Dokumen - Tips - Teknologi Produksi Kapal
Dokumen - Tips - Teknologi Produksi Kapal
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
atas berkat dan Rahmat nya lah kami dapat menyelesaikan makalah ini
yang di tujukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Teknologi
Produksi Kapal`.
Pembuatan makalah ini bertujuan untuk melengkapi tugas dan juga
memberi pemahaman tentang teknologi produksi kapal serta mengulas
secara keseluruhan materi yang telah diajarkan selama proses
perkuliahan pada semester genap ini.
Pada kesempatan ini kami juga menyampaikan rasa terima kasih kami
kepada :
1.
2.
3.
4.
kami
Surabaya, 25 Mei
2015
Penulis
2. System :
Produksi
- Manajerial :
1. Perencanaan Penjadwalan
2. Manajemen Material
3. Keteknikan
4. Produksi
5. Ekonomi & Keuangan
6. Personalia
7. Pemasaran ( Marketing )
3. Equipment :
1. Peralatan Produksi
2. Bengkel Produksi
3. Peralatan Angkat ( Material Handling )
4. Building Berth
5. Dock Space
6. Store
Dalam yard ada 3 organisasi :
-
Divisional Organitation
Fungtional Organitation
Matrik Organitation
Bengkel Produksi
Produk
Pesan
Supply
Supplyer
Fungsi Gudang :
4
( Hand Store )
4. Gudang Pengujian
barang yang tidak terpakai disimpan )
3. Gudang
Supplayer
4
5
3
4
4
1
3
6
Gudang Penyimpanan Barang standar
Siklus Persiapan
Dasar dasar dari perencanaan & penjadwalan produksi ( Planning
& Scheduling )
1. Dasar Dasar
- Perencanaan waktu : Bagian bagian produksi
Keseluruhan produksi ( X )
Di batasi waktu penyelesaian pekerjaan ( dasarnya waktu kontrak
) dimana
Dapat digambarkan
Total waktu penyelesaian harus lebih singkat atau sama dengan waktu
kontrak yang dibatasi.
1. Realisasi untuk mempersingkat waktu produksi maka bagian
bagian produksi terutama bengkel produksi dan building
berth dibuat secara overlap. Artinya pekerjaan di bengkel
produksi tidak seluruhnya diselesaikan tapi sebagian
pekerjaan yang telah selesai dapat disatukan jadi satu badan
kapal di building berth.
2. Untuk galangan kapal modern pekerjaan kapal outfitting yang
biasanya dikerjakan setelah kapal diluncurkan, sebagian
pekerjaan outfitting dapat dikerjakan pada waktu seksi seksi
pengerjaan kapal masih di bengkel produksi maupun building
berth.
3. Lingkup Kerja
Ada 2 : Yang bebas & Yang terpakai
Meliputi :
1. Tenaga kerja langsung
Harus diketahui klasifikasi dan jumlahnya artinya
kita dapat mengetahui jumlah tenaga keseluruhan
diket tenaga kerja yang terlibat saat ini maka sisanya
tenaga kerja yang diperhitungkan. Contoh tukang las
kelas 1 jumlah tenaga kerja keseluruhan 100 orang
Tenaga Kerja yang terlibat pada proses produksi
sekarang 60 orang sedangkan sisa tukang las yang
kita perhitungkan 100 60 = 40
2. Material yang tersedia di galangan
Ada 3 macam :
1. Material yang ada pada gudang ( Store ) baik
jumlah maupun jenisnya
2. Material dalam pengiriman oleh supplier
3. Material yang menjalani proses produksi di
bengkel tetapi belum jadi produk, baik setengah
jadi maupun jadi. Contoh 4 lembar pelat telah
digunakan untuk pembuatan floor, dan sisanya
dapat digunakan untuk konstruksi yang bagian
bagian kecil misalnya face plate, bracket maupun
untuk material bantu dalam proses pengelasan.
3. Sewa Produk
Yaitu semua peralatan & perlengkapan yang ada di galangan
meliputi
6
1. Bengkel Produksi
4.
Dokumen Produksi
dibuat
1. Tipe/Macam
2. Ukuran
3. Bagian - bagian
4. Material
5. Jumlah
4.
