan/atau belum
dibayarkan kepada penerima
pensiun.

Laporan Saldo Uang Pensiun

Kontribusi dana sebesar 2% dari gaji


pokok dan tunjangan keluarga PNS
Daerah yang diberikan oleh Pemda
setiap bulan untuk penyelenggaraan
asuransi kesehatan bagi PNS
Daerah.

194 luran Pemda

195

Iuran yang dipotong sebesar 10%


dari gaji pokok dan tunjangan
keluarga PNS Daerah untuk iuran
pensiun, iuran tabungan hari tua,
dan iuran pemeliharaan kesehatan.

luran Wajib PNS


Daerah

196 MPN

Modul Penerimaan Negara

Modul penerimaan yang memuat


serangkaian prosedur mulai dari
penerimaan, penyetoran,
pengumpulan data, pencatatan,
pengikhtisaran, sampai dengan
pelaporan yang berhubungan
dengan penerimaan negara dan
merupakan bagian dari Sistem
Perbendaharaan dan Anggaran
Negara.

197 ND

Nota Debet

Bukti pengeluaran yang diterbitkan

oleh bank.

198 Neraca

Laporan yang menyajikan informasi


posisi keuangan Pemerintah yaitu
aset, utang, dan ekuitas dana pada
suatu tanggal tertentu.

Nilai Tercatat
199 (carrying amount)
Kewajiban

Nilai buku kewajiban yang dihitung


dari nilai nominal setelah dikurangi
atau ditambah diskonto atau
premium yang belum diamortisasi.

200 Nilai Wajar

Nilai tukar aset atau penyelesaian


kewajiban antar pihak yang
memahami dan berkeinginan untuk
melakukan transaksi wajar.

201 NK

202 NOL

Nota Kredit

Bukti penerimaan yang diterbitkan


oleh bank

No Objection Letter

Surat persetujuan dari Pemberi


Hibah atas suatu kontrak dengan
jumlah batasan tertentu atau tanpa
batasan nilai berdasarkan jenis
pekerjaan yang ditetapkan.

203 Non Dapem

Daftar yang dibuat oleh Kantor


Cabang PT Taspen (Persero) sebagai
sarana pembayaran pensiun
pertama, uang duka wafat, pensiun
lanjutan, dan uang kekurangan
pensiun.

204 Non-Dapem

daftar yang dibuat oleh Kantor


Cabang PT Asabri (Persero) sebagai
sarana pembayaran pensiun
pertama, uang duka wafat, dan uang
kekurangan pensiun.

205 NPH

Naskah Perjanjian Hibah

Naskah perjanjian penerushibahan


pinjaman dan/atau hibah luar negeri
antara Pemerintah dengan
Pemerintah Daerah.

Naskah Perjanjian Hibah Luar


Negeri

Naskah perjanjian atau naskah lain


yang disamakan yang memuat
kesepakatan mengenai Hibah Luar
Negeri antara Pemerintah dengan
Pemberi Hibah Luar Negeri.

206 NPHLN

207 NPPLN

Naskah Perjanjian Pinjaman


Luar Negeri

Naskah perjanjian atau naskah lain


yang disamakan yang memuat
kesepakatan mengenai Pinjaman
Luar Negeri antara Pemerintah
dengan Pemberi Pinjaman Luar
Negeri.

208 NPPP

Naskah Perjanjian Penerusan


Pinjaman

Naskah perjanjian untuk penerusan


pinjaman dan/atau hibah luar negeri
antara Pemerintah dengan Penerima
Penerusan Pinjaman.

209 NTB

Nomor Transaksi Bank

Nomor bukti transaksi penyetoran


penerimaaan negara yang
diterbitkan oleh Bank.

210 NTP

Nomor Transaksi Pos

Nomor bukti transaksi penyetoran


penerimaaan negara yang
diterbitkan oleh Pos .

211 NTPN

Nomor Transaksi Penerimaan


Negara

Nomor yang tertera pada bukti


penerimaan negara yang diterbitkan
melalui Modul Penerimaan Negara.

212 Obligasi Daerah

Pinjaman Daerah yang ditawarkan


kepada publik melalui penawaran
umum di pasar modal;

213 Opini

Pernyataan profesional sebagai


kesimpulan pemeriksa mengenai
tingkat kewajaran informasi yang
disajikan dalam laporan keuangan.

214 PA

Pengguna Anggaran

Pejabat yang berwenang dan


bertanggung jawab atas
penggunaan anggaran pada
Kementerian Negara/Lembaga yang
bersangkutan.

Pengguna Anggaran/Kuasa
Pengguna Anggaran

Menteri/Pimpinan Lembaga atau


Kuasanya yang bertanggung jawab
atas pengelolaan anggaran pada
Kementerlan Negara/Lembaga yang
bersangkutan. Sedangkan Pengguna
Anggaran yang mempunyai
kewenangan mengelola Bagian
Anggaran Pembiayaan dan
Perhitungan adalah Menteri
Keuangan.

215 PA/KPA

Semua penerimaan negara yang


berasal dari Pajak Penghasilan (PPh),
Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan
atas Barang Mewah (PPnBM), Pajak
Bumi dan Bangunan (PBB), Bea
Perolehan Hak atas Tanah dan
Bangunan (BPHTB), Cukai, dan pajak
lainnya.

216 Pajak Dalam Negeri

217

Semua penerimaan negara yang


berasal dari bea masuk dan pajak
atau pungutan ekspor.

Pajak Perdagangan
Internasional

Petugas yang ditunjuk oleh Kuasa PA


untuk membuat dan
menatausahakan daftar gaji satker
yang bersangkutan.

218 PDG

Pembuat Daftar Gaji

219 PEB

Dokumen pabean yang digunakan


untuk pemberitahuan pelaksanaan
Pemberitahuan Ekspor Barang ekspor barang yang dapat berupa
tulisan di atas formulir atau media
elektronik.

220 Pemanfaatan

Pendayagunaan barang milik negara/


daerah yang tidak dipergunakan
sesuai dengan tugas pokok dan
fungsi kementerian/ lembaga/satuan
kerja perangkat daerah, dalam
bentuk sewa, pinjam pakai,
kerjasama pemanfaatan, dan
bangun serah guna/bangun guna
serah dengan tidak mengubah
status kepemilikan.

Pembayaran
221 Langsung (direct
Payment)

Penarikan dana yang dilakukan KPPN


yang ditunjuk atas permintaan
PA/KPA dengan cara mengajukan
Aplikasi Penarikan Dana (APD)
kepada pemberi hibah untuk
membayar langsung kepada pihat yg
dituju/rekanan

222 Pembiayaan
(financing)

Setiap penerimaan yang perlu


dibayar kembali, dan/atau
pengeluaran yang akan diterima
kembali baik pada tahun anggaran
bersangkutan maupun tahun-tahun

anggaran berikutnya, yang dalam


penganggaran pemerintah terutama
dimaksudkan untuk menutup defisit
atau memanfaatkan surplus
anggaran.

223 Pembiayaan Bersih

Selisih antara penerimaan


pembiayaan setelah dikurangi
pengeluaran pembiayaan dalam
periode tahun anggaran tertentu.

