Anda di halaman 1dari 7

SNI

Standar Nasional Indonesia

SNI 01-4226-1996

KUDA PACU INDONESIA

Dewan Standardisasi
Nasional - DSN
i

Berdasarkan usulan dari Departemen Pertanian


standar ini disetujui oleh Dewan Standardisasi Nasional
menjadi Standar Nasional Indonesia dengan nomor :
SNI 01 - 4226 - 1996

Penerbitan standar ini dilakukan setelah memperhatikan semua data


dan masukan dari berbagai pihak. Kritik dan saran untuk penyempurnaan
standar ini, dapat disampaikan kepada :

DEWAN STANDARDISASI NASIONAL - DSN


Sekretariat : Pusat Standardisasi - LIPI, Sasana Widya Sarwono Lantai 5
Jalan Jenderal Gatot Subroto 10 - Telepon (021) 5206574, 5221687, 511542,
Pes. 296, 305, 450, Fax. 5206574, 5207226, Telex 62875 PD II IA, 62554 IA

ii

KUDA PACU INDONESIA

Pendahuluan

Pengembangan " Kuda Pacu Indonesia " hasil persilangan antara kuda lokal
dengan pejantan Thoroughbred, yang di harapkan mempunyai ciri Indonesia
dan berprestasi internasional. Mengingat perkembangan Kuda Pacu di
Indonesia yang cukup baik, maka diperlukan suatu standar yang baku untuk
menjaga mutu Kuda Pacu Indonesia.

iii

Daftar Isi
Halaman

Pendahuluan
Daftar Isi ....................................................................................... i
Judul ............................................................................................. 1
1

Ruang Lingkup

Difinisi

Klasifikasi ................................................................................. 1

4 Persyaratan

...................................................................... 1

................................................................................. 1

........................................................................... 1

4.1 Kualitatif ................................................................................. 1


4.2 Kuantitatif ................................................................................. 2
5 Cara Pengukuran ...................................................................... 2
5.1 Umur ........................................................................................ 2
5.2 Tinggi Pundak ............................................................................. 3
5.3 Berat Badan

............................................................................. 3

iv

STANDAR KUDA PACU INDONESIA

Ruang Lingkup

Standar ini meliputi diskripsi, klasifikasi, persyaratan dan cara pengukuran.

Difinisi

Kuda Pacu Indonesia adalah kuda Indonesia hasil persilangan kuda betina
Indonesia dengan pejantan Thoroughbred sampai generasi ke3 (G3) dan
generasi ke4 (G4) dan atau hasil perkawinan diantaranya (inter-semating) yang
memiliki sertifikat Kuda Pacu Indonesia dan terdaftar pada Biro Registrasi
Kuda yang ditetapkan pemerintah.

Klasifikasi

Kuda Pacu Indonesia digolongkan dalam 1 (satu) tingkatan berdasarkan sifat


kwalitatif dan kwantitatif.

4 Persyaratan

4.1

Kualitatif

Persyaratan kalitatif untuk Kuda Pacu Indonesia adalah :

1 dari 3

a) Bangsa/asal : Hasil persilangan antara kuda betina lokal Indonesia dengan


pejantan bangsa Thoroughbred sampai generasi ke 3 atau generasi ke 4
dan atau hasil perkawinan diantaranya (inter-semating).
b) Warna : Tidak dipersyaratkan warna spesifik.
c) Bentuk luar/ eksterior : Bentuk badan langsing, kakinya kuat dan ringan,
bentuk mengarah kuda Thoroughbred.
d) Temperamen : Aktif.

4.2 Kuantitatif

Persyaratan kualitatif untuk Kuda Pacu Indonesia adalah :

a) Tinggi gumba pada umur 6 tahun : Minimal 150 cm, maksimal 170 cm .
b) Berat badan pada umur 6 tahun : Minimal 350 kg.
c) Umur : Tidak dipersyaratkan umur tertentu.

Cara Pengukuran

5.1 Umur

Penentuan umur dapat dilakukan dengan 2 cara :


a) Berdasarkan catatan kelahiran.
b) Berdasarkan pergantian gigi seri susu menjadi gigi permanen dengan
rincian sebagai berikut :

2 dari 3

Tabel 1
Penentuan umur berdasarkan pergantian gigi susu
menjadi gigi permanen

Istilah

Gigi Seri permanen

Taksiran Umur

Poel 1

satu pasang

2,5 - 3 tahun

Poel 2

dua pasang

3,5 - 4 tahun

Poel 3

tiga pasang

4,5 - 5 tahun

Untuk menentukan umur lebih dari 5 tahun, dilakukan dengan melihat gesekan
permukaan gigi seri permanen.

5.2

Tinggi Pundak

Pengukuran tinggi pundak dilakukan dengan mengukur jarak lurus dari alas
sampai dengan puncak pundak yang dinyatakan dalam sentimeter (cm)
menggunakan alat ukur yang sudah ditera sesuai Standar Indonesia.

5.3

Berat Badan

Penimbangan kuda dinyatakan dalam kilogram (kg) dengan alat timbang yang
sudah ditera sesuai Standar Indonesia.

3 dari 3

Anda mungkin juga menyukai