Rancangan Dasar
3. Mekanized
Syarat syarat meluncur
Meluncur bila :
Saat
, maka
Rancangan dasar
1. Untuk proses produksi
2. Pembagian proses produksi dalam tahapan proses
produksi
3. Perkiraan lama waktu dalam proses produksi
a. Bottom
b. Deck
c. Shell
Buttom
3. Ring Block
Margin
NII
NI
NII
NIII
11
12
jo
(jam pemakaian
13
jo yang tidak
termanfaatkan.
6. Total waktu penyelesaian pekerjaan kapal pertama dan ke dua
menjadi sangat panjang karena kapal ke dua baru dapat dimulai
sesudah kapal pertama diluncurkan.
7. Untuk memanfaatkan waktu diatas maka ada sistem baru yaitu
metode semi tender.
Di indonesia menggunakan longitudinal building berth dan end launching,
karena :
1. Perbedaan pasang surut yang signifikan.
2. Kondisi tanah (soil condition) umumnya di indonesia lunak sehingga
membutuhkan pondasi yang panjang dan banyak tumpuan untuk
mengatasi beban.
a
kap
l
jo
Kapal II
14
Aktifitas
Berdasarkan kurva diatas maka semakin besar idle (waktu yang terbuang)
semakin banyak jo yang hilang. Keuntungan mengatasi idle dengan metode semi
tandem adalah
pembangunan
lebih
singkat
dan
jo optimal.
Sedangkan
kerugiannya adalah pada saat yang bersamaan orang harus mengerjakan dua
kapal sekaligus, untuk itu segala sesuatunya harus siap pakai, semua yang harus
tersedia diantaranya adalah material, peralatan, mesin, dana, dan tenaga kerja.
beban
landasan
peluncuran
(berpengaruh
pada
Peluncuran
(pengapungan)
karena
floatting
of
15
saja,
dikurangi
(P
peluncuran)
Kurva beban
Berat
16
Keterangan:
6
2
1
1. Bengkel
produksi
2. Sub assembly
area
3. Assembly area
4. Building berth
6.Bengkel produksi
Proses yang ada di bengkel produksi :
1.
2.
3.
4.
Fabrikasi
Sub assembly
Pada dasarnya ada 2 hal saja yaitu :
Assembly
1. Fitting
1. Bult
1. gap
Grand assembly 2. Welding
2. kelurusan
3. posisi
4. sudut
2.
Fillet
b. Marking
Check sheet
Material check
Ok
No
production
Posisi konstruksi :
In
Out
Up
18
Down
kapal.
Pekerjaan
sub
assembly
sebagai
contoh
adalah
penyambungan dan pengelasan antara face plate dan web plate. Seperti
pekerjaan assembly dan grand assembly, sub assembly terbagi menjadi
dua yaitu fitting dan welding.
Pekerjaan
menjadi 4 macam :
1. Gap (celah pengelasan) terbagi menjadi dua yaitu bult joint dan
fillet joint. Adanya gap bisa terjadi karena pemotongan pelat dan
proses pengelasan.
2. Kelurusan
konstruksi
dilihat
dari
sambungan
lurus
dan
sambungan sudut.
3. Peletakan posisi konstruksi terhadap konstruksi lain. Umumnya
poisisi peletakan ditempatkan pada bagian punggung dari
penguat tersebut.
4. Sudut antara dua bagian konstruksi
Assembly adalah pembuatan blok badan kapal. Hal yang di
perhatikan dalam pembagian blok :
1. Flat block : sebagian besar blok bentuk lurus
2. Curve block : sebagian besar blok bentuk lengkung
3. Shape block : sebagian besar blok bentuk lengkung (digunakan di
kamar mesin)
4. Cubic block : sebagian besar blok bentuk ruang
5. Special block : blok berbentuk khusus
19
20
21
22
Peralatan tambat
VHF Radio
MF/HF Radio
23
INMARSAT-C MES
Radar Transporder
NAVTEX Receiver
EGC Receiver
Two-way VHF Receiver
Serta dilengkapi dengan GPS, Echosounder, dan berbagai peralatan
charting dan navigasi manual ( Jangka, peta, kaca pembesar, dll).