224 Pemda

Gubernur, Bupati atau Walikota dan


perangkat daerah sebagal unsur
penyelenggara Pemerintahan
Daerah;

225 Pemeriksa

226 Pemeriksaan

Pemerintah Daerah

Orang yang melaksanakan tugas


pemeriksaan pengelolaan dan
tanggung jawab keuangan negara
untuk dan atas nama BPK.
Proses identifikasi masalah, analisis,
dan evaluasi yang dilakukan secara
independen, obyektif, dan
profesional berdasarkan standar
pemeriksaan, untuk
menilai kebenaran, kecermatan,
kredibilitas, dan keandalan informasi
mengenai pengelolaan dan
tanggung jawab keuangan negara.

227 Pemerintah Pusat

Presiden Republik Indonesia yang


memegang kekuasaan pemerintahan
Negara Republik Indonesia
sebagaimana dimaksud dalam
Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945.

228 Pemindah tanganan

Pengalihan kepemilikan barang milik


negara/daerah sebagai tindak lanjut
dari penghapusan dengan cara
dijual, dipertukarkan, dihibahkan
atau disertakan sebagai modal
pemerintah.

229 Penatausahaan

Rangkaian kegiatan yang meliputi


pembukuan, inventarisasi, dan
pelaporan barang milik
negara/daerah sesuai dengan

ketentuan yang berlaku.

230 Pendapatan BLU

Hak BLU yang diakui sebagai


penambah nilai kekayaan bersih
yang telah diterima dalam kas BLU
pada periode tahun anggaran yang
bersangkutan.

231 Pendapatan Hibah

Penerimaan Pemerintah Pusat yang


berasal dari badan/lembaga dalam
negeri atau perseorangan,
pemerintah Negara asing,
badan/lembaga asing,
badan/lembaga internasional baik
dalam bentuk devisa, rupiah
maupun barang dan atau jasa,
termasuk tenaga ahli dan pelatihan
yang tidak perlu dibayar kembali
oleh pemerintah.

232 Pendapatan Negara

Hak pemerintah pusat yang diakui


sebagai penambah nilai kekayaan
bersih

233 Penelaahan RKA-KL

Kegiatan meneliti kesesuaian antara


RKA-KL hasil pembahasan
Kementerian Negara/Lembaga dan
Komisi Mitra Kerja terkait DPR
dengan Pagu Sementara, prakiraan
maju yang telah ditentukan
sebelumnya, dan standar biaya.
Dilanjutkan meneliti kesesuaian RKAKL dengan Pagu Definitif untuk
mengakomodir perubahanperubahan yang ditetapkan dalam
UU APBN.

234 Penerima pensiun

Mantan Pejabat Negara, mantan


Pegawai Negeri, atau pihak lain yang
memenuhi syarat untuk menerima
pensiun sesuai peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

235 Penerimaan hibah

Semua penerimaan negara yang


berasal dari sumbangan swasta
dalam negeri serta sumbangan
lembaga swasta dan pemerintah luar
negeri yang menjadi hak

pemerintah.
236 Penerimaan Negara

237

Penerimaan
Pembiayaan

Uang yang masuk ke dalam kas


negara
Semua penerimaan negara yang
digunakan untuk menutup defisit
anggaran negara dalam APBN,
antara lain berasal dari penerimaan
pinjaman dan hasil divestasi.

Penerimaan
238 Pengembalian
Belanja

Semua penerimaan negara yang


berasal dari pengembalian belanja
tahun anggaran berjalan.

Penerimaan
239
perpajakan

Semua penerimaan yang terdiri dari


pajak dalam negeri dan pajak
perdagangan internasional.

Pengantar Standar
240 Akuntansi
Pemerintahan

Uraian yang memuat latar belakang


penyusunan SAP.

241 Pengelola barang

Pejabat yang bertanggungjawab


menetapkan kebijakan dan pedoman
serta melakukan pengelolaan barang
milik negara/daerah.

242 Pengelola barang

Pejabat yang berwenang dan


bertanggungjawab menetapkan
kebijakan dan pedoman serta
melakukan pengelolaan BMN.

243

Pengelolaan
Keuangan Negara

244 Pengelolaan PFK

245 Pengelolaan Uang

Keseluruhan kegiatan pejabat


pengelola keuangan negara sesuai
dengan kedudukan dan
kewenangannya, yang meliputi
perencanaan, pelaksanaan,
pengawasan, dan
pertanggungjawaban.
Kegiatan-kegiatan yang meliputi
penerimaan, pengujian,
pengembalian penerimaan, dan
penetapan perhitungan rampung
(definitif).
kegiatan pengelolaan yang
mencakup pengelolaan kas dan
surat berharga termasuk kegiatan

untuk menanggulangi kekurangan


kas atau memanfaatkan kelebihan
kas secara optimal.
246 Pengeluaran negara

Uang yang keluar dari kas negara

Pengembalian
247 Pendapatan
/Penerimaan

Pengembalian yang berasal dari


kesalahan perekaman dan/atau
kelebihan pelimpahan oleh Bank/Pos
Persepsi ke Bank Operasional I (BO
l)/Bank Operasional III (BO lll)/Bank
Indonesia.

Penggolongan
248
Barang

Kegiatan untuk menetapkan secara


sistematik mengenai BMN ke dalam
golongan, bidang, kelompok, sub
kelompok, dan sub-sub kelompok.

Penggolongan barang

249 Pengguna barang

pejabat pemegang kewenangan


penggunaan barang milik
negara/daerah.

250 Penggunaan

Kegiatan yang dilakukan oleh


pengguna barang dalam mengelola
dan menatausahakan barang milik
negara/daerah yang sesuai dengan
tugas pokok dan fungsi instansi yang
bersangkutan.

251 Penghapusan

Tindakan menghapus barang milik


negara/daerah dari daftar barang
dengan menerbitkan surat
keputusan dari pejabat yang
berwenang untuk membebaskan
pengguna dan/atau kuasa pengguna
barang dan/atau pengelola barang
dari tanggung jawab administrasi
dan fisik atas barang yang berada
dalam penguasaannya.

252 Penilaian

Suatu proses kegiatan penelitian


yang selektif didasarkan pada
data/fakta yang objektif dan relevan
dengan menggunakan
metode/teknik tertentu untuk
memperoleh nilai barang milik
negara/daerah.

253 Penjualan

Pengalihan kepemilikan barang milik


negara/daerah kepada pihak lain

dengan menerima penggantian


dalam bentuk uang.

254 Pensiun

Penghasilan, baik dalam istilah


pensiun, tunjangan atau istilah
lainnya, yang diberikan negara
kepada para pihak yang memenuhi
syarat berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku
sebagai bentuk jaminan hari tua dan
sebagai balas jasa atas pengabdian
diri kepada negara.

Penyertaan modal
255 pemerintah
pusat/daerah

Pengalihan kepemilikan barang milik


negara/daerah dan/atau uang yang
semula merupakan kekayaan yang
tidak dipisahkan menjadi kekayaan
yang dipisahkan untuk
diperhitungkan sebagai
modal/saham negara atau daerah
pada badan usaha milik negara,
badan usaha milik daerah, atau
badan hukum lainnya yang dimiliki
negara.

256

257

258

Penyuluh
Perbendaharaan

Pelaksana bersertifikasi dan/atau


pejabat struktural pada lingkup
Kanwil Ditjen Perbendaharaan yang
ditetapkan dengan keputusan Kepala
Kanwil Ditjen Perbendaharaan
sebagai anggota Tim Penyuluh
Perbendaharaan.

Penyuluhan
Perbendaharaan

Kegiatan peningkatan pemahaman


satker dalam mengelola
perbendaharaan negara yang
dilakukan oleh Kanwil Ditjen
Perbendaharaan dengan membentuk
Tim Penyuluh Perbendaharaan .

Perbendaharaan
Negara

Pengelolaan dan
pertanggungjawaban keuangan
negara, termasuk investasi dan
kekayaan yang dipisahkan, yang
ditetapkan dalam Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara
(APBN) dan Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah (APBD).

Perencanaan
kebutuhan

Kegiatan merumuskan rincian


kebutuhan barang milik
negara/daerah untuk
menghubungkan pengadaan barang
yang telah lalu dengan keadaan
yang sedang berjalan sebagai dasar
dalam melakukan tindakan yang
akan datang.

260

Perkiraan Penankan
Dana

Daftar perkiraan kebutuhan dana


untuk meiaksanakan kegiatan yang
dibuat oleh kantor/satuan kerja dan
disampaikan ke KPPN untuk periode
tertentu dalam rangka pelaksanaan
APBN.

261

Perkiraan Penarikan
Dana Harian

Perkiraan Penarikan Dana pada hari


kerja dalam satu minggu perkiraan.

Perkiraan Pencairan
Dana

Rekapitulasi Perkiraan Penarikan


Dana dari kantor/satuan kerja yang
dibuat oleh KPPN dalam periode
tertentu.

Perkiraan
Penerimaan

Rencana penerimaan bulanan yang


dibuat oleh PA/KPA/ yang
diperkirakan akan diterima selama 1
(satu) tahun anggaran.

259

262

263

264 Persediaan

Aset lancar dalam bentuk barang


atau perlengkapan yang
dimaksudkan untuk mendukung
kegiatan operasional pemerintah
dan barang-barang yang
dimaksudkan untuk dijual dan/atau
diserahkan dalam rangka pelayanan
kepada masyarakat.

265 Perusahaan Daerah

Badan usaha yang seluruh atau


sebagian modalnya dimiliki oleh
Pemerintah Daerah.

266 Perusahaan Negara

Badan usaha yang seluruh atau


sebagian modalnya dimiliki oleh
Pemerintah Pusat.

267 Peta kapasitas fiskal

Gambaran kemampuan fiskal Daerah


yang dicerminkan melalui
Penerimaan Umum Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah

(tidak termasuk Dana Alokasi


Khusus, Dana Darurat, dana
pinjaman lama, dan penerimaan lain
yang penggunaannya dibatasi untuk
membiayai pengeluaran tertentu)
dikurangi belanja pegawai.

268 Petugas Akuntansi

Petugas yang melaksanakan


serangkaian prosedur manual
maupun yang terkomputerisasi
mulai dari pengumpulan data,
pengakuan, pencatatan,
pengikhtisaran, serta pelaporan
suatu sistem akuntansi sesuai tugas
dan kewenangannya.

269 PFK

Perhitungan Fihak Ketiga

Sejumlah dana yang dipotong


langsung dari gaji pokok pegawai
negeri dan tunjangan keluarga, serta
iuran asuransi kesehatan yang
disetor oleh provinsi/kabupaten/kota
untuk disalurkan kepada Pihak
Ketiga.

Pemberi Hibah Luar Negeri

Pemerintah suatu negara asing,


lembaga multilateral, lembaga
keuangan dan lembaga non
keuangan asing, serta lembaga
keuangan non asing, yang
berdomisili dan melakukan kegiatan
usaha di luar wilayah negara
Republik Indonesia, yang
memberikan hibah kepada
Pemerintah.

270 PHLN

271 Pihak Ketiga

272 Pinjam pakai

Pihak-pihak yang menerima


pembayaran pengembalian
penerimaan luran Wajib PNS Daerah,
Tabungan Perumahan dan luran
Pemda yaitu PT Taspen (Persero), PT
Askes (Persero), dan Sekretariat
Tetap Bapertarum-PNS.
Penyerahan penggunaan barang
antara pemerintah pusat dengan
pemerintah daerah dan antar
pemerintah daerah dalam jangka
waktu tertentu tanpa menerima
imbalan dan setelah jangka waktu

tersebut berakhir diserahkan


kembali kepada pengelola barang.

273 Pinjaman Bilateral

Pinjaman luar negeri yang berasal


dari pemerintah suatu negara
melalui suatu lembaga keuangan
dan/atau lembaga non keuangan
yang ditunjuk oleh pemerintah
negara yang bersangkutan untuk
melaksanakan pemberian pinjaman.

274 Pinjaman Campuran

Kombinasi antara dua unsur atau


lebih yang terdiri dari hibah,
pinjaman lunak, fasilitas kredit
ekspor, dan pinjaman komersial.

275 Pinjaman Daerah

Semua transaksi yang


mengakibatkan Daerah menerima
sejumlah uang atau menerima
manfaat yang bernilai uang dari
pihak lain sehingga Daerah tersebut
dibebani kewajiban untuk membayar
kembali;

276

Pinjaman Luar
Negeri

277 Pinjaman Lunak

278

Pinjaman
Multilateral

Setiap penerimaan negara baik


dalam bentuk devisa dan/atau
devisa yang dirupiahkan, rupiah,
maupun dalam bentuk barang
dan/atau jasa yang diperoleh dari
pemberi pinjaman luar negeri yang
harus dibayar kembali dengan
persyaratan tertentu.
Pinjaman yang masuk dalam
kategori Official Development
Assistance (ODA) Loan atau
Concessional Loan, yang berasal dari
suatu negara atau lembaga
multilateral, yang ditujukan untuk
pembangunan ekonomi atau untuk
peningkatan kesejahteraan sosial
bagi negara penerima dan memiliki
komponen hibah (grant element)
sekurang-kurangnya 35% (tigapuluh
lima per seratus).
Pinjaman luar negeri yang berasal
dari lembaga multilateral.

Pinjaman luar negeri dalam valuta


asing yang dapat dirupiahkan dan
digunakan untuk pembiayaan APBN

Pinjaman program
279
(program loan)

280

Pinjaman luar negeri yang digunakan


untuk membiayai kegiatan
pembangunan tertentu;

Pinjaman proyek
(project loan)

281 Piutang Daerah

Jumlah uang yang wajib dibayar


kepada Pemerintah Daerah dan/atau
hak Pemerintah Daerah yang dapat
dinilai dengan uang sebagai akibat
perjanjian atau akibat lainnya
berdasarkan peraturan perundangundangan yang berlaku atau akibat
lainnya yang sah.

282 Piutang Negara

Jumlah uang yang wajib dibayar


kepada Pemerintah Pusat dan/atau
hak Pemerintah Pusat yang dapat
dinilai dengan uang sebagai akibat
perjanjian atau akibat lainnya
berdasarkan peraturan perundangundangan yang berlaku atau akibat
lainnya yang sah.

283

Piutang yang terjadi karena adanya


kelebihan transfer Dana
Perimbangan serta Dana Otonomi
Khusus dan Penyesuaian ke daerah
dan diperhitungkan sebagai
pengurang transfer tahun anggaran
berikutnya.

Piutang Transfer ke
Daerah

284 PNBP

285 PNS Daerah

286 Pos Persepsi

Penerimaan Negara Bukan


Pajak

Seluruh penerimaan pemerintah


pusat yang tidak berasal dari
penerimaan perpajakan antara lain
sumber daya alam, bagian
pemerintah atas laba Badan Usaha
Milik Negara, serta penerimaan
negara bukan pajak lainnya,

Pegawai Negeri Sipil Daerah

Calon Pegawai Negeri Sipil dan


Pegawai Negeri Sipil yang gajinya
dibebankan pada Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah.
Kantor pos yang ditunjuk oleh
Menteri Keuangan selaku BUN

menjadi mitra kerja KPPN untuk


menerima penerimaan negara
(kecuali penerimaan negara yang
berasal dari impor dan ekspor).

287

Potongan uang pensiun dalam


rangka pemberian nafkah kepada
anak atau mantan isteri penerima
pensiun yang diberikan atas dasar
putusan pengadilan yang telah
mempunyai kekuatan hukum tetap.

Potongan
Alimentasi

288 PPABP

289 PPK

290 PPK-BLU

291 PPLN

Petugas Pengelolaan
Administrasi Belanja Pegawai

Pembantu KPA yang diberi tugas dan


tanggung jawab untuk mengelola
pelaksanaan belanja pegawai.

Pejabat Pembuat Komitmen

Pejabat yang diangkat oleh


Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna
Anggaran/Dewan Gubernur Bank
Indonesia (BI)/Pemimpin Badan
Hukum Milik Negara (BHMN)/Direksi
Badan Usaha Milik Negara
(BUMN)/Badan Usaha Milik Daerah
(BUMD) sebagai pemilik pekerjaan,
yang bertanggung jawab atas
pelaksanaan pengadaan
barang/jasa.

Pola Pengelolaan Keuangan


Badan Layanan Umum

Pola pengelolaan keuangan yang


memberikan fleksibilitas berupa
kekuasaan untuk menerapkan
praktek-praktek bisnis yang sehat
untuk meningkatkan pelayanan
kepada masyarakat dalam rangka
memajukan kesejahteraan dan
mencerdaskan kehidupan bang a,
sebagai pengecualian dari ketentuan
pengelolaan keuangan negara pada
umumnya.

Pemberi Pinjaman Luar Negeri Pemerintah suatu negara asing,


lembaga multilateral, lembaga
keuangan dan lembaga non
keuangan asing, serta lembaga
keuangan non asing, yang
berdomisili dan melakukan kegiatan
usaha di luar wilayah negara
Republik Indonesia, yang
memberikan pinjaman kepada

Pemerintah.
292 PPP

Pihak yang menerima Penerusan


Penerima Penerusan Pinjaman pinjaman yaitu Pemerintah Daerah
atau BUMN.

293 PP-SPM

Pejabat yang diberi kewenangan


Pejabat Penguji/Penerbit Surat oleh PA/Kuasa PA untuk melakukan
Perintah Membayar
pengujian dan perintah pembayaran
atas beban belanja negara.

294 Program

Penjabaran kebijakan Kementerian


Negara/Lembaga yang berisi 1 (satu)
atau beberapa kegiatan dengan
menggunakan sumber daya yang
disediakan untuk mencapai hasil
yang terukur sesuai dengan misi
yang dilaksanakan instansi atau
masyarakat dalam koordinasi
Kementerian Negara/Lembaga yang
bersangkutan.

295 Proyek

Kegiatan yang merupakan bagian


dari program yang terdiri dari
sekumpulan tindakan pengerahan
sumber daya baik yang berupa
personal (sumber daya manusia),
barang modal termasuk peralatan
dan teknologi, dana, atau kombinasi
dari beberapa atau kesemua jenis
sumber daya tersebut sebagai
masukan (input) untuk menghasilkan
keluaran (output) dalam bentuk
barang/jasa.

296 PUM

Pemegang Uang Muka yang


selanjutnya disebut PUM adalah
pejabat pembantu bendahara
pengeluaran.

Pemegang Uang Muka

297 Pungutan Ekspor

Pungutan yang dikenakan atas


barang ekspor tertentu.

298 Rehabilitasi

Perbaikan terhadap aset tetap yang


sebagian rusak bertujuan agar dapat
digunakan sesuai dengan kondisi
semula. tanpa meningkatkan
kualitas dan/atau kapasitasnya.

299 Reimbursement

Penggantian kembali dana dari


rekening pemerintah yang telah
digunakan sebagai dana talangan
karena Reksus tidak cukup atau
kosong sesuai permintaan pada APD
yang diajukan Direktorat
Pengelolaan Kas Negara.

Rekapitulasi
Penarikan Dana

Dokumen yang dikeluarkan oleh


Bank Operasional Pusat, yang
merupakan bukti penarikan dana
oleh BO I untuk pencairan SP2D non
gaji per KPPN termasuk penarikan
dana untuk mengisi Rekening BO II.

300

Rekening pada bank umum/kantor


pos yang dipergunakan untuk
menampung uang bagi keperluan
belanja negara dalam rangka
pelaksanaan APBN pada kantor/
satuan kerja Kementerian Negara/
Lembaga.

Rekening
301 Bendahara
Pengeluaran

302

303

304

Rekening
Pengeluaran

(Secara Khusus) Rekening Menteri


Keuangan selaku Bendahara Umum
Negara yang digunakan untuk
membayar pengeluaran negara pada
Bank Sentral dan Bank Umum/Badan
Lainnya. (Secara Umum) Rekening
untuk untuk membayar pengeluaran
negara pada bank umum/badan
lainnya

Rekening
Penerimaan

(Secara Khusus) Rekening Menteri


Keuangan selaku Bendahara umum
Negara yang digunakan untuk
menampung penerimaan negara
pada Bank Sentral dan Bank
Umum/Badan Lainnya. (Secara
Umum) Rekening untuk menampung
penerimaan negara pada bank
umum/badan lainnya

Rekening Bank
Tunggal

Rekening yang dibuka oleh Kepala


KPPN KBI selaku Kuasa BUN di
daerah di Bank Indonesia yang
menjadi mitra kerjanya.

305 Rekening BUN

Rekening Bendahara Umum

Rekening tempat penyimpanan uang

306 Rekening Kas BLU

307 Rekening Kas da

308

Negara Nomor 502.000000

negara yang ditentukan oleh Menteri


Keuangan selaku Bendahara Umum
Negara untuk menampung seluruh
penerimaan negara dan membayar
seluruh pengeluaran negara pada
Bank Indonesia Thamrin Jakarta.

Rekening Kas Badan Layanan


Umum

Rekening yang digunakan untuk


mengelola uang negara pada Badan
Layanan Umum di Bank Umum.

Rekenlng Kas Daerah yang


menampung dana DAK

Rekening Pemerlntah Daerah yang


dibuka untuk masing-masing bidangr
digunakan untuk menampung
seluruh penerimaan dan
pengeluaran daerah yang dananya
bersumber dari masing-masing
bidang DAK.
Rekening tempat penyimpanan uang
negara yang ditentukan oleh Menteri
Keuangan selaku Bendahara Umum
Negara atau pejabat yang ditunjuk,
untuk menampung seluruh
penerimaan negara dan atau
membayar seluruh pengeluaran
negara pada Bank/Sentral Giro yang
ditunjuk

Rekening Kas
Negara

Catatan transaksi keuangan harian


yang dikeluarkan oleh bank atas
suatu rekening.

309 Rekening Koran

310

Rekening untuk melakukan


penempatan oleh Bendahara Umum
Negara/Kuasa Bendahara Umum
Negara dalam rangka pengelolaan
kas.

Rekening
Penempatan

311 Rekening rr

Rekening retur pada KPPN

Rekening yang dibuka oleh Kuasa


BUN pada BO I mitra kerja KPPN

312 Rekening RR

Rekening Retur pada Kantor


Pusat Ditjen Perbendaharaan

Rekening yang dibuka oleh Kuasa


BUN Pusat pada Kantor Pusat BO I
mitra kerja KPPN atau kantor cabang
yang ditunjuk oleh Kantor Pusat BO I.

313 Rekomendasi

Saran dari pemeriksa berdasarkan


hasil pemeriksaannya, yang
ditujukan kepada orang dan/atau

badan yang berwenang untuk


melakukan tindakan dan/atau
perbaikan.

314 Rekonsiliasi

Proses pencocokan data transaksi


keuangan yang diproses dengan
beberapa sistem/subsistem yang
berbeda berdasarkan dokumen
sumber yang sarna.

315 Reksus

Rekening Menteri Keuangan selaku


Bendahara Umum Negara yang
digunakan untuk menampung
sementara dana pinjaman dan/atau
hibah luar negeri tertentu berupa
initial deposit untuk kebutuhan
pembiayaan kegiatan selama
periode tertentu dan setelah
digunakan diisi kembali dengan
mengajukan penggantian
(replenishment) kepada Pemberi
Pinjaman dan/atau Hibah Luar Negeri
(PPHLN) pada Bank Sentral dan/atau
bank yang ditunjuk.

316

Rencana Penarikan
Dana

Rekening Khusus

Rencana kebutuhan dana bulanan


yang dibuat oleh PA/KPA untuk
pelaksanaan kegiatan selama 1
(satu) tahun anggaran.

317 Renovasi

Perbaikan dan/atau penggantian


yang dilakukan terhadap aset yang
rusak dengan maksud meningkatkan
kualitas atau kapasitas aset terkait.

318 Replenishment

Pengisian Kembali dana pada Reksus


oleh pemberi pinjaman/hibah luar
negeri untuk mengganti pengeluaran
yang telah terjadi sesuai permintaan
pada APD yang diajukan Direktorat
Pengelolaan Kas Negara.

319 Retur Uang Pensiun

Pengembalian uang pensiun yang


sudah dipertanggungjawabkan pada
bulan sebelumnya

320 Retur/
Pengembalian SP2D

Penolakan/pengembalian (retur)
pemindah- bukuan dan/atau transfer
pencairan APBN dari Bank/Kantor Pos

Penerima kepada Bank


Operasional/KBI/Kantor Pos karena
nama, alamat, nomor rekening
dan/atau nama Bank/Kantor Pos
yang dituju tidak sesuai dengan data
rekening Bank/Kantor Pos Penerima.
Prosedur penelusuran angka-angka
dalam laporan keuangan,
permintaan keterangan, dan analitik
yang harus menjadi dasar memadai
bagi Aparat Pengawas Intern
Pemerintah untuk memberi
keyakinan terbatas bahwa tidak ada
modifikasi material yang harus
dilakukan atas laporan keuangan
tersebut sesuai dengan Standar
Akuntansi Pemerintah.

321 Reviu (review)

322 RKA-KL

Dokumen perencanaan dan


penganggaran yang berisi program
dan kegiatan suatu Kementerian
Negara/Lembaga dan sebagai
Rencana Kerja dan Anggaran penjabaran dari Rencana Kerja
Kementerian Negara/Lembaga Pemerintah dan Rencana Kerja
Kementerian Negara/Lembaga yang
bersangkutan dalam satu tahun
anggaran serta anggaran yang
diperlukan untuk melaksanakannya.

Rekening Koran Bank


Indonesia

Laporan yang diterbitkan oleh KPBI


yang memuat saldo awal, data
transaksi dan saldo akhir Reksus
atau Rekening Dana Talangan pada
hari atau periode laporan tertentu.

324 RKBMN

Rencana Kebutuhan BMN

Rincian kebutuhan BMN pada masa


yang akan datang yang disusun
berdasarkan pengadaan barang
yang telah lalu dan keadaan yang
sedang berjalan.

325 RKUN

Rekening Kas Umum Negara

323 RKBI

Rekening tempat penyimpanan uang


negara yang ditentukan oleh Menteri
Keuangan selaku Bendahara Umum
Negara untuk menampung seluruh
penerimaan negara dan membayar
seluruh pengeluaran negara pada

bank sentral
326 RPJM

Dokumen perencanaan
Rencana Pembangunan Jangka
pembangunan nasional untuk
Menengah
periode 5 (lima) tahun.

327 RPKBUN KPPN

Rekening Pengeluaran Kuasa


Bendahara Umum Negara
Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara

Rekening yang dibuka oleh Kepala


KPPN selaku Kuasa BUN di daerah di
Bank Operasional l.

Rekening Pengeluaran Kuasa


Bendahara Umum Negara
Pusat

Rekening yang dibuka oleh Direktur


Jenderal Perbendaharaan selaku
Kuasa BUN Pusat atau pejabat yang
diberi kuasa di Bank Operasional
Pusat.

328 RPK-BUN-P

329 RTGS

Real Time Gross Settlement

Sistem transfer dana elektronik antar


peserta dalam mata uang tertentu
yang penyelesaiannya dilakukan
secara seketika per transaksi secara
individual.

330 SA-BSBL

331 SAL

332 SAP

333 SA-TD

Sistem Akuntansi Belanja


Subsidi dan Belanja Lain-Lain

Serangkaian prosedur manual


maupun yang terkomputerisasi
mulai dari pengumpulan data,
pengakuan, pencatatan,
pengikhtisaran, serta pelaporan
transaksi Belanja Subsidi dan Belanja
Lain-Lain.

Saldo Anggaran Lebih

Akumulasi SiLPA/SiKPA tahun


anggaran yang lalu dan tahun
anggaran yang bersangkutan setelah
ditutup, ditambah/dikurangi dengan
koreksi pembukuan.

Sistem Akuntansi
Pemerintahan

Serangkaian prosedur manual


maupun yang terkomputerisasi
mulai dari pengumpulan data,
pencatatan, pengikhtisaran dan
pelaporan posisi keuangan dan
operasi keuangan pemerintah.

Sistem Akuntansi dan


Pelaporan Transfer ke Daerah

Serangkaian prosedur manual


maupun yang terkomputerisasi
mulai dari pengumpulan data,
pengakuan, pencatatan,
pengikhtisaran, serta pelaporan

transfer ke daerah dari pemerintah


pusat.

334 Satker

335

Satker Belanja
Subsidi BM-DTP

Satuan Kerja

Kuasa pengguna anggaran/kuasa


pengguna barang yang merupakan
bagian dari suatu unit organisasi
pada kementerian negara/lembaga
yang melaksanakan satu atau
beberapa kegiatan dari suatu
program.

Satuan Kerja Belanja Subsidi


Bea Masuk Ditanggung
Pemerintah

Unit kerja pada Kementerian


Negara/Lembaga yang bertanggung
jawab selaku pembina sektor yang
diberi kuasa oleh BUN untuk
melaksanakan Belanja Subsidi BMDTP;

336 Satker Sementara

Satker/instansi atau dinas/badan


yang ditetapkan untuk
melaksanakan kegiatan tertentu
yang tersifat sementara di lokasi
yang tidak ada satker Kementerian
Negara/Lembaga terkait.

337 SAUP

Sistem Akuntansi Utang


Pemerintah

Serangkaian prosedur manual dan


terkomputerisasi meliputi
pengumpulan data, pengakuan,
pencatatan, pengikhtisaran, serta
pelaporan posisi dan operasi utang
pemerintah.

Surat Bukti Setor

Tanda bukti penerimaan yang


diberikan oleh Bendahara
Penerimaan kepada penyetor.

338 SBS

pemanfaatan barang milik


negara/daerah oleh pihak lain dalam
jangka waktu tertentu dan menerima
imbalan uang tunai.

339 Sewa

340

Pengeluaran yang dilakukan oleh


suatu entitas untuk membiayai sewa
suatu aset milik pihak lain yang
jangka waktunya lebih dari satu
periods akuntansi.

Sewa Dibayar
Dimuka

341 SiKPA

Sisa Kurang Pembiayaan

Selisih kurang antara realisasi


penerimaan dan pengeluaran APBN

selama 1 (satu) periode pelaporan.

342 SIKUBAH

Sistem Akuntansi Hibah

Serangkaian prosedur manual dan


terkomputerisasi meliputi
pengumpulan data, pengakuan,
pencatatan, pengikhtisaran, serta
pelaporan posisi dan operasi hibah
pemerintah.

343 SiLPA

Sisa Lebih Pembiayaan


Anggaran

Selisih lebihantara realisasi


penerimaan dan pengeluaran APBN
selama 1 (satu) periode pelaporan.

344

Suatu proses yang dipengaruhi oleh


manajemen yang diciptakan untuk
memberikan keyakinan yang
memadai dalam pencapaian
efektivitas, efisiensi, ketaatan
terhadap peraturan perundangundangan yang berlaku, dan
keandalan penyajian laporan
keuangan Pemerintah.

Sistem
Pengendalian Intern

Saldo kas Minimal

Sejumlah kas yang disediakan di


Rekening KUN Rupiah, valuta USD,
dan valuta asing non USD yang
berfungsi untuk menjaga
ketersediaan dana atas pengeluaran
pemerintah yang tak terduga, yang
besarnya ditetapkan berdasarkan
Keputusan Bersama antara Menteri
Keuangan dan Gubernur Bank
lndonesia.

346 SKN BI

Sistem Kliring Nasional Bank


Indonesia

Sistem kliring Bank Indonesia yang


meliputi kliring debet dan kredit
yang penyelesaian akhirnya
dilakukan secara nasional.

347 SKP4

Surat Keputusan Persetujuan


Pembayaran Pengembalian
Pendapatan

Dokumen yang berfungsi sebagai


dasar pengembalian pendapatan
dan/atau penerimaan.

Surat Kuasa Penggunaan


Anggaran

surat kuasa yang diterbitkan oleh


Kuasa Pengguna Anggaran (KPA)
unit, eselon yang lebih tinggi (selaku
KPA Asal) kepada KPA unit eselon
yang lebih rendah (selaku KPA
Penerima) dalam unit eselon I yang

345 SKM

348 SKPA

sama pada suatu


departemen/kementerian
negara/lembaga untuk
menggunakan bagian tertentu dari
pagu anggaran yang dimilikinya
dalam rangka pelaksanaan kegiatan
yang telah ditentukan.
349 SKPD

Satuan Kerja Perangkat


Daerah

Perangkat daerah pada pemda


selaku Pengguna
Anggaran/Pengguna Barang.

350 SKPK

Surat Ketetapan Pembayaran


Kembali

Ketetapan yang diterbitkan oleh


Kuasa PA tentang permintaan
pembayaran kembali SP2D yang
telah disetor ke Kas Negara.

351 SKPP

Surat keterangan tentang terhitung


mulai bulan dihentikan pembayaran
yang dibuat/ dikeluarkan oleh
Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna
Surat Keterangan Penghentian
Anggaran berdasarkan surat
Pembayaran
keputusan yang diterbitkan oleh
Kementerian Negara/Lembaga atau
Satker dan disahkan oleh KPPN
setempat.

352 SKTB

Surat Keterangan Telah


Dibukukan

Surat keterangan yang dibuat oleh


Seksi Verifikasi dan Akuntansi Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara
atas pendapatan dan/ atau
penerimaan Negara yang telah
dibukukan oleh KPPN.

Short Message Service


(Layanan pesan singkat)

Sebuah layanan yang dilaksanakan


dengan sebuah telepon seluler untuk
mengirim atau menerima pesanpesan pendek.

353 SMS

354 SMS Gateway

355 SP2B BLU

Sebuah perangkat lunak yang


menggunakan bantuan komputer
dan memanfaatkan teknologi seluler
yang diintegrasikan guna
mendistribusikan pesan-pesan yang
dihasilkan lewat sistem informasi
melalui media SMS yang d\-handle
oleh jaringan seluler.
Surat Pengesahan Pendapatan Surat yang diterbitkan oleh Kantor

dan Belanja BLU

Pelayanan Perbendaharaan Negara


(KPPN) selaku Kuasa Bendahara
Umum Negara untuk mengesahkan
pendapatan danlatau belanja BLU
berdasarkan
SP3B BLU.

356 SP2D

Surat perintah kepada Bank


Operasional (BO), yang diterbitkan
oleh KPPN selaku Kuasa Bendahara
Umum Negara, berdasarkan Surat
Surat Perintah Pencairan Dana Perintah Membayar (SPM) yang
diterbitkan oleh KPA untuk
melakukan pembebanan terhadap
saldo rekening bendahara umum
negara pada BO berkenaan.

SP2D Rekening Khusus

Surat perintah yang diterbitkan oleh


KPPN selaku Kuasa BUN untuk
pelaksanaan pengeluaran atas
beban APBN dari Rekening Khusus
pinjaman/hibah luar negeri
berdasarkan SPM.

Surat Perintah Pengesahan


Pendapatan dan Belanja BLU

Surat perintah yang diterbitkan oleh


PP-SPM untuk dan atas nama Kuasa
PA kepada Kuasa Bendahara Umum
Negara untuk mengesahkan
pendapatan danlatau belanja BLU
yang sumber dananya berasal dari
PNBP yang digunakan langsung.

Surat Penetapan Alokasi


Transfer

Dokumen yang memuat rincian


alokasi penyaluran masing-masing
jenis transfer ke daerah per periode
penyaluran serta dibuat per DIPA.

360 SPM

Surat Perintah Membayar

Dokumen yang diterbitkan/


digunakan oleh Kuasa Pongguna
Anggaran atau pejabat lain yang
ditunjuk untuk mencairkan alokasi
dana yang bersumber dari DAK.

361 SPM-GUP

Surat Perintah Membayar


Surat perintah membayar yang
Penggantian Uang Persediaan diterbitkan oleh Pengguna
Anggaran /Kuasa Pengguna
Anggaran dengan membebani DIPA,
yang dananya dipergunakan untuk

357 SP2D-Reksus

358 SP3B BLU

359 SPAT

menggantikan uang persediaan yang


telah dipakai.

362 SPM-GUP Nihil

Surat perintah membayar


penggantian uang persediaan nihil
Surat Perintah Membayar
yang diterbitkan oieh Pengguna
Penggantian Uang Persediaan
Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran
Nihil
untuk selanjutnya disahkan oleh
KPPN.

Surat Perintah Membayar


Langsung

Surat perintah membayar langsung


kepada pihak ketiga yang diterbitkan
oleh Pengguna Anggaran/Kuasa
Pengguna Anggaran atas dasar
perjanjian kontrak kerja atau surat
perintah kerja

Surat Perintah Membayar


Tambahan Uang Persediaan

Surat perintah membayar yang


diterbitkan oleh Pengguna Anggaran/
Kuasa Pengguna Anggaran karena
kebutuhan dananya melebihi pagu
uang persediaan dan membebani
MAK transito.

365 SPM-UP

Surat Perintah Membayar


Uang Persediaan

Surat perintah membayar yang


diterbitkan oleh Pengguna
Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran
untuk pekerjaan yang akan
dilaksanakan dan membebani MAK
transito.

366 SPP

Suatu dokumen yang


dibuat/diterbitkan oleh pejabat yang
bertanggung jawab atas
pelaksanaan kegiatan dan
disampaikan kepada Pengguna
Surat Permintaan Pembayaran
Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran
atau pejabat lain yang ditunjuk
selaku pemberi kerja untuk
selanjutnya diteruskan kepada
pejabat penerbit SPM berkenaan.

367 SPT

Surat Perintah Transfer

363 SPM-LS

364 SPM-TUP

Surat perintah yang diterbitkan oleh


KPPN selaku Kuasa BUN di daerah
dalam rangka memindahbukukan
Dana Bagi HasH Pajak Bumi dan
Bangunan Bagian Pemerintah Pusat
termasuk Biaya Pemungutan Pajak
Bumi dan Bangunan Bagian

Direktorat Jenderal Pajak dari


rekening BO III PBB ke SUBRKUN
KPPN KBI.
Surat Pernyataan Tanggung
jawab Beianja

Pernyataan tanggung jawab belanja


yang dibuat oleh PA/Kuasa PA atas
transaksi belanja sampai dengan
jumlah tertentu.

369 SPTJM

Surat pernyataan Tanggung


Jawab Mutlak

Surat yang dibuat oleh Kuasa


PA/Pejabat Pembuat Komitmen yang
memuat jaminan atau pernyataan
bahwa seluruh pengeluaran telah
dihitung dengan benar dan disertai
kesanggupan untuk mengembalikan
kepada negara apabila terdapat
kelebihan pembayaran.

370 SRAA DAK

Dokumen rincian alokasi dana yang


merupakan batas tertinggi
pengeluaran dan disahkan Direktur
Surat Rincian Alokasi
Jenderal Perbendaharaan sebagal
Anggaran Dana Alokasi Khusus dasar konfirmasi bagi Kanwil Ditjen
PBN terhadap konsep DIPA DAK yang
disampaikan kepala daerah
penerima DAK.

368 SPTB

371 SSBP

Surat Setoran Bukan Pajak

Surat Setoran/Formulir yang


digunakan untuk mencatat
penyetoran penerimaan negara
bukan pajak ke Kas Negara. Akunakun yang digunakan dalam formulir
ini adalah akun-akun penerimaan
bukan pajak.

372 SSCP

Surat Setoran Cukai Atas Barang


Kena Cukai dan PPN Hasil Tembakau

373 SSP

Surat Setoran Pajak

Surat Setoran/ Formulir yang


digunakan untuk mencatat
penyetoran pajak ke Kas Negara.

Surat Setoran Pengembalian


Belanja

Surat setoran/formulir yang


digunakan untuk mencatat
penyetoran kelebihan
penggunaan/realisasi anggaran
tahun berjalan.

Surat Setoran Pabean, Cukai,


dan Pajak

Formulir Setoran pendapatan negara


dalam sisi Pabean, Cukai, dan Pajak

374 SSPB

375 SSPCP

Dalam Rangka Impor

375 Sub R-KUN

376 Subfungsi

377

378

Subrekening Kas Umum


Negara

Rekening Menteri Keuangan selaku


Bendahara Umum Negara yang
digunakan untuk memPerlancar
pelaksanaan Penerimaan dan
pengeluaran negara pada Bank
Sentral.
Penjabaran Iebih Ianjut dari fungsi
yang terinci ke dalam beberapa
kategori.

Surat Perintah
Transfer

Surat perintah yang diterbitkan oleh


KPPN selaku Kuasa BUN untuk
pemindahan dana dari BO I ke BO II
dan atau Kantor Pos dalam rangka
penyediaan dana

Surat Permohonan
Transfer

surat permohonan yang diterbitkan


Subbagian Umum KPPN kepada
Seksi Pencairan Dana dalam rangka
transfer DBH PBB Bagian Pemerintah
Pusat dan BP PBB Bagian Direktorat
Jenderal Pajak.

379 Surplus

Selisih lebih antara pendapatan dan


belanja selama 1 (satu) periode
pelaporan.

380 Swakelola

Suatu kegiatan pembangunan atau


pengadaan barang dan jasa yang
dilaksanakan secara mandiri oleh
entitas pengguna anggaran/kuasa
pengguna anggaran.

381

Tanah dan/atau
Bangunan Idle

382 Tanggung Jawab


Keuangan Negara

Tanah dan/atau bangunan yang tidak


digunakan untuk kepentingan
penyelenggaraan tugas pokok dan
fungsi Kementerian
Negara/Lembaga.
Kewajiban Pemerintah untuk
melaksanakan pengelolaan
keuangan negara secara tertib, taat
pada peraturan perundangundangan, efisien, ekonomis, efektif,
dan transparan, dengan
memperhatikan rasa keadilan dan

kepatutan.
383 Taperum

384 TP

Tabungan Perumahan

Sejumlah dana yang dipotong dari


gaji PNS untuk tabungan
perumahan.

Tugas Pembantuan

Penugasan dari pemerintah kepada


daerah dan/ atau desa atau sebutan
lain, dengan kewajiban melaporkan
dan mempertanggungjawabkan
pelaksanaannya kepada yang
menugaskan.

385 Transfer ke Daerah

Dana yang bersumber dari APBN


yang dialokasikan kepada daerah
dalam rangka pelaksanaan
desentralisasi yang terdiri dari Dana
Perimbangan dan Dana Otonomi
Khusus dan Penyesuaian.

386 TSA

Satu rekening dimana semua


penerimaan negara masuk ke dan
semua pengeluaran negara dibayar
dari rekening tersebut yang
dipergunakan sebagai salah satu
cara untuk dapat melaksanakan
pengelolaan kas yang baik.

Treasury Single Account

387 Tukar-menukar

Pengalihan kepemilikan barang milik


negara/daerah yang dilakukan
antara pemerintah pusat dengan
pemerintah daerah, antar
pemerintah daerah, atau antara
pemerintah pusat/pemerintah
daerah dengan pihak lain, dengan
menerima penggantian dalam
bentuk barang, sekurang-kurangnya
dengan nilai seimbang.

388 Tunggakan

Jumlah kewajiban terutang karena


ketidakmampuan entitas membayar
pokok utang dan/atau bunganya
sesuai jadual.

389 Tunjangan Jabatan


Fungsional

Tunjangan jabatan yang diberikan


kepada Pegawai Negeri Sipil,
Anggota Kepolisian Negara Republik
Indonesia, dan Anggota Tentara
Nasional Indonesia yang diangkat

dan ditugaskan secara penuh dalam


jabatan fungsional sesuai dengan
ketentuan peraturan perundangundangan.

390

Tunjangan jabatan yang diberikan


kepada Pegawai Negeri Sipil,
Anggota Kepolisian Negara Republik
Indonesia, dan Anggota Tentara
Nasional Indonesia yang diangkat
dan ditugaskan secara penuh dalam
jabatan struktural sesuai dengan
ketentuan peraturan perundangundangan.

Tunjangan Jabatan
Struktural

391 Tunjangan Umum

Tunjangan yang diberikan kepada


Pegawai Negeri Sipil, Anggota
Kepolisian Negara Republik
Indonesia di lingkungan Kepolisian
Negara Republik Indonesia, dan
Anggota Tentara Nasional Indonesia
di lingkungan Tentara Nasional
Indonesia, yang tidak menerima
Tunjangan Jabatan Struktural atau
Tunjangan Jabatan Fungsional atau
tunjangan yang dipersamakan
dengan tunjangan jabatan.

Tunjangan yang
dipersamakan
392
dengan tunjangan
jabatan

Tunjangan Tenaga Kependidikan,


Tunjangan Jabatan Anggota dan
Sekretaris Pengganti Mahkamah
Pelayaran. Tunjangan Jabatan Bagi
Pejabat Tertentu yang Ditugaskan
pada Badan Pemeriksa Keuangan,
Tunjangan Hakim, Tunjangan
Panitera, Tunjangan Jurusita dan
Jurusita Pengganti, Tunjangan
Pengamat Gunungapi bagi Pegawai
Negeri Sipil Golongan I dan II, dan
tunjangan jabatan lain yang
diberikan kepada Pegawai Negeri
Sipil yang diangkat dalam jabatan
tertentu berdasarkan peraturan
perundang-undangan.

393 TUP

Tambahan Uang Persediaan

Uang yang diberikan kepada satker


untuk kebutuhan yang sangat
mendesak dalam satu bulan

melebihi pagu UP yang ditetapkan.


Unit akuntansi pada Departemen
Keuangan, yang melakukan
koordinasi dan pembinaan atas
kegiatan akuntansi dan pelaporan
keuangan tingkat UAP-BUN dan
sekaligus melakukan penggabungan
laporan keuangan seluruh UAP-BUN.

394 UABUN

Unit Akuntansi Bendahara


Umum Negara

395 UAKPA

Unit akuntansi instansi yang


Unit Akuntasi Kuasa Pengguna
melakukan kegiatan akuntansi dan
Anggaran
pelaporan tingkat satuan kerja.

396 UAKPA-BUN

Unit Akuntansi Kuasa


Pengguna Anggaran
Bendahara Umum Negara

Unit akuntansi yang melakukan


kegiatan akuntansi dan pelaporan
keuangan tingkat satuan kerja di
lingkup Bendahara Umum Negara.

397 Uang Daerah

Uang yang dikuasai oleh Bendahara


Umum Daerah.

398 Uang Negara

Uang yang dikuasai oleh Bendahara


Umum Negara.

399 Uang Muka Belanja

Tagihan yang akan diterima


pertanggung-jawaban dan/atau
penggantian dari suatu pihak
tertentu.

400 Uang pensiun

Sejumlah uang yang disediakan


untuk pembayaran pensiun kepada
penenma pensiun yang namanya
tercantum dalam Daftar pembayaran
(Dapem) atau Non Dapem.

401 UAPBUN

Unit Akuntansi Pembantu


Bendahara Umum Negara

Unit akuntansi pada Eselon I


Departemen Keuangan, yang
melakukan penggabungan laporan
keuangan seluruh UAKPA-BUN.

402 UB

Urusan Bersama

Urusan pemerintahan di luar urusan


pemerintahan yang menjadi
kewenangan sepenuhnya
pemerintah, yang diselenggarakan
bersama oleh pemerintah,
pemerintah daerah Provinsi, dan
pemerintah daerah Kabupaten/Kota.

403 UP

Uang Persediaan

Uang muka kerja dengan jumlah

tertentu yang bersifat daur ulang


(revolving), diberikan kepada
bendahara pengeluaran hanya untuk
membiayai kegiatan operasional
sehari-hari perkantoran yang tidak
dapat dilakukan dengan pembayaran
langsung.
Unit yang melakukan penatausahaan
BMN pada tingkat satuan kerja/Kuasa
Pengguna Barang.

404 UPKPB

Unit Penatausahaan Kuasa


Pengguna Barang

405 UPPB

Unit Penatausahaan Pengguna Unit yang melakukan penatausahaan


Barang
BMN pada Pengguna Barang.

406 UPPB-E1

Unit organisasi yang membantu


Unit Penatausahaan Pengguna melakukan penatausahaan BMN
Barang Eselon I
pada tingkat Eselon I Pengguna
Barang.

407 UPPB-W

Unit yang membantu melakukan


penatausahakan BMN pada tingkat
Unit Penatausahaan Pengguna
wilayah atau unit kerja lain yang
Barang-Wilayah
ditetapkan sebagai UPPB-W oleh
Pengguna Barang.

408 Utang Daerah

Jumlah uang yang wajib dibayar


Pemerintah Daerah dan/atau
kewajiban Pemerintah Daerah yang
dapat dinilai dengan uang
berdasarkan peraturan perundangundangan yang berlaku, perjanjian,
atau berdasarkan sebab lainnya
yang sah.

409 Utang Negara

Jumlah uang yang wajib dibayar


Pemerintah Pusat dan/atau
kewajiban Pemerintah Pusat yang
dapat dinilai dengan uang
berdasarkan peraturan perundangundangan yang berlaku, perjanjian,
atau berdasarkan sebab lainnya
yang sah.

410

Utang Bunga
(Accrued Interest)

Biaya bunga yang telah terjadi dan


belum dibayar yang harus diakui dan
dicatat pada setiap akhir periode
pelaporan sebagai bagian dari
kewajiban yang berkaitan.

411 Utang Pajak

412

Utang Transfer ke
Daerah

413 Warkat

414 WPR

Leave a Reply

Pajak yang masih harus dibayar


termasuk sanksi administrasi berupa
bunga, denda, atau kenaikan yang
tercantum dalam surat ketetapan
pajak atau surat sejenisnya
berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan perpajakan.
kewajiban yang timbul karena ada
bagian dari Dana Perimbangan serta
Dana Otonomi Khusus dan
Penyesuaian yang belum
dibayar/ditransfer pemerintah pusat
sampai dengan tahun anggaran
berakhir.
Alat permintaan pemindahbukuan
dari rekening asal ke rekening tujuan
yang diterbitkan oleh Bendahara
Umum Negara/Kuasa Bendahara
Umum Negara.
Dokumen pre-printed, pre-numbered
yang disediakan oleh Bank Indonesia
Warkat Pembebanan Rekening yang dipergunakan untuk
memindahbukukan dana dari
rekening valuta asing.

Anda mungkin juga menyukai