Perlengkapan Keselamatan
Finishing Painting
Sebelum pelat dan profil digunakan pada proses fabrikasi terlebih dulu
di sunblasting dengan standar 2,5 SA dan dicat primer (dengan alat spray)
ketebalan 25 mikron. Semua permukaan pelat lambung dan geladak
terbuka harus di shot blast/ dibersihkan sebelum pelaksanaan
pengecatan.
Cat yang digunakan adalah dengan mutu yang baik jenis marine
spesifikasi teknis cat maupun teknis pelaksanaan pengecatan harus
sesuai dengan rekomendasi dari pabrik pembuat cat yang digunakan
dengan menggunakan alat spray atau alat lain yang sesuai.
24
Merk, jenis dan warna dari cat yang digunakan harus mendapat
persetujuan terlebih dahulu dari pihak pemesan, sebelum order
dilaksanakan.
Khusus bagian dalam dari tangki minyak harus benar-benar bersih dan
dilap dengan minyak. Ketebalan dari setiap lapisan harus sesuai dengan
standar pembuat cat yang dugunakan.
Keterangan dari istilah jenis cat:
= Sealer
AF
FP
= Finishing Paint
TE
AC
HR
IO
BT
DP
= Deck Paint
RL
= Red Lead
AP
CT
= Coaal Tar
BS
= Bitumen Solution
HB
25
26
ELECTRONIC.
PEMBAGIAN BORONG KERJA/JASA (IHSC) & OUTSOURCING :
1. IHSC : BORONG KERJA/JASA, uuntuk pelaksanaan pekerjaan
FABRIKASI KOMPONEN OUTFITTING yang material dasarnya
memanfaatkan dari SISA PLAT FABRIKASI BLOCK-2.
2. OUTSOURCING : Pemenuhan komponen outfitting yang dilakukan
dengan memanfaatkan industri kecil pendukung galangan kapal, yang
Raw Materialnya tidak dapat dipenuhi oleh galangan.
28
29
KETERANGAN :
KATEGORI A : Untuk IHSC, dimana RAW MATERIAL didapat dari sisa-2
pekerjaan HULL CONSTRUCTION (tebal plate > 6 mm).
KATEGORI B : Untuk OUSTSOURCING, dimana komponen outfitting,
difabrikasi dari beberapa raw material (variasinya banyak : steel plate,
profile, rubber dll). Dan raw material ini tidak dipunyai oleh Galangan.
KATEGORI C : Untuk IHSC, pemenuhan raw material dapat debelikan oleh
galangan, atau dipenuhi oleh IHSC (SUPPLY & APPLY), namun pekerjaan
installnya dilakukan langsung onboard.
KATEGORI D : Untuk OUTSOURCING, khusus pekerjaan Joiner, dimana
Galangan hanya ingin mendapatkan hasil jadi sesuai kebutuhan galangan.
Gambar dibuat oleh galangan.
30
8.Peluncuran Kapal
Peluncuran adalah menurunkan kapal dari landasan peluncuran
dengan menggunakan gaya berat kapal atau dengan memberikan gaya
dorong tambahan yang bekerja pada bidang miring kapal. Perhitunganperhitungan ini dipergunakan untuk menghindari kapal dari bahayabahaya yang tidak dikehendaki seperti kapal tenggelam ketika
diluncurkan, dropping, tipping, dan lifting.
Peluncuran kapal pada umumnya dibedakan menjadi dua jenis yaitu :
Peluncuran memanjang
Adalah peluncuran dimana sumbu memanjang kapal terletak tegak
lurus garis pantai dan biasanya kapal diluncurkan dengan buritan terlebih
dahulu.
Peluncuran melintang
Adalah peluncuran dengan sumbu memanjang kapal sejajar dengan
garis pantai.
Di dalam peluncuran kapal, biasanya digunakan peluncuran
memanjang. Peluncuran melintang biasanya hanya digunakan apabila
dalam keadaan terpaksa, seperti bila permukaan air (water front) di depan
landasan sempit. Seperti misalnya di perairan sungai. Sehingga dalam
Tugas Produksi Kapal ini, dipilih jenis peluncuran memanjang/End
Launching.
Pada peluncuran memanjang, buritan kapal diarahkan ke air
sehingga buritan akan terkena air terlebih dahulu. Hal ini dilakukan
dengan tujuan supaya :
1.
2.
31
32
3.
33
34
35